Anda di halaman 1dari 20

KANTOR HUKUM

SUTRIYONO,S.H & REKAN


ADVOKAT & KONSULTAN HUKUM
Alamat : Jalan Borong Raya 2 Lr. Tembaga, Kelurahann Borong, Kecamatan Manggala, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,HP. 0852-9994-9865,Email; onosutriyono828@gmail.com

DUPLIK SERTA REPLIK REKONVENSI


TERGUGAT I DAN TERGUGAT II

Dalam Perkara No. 16/Pdt.G/2023/PN.Bar, tertanggal 08 November 2023

Antara:

1. Andi Mappa Yusuf K, Kewarganegaraan Indonesia, Tempat Tanggal Lahir


Ujung Pandang, 20-01-1950, Jenis Kelamin Laki-laki, Pekerjaan Wiraswasta,
Beralamat di Jl. Sultan Alauddin No.241, Rt/Rw 001/007, Kel/Desa Gunung Sari,
Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Agama Islam.
----------------------------------------------------------------------------------TERGUGAT
I.

2. H. Andi Sunra.S,Sos. M. Si, Kewarganegaraan Indonesia, Tempat Tanggal


Lahir Barru, 21-06-1968, Jenis Kelamin Laki-laki, Pekerjaan Kepolisian (Polri),
Beralamat di Jl. Tamalanrea Raya Blok A No.10, Rt.Rw 001/007, Kel/Desa
Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,
Agama Islam Selanjutnya Sebagai--------------------------------------TERGUGAT II.

Untuk Selanjutnya disebut Sebagai--------------------------PARA TERGUGAT

MELAWAN

- Salman Sadiq, Tempat Tanggal Lahir Mangkoso, 05-Oktober-1955, Pekerjaan


Purnabakti pns, Jenis Kelamin Laki-laki, Alamat Jl.Pradana VIII Nomor.7, Rt/Rw
010/016, Kel/Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat; Selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------ PENGGUGAT.

Untuk Selanjutnya disebut Sebagai------------------------------PENGGUGAT.


Kepada Yang Terhormat,
Ketua Pengadilan Negeri Barru
Majelis Hakim Yang Mengadili Perkara No. 16/Pdt.G/2023/PN.Bar, tertanggal
08 November 2023
Di –

Jl. Sultan Hasanuddin, Coppo, Barru, Kabupaten Barru, Prov. Sulawesi Selatan

Yang Bertanda Tangan di bawah ini :

1. Sutriyono, S.H.
2. Muh. Ridwan, S.H.
3. Lukman, S.H.

Kesemuanya adalah Advokat / Konsultan Hukum; berkantor di Kantor Hukum


SUTRIYONO, SH & Rekan, yang Beralamat di Jalan Borong Raya 2 Lr. Tembaga,
Kelurahann Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan,HP. 0852-9994-9865,Email; onosutriyono828@gmail.com Berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Tanggal 22 November 2023 bertindak untuk dan atas Nama Para
Pemberi kuasa dalam perkara a quo.

Perkenankanlah kami Tim Kuasa hukum PARA TERGUGAT Mengajukan Duplik, serta
Replik Rekonvensi atas Replik dan Jawaban Rekonvensi Gugatan PENGGUGAT
No.16/Pdt.G/2023/PN Bar, dimana berdasarkan dalil-dalih PENGGUGAT. PENGGUGAT
mendalilkan bahwa Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yakni
Perampasan atau Mengambil Alih Penguasaan dan Pengelolaan Tanah sawah Wakaf
Almarhumah Hajjah Andi Zamsah Petta Isa Alias Zamsa Alias Andi Samessa berupa
sawah seluas 58.800 M2 yang terletak di Attalanronge,Dusun Lapasu, Desa Balusu,
Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

Berkenaan dengan Replik serta Jawaban Rekonvensi dari Penggugat tertanggal 9


Januari 2024, dengan ini Para Tergugat melalui kuasanya menyampaikan Duplik serta
Replik Rekonvenai atas Replik dan Jawaban Rekonvensi Penggugat. Adapun Duplik
dan Replik Rekonvensi atas Replik serta Jawaban Rekonvensi Penggugat adalah sebagai
berikut:
Bahwa Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi memohon agar apa
yang telah disampaikan pada dalil-dalil Eksepsi dan jawaban serta Gugatan
Rekonvensi tertanggal 26 Desember 2023 menjadi satu kesatuan dengan Duplik
Konvensi serta Replik Rekonvensi ini.

Bahwa Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi tetap pada Eksepsi,
serta Jawaban semula dan tetap pada dalil Dalil Gugatan Rekonvensinya serta
menolak seluruh dalil-dalil Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
sebagaimana diuraikan dalam Gugatan dan Replik serta jawaban Rekonvensinya,
kecuali apa yang diakui secara tegas dan terperinci serta tidak merugikan
kedudukan hukum Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi;

DALAM EKSEPSI:
I. Kewenangan Mengadili;

1. Bahwa sudah sangat jelas terlihat sebuah kekeliruan didalam Gugatan yang
diajukan oleh Penggugat dimana Gugatan membahas Perihal Perbuatan melawan
Hukum Namun apa yang telah tertuang didalam POSITA Serta Petitum
membahas Perihal SIAPA YANG BERHAK ATAS TANAH SAWAH WAKAF
yang sesuai dengan Putusan Pengadilan Agama Barru.

2. Bahwa kewenangan Mengadili dalam Proses Perkara Siapa yang Berhak Atas
Penguasaan tanah wakaf adalah kewenangan dari Pengadilan Agama Barru
bukan Pada Pengadilan Negeri Barru.

3. Bahwa dalam Isi Gugatan Penggugat Mulai pada Isi Posita Menjelaskan soal
siapa yang berhak atas Penguasaan Pengelolaan tanah Wakaf serta dalam
Petitum Penggugat meminta Hak Penetapan sebagai Pengelola Atas tanah
Wakaf.

4. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun


1989 Tentang Peradilan Agama BAB III KEKUASAAN PENGADILAN Pasal 49
(1) Pengadilan Agama Bertugas Dan Berwenang Memeriksa, Memutus, Dan
Menyelesaikan Perkara-Perkara Di Tingkat Pertama Antara Orang-Orang
Yang Beragama Islam Di Bidang: A. Perkawinan; B. Kewarisan, Wasiat, Dan
Hibah, Yang Dilakukan Berdasarkan Hukum Islam; C. Wakaf Dan Shadaqah.

