Anda di halaman 1dari 9

KANTOR HUKUM KANTOR HUKUM

ADI BRATA, SH. & REKAN


ADI BRATA, SH. & REKAN
Pengacara & Konsultan Hukum
Alamat : Perum Polri Hajimena, Blok D5 No. 4. Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
KANTOR
E-mail HUKUM
: adibrata.w@gmail.com Phone : 0852 0865 6983

Hajimena, 21 Oktober 2021

Kepada Yth;
Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang
Cq. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 106/ PDT.G / 2021 / PN.Tjk.
Di -
Bandar Lampung

PERIHAL : EKSEPSI DAN JAWABAN TERGUGAT II

Dengan Hormat,

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

ADI BRATA WIJAYA, SH.

Advokat / Pengacara pada Kantor Hukum ”ADI BRATA, SH. & REKAN” yang
beralamat di Perum Polri Hajimena, Blok D5 No. 4. Kecamatan Natar, Lampung
Selatan. Phone : 0852 0865 6983. e_mail : adibrata.w@gmail.com, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor : 19/SK/ABR/VII/2021, tanggal 29 Juli 2021
(terlampir). Bertindak untuk dan atas nama Klien Loekman Djojosoemarto selaku
TERGUGAT II.

Dengan ini, Tergugat II mengajukan Eksepsi dan Jawaban atas gugatan yang
diajukan Penggugat dengan nomor Perkara 106 / PDT.G / 2021 / PN.Tjk di
Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang.

Adapun pokok-pokok Eksepsi dan Jawaban Tergugat adalah sebagai berikut :

1
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

DALAM EKSEPSI

1. ERORR IN PERSONA

Bahwa pokok Gugatan Penggugat adalah Penggugat merasa telah


dikriminalisasi oleh Para Tergugat dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Nomor
: 35/Pid-Sus TPK/2015/PN.TJK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada
Pengadilan Negeri Tanjung Karang.

Bahwa untuk diketahui oleh Penggugat bahwa Tergugat II dalam perkara


Tindak Pidana Korupsi yang telah menjerat Penggugat sebagai terdakwanya
adalah tidak ada kaitannya sama sekali dengan Tergugat II.

Bahwa penetapan Penggugat sebagai Tersangka adalah mutlak kewenangan


dari pihak Kejaksaan Negeri Lampung Tengah, begitupun dengan penjatuhan
vonis berupa satu tahun penjara kepada Penggugat adalah ranah kekuasaan
dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, jadi tidaklah beralasan hukum apabila
Penggugat mengatakan jika Tergugat I dan Tergugat II telah mengkriminalisasi
Penggugat.

Bahwa apabila Penggugat merasa dikriminalisasi, seharusnya Penggugat


menggugat Aparat Penegak Hukumnya, bukannya menggugat Tergugat I dan
Tergugat II.

Hal tersebut sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 639


K/Sip/1975 tanggal 28 Mei 1977 yang menyatakan :

“bila salah satu pihak dalam suatu perkara tidak ada hubungan hukum
dengan objek perkara maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima”

Bahwa oleh karena Penggugat telah menarik pihak yang seharusnya tidak
digugat, maka Gugatan Penggugat menjadi error in persona.

2
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

2. GUGATAN TIDAK JELAS / KABUR OBSCUUR LIBEL.


a. Gugatan tidak memenuhi syarat formil.
Bahwa tuntutan atas dasar Perbuatan Melawan Hukum (onrecht matige
daad)) yang diajukan oleh Penggugat, merujuk pada ketentuan pasal 1365
KUHPerdata yang berbunyi :
”tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu
karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut”

Bahwa dari rumusan pasal tersebut, maka unsur dari Perbuatan melawan hukum
adalah :
1. Adanya perbuatan melanggar hukum.
2. Adanya kesalahan dari si pembuat.
3. Adanya kerugian yang ditimbulkan.
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian.

Bahwa mengacu pada keempat unsur tersebut diatas, jika dihubungkan dengan
dalil dalil gugatan Penggugat, tidak ada satupun unsur perbuatan melawan hukum
yang diuraikan didalam dalil gugatannya.

Bahwa selanjutnya unsur yang harus dimuat dalam gugatan adalah :


- Apa ada perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh Tergugat II?
- Apa kesalahan yang diperbuat Tergugat II?
- Apa kerugian yang diakibatkan oleh Tergugat II?
- Apa ada hubungan antara perbuatan tergugat II dengan kerugian yang dialami
oleh Penggugat?.

Bahwa oleh karena Penggugat tidak menguraikan secara rinci terkait unsur
Perbuatan melawan hukum, maka mohon Majelis Hakim menyatakan gugatan
Penggugat tidak jelas / Obscuur Libel dan menyatakan tidak dapat diterima.

b. Posita dan petitum tidak saling mendukung.


