Kepada Yth;
Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang
Cq. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 27/ PDT.G / 2022 / PN.Tjk.
Di -
Bandar Lampung
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
ADI BRATA WIJAYA, SH. Advokat / Pengacara yang berkantor di KANTOR
HUKUM ADI BRATA & REKAN yang beralamat di Perum Polri Hajimena Jl.
Tribrata Blok D5 No. 4 Natar, Lampung Selatan. Email : adibrata.w@gmail.com
HP : 0852 0865 6983
Dengan ini, Para Tergugat mengajukan Duplik atas Replik yang diajukan
Penggugat pada tanggal 19 Mei 2022 yang lalu.
Bahwa Duplik ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Eksepsi dan Jawaban
Para Tergugat.
DALAM EKSEPSI
1. EKSEPSI GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK
Page | 2
Gugatan Penggugat patutlah dinyatakan kurang pihak (Plurium litis
consortium).
Page | 3
Bahwa dalil Replik diatas adalah dalil yang mengada-ada dan tidak
berdasar. Bahwa perlu diingat, adalah suatu fakta hukum yang tak
terbantahkan bahwa telah ada Akta Jual Beli atas peralihan Objek
Sengketa dari Buntoro kepada Tergugat I, maka oleh karena itu kami
persilahkan bagi Penggugat untuk membuktikan bahwa Jual beli yang
dilakukan oleh Buntoro dan Tergugat I dihadapan Notaris / PPAT EVA
SURYANI, SH. dengan nomor 205/2012 tertanggal 14 Mei 2012 adalah
fiktif belaka.
Bahwa dalil penggugat diatas adalah dalil yang tidak masuk akal karena
didalam Gugatan, Penggugat sudah mengetahui bahwa objek sengketa
dilelang oleh pihak KPKNL (Turut Tergugat II).
Page | 4
Hal tersebut sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.
697K/Sip/1974 yang menyatakan :
”pihak yang keberatan atas dilaksanakannya pelelangan,
berdasarkan putusan hakim, harus diajukan dalam bentuk
bantahan/perlawanan terhadap eksekusi dan harus diajukan
sebelum hari pelelangan dilaksanakan”
Bahwa perlu para Tergugat jelaskan disini bahwa dalil dalil / tuduhan bahwa
jual beli antara Buntoro dan Tergugat I adalah rekayasa merupakan tuduhan
yang sangat keji dan tidak berdasar hukum. Bahwa apabila Penggugat
meyakini telah ada rekayasa dalam jual beli di hadapan notaris / PPAT Eva
Suryani, SH. maka kami persilahkan kepada Penggugat untuk membuktikan
tuduhannya.
Hal ini sejalan dengan asas hukum “actori incumbit probation, actori onus
probandi” yang artinya “siapa yang mendalilkan, maka dia harus
membuktikan”
Oleh karena itu sekali lagi kami tegaskan bahwa apabila ada rekayasa dalam
jual beli tersebut, kami persilahkan kepada Penggugat untuk menempuh jalur
hukum, baik pidana atau perdata.
Berdasarkan uraian Para Tergugat tersebut diatas, maka mohon Majelis Hakim
memutus perkara aquo dengan amar putusan sebagai berikut:
Page | 5
PRIMAIR :
DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan Gugatan Penggugat kurang pihak
3. Menyatakan bahwa Penggugat tidak memiliki kedudukan (legal
standing) untuk mengajukan gugatan.
SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
Demikian Duplik ini kami ajukan, atas perhatian dan pertimbangan Majelis
Hakim, kami ucapkan terima kasih.
Hajimena, 23 Mei 2022
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Para Tergugat
Page | 6