Anda di halaman 1dari 14

Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

JAWABAN

DALAM PERKARA No. 03/Pdt.BNA/IX/2018

Antara :

1. S sebagai : PENGGUGAT- I;

2. W sebagai : PENGGUGAT- II;

Melawan

N sebagai TERGUGAT

Jakarta, 17 April 2018

Kepada Yth :

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara No. : 03/Pdt.BNA/IX/2018

Pada Pengadilan Agama Pekalongan

Jl. Raya PKP No. 24, Kelapa Dua Wetan, Ciracas

Jakarta

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenankan kami yang bertanda-tangan dibawah ini :

1. TIGOR LEONARDO MANIK, SH.,

2. OGY GIYATNO, SH.,

3. DHANA ANGGORO, SH.,

Para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum TIGOR MANIK & REKAN, yang
beralamat di Pusat Niaga Dutamas ITC.Fatmawati Blok A.1, No. 14-16, Room 207, Jakarta
Selatan - 12150, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 4 November 2013, oleh karenanya
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

sah bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum Klien kami, yang bernama
:

.............................., Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Agama : Islam, Lahir di Jakarta, 10


September 1960, beralamat di Jalan ......................................., Kelurahan Bintara Jaya,
Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi selaku TERGUGAT. Dengan ini mengajukan Jawaban
terhadap Gugatan yang diperbaiki tertanggal 13 Maret 2014, yang diajukan oleh :

................................., umur 52 Tahun, Agama : Islam, Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, beralamat
di ......, Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT- I;

...................................., umur 38 Tahun, Agama : Islam, Pekerjaan : Wiraswasta, beralamat di


Jalan ....., Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT- II;

3. ....................................................................., umur 45 Tahun, Agama : Islam, Pekerjaan : Ibu


Rumah Tangga, beralamat di Jl. ......., Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT-
III;

Untuk selanjutnya disebut : PARA PENGGUGAT.

Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat
dalam Gugatan aquo, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat.

Adapun dalil-dalil bantahan kami terhadap dalil-dalil pada Gugatan yang diajukan Penggugat,
adalah sebagai berikut:
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

I. DALAM EKSEPSI :

1. DISKUALIFIKASI IN PERSON

1.1. Bahwa telah secara jelas dan nyata dapat dibuktikan dalam Akta Nikah
Nomor ............................ yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tebet, Jakarta
Selatan tertanggal 27 Desember 1977 dinyatakan status Alm. ............................d adalah DUDA
pada saat menikah dengan ......................... (Tergugat) ; halmana telah membuktikan bahwa
Penggugat-I yakni ......................... telah resmi bercerai dengan Alm. H .......................sebelum
Tergugat menikah dengan Alm..H...................; Oleh karenanya membuktikan bahwa menurut
hukum Penggugat-I sudah tidak memiliki hak untuk mengajukan gugatan pembagian warisan
dalam perkara a quo ;

1.2. Bahwa pihak TERGUGAT membantah dalil pihak Penggugat-III yang mengaku sebagai
isteri ke-3 yang sah dari Alm. ...................... ; halmana dapat dibuktikan bahwa Alm.
H.....................tidak pernah menceraikan pihak TERGUGAT selama hidupnya, dan secara faktual
pihak Tergugat sama-sekali tidak pernah memberikan ijin kepada Alm. ............................ untuk
menikah dengan Penggugat-III ( Polygami ) ;

Berdasarkan dalil-dalil bantahan tersebut diatas, maka jelas membuktikan bahwa Penggugat-I
dan Penggugat-III adalah Pihak yang tidak memiliki Hak untuk mengajukan gugatan
(DISKUALIFIKASI IN PERSON), sehingga Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara ini dapat menyatakan Menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat
diterima.
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

2. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK ( Plurium Litis Consortium ),

2.1. Bahwa sesuai Surat Keterangan tertanggal 14 Oktober 2008 secara jelas dan nyata
membuktikan pihak Tergugat memiliki 6 (enam) orang anak dari perkawinan dengan
Alm. ...................................... yakni :

