Anda di halaman 1dari 44

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah


sebagaimana diuraikan diatas;
DALAM KONVENSI.
DALAM PROVISI :
Menimbang, bahwa Penggugat didalam gugatannya telah mengajukan
tuntutan provisi yang pada pokoknya Ahli Waris mohon kepada Majelis Hakim agar
memerintahkan kepada Pengacara Garuda Law Firm untuk menyerahkan kembali
hak hak ahli waris senilai dengan keadaan yang semula dari hasil penjualan aset
aset perusahaan dan Memerintahkan uang dikembalikan kepada Ahli Waris sesuai
dengan aset yang terjual dan yang telah dibeli untuk dikembalikan kepada Ahli
Waris/penggugat;
Menimbang, bahwa atas tuntutan Provisi tersebut, setelah majelis Hakim
mempelajari secara seksama, majelis berpendapat sebagai berikut :
 Bahwa yang menjadi pokok masalah antara Penggugat dengan Para Tergugat
dan Para Turut Tergugat adalah tentang uang hasil penjualan aset-aset
perusahaan sebesar Rp. 4.135.614.000, -, yang tidak diserahkan oleh Para
Tergugat kepada Penggugat, maka terhadap hal tersebut masih harus dibuktikan
dalam pokok perkara;
 Bahwa meskipun secara hukum selama proses perkara ini berlangsung dan
sebelum adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, obyek
sengketa dalam penguasaan Tergugat, namun majelis menilai tidak ada alasan
yang mendesak untuk melakukan tindakan Pendahuluan yang menjadi dasar
untuk mengabulkan tuntutan penggugat, sehingga terhadap Tuntutan Provisi
Penggugat haruslah ditolak;
 Bahwa maksud Tuntutan provisionil yang tercantum dalam pasal 180 HIR / 191
Rbg. Hanyalah untuk memperoleh tindakan-tindakan sementara selama proses
berjalan, maka tuntutan provesionil yang mengenai pokok perkara (bodem
geschil) tidaklah dapat dibenarkan dan haruslah ditolak, karena sesuai dengan
Putusan MA.RI. Nomor 279 K/Sip/1976, tanggal 5 Juli 1977., ditegaskan bahwa
Permohonan Provisi seharusnya bertujuan agar ada tindakan hakim yang tidak
mengenai pokok perkara;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
terhadap tuntutan Provisi Penggugat tersebut, haruslah ditolak;

DALAM EKSEPSI.
Menimbang, bahwa Tergugat I mengajukan eksepsi yang pada pokoknya
sebagai berikut ;
1. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS ATAU KABUR (OBSCUUR
LIBEL).
Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur (obscuur libel) dengan
alasan-alasan sebagai berikut :
1. Bahwa dalam gugatan Penggugat tidak menyebutkan secara jelas bagian
perjanjian atau kewajiban – kewajiban yang mana yang belum
dilaksanakan oleh Kuasa Hukum ( Tergugat 1);
2. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada posita nomor 7 dan 8 disebutkan
“……Dengan tidak dimasukan ke rekening penampungan ke rekening
ahli waris dan dimasukan ke rekening Peter Sosilo (Tergugat 1)
merupakan bentuk ingkar janji/wanprestasi yang tidak sesuai dengan
perjanjian dalam surat kuasa tertanggal 26 Februari 2020….…,.
3. Bahwa gugatan Penggugat pada posita nomor 15 hal 9 bagian 3
menyebutkan “……sampai ahli waris menggugat meminta
pertanggungjawabannya ke depan hukum . Baik perdata maupun pidana,
untuk Perdata 1243, 1388 KUHPerdata, dan untuk Pidana 378,372, 263,
266 KUHP.
4. Bahwa pada posita nomor 17 tersebut “….sehingga patut diduga
terpenuhi unsure tidak pidana penipuan dan penggelapan, dengan ini
Penggugat/ahli waris akan melaporkan juga secara pidana seperti
sebagaimana yang diatur pasal 378, 372, 263, 266 KUHP di Kepolisian.”.
Di dalam posita nomor 17 Penggugat talah mengkaburkan antara
perbuatan Wanprestasi dan perbuatan pidana, diuraikan sebagai berikut
“……apabila kita cermati dalam surat kuasa tertanggal 26 Februari 2020
seperti alinia 1,2,3,4 di atas tidak tercantumkan tentang kuasa jual, kuasa
menerima uang, termasuk uang tersebut sebagai jaminan, kuasa untuk
memasukkan uang ke dalam salah satu rekening Peter Susilo, dan
memasukkan rekening pengacara Garuda Law Firm, tapisemua
keuangan hasil penjualan asset perusahaan masuk semua ke dalam
rekening Garuda Law Firm; yang tidak pernah diberikan kepada ahli
waris /Penggugat, padahal ahli waris sudah pernah menegor/mensomasi
secara lisan tapi tetap diabaikan oleh pada Tergugat, karena ahli waris
tidak setuju perbuatan yang dilakukan oleh Peter Sosilo, maupun Yafeti,
maka perbuatan inilah dipersangkakan telah melakukan perbuatan
Wanprestasi. Termasuk pembeli asset perusahaan adalah perbuatan
Wanprestasi karena jual beli itu dilakukan oleh orang yang tidak
berhak/tidak mempunyai legal standing, Dan termasuk penjualan 29 unit
mesin injection uangnya diterima oleh Bapak Peter Sosilo sebesar
1.700.000.000, - (satu milyar tujuh ratus juta rupiah), dari Bapak Gatot
Sutikno, alamat Lebak Indah Utara No. 39-44 Surabaya, sehingga patut
diduga terpenuhi tindak pidana penipuan dan
penggelapan…………..”.
Dalam posita nomor 26, Penggugat telah mengkaburkan antara
perbuatan Wanprestasi dengan perbuatan pidana, diuraikan sebagai
berikut :
“………. jual beli terhadap barang-barang perusahaan yang dilakukan
oleh Terguat 1, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V
tidak mempunyaik surat kuasa menerima uang baik cash maupun
memasukkan ke rekening Bank baik pribadi maupun Kantor Pengacara
Garuda Law Firm, atau perjanjian lain dari Ahli Waris Goo Sistriono (Alm)
sehingga tidak mempunyai legal standing tentang jual beli, maka terbukti
perbuatan para Terguat adalah perbuatan WANPRESTASI………….”.
Maka gugatan yang seharusnya diajukan Penggugat adalah
Perbuatan melawan hukum, bukan perbuatan Wanprestasi.
- Bahwa dalil Tergugat 1 di atas sesuai dengan pendapat M. Yahya
Harahap dalam bukunnya berjudul Hukum Acara Perdata pada
halaman 453 yang membahas bahwa gugatan Kabur (obscuur libel)
bisa terjadi pada masalah posita wanprestasi dan perbuatan melawan
hukum “ada yang berpendapat, wanprestasi atau ingkar janji (default)
merupakan genus spesifik dari perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad). Alasannya, seorang debitur yang ingkar janji
atau lalai memenuhi pembayaran utang tepat pada waktunya, jelas
telah melakukan pelanggaran atas hak kreditur. Dengan demikian,
terdapat persamaan wanprestasi dengan perbuatan melawan hukum.
Akan tetapi, jika diteliti lebih lanjut terdapat beberapa perbedaan
prinsip antara keduanya, antara lain :
1) Ditinjau dari segi sumber hukum
Wanprestasi menurut Pasal 1243 KUHPerdata timbul dari
persetujuan (agreement) yang berdasarkan Pasal 1320
KUHPerdata:
- Harus ada lebih dahulu perjanjian antara dua belah pihak,
sesuai dengan Pasal 1320 KUHPerdata;
- Salah satu asas perjanjian menggariskan bahwa apa yang telah
disepakati harus dipenuhi atau promise must be kept;
- Dengan demikian, wanprestasi terjadi apabila debitur :
 Tidak memenuhi prestasi yang dijanjikan sama sekali
atau
 Tidak memenuhi prestasi tepat waktu atau tidak
memenuhi yang dijanjikan secara layak.
Selanjutnya perbuatan melawan hukum (PMH) menurut Pasal 1365
KUHPerdata lahir akibat perbuatan orang :
- Yang merupakan perbuatan melanggar hukum atau onrechtmatig
(unlawful).
- Bisa dalam bentuk pelanggaran pidana atau factum delictum atau
dalam bentuk pelanggaran maupun kesalahan perdata (law of tort).
- Dalam perbuatan bertindih secara berbarengan maka pelakunya
sekaligus dapat dituntut.
Pada halaman 455 menjelaskan “pada dasarnya tidak sama antara
wanprestasi dengan PMH ditinjau dari sumber, bentuk, maupun
wujudnya. Oleh karena itu dalam merumuskan posita atau dalil
gugatan:
- Tidak dibenarkan mencampuradukan wanprestasi dengan PMH
dalam gugatan karena dalam gugatan selain Tergugat I di gugat
Wanprestasi Tergugat juga di laporkan oleh Turut Tergugat I ke
Pihak kepolisian terkait dugaan Tindak pidana Penggelapan pasal
372 Kuhp.
- Dianggap keliru merumuskan dalil PMH dalam gugatan jika yang
terjadi in concreto secara realistis adalah wanprestasi.
- Atau tidak tepat jika gugatan mendalilkan wanprestasi, sedang peritiwa
hukum yang terjadi obyektif ialah PMH .
Pada putusan MA No. 879 K/Pdt/1997 antara lain dijelaskan
penggabungan PMH dengan wanprestasi dalam satu gugatan,
melanggar tata tertib beracara atas alasan keduanya harus
diselesaikan tersendiri. Dalam posita gugatan didasarkan atas
perjanjian, namun dalam petitum dituntut agar tergugat dinyatakan
melakukan PMH. Kontruksi gugatan seperti itu mengandung
kontradiksi dan gugatan dikategorikan obscuur libel sehingga tidak
dapat diterima.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat
dinyatakan kabur (obscuur libel) sehingga tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard).
2. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM).