II. Legal Standing Pengugat

1. Bahwa Justru dalam hal ini Penggugat Yang tidak memahami isi dalam
Gugatannya dimana terlihat jelas Penggugat Menjelaskan perihal Tanah wakaf,
serta membahas siapa yang berhak atas lokasi tanah wakaf tersebut, yang
merupakan Tanah kewarisan yang di miliki oleh Tergugat I oleh karena itu justru
Pihak Penggugat Tidak memahami Isi dalam Gugatan nya.
2. Bahwa penggugat dalam hal ini mencoba membuat sebuah pembenaran diri
dengan secara tidak langsung menyatakan bahwa penggugat memiliki hak atas
Lokasi Tanah Wakaf, dan hal ini tidak bisa dibenarkan sebab sangat jelas
Penggugat Tidak memiliki Legal Standing sebab bukan merupakan AHLI
Waris.

3. Bahwa Penggugat tidak memiliki Alas hak atas lokasi Tanah sawah yang
Penggugat Maksudkan dalam Gugatannya, sehingga tidak benar adanya jika
Penggugat Menyatakan Tergugat I serta Tergugat II melakukan Perbuatan
Melawan Hukum dalam Gugatannya sebab sekali lagi kami Tegaskan Bahwa
Penggugat Bukan Merupakan AHLI Waris yang SAH, ataupun Memiliki hak
ATAS lokasi BERDASARKAN PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BARRU.

III.Diskualifikasi In Person

1. Bahwa apa yang didalilkan Penggugat Yang menyatakan “Bahwa benar


PENGGUGAT tidak termasuk sebagai ahli waris dalam penetapan Pengadilan
Agama Barru No. 105/P/1989 namun setelah pembacaan ikrar wakaf oleh
Majelis Hakim Pengadilan Agama Barru oleh H.M Yusuf Andi Dagong dan Hj.
Andi Empong Peta Aji secara lisan mengalihkan pengelolaan dan penguasaan
tanah wakaf Hajjah Andi Zamsah Petta Isa alias Zamsa alias Andi Samessa
(Wakaf) kepada adiknya H. Andi Muhammad Sadiq Puang Mangung (ayah
PENGGUGAT dan dilanjutkan oleh anaknya yang bernama SALMAN SADIC
(PENGUGAT) dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2021 tanpa campur tangan
ahli waris lain atau orang lain;
Dapat kami jelaskan bahwa Penggugat dalam hal ini tidak memiliki Bukti atas
apa yang telah dia jelaskan dalam dalilnya diatas, karena dalil Penggugat hanya
mencoba membuat sebuah pernyataan yang tidak memiliki BUKTI atau fakta
yang ada, sebab Penggugat hanya mendalilkan pernyataan pemberian
pengelolaan hanya secara ucapan lisan.

2. Bahwa berdasarkan Buku M. Yahya Harahap tentang Hukum Acara Perdata


Dimana menerangkan tentang Diskualifikasi In Person jika pihak yang
bertindak sebagai penggugat merupakan orang yang tidak memenuhi syarat
(Diskualifikasi) disebabkan Penggugat dalam Kondisi Tidak mempunyak Hak
Untuk Menggugat Perkara yang disengketakan.

3. Bahwa sangat jelas tertulis dalam Penetapan Ahli Waris Pengadilan Agama
Barru menerangkan bahwa yang berhak mengelola Tanah sawah demi
kesejahteraan keluarga Adalah Ahli waris H.M Yusuf Andi Dagong Dan Haja
Andi Empong Petta Aji yang salah satu dari Ahli Waris tersebut Merupakan
Orang Tua Dari Tergugat I yakni Haja Andi Empong Petta Aji.
IV. Gugatan Error In Objecto;
1. Bahwa apa yang didalilkan Penggugat dalam hal ini merupakan sebuah
Penalaran hukum yang tidak dapat diterima sebab sangat jelas Penggugat
Telah salah didalam menjelaskan terkait batas-batas Lokasi Tanah sawah yang
dimaksudkan dalam Gugatannya, namun Penggugat terkesan ingin menyatakan
bahwa tidak ada kekeliruan dalam Gugatannya,

2. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi antara lain Putusan No. 1140 K/Sip/1975


tanggal 17 April 1979, Putusan No. 1559 K/Pdt/1983 tanggal 23 Oktober
1984 telah memberikan abstrak hukum bahwa surat gugatan yang tidak
menyebut dengan jelas luas tanah dan batas-batas obyek sengketa,
berakibat gugatan kabur dan tidak dapat diterima.

3. Dengan demikian PENGGUGAT dalam dalilnya Telah SALAH DALAM


Menjelaskan Letak Lokasi seperti yang telah kami Tandai pada Poin Diatas
BATAS OBJEK Sawah yang dimasudkan dalam gugatannya, oleh karena itu
Gugatan PENGGUGAT seharusnya ditolak, atau setidak-tidaknya dinyatakan
tidak dapat diterima, sebagaimana Putusan MA No. 1149 K/SIP/1979 tanggal 17
April 1979 yang menyatakan:

“Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat
diterima”,
dan Putusan Putusan MA No. 81 K/SIP/1971 tanggal 9 Juli 1973 yang
menyatakan:
“Dipertimbangkan berdasarkan Pemeriksaan Setempat oleh Pengadilan
Negeri atas Perintah Mahmakah Agung, tanah yang dikuasi oleh Tergugat
ternyata tidak sesuai dengan batas-batas dan luasnya dengan yang
tercantum dalam gugatan, oleh karena itu gugatan tidak dapat diterima”;

4. Bahwa berdasarkan penjelasan sangat jelas Batas batas Lokasi serta Ukuran
Lokasi yang di Gugat oleh Penggugat Tidaklah SESUAI, Maka dengan demikian
Kami Memohon Kepada yang Mulia Majelis Hakim yang Memeriksa Perkara
Agar kiranya dalil Penggugat Untuk dinyatakan Kabur dan Tidak Jelas, serta
Gugatan Penggugat dinyatakan Untuk Ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat
Diterima.

