Anda di halaman 1dari 5

Denpasar, 9 Oktober 2023

Kepada
Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Denpasar
Jl. P.B. Sudirman No.1, Denpasar
di- Tempat

Perihal : Gugatan Cerai

Dengan hormat ,
Yang bertanda tangan dibawah ini :

I PUTU HARRY SUANDANA PUTRA, S.H., M.H.,


I KETUT AGUS MAHARDIKA, S.H.
APRIANUS KABUBU PAJANJI, S.H.
Kesemuanya Advokat dan Legal Consultant yang berkantor di Kantor Hukum
SEMARINDO LAW FIRM beralamat di JL. Ahmad Yani Utara No. 149, Dauh Puri
Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali Telepon/ HP: 08123620716
berdasarkan surat kuasa tertanggal 18 September 2023 (terlampir) dalam hal ini
bertindak untuk atas nama:

 Ni Putu Sevtian Hari Dewi, Umur 32 tahun, Tempat/Tanggal Lahir :


Denpasar / 10 September 1991, Jenis kelamin Perempuan,
Kewarganegaraan Indonesia, Agama Hindu, Pekerjaan Karyawan swasta,
Bertempat tinggal di Jalan Kelecung Gang XVI no. 1 Link. Umalas, Kerobokan
Klod, Kuta Utara, Badung- Bali, selanjutnya disebut sebagai pihak :
PENGGUGAT;----------------------------

Dengan ini mengajukan gugatan perceraian terhadap :

I MADE ERY SETIAWAN, Jenis kelamin Laki-laki, Kewarganegaraan Indonesia,


Agama Hindu, Pekerjaan: swasta, alamat tempat tinggal Jalan Raya Sesetan Nomor
1
: 161, Link. Banjar Gaduh, Sesetan, Denpasar Selatan, selanjutnya disebut sebagai
pihak : TERGUGAT;-------------------------------------------------------------------------------------

Adapun duduk perkaranya sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah telah
melangsungkan perkawinan secara agama Hindu pada tanggal 10 Oktober 2018
bertempat di Denpasar, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor 5171-
KW-14112018-0005 tanggal 14 November 2018 yang dikeluarkan Kantor Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar;

2. Bahwa dari perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut sampai saat ini belum
dikaruniai anak;

3. Bahwa pada awalnya perkawinan Penggugat dan Tergugat berjalan dengan


rukun, bahagia dan harmonis sebagaimana layaknya suami istri yang saling
menyayangi dan mengasihi sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya;

4. Bahwa akan tetapi kehidupan rukun dan damai tersebut tidaklah berlangsung
lama, karena semenjak bulan mei tahun 2020 sudah banyak perbedaan
pendapat yang terjadi diantara penggugat dengan tergugat yang menyebabkan
sering terjadi percekcokan dan pertengkaran diantara Penggugat dan Tergugat,
dimana Tergugat sudah melakukan tindakan pemukulan terhadap Penggugat
yang menyebabkan Penggugat memar dan kesakitan serta trauma yang panjang
sampai saat ini;

5. Bahwa Tergugat sebagai suami sering melakukan tindakan kekerasan rumah


tangga kepada Penggugat yang membuat Penggugat menjadi takut dan merasa
kawatir dengan keselamatan jiwa Penggugat;

6. Bahwa Penggugat sejak tahun 2020 sudah pergi meninggalkan rumah Tergugat
demi keamanan diri Penggugat dan Penggugat memilih pulang ke rumah orang
tua penggugat di. Jalan Kelecung Gang XVI no. 1 Link. Umalas, Kerobokan Klod,
Kuta Utara, Badung- Bali, bahwa sejak Penggugat pulang ke rumah orang tua
Penggugat, Tergugat dan keluarganya pernah 2 sampai 3 kali mengajak
Penggugat kembali ke rumah Tergugat namun Tergugat tidak pernah serius
untuk merubah kelakuan Tergugat karena pernah datang ke rumah Penggugat
dalam keadaan mabuk, dan tidak pernah memberikan jaminan untuk tidak

2
mengulangi lagi tindakan kekerasan oleh Tergugat, sehingga Penggugat merasa
perlu meminta kejelasan status hukum hubungan rumah tangga dengan
Tergugat, sehingga Penggugat memilih jalan mengajukan gugatan perceraian di
Pengadilan Negeri Denpasar dan menguruskan akta perceraian dari kantor
catatan sipil kota Denpasar;

7. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah tidak tinggal bersama sejak
tahun 2020 dan sudah pisah rumah kurang lebih 3 (tiga) tahun sehingga antara
Penggugat dengan Tergugat tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam
rumah tangga, karena itu terpenuhilah Pasal 19 (b) Peraturan Pemerintah RI No.
9 tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang
perkawinan, yang berbunyi sebagai berikut:
“Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut
tanpa ijin pihak lainnya dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar
kemampuannya”;

8. Bahwa Penggugat telah berusaha untuk mengajak berdamai Tergugat dengan


mencoba mengajaknya berbicara dan mencari jalan keluar yang baik dengan
melibatkan orang tua Penggugat dalam menyelesaikan permasalahan rumah
tangga penggugat dengan tergugat, akan tetapi tetap tidak memberikan hasil,
karena Tergugat sudah seolah olah melepaskan Penggugat sebagai istrinya
terbukti tidak ada itikad baik untuk menjemput Penggugat untuk diajaknya
kembali pulang ke rumah Tergugat;

9. Bahwa akibat lamanya Penggugat tinggal dirumah orang tua Penggugat di


Umalas kabupaten Badung, maka Penggugat sudah mengajukan surat pindah
administrasi kependudukan dari rumah tergugat di Sesetan Kota Denpasar ke
rumah orang tua Penggugat di Umalas kabupaten Badung, sehingga secara
administrative kependudukan saat ini KTP penggugat beralamat di Jalan
Kelecung Gang XVI no. 1 Link. Umalas, Kerobokan Klod, Kuta Utara, Badung-
Bali, sehingga mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim dapat
mempertimbangkan agar memerintahkan Penggugat dapat mengajukan
permohonan akta perceraian di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Badung;

3
10. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka cukup alasan bagi
Penggugat untuk menuntut perceraian berdasarkan putusan cerai di Pengadilan
Negeri Denpasar.

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, Penggugat ajukan permasalahan


ini kehadapan Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Denpasar agar pada hari
sidang yang telah ditetapkan, berkenan untuk memanggil kedua belah pihak
berperkara guna menghadap di persidangan dan setelah melakukan pemeriksaan
dengan cermat dan teliti sudi kiranya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi
sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang


dilangsungkan secara agama Hindu pada tanggal 10 Oktober 2018 bertempat di
Denpasar, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor 5171-KW-14112018-
0005 tanggal 14 November 2018, SAH putus karena perceraian dengan segala
akibat hukumnya;

3. Menghukum dan memerintahkan kepada para pihak untuk mengirimkan salinan


turunan resmi putusan perceraian tersebut yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap tanpa bermaterai kepada Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Denpasar dan Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Badung selanjutnya agar dicatatkan dalam register
yang dipergunakan untuk itu;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul karena


perkara ini.

ATAU ;

Apabila Pengadilan Negeri Denpasar berpendapat lain, mohon putusan yang


seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat Kami
Untuk dan atas nama Penggugat
Advokat

4
I PUTU HARRY SUANDANA PUTRA, S.H., M.H.

I KETUT AGUS MAHARDIKA, S.H. APRIANUS KABUBU PAJANJI,


S.H.

Anda mungkin juga menyukai