- Bahwa di dalam permasalahan di PT. Seruni ini banyak pihak yang harus
di libatkan dan di dijadikan para pihak untuk bisa nya menjadi terang dan
jelas permasalahan di PT. Seruni ini, yaitu antara lain :
1. Para Pemegang saham PT. Seruni Sempana Agung ( Komisaris dan
Komisaris utama );
2. Para Pembeli asset dari PT. Seruni Sempana Agung yang berjumlah
± 10 orang, pada kenyataanya di dalam posita penggugat no. 32 dan
34 hanya ada 3 pembeli saja yang di sebutkan;
3. Pihak Buruh dari serikat buruh Sarbumusi dan Non Sarbumusi yang
bekerja di PT. Seruni Sempana Agung;
4. Para Suplier yang mempunyai Hak tagih kepada PT. Seruni ± 13
Suplier.
5. PT. Bank Danamon
- Dengan demikian masih ada banyak pihak lain yang seharusnya dijadikan
sebagai pihak Tergugat/Turut Tergugat oleh Penggugat atau dengan kata
lain pihak yang ditarik dan didudukan sebagai Tergugat/Turut Tergugat
oleh Penggugat sehingga tidak lengkap (ex juri terti), yang berakibat
sengketa yang dipersoalkan tidak akan dapat diselesaikan secara tuntas
karena ada kekurangan pihak dalam gugatan. Oleh karena itu kontruksi
gugatan Penggugat mengandung cacat formil plurium litis consortium,
yang harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
3. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM /TIDAK MEMILIKI
LEGAL STANDING SEBAGAI PENGGUGAT.
Berdasarkan UU. PT No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa
yang mempunyai legal standing /bertanggung jawab dalam PT. Ke dalam dan
ke luar PT. Adalah Direktur, sehingga dalam PT. Seruni Sempana Agung ini
yang berhak mewakili adalah Direktur, oleh karena Direktur meninggal dan
belum di lakukan pergantian Direktur maka Komisaris lah yang bisa mewakili
untuk sementara waktu, sehingga Penggugat tidak mempunyai legal standing
untuk melakukan gugatan ini, karena kedudukan Penggugat hanya sebagai
ahli waris dari Direktur dan tidak serta merta bisa mewakili Direktur,
berdasarkan alasan tersebut maka Penggugat tidak memiliki kedudukan
hukum dalam perkara ini dan gugatan penggugat di nyatakan tidak dapat di
terima (niet ontvankelijke verklaard).
4. EXCEPTIO NON ADIMPLETICONTRACTUS ( PENGGUGAT TIDAK
MEMILIKI HAK MENGGUGAT KARENA PENGGUGAT TIDAK
MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA )
- Bahwa Disini Penggugat Menuntut Tergugat Untuk melaksanakan
Prestasi atau kewajiban, yang mana justru Penggugat Sendiri tidak
memenuhi atau melaksanakan Prestasinya kepada para Tergugat atau
Tim Kuasa Garuda law Firm, yaitu membayarkan Fee Lawyer dan Sukses
Fee lawyer, maka dengan demikian berdasarkan prinsip tersebut di atas
maka gugatan Penggugat patut untuk di tolak dan di nyatakan tidak dapat
di terima ( Niet ontvankelijeverklaard).
Yurisprudensi terkait hal tsb diatas yaitu Putusan MA RI No. 04/PK/N/2001,
yang menguatkan Putusan MA RI di Jakarta tgl.13 Februari 2001, No.
06/K/N/2001.
Menimbang, bahwa Tergugat II mengajukan eksepsi yang pada pokoknya
sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat II menolak gugatan Penggugat seluruhnya baik posita
maupun petitumnya, kecuali yang secara tegas-tegas diakui dalam
persidangan ini;
2. EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL
Gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (obscuur Libel)
Sebagaimana dimaksud dan tujuan dari gugatan, untuk membuat suatu hal
menjadi terang dan agar gugatan memenuhi syarat formil, maka apa yang
didalilkan oleh Penggugat harus terang, jelas atau tegas (duidelijk), sehingga
gugatan Penggugat tidak kabur. Hal ini iustru kontradiktif dengan apa yang telah
diuraikan Penggugat dalam gugatannva vang tidak jelas/kabur (obscull libel) Hal ini
tercermin dari ketidak sinkronan antara uraian iudul gugatan dan posita gugatannva.
Didalam judul gugatannya. Penggugat mendalilkan perbuatan Wanprestasi namun
dalam posita gugatannya membahas berbagai macam hal yang terkesan melebar
dan tidak focus pada titik perbuatan Wanprestasi yang dituduhkan kepada Tergugat
II (Ouod Non).
Hal ini mengesankan bahwa gugatan Penggugat telah mencampuradukkan pasal-
pasal vang ada didalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana Sebaqaimana
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Aauna RI No. 28/K/Sip/1973, tertanqqal 15
November 1975, menvatakan: "karena rechtsfeiten bertentanqan dengan petitum
maka gugatan harus dinyatakan kabur dan karenanva harus ditolak".
Sehingga oleh karena kabur/tidak jelas (obscuur libel), maka gugatan
Penggugat yang demikian cacat formil dan akibat hukumnya gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
3. EXCEPTIO NON ADIMPLTI CONTRACTUS
Penggugat tidak memiliki hak untuk menggugat karena penggugat tidak
melaksanakan kewaiibannya (pembayaran fee Lawyer Sukses fee) dan
Penggugat hanya merupakan salah satu ahli waris dan bukan Penaurus dari
PT. Seruni Sempama Agung dan telah mencabut kuasa terlebih dahulu sebelum
prestasi para Ter qua at diterima. sekalioun pekeriaan vano dikuasakan kepada Para
Terauaat sudah selesai dan telah diberitahukan melalui surat kepada para Komisaris
PT. Seruni Sempama Agung dan juga ahliwaris, namun tidak pernah ditanagapi,
padahal Nyonya Juwita Ramahwati, Yap (Komisaris Utama PT. Seruni Sempama
Agung) beserta Mirawati Triyono Putri. Goo (Ahli waris/ Turut Tergugat I)
menianjikan secara lisan pemberian sukses fee. Bahwa sebagaimana dalam
Pasal 1338 (1) BW yang menyatakan bahwa, "semua perjanjian yang dibuat secara
sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya".
Pasal 1320 KUH Perdata tentang syarat sahnya suatu Perjanjian, yang
berbunyi:
Untuk sahnya suatu perjanjan diperlukan empat syarat:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu peri katan.
3. Suatu hat tertentu.
4. Suatu sebab yang haiai.
Berdasarkan ketentuan mengenai syarat sahnya suatu perjanjian tersebut,
tidak ada satupun syarat dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang
mengharuskan suatu perjanjian dibuat secara tertulis. Dengan kata lain,
para pihak yang membuatnya, pacta sun servanda (vide: Pasal 1338 KUH
Perdata).
Dalam perkara a quo, fakta hukumnya justru Penggugat yang telah melakukan
cedera janji/wanprestasi mencabut kuasa dengan tergesa-gesa sebelum
menyesaikan kewajibannya, sehingga menimbulkan permasalahan baru.
4. EXCEPTO PLURIUM LITIS CONSORTUM
Gugatan kurang pihak, Bahwa PT. Seruni Sempama Agung yang mempunyai 85
karvawan. 75 orang yang tergabung dalam Serikat buruh Sarbumusi, dan 10 prana
Non Sarbumusi. puluhan perusahaan suplier yang mewaiibkan PT. Seruni Sempana
Agung yang menyelesaikan utangnya kepada belasan suplier/vendor, rekanan
Bank Danamon Cabang Gubernur Suryo Jalan Gubernur Suryo No. 12 Surabaya.
(telah membayarkan sebagian utang Alm Goo Sistriyono oleh Garuda Law Firm)
Bank Perkreditan Rakyat Gema Nusa Jalan Letjen Sutoyo No. 11 Sidoarjo, (yang
telah menerima hasil penilaian barang aset PT. Seruni Sempama Agung). Oleh
karenanya gugatan Penggugat yang tidak menarik/menjadikan pihak-pihak
sebagaimana tersebut diatas sebaaai pihak dalam gugatan perkara ini, meniadikan
gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consortium’) sebagaimana
Yurisprudensi mahkamah Agung Nomor 2438/SIP/1980 tertanggal 22 Maret 1980
vang menyatakan: "untuk gugatan yang para pihaknva tidak lengkap. maka
gugatan tersebut tidak dapat diterima"
5. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM/LEGAL STANDING
SEBAGAI PENGGUGAT.
Pengugat adalah merupakan ahliwaris dari Direktur PT. Seruni Sempama Agung
Alm. Goo Sistriyono, dan semenjak meninggalnya Direktur belum ada rapat
pemegang saham dalam pengurusan PT. Seruni Sempama Agung yang
mengangkat Penggugat sebagai pengurus oleh karenanya sebagaimana dalam
Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 98 " Direksi
berwenang mewakili PT baik didalam maupun diluar Pengadilan. Namun Penggugat
adalah ahliwaris yang tidak mempunyai kewenangan untuk diwakili PT. Seruni
Sempama Agung dalam mengajukan gugatan;

Menimbang, bahwa Tergugat III mengajukan eksepsi yang pada pokoknya


sebagai berikut ;
A. DALAM EKSEPSI :
1. TENTANG GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (Plurium Litis
Consortium)
1.1 Bahwa Penggugat telah mendalilkan dalam gugatannya bahwa
Penggugat sebagai ahliwaris dari Goo Sistriyono (Alm) yang mempunyai
usaha PT. Seruni Sempana Agung yang berdasarkan akta pendiriannya
nama pendirinya adalah:
1) Goo Sistriyono (Alm) sebagai Direktur Utama
2) Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama
3) Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai Komisaris
Bahwa dalam hal ini semua yang tertera namanya dalam akte pendirian
kecuali Goo Sistriyono (Aim) sebagai Direktur Utama karena telah
meninggal dunia maka digantikan 31 Oktober 2018, SK Menkumham No.
