KEPADA YTH;
Dengan hormat,
Kami, Lily Indriati Siswanto, SH, MM., H.A. Rahman, SH., MH. R. Edi
Yuliarto, SH.; Para Advokat dan Konsultan Hukum beralamat di Scientia
Business Park, Tower 2, Jl. Boulevard Gading Serpong Blok O/2 Serpong
Tangerang- Banten 15810. Baik secara bersama-sama ataupun sendiri-
sendiri, untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa
sebagaimana Surat Kuasa tanggal 25 Februari 2021, di tanda tangani
dibawah tangan, bermeterai cukup, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama klien kami :
1
Selanjutnya disebut Penggugat
Melawan
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa ketentuan Pasal 136 HIR (162 RBG) menetapkan bahwa
kecuali eksepsi mengenai ketidakberwenangan hakim, eksepsi lain
tidak boleh diajukan dan dipertimbangkan sendiri-sendiri melainkan
diperiksa dan diputus bersama-sama pokok perkara.
2
3. Bahwa dengan ketentuan undang-undang dan yurisprudensi
Mahkamah Agung sebagaimana dinyatakan di atas (poin 4), maka
sudah seharusnya Eksepsi TERGUGAT I, II dinyatakan TIDAK
DAPAT DITERIMA.
6. Bahwa pemberian kuasa juga dapat dilakukan secara khusus, yaitu hanya
mengenai satu kepentingan tertentu atau lebih, atau secara umum, yaitu
meliputi segala kepentingan pemberi kuasa (lihat Pasal 1795 KUHPer).
Dan untuk tujuan pemberian kuasa tersebut, pemberi kuasa dapat (dalam
hal ini: tidak wajib) memberikan surat kuasa (tertulis), antara lain:
Surat kuasa khusus, yakni pemberian kuasa yang dilakukan hanya
untuk satu kepentingan tertentu atau lebih (lihat: Pasal 1795
KUHPer). Dalam surat kuasa khusus, di dalamnya dijelaskan
tindakan-tindakan apa saja yang boleh dilakukan oleh penerima
kuasa. Jadi, karena ada tindakan-tindakan yang dirinci dalam surat
kuasa tersebut, maka surat kuasa tersebut menjadi surat kuasa
khusus.
3
Surat Kuasa Umum, berdasarkan Pasal 1796 KUHPer, dinyatakan
bahwa pemberian kuasa yang dirumuskan dengan kata-kata umum,
hanya meliputi perbuatan-perbuatan pengurusan. Sehingga, surat
kuasa umum hanya boleh berlaku untuk perbuatan-perbuatan
pengurusan saja. Sedangkan, untuk memindahtangankan benda-
benda, atau sesuatu perbuatan lain yang hanya boleh dilakukan
oleh pemilik, tidak diperkenankan pemberian kuasa dengan surat
kuasa umum, melainkan harus dengan surat kuasa khusus.
4
9. Bahwa dari penjelasan tersebut di atas, dalam perkara a quo, maka Surat
Kuasa Khusus yang dibuat oleh Paulus Abednego selaku Pemberi Kuasa
(PENGGUGAT) kepada Lily Indriati Siswanto SH,MM. H.A. Rahman, SH,
MH, R. Edi Yuliarto, SH selaku Penerima Kuasa untuk mengajukan
gugatan kepada TURUT TERGUGAT telah memenuhi syarat yang
ditentukan undang-undang dalam hal ini Pasal 1795 jo 1796 jo 1797
KUHPer, dan sesuai pula dengan doktrin hukum sebagaimana dijelaskan
Rachmad Setiawan dalam buku “Hukum Perwakilan dan Kuasa.”
11. Bahwa GUGATAN PENGGUGAT sudah sangat jelas, disusun rapi dan
sistematis, alur faktanya pun dibuat secara runut dan mudah dipahami,
tegas dan berdasarkan hukum. Namun demikian, PENGGUGAT juga
memaklumi, nampaknya TERGUGAT I, II sangat memaksakan menjawab
5
Gugatan PENGGUGAT dengan menjawab bahwa gugatan kabur (obscuur
libel). Padahal, justru JAWABAN TERGUGAT I, II yang kabur karena
tidak menjawab substansi permasalahan malah melebar kemana-mana.
12. Bahwa perlu kami tegaskan sekali lagi gugatan ini berkaitan dengan
wasiat yang dibuat TERGUGAT I, II telah menyalahi ketentuan Undang-
Undang sehingga patut dibatalkan atau dinyatakan tidak berlaku.
13. Bahwa untuk menguraikan gugatan dimaksud maka dalam Posita atau
disebut juga dengan fundamentum petendi berisi uraian tentang kejadian
perkara atau duduk persoalan suatu kasus. Menurut M. Yahya Harahap di
dalam buku Hukum Acara Perdata (hal. 58), Posita/Fundamentum Petendi
yang yang dianggap lengkap memenuhi syarat, memenuhi dua unsur yaitu
dasar hukum (rechtelijke grond) dan dasar fakta (feitelijke grond). Dalam
perkara a quo, GUGATAN Penggugat telah diuraikan dalil-dalil yang
menggambarkan adanya hubungan yang menjadi dasar hukum gugatan
(rechtelijke grond) dan juga uraian mengenai faktanya (feitelijke grond)
sehingga PENGGUGAT mengajukan tuntutan seperti yang dinyatakan
dalam bagian PETITUM.
14. Bahwa atas dalil tersebut diatas karenanya telah memuhi syarat formil,
sehingga gugatan layak untuk diperiksa, diadili, dan diputus oleh Majelis
Hakim Yang Mulia.