Bahwa dalam petitum gugatan poin 6 tentang uang paksa atau dwangsom,
penggugat menuntut uang paksa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
perhari.

3
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

Bahwa setelah kami telaah surat gugatan Penggugat, ternyata dalam


positanya tidak diuraikan mengenai tuntutan uang paksa. Bahwa gugatan
yang demikian menjadikan gugatan Penggugat obscuur libel / tidak jelas
karena antara posita dan petitum tidak saling bersesuaian.

Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI nomor 1075 K / SIP /
1982 tanggal 8 Desember 1982 memuat kaedah hukum :

“suatu gugatan perdata yang diajukan ke pengadilan menurut hukum


acara perdata, antara petitum dengan posita (fundamentum petendi)
harus ada hubungan satu sama lain dalam arti petitum haruslah
didukung oleh posita yang diuraikan dengan jelas dalam
gugatannya”.

Bilamana syarat ini tidak terpenuhi maka gugatan tersebut oleh Pengadilan
atau Mahkamah Agung akan diberikan putusan yang amarnya gugatan
tidak dapat diterima.

Pendirian yang demikian ditegaskan juga dalam putusan Mahkamah Agung


RI No. 28/K/Sip/1973 tanggal 15 November 1975  sebagai berikut :

“karena rechtsfeiten diajukan bertentangan dengan petitum, gugatan


harus ditolak”.

Bahwa berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah, gugatan Penggugat


kabur, tidak jelas atau obscur libel. Oleh karena itu tergugat mohon kepada
Majelis  Hakim yang memeriksa perkara ini agar berkenan untuk menolak
gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat
tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).

4
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dalam eksepsi diatas oleh Tergugat II,
mohon dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan
dengan uraian dalam pokok perkara jawaban ini ;

2. Bahwa Tergugat II hanya akan menaggapi dalil-dalil gugatan Penggugat yang


ada kaitannya saja dengan Tergugat II, sehingga terhadap dalil gugatan yang
tidak berkaitan dengan Tergugat II tidak akan kami tanggapi.

3. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali


yang secara tegas diakui oleh Tergugat II.

4. Bahwa terhadap poin 2, 3, 4 halaman 2 gugatan penggugat menyatakan bahwa


Penggugat adalah korban kriminalisasi berkaitan dengan pembangunan
Gudang Beras Lampung Tengah tahun 2011 yang diduga dilakukan oleh
Tergugat I melibatkan Tergugat II.

Bahwa atas dalil tersebut perlu Tergugat II paparkan terlebih dahulu, apa yang
dimaksud dengan “KRIMINALISASI”.

Bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata KRIMINALISASI


artinya adalah proses yang memperlihatkan perilaku yang semula tidak
dianggap sebagai peristiwa pidana, tetapi kemudian digolongkan menjadi
peristiwa pidana oleh masyarakat.

Bahwa sebagai contoh dari KRIMINALISASI adalah pada zaman dahulu


(sebelum tahun 1990) orang di Indonesia bebas untuk berburu atau memperjual
belikan macan tutul, akan tetapi sejak dikeluarkannya Undang-Undang nomor 5
tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,
maka kegiatan berburu atau memperjual belikan macan tutul adalah perbuatan
pidana / kriminal. Bahwa dengan kata lain perbuatan menjual belikan macan
tutul yang dahulu bukanlah perbuatan kriminal namun setelah tahun 1990 telah
di kriminalisasi menjadi perbuatan pidana dan dapat dihukum penjara.

5
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

Bahwa keadaan Penggugat yang telah dijatuhi vonis satu tahun penjara oleh
Pengadilan Tipikor tidaklah relevan jika dikatakan telah di kriminalisasi.

Jadi dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Penggugat telah dikriminalisasi


oleh Para Tergugat adalah tidak berdasar hukum, oleh karenanya dalil tersebut
haruslah dikesampingkan.

5. Bahwa dalam gugatan Penggugat poin 5 s/d poin 20 menurut Tergugat II


adalah bukan sebuah dalil gugatan akan tetapi adalah suatu curahan isi hati /
curhat dari seorang mantan Napi Korupsi tentang proses hukum dirinya dari
Tahap penyidikan sampai di limpahkan ke pengadilan.

Bahwa dari poin 5 s/d poin 20, tidak ada satupun dalil yang menerangkan
perbuatan Tergugat II yang telah merugikan Penggugat. Oleh karena itu
terhadap poin-poin tersebut tidak akan kami tanggapi lebih lanjut.

6. Bahwa dalam Gugatan halaman 5 poin 21 huruf a. Penggugat menyatakan


bahwa dalam perkara 35/Pid Sus TPK/2015/PN.TJK. dinyatakan tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi.