AHU-0014469.AH.01.07.TAHUN 2018 untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di PT. Seruni Sempana Agung sepeninggalnya Goo Sistriyono
(Aim) yang merupakan Direktur Utama, dikarenakan telah terjadi berbagai
permasalahan dalam PT. Seruni Sempana Agung diantaranya yaitu demo
buruh, tunggakan hutang - hutang pada suplier serta tunggakan di beberapa
bank;
1.2 Bahwa dalam perkara ini yang mengajukan gugatan hanya salah satu
ahli waris dari Goo Sistriyono (Aim) yaitu Penggugat (Ria Sari Triyono
Putri, Goo) yang lainnya tidak menggugat melainkan satu saja yang
dijadikan Turut Tergugat I yaitu Mirawati Triyono Putri Goo,
sedangkan Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama,
serta Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai komisaris yang juga
memberikan surat kuasa tidak dijadikan Penggugat maupun Tergugat
ataupun Turut Tergugat;
1.3 Bahwa dalam penyelesaian masalah di dalam PT. Seruni Sempana
Agung telah melibatkan banyak orang, diantaranya yaitu:
a) Para Pekerja / Karyawan PT. Seruni Sempana Agung baik yang
bergabung dalam ormas buruh sarbumusi ataupun yang tidak;
b) Para suplier;
c) Para pembeli mesin / peralatan bekas milik PT. Seruni Sempana Agung;
yang semua itu seharusnya juga dijadikan Tergugat dalam perkara ini
agar dapat diperiksa secara tuntas dan menyeluruh karena mereka juga
ikut terlibat dalam transaksi keuangan atas penyelesaian permasalahan
yang terjadi di dalam PT. Seruni Sempana Agung;
1.4 Bahwa atas uraian diatas maka eksepsi ini kami ajukan untuk
menjadi pertimbangan, dikarenakan orang yang ditarik sebagai
tergugat tidak lengkap, dan atau orang yang bertindak sebagai
Penggugat tidak lengkap. Masih ada orang yang harus ikut
dijadikan sebagai Penggugat yaitu:
a) Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama
b) Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai komisaris
c) Mirawati Triyono Putri Goo, (Turut Tergugat I) tidak tepat apabila
dijadikan Turut Tergugat, karena justru Mirawati Triyono Putri Goo
yang berperan aktif dan berkomunikasi aktif dengan Tergugat sehingga
hal ini menunjukkan bahwa:
1. Fianya salah satu dari Para Pemberi Kuasa yang mempermasalahkan
kinerja Kantor Hukum Garuda Law Firm karena tidak pernah ikut dalam
pembicaraan;
2. Para Pemberi Kuasa lainnya tidak mempermasalahkan kinerja Kantor
Hukum Garuda Law Firm dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada di PT. Seruni Sempana Agung terbukti tidak menjadi Penggugat
karena sesungguhnya memang Kantor Hukum Garuda Law Firm
sudah bekerja dengan baik dan bekerja sesuai dengan kesepakatan;
Selain itu, yang juga harus dijadikan sebagai Tergugat dalam perkara ini
seharusnya:
a) Para Pekerja / Karyawan PT. Seruni Sempana Agung,
b) Para Supiler PT. Seruni Sempana Agung,
c) Para Pembeli aset / barang-barang milik PT. Seruni Sempana Agung,
Dengan demikian sengketa yang dipersoalkan dalam perkara ini, baru dapat
diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh.
2. TENTANG GUGATAN KABUR (Obscuur libel)
2.1.Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas formulasinya, karena tidak
mendalilkan secara terang, jelas atau tegas dan runtut sehingga antara
posita dengan petitum tidak bersesuaian yaitu tentang petitum pada
poin 5 yang menyebutkan "penjualon aset- aset perusahaan sebesar
Rp. 4.135.614.000,-" tapi didalam posita gugatan tidak dirincikan atau
diuraikan dengan jelas mengenai aset-aset yang berupa apa saja serta
berapa perincian nilainya, karena Penggugat seharusnya bisa
mendalilkan dan membuktikan dengan baik;
2.2 Bahwa Penggugat tidak menguraikan dengan jelas apa saja yang
menjadi obyek sengketa serta tidak dapat merincikan secara jelas
perhitungan nilai - nilai penjualan aset serta perhitungan jumlah hutang -
hutang atau tanggungan PT. Seruni Sempana Agung yang harus
dibayarkan atau diselesaikan dengan karyawan dan dengan pihak
lainnya dalam gugatan ini agar dapat diketahui perincian nilai akhirnya
secara jelas;
2.3 Bahwa Penggugat dalam posita gugatannya (poin 33) mengatakan
mengalami kerugian tetapi tidak bisa merincikan berapa besar nilai
kerugiannya karena hanya menyebutkan nama aset atau barang PT.
Seruni Sempana Agung tanpa memberikan rincian nilainya;
2.4 Bahwa dari uraian diatas maka sepatutnya gugatan Penggugat
dinyatakan kabur sehingga tidak dapat diterima.
3. TENTANG TIDAK MEMILIKI LEGAL STANDING SEBAGAI PENGGUGAT
Bahwa Berdasarkan Pasal 1 angka (5) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentangtujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar, sehingga dalam PT. Seruni
Sempana Agung yang berhak mewakili adalah Direktur, oleh karena Direkturnya
sudah meninggal dan belum dilakukan pergantian Direktur, maka Komisaris bisa
mewakili untuk sementara waktu, sehingga dalam hal ini Penggugat tidak
mempunyai legal standing karena hanya sebagai salah satu ahli waris dari
Direktur PT. Seruni Sempana Agung yang sudah meninggal, serta tidak
melibatkan Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama, serta Nona
Jap (Yap) Ai Fong sebagai komisaris untuk menjadi Penggugat padahal mereka
juga Para Pemberi Kuasa;
4. TENTANG DISKUALIFIKASI (Gemis aanhoedanigheid)
Bahwa yang bertindak menjadi Penggugat dalam gugatan ini bukan orang yang
berhak, karena yang memberi kuasa kepada Garuda Law Firm adalah PT.
Seruni Sempana Agung yaitu yang terdiri dari ahli waris Direktur Utama yaitu
Mirawati Triyono Putri Goo (Turut Tergugat I) dan Ria Sari Triyono Putri, Goo
(Penggugat) serta Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama, serta
Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai komisaris, sedangkan Penggugat adalah
salah satu ahli waris dari Goo Sistriyono (Aim) yang dahulu sebagai Direktur
Utama serta didalam gugatan juga disebutkan bertindak sebagai ahli waris dari
perkawinan bapak Goo Sistriyono (Aim) dan ibu Juwita Rahmawati, sehingga
tidak bisa dikatakan bertindak untuk dan atas nama PT. Seruni Sempana Agung
atau mewakili sebagai Direktur Utama. Oleh karena itu Penggugat tidak bisa
bertindak untuk dan atas nama Perseroan (PT. Seruni Sempana Agung);
5. TENTANG KELIRU PIHAK YANG DITARIK SEBAGAI TERGUGAT
5.1 Bahwa hubungan hukum PENGGUGAT dengan TERGUGAT III yang
menurut uraian dalam gugatan Penggugat pada poin 5, mendalilkan
bahwa TERGUGAT III bergabung dalam Garuda Law Firm, tetapi
mengapa yang digugat tidak Garuda Law Firm yang sudah merupakan
badan hukum dengan akta pendirian No. 22 tanggal 31 Oktober 2018, SK
Menkumham No. AHU-0014469.AH.01.07.TAHUN 2018, sehingga dalam
hal ini Ketua Garuda Law Firm lah yang bertanggung jawab dan bertindak
untuk mewakili badan hukum apabila ada gugatan di Pengadilan, oleh
karena itu apabila Penggugat menjadikan seorang Pengacara / Advokat
yang bergabung dalam Garuda Law Firm yaitu TERGUGAT III (Sudjiono,
S.H., M.H.) maka gugatan ini patutlah dinyatakan keliru pihak yang ditarik
sebagai Tergugat; Tergugat III yang sekarang sudah tidak ikut bergabung
lagi didalam badan hukum (Garuda Law Firm) tersebut;
5.3 Bahwa subyek hukum dalam hukum perdata terdiri dari:
- Manusia (Natuurlijke Persoon)
Manusia merupakan subyek hukum karena sejak ia dilahirkan
(bahkan dalam kandungan) ia sudah merupakan pendukung hak
dan kewajiban. Keadaan ini berakhir pada saat manusia
meninggal dunia.
- Badan Hukum (Recht Persoon)
Selain manusia, badan hukum juga merupakan subyek hukum yang
mempunyai hak dan kewajiban, sehingga badan hukum dapat
melakukan perbuatan hukum layaknya manusia.
Bahwa dari uraian diatas, maka Penggugat keliru apabila menjadikan
Tergugat III sebagai subyek hukum yang digugat dalam perkara ini;
Bahwa seharusnya Garuda Law Firm sajalah yang akan diwakili oleh
Ketuanya yang menjadi Tergugat sesuai dengan akta pendirian No. 22
tanggal 31 Oktober 2018, SK Menkumham No. AHU-
0014469.AH.01.07.TAHUN 2018.