5. Bahwa apa yang telah didalilkan Penggugat pada Poin Gugatan Error In Objecto
merupakan sebuah Penalaran Hukum Yang mengada-ada serta tidak berdasar
Fakta Hukum.
V. Gugatan Kabur Atau Obscuur Libel;
1. Bahwa apa yang didalilkan Penggugat dalam poin Gugatan Kabur atau Obscuur
Libel telah sangat jelas Terlihat penggugat menyatakan Persoalan Pengelolaan
Tanah Wakaf maka ISI dalam gugatan penggugat Perihal Perbuatan melawan
Hukum Tidaklah sesuai dengan Penjelasan dalam Posita serta Petitumnya.

2. Bahwa apa yang didalilkan Penggugat yang menyatakan Tergugat I ingin


Mengambil Alih Pengelolaan Tanah wakaf dari Tangan Penggugat adalah sebuah
Pernyataan TIDAK DAPAT DITERIMA sebab sangat jelas telah diterangkan
Bahwa tanah yang telah di kelola Oleh Penggugat Tersebut Bukanlah Tanah
yang di wakafkan melainkan Tanah yang di peruntuhkan Untuk kesejahteraan
Keluarga Ahli Waris Tergugat I sesuai dengan Penetapan Pengadilan AGAMA
BARRU.

3. Bahwa apa yang penggugat dalilnya dalam Poin Gugatan Kabur atau Obscuur
Libel yang menyatakan “Penggugat semata mata hanya menjalankan amanah
Penetapan Pengadilan agama barru No. 105/P/1989, sebagaimana dipesankan
dan diamanahkan secara lisan oleh H.M Yusuf Andi Dagong dan Hj. Andi
Empong Petta Aji (Ibunda Tergugat I) Kepada H.M. Sadiq Puang Mangung (Ayah
Penggugat)” hal ini merupakan hal yang tidak benar dan tidak sesuai Fakta
Hukum Yang ada sebab didalam Penetapan Pengadilan Agama Barru Telah di
klasifikasikan mana Tanah yang diwakafkan dan mana tanah yang di
peruntuhkan demi Kesejahteraan Keluarga tergugat I.

4. Bahwa Gugatan Penggugat telah sangat jelas Kabur dan Tidak jelas Sebab
Penggugat Tidak mengetahui Lokasi Mana Yang Telah di peruntuhkan sebagai
Tanah Wakaf dan mana tanah yang diperuntuhkan untuk kesejahteraan Keluarga
Tergugat I sebagai Ahli Waris, sesuai dengan Penetapan Pengadilan AGAMA
BARRU NO. 105/P/1989.

5. Bahwa sangat Jelas Gugatan Penggugat kabur atau Obscuur Libel sebab
Penggugat Telah menjelaskan Letak Lokasi serta luas lahan tanah sawah yang
tidak sesuai dengan letak Lokasi dan Luas Lahan Lokasi yang sesuai dengan
Penetapan Agama Barru yakni 6,69 Ha dan 1.00 ha sedangkan yang di dalilkan
oleh Penggugat adalah 58.800 M2 dalil gugatan Penggugat tersebut telah Keliru
didalam menyebutkan luas lahan tanah sawah, serta Penggugat juga telah salah
dalam menetapkan Letak LOKASI TANAH SAWAH DIMANA PENGGUGAT
MENDALILKAN Lokasi Terletak DI ATTALANRONGE Sedangkan Berdasarkan
penetapan pengadilan Agama Barru Lokasi Terletak di ATTELENGRRO Bahwa
sangat jelas lokasi serta batas batas Lokasi yang telah dimaksudkan dalam
Gugatan penggugat tidaklah sama dan berbeda dengan Penetapan Pengadilan
Agama Barru No.105/P/1989. hal ini menjadi sebuah tanda tanya besar lokasi
manakah yang digugat Oleh Penggugat.

6. Bahwa sesuai dengan Putusan Yuris Prudensi Mahkamah Agung Putusan MA


No. 1149 K/SIP/1979 tanggal 17 April 1979 yang menyatakan: “Bila tidak jelas
batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima.” Serta Putusan
Ma No. 81 K/SIP/1971 tanggal 9 Juli 1973 yang menyatakan: “Dipertimbangkan
berdasarkan pemeriksaan setempat oleh Pengadilan Negeri atas perintah
Mahkamah Agung, tanah yang dikuasai tergugat ternyata tidak sama batas-batas
dan luasnya dengan yang tercantum dalam gugatan, oleh karena itu gugatan
tidak dapat diterima.”

7. Bahwa dalam Replik Penggugat tidak menanggapi eksepsi Tergugat II


menyangkut gugatan Penggugat kabur (obscurr libel), Dimana Penggugat
tidak menguraikan secara jelas Alamat Tergugat II SECARA FAKTA,
sehingga dengan tidak ditanggapinya eksepsi tersebut, maka adalah bentuk
pengakuan yang tegas dari Penggugat bahwa benar gugatan Penggugat kabur,
oleh karenanya berdasar hukum untuk mengabulkan eksepsi Para Tergugat dan
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

DALAM KONVENSI
1. Bahwa apa yang diuraikan dalam Eksepsi adalah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan apa yang akan diuraikan dalam pokok perkara, sepanjang tidak
merugikan kepentingan hukum Tergugat I dan Tergugat II serta tetap menolak
seluruh dalil gugatan Penggugat, kecuali apa yang diakui secara tegas dan terperinci
serta tidak merugikan Tergugat I dan Tergugat II;

2. Bahwa dalil Penggugat Pada Replik Poin 2 Konvensi merupakan sebuah dalil yang
tidak dapat diterima dan mangada-ada sabab Penggugat dalam hal ini belum dapat
membuktikan secara Fakta Hukum Dasar alas Hak NYA atas Lokasi Tanah Yang
dimaksudkan dalam Gugatannya.

3. Bahwa menjadi sebuah Kekeliruan dalam Gugatan Penggugat Untuk mengajukan


Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Tergugat I dan Tergugat II sebab
Penggugat Tidak Memiliki Dasar Hukum Yang jelas Atas Lokasi Tanah Yang
didalilkannya dalam Gugatan.
4. Bahwa dalil Penggugat Pada Replik poin 3 Konvensi merupakan sebuah alasan
yang tidak dapat dibenarkan sebab sangat jelas Terlihat Penggugat dalam
Gugatannya Pada Posita serta Petitumnya menjelakaskan Terkait Siapa yang berhak
atas Pengelolaan Tanah wakaf maka sangat jelas terlihat Kekeliruan Penggugat
didalam mengklasifikasikan sebuah Perkara.

