di –
Jl. Pengadilan No.8, Kel. Petisah Tengah,
Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20236
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini :
Advokat- Legal Consultants, Pengacara – Penasehat Hukum pada “Law Office Ucok
Lumban Gaol, S.H & Asscociates, baik sendiri-sendiri mupun bersama-sama yang
memilih domisili hukum di Komplek Perum. Villa Caisar Blok A No. 9, Jl. Bunga
Terompet, Kel. Semapakata, Kota Medan – 20232.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal _____ Juni 2020. Dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama kepentingan hukum :
1
Adapun dalil-dali Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut :
3. Bahwa sejak beberapa tahun belakangan ini sampai gugatan ini diajukan,
Tergugat kurang memperhatikan kewajibannya sebagai seorang suami dan
kepala rumah tangga, serta sudah jarang memperhatikan Pengugat;
7. Bahwa selama ini Penggugat telah berusaha untuk bersabar, namun Penggugat
sebagai manusia biasa tentu memiliki batas kesabaran dan selanjutnya
Penggugat menyimpulkan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dengan
tergugat sudah tidak ada kecocokan lagi baik lahir maupun batin dan tidak dapat
dipertahankan lagi, sehingga Penggugat bertekad untuk mengajukan gugatan
perceraian ini melalui Pengadilan Negeri Medan Kelas IA Khusus;
10. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama kurang lebih 4 (empat)
tahun , maka hak dan kewajiban suami istri tidak terlaksana sebagaimana
mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya
sebagai suami terhadap Penggugat;
11. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan /
cara bermusyawarah atau bicara dengan Tergugat secara baik-baik tetapi tidak
berhasil;
12. Bahwa sesuai dengan norma hukum yang berlaku dimana seorang Aparatur
Sipil Negara (ASN) harus mengajukan permohonan izin perceraian kepada
atasan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 tahun
1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil dan
telah dilakukan perubahan dengan PP No. 45 tahun 1990 yang penjabarannya
dituangkan di dalam Surat Edaran (SE) Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara No. 08/SE/1983 tentang Ijin Perkawinan dan Perceraian
Bagi Pegawai Negeri Sipil;
13. Bahwa pada dasarnya izin perceraian itu wajib diperoleh PNS yang hendak
mengajukan perceraian ke pengadilan. Izin dimaksud adalah dari pejabat atau
dari atasan yang membawai PNS dalam lingkungannya. Hal itu sebagaimana
ditegaskan di dalam Pasal 3 ayat (1) PP No. 45 tahun 1990 yang menyatakan:
Pegawai Negeri Sipil yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin
atau surat keterangan lebih dahulu dari Pejabat;
15. Bahwa dalam permohonan izin perceraian tersebut juga telah dilakukan mediasi
dan pemanggilan terhadap Penggugat dan Tergugat sebanyak 3 (tiga) kali,
namun Tergugat tidak memenuhi panggilan mediasi tersebut;
16. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut diatas, maka Penggugat merasa rumah
tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena
perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak
dapat diharapkan lagi, maka Penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai
dengan Tergugat;
3
Berdasarkan dalil-dalil diatas yang telah diuraikan Penggugat, dengan ini Penggugat
memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memutuskan
putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
PRIMAIR :
SUBSIDAIR:
Atau apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);
Demikianlah permohonan ini diajukan untuk didapat dikabulkan, atas perhatian dan
perkenaan Ketua Pengadilan Negeri Medan Kelas IA Khusus Cq. Majelis Hakim
yang memeriksa, kami ucapkan terima kasih.