6. TENTANG EXCEPTIO DOMINI
Bahwa harta (aset) yang dipermasalahkan dalam gugatan Penggugat bukan
merupakan milik Penggugat melainkan milik PT. Seruni Sempana Agung sehingga
yang mempermasalahkan dalam perkara ini seharusnya PT. Seruni Sempana
Agung, bukan Penggugat yang hanya merupakan salah satu ahli waris dari Direktur
Goo Sistriyono (Aim), oleh karena itu Penggugat tidak bisa begitu saja dianggap
sebagai Direktur karena jabatan direktur tidak dapat diwariskan sehingga Penggugat
yang hanya sebagai salah satu ahli waris, tidak bisa bertindak untuk dan atas nama
PT. Seruni Sempana Agung;

Menimbang, bahwa Tergugat IV mengajukan eksepsi yang pada pokoknya


sebagai berikut ;
EKSEPSI
GUGATAN PENGGUGAT DI TANDA TANGGANI DAN DIAJUKAN OLEH PIHAK
YANG KELIRU
1. Bahwa dalam gugatan penggugat disebutkan kalaulah penggugat adalah
2. Bahwa oleh karena gugatan penggugat ditanda tanggani pihak yang salah
atau setidak tidaknya keliru, maka telah jelas gugatan penggugat
mengandung cacat hukum, sehingga sudah selayaknya gugatan penggugat
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankeljk verklaard)
KURANG PIHAK DALAM SURAT KUASA
1. Bahwa didalam surat kuasa penggugat disebutkan hanya satu orang ahli
waris dari almarhum bapak goosistriyono dan ibu juwita rahmawati, akan
tetapi dalam uraian gugatan penggugat menyebutkan ada ahli waris lainnya,
yaitu turut tergugat satu, yang dimana patutlah gugatan penggugat untuk
tidak dapat diterima;
2. Bahwa dalam uraian gugatan penggugat dijelaskan penggugat bertindak
untuk dan atas nama diri sendiri dan disebut sebagai pemberi kuasa, yang
seharusnya bertindak dan atas nama serta mewakili seluruh perseroan atau
direksi perusahaan;
3. Bahwa terkait dengan uraian nomor 2 diatas, terdapat kesalahan dalam
menguraikan pihak - pihak penggugat dalam gugatannya, hingga patutlah
gugatan penggugat untuk tidak dapat diterima;
4. Bahwa selain itu penggugat juga tidak menyebutkan secara jelas dan lengkap
mengenai nomor pendaftaran dalam buku register pada kepaniteraan
pengadilan negeri, tempat kedudukan perusahaan, sebagaimana yang di
amanahkan dalam ketentuan pasal 19 jo, pasal 23 KUHD;
5. Bahwa istilah - istilah dalam gugatan penggugat banyak mencantumkan kata
- kata fee, broker, aset yang dimana dapat menimbulkan pengertian yang
multitafsir yang bertentangan dengan pengunaan bahasa indonesia yang
benar;
GUGATAN PENGGUGAT KABUR
1. Bahwa gugatan penggugat tidak jelas dan tidak konsisten menerangkan dan
menguraikan mengenai dasar hukum yang menjadi dalil dimana disamping
penggugat menuntut secara perdata juga secara pidana yang padahal
gugatan penggugat adalah gugatan wanprestasi sebagaimana diatur dalam
pasal 1236, 1239, 1243 BW.
2. Bahwa penggugat dalam hal penulisan nama “juwita rahmawati” salah atau
kurang lengkap, seharusnya nama lengkap dari salah satu ahli waris yang
Bernama Juwita Rahmawati Yap;
3. Bahwa penggugat salah menggugat tergugat IV dikarenakan tergugat
melakukan pekerjaannya tidak sendiri akan tetapi secara bersama – sama;
3. Bahwa penggugat adalah pihak yang bukan secara langsung berhubungan
dengan tergugat IV dan dalam hal ini penggugat berurusan dengan para
direksi perusahaan;
4. Bahwa tergugat tidak merasa melakukan wanprestasi sebagaimana
disampaikan oleh penggugat sehingga kerugian penggugat adalah tidak
beralasan
Berdasarkan uraian diatas, maka tergugat IV, mohon majelis hakim agar berkenan
memutus perkara ini, dengan menyatakan :
1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa tergugat IV tidak ingkarjanji/wanprestasi
3. Membatalkan gugatan penggugat karena tidak memiliki dasar yang benar;
4. Menyatakan bahwa tidak benar tergugat harus menyerahkan uang hasil
penjualan aset perusahaan;
Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa Tergugat V mengajukan eksepsi yang pada pokoknya


sebagai berikut ;
A. DALAM EKSEPSI:
1. TENTANG GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (Plurium Litis
Consortium)
1.1 Bahwa Penggugat telah mendalilkan dalam gugatannya bahwa Penggugat
sebagai
ahli waris dari Goo Sistriyono (Aim) yang mempunyai usaha PT. Seruni
Sempana Agungyang berdasarkan akta pendiriannya nama pendirinya
adalah:
1) Goo Sistriyono (Aim) sebagai Direktur Utama
2) Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama
3) Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai Komisaris
Bahwa dalam hal ini semua yang tertera namanya dalam akte pendirian
kecuali Goo Sistriyono (Aim) sebagai Direktur Utama karena telah meninggal
dunia maka digantikan oleh ahli warisnya yaitu Penggugat (Ria Sari Triyono
Putri, Goo) denganMirawati Triyono Putri Goo, (Turut Tergugat I) telah
memberikan kuasa kepada kantor hukum Garuda Law Firm yang merupakan
badan hukum dengan akta pendirian No. 22 tanggal 31 Oktober 2018, SK
Menkumham No. AHU- 0014469.AH.01.07.TAHUN 2018 untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di PT. Seruni Sempana Agung
sepeninggalnya Goo Sistriyono (Aim) yang merupakan Direktur Utama,
dikarenakan telah terjadi berbagai permasalahan dalam PT. Seruni
Sempana Agung diantaranya yaitu demo buruh, tunggakan hutang - hutang
pada suplier serta tunggakan di beberapa bank;
1.2 Bahwa dalam perkara ini yang mengajukan gugatan hanya salah satu ahli
waris dari Goo Sistriyono (Aim) yaitu Penggugat (Ria Sari Triyono Putri, Goo)
yang lainnya tidak menggugat melainkan satu saja yang dijadikan Turut
Tergugat I yaitu Mirawati Triyono Putri Goo, sedangkan Nyonya Juwita
Rahmawati sebagai Komisaris Utama, serta Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai
komisaris yang juga memberikan surat kuasa tidak dijadikan Penggugat
maupun Tergugat ataupun Turut Tergugat;
1.3 Bahwa dalam penyelesaian masalah di dalam PT. Seruni Sempana Agung
telah melibatkan banyak orang, diantaranya yaitu:
a) Para Pekerja / Karyawan PT. Seruni Sempana Agung baik yang
bergabung dalam ormas buruh sarbumusi ataupun yang tidak;
b) Para suplier;
c) Para pembeli mesin / peralatan bekas milik PT. Seruni Sempana Agung;
yang semua itu seharusnya juga dijadikan Tergugat dalam perkara ini agar
dapat diperiksa secara tuntas dan menyeluruh karena mereka juga ikut
terlibat dalam transaksi keuangan atas penyelesaian permasalahan yang
terjadi di dalam PT. Seruni Sempana Agung;
1.4 Bahwa atas uraian diatas maka eksepsi ini kami ajukan untuk menjadi
pertimbangan, dikarenakan orang yang ditarik sebagai tergugat tidak
lengkap, dan atau orang yang bertindak sebagai Penggugat tidak lengkap.
Masih ada orang yang harus ikut dijadikan sebagai Penggugat yaitu:
a) Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama
b) Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai komisaris
c) Mirawati Triyono Putri Goo, (Turut Tergugat I) tidak tepat apabila dijadikan
Turut Tergugat, karena justru Mirawati Triyono Putri Goo yang berperan
aktif dan berkomunikasi aktif dengan Tergugat sehingga hal ini
menunjukkan bahwa:
1. Hanya salah satu dari Para Pemberi Kuasa yang
mempermasalahkan kinerja Kantor Hukum Garuda Law Firm
karena tidak pernah ikut dalam pembicaraan dengan Para
Tergugat yang bergabung dalam Kantor Hukum Garuda Law Firm
tentang penyelesaian permasalahan yang ada di PT. Seruni
Sempana Agung;
2. Para Pemberi Kuasa lainnya tidak mempermasalahkan kinerja
Kantor Hukum Garuda Law Firm dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada di PT. Seruni Sempana Agung terbukti
tidak menjadi Penggugat karena sesungguhnya memang Kantor
Hukum Garuda Law Firm sudah bekerja dengan baik dan bekerja
sesuai dengan kesepakatan;
Selain itu, yang juga harus dijadikan sebagai Tergugat dalam perkara ini
seharusnya:
a) Para Pekerja / Karyawan PT. Seruni Sempana Agung,
b) Para Supiler PT. Seruni Sempana Agung,
c) Para Pembeli aset / barang-barang milik PT. Seruni Sempana Agung,
Dengan demikian sengketa yang dipersoalkan dalam perkara ini, baru
dapat diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh.
2. TENTANG GUGATAN KABUR (Obscuur libel)
2.1. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelasformulasinya, karena tidak
mendalilkan secara terang, jelas atau tegas dan runtut sehingga antara
posita dengan petitum tidak bersesuaian yaitu tentang petitum pada
poin 5 yang menyebutkan "penjualan aset- aset perusahaan sebesar
Rp. 4.135.614.000,-" tapi didalam posita gugatan tidak dirincikan atau
diuraikan dengan jelas mengenai aset-aset yang berupa apa saja serta
berapa perincian nilainya, karena Penggugat seharusnya bisa
mendalilkan dan membuktikan dengan baik;
2.2 Bahwa Penggugat tidak menguraikan dengan jelas apa saja yang
menjadi obyek sengketa serta tidak dapat merincikan secara jelas
perhitungan nilai - nilai penjualan aset serta perhitungan jumlah hutang -
hutang atau tanggungan PT. Seruni Sempana Agung yang harus
dibayarkan atau diselesaikan dengan karyawan dan dengan pihak
lainnya dalam gugatan ini agar dapat diketahui perincian nilai akhirnya
secara jelas;
2.3 Bahwa Penggugat dalam posita gugatannya (poin 33) mengatakan
mengalami kerugian tetapi tidak bisa merincikan berapa besar nilai
kerugiannya karena hanya menyebutkan nama aset atau barang PT.
Seruni Sempana Agung tanpa memberikan rincian nilainya;
2.4 Bahwa dari uraian diatas maka sepatutnya gugatan Penggugat
dinyatakan kabur sehingga tidak dapat diterima.