5. Bahwa dalil Penggugat pada Replik Poin 3 Konvensi, dimana dalam hal ini
Penggugat juga Telah salah didalam menyebutkan sebuah lokasi tanah dan adapun
dengan SPPT tidak menjadi sebuah hal pembenaran bagi penggugat Untuk
menyatakan bahwa Gugatanya telah sesuai, jika hal tersebut menjadi sebuah
pembenaran maka hal tersebut tidak sesuai dengan alur Hukum yang ada serta
berdasarkan Yuris Prudensi 1140 K Sip 1975,

6. Bahwa peryataan Penggugat pada Poin 3 Konvensi yang menyatakan terjadi


sebuah salah sebut atau perubahan Penyebutan adalah hal yang mengada-ada dan
tidak mendasar sebab didalam penetapan Pengadilan AGAMA BARRU tidak pernah
ada perubahan nama letak objek Lokasi tanah yang di peruntuhkan untuk
Kesejahteraan Keluarga berdasarkan Penetapan Pengadilan AGAMA BARRU.

7. Bahwa dalil Penggugat pada Replik Poin 4 Konvensi yang menyatakan semua Ahli
Waris dari Hajjah Andi Zamsah Petta Isa Alias Zamsa Alias Andi Samessa (Pewakaf)
Berhak Melakukan Pengelolaan atas tanah wakaf merupakan hal yang tidak dapat
diterima dan tidak sesuai dengan Fakta Hukum sebab berdasarkan Penetapan
Pengadilan Agama Barru No.105/P/1989, hanya menetapkan dua Orang Ahli Waris
yang berhak Melakukan Pengelolaan tanah Peninggalan Hajjah Andi Zamsah Petta
Isa Alias Zamsa Alias Andi Samessa, dan yang berhak mengelola tanah yang
didalilkan Oleh Penggugat dalam Gugatannya adalah H.M Yusuf Andi Dagong Dan
Haja Andi Empong Petta Aji dan dalam hal ini Orang Tua Penggugat Tidak masuk
dalam Penatapan Pengadilan Agama Barru sebagai Pihak yang berhak atas lokasi
tanah sawah.

“Dapat kami jelaskan bahwa Tanah yang dikelola Oleh Penggugat bukan di
peruntuhkan Untuk diwakafkan seperti yang telah didalilkan Oleh Penggugat
melainkan tanah tersebut diperuntuhkan untuk kesejahteraan Keluarga
Tergugat I selaku Ahli Waris.

8. Bahwa sangat tidak benar jika Penggugat dalam hal ini menyatakan sebuah Lokasi
tanah yang tidak termasuk dalam penetapan Wakaf namun tetap memaksakan
sebuah kehendak Untuk menyatakan Tergugat I telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum hal ini Terkesan Penggugat Ingin menjatuhkan Tergugat I selaku
Ahli Waris atas tanah warisnya sendiri untuk dikelolah demi kesejahteraan
keluarganya sesuai dengan Penetapan Pengadilan Agama Barru.
9. Bahwa dalil Penggugat pada Replik Poin 4 Konvensi yang menyatakan Tergugat II
memanfaatkan Posisinya selaku Kabag Ops Polres Barru Merupakan Penuduhan
secara langsung dan tanpa dasar bukti yang jelas, sebab Tergugat II hanya
menjalankan Tugas dan Fungsinya selaku Aparat Penegak Hukum (Polisi) sesuai
dengan Aturan Yang Berlaku.

10. Bahwa Penggugat dalam hal ini tidak memahami bahwa Tergugat II hanya
melaksanakan Tugas dan fungsinya sebagai Aparat Penegak Hukum (Polisi)
dimana pihak tergugat II memiliki kewenangan untuk melaksanakan Langkah-
langkah Hukum yang di pandang Perlu selama hal tersebut tidak bertentangan
dengan Hukum yang ada.

11. Bahwa langkah Hukum yang diambil oleh Tergugat II telah sesuai dengan Undang
Undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2012, Pasal 18, dan apa yang didalilkan Oleh
Penggugat merupakan sebuah Penuduhan secara langsung tanpa adanya Bukti
yang jelas.

12. Bahwa dalil Penggugat pada Replik Poin 5 Konvensi sangat jelas merupakan
sebuah hal yang tidak benar adanya serta mengada-ada sebab sangat jelas
Penggugat Tidak mengetahui mana Lokasi yang telah diwakafkan dan mana lokasi
yang di peruntuhkan Untuk Kesejahteraan Keluarga sesuai dengan Penetapan
Pengadilan AGAMA BARRU,

13. Bahwa dalam hal ini Penggugat Tidak mampu membuktikan LEGAL STANDING
ATAS LOKASI maka tidak benar adanya jika Penggugat mengajukan Gugatan yang
Menyatakan Tergugat I telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

14. Bahwa sekali lagi terlihat jelas bahwa Penggugat Mempersoalkan Pengelolaan
Tanah Wakaf Maka Seharusnya Penggugat Mengajukan Gugatan Untuk
Menetukan Siapa Yang Berhak Atas Pengelolaan Tanah Wakaf Tersebut
Kepada Pengadilan Agama Barru Bukan Pada Pengadilan Negeri Barru Yang
Tidak Memiliki Kewenangan Dalam Menetapkan Siapa Yang Memiliki Hak Atas
Lokasi Tanah tersebut.

15. Bahwa Tergugat I Pertegas Kembali Bahwa Apa Yang Telah Didalilkan Oleh
Penggugat Dalam Gugatannya merupakan sebuah Kekeliruan Dan Sebuah
Tipu Muslihat Sebab Dalam Jawaban Tergugat I Pada Eksepsi Poin 3 Angka
3.4 Sudah Dijelaskan Soal Mana Tanah Yang Telah Diwakafkan Dan Mana
Tanah Yang Diperuntuhkan Untuk Kesejahteraan Keluarga Tergugat I, Serta
Dalam Jawaban Konvensi Tergugat I Pada Poin 6-7 Dan 8 Telah Dijelaskan
Bahwa Tanah Yang Didalilkan Penggugat Telah Salah Dan Keliru Sebab
16. Tanah Yang Dikelola Oleh Penggugat Merupakan Tanah Yang Tidak Pernah
Diwakafkan Sesuai Dengan Penetapan Pengadilan Agama Barru.