6
Bahwa Penggugat MENOLAK pengakuan Tergugat I bahwa Tergugat I
sama sekali tidak pernah mengetahui ataupun melihat isi wasiat sebelum
dibacakan pada tanggal 3 Desember 2020. Hal ini dapat dibuktikan dari
sifat otoriter, egois dan pemarah dari Tergugat I yang seringkali
dikeluhkan oleh alm.Liany Hindrwati kepada Penggugat dan cucu-
cucunya disaksikan oleh ART yang berkerja pada alm.Liany
Hindrwati.Kalimat yang sering diucapkan oleh alm.Liany Hindrawati
berbunyi demikian, “adikmu itu kalau telepon sering marah-marah kalau
keinginannya tidak dituruti. Mama melakukan apa saja kalau tidak sesuai
dengan keinginan hatinya selalu marah-marah. Mama ini takut sama
adikmu.”. Kalimat tersebut diucapkan dalam bahasa Jawa yang bila
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia bunyinya seperti kalimat
tersebut diatas.
7
Hindrawati) berpesan kepada Penggugat bahwa Toko Mas Sederhana
supaya nanti diteruskan oleh Tergugat I, adalah juga KEBOHONGAN
BESAR dari Tergugat I.
Dari sini saja dapat diketahui bahwa Tergugat I tidak tahu menahu seluk
beluk soal bagaimana mengurus Toko Mas.Tergugat I hanya menggali
dari karyawan-karyawan yang belum tentu dapat dipercaya dan
dibuktikan kebenarannya. Hal tersebut mengingat banyak dan seringkali
terjadi diperusahaan manapun, karyawan yang tidak suka diperintah
untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu namun tidak berani untuk
mengutarakan kepada atasan atau bosnya, kemungkinan besar
8
akanberasumsi sendiri dan menyebarkan fitnah yang tidak jelas
kebenarannya.
Akta Surat Wasiat yang dibuat oleh alm. Ibrahim Tenggo Abednego
dengan tegas menyatakan : “….. Saya hibah wasiatkan kepada anak-
anak saya :
9
Kelurahan : Kejuron
Seluas 607 m2 (enam ratus tujuh meter persegi) sebagaimana
diuraikan didalam gambar ukur/situasi tertanggal tigapuluh satu
Desember tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh (31-12-1970),
bermeterai cukup, tertulis atas nama Lie Ting Hwie alias Ibrahim
Tenggo Abednego,
Demikian berikut segala sesuatu yang berada, berdiri dan tertanam
diatas tanah tersebut, terutama berupa bangunan rumah tinggal,
setempat dikenal sebagai Jalan Sawo Barat Nomor19/37 Madiun,
2. Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Nginden Intan Timur I-B
Kav, 11 Surabaya, seluas 199 m2 (seratus sembilan puluh sembilan
meter persegi),
3. Sebuah perusahaan berkedudukan di Kabupaten Ngawi, Kecamatan
Paron, Desa Gelung, Jalan Raya Paron, dengan nama “Toko Mas
Gatot Koco” yang diusahakan berdasarkan : Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP) tertanggal 3 tiga Januari tahun duaribu (3-1-
2000) Nomor 239-264/13-34/TDUP/I/2000, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Ngawi.
10
Penggugat masih duduk dibangku SD. Bahkan alm. Ibrahim Tenggo
Abednego meminta agar Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)
diganti atas namaPenggugat sebelum alm. Ibrahim Tenggo Abednego
meninggal dunia.
Selain itu perlu untuk diketahui oleh Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, bahwa alm.Liany Hindrawati tidak
hanya memberikan kepada Penggugat saja, namun juga kepada
Tergugat I dan Tergugat II. Sebagai contoh: Tergugat II pernah
dibukakan Toko Olie sebanyak 2 (dua) kali yang karena tidak dikelola
dengan baik dan serius akhirnya meninggalkan hutang yang harus
dibayar oleh Penggugat untuk menjaga nama baik keluarganya. Kedua,
dibukakan Toko Mas Werkudoro yang ada di Jalan Raya Caruban
Nomor 09 Depan Pasar Karangjati Kabupaten Ngawi.Oleh karena
Perilaku Tergugat II yang tidak baik, yang dilakukan sejak alm. Ibrahim
11
Tenggo Abednego masih hidup, akhirnya membuat Tergugat II dicoret
dalam daftar ahli waris dalam Akta Surat Wasiat tertanggal 24-10-2001
No. 35 yang dibuat oleh notaris M. Liliana Handojo, S.H..Seringkali
Penggugat lah yang justru selalu diminta oleh alm.Ibrahim Tenggo
Abednego dan alm.Liany untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh Tergugat II, diantaranya : menikah dengan wanita yang
tidak disetujui oleh orangtuanya yang berujung pada perceraian dimana
Penggugat yang mengurus perceraiannya di Pengadilan Negeri Madiun.
12
Bahwa bentuk dan cara mengungkapkan kasih sayang setiap anak itu
berbeda (hal ini dibenarkan oleh Hakim Mediator dalam ruang mediasi),
maka bukan berarti Penggugat tidak menyayangi alm. Liany Hindrawati
(Ibunya) ketika Penggugat tidak merawat (secara langsung), menjaga
dan mengantar alm.Liany Hindrawati untuk berobat. Penggugat
menunjukkan kasih sayangnya dengan cara bekerja keras mengelola
Toko Mas Sederhana agar selalu tersedia dana untuk pengobatan alm.
Liany Hindrawati yang tidak sedikit. Pertanyaannya, sekalipun Tergugat I
selalu mengantar alm.Liany Hindrawati berobat ke Surabaya, Jakarta
hingga Singapore, apakah Tergugat I yang membiayai pengobatan alm.
Liany Hindrawati (Ibunya) ?
13
WARIS). Dalam hal ini, Penggugat telah menolak untuk menandatangani
Wasiat No. 11 tanggal 31-03-2020 yang dibuat oleh Notaris Indah Retno
Ariyanti, S.H., M.Kn..
14
Hindrawati Penggugat diminta untuk menggunakan mobil tersebut agar
istri Penggugat bisa pergi untuk menjaga Toko Mas Gatot Koco
menggunakan mobil Penggugat.Ketidaktahuan Para Tergugat
membuktikan bahwa selama ini Para Tergugat tidak pernah turun untuk
mengelola Toko Mas Sederhana.Selain itu, dari tahun 2017 sejak alm.