3. TENTANG TIDAK MEMILIKI LEGAL STANDING SEBAGAI PENGGUGAT
Bahwa Berdasarkan Pasal 1 angka (5) Undang- Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas ("UUPT") menyebutkan bahwa pengertian
Direksi dalam Perseroan Terbatas ("Perseroan") adalah organ Perseroan
yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan anggaran dasar, sehingga dalam PT. Seruni Sempana Agung yang
berhak mewakili adalah Direktur, oleh karena Direkturnya sudah meninggal
dan belum dilakukan pergantian Direktur, maka Komisaris bisa mewakili
untuk sementara waktu, sehingga dalam hal ini Penggugat tidak mempunyai
legal standing karena hanya sebagai salah satu ahli waris dari Direktur PT.
Seruni Sempana Agung yang sudah meninggal, serta tidak melibatkan
Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris Utama, serta Nona Jap (Yap)
Ai Fong sebagai komisaris untuk menjadi Penggugat padahal mereka juga
Para Pemberi Kuasa;
4. TENTANG DISKUALIFIKASI (Gemis aanhoedanigheid)
Bahwa yang bertindak menjadi Penggugat dalam gugatan ini bukan orang
yang berhak, karena yang memberi kuasa kepada Garuda Law Firm adalah
PT. Seruni Sempana Agung yaitu yang terdiri dari ahli waris Direktur Utama
yaitu Mirawati Triyono Putri Goo (Turut Tergugat I) dan Ria Sari Triyono
Putri, Goo (Penggugat) serta Nyonya Juwita Rahmawati sebagai Komisaris
Utama, serta Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai komisaris, sedangkan
Penggugat adalah salah satu ahli waris dari Goo Sistriyono (Aim) yang
dahulu sebagai Direktur Utama serta didalam gugatan juga disebutkan
bertindak sebagai ahli waris dari perkawinan bapak Goo Sistriyono (Aim)
dan ibu Juwita Rahmawati, sehingga tidak bisa dikatakan bertindak untuk
dan atas nama PT. Seruni Sempana Agung atau mewakili sebagai Direktur
Utama. Oleh karena itu Penggugat tidak bisa bertindak untuk dan atas nama
Perseroan (PT. Seruni Sempana Agung);
5. TENTANG KELIRU PIHAK YANG DITARIK SEBAGAI TERGUGAT
5.1 Bahwa hubungan hukum PENGGUGAT dengan TERGUGAT V yang
menurut uraian dalam gugatan Penggugat pada poin 5, mendalilkan
bahwa TERGUGAT V bergabung dalam Garuda Law Firm, tetapi
mengapa yang digugat tidak Garuda Law Firm yang sudah merupakan
badan hukum dengan akta pendirian No. 22 tanggal 31 Oktober 2018,
SK Menkumham No. AHU-0014469.AH.01.07.TAHUN 2018, sehingga
dalam hal ini Ketua Garuda Law Firm lah yang bertanggung jawab dan
bertindak untuk mewakili badan hukum apabila ada gugatan di
Pengadilan, oleh karena itu apabila Penggugat menjadikan seorang
Pengacara / Advokat yang bergabung dalam Garuda Law Firm yaitu
TERGUGAT V (Mamik Krustiningsih, S.E., S.H.) maka gugatan ini
patutlah dinyatakan keliru pihak yang ditarik sebagai Tergugat;
5.2 Bahwa hubungan hukum dalam perkara ini seharusnya dengan Garuda
Law Firm yang sudah merupakan badan hukum, tidak dengan orang
(Pengacara/Advokat) dalam hal ini Tergugat V yang hanya ikut
bergabung didalam badan hukum (Garuda Law Firm) tersebut;
5.3 Bahwa subyek hukum dalam hukum perdata terdiri dari:
- Manusia (Natuurlijke Persoon)
Manusia merupakan subyek hukum karena sejak ia dilahirkan
(bahkan dalam kandungan) ia sudah merupakan pendukung hak dan
kewajiban. Keadaan ini berakhir pada saat manusia meninggal dunia.
- Badan Hukum (Recht Persoon)
Selain manusia, badan hukum juga merupakan subyek hukum yang
mempunyai hak dan kewajiban, sehingga badan hukum dapat
melakukan perbuatan hukum layaknya manusia.
Bahwa dari uraian diatas, maka Penggugat keliru apabila menjadikan
Tergugat V sebagai subyek hukum yang digugat dalam perkara ini;
Bahwa seharusnya Garuda Law Firm sajalah yang akan diwakili oleh
Ketuanya yang menjadi Tergugat sesuai dengan akta pendirian No. 22
tanggal 31 Oktober 2018, SK Menkumham No. AHU-
0014469.AH.01.07.TAHUN 2018.
6 TENTANG EXCEPTIO DOMINI
Bahwa harta (aset) yang dipermasalahkan dalam gugatan Penggugat bukan
merupakan milik Penggugat melainkan milik PT. Seruni Sempana Agung sehingga
yang mempermasalahkan dalam perkara ini seharusnya PT. Seruni Sempana
Agung, bukan Penggugat yang hanya merupakan salah satu ahli waris dari Direktur
Goo Sistriyono (Aim), oleh karena itu Penggugat tidak bisa begitu saja dianggap
sebagai Direktur karena jabatan direktur tidak dapat diwariskan sehingga Penggugat
yang hanya sebagai salah satu ahli waris, tidak bisa bertindak untuk dan atas nama
PT. Seruni Sempana Agung;

Menimbang, bahwa Turut Tergugat I mengajukan eksepsi yang pada


pokoknya sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI:
DALAM GUGATAN PENGGUGAT ADALAH:
Bahwa Gugatan Penggugat, menggugat kakak sendiri adalah benar, karena sebagai
kakak, saya akui tidak dapat memegang amanah dari orang tua terhadap
penyelesaian
, permasalahan antara PT. Seruni Sempana Agung dengan Karyawan PT. Seruni
Sempanan Agung. Bahwa Turut Tergugat I memang benar tidak dapat
meneyelesaikan perkara ini karena tidak pengalaman di bidang hukum; karena hal
tersebut turut tergugat i dalam penanganan perkara ini minta bantuan Pengacara
Garuda Law Firm untuk menyelesaikan permasalahan gaji dan pesangon
karyawan karena pada waktu karyawan minta Gaji dan pesangon perusahaan,
perusahaan sedang tidak ada modal atau tidak ada dana untuk memberikan gaji
dan pesangon kepada karyawan, oleh karena itu penyelesaiannya dengan cara
menjual aset perusahaan dengan perincian 50% untuk pesangon dan Gaji
Karyawan dan 50% untuk Perusahaan, hal ini disepakati oleh karyawan dan
dengan bantuan pengacara Garuda Law Firm, perkara dengan Karyawan PT.
Seruni Sempana Agung akhirnya diselesaikan melalui Dinas Tenaga Kerja
sehingga muncul perhitungan gaji dan pesangon yang telah disepakati sebesar
Rp. 1,458,601,011 (Satu milyar empat ratus lima puluh delapan juta enam ratus
satu ribuh sebelas rupiah ) dan uang ini sudah diterima oleh Karyawan Ketua
Sarbumusi PT. Seruni Sempana Agung yang bemama Bapak Nafik, sehingga
keluarlah surat berita acara kesepakatan bersama, tapi sayang sampai saat ini
pengusaha (ahli waris) tidak menerima hak 50 % itu dan hak pengusaha/Ahli
Waris 50% itu masih dikuasai oleh Pengacara Garuda Law Firm, padahal itu uang
milik milik Bapak Kandung para ahli waris Penggugat ( Ria Sari Triyono Putri
Goo) dan Mirawati Triyono Putri Goo (Turut Tergugat I) yang semestinya para
ahli warislah yang lebih berhak mendapatkan atau menerima harta kekayaannya
Ayah Kandung Goo Sistriyono, tapi mengapa sampai saat ini yang menerima uang
dari Bapak Goo Sistriyono justru Para Pengacara Garuda Law Firm Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, padahal mereka bukan sebagai
ahli waris, tapi mengapa hak ahli waris tidak diberikan kepada ahli warisnya.
Sekarang justru Turut Tergugat I bertanya kepada Tergugat I, II, III, IV, V apa
dasar hukumnya atau legal standingnya tidak memberikan haknya kepada ahli
waris, kalau memang tidak berhak mengapa sampai saat ini baik penggugat dan
turut tergugat I tidak menerimanya? Mengapa uang hak penggugat dan turut
tergugat I masih dikuasai pengacara Garuda Law Firm? Karena hal ini penggugat
sampai menyalahkan Turut Tergugat I, sehingga penggugat menggugat turut
tergugat I. Kalau penggugat menggugat turut tergugat I adalah wajar karena
penggugat dengan turut tergugat I adalah ahli waris mempunyai kedudukan yang
sama dari Bapak Goo Sistriyono.
Bahwa benar penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Sidoaijo
adalah sudah benar karena obyeknya berada di Sidoarjo dan tempat tinggal para
tergugat ada yang di Sidoarjo dan Surabaya maka Penggugat dapat memilih
gugatan diajukan di Sidoarjo. Berdasarkan pasal 118 HIR dan pasal 142 Rbg.
Dasar mengajukan gugatan
Secara umum, asas mengajukan gugatan adalah Pasal 118 HIR/Pasal 142 RBg,
dimana yang berwenang mengadili suatu perkara adalah Pengadilan Negeri
tempat tinggal tergugat / letak objek sengketa. Dalam menentukan kewenangan
pengadilan yang memeriksa perkara.
1. Actor Sequitur Forum Rei (gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri pada
tempat tinggal tergugat);
2. Actor Sequitur Forum Rei dengan Hak Opsi (dalam hal ada beberapa orang
tergugat, gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri pada tempat tinggal salah
satu tergugat atas pilihan penggugat);
Jadi penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini di Pengadilan Negeri
Sidoarjo sudah benar.
Bahwa alasan penggugat mengajukan Gugatan terhadap Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V, atau dapat disebut para Tergugat sebagai
berikut:
1. Bahwa Turut tergugat I dan penggugat memberikan surat kuasa khusus
tertanggal 26 Februari 2020 tentang kewenangan pengacara dalam hal
penanganan perkara antara lain:
1. Menghadap dan melakukan mediasi kepada perusahaan rekanan atau
pihak lain yang berhubungan dengan aset orang tua pemberi kuasa di
jalan joho No.3 Desa Kebonanom Gedangan Sidoarjo dan Aset lainnya di
Desa Keboanom, kecamatan Gedangan Sidoarjo atau dimanapun berada
berupa harta bergerak maupun tidak bergerak.