17. Bahwa Dalam Hal Ini Penggugat Dalam Seluruh Dalilnya Terkesan Membuat
Tergugat I Sebagai Orang Yang Tidak Memiliki Hak Atas Lokasinya Sendiri
Serta Membuat Tergugat I Sebagai Pihak Yang Bersalah Telah Melakukan
Perbuatan Melawan Hukum,

18. Bahwa Tergugat I dalam hal ini masih bertanya-tanya apa yang menjadi dasar
alas Hak Penggugat sehingga menyatakan Tergugat I telah melakukan
Perbuatan melawan hukum secara nalar hukum yang ada pihak Penggugat
Sendiri Tidak memiliki Legal Standing Atas Lokasi yang di dalilkan dalam
Gugatannya.

19. Bahwa dapat Jelaskan Bahwa Penggugat Dalam Hal Ini Telah Diduga
Melakukan Sebuah Tipu Muslihat Dengan Mendalilkan Tanah Lokasi Yang
Diperuntuhkan Untuk Kesejahteraan Keluarga Tergugat I Sebagai Tanah
Wakaf Demi Menghilangkan Sebuah Kerugian Yang Telah Dialami Oleh
Tergugat I Sebagai Ahli Waris Yang Sah. Sebab Tanah Yang Dikelola Oleh
Penggugat Merupakan Tanah Sawah Yang Diperuntuhkan Untuk
Kesejahteraan Keluarga Tergugat I Namun Dalam Hal Ini Penggugat
Mengelola Tanah Sawah Tersebut dan Selama Mengelola Tanah Sawah
Tersebut Hasil Dari Tanah Sawah Tersebut Tidak Pernah Di berikan kepada
Tergugat I Selaku Ahli Waris.

20. Bahwa Tindakan Penggugat Dengan Mendalilkan Tanah Sawah Tersebut


Sebagai Tanah Wakaf Hanya Sebuah Dalil Untuk Menghilangkan Sebuah
Dugaan Tindakan Pelanggaran Yang Dilakukan Oleh Penggugat Yang Telah
Mengelola Tanah Sawah Milik Tergugat I Tanpa Memberikan Hasil Dari Tanah
Sawah Tersebut.

21. Bahwa berdasarkan penjelasan Pada Poin 12- 18 diatas maka apa yang didalilkan
oleh Penggugat Pada Replik Poin 5 Konvensi merupakan sebuah hal yang tidak
benar secara Fakta Hukum dan tidak memiliki dasar Hukum untuk menetapkan
Tergugat I sebagai pihak yang melakukan Perbuatan Melawan Hukum. Serta dalam
hal ini permintaan Penggugat yang memohonkan Pengembalian pengelolaan tanah
wakaf seperti keadan semula melalui pengadilan Negeri Barru tidak dapat di terima
sebab sangat jelas bahwa yang berhak menetapkan suatu Perkara Tanah wakaf
dan siapa yang berhak menerima Pengelolaan tanah WAKAF Adalah wewenang
dari Pihak Pengadilan AGAMA BARRU.
DALAM REKONVENSI
Bahwa Para Penggugat Rekonvensi / Para Tergugat Konvensi memohon apa yang
telah disampaikan dalam bagian Duplik Konvensi Serta Replik Rekonvensi tersebut
diatas dianggap merupakan satu kesatuan dengan bagian Dalam Rekonvensi Ini,
dan Para Penggugat Rekonvensi / Para Tergugat Konvensi menolak dengan tegas
seluruh dalil- dalil Gugatan dan Replik Konvensi serta Jawaban Rekonvensi
Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi Tertanggal 9 Januari 2024, kecuali
yang diakui secara tegas oleh Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat
Rekonvensi;
1. Bahwa apa yang didalilkan oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi pada
Poin 2 Rekonvensi merupakan sebuah dalil yang mencoba mengabur kan isi
Gugatan Rekonvensi Penggugat I Rekonvensi dan Penggugat II Rekonvensi maka
sepatutnya jika Dalil Tergugat Rekonvensi Ini hanya mengada-ada dan tidak benar
adanya.

Dapat kami jelaskan bahwa sudah sangat jelas Gugatan Balasan ini diajukan
berdasarkan Fakta Hukum dimana Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi
Yang Telah mengelola Tanah sawah Milik Penggugat I Rekonvensi /Tergugat I
Konvensi yang merupakan Ahli Waris yang SAH telah melakukan sebuah
perbuatan melawan hukum dimana Tergugat Rekonvensi mengelola lahan sawah
Milik Penggugat Rekonkensi dan hasil dari sawa tersebut dinikmati secara pribadi
oleh Tergugat Rekonvensi.

2. Bahwa berdasarkan Fakta Hukum yang ada menjelaskan bahwa lokasi lahan sawah
yang dikelola oleh Tergugat rekonvensi tersebut tidak termasuk dalam penetapan
sebagai Lokasi Tanah wakaf seperti yang didalilkan oleh Tergugat Rekonvensi,
melainkan tanah sawah yang diperuntuhkan untuk Kesejahteraan Keluarga Ahli
Waris Penggugat Rekonvensi sesuai dengan Penetapan Pengadilan Agama Barru.

Dapat kami jelaskan bahwa Tergugat rekonvensi hanya menjadikan sebuah dalil
lokasi tanah yang telah Tergugat Rekonvensi garap sebagai tanah wakaf untuk
menghilangkan Perbuatan melawan hukum yang telah Tergugat Rekonvensi
lakukan dimana hasil dari tanah sawah tersebut dipergunakan secara Pribadi
oleh Tergugat Rekonvensi dan tidak pernah sekalipun memberikan hasil sawah
Tersebut kepada Para Ahli Waris yakni Penggugat I Rekonvensi.

3. Bahwa apa yang didalilkan oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi pada
Poin 3 Rekonvensi merupakan sebuah dalil yang tidak sesuai dengan Fakta Hukum
Yang ada.

