Anda di halaman 1dari 3

Jakarta, 13 April 2017

Kepada Yth,

Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Jakarta – Timur

Perihal : Gugatan Cerai

Dengan hormat,

Perkenalkan saya Elis Hendrawati Sibuea, lahir di Bandung 06 Juli 1984, pendidikan
D3 Sekretaris, umur 33 tahun, pekerjaan Swasta, agama Kristen Protestan, alamat Jl.
Taman Sari Atas no 60/59 Rt 005/014 Bandung Jawa Barat 40116. Untuk selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT.

Bahwa penggugat bersama ini hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap Sihar,
lahir Jakarta, 15 AGustus 1980, pendidikan S1, umur 36 tahun, pekerjaan swasta, agama
Kristen Protestan, alamat Jl. Kayu Manis Timur No 18 Rt 004/003 Kelurahan Pulo
Gadung Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur 13260. Untuk selanjutnya disebut
sebagai TERGUGAT.

Adapun yang menjadi dasar dari gugatan ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat dan Tegugat telah melangsungkan perkawinan di Gereja


Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di Jakarta pada tanggal 22 Januari 2013
dan telah di daftarkan di Suku Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kota
Madya Jakarta Timur, sesuai dengan Kutipan AKte Perkawinan Nomor. 1208-
KW-22012013-0013 tanggal 22 Januari 2013.
2. Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat
berjalan rukun dan damai dan jika ada perselisihan dan pertengkaran itu
dianggap sebagai ujian dalam membina keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dankekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Bahwa akan tetapi kehidupan yang rukun dan damai tersebut tidaklah
berlangsung lama, karena ternyata antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi
perselisihan – perselisihan dan pertengkaran – pertengkaran yang bermuara
pada terciptanya perbedaan prinsip, yang telah berlangsung sedemikian rupa
sehingga tidak ada harapan untuk didamaikan dan dipersatukan lagi.

Perselisihan-perselisihan dan Pertengkaran-pertengkaran tersebut disebabkan antara


lain :

1. Bahwa pandangan hidup Penggugat dan Tergugat sudah jauh berbeda;


2. Bahwa ketika terjadi perselisihan tergugat pernah meninggalkan rumah selama
6 bulan sejak Juli 2010 – Desember 2016;
3. Bahwa pada tanggal 29 Juli 2011 Penggugat dan Tegugat memutuskan tidak
tinggal serumah lagi, dikarenakan seringnya terjadi perselisihan yang
mengganggu perkembangan anak;
4. Bahwa selama sampai akhir Agustus 2013 Penggugat tidak pernah diberikan
nafkah lahir & batin;
5. Bahwa penggugat baru mengetahui pada awal Januari 2016, bahwa tergugat
sudah memiliki wanita lain;
6. Bahwa pada tanggal 21 April 2016 Penggugat bertemu dengan Tergugat dan
memutuskan untuk bercerai;
7. Bahwa dengan hal-hal tersebut diatas Penggugat memutuskan untuk
mendaftarkan gugatan cerai di pengadilan;
8. Bahwa oleh karena Anak yang lahir dari perkawinan PENGGUGAT dan
TERGUGAT masih dibawah umur (12 Tahun), maka sudah sepantasnya dan
berdasarkan hukum, anak tersebut berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan
PENGGUGAT;
9. Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka telah cukup alasan
PENGGUGAT untuk mengajukan gugatan perceraian ini karena menurut
PENGGUGAT telah sesuai dengan :
A. Pasal 39 ayat 2 huruf F Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan
Jo Pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 Tentang
Pelaksanaan Undang-undang No. 1 tahun 1974, yang berbunyi :
“Antara suami dan istri terus-terusan terjdai perselisihan dan pertengkaran
dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”
B. “Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-
turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain
diluar kemampuannya”.
C. Pasal 34 Ayat 1 yang pada dasarnya mengatur kewajiban suami.

Apabila ketentuan Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tersebut diatas dikaitkan
dengan keadaan perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT, maka jelaslah bahwa
tujuan dari perkawinan tersebut sudah tidak ada lagi di dalam rumah tangga antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT, dimana perkawinan PENGGUGAT dan TERGUGAT terlihat
telah mengandung cacat dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan hal-hal tersebut PENGGUGAT mohon agar Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan putusan
sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan bahwa antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah melangsungkan
perkawinan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di Jakarta pada
tanggal 22 Januari 2013, dan telah didaftarkan di Suku Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Madya Jakarta Timur, sesuai dengan Kutipan Akte Perkawinan
Nomor 1208-KW-22012013-0013 tanggal 22 Januari 2013, putus karena
perceraian dengan segala akibat hukumnya.
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Timur atau Pejabat yang
ditunjuk untuk mengirimkan Salinan putusan ini yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap kepada Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Madya Jakarta Timur, untuk dicatat dalam register yang tersedia untuk itu.
4. Menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul karena
perkara ini;

Namun, apabila Majelis hakim yang menyidangkan perkara ini lain, mohon untuk dapat
menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

Jakarta, 13 April 2017

Hormat saya,

Elis Hendrawati Sibuea

Anda mungkin juga menyukai