Kepada Yth;
Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang
Cq. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 106/ PDT.G / 2021 / PN.Tjk.
Di -
Bandar Lampung
Dengan Hormat,
Advokat / Pengacara pada Kantor Hukum ”ADI BRATA, SH. & REKAN” yang
beralamat di Perum Polri Hajimena, Blok D5 No. 4. Kecamatan Natar, Lampung
Selatan. Phone : 0852 0865 6983. e_mail : adibrata.w@gmail.com, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor : 19/SK/ABR/VII/2021, tanggal 29 Juli 2021
(terlampir). Bertindak untuk dan atas nama Klien Loekman Djojosoemarto selaku
TERGUGAT II.
Dengan ini, Tergugat II mengajukan Eksepsi dan Jawaban atas gugatan yang
diajukan Penggugat dengan nomor Perkara 106 / PDT.G / 2021 / PN.Tjk di
Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang.
1
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
DALAM EKSEPSI
1. ERORR IN PERSONA
“bila salah satu pihak dalam suatu perkara tidak ada hubungan hukum
dengan objek perkara maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima”
Bahwa oleh karena Penggugat telah menarik pihak yang seharusnya tidak
digugat, maka Gugatan Penggugat menjadi error in persona.
2
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa dari rumusan pasal tersebut, maka unsur dari Perbuatan melawan hukum
adalah :
1. Adanya perbuatan melanggar hukum.
2. Adanya kesalahan dari si pembuat.
3. Adanya kerugian yang ditimbulkan.
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian.
Bahwa mengacu pada keempat unsur tersebut diatas, jika dihubungkan dengan
dalil dalil gugatan Penggugat, tidak ada satupun unsur perbuatan melawan hukum
yang diuraikan didalam dalil gugatannya.
Bahwa oleh karena Penggugat tidak menguraikan secara rinci terkait unsur
Perbuatan melawan hukum, maka mohon Majelis Hakim menyatakan gugatan
Penggugat tidak jelas / Obscuur Libel dan menyatakan tidak dapat diterima.
3
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI nomor 1075 K / SIP /
1982 tanggal 8 Desember 1982 memuat kaedah hukum :
Bilamana syarat ini tidak terpenuhi maka gugatan tersebut oleh Pengadilan
atau Mahkamah Agung akan diberikan putusan yang amarnya gugatan
tidak dapat diterima.
4
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dalam eksepsi diatas oleh Tergugat II,
mohon dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan
dengan uraian dalam pokok perkara jawaban ini ;
Bahwa atas dalil tersebut perlu Tergugat II paparkan terlebih dahulu, apa yang
dimaksud dengan “KRIMINALISASI”.
5
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa keadaan Penggugat yang telah dijatuhi vonis satu tahun penjara oleh
Pengadilan Tipikor tidaklah relevan jika dikatakan telah di kriminalisasi.
Bahwa dari poin 5 s/d poin 20, tidak ada satupun dalil yang menerangkan
perbuatan Tergugat II yang telah merugikan Penggugat. Oleh karena itu
terhadap poin-poin tersebut tidak akan kami tanggapi lebih lanjut.
Bahwa dalil tersebut adalah dalil yang mengada ada serta penuh kebohongan
dan kami juga mempertanyakan cara berfikir Penggugat yang menyatakan
bahwa Penggugat tidak bersalah melakukan tindak pidana korupsi, karena
jelas-jelas terdakwa dalam perkara tersebut telah dipidana penjara selama 1
tahun, bahkan pada saat inipun siapa saja bisa mengakses resume putusan
tersebut secara virtual, maka oleh karenanya dalil tersebut patutlah
dikesampingkan.
6
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
Bahwa pada poin ini penggugat tidak menjelaskan perbuatan Tergugat Ii yang
manakah yang telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat.
9. Bahwa pada poin 25 dan 26 Gugatan Penggugat tidak kami tanggapi karena
tidak ada kaitannya dengan Tergugat II.
10. Bahwa dalam gugatan Penggugat halaman 6 poin 27, Penggugat menyatakan
bahwa para saksi yang dapat dimintakan keterangannya adalah :
a. Ismanto, SP (sekretaris dinas Perdagangan Kbupaten Lampung Tengah 2016)
b. Bapak Samsudin, SH. (Ketua Majelis Hakim…………)
c. ……..dst.
Bahwa pada poin ini kami terheran heran dengan pola berfikir Penggugat yang
didalam gugatannya diungkapkan para saksi yang dapat dimintakan
keterangan.
Bahwa perlu Tergugat II jelaskan disini bahwa kita saat ini sedang berperkara
perdata, bukan perkara pidana, jadi terkait saksi yang akan dihadirkan adalah
kewajiban Penggugat sendiri, bukan kewajiban Pengadilan ataupun kewajiban
pihak lain untuk meminta keterangan dari para saksi-saksi.
11. Bahwa dalam poin 28, 29 dan 30 yang bersub judul “PERBUATAN MELAWAN
HUKUM YANG DILAKUKAN TERGUGAT”
Bahwa setelah kami membaca dan meneliti poin 28, 29 dan 30 tersebut diatas,
Penggugat juga tidak menguraikan perbuatan Tergugat II yang manakah yang
menjadi Perbuatan Melawan Hukum.
7
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
12. Bahwa pada poin 32 halaman 7 gugatan tentang kerugian penggugat yaitu
adalah kerugian imateril sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
Bahwa kami Tergugat II terheran-heran dengan dalil ini, karena Penggugat
telah menyebutkan kerugian sebesar dua milyar rupiah tapi tidak menyebutkan
atas dasar apa Penggugat menetapkan kerugian sebesar dua milyar rupiah.
Maka oleh karenanya kami mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak
gugatan Penggugat.
13. Bahwa dalam gugatan poin 33 tentang Sita Jaminan, kami selaku Tergugat II
menolak dengan tegas permintaan Sita Jaminan Penggugat atas rumah yang
terletak di Jalan Cendana N0. 55 RT.07 LK.II Kelurahan Tanjung Senang
Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung karena objek rumah
tersebut tidak ada kaitan dengan pokok perkara a quo.
Bahwa perlu kami jelaskan esensi dari Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag)
adalah adanya sangkaan yang beralasan bahwa Tergugat sedang berupaya
mengalihkan barang-banrangnya untuk menghindari gugatan Penggugat.
Bahwa dalam perkara ini objek yang dimintakan Sita Jaminan bukan saja tak
berkaitan dengan pokok sengketa, tetapi juga karena tuntutan kerugian yang
diajukan oleh penggugat hanyalah berupa tuntutan kerugian imateriil yang tentu
tidak objektif dalam menentukan besarannya.
8
KANTOR HUKUM
ADI BRATA, SH. & REKAN
PRIMER
DALAM EKSEPSI
1. Menerima eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan gugatan Penggugat error in persona;
3. Menyatakan gugatan Penggugat tidak jelas (Obscuur Libel) ;
SUBSIDER
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. (ex
aequo et bono)
HORMAT KAMI,
KUASA HUKUM TERGUGAT II