Liany Hindrawati jatuh sakit hingga sekitar bulan Oktober 2020,
Penggugat TIDAK PERNAH meminta e-tol dan bensin, yang ada
Penggugat sering membayar dengan uang pribadinya untuk biaya e-tol
dan bensin. Penggugat baru meminta biaya-biaya tersebut setelah
menngetahui kedua adiknya menyimpan rahasia perihal surat wasiat.
Sejak saat itu Penggugat bersikap professional dalam menjalankan
usaha Toko Mas Sederhana. Dan mengenai CCTV, tentu saja
Penggugat membebankan sebagai biaya took karena keberadaan CCTV
tersebut untuk kepentingan keamanan Toko Mas Sederhana. Bahkan
fasilitas internet yang ada di Toko Mas Sederhana juga dinikmati oleh
Para Tergugat dan seluruh karyawan Toko Mas Sederhana.Berdasarkan
dalil Para Tergugat pada angka 7 dapat dilihat bahwa Para Tergugat
berusaha mencari-cari kesalahan Penggugat yang sebenarnya tidak
perlu dan mengada-ada.
15
Berdasarkan dalil tersebut jelas terlihat bahwa sebenarnya Para
Tergugat tahu dan menyembunyikan hal tersebut dari Penggugat. Hal
tersebut juga dapat dibuktikan dengan alamat Penggugat yang
dicantumkan dalam Wasiat No.11 salah karena alamat tersebut terdapat
pada KTP lama yang sudah tidak terpakai kurang lebih 10 tahun yang
lalu. Sementara KTP Para Tergugat semuanya benar. Artinya,
keberadaan wasiat tersebut sebisa mungkin disembunyikan dari
Penggugat karena wasiat tersebut memuat pelanggaran legitieme portie.
Bagaimana mungkin Para Tergugat mendalilkan bahwa Para Tergugat
berpikir Penggugat juga sudah diberitahu oleh Alm. Liany Hindrawati
karena setelah masa berkabung selama 100 (seratus) hari, Penggugat
memanggil dan mengumpulkan adik-adiknya yaitu Para Tergugat untuk
membicarakan masalah harta warisan orang tuanya, namun Para
Tergugat hanya diam dan tidak berkomentar apapun.
16
yang ada sangat bertentangan dan bertolak belakang. Berdasarkan hal-
hal tersebut diatas sangat jelas terlihat bahwa Tergugat I berusaha keras
menguasai Toko Mas Sederhana oleh karena merasa SUDAH memiliki
berdasarkan Wasiat No. 11 tanggal 31-03-2020 yang dibuat oleh Notaris
Indah Retno Ariyanti, S.H., M.Kn.. Padahal sekali lagi kami tegaskan
bahwa ”Legietime portie (bagian mutlak) TIDAK DAPAT DIKURANGI
sekalipun melalui Surat Wasiat.” ( Irma Devita Purnamasari, S.H.,
M.Kn. )
17
10. Replik atas Jawaban Angka 20, 21
Bahwa dalil Para Tergugat yang menyatakan Modal Toko Mas Gatot
Koco adalah 4 (empat) kilogram emas adalah TIDAK BENAR sekalipun
ada didalam catatan alm. Liany Hindrawati. Toko Mas Gatot Koco
mendapatkan modal sebanyak 3 (tiga) kilogram emas dari alm. Ibrahim
Tenggo Abednego pada tahun 1999, sedangkan Tergugat II (Toko Mas
Werkudoro) mendapatkan modal dari alm. Liany Hindrawati pada 7
Pebruari 2012. Logika berpikirnya hanya sesederhana ini, pada saat
pertama kali buka Toko Mas Gatot Koco menempati kios pasar yang
berukuran 3 x 4 meter sehingga tidak mungkin memuat perhiasan emas
sebanyak 4 (empat) kilogram didalam etalase ruangan berukuran 3 x 4
meter. Selain itu, Para Tergugat selalu mendalilkan ada didalam catatan
alm. Liany Hindrawati, padahal catatan tersebut tidak membuktikan
apapun atau setidaknya membutkikan adanya suatu peristiwa
hukum. Dengan kata lain hanya sekedar pencatatan biasa. Dan hal
tersebut sudah terbukti didalam jawaban Penggugat untuk masalah
modal yang pernah diberikan kepada Penggugat. Bahkan alm. Liany
Hindrawati juga mencatat setiap pengeluaran rumah tangga seperti telor,
minyak, dan lain sebagainya.
18
kecuali Para Tergugat mempunyai bukti transfer yang sah dari alm. Liany
Hindrawati kepada Penggugat. Oleh karenanya, Surat Pernyataan
tersebut diatas patut untuk diabaikan atau paling tidak dianggap tidak
ada. Namun demikian, Penggugat akan membuktikan bahwa bangunan
rumah tempat tinggal Penggugat yang terletak di Jalan Gelatik No. 235
Madiun dibeli atas hasil usaha dan uang pribadi Penggugat. Selain itu
Penggugat akan menghadirkan saksi-saksi yang memiliki korelasi
dengan pembelian rumah tersebut.
1. Toko Mas Gatot Koco berikut segala sesuatu yang berada, berdiri
dan tertanam diatas tanah tersebut berupa bangunan dan tempat
usaha/toko terletak di Jl. Paron (samping BRI), Desa Paron,
Kabupatena Ngawi;
19
dimana telah dihibah wasiat kepada Penggugat dan Tergugat 1
masing-masing untuk bagian yang sama pelaksana wasiatnya adalah
Penggugat dan Tergugat 1. Tergugat 2 tidak mendapat bagian karena
berkelakuan tidak baik terhadap orang tua dengan boedel waris dan
pembagian waris yang tertera jelas. Pengabaian ini berakibat munculnya
akte wasiat nomor 11 yang menjadi sengketa dalam perkara a quo.