Bahwa dalil tersebut adalah dalil yang mengada ada serta penuh kebohongan
dan kami juga mempertanyakan cara berfikir Penggugat yang menyatakan
bahwa Penggugat tidak bersalah melakukan tindak pidana korupsi, karena
jelas-jelas terdakwa dalam perkara tersebut telah dipidana penjara selama 1
tahun, bahkan pada saat inipun siapa saja bisa mengakses resume putusan
tersebut secara virtual, maka oleh karenanya dalil tersebut patutlah
dikesampingkan.

7. Bahwa pada poin 22 dan 23 gugatan, tentang laporan ke BPK Perwakilan


Lampung tidak kami tanggapi karena tidak ada kaitannya dengan Tergugat II.

8. Bahwa pada poin 24 Gugatan Penggugat pada halaman 5 yang mendalilkan


bahwa para Tergugat memiliki hubungan yang saling berkaitan terkait kerugian
yang dialami Penggugat.

6
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

Bahwa pada poin ini penggugat tidak menjelaskan perbuatan Tergugat Ii yang
manakah yang telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat.

Bahwa selanjutnya setelah kami menelaah gugatan Penggugat, kami selaku


Tergugat II tidak menemukan uraian perbuatan Tergugat II yang telah
merugikan Penggugat. Oleh karena itu mohon Majelis Hakim menolak gugatan
Penggugat atau setidaknya menyatakan tidak dapat diterima.

9. Bahwa pada poin 25 dan 26 Gugatan Penggugat tidak kami tanggapi karena
tidak ada kaitannya dengan Tergugat II.

10. Bahwa dalam gugatan Penggugat halaman 6 poin 27, Penggugat menyatakan
bahwa para saksi yang dapat dimintakan keterangannya adalah :
a. Ismanto, SP (sekretaris dinas Perdagangan Kbupaten Lampung Tengah 2016)
b. Bapak Samsudin, SH. (Ketua Majelis Hakim…………)
c. ……..dst.

Bahwa pada poin ini kami terheran heran dengan pola berfikir Penggugat yang
didalam gugatannya diungkapkan para saksi yang dapat dimintakan
keterangan.

Bahwa perlu Tergugat II jelaskan disini bahwa kita saat ini sedang berperkara
perdata, bukan perkara pidana, jadi terkait saksi yang akan dihadirkan adalah
kewajiban Penggugat sendiri, bukan kewajiban Pengadilan ataupun kewajiban
pihak lain untuk meminta keterangan dari para saksi-saksi.

11. Bahwa dalam poin 28, 29 dan 30 yang bersub judul “PERBUATAN MELAWAN
HUKUM YANG DILAKUKAN TERGUGAT”

Bahwa setelah kami membaca dan meneliti poin 28, 29 dan 30 tersebut diatas,
Penggugat juga tidak menguraikan perbuatan Tergugat II yang manakah yang
menjadi Perbuatan Melawan Hukum.

7
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

Bahwa penggugat bukannya menguraikan perbuatan Tergugat II, akan tetapi


justru Penggugat mengutip panjang lebar isi dari suatu buku. Maka oleh karena
itu sudah sepatutnya Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat.

12. Bahwa pada poin 32 halaman 7 gugatan tentang kerugian penggugat yaitu
adalah kerugian imateril sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
Bahwa kami Tergugat II terheran-heran dengan dalil ini, karena Penggugat
telah menyebutkan kerugian sebesar dua milyar rupiah tapi tidak menyebutkan
atas dasar apa Penggugat menetapkan kerugian sebesar dua milyar rupiah.

Maka oleh karenanya kami mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak
gugatan Penggugat.

13. Bahwa dalam gugatan poin 33 tentang Sita Jaminan, kami selaku Tergugat II
menolak dengan tegas permintaan Sita Jaminan Penggugat atas rumah yang
terletak di Jalan Cendana N0. 55 RT.07 LK.II Kelurahan Tanjung Senang
Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung karena objek rumah
tersebut tidak ada kaitan dengan pokok perkara a quo.

Bahwa perlu kami jelaskan esensi dari Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag)
adalah adanya sangkaan yang beralasan bahwa Tergugat sedang berupaya
mengalihkan barang-banrangnya untuk menghindari gugatan Penggugat.

Bahwa dalam perkara ini objek yang dimintakan Sita Jaminan bukan saja tak
berkaitan dengan pokok sengketa, tetapi juga karena tuntutan kerugian yang
diajukan oleh penggugat hanyalah berupa tuntutan kerugian imateriil yang tentu
tidak objektif dalam menentukan besarannya.

Bahwa berdasarkan alasan dan fakta-fakta hukum diatas, mohon kepada


Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menjatuhkan putusan dengan
amarnya sebagai berikut :

8
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN

PRIMER
DALAM EKSEPSI
1. Menerima eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan gugatan Penggugat error in persona;
3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak jelas (Obscuur Libel) ;

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini ;

SUBSIDER

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. (ex
aequo et bono)

HORMAT KAMI,
KUASA HUKUM TERGUGAT II

ADI BRATA WIJAYA, SH.

Anda mungkin juga menyukai