Dengan hormat,
Berkenan dengan surat tangkisan dan jawaban tergugat atas gugatan penggugat
dalam perkara ini, maka perkenankan kami selaku kuasa hukum penggugat
menanggapinya sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
Bahwa eksepsi yang diajukan oleh tergugat dalam perkara ini adalah tidak beralasan
hukum dan karenanya penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang mulia sudilah
untuk menolaknya dengan alasan dan argumentasi sebagai berikut :
1.1. Bahwa tergugat 1 saat kejadian tinggal di rumah mbah Arif yang
bealamatkan di Dusun 7, RT: 026 RW. 07 Kampung Varia Agung,
karena penggugat 1 menempati tempat tinggal tersebut diatas;
2.1.1. Bahwa kerugian meteriil sebesar Rp. 20.000.000,- ( dua puluh juta
rupiah );
2.1.2. Bahwa kerugian imateriil sebesar Rp. 200.000.000,- ( dua ratus juta
rupiah );
2.3.1. Menurut Sri Soedewi Masjchoen Sofwan dan I.S. Adiwimarta Sri
Soedewi Masjchoen Sofwan dan I.S. Adiwimarta dalam
menerjemahkan buku H.F.A. Vollmar juga mempergunakan istilah
perbuatan melawan hukum. Selain itu istilah yang sama juga
digunakan oleh M.A. Moegni Djojodirjo dalam bukunya yang
berjudul Perbuatan Melawan Hukum.
Digunakannya terminologi Melawan hukum bukan Melanggar
Hukum oleh M.A. Moegni Djojodirjo karena dalam kata “melawan”
melekat sifat aktif dan pasif. Sifat aktif dapat dilihat apabila dengan
sengaja melakukan sesuatu perbuatan yang menimbulkan kerugian
pada orang lain, jadi sengaja melakukan gerakan sehingga nampak
dengan jelas sifat aktifnya dari istilah “melawan tersebut”.
Sebaliknya apabila ia dengan sengaja diam saja atau dengan
sengaja diam saja atau dengan lain perkataan apabila ia dengan
sikap pasif saja sehingga menimbulkan kerugian pada orang lain,
maka ia telah “melawan” tanpa harus menggerakkan badannya.
2.4. Bahwa tergugat menyanggah posita dan petitum tidak relevan dan
saling bertentangan, dalam hal ini penggugat di dalam posita 7 sudah
jelas bahwa tergugat 1 dan tergugat 2 melanggar peraturan kampung.
Pada posita 9 tergugat 1 dan tergugat 2 mengakui secara tertulis
bahwa tergugat 1 dan tergugat 2 melanggar peraturan kampung varia
agung;
Bahwa terkait gugatan Penggugat yang didalilkan Tergugat adalah gugatan kabur,
tidak cermat dan tidak jelas, maka menurut Penggugat, gugatan Penggugat sudah
cukup jelas dan cermat dalam penulisan dan penguraian posita dan petitum nya.
Bahwa antara posita dan petitum sudah saling bersesuaian satu dengan yang lain.
Dengan demikian tentunya Majelis Hakim Yang Mulia yang mengadili perkara ini
untuk memeriksa dan memutuskan :
I. DALAM EKSEPSI
Demikian Replik penggugat ini, atas perkenan bapak Ketua Majelis Hakim yang
terhormat mengabulkannya, sebelum dan sesudahnya di ucapkan terima kasih;
Hormat kami
Kuasa Hukum Penggugat
Didik Sumaryoto,S.H.