13. Bahwa berdasarkan akte wasiat nomor 11 tanggal 31 Maret 2020 yang
dibuat oleh Liany Hindrawati dan dibacakan oleh Notaris Indah Retno
Ariyanti, S.H.,M.Kn.,/Turut Tergugat diketahui bahwa Liany Hindrawati
mempunyai boedel waris sebagai berikut :
1. Toko Mas Gatot Koco berikut segala sesuatu yang berada, berdiri
dan tertanam diatas tanah tersebut berupa bangunan dan tempat
usaha/toko terletak di Jl. Paron (samping BRI), Desa Paron,
Kabupatena Ngawi;
2. Sebuah bangunan rumah tinggal yang terletak di Jalan Nginden
Intan Timur I-B/4 Surabaya.
3. Sebidang tanah HGB nomor 279/Kelurahan Ketanggi NIB 00118
yang terletak di Kelurahan Ketanggi; Kecamatan Ngawi, Kabupaten
Ngawi Propinsi Jawa Timur seluas 360 M2 sebagaimana diuraikan
dalam surat ukur tertanggal 4 Maret 2002 Nomor
20
118/Ketanggi/2002 Sertipikat tanda bukti haknya tanggal 15-5-2002
tertulis atas nama Liani Hendrawati;
4. Toko Mas Sederhana di Jalan Sultan Agung Nomor 100 Kabupaten
Ngawi berikut segala sesuatu yang berada, berdiri dan tertanam di
atas tanah tersebut;
5. Saham yang ada di bursa Efek Indonesia, dengan rekening atas
nama Liany Hindrawati;
6. Emas (baik dalam bentuk perhiasan dan emas batangan);
7. Uang Tunai dan seluruh rekening tabungan yang ada di Bank baik
atas nama Liany Hindrawati dan atas nama Evelin Abednego or
Liany Hindrawati;
8. Toko Mas Merkudoro di Jl. Raya Caruban Nomor 09 Depan Pasar
Karangjati Kabupaten Ngawi.
9. Sebidang Tanah Hak Milik nomor 187/Kelurahan Kejuron, NIB
12.03.03.08.00670 yang terletak di Kelurahan Kejuron, Kecamatan
Taman Kotamadya Madiun, Propinsi Jawa Timur seluas 224 M2
sebagaimana diuraikan di dalam gambar ukur/Situasi tertanggal 30-
07-1970 Nomor 371/1970 sertipikat tanda bukti haknya tertanggal
30-07-1970, bermeterai cukup tertulis atas nama Ny. Liani
Hindrawati terlahir Djie Lian Nio.
21
Bahwa apabila kedua wasiat dilaksanakan setelah kedua orang tua
Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II meninggal dunia maka boedel
warisnya menjadi :
5.1. Toko Mas Sederhana di Jalan Sultan Agung Nomor 100 Kabupaten
Ngawi berikut segala sesuatu yang berada, berdiri dan tertanam di
atas tanah tersebut;
5.2. Sebidang tanah Hak Milik nomor 237/Kelurahan Kejuron, NIB
12.03.03.08.00711 yang terletak di Kelurahan Kejuron, Kecamatan
Taman; Kotamadya Madiun; Propinsi Jawa Timur seluas 607 M2
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal 19 Nopember
2001, Nomor 111/Kejuron/2001, Sertipikat tanda bukti haknya
tertanggal 11-12-2001 tertulis atas nama Liany Hindrawati berikut
segala sesuatu yang berada berdiri dan tertanam diatas tanah
tersebut terutama bangunan rumah tinggal setempat dikenal Jalan
Sawo Barat Nomor 37 Kota Madiun;
5.3. Saham yang ada di bursa Efek Indonesia, dengan rekening atas
nama Liany Hindrawati;
5.4. Emas (baik dalam bentuk perhiasan dan emas batangan);
5.5. Uang Tunai dan seluruh rekening tabungan yang ada di Bank baik
atas nama Liany Hindrawati dan atas nama Evelin Abednego or
Liany Hindrawati;
5.6. Toko Mas Merkudoro di Jl. Raya Caruban Nomor 09 Depan Pasar
Karangjati Kabupaten Ngawi.
5.7. Sebidang Tanah Hak Milik nomor 187/Kelurahan Kejuron, NIB
12.03.03.08.00670 yang terletak di Kelurahan Kejuron, Kecamatan
Taman Kotamadya Madiun, Propinsi Jawa Timur seluas 224 M2
sebagaimana diuraikan di dalam gambar ukur/Situasi tertanggal 30-
07-1970 Nomor 371/1970 sertipikat tanda bukti haknya tertanggal
30-07-1970, bermeterai cukup tertulis atas nama Ny. Liani
Hindrawati terlahir Djie Lian Nio.
22
14. Notaris a quo tidak melaksanakan kewajiban Jabatan Notaris karena tidak
Berperilaku jujur, mandiri, tidak berpihak, amanah, seksama, penuh rasa
tanggung jawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi
sumpah jabatan Notaris;
23
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, nomor : AHU.2-AH.04.01-5744
tanggal 14-07-2020 (empatbelas juli tahun duaribu
duapuluh), PEWARIS semasa hidupnya pernah
membuat/meninggalkan Akta Wasiat tertanggal 31-
03-2020 (tigapuluh satu Maret tahun duaribu
duapuluh), Nomor : 11, yang dibuat dihadapan
INDAH RETNO ARIYANTI, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Madiun,
Seksama dimana dengan tidak mematuhi dan
melaksanakan peraturan dan perundang-undangan
terkait wasiat, waris dan perkawinan maka Notaris
a quo kurang memiliki pengetahuan dan
menguasai peraturan dan perundang-undangan
terkait wasiat, waris dan perkawinan
Penuh rasa tanggung jawab, dimana dengan
membuat dan mendaftarkan Akta Wasiat a quo
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat
Keterangan dari Direktur Perdata, Kantor
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, nomor : AHU.2-AH.04.01-5744
tanggal 14-07-2020 (empatbelas juli tahun duaribu
duapuluh), PEWARIS semasa hidupnya pernah
membuat/meninggalkan Akta Wasiat tertanggal 31-
03-2020 (tigapuluh satu Maret tahun duaribu
duapuluh), Nomor : 11, yang dibuat dihadapan
INDAH RETNO ARIYANTI, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Madiun,
akan melanggar ketentuan sebagaimana diuraikan
di bawah dan mempertimbangkaan dampak atas
24
pembuatan akta otentik yang batal demi hukum
tetapi akan menimbulkan perselisihan di dalam
suatu keluarga.