Dapat kami jelaskan bahwa pengelolaan tanah sawah yang didalilkan oleh
Tergugat Rekonvensi bukan merupakan tanah sawah yang diwakafkan
melainkan tanah sawah yang diperuntuhkan untuk Kesejahteraan Keluarga Ahli
Waris Penggugat I Rekonvensi sesuai Penetapan Pengadilan Agama Barru.
Bahwa sudah sangat jelas telah diterangkan Pada Gugatan Rekonvensi
Penggugat I rekonvensi Pada Poin 2,3,4 dan 5 telah di dijelaskan bahwa tanah
Sawah Tersebut di peruntuhkan Untuk Kesejahteraan Keluarga Ahli Waris
Penggugat I Rekonvensi dan didalam pengelolaan tanah sawah Tersebut dahulu
dipercayakan kepada H.M Sadiq Puang Mangung orang Tua Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi yang diberikan kepercayaan Untuk mengelola
hasil tanah sawah Tersebut dan hasil tanah sawah tersebut diberikan Kepada
Keluarga Ahli Waris Alm H.M Yusuf Andi Dagong dan ( Almh. Haja Andi
Empong Petta Aji Orang Tua Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I
Konvensi) , Namun Setelah Wafatnya H.M Sadiq Puang Mangung yang
merupakan orang Tua Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi pada tahun
2010 hasil tanah sawah yang telah dikelola oleh Tergugat Rekonvensi /
Penggugat Konvensi sejak Tahun 2011 sampai tahun 2021 tidak lagi diberikan
kepada Keluarga Ahli Waris Alm H.M Yusuf Andi Dagong dan ( Almh. Haja
Andi Empong Petta Aji Orang Tua Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I
Konvensi), Tergugat Rekonvensi dalam hal ini menikmati hasil Tanah
sawah Tersebut untuk Keuntungan Pribadinya.

Bahwa apa yang didalilkan Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi


dalam dalil Rekonvensi poin 3 merupakan sebuah dalil yang tidak benar
dan hanya mengada-ada sebab sesuai dengan Fakta Hukum yang ada
Tanah sawah Tersebut Bukanlah Tanah sawah yang di wakafkan Melainkan
Tanah sawah yang di peruntuhkan Untuk Kesejahteraan Keluarga Ahli
Waris Alm H.M Yusuf Andi Dagong dan ( Almh. Haja Andi Empong Petta Aji
Orang Tua Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi) sesuai dengan
penetapan Pengadilan Agama Barru.

4. Bahwa apa yang didalilkan oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi pada
Poin 4 Rekonvensi merupakan sebuah dalil yang tidak sesuai dan mengada-ada
serta tidak sesuai Fakta Hukum Yang ada.

Dapat kami jelaskan bahwa tanah sawah yang diperuntuhkan Untuk


kesejateraan Keluarga Ahli Waris Alm H.M Yusuf Andi Dagong dan ( Almh.
Haja Andi Empong Petta Aji Orang Tua Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I
Konvensi) dahulu di Kelola Oleh Orang Tua Tergugat Rekonvensi /
Penggugat Konvensi dan hasil dari tanah sawah tersebut diberikan kepada
keluarga Ahli Waris Alm H.M Yusuf Andi Dagong dan ( Almh. Haja Andi
Empong Petta Aji Orang Tua Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I
Konvensi) namun setelah wafatnya orang tua Tergugat Rekonvensi /
Penggugat Konvensi, hasil tanah sawah tersebut tidak lagi diberikan oleh
Tergugat Rekonvensi/ Penggugat konvensi sejak tahun 2011- tahun 2021.
Bahwa akibat tidak adanya itikad baik dari Tergugat Rekonvensi /
Penggugat Konvensi Untuk menyerahkan hasil tanah sawah Tersebut
membuat Pihak Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi Melakukan
Tindakan dengan mengambil keseluruhan Pengelolaan Tanah sawah yang
diperuntuhkan untuk kesejahteraan Keluarga Penggugat I Rekonvensi /
Tergugat I Konvensi sesuai dengan bunyi Penetapan Pengadilan Agama
Barru .

5. Bahwa apa ang didalikan oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi pada
Poin 4 Rekonvensinya yang menyatakan bahwa Penggugat I Rekonvensi / Tergugat
I Konvensi tidak pernah melakukan permintaan untuk pengelolaan tanah sawah
tersebut merupakan hal yang tidak benar dan mengada-ada.

Dapat kami jelaskan bahwa Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi telah


Tujuh kali mendatanggi Kakak Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi yakni
H.M Halid Puang Ide untuk meminta hak Pengelolaan atas tanah sawah
Tersebut namun kakak Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi tidak
memberikan Tanah sawah Tersebut sampai meninggalnya Almarhum kakak
Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi.

Bahwa berdasaran penjelasan diatas maka apa yang didalilkan oleh Tergugat
Rekonvensi / Penggugat konvensi merupakan hal mengada-ada serta tidak
sesuai fakta yang ada.

6. Bahwa terlihat jelas poin 5 Rekonvensi Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi


mencoba mengaburkan isi gugatan Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi
dengan mendalilan bahwa tanah sawah yang di kelolah Oleh Tergugat Rekonvensi
sebagai tanah sawah wakaf, Namun dalam Fakta Hukum sesuai Penetapan
Pengadilan Agama Barru menatapkan Lokasi Tanah sawah Tersebut sebagai tanah
sawah yang di peruntuhkan untuk Kesejahteraan Keluarga Penggugat I
Rekonvensi / Tergugat I Konvensi, dan tanah sawah tersebut Bukan untuk
kepentingan masyarakat dan lain-lain seperti yang didalilkan Oleh Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi.