2. Menjalankan semua acara pada tingkat pendampingan, penyelidikan,
diperbankan perusahaan rekanan kerja, vendor, Kepolisian Republik
Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia guna kepentingan pemberi
kuasa.
3. Penerima kuasa diberikan hak pula untuk dapat berbicara seluas-luasnya
dengan pihak lain memerlukan keterangan yang pokoknya penerima
kuasa dapat melaksanakan tindakan hukum lainnya yang penting dan
berguna sehubungan dengan maksud kuasa ini.
4. Penerima kuasa diberikan hak melaporkan kepada pihak berwajib baik
perkara pidana maupun perdata, menggugat pihak lain, meminta
memberikan, menyanggah, menolak keterangan/jawaban secara lisan
maupun tertulis, mengajukan surat-surat, memberikan dan meminta alat
bukti yang terkait dengan urusan ini.
Kalau dilihat dari surat kuasa tertanggal 26 Februari 2020 yang diberikan
kepada pengacara Garuda Law Firm alinea 1,2,3,4 diatas tidak ada
kewenangan tentang jual, tentang menerima uang, tentang menyimpan uang
baik di rekening Kantor Pengacara Garuda Law Firm maupun di Rekening
Pribadi.
Oleh karena itu Penggugat bertanya kepada Turut Tergugat I tentang
perkembangan perkara perusahaan milik Ayahnya Goo Sistriyono (aim) PT.
Seruni Sempana Agung mengingat penggugat juga memberikan kuasa
kepada Para Tergugat I,II,III,IV,V, yang disebut Pengacara Garuda Law Firm
adalah sah bertanya kepada Turut Tergugat I meskipun secara fisik
penggugat jarang bertemu kepada para tergugat, tapi informasi tentang
perkembangan perkara PT. Seruni Sempana Agung yang memberitahukan
adalah Turut Tergugat I, setiap penggugat bertanya tentang perkembangan
perkara PT.Seruni Sempana Agung kepada turut tergugat I dan turut
tergugat I sampaikan kepada Penggugat antara lain:
Bahwa setiap dimintai laporan perkembangan kepada pengacara Garuda
Law Firm selalu bilang sibuk dan masih berada di luar kota.
1. Kalau diminta tentang dokumen asli terkait dengan perusahaan selalu
mengatakan nanti akan saya (Tergugat I) berikan atau dikirim, temyata
tidak dikirim atau tidak diberikan hanya sebagian surat dokumen foto copy
yang diberikan
2. Turut Tergugat I menanyakan bukti Tanda terima kompensasi berita acara
kesepakatan bersama hanya diberikan foto copy dan turut tergugat I
menanyakan aslinya mana, Tergugat I selalu bilang ada di saya (Tergugat
I) tapi sampai sekarang tidak diberikan kepada ahli waris atau kepada
penggugat ataupun kepada Turut Tergugat I
3. Turut Tergugat I menanyakan kwitansi hasil Jual aset perusahaan kepada
Para Tergugat mana kwitansinya baik asli maupun foto copynya selalu
berkelik dan mengatakan ada di sekretarisnya dan akhimya tidak pemah
diberikan, apalagi kwitansinya sampai saat ini masih dikuasai oleh para
Pengacara Garuda Law Firm yang sekarang disebut sebagai Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, tergugat IV, dan Tergugat V, yang semuanya
disebut sebagai para tergugat, diduga atau dipersangkakan ada niat tidak
baik.
4. Turut Tergugat I juga menanyakan mana uang hasil penjualan kepada
Tergugat I, Tergugat I bilang ada di saya (Tergugat I, II) tapi sampai
sekarang juga tidak pernah diberikan hak itu kepada Ahli Warisnya
(Penggugat dan Turut Tergugat I).Hal ini terbukti penyimpanan uang hasil
penjualan di Rekening Tergugat I dan Tergugat II, adalah tidak sah dan
tidak mempunyai legal standing, pada hal menurut kesepakatan uang
hasil penjualan aset perusahaan uangnya disimpan di Bank, Rekening
Penampungan ahli waris, temyata dimasukkan ke Rekening Tergugat I
dan Tergugat II.
Bahwa semua yang dilakukan oleh Pengacara Garuda Law Firm sama sekali
tidak menepati kesepakatannya, karena itu meskipun saya digugat oleh adik
saya sendiri sebagai turut tergugat I dan menggugat Pengacara Garuda Law
Firm disebut sebagai para tergugat, saya membenarkan dan menyetujui
langkah adik saya, karena langkah adik saya dalam hal mencari keadilan dan
kepastian hukum, karena turut tergugat I dan Penggugat sampai saat ini
tidak mendapatkan haknya sebagai ahli waris, justru para tergugat yang
bukan ahli waris dapat menyimpan hak milik penggugat dan turut tergugat,
masih lebih enak para pekerja PT.Seruni Sempana Agung (Sarbumusi)
Semua karyawannya sudah menerima kompensasi dari Ayah Penggugat dan
Turut Tergugat I selaku pemilik Perusahaan.
Bahwa baik penggugat dan turut tergugat I mempunyai dugaan/persangkaan
bahwa para tergugat ada itikad tidak baik dengan menyimpan semua
dokumen asli yang terkait dengan pemsahaan, PT. Seruni Sempana Agung
menyimpan uang yang bukan hak nya tanpa legal standing, temyata dugaan
itikad tidak baik sekarang bam terbongkar dengan tidak memberikan laporan
dan menyerahkan dokumen asli serta tidak menyerahkan uang yang menjadi
hak ahli waris Goo Sistriyono; diduga ada niat untuk mengusai atau memiliki
uang itu dengan menyimpan dokumen asli agar penggugat dan turut tergugat
tidak dapat membuktikan apa-apa, hal ini terbukti dengan adanya tanpa
perincian laporan keuangan dan ada beberapa uang dari hasil penjualan aset
pemsahaan yang menjadi milik ahli waris dalam hal ini tidak ada laporannya,
tapi tiba-tiba Pengacara Gamda Law Firm meminta success fee, hal ini yang
menjadi lucu karena belum ada perincian keuangan atau serah terima
keuangan tiba-tiba meminta success fee terlebih dahulu. Bagaimana ahli
waris bisa tahu mau memberikan success fee sedangkan uang ahli waris
saja tidak terima sepersenpun, dan memang benar tentang success fee
antara pengacara Garuda Law Firm dengan ahli waris tidak ada pembicaraan
awal sebelum perkara ini dikerjakan. Jadi mau diberikan berapa persen hal
ini sama-sama tidak diketahui, demikian juga dugaan/prasangka buruk juga
muncul dengan meminta success fee ini akan diminta lebih tinggi yang
disesuaikan dengan keuangan yang diterima kemudian dipaskan dengan
persentasi % dari success fee sehingga hak ahli waris habis, hal inilah yang
dikhawatirkan penggugat dan Turut Tergugat I. .
DASAR PENGGUGAT MENGAJUKAN GUGATAN TERHADAP TERGUGAT I, II, III,
IV, V YANG SELANJUTNYA DAPAT DISEBUT SEBAGAI PARA TERGUGAT
SEBAGAI BERIKUT :
1. Bahwa pekeijaannya tidak menepati kewenangannya seperti yang di berikan
pada surat kuasa tertanggal 26 Februari 2020, bahwa apa yang diberikan
kewenangannya kepada penerima kuasa seperti yang dimaksud dalam surat
kuasa semuanya dilanggar.
2. Bahwa Pengacara Garuda Law Firm tidak memberikan laporan hasil
keijanya.
3. Bahwa Pengacara Garuda Law Firm tidak memberikan kwitansi asli maupun
copynya kepada Penggugat atau Turut Tergugat.
4. Bahwa pengacara Garuda Law firm sampai saat ini tidak memberikan uang
hak hasil penjualan aset perusahaan milik ayah saya yang sampai saat ini
dalam penguasaan Pengacara Garuda Law Finn (Tergugat I dan Tergugat II).
5. Bahwa Pengacara Garuda Law Finn tidak ada laporan apakah pekerjaannya
yang telah dijanjikan dalam penyelesaian perkara dapat diselesaikan 3 bulan
sudah selesai atau belum; tidak ada serah terima tapi tiba-tiba memnita
succes fee, hal ini dianggap pekerjaan yang tidak profesional.