15. Bahwa apabila kedua wasiat dilaksanakan setelah kedua orang tua
Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II meninggal dunia maka boedel
warisnya menjadi :
5.1. Toko Mas Sederhana di Jalan Sultan Agung Nomor 100 Kabupaten
Ngawi berikut segala sesuatu yang berada, berdiri dan tertanam di
atas tanah tersebut;
5.2. Sebidang tanah Hak Milik nomor 237/Kelurahan Kejuron, NIB
12.03.03.08.00711 yang terletak di Kelurahan Kejuron, Kecamatan
Taman; Kotamadya Madiun; Propinsi Jawa Timur seluas 607 M2
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal 19 Nopember
2001, Nomor 111/Kejuron/2001, Sertipikat tanda bukti haknya
tertanggal 11-12-2001 tertulis atas nama Liany Hindrawati berikut
segala sesuatu yang berada berdiri dan tertanam diatas tanah
tersebut terutama bangunan rumah tinggal setempat dikenal Jalan
Sawo Barat Nomor 37 Kota Madiun;
5.6. Saham yang ada di bursa Efek Indonesia, dengan rekening atas
nama Liany Hindrawati;
5.7. Emas (baik dalam bentuk perhiasan dan emas batangan);
5.8. Uang Tunai dan seluruh rekening tabungan yang ada di Bank baik
atas nama Liany Hindrawati dan atas nama Evelin Abednego or
Liany Hindrawati;
5.6. Toko Mas Merkudoro di Jl. Raya Caruban Nomor 09 Depan Pasar
Karangjati Kabupaten Ngawi.
5.7. Sebidang Tanah Hak Milik nomor 187/Kelurahan Kejuron, NIB
12.03.03.08.00670 yang terletak di Kelurahan Kejuron, Kecamatan
Taman Kotamadya Madiun, Propinsi Jawa Timur seluas 224 M2
sebagaimana diuraikan di dalam gambar ukur/Situasi tertanggal 30-
25
07-1970 Nomor 371/1970 sertipikat tanda bukti haknya tertanggal
30-07-1970, bermeterai cukup tertulis atas nama Ny. Liani
Hindrawati terlahir Djie Lian Nio.
26
Pasal 902 KUHPerdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Suami atau
Istri kedua atau selaniutnya, tidak boleh dengan surat wasiat (diberi hibah hak
milik atau sejumlah barang yang lebih besar dari bagian terkecil anak sah dari
perkawinan pertama maksimum (seperempat) dari harta peninggalan
seluruhnya";
Bahwa menurut (Alm) Prof. Subekti, SH, seorang pakar hukum perdata
Nasional, Legitieme Portie adalah Warisan yang sudah ditetapkan menjadi
hak Para Ahli Waris dalam garis lencang dan tidak dapat dihapuskan oleh
orang yang meninggalkan warisan (Prof. Subekti, Pokok-Pokok Hukum
Perdata. Penerbit Intermasa 2008, Jakarta, hlm. 107);
27
Bahwa boedel waris yang terakhir inilah seharusnya dibagi dua antara
Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II.
28
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan
undang-undang.”
Merujuk pada pasal 15 ayat 1 UUJN tersebut diatas tidak disebutkan
bahwa Notaris mempunyai wewenang untuk membuat Surat Pernyataan
ataupun suatu akta mengenai penolakan harta warisan oleh ahli waris. Hal
itu disebabkan penolakan warisan oleh ahli waris merupakan kompetensi
dari Pengadilan Negeri. Akibatnya, meskipun dibuat atau dikeluarkannya
suatu pernyataan atau akta penolakan oleh Notaris maka surat pernyataan
atau akta tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum. Apalagi bila Surat
Pernyataan atau Akta tersebut bertentangan dengan Undang-Undang yang
berlaku. Penjelasan tersebut diatas sesuai dengan ketentuan Pasal 1057
KUHPer yang berbunyi : “Menolak suatu warisan harus terjadi dengan tegas
dan harus dilakukan dengan suatu pernyataan yang dibuat di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri dalam daerah hukumnya setelah terbuka warisan itu.”
29
c. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 219/1970/Perd/PTB
tanggal 18 Maret 1970 ( Yurisprudensi Jawa Barat Tahun
1969-1972, Buku I Hukum Perdata, 1974, Halaman 87 ) yang
menyebutkan :
“ Apabila jumlah kerugian diderita tidak dapat dibuktikan
dengan jelas, maka atas ganti rugi/ kerugian harus ditolak.”
d. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 598 K/Sip/1971
tanggal 18 Desember 1971 yang menyebutkan :
“ Apabila besarnya kerugian yang diderita oleh Penggugat
tidak dapat dibuktikan secara terperinci, maka gugatan untuk
ganti kerugian yang telah diajukan oleh Tergugat, harus
ditolak oleh Pengadilan.”