7. Bahwa dalil penggugat Rekonvensi Pada Poin 5 Rekonvensinya merupakan sebuah


dalil yang mengada-ada serta merupakan sebuah dalil Tipu Muslihat yang hanya
mencoba untuk menghindari Fakta Hukum yang ada, dimana Tergugat Rekonvensi /
Penggugat Konvensi Telah melakukan sebuah Perbuatan Melawan Hukum dengan
Mengelola Tanah sawah Milik Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi dan
hasil dari tanah sawah tersebut tidak pernah diberikan Kepada Penggugat I
Rekonvensi/ Tergugat I Konvensi melainkan pergunakan secara Pribadi Oleh
Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi
Berikut Lokasi Tanah sawah Milik Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi
yang dikelola oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi ;
I. NOP. 73.10.060.001.005-0035.0. pemilik An. Andi Samessa Luas 13.400
M2 Terletak di Attelengrro, Dusun Lapasu, Desa Balusu, Kecamatan
Balusu, Kabupaten Barru. dengan batas-batas sebagai berikut:

 Sebelah Utara : berbatas dengan sawah bakkareng Haji,


Andi Cacce Bin H.A Jalilu, Andi Nurba Bin
H.A. Jalilu.
 Sebelah Timur : berbatasan dengan sawah Andi Cacce Bin
H.A Jalilu, Lahe.
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan sawah Andi Samessa, Lamappe.
 Sebelah Barat : berbatasan dengan sawah Andi Samessa.

II. Nop 73.10.060.001.005.0036.0 luas 41.800 M2 (empat puluh satu ribu


delapan ratus meter persegi) dengan batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara : berbatas dengan sawah Johrang,
Patimang, Bakkareng Haji, Andi Samessa.
 Sebelah Timur : berbatasan dengan sawah Ali Bin Baba
,Saleh, Bakkareng Haji, Andi Samessa, Lamappe,
Muslimin Mahmud Haji, Halima.
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan sawah Muslimin
Mahmud Haji, Andi Samessa, Muhiddin
Bin Mahmud.
 Sebelah Barat : berbatasan dengan sawah Lasonggo
,Lahedding, Rosmawati, Arsyad Haji,
Muhiddin Bin Mahmud.

III.Nop 73.10.060.001.005.0039.0 luas 3.600 M2 (tiga ribu enam ratus meter


persegi) dengan batas-batas sebagal berikut:

 Sebelah Utara : berbatas dengan sawah Andi Samessa


 Sebelah Timur : berbatasan dengan sawah Halima,
M tang Bin Buleng.

 Sebelah Selatan : berbatasan dengan sawah Nusu Ambon


Suhebe, Henggang Usman.

 Sebelah Barat : berbatasan dengan sawah Muhiddin


Bin Mahmud.

8. Bahwa berdasarkan Penjelasan pada poin 5 dan 6 diatas maka sangat jelas dan
berkesesuaian Fakta Hukum Bahwa Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi
Telah melakukan sebuah Perbuatan melawan Hukum serta Merugikan
Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi selaku Ahli Waris.
9. Bahwa apa yang didalilkan oleh Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi
pada Poin 6 Rekonvensinya merupakan hal yang mengada-ada serta penuh tipu
muslihat.

Dapat kami jelaskan bahwa dalam Penetapan Pengadilan Agama Barru telah
ada penetapan terkait Pembagian Lokasi tanah sawah yang di peruntuhkan
sebagai tanah wakaf / Amal Jariah atau diperuntuhkan bagi masyarakat yakni :

1. Sawah di Lawallu persel 23 s III Pijja = 2.00 Ha


2. Sawah di Oring Persel 5 S III dikerja =0,68 Ha
3. Sawah di Oring Persel 5 S III Pijja = 4.53 Ha
4. Sawah di Lapasu Persel 2 S III Midris = 3.10 Ha

Inilah beberapa Lokasi yang telah di wakafkan sebagai Amal Jariyah


oleh Para Ahli waris yakni H.M Yusuf Andi Dagong dan Haja Andi
Empong Petta Aji sesuai dengan Penetapan Pengadilan Agama Barru
No. 105/P/1989.

Sedangkan dalam hal ini Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi


melakukan Pengelolaan tanah sawah yang di peruntuhkan Untuk
kesejahteraan keluarga Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi
dimana hasil dari tanah sawah Tersebut tidak pernah diberikan Kepada
Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi sejak tahun 2011
sampai pada tahun 2021 Hingga hal Tersebut menimbulkan kerugian
kepada pihak Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi sebagai
berikut :

a. Kerugian Materiil dengan rincian sebagai berikut :


1. Harga Gabah Tahun 2011 = Rp. 3.500 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.102.900.000
2. Harga Gabah Tahun 2012 = Rp. Rp. 3.500 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.102.900.000

3. Harga Gabah Tahun 2013 = Rp. 3.500 X 0,5 Kilogram X luas Sawah 58.800
M2 = Rp.102.900.000,
4. Harga Gabah Tahun 2014 = Rp. 3.451 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.101.459.400,
5. Harga Gabah Tahun 2015 = Rp. 4.324 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.127.125.600,

6. Harga Gabah Tahun 2016 = Rp.4.204 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.123.597.600,

7. Harga Gabah Tahun 2017 = Rp.4.123 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.121.216.200,
8. Harga Gabah Tahun 2018 = Rp. 4.497 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.132.211.800,

9. Harga Gabah Tahun 2019 = Rp.4.700 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.138.180.400,

10. Harga Gabah Tahun 2020 = Rp.4.700 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp. 138.180.000,
11. Harga Gabah Tahun 2021 = Rp.4.921 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah 58.800
M2 = Rp.144.677.400,
Total keseluruhan Kerugian yang dialami Oleh Penggugat I
Rekonvensi/Tergugat I Konvensi adalah: Rp.1.335.348.400,- Terbilang
(Satu Miliar Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Juta tiga Ratus Empat
Puluh Delapan Ribu Empat ratus Rupiah.)

b. Kerugian Inmateriil Rp.3.000.000.000,00 (Tiga Miliar Rupiah)

Bahwa berdasarkan penjelasan diatas maka apa yang telah didalilkan oleh
Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi Pada Poin 6 Rekonvensinya adalah
sebuah hal yang penuh Tipu muslihat,-mengada-ada dan tidak berkesesuaian
dengan fakta Hukum.

10. Bahwa dalil Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi pada Poin 7


Rekonvensinya merupakan dalil yang sangat mengada-ada serta tidak sesuai
dengan fakta Hukum yang terjadi dan harus di tolak.

- Dapat kami jelaskan bahwa Penggugat II Rekonvensi / Tergugat II konvensi


dalam hal ini hanya menjalaskan Tugas dan fungsinya sesuai dengan apa yang
telah kami paparkan didalam Jawaban Konvensi Poin 18 sampai 22 dimana
Penggugat II Rekonvensi / Tergugat II Konvensi sebagai aparat penegak Hukum
hanya menjalanan Tugasnya sesuai dengan Undang-undang ang berlaku.