- ......................................, umur 30 tahun ;

- ......................................., umur 28 tahun ;

- .................................................................................................., umur 26 tahun ;

- .............................................................................................., umur 25 tahun ;

- ................................................................................................ umur 23 tahun ;

- ........................................................................................, umur 21 tahun ;

2.2 Bahwa mencermati isi gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat secara faktual ke-6
(enam) orang anak-anak pihak TERGUGAT tidak dimasukkan sebagai pihak Tergugat dalam
perkara a quo, oleh karenanya Gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat BUKANLAH
gugatan pembagian Warisan sebagaimana didalilkan oleh Para Penggugat ;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, telah membuktikan bahwa gugatan yang diajukan
oleh Para Penggugat adalah Gugatan kurang pihak (Plurium Litis Consortium ), sehingga Majelis
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini kiranya dapat Menolak seluruh dalil Gugatan
atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima.

3. Gugatan Tidak Jelas atau Kabur (Obscuur libel)

3.1. Bahwa seluruh dalil gugatan PARA PENGGUGAT mengenai Benda tidak bergerak sama-
sekali tidak menjelaskan secara rinci mengenai luas tanah berikut bangunan, dan sama-sekali
tidak menjelaskan tanggal, bulan, tahun perolehan Obyek-obyek sengketa tersebut diperoleh Para
Penggugat ; in casu Para Penggugat hanya sekedar memberikan penjelasan tentang letak dan
batas-batas sempadan nama pemilik, oleh karenanya gugatan menjadi tidak jelas dan kabur
(Obscuur libel), sehingga dengan demikian dimohonkan kepada Majelis Hakim Yang Mulia
menyatakan menolak dalil gugatan dan setidak-tidaknya menyatakan gugatan aquo tidak dapat
diterima.

3.2. Bahwa dalil gugatan PARA PENGGUGAT pada angka 10 Halaman 4 yang menyebutkan
“Sebidang tanah yang berada di Pondok Kopi yang terkena Proyek Banjir Kanal Timur dan ganti
ruginya telah diterima oleh Tergugat, dengan cara memalsukan tanda tangan ahli waris sah
Alm..........

Menurut azas hukum yang berlaku, Para Penggugat WAJIB menjelaskan serta membuktikan dalil
dalam gugatannya tentang tandatangan siapa yang dipalsukan oleh Tergugat, agar dalil tersebut
menjadi terang dan jelas ;
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

Bahwa dengan adanya dalil tersebut diatas, maka telah secara jelas dan nyata membuktikan Para
Penggugat telah memasukkan dalil-dalil adanya Pemalsuan Tanda-tangan (Hukum Pidana) ke
dalam Gugatan Pembagian Warisan (Hukum Perdata) ;

Berdasarkan alasan tersebut diatas, maka telah mampu membuktikan bahwa gugatan yang
diajukan oleh Para Penggugat adalah Gugatan Gugatan Tidak Jelas atau Kabur (Obscuur libel),
sehingga Majelis Hakim Pemeriksa Perkara pada Pengadilan Agama Jakarta Timur agar
menyatakan bahwa gugatan aquo ditolak atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima
(nieteinkelijke verklaard)

4. PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR TIDAK BERHAK MENGADILI SECARA


RELATIF

Bahwa gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat pada Pengadilan Agama Jakarta Timur tidak
tepat, karena Pengadilan Agama Jakarta Timur tidak berwenang secara relatif, karena secara jelas
dan terang-benderang telah didalilkan oleh Para Penggugat bahwasanya Pihak Tergugat tidak
berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Agama Jakarta Timur dan harta obyek sengketa
disebutkan terletak/berada pada wilayah hukum Pengadilan Agama Bekasi (vide : surat gugatan
halaman 1, 2 dan 3),

Bahwa secara khusus, untuk eksepsi yang berkaitan dengan kewenangan relatif sebagaimana
diuraikan pada point 4 diatas, untuk dapat kiranya memutuskannya terlebih dahulu sebelum
memeriksa pokok perkara dengan menyatakan bahwa Pengadilan Agama Jakarta Timur tidak
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

berwenang untuk memeriksa dan memutuskan perkara aquo karena kewenangan memeriksa dan
memutus atas perkara tersebut berada pada jurisdiksi Pengadilan Agama Bekasi.