Bahwa oleh karena terbukti tidak ada Perbuatan Melawan Hukum yang
dilakukan oleh TERGUGAT Rekonpensi kepada PENGGUGAT Rekonpensi,
sebagaimana telah diuraikan oleh TERGUGAT Rekonpensi diatas, karena
TERGUGAT Rekonpensi sama sekali tidak memenuhi unsur-unsur
sebagaimana diatur dalam Arres Hoge Raad 1919 tanggal 31 Januari 1919
maupun Pasal 1365 KUH Perdata, maka dalil PENGGUGAT Rekonpensi
sangatlah tidak mendasar mengajukan tuntutan ganti rugi. Oleh karenanya,
sudah selayaknya Gugatan Rekonpensi a quo dikesampingkan, sebagaimana
ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 239 K/Sip/1968
yang menyebutkan bahwa :
“ Gugatan/Perlawanan yang tidak berdasarkan hukum harus dinyatakan tidak
dapat diterima “
Bahwa dengan demikian tuntutan PENGGUGAT Rekonpensi mengenai ganti
rugi materiil serta immateriil dalam Petitum nomor 8 Gugatan Rekonpensi a
quo haruslah ditolak, karena tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
30
Berdasarkan uraian diatas, terbukti secara jelas dan nyata bahwa Penggugat
Rekonpensi tidak memiliki dasar untuk menuntut ganti rugi dari Penggugat
Konpensi baik ganti rugi meteriil maupun immateriil, oleh karenanya, mohon
kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk menolak seluruh Gugatan
Penggugat Rekonpensi a quo.
4. Bahwa ketentuan sita jaminan di atur pada pasal 227 HIR yang mengatur :
“ Jika terdapat persangkaan yang beralasan, bahwa seorang yang berhutang,
selagi belum dijatuhkan keputusan atasnya, atau selagi putusan yang
mengalahkannya belum dapat dijalankan, mencari akal akan menggelapkan
atau membawa barangnya baik yang tidak tetap maupun yang tetap dengan
maksud akan menjauhkan barang-barang itu dari penagih hutang, maka atas
surat permintaan orang yang berkepentingan ketua pengadilan negeri dapat
memberi perintah, supaya disita barang tiu untuk menjaga hak orang yang
memasukkan permintaan itu, dan kepada peminta harus diberitahukan akan
mengahadap persidangan pengadilan negeri yang pertama sesudah itu untuk
memajukan dan menguatkan gugatannya”.
Atas dasar uraian tersebut sangat jelas bahwa dalil Penggugat Rekonpensi
tidak dapat membuktikan adanya kerugian maka berdasar hukum
31
permohonan sita jaminan atas kedua tanah dan bangunan dalam gugatan a
quo haruslah ditolak.
Demikian alasan dan akta hukum dari gugatan ini, kiranya Majelis Hakim Yang
Mulia dari Pengadilan Negeri Madiun dapat memeriksa dan memutusnya :
Dalam Eksepsi
1. Menolak Eksepsi Tergugata I, II dan Turut Tergugat
2. Menyatakan Ganti Rugi, Sita jaminan dan Ouitvoobar bij vorrad yang
dimohon Tergugat I, II dan Turut Tergugat ditolak seluruhnya.
Dalam Konpensi
1. Menerima gugatan untuk keseluruhan.
2. Menyatakan akte wasiat nomor 11 tanggal 31 Maret 2020 yang dibuat
oleh Notaris Indah Retno Ariyanti, SH, Mkn, batal demi hukum
setidak-tidaknya tidak dapat dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan
rasa keadilan dan tidak sesuai dengan peraturan per-undang-
undangan.
3. Menyatakan/menetapkan Akta Surat Keterangan Waris tanggal 19
Agustus 2006 Nomor 04/VIII/2006 yang dibuat oleh Notaris M Liliana
Handoyo sah dan telah dilaksanakan oleh Penggugat dan Tergugat I, II
4. Menyatakan keterangan waris adalah sah dan berharga.
5. Menetapkan pembagian boedel waris untuk dibagi kepada ketiga ahli
waris sesuai peraturan perundang-undangan.
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada
banding maupun kasasi dari Tergugat;
7. Menetapkan toko mas Sederhana dan toko mas Gatot Kaca sebagai
bagian waris Penggugat.
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan;
32
9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya perkara
atau memberikan putusan lain menurut keadilan dan kebenaran (ex
Aequo et bono).
Dalam Rekonpensi
Demikian gugatan ini dibuat untuk dapat diputus oleh Majelis Hakim Yang
Mulia pada Pengadilan Negeri Madiun.
Hormat kami,
Penasehat Hukum,
33
Jakarta, 4 Maret 2021
Kepada:
Dengan Hormat,
Kami yang bertandatangan di bawah ini, Lily Indriati Siswanto SH,MM. H.A.
Rahman, SH, MH, R. Edi Yuliarto, SH, para Advokat dan Konsultan Hukum
beralamat di Scientia Business Park, Tower 2, Jl Boulevard Gading Serpong Blok
O/2, Serpong, Tangerang-Banten 15810, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama klien kami Paulus Abednego, beralamat di Jl. Sawo Barat Nomor 40 RT
011/RW 004, Keluarga Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur.
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Desember 2020, yang selanjutnya
disebut sebagai.................PENGGUGAT
Antara:
PAULUS ABEDNEGO..............................................PENGGUGAT
Melawan
34
I. REPLIK PENGGUGAT terhadap JAWABAN PARA TERGUGAT
DALAM EKSEPSI
35
mengenai Surat Kuasa Khusus yang dipersoalkan oleh TURUT TERGUGAT
di Pengadilan ini.
8. Bahwa pemberian kuasa juga dapat dilakukan secara khusus, yaitu hanya
mengenai satu kepentingan tertentu atau lebih, atau secara umum, yaitu
meliputi segala kepentingan pemberi kuasa (lihat Pasal 1795 KUHPer). Dan
untuk tujuan pemberian kuasa tersebut, pemberi kuasa dapat (dalam hal ini:
tidak wajib) memberikan surat kuasa (tertulis), antara lain:
- Surat kuasa khusus, yakni pemberian kuasa yang dilakukan hanya untuk
satu kepentingan tertentu atau lebih (lihat: Pasal 1795 KUHPer). Dalam
surat kuasa khusus, di dalamnya dijelaskan tindakan-tindakan apa saja
yang boleh dilakukan oleh penerima kuasa. Jadi, karena ada tindakan-
tindakan yang dirinci dalam surat kuasa tersebut, maka surat kuasa
tersebut menjadi surat kuasa khusus.