- Bahwa Penggugat II Rekonvensi / Tergugat II Konvensi dalam hal ini merasa


dirugikan dengan penuduhan secara langsung yang dilakukan oleh Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi tanpa adanya Bukti yang jelas secara fakta
Hukum.

- Bahwa sangat jelas telah diatur didalam Undang Undang Kepolisian Nomor
2 Tahun 2012, Pasal 18, maka apa ang didalilkan oleh Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi Merupakan hal yang sangat
Mengada-ada serta merugikan Pihak Penggugat II Rekonvensi /
Tergugat II Konvensi.
11. Bahwa akibat dari Penuduhan secara langsung oleh Tergugat Rekonvensi /
Penggugat Konvensi tanpa dasar alas bukti yang jelas membuat nama baik
Pihak Penggugat II Rekonvensi / Tergugat II Konvensi menjadi tercemar dan
hal itu merugikan Pihak Penggugat II Rekonvensi / Tergugat II Konvensi oleh
karena itu pihak Penggugat II Rekonvensi / Tergugat II Konvensi menuntut
ganti Rugi sebesar sebagai berikut :

a. Kerugian Materiil sebesar Rp.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)

b. Kerugian InMateriil sebesar Rp. 1.500.000.000,00 (Satu Miliar Lima


Ratus Juta Rupiah).

Berdasarkan hal-hal yang terurai di atas, Para Penggugat Rekonvensi / Para


Tergugat Konvensi Memohon kepada Yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri
Barru Cq Yang Mulia Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili Perkara ini
Berkenan untuk menjatuhi Putusan :

DALAM EKSEPSI

1. Menerima Seluruh EKSEPSI Para Tergugat


2. Menyatakan Gugatan Penggugat Di Tolak atau Setidak-tidaknya tidak Dapat
Diterima

DALAM KONVENSI

1. Menolak Gugatan Penggugat Seluruhnya atau Setidak-tidaknya Gugatan


Penggugat Di nyatakann Tidak Dapat diterima.
2. Menghukum PENGGUGAT Untuk Membayar Segala Biaya Yang Timbul Dalam
Perkara Ini.
DALAM REKONVENSI

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Para Penggugat Rekonvensi Untuk


Seluruhnya;

2. Menyatakan sah dan berharga semua alat Bukti yang Diajukan dalam Perkara
Ini;
3. Menyatakan Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi adalah Pihak yang
SAH Atas Pengelolahan Lahan tanah Sawah yang terletak Di
ATTELENGRRO Dusun Lapasu, Desa Lapasu, Kecamatan Balusu, Kabupaten
Barru seluas 6.69 Ha dan 1.00 Ha sesuai dengan Penetepan Pengadilan
Agama Barru No. 105/P/1989 yang di Peruntuhkan untuk Kesejahteraan
Keluarga Ahli Waris Alm H.M Yusuf Andi Dagong dan Almh Haja Andi
Empong Petta Aji.

4. Menyatakan Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi Telah melakukan


Perbuatan Melawan Hukum dengan segala akibat Hukumnya;

5. Menyatakan dan Memerintahkan Agar Tergugat Rekonvensi / Penggugat


Konvensi membayar Ganti Rugi Kepada Para Penggugat Rekonvensi / Para
Tergugat Konvensi dengan rincian sebagai berikut ;

5.1. Kerugian Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi

a. Kerugian Materiil dengan rincian sebagai berikut :

1. Harga Gabah Tahun 2011 = Rp. 3.500 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.102.900.000
2. Harga Gabah Tahun 2012 = Rp. Rp. 3.500 X 0,5 Kilogram X Luas
Sawah 58.800 M2 = Rp.102.900.000

3. Harga Gabah Tahun 2013 = Rp. 3.500 X 0,5 Kilogram X luas Sawah
58.800 M2 = Rp.102.900.000,
4. Harga Gabah Tahun 2014 = Rp. 3.451 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.101.459.400,
5. Harga Gabah Tahun 2015 = Rp. 4.324 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.127.125.600,
6. Harga Gabah Tahun 2016 = Rp.4.204 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.123.597.600,
7. Harga Gabah Tahun 2017 = Rp.4.123 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.121.216.200,
8. Harga Gabah Tahun 2018 = Rp. 4.497 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.132.211.800,
9. Harga Gabah Tahun 2019 = Rp.4.700 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.138.180.400,
10. Harga Gabah Tahun 2020 = Rp.4.700 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp. 138.180.000,
11. Harga Gabah Tahun 2021 = Rp.4.921 X 0,5 Kilogram X Luas Sawah
58.800 M2 = Rp.144.677.400,

Total keseluruhan Kerugian yang dialami Oleh Penggugat I


Rekonvensi/Tergugat I Konvensi adalah: Rp.1.335.348.400,-
Terbilang (Satu Miliar Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Juta tiga Ratus
Empat Puluh Delapan Ribu Empat ratus Rupiah.)

b. Kerugian Inmateriil Rp.3.000.000.000,00 (Tiga Miliar Rupiah)

5.2. Kerugian Penggugat I Rekonvensi / Tergugat I Konvensi

a. Kerugian Materiil sebesar Rp.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)

b. Kerugian InMateriil sebesar Rp. 1.500.000.000,00 (Satu Miliar


Lima Ratus Juta Rupiah).

6. Menghukum Kepada Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi Untuk membayar


Uang Paksa (Dwangsom) Sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) sehari setiap
ia lalai memenuhi Putusan, Terhitung Sejak Putusan diucapkan hingga
dilaksanakan.

7. Menyatakan Putusan ini serta merta dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun
ada Upaya Verzet, Banding, ataupun Kasasi (Uit Voorbaar Bijvooraad);

8. Menghukum Tergugat Rekonvensi /Penggugat Konvensi Untuk Membayar Biaya


Yang Timbul dalam Perkara Ini.

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain
mohon kiranya memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Makassar, 23 Januari 2024

Hormat Kami,
Kuasa Hukum
TERGUGAT I, TERGUGAT II
Sutriyono, S.H. Muh. Ridwan, S.H. Lukman, S.H.

Anda mungkin juga menyukai