GUGATAN PENGGUGAT BENAR ADANYA :
Bahwa Penggugat mengajukan gugatan benar adanya
dalam hal perkara ini tentang kompensasi kepada karyawan PT.Seruni Sempana
Agung dengan Perusahaan PT. Seruni Sempana Agung sudah memberikan dan
menerima kompensasi kepada Karyawan PT Seruni Sempana Agung dan uang
kompensasi tersebut sudah diterima oleh Karyawan Sarbumusi PT. Seruni Sempana
Agung. sebesar Rp. 1,458,601,011 (Satu milyar empat ratus lima puluh delapan juta
enam ratus satu ribuh sebelas rupiah ) hal ini terdapat di Berita acara Kesepakatan
Bersama, Percakapan melalui HP antara Mas Nafik Ketua Karyawan Sarbumusi
PT.Seruni Sempana Agung, Foto Bersama dengan Ir. Peter Sosilo, SH. Yafety
Waruwu, SH, Mas Nafik, Yani, SH selaku pengacara Sarbumusi di kantor Garuda
Law Firm :
Dengan perincian pembagian dana hasil penjualan material bahan baku aset
perusahaan untuk pesangon yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan kontrak dan
pekerja borongan setelah dipotong pajak penghasilan yang disimpan di rekening
Penampungan menurut janji Peter Sosilo tetapi pada kenyataannya disimpan di
rekeningnya Peter Sosilo (T.l) dan Yafety Waruwu (T.II), dan dana pesangon
tersebut akan ditransfer ke Rekening yang ditunjuk oleh pekerja atau pengurus
dengan pembagian sebagai berikut:
a. Untuk pekerja yang tergabung dengan Sarbumusi mendapatkan 40% (empat
puluh persen)
b. Untuk pekerja lain yang tidak tergabung dengan Sarbumusi mendapatkan
10% (sepuluh persen).
c. Pada Nomor 3 Bahwa rekening penampungan dana pesangon untuk para
pekerja yang tergabung dengan Sarbumusi di transfer ke rekening Bendahara
Sarbumusi di BCA Nomor Rekening 0181540671 atas nama Slamet Sayuti.
d. Pada Nomor 4 Bahwa rekening penampungan dana pesangon untuk para
pekerja yang tidak tergabung dengan Sarbumusi ditransfer ke rekening
Koordinator di Bank CMB Niaga Nomor Rekening 700848657400 atas nama
Iswandi.
e. Berdasarkan Surat kesepakatan dan bukti foto Berita Acara Kesepakatan
Bersama serta pembicaraan dengan ketua Sarbumusi yang menyatakan
sudah terima uang sebesar Rp. 1,458,601,011 (Satu milyar empat ratus lima
puluh delapan juta enam ratus satu ribu sebelas rupiah) dan sudah
dinyatakan selesai tapi mengapa Karyawan Sarbumusi masih melakukan
gugatan. Jika memang tidak setuju ya semestinya kembalikan dulu uangnya
kepada ahli waris barn lakukan gugatan. Bukan malah menggugat tapi uang
diterima atau masih dikuasai, dengan demikian Turut Tergugat I mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial yang memeriksa
Perkara Nomor 167/Pdt.Sus-PHI/2021/PN. Sby. Untuk menerima gugatan
penggugat seluruhnya.
f. Karena Karyawan Sarbumusi PT. Seruni Sempana Agung sudah menerima
surat berita acara kesepakatan bersama maka surat ini dinyatakan sah,
secara garis besar untuk mengukur sah tidaknya suatu
kesepakatan/perjanjian yang dibuat oleh para pihak , kita dapat mengacu
kepada syarat sah nya peijanjian yang diatur dalam pasal 1320 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata yaitu :
1. Kesepakatan Para Pihak
2. Kecakapan para pihak,
3. Mengenai suatu hal tertentu
4. Sebab yang halal.
Bahwa Benar dalam hal surat menyurat, pihak turut tergugat I, dan penggugat,
selalu diberikan sebagian Bukti surat Foto Copynya dan kemudian turut tergugat I
laporkan kepada penggugat, meskipun Turut Tergugat I sudah sering kali dan selalu
minta laporannya dan bukti-bukti surat surat aslinya tetap saja ditahan oleh
Pengacara Garuda Law Firm tidak diberikan surat surat aslinya. Karena tidak
diberikan surat aslinya sehingga turut tergugat I dan penggugat berperasangka
buruk dengan para tergugat jangan-jangan ada apa apa,
Bahwa Benar Permasalahan Pesangon dan Gaji Karyawan PT.Seruni Sempana
Agung diserahkan kepada Kantor Pengacara Garuda Law firm berdasarkan surat
kuasa tertanggal 26 Februari 2020, dalam surat kuasa itu pengacara diberikan
kewenangan antara lain :
1. Menghadap dan melakukan mediasi kepada perusahaan rekanan atau pihak
lain yang berhubungan dengan aset orang tua pemberi kuasa di jalan joho
No.3 Desa Kebon Anom Gedangan Sidoarjo dan aset lainnya di desa
Kebonanom, kecamatan Gedangan Sidoarjo atau dimanapun berada berupa
harta bergerak maupun tidak bergerak.
2. Menjalankan semua acara pada tingkat pendampingan, penyelidikan
diperbankan, Perusahaan rekanan keija, vendor, kepolisian Republik
Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia, Pengadilan Negeri Republik
Indonesia guna kepentingan Pemberi Kuasa.
3. Penerima kuasa diberikan hak pula untuk dapat berbicara seluas-luasnya
dengan pihak lain yang memerlukan keterangan yang pokok Penerima Kuasa
dapat melaksanakan tindakan-tindakan hukum lainnya yang penting dan
berguna sehubungan dengan maksud kuasa ini.
4. Penerima Kuasa diberikan hak melaporkan kepada pihak berwajib baik
perkara pidana maupun perdata, menggugat pihak lain, meminta,
memberikan, menyanggah, menolak keterangan/jawaban secara lisan
maupun tertulis, mengajukan surat-surat, memberi dan meminta alat bukti
yang terkait dengan urusan ini.
Dalam surat kuasa tertanggal 26 Pebruari 2020 dari alinea 1,2,3,4 tidak tertera
tentang kewenangan menjual aset perusahaan, tidak tertera kewenangan tentang
menerima uang, tidak tertera kewenangan dapat menyimpan uang baik secara
pribadi atau ke Rekening Kantor Pengacara Garuda Law Firm, oleh karena itu
Gugatan Penggugat jelas dan terang hanya meminta hak uang yang dikuasai oleh
Para Tergugat atau setidaknya berada di Tergugat I dan Tergugat II atau di Kantor
Pengacara Garuda Law Firm yang terkait langsung dengan perkara PT. Seruni
Sempana Agung atau dengan Penggugat dan Turut Tergugat I. Karena tidak ada
surat kuasa jual beli, menerima uang atau menyimpan uang baik pribadi atau atas
nama pengacara Garuda Law Firm maka menguasai uang hak Ahli Waris atau
menguasai uang hak penggugat dan turut tergugat I adalah tidak sah, maka
penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini untuk
memerintahkan segera mengembalikan uang hak penggugat dan turut tergugat I
dan menolak Eksepsi dan Jawaban Tergugat I,II,III,IV,V atau para tergugat.
Bahwa benar Justru Ahli Waris sampai saat ini belum menerima uang haknya sama
sekali, dan uang hak itu peninggalan dari orang tua kandung kok tega sampai
sekarang masih dikuasai oleh Pengacara Garuda Law Firm, juga tidak ada
laporan/penyerahan bukti-bukti surat yang asli yang semestinya Ahli Waris lebih
berhak menerima atau menyimpan bukti- bukti surat aslinya, dan setiap bukti-bukti
surat aslinya diminta atau ditanyakan selalu beralasan ke luar kota, sehingga sampai
sekarang ahli waris hanya sebagian saja menerima bukti surat foto copy sedangkan
aslinya berada di pengacara Garuda Law Firm.
Bahwa Benar Bukti Asli dibawa atau dikuasai oleh Pengacara Garuda Law Firm,
logis kalau ahli waris sebelumnya mempunya persangkaan buruk, dengan
persangkaan jangan-jangan ada sesuatu yang direncanakan oleh Pengacara
Garuda Law Firm, yang artinya Ahli Waris hanya diberikan bukti surat Foto Copy
kemungkinan di kemudian hari jika terjadi permasalahan bukti surat Ahli Waris
menjadi lemah karena Ahli Waris tidak mempunyai bukti aslinya. Hal ini temyata
benar sekarang sudah menjadi permasalahan masuk keranah hukum; maka ahli
waris hanya mempunyai bukti surat foto Copy, dengan demikian berarti Tim
pengacara Garuda Law Firm sudah mempunyai niat buruk/jahat atau diduga ada
rencana jahat, kalau memang demikian maka hal ini yang disebut Penggelapan
Dokumen yang dapat dilaporkan kepada kepolisian. Ahli Waris menunggu pada saat
sidang perdata dengan agenda pembuktian, apabila benar bukti surat yang asli tetap
tidak diberikan sedangkan aslinya diketahui disimpan oleh Tim Garuda Law finn,
padahal diketahui Para Ahli waris atau penggugat dan turut tergugat I lebih berhak
terhadap bukti surat asli tapi tetap disimpan atau tidak diberikan kepada Ahli Waris,
maka Ahli Waris dapat melaporkannya kepada yang berwajib. Karena hal itu Maka
Ahli Waris atau Turut Tergugat I dan penggugat, mohon kepada Majelis hakim
Gugatan Penggugat agar diterima seluruhnya
Bahwa benar penggugat dan turut tergugat I mempunyai persangkaan buruk yang
pernah terpikirkan bahwa perencanaan buruk sudah dipersiapkan oleh Para
Pengacara Garuda Law Firm atau para tergugat dengan dugaan atau persangkaan
jika terjadi permasalahan di kemudian hari dengan penggugat dan Turut Tergugat I,
supaya tidak bisa membuktikan tentang perkaranya karena bukti asli tidak ada
seperti yang dimaksud pasal 1888 KUHPerdata yang menyatakan :
“Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya. Apabila akta
yang asli itu ada, maka salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar hanyalah dapat
dipercaya, sekadar salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar itu sesuai dengan aslinya,
yang mana senantiasa dapat diperintahkan mempertunjukkannya”
Tetapi dalam hal ini Penggugat dan Turut Tergugat I meskipun dengan bukti foto
Copy tetap saja bukti ini adalah sah menurut hukum sepanjang aslinya dapat
dibuktikan dari mana sumbemya seperti yang dimaksud pasal 1889 KUHPerdata.
1889 KUHPerdata atau 302 Rbg, yang memberikan kedudukan suatu salinan sama
dengan aslinya. Sehingga nilai kekuatan pembuktian salinan pertama (gross
pertama) sama seperti nilai kekuatan pembuktian surat aslinya.
Dengan alasan tersebut, menurut M. Yahya Harahap, suatu fotokopi surat yang
diajukan di dalam persidangan dapat diterima sebagai alat bukti yang sah apabila
dapat dicocokkan dengan aslinya atau dikuatkan dengan alat bukti lain.
Pasal 1889
Bila tanda alas hak yang asli yang sudah tidak ada lagi, maka salinannya
memberikan bukti, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Salinan pertama (gross) memberikan bukti yang sama dengan akta asli; demikian
puia halnva salinan yang dibuat atas perintah Hakim di hadapan kedua belah pihak
atau setelah kedua pihak ini dipanqqil secara sah sebaqaimana juga yang salinan
dibuat di hadapan kedua belah pihak dengan persetuiuan mereka;
2. salinan yang dibuat sesudah penqeluaran salinan pertama tanpa
perantaraan Hakim atau tanpa persetuiuan kedua belah pihak entah oleh
Notaris yang di hadapannva akta itu dibuat. atau oleh seorang penqqantinva
ataupun oleh peaawai yang karena iabatannva menyimpan akta asli
(minut) dan berwenang untuk memberikan Salinan-salinan, dapat
diterima Hakim sebagai bukti sempurna bila akta asli telah hilang;
3. bila salinan yang dibuat menurut akta asli itu tidak dibuat oleh Notaris yang
dihadapannva akta itu telah dibuat, atau oleh seorang penqqantinya, atau oleh
peqawai umum yang karena iabatannya menyimpan akta asli, maka saiinan itu sama
sekali tidak dapat dipakai sebagai bukti, meiainkan nanva sebagai bukti permuiaan
tertulis;
4. Salinan otentik dari salinan otentik atau dari akta di bawah tanqan, menurut keadaan,
dapat memberikan suatu bukti permulaan tertulis
Surat-surat lain yang bukan akta antara lain : register/buku daftar, surat-surat rumah
tangga, catatan-catatan yang dibubuhkan oleh seorang kreditur pada suatu alas
hak/titel yang selama dipegangnya. Kekuatan pembuktiannya adalah bebas pasal
294 RBG. Saiinan grosse adalah saiinan asli dan apabila dibubuhi irah-irah maka
memiliki kekuatan eksekutorial dan kekuatan pembuktiannya sama dengan aslinya.
Saiinan ekspedisi merupakan saiinan otentik yang tidak memiliki kekuatan
eksekutorial. Saiinan yang dibuat oleh notaris (copie collatione) dapat diterima
sebagai bukti sempurna, apabila akta aslinya teiah hilang {vide pasal 1889 ayat (2e)
KUHPerdata). Saiinan surat tanpa ada aslinya jika tidak dibantah oleh pihak lawan
maka nilainya sebagai akta bukan akta otentik.
Nazegeling/pemetera\ar\ kemudian seperti surat korespondensi biasa yang
kemudian dijadikan sebagai alat bukti dimuka persidangan harus dibubuhi meterai.
Kekuatan pembuktiannya sama dengan alat bukti tertulis yang dibubuhi meterai. Alat
bukti surat yang diajukan dihadapan persidangan wajib dimeteraikan. Surat
pernyataan merupakan bukti yang tidak memiliki kekuatan pembuktian (vide Putusan
MARI No.3428 K/Pdt/1985 tanggal 26 Februari 1990).
Bahwa apabila Bukti asli nya tetap saja tidak diberikan kepada Pihak pemiliknya
yang lebih berhak maka penyimpan dokumen yang bukan haknya dapat dikatakan
sebagai penggelapan dokument/surat.
Rupanya sudah ada gejala itikad tidak baik dengan bukti permuiaan memberikan
bukti surat foto copy bukan aslinya kepada Ahli waris atau penggugat atau turut
tergugat I. Karena gejala awal sudah tercium dengan gelagat yang tidak baik dari
hasil kerja Tim Pengacara Garuda Law Firm tidak pemah memberikan laporan
sehingga kuasa penggugat dan turut tergugat I yang pemah diberikan kepada Para
Tergugat di cabut kuasanya :
Demikian juga tentang permintaan success fee, haruslah ada pembicaraan awal
antara klien dengan Pengacara Garuda Law Firm , jika tidak ada pembicaraan awal
mengadakan perjanjian/kesepakatan dengan para pihak haruslah dianggap tidak
ada peijanjian dan jika ada perjanjian haruslah memenuhi syarat sahnya perjanjian
seperti yang dimaksud pasal 1320 KUHPerdata jika sudah dilakukan maka
perjanjian itu mengikat sebagai Undang-undang yang harus dijalankan, apakah
permintaan success fee itu sudah dibicarakan dari awal yang kemudian dituangkan
kedalam surat kesepakatan dengan mengacu sahnya perjanjian yang diatur dalam
pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yaitu:
1. Kesepakatan Para Pihak
2. Kecakapan para pihak,
3. Mengenai suatu hal tertentu
4. Sebab yang halal.
Jadi jelas tidak berlaku kalau hanya berdasarkan kebiasaan pada umumnya apalagi
yang melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh pengacara yang katanya profesional,
kalau tidak ada peijanjian atau kesepakatan awal, maka patut untuk dikesampingkan
karena tidak mempunyai legal standing.
a. Semua bukti transfer ada di Ir.Peter Sosilo, SH. (Tergugat I) Pengacara
Garuda Law Firm. Karena setiap bukti-bukti transfer atau kwitansi keluar
masuknya uang setiap ditanya oleh Mira (ahli waris TT. 1). selalu
mengatakan masih diluar kota atau sibuk sehingga tidak pemah bertemu,
jadi apapun pekerjaan yang telah dikeijakan oleh Pengacara Garuda Law
Firm tidak pemah dilaporkan baik kepada Tergugat I, maupun penggugat,
dengan tanpa ada laporan tiba-tiba minta success fee yang tidak pernah
dibahas di depan sebelum pekerjaan dimulai, sehingga pekerjaan pengacara
Garuda Law firm dianggap tidak profesional dan justru mengatakan bahwa
hal yang dilakukan ini merupakan suatu hal kebiasaan oleh Pengacara
Garuda Law Firm sehingga tidak mempunyai legal standing, maka Turut
Tergugat I dan Penggugat tidak sepaham sehingga mencabut surat kuasa
tertanggal 1 Juni 2021.
b. Bahwa Perlu diketahui penggugat dan Turut Tergugat I hanya minta tolong
Uang hak penggugat dan turut tergugat I dikembalikan
C. Bahwa benar hak uang penggugat dan tumt tergugat I sampai saat ini belum
menerima haknya. Padahal uang itu sangat berguna bagi anak yang
ditinggal oleh ayahnya untuk kehidupan sehari-hari sehingga sekarang Ahli
Waris atau tumt tergugat 1 dan penggugat untuk menyambung hidup jualan
kue online. Ya Tuhan sadarkanlah mereka supaya mempunyai itikad baik
mengembalikan hak hak ahli waris penggugat dan turut tergugat I.
Bahwa memperhatikan dalil-dalil gugatan Penggugat benar apa adanya, Tumt
Tergugat I menerangkan secara fakta bahwa Para Tergugat tidak jujur dalam dalil-
dalilnya seperti tidak memberikan laporan, tidak memberikan kwitansi jual yang asli,
dan atau tidak memberikan dokumen lainnya yang asli, dan tidak ada serah terima
apakah perkara yang berkaitan dengan PT. Seruni Sempana Agung sudah selesai
atau belum; dalam hal ini tidak ada laporannya.
A. Bahwa benar baik Turut Tergugat 1 dan Penggugat mencabut surat kuasanya
tertanggal 1 Juni 2021.
D Bahwa benar hubungan Pengacara dengan Klien adalah hubungan kerjasama
secara profesional bahwa sebelum pekeijaan dikerjakan harus dibicarakan sejak
awal yang artinya bahwa Pengacara dalam pekerjaannya untuk menyelesaikan
perkara klien dengan imbalan jasa fee lawyer yang financialnya jelas, success
fee harus dibicarakan sebelum pekerjaan dikerjakan dengan jelas, jika tidak ada
pembicaraan awal, maka pekerjaan pengacara tidaklah profesional dan kalau
sudah dibicarakan sebelumya maka pekerjaan selesai dan klien mempunyai
kewajiban untuk membayar jasa lawyer, sesuai yang telah disepakati. Seperti
pembicaraan awal antara pengacara Garuda Law firm dengan Turut Tergugat I,
atas permintaan pengacara Garuda Law Firm bahwa kliennya diminta membayar
setiap bulan sebesar Rp. Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) saja.
Untuk succes fee tidak ada pembicaraan, karena tidak ada pembicaraan maka
turut tergugat I dan penggugat (ahli waris) mengabaikan permintaan succes fee
dari Pengacara Garuda Law Firm.
1. Bahwa turut tergugat I telah mengungkapkan pada bagian eksepsi dan
jawaban yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara.
2. Bahwa Gugatan Penggugat mengajukan Gugatan kepada Para Tergugat
telah melakukan wanprestasi tidak sesuai dengan kesepakatan yang
dituangkan kedalam Surat Kuasa yang diberikan kepada para tergugat pada
tanggal 26 Februari 2020, karena hal ini Turut Tergugat I mohon kepada
Majelis Hakim pemeriksa perkara ini
Bahwa pembagian dana hasil penjualan material bahan baku aset
perusahaan untuk pesangon yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan
kontrak dan pekerja borongan setelah dipotong pajak penghasilan yang
disimpan oleh perusahaan. Dana pesangon tersebut akan ditransfer ke
Rekening yang ditunjuk oleh pekerja atau pengurus dengan pembagian
sebagai berikut:
a. Untuk pekeija yang tergabung dengan Sarbumusi
mendapatkan 40% (empat puluh persen)
b. Untuk pekerja lain yang tidak tergabung dengan Srabumusi
mendapatkan 10% (sepuluh persen).
c. Pada Nomor 3 Bahwa rekening penampungan dana pesangon untuk
para pekerja yang tergabung dengan Sarbumusi di transfer ke
rekening Bendahara Sarbumusi di BCA Nomor Rekening 0181540671
atas nama Selamet Sayuti.
d. Pada Nomor 4 Bahwa rekening penampungan dana pesangon untuk
para pekerja yang tidak tergabung dengan Sarbumusi di transfer ke
rekening Koordinator di Bank CMB Niaga Nomor Rekening
700848657400 atas nama Iswandi.
Demikian juga tentang pennintaan success fee, antara pengacara garuda
Law Firm dengan Penggugat dan Turut Tergugat I harusnya diabaikan
karena tidak ada pembicaraan awal atau tidak ada perjanjian awal seperti