- Surat Kuasa Umum, berdasarkan Pasal 1796 KUHPer, dinyatakan bahwa
pemberian kuasa yang dirumuskan dengan kata-kata umum, hanya
meliputi perbuatan-perbuatan pengurusan. Sehingga, surat kuasa umum
hanya boleh berlaku untuk perbuatan-perbuatan pengurusan saja.
Sedangkan, untuk memindahtangankan benda-benda, atau sesuatu
perbuatan lain yang hanya boleh dilakukan oleh pemilik, tidak
diperkenankan pemberian kuasa dengan surat kuasa umum, melainkan
harus dengan surat kuasa khusus.
36
10. Bahwa di dalam praktiknya, banyak terjadi salah kaprah tentang konsep
kuasa umum dan kuasa khusus, hal mana ditegaskan pula oleh Rachmad
Setiawan dalam buku “Hukum Perwakilan dan Kuasa” yang antara lain
menyatakan, bahwa praktik mengartikan suatu kuasa khusus adalah
kuasa yang harus dinyatakan secara terperinci sehingga mengandung
kriteria spesialitas. Kalau tidak rinci maka dianggap kuasa umum.
Praktik ini sangat keliru. Pengertian khusus dan umum tidak mengacu
kepada rinci atau tidak rincinya kuasa yang diberikan, melainkan dilihat
apakah yang dikuasakan itu mengandung tindakan hukum tertentu atau
tidak tertentu alias semua tindakan hukum.
12. Bahwa dari penjelasan tersebut di atas, dalam perkara a quo, maka Surat
Kuasa Khusus yang dibuat oleh Paulus Abednego selaku Pemberi Kuasa
(PENGGUGAT) kepada Lily Indriati Siswanto SH,MM. H.A. Rahman, SH, MH,
R. Edi Yuliarto, SH selaku Penerima Kuasa untuk mengajukan gugatan
kepada TURUT TERGUGAT telah memenuhi syarat yang ditentukan undang-
undang dalam hal ini Pasal 1795 jo 1796 jo 1797 KUHPer, dan sesuai pula
dengan doktrin hukum sebagaimana dijelaskan Rachmad Setiawan dalam
buku “Hukum Perwakilan dan Kuasa.”
13. Bahwa di dalam Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT telah jelas dicantumkan:
Apa yang diajukan gugatan yakni Gugatan Pembatalan Wasiat karena
melebihi batas undang-undang; Siapa yang mengajukan gugatan yakni
37
PAULUS ABEDNEGO dan siapa yang diajukan gugatan (subyek hukum)
yakni EVELIN ABEDNEGO sebagai TERGUGAT I dan DAVID ABEDNEGO
sebagai TERGUGAT II serta INDAH RETNO ARIYANTI, SH, Mkn selaku
TURUT TERGUGAT; Siapa yang menerima Surat Kuasa Khusus yakni: Lily
Indriati Siswanto SH,MM. H.A. Rahman, SH, MH, R. Edi Yuliarto, SH;
Mengapa surat Kuasa Khusus itu diberikan yakni dikarenakan Pemberi Kuasa
meminta diwakilkan (dikuasakan) untuk bersidang di Pengadilan Negeri
Madiun, Jawa Timur; Kapan Surat Kuasa Khusus diberikan yakni tanggal 13
Desember 2020; di mana diberikan yakni di Jakarta; bagaimana isi surat
kuasa khusus, yakni sebagaimana yang tertera di dalam surat kuasa khusus
untuk membela kepentingan Pemberi Kuasa di dalam sidang Pengadilan;
dengan demikian semuanya sudah sangat jelas tertera di dalam Surat Kuasa
Khusus.
14. Bahwa GUGATAN PENGGUGAT sudah sangat jelas, disusun rapi dan
sistematis, alur faktanya pun dibuat secara runut dan mudah dipahami, tegas
dan berdasarkan hukum. Namun demikian, PENGGUGAT juga memaklumi,
nampaknya TURUT TERGUGAT sangat memaksakan menjawab Gugatan
PENGGUGAT dengan menjawab bahwa gugatan kabur (obscuur libel).
Padahal, justru JAWABAN TURUT TERGUGAT yang kabur karena tidak
menjawab substansi permasalahan malah melebar kemana-mana.
15. Bahwa perlu kami tegaskan sekali lagi gugatan ini berkaitan dengan wasiat
yang dibuat TURUT TERGUGAT telah menyalahi ketentuan Undang-Undang
sehingga patut dibatalkan atau dinyatakan tidak berlaku.
16. Bahwa untuk menguraikan gugatan dimaksud maka dalam Posita atau disebut
juga dengan fundamentum petendi berisi uraian tentang kejadian perkara atau
duduk persoalan suatu kasus. Menurut M. Yahya Harahap di dalam
buku Hukum Acara Perdata (hal. 58), Posita/Fundamentum Petendi yang
yang dianggap lengkap memenuhi syarat, memenuhi dua unsur yaitu dasar
hukum (rechtelijke grond) dan dasar fakta (feitelijke grond). Dalam perkara a
quo, GUGATAN Penggugat telah diuraikan dalil-dalil yang menggambarkan
adanya hubungan yang menjadi dasar hukum gugatan (rechtelijke grond) dan
38
juga uraian mengenai faktanya (feitelijke grond) sehingga PENGGUGAT
mengajukan tuntutan seperti yang dinyatakan dalam bagian PETITUM.
