Perihal : GUGATAN
Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
Di_
Bandar Lampung
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa unsur – unsur Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) adalah sebagai
berikut :
2
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Tindakan Hukum Tata Usaha Negara adalah perbuatan hukum badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang bersumber pada suatu ketentuan hukum
Tata Usaha Negara yang dapat menimbulkan hak atau kewajiban pada
orang lain.
3
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
4
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa berdasarkan pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 6 tahun
2018 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi
Pemerintahan setelah menempuh upaya administratif yang berbunyi :
Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi Objek Sengketa terbit
pada tanggal 2 Juli 2021 dan Penggugat mengetahui atas terbitnya Objek
Sengketa pada hari yang sama yaitu tanggal 2 Juli 2021.
5
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa jika dihitung sejak diketahuinya KTUN pada tanggal 2 Juli 2021 sampai
dengan gugatan ini diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung belum melebihi 90 hari.
Jadi dengan demikian gugatan ini masih dalam tenggang waktu yang
ditentukan oleh Undang-Undang.
POSITA
02. Bahwa pada bulan Februari 2021, teman Penggugat yang bernama Abdul
Goni Umur 44 tahun mendatangi rumah Penggugat dan menyampaikan
maksud kedatangannya adalah untuk meminjam perusahaan milik
Penggugat yang yaitu CV. KARYA PAKARANNU untuk mengikuti tender
proyek perluasan SPAM jaringan perpipaan di Kabupaten Tulang bawang
karena menurut Abdul Goni, perusahaan Penggugat memiliki sub bidang
Jaringan Perpipaan.
03. Bahwa saat itu Penggugat menolak permintaan Sdr. Abdul Goni yang
hendak meminjam perusahaan milik Penggugat CV. KARYA
PAKARANNU untuk mengajukan penawaran atas paket pekerjaan
Perluasan SPAM Jaringan perpipaan Kecamatan Gedung Aji Baru,
Kabupaten Tulang Bawang.
04. Bahwa Penggugat selaku Direktur CV. Karya Pakarannu tidak pernah
mengajukan penawaran maupun mengirim berkas persyaratan kepada
6
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
05. Bahwa berselang dua bulan sejak Sdr Abdul Goni datang kerumah
Penggugat, tepatnya pada 7 April 2021 Penggugat mendapat informasi
melalui email bahwa perusahaan Penggugat CV. KARYA PAKARANNU
dinyatakan oleh Pokja Tulang Bawang telah melampirkan dokumen palsu
yaitu Dokumen Dukungan Peralatan.
06. Bahwa pada tanggal 2 Juli 2021 alangkah terkejutnya Penggugat karena
tiba-tiba perusahaan Penggugat masuk dalam Penetapan Sanksi Daftar
Hitam dengan keterangan bahwa Penggugat telah menggunakan
dokumen palsu.
7
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
10. Bahwa bentuk sanksi yang diterima oleh Penggugat adalah berupa
larangan mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa Pemerintah selama 2
(dua) tahun sejak diterbitkannya Objek Sengketa.
12. Bahwa Penggugat juga tidak pernah diperiksa terkait adanya dokumen
palsu dan tidak pernah menandatangani hasil pemeriksaan (Berita Acara
Pemeriksaan).
Bahwa jika mengacu pada pasal 53 ayat (2) huruf (a) dan huruf (b) Undang-
Undang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :
8
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Ayat (3) :
“berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
paling sedikit memuat :
a. Hari atau tanggal
b. Identitas para pihak
c. Keterangan para pihak
d. Kesimpulan pemeriksaan dan
e. Tanda tangan para pihak”
9
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
a. Kepastian Hukum
b. Kemanfaatan
c. Ketidak berpihakan
d. Kecermatan
e. Tidak menyalahgunakan kewenangan
f. Keterbukaan
g. Kepentingan Umum
h. Pelayanan yang baik
Bahwa Asas Kepastian Hukum yaitu asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang - undangan,
kepatutan, keajegan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelengaraan
pemerintahan.
Bahwa dalam perkara ini, Tergugat dalam menetapkan sanksi daftar hitam
telah mengabaikan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 17 tahun 2018 yakni pasal 9 ayat (1) huruf
b dan pasal 9 ayat (2) dan ayat (3).
10
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa jika mengacu pada pasal 67 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang
Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang
berbunyi :
11
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Maka oleh karenanya cukuplah alasan bagi Majelis Hakim pemeriksa perkara
ini untuk mengabulkan penundaan pelaksanaan Keputusan Tata Usaha
Negara (Objek Sengketa) sampai perkara ini memperoleh kekuatan hukum
tetap.
Bahwa berdasarkan pasal 116 ayat (4) Undang-Undang No. 51 Tahun 2009
tentang perubahan kedua atas undang-undang No. 5 tahun 1986 berbunyi :
Maka agar agar Tergugat patuh dan tidak lalai dalam melaksanakan putusan,
maka sudah sepatutnya Tergugat dibebankan untuk membayar uang paksa
(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
perhari terhitung sejak putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap.
12
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
PETITUM
DALAM PENUNDAAN
13
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya.
14