DALAM POKOK PERKARA :

Bahwa segala sesuatu yang telah Tergugat dalilkan pada bagian Dalam Eksepsi tersebut di atas,
mutatis-mutandis, merupakan satu kesatuan dengan dalil Tergugat pada bagian Dalam Pokok
Perkara yang akan diuraikan di bawah ini ;

2. Bahwa Tergugat membantah dan menolak seluruh dalil Para Penggugat sebagaimana diuraikan
dalam gugatan a quo, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat ;

3. Bahwa Tergugat membantah dalil posita Para Penggugat pada angka 5 dalam gugatan awal
tertanggal 2 Oktober 2013 yang telah mendalilkan bahwa Alm.............meninggal dunia tanggal
11 Nopember 2003.

Berdasar Surat Kematian Nomor. ..............................tertanggal 16 September 2003 membuktikan


bahwa Alm.H..........meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 16 September 2003 di Bekasi ;
halmana membuktikan bahwa dalil posita Para Penggugat “asal-asalan” tanpa didukung bukti
yang jelas dan benar ; oleh karenanya Majelis Hakim berkesempatan untuk menolak dalil
gugatan tersebut ;

4. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas atas dalil gugatan yang telah diperbaiki oleh Para
Penggugat tertanggal 13 Maret 2014 pada angka 7 dan angka 8 yang diajukan oleh Para
Penggugat tentang obyek sengketa, karena Para Penggugat sama-sekali tidak mampu
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

menjelaskan secara Benar sejak kapan obyek sengketa diperoleh oleh Alm. H.............., serta luas
seluruh obyek sengketa yang didalilkan oleh Para Penggugat agar dapat dibuktikan apakah obyek
sengketa yang digugat oleh Para Penggugat merupakan harta bersama (gono-gini) milik
Penggugat I dan Penggugat-III sebagaimana dalill-dalil gugatannya ? ;

5. Bahwa secara jelas dan nyata pihak Penggugat - I dan Penggugat-III tidak memiliki
kewenangan untuk mengajukan gugatan ini, dengan alasan-alasan sebagai berikut :

5.1. bahwa berdasarkan Akta Nikah Nomor ..........................yang diterbitkan oleh Kantor Urusan
Agama Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan tertanggal 27 Desember 1977 yang menyatakan status
Alm. H........................ adalah DUDA pada saat menikah dengan Tergugat; halmana secara jelas
dan nyata membuktikan bahwa Penggugat- I telah bercerai secara sah menurut hukum dengan
Alm.............................. ;

5.2. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas kehadiran Penggugat-III dalam perkara a quo
yang mengaku sebagai Isteri sah Alm. H. .........; halmana ditegaskan bahwa Tergugat sama-sekali
tidak pernah memberikan ijin kepada Alm. H. ........ untuk menikah dengan Penggugat-III, dan
secara faktual Tergugat sama-sekali tidak pernah diceraikan oleh Alm. H. .........................,
sehingga patut dibuktikan keabsahan perkawinan antara Penggugat-III dengan Alm. H. ....... ;

Berdasarkan alasan tersebut diatas dapat membuktikan bahwa Penggugat-I dan Penggugat - III
sama-sekali tidak memiliki kapasitas hukum untuk mengajukan gugatan pembagian warisan atas
harta bersama (Gono-gini) milik Tergugat dengan Alm. H.... ;

6. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas petitum gugatan Para Penggugat mengenai
pembayaran kerugian sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagai kompensasi selama
Para Penggugat tidak dapat menguasai, memiliki dan menikmati hasil dari harta obyek sengketa,
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

dengan alasan bahwa petitum tersebut sangat mengada-ada dan tidak memiliki dasar hukum yang
benar, dan Para Penggugat WAJIB untuk membuktikan di persidangan seluruh bukti-bukti
kepemilikan atas harta obyek tersebut ;

Bahwa dengan adanya Petitum mengenai pembayaran kerugian sebesar Rp.100.000.000,-


(seratus juta rupiah) tersebut diatas, maka telah membuktikan Gugatan yang diajukan Para
Penggugat adalah Tidak Jelas atau Kabur (Obscuur libel), karena gugatan yang diajukan Para
Penggugat BUKANLAH gugatan Pembagian Warisan, namun merupakan Gugatan Perbuatan
Melawan Hukum, sehingga jelas Majelis Hakim dapat menyatakan Menolak seluruh Gugatan
atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima ;

7. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas petitum Para Penggugat angka 9 yang pada
pokoknya meminta agar Para Tergugat dikenakan sanksi dwangsom/ Uang Paksa sebesar Rp.
1.000.000 (satu juta Rupiah) per hari atas keterlambatan pelaksanaan putusan, karena dalil
tersebut tidak didasari alasan Hukum serta bukti-bukti yang sah dan benar.

Bahwa amar Petitum Penggugat tersebut merupakan permohonan yang tidak berdasar dan
mengada-ada. Bahwa Pasal 606 reglement op de Burgerlijke Rechtsvordering (selanjutnya
disebut “Rv”) mengatur sebagai berikut :

“Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukuman untuk sesuatu yang lain daripada
membayar sejumlah uang maka dapat ditentukan bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum
tidak memenuhi hukuman tersebut, olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya
ditetapkan dalam keputusan Hakim, dan uang tersebut dinamakan uang paksa.”

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan demikian terbukti bahwa petitum pada angka 8
dan angka 9 adalah permohonan yang tidak berdasar dan mengada-ada, karena gugatan yang
diajukan oleh Para Penggugat adalah Pembagian Warisan dan BUKANLAH gugatan perbuatan
melawan hukum atau Wanprestasi sebagaimana petitum yang diajukan Para Penggugat diatas,
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

sehingga Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini dapat menolak dalil-dalil
gugatan tersebut ;

8. Penggugat Tidak Memiliki Dasar Hukum Dalam Memohonkan Sita Jaminan (Conservatoir
Beslag)

Bahwa Tergugat menolak dengan tegas permohonan Para Penggugat yang pada pokoknya
memohonkan Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk melakukan Sita Jaminan (Conservatoir
Beslag) terhadap harta benda milik bersama antara Tergugat dan Alm. H. .....................................
;

Bahwa permohonan Para Penggugat tersebut merupakan permohonan yang tidak berdasar dan
sangat mengada-ada, karena Para Penggugat sama-sekali tidak mampu untuk menunjukkan
bukti-bukti yang sah menurut hukum untuk mendukung seluruh dalil-dalil yang diajukan dalam
perkara a quo ;

Bahwa Para Penggugat sama-sekali tidak dapat menjelaskan alasan kepentingan dikabulkannya
Sita Jaminan (conservatoir beslag) sebagaimana syarat pengajuan sita jaminan (conservatoir
beslag) berdasarkan Pasal 227 ayat (1) Herziene Indlandsch Reglement (selanjutnya disebut
“HIR”). Adapun Pasal 227 ayat (1) HIR mengatur sebagai berikut:

“Jika ada persangkaan yang beralasan, bahwa seorang yang berhutang, selagi belum dijatuhkan
keputusan atasnya atau selagi putusan yang mengalahkannya belum dapat dijalankan, mencari
akal akan menggelapkan atau membawa barangnya baik yang tidak tetap maupun yang tetap
dengan maksud akan menjauhkan barang itu dari penagih hutang, maka atas surat permintaan
orang yang berkepentingan Ketua Pengadilan Negeri dapat memberi perintah, supaya disita
barang itu untuk menjaga hak orang yang memasukkan permintaan itu, dan kepada peminta
harus diberitahukan akan menghadap persidangan pengadilan negeri yang pertama sesudah itu
untuk memajukan dan menguatkan gugatannya.”
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

Bahwa selanjutnya, doktrin M. Yahya Harahap, S.H. dalam buku Hukum Acara Perdata: Tentang
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, terbitan Sinar Grafika –
Cetakan Kesepuluh, 2010, halaman 289, menerangkan sebagai berikut :

“Menurut Pasal 227 HIR maupun Pasal 720 RV, alasan pokok permintaan sita:

1) Ada kekhawatiran atau persangkaan bahwa Tergugat :

a. mencari akal untuk menggelapkan atau mengasingkan harta kekayaannya; dan :

b. hal itu dilakukannya selama proses perkara berlangsung.

2) Kekhawatiran atau persangkaan itu harus nyata dan beralasan secara objektif, yakni :

a. Para Penggugat harus dapat menunjukkan fakta tentang adanya langkah-langkah Tergugat
untuk menggelapkan atau mengasingkan hartanya selama proses pemeriksaan berlangsung;

b. paling tidak Para Penggugat dapat menunjukkan indikasi objektif tentang adanya daya upaya
Tergugat untuk menghilangkan atau mengasingkan barang-barangnya guna menghindari
gugatan.

3) Sedemikian rupa eratnya isi gugatan dengan penyitaan, yang apabila penyitaan tidak
dilakukan dan Tergugat menggelakan harta kekayaan, mengakibatkan kerugian pada Para
Penggugat.”

Merujuk pada ketentuan Pasal 227 Ayat (1) HIR serta doktrin hukum M. Yahya Harahap, S.H.
sebagaimana tersebut di atas, maka Para Penggugat wajib menguraikan dan membuktikan bahwa
terdapat kemungkinan Tergugat akan mengalihkan barang sita jaminan (conservatoir beslag),
Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

dimana kekhawatiran tersebut juga harus dibuktikan dengan adanya serangkaian fakta (atau
setidaknya indikasi) tentang adanya langkah-langkah Tergugat untuk
menghilangkan/mengalihkan barang sita jaminan (conservatoir beslag). Namun demikian, secara
faktual Para Penggugat tidak mampu menguraikan maupun membuktikan terpenuhinya syarat-
syarat pengajuan permohonan Sita Jaminan (conservatoir beslag) sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 227 Ayat (1) HIR.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan demikian terbukti bahwa permohonan
Penggugat pada amar petitum butir 7 Gugatan merupakan permohonan yang tidak berdasar dan
mengada-ada. Oleh karenanya, sudah seharusnya berdasarkan hukum permohonan sita jaminan
(conservatoir beslag) Penggugat dinyatakan ditolak.

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Tergugat mohon kepada Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara, agar berkenan memutus perkara sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;

2. Menolak atau setidak-tidaknya tidak menerima gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA :


Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menolak Permohonan Sita Jaminan (CB) yang diajukan Para Penggugat ;

3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat adanya
perkara ini.

Jika Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (Ex Aquo Et Bono).

Demikianlah Jawaban berikut Eksepsi ini kami ajukan, atas perkenan Yang Terhormat Majelis
hakim Pemeriksa Perkara, diucapkan terimakasih.

Hormat Kami.

KANTOR HUKUM TIGOR MANIK & REKAN

Kuasa Hukum TERGUGAT

TIGOR LEONARDO MANIK, S.H


Jawaban Atas Gugatan Pembagian Warisan

OGY GIYATNO, S.H

DHANA ANGGORO, S.H

Anda mungkin juga menyukai