1. Toko Mas Gatot Koco berikut segala sesuatu yang berada, berdiri dan
tertanam diatas tanah tersebut berupa bangunan dan tempat
usaha/toko terletak di Jl. Paron (samping BRI), Desa Paron,
Kabupatena Ngawi;
39
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal 19 Nopember
2001, Nomor 111/Kejuron/2001, Sertipikat tanda bukti haknya
tertanggal 11-12-2001 tertulis atas nama Liany Hindrawati berikut
segala sesuatu yang berada berdiri dan tertanam diatas tanah
tersebut terutama bangunan rumah tinggal setempat dikenal Jalan
Sawo Barat Nomor 37 Kota Madiun;
21. Bahwa secara materil pun AKTA WASIAT nomor 11 yang dibuat oleh TURUT
TERGUGAT tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang
dalam perkara a quo Pasal 913 KUHPer, sebagaimana yang sudah dijelaskan
di muka.
40
namun bukan serta merta notaris tidak melakukan tindakan kehati-
hatian untuk menghindari kelalaian. Selanjutnya, jika Notaris dalam
menjalankan kewenangannya dan kewajibannya tidak jujur, seksama, mandiri,
tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan
hukum (vide pasal 16 ayat 1a UU 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU
30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris selanjutnya disebut UU JN) maka ia
dapat dikatagorikan tidak lagi menjalankan UU Jabatan Notaris. Oleh karena
itu, kelalaian notaris apalagi kesengajaannya menghasilkan akta yang tidak
benar, memiliki akibat hukum serius bagi kepentingan para pihak baik
pembuat akta maupun yang terkait dengan akta tersebut.
23. Bahwa pembuatan Akta Wasiat oleh Tergugat dibuat di rumah pada saat
sakit, menunjukkan Pewasiat sakit sudah tidak mampu berjalan ke kantor
Notaris, kemudian dibukakan pintu oleh Tergugat 1 menjadi indikasi wasiat
dibuat dengan tidak biasa, mengapa anak-anak yang lain tidak tahu, terutama
Penggugat.
24. Bahwa Turut Tergugat telah bertindak tidak profesional dan melanggar kode
etik profesi Notaris dengan tidak memberikan informasi yang terbuka dan
benar kepada Penggugat, padahal Penggugat telah menghadap dan meminta
dokumen-dokumen yang menjadi dasar dibuatnya akta wasiat.
25. Bahwa Turut Tergugat telah meminta oknum polisi Polsek Ngawi untuk
meminta tanda tangan Surat Wasiat yang dibuat dihadapannya dengan
mendatangi toko Emas Sederhana di Ngawi yang membuat Penggugat
merasa tertekan dan terintimidasi.
26. Bahwa dalam jawaban TURUT TERGUGAT poin 7 pada dasarnya Notaris
merupakan seorang yang dibekali dengan pengetahuan akan hukum, jadi
apabila ada pihak yang datang meminta untuk dibuatkan Akta Notaris, Notaris
tidak bisa hanya mengikuti apa yang yang menjadi kemauan para pihak,
namun Notaris tetap harus memberikan saran saran apabila ada yang
menyimpang dari yang diinginkan oleh para pihak. Untuk itu sebelum
Pembuat wasiat menyampaikan kehendaknya, TURUT TERGUGAT sudah
menjelaskan mengenai syarat syarat maupun jumlah yang diperbolehkan oleh
UNDANG-UNDANG selanjutnya Pada poin 17 TURUT TERGUGAT
mendalilkan bahwa SETELAH ORANG YANG MEMBUAT MENINGGAL
41
DUNIA DAN SURAT WASIAT TERSEBUT SUDAH DIBACAKAN DI
HADAPAN PENERIMA WASIAT, MAKA WASIAT TERSEBUT SUDAH
DAPAT DILAKSANAKAN DAN MENGIKAT PARA PENERIMA WASIAT
MESKIPUN ADA SALAH SEORANG PENERIMA WASIAT MENOLAK
WASIAT TERSEBUT, entah apa karena terlalu bersemangat TURUT
TERGUGAT yang telah dibekali dengan pengetahuan akan hukum melupakan
bahwa WASIAT TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN KETIKA SENGKETA
TELAH DIAJUKAN KE PENGADILAN NEGERI DAN PENGADILAN
MEMUTUSKAN UNTUK MENERIMA DAN MEMERIKSA PERKARA MAKA
SENGKETA ITU SEPENUHNYA DI PUTUS OLEH PENGADILAN NEGERI.
42
dengan Undang-Undang atau kesusilaan yang baik, meniadikan
pengangkatan ahli waris atau pemberian hibah wasiat itu batal";
Bahwa menurut (Alm) Prof. Subekti, SH, seorang pakar hukum perdata
Nasional, Legitieme Portie adalah Warisan yang sudah ditetapkan menjadi
hak Para Ahli Waris dalam garis lencang dan tidak dapat dihapuskan oleh
orang yang meninggalkan warisan (Prof. Subekti, Pokok-Pokok Hukum
Perdata. Penerbit Intermasa 2008, Jakarta, hlm. 107);
43
Notaris a quo tidak melaksanakan kewajiban Jabatan Notaris karena tidak berperilaku
jujur, mandiri, tidak berpihak, amanah, seksama, penuh rasa tanggung jawab,
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan Notaris;
§ Penuh rasa tanggung jawab, dimana dengan membuat dan mendaftarkan Akta
Wasiat a quo kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana
44
ternyata dalam Surat Keterangan dari Direktur Perdata, Kantor Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, nomor : AHU.2-AH.04.01-5744 tanggal
14-07-2020 (empatbelas juli tahun duaribu duapuluh), PEWARIS semasa hidupnya
pernah membuat/meninggalkan Akta Wasiat tertanggal 31-03-2020 (tigapuluh satu
Maret tahun duaribu duapuluh), Nomor : 11, yang dibuat dihadapan INDAH RETNO
ARIYANTI, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Madiun, akan
melanggar ketentuan sebagaimana diuraikan di bawah dan mempertimbangkaan
dampak atas pembuatan akta otentik yang batal demi hukum tetapi akan
menimbulkan perselisihan di dalam suatu keluarga.
DALAM EKSEPSI
Hormat Kami,
45