No. 035/SPCF/PDT/AHP/VI/2022
Pada hari ini, Selasa, 26 (dua puluh enam) Juni 2022 (dua ribu dua puluh dua) telah terjadi
kesepakatan antara pihak-pihak:
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya akan bersama-sama disebut
PARA PIHAK.
Bersumber pada Surat Kuasa nomor 035/SKK/Pdt/AHP/VI/2022 tertanggal 26 Juni 2022, yang
telah ditandatangani oleh PARA PIHAK. Kedua belah pihak sepakat mengikatkan diri dalam
suatu Perjanjian Jasa Advokat dengan syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dibawah
ini:
PASAL 1
a) PIHAK PERTAMA memberi kuasa PIHAK KEDUA untuk mengurus serta
menyelesaikan perkara PIHAK PERTAMA dengan ketentuan yang tercantum dalam
Surat kuasa yang telah disebutkan. Dan PIHAK PERTAMA bersepakat untuk memberi
imbalan, dari jasa-jasa tersebut.
b) PIHAK KEDUA berusaha untuk mengurus dan menyelesaikan masalah keperluan
PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat kuasa diatas,
demi kepentingan PIHAK PERTAMA.
c) Perkara yang dimaksud dalam angka 1 dan 2 dalam pasal 1 adalah Pengurusan
pembagian harta bersama/harta gono-gini antara PIHAK PERTAMA sebagai
Penggugat/Pemohon dengan Tn. Askar Syarif (mantan suami) sebagai Tergugat di
Pengadilan Agama Ngamprah.
1
PASAL 2
b) PIHAK PERTAMA memberikan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk
setiap kali PIHAK KEDUA menghadiri jadwal persidangan ataupun mediasi di
Pengadilan Agama Ngamprah.
c) PIHAK PERTAMA sepakat akan memberikan Succes fee kepada PIHAK KEDUA
sebesar 5% dari Rp. 7.000.000.000,- (tujuh milyar rupiah) yaitu setengah bagian total
nilai harta gono gini antara penggugat dan tergugat sesuai penentuan nilai seluruh objek
harta bersama yang disampaikan PIHAK PERTAMA dan disepakati PIHAk KEDUA
yaitu total Rp. 14.000.000.000,- (empatbelas milyar rupiah). Success fee senilai Rp.
350.000.000,- sebagai hak PIHAK KEDUA tersebut wajib dibayarkan paling lambat 3
(tiga) hari setelah putusan atas gugatan yang dimaksud berkeuatan hukum tetap.
PASAL 3
a) Surat perjanjian ini berlaku dari sejak dibuat dan di tanda tangani PARA PIHAK,
hingga penanganan perkara selesai.
b) Jika PIHAK PERTAMA bermaksud untuk mencabut Surat Kuasanya yang telah
diberikan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA harus meminta kesepakatan dari
PIHAK KEDUA.
c) Untuk bisa mencabut surat kuasa yang telah diberikan pada PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA harus melaksanakan semua kewajibannya kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 4
2
PASAL 5
Jika kemudian terdapat hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, dan semua kesepakatan
terkait dengan perjanjian ini maka akan secara otomatis menjadi Addendum (Klausa tambahan)
dari perjanjian ini.
Demikianlah perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan disepakati PARA PIHAK tanda
campur tangan pihak mana pun. Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua yang masing-masing
bermaterai cukup dan memiliki kekuatan sama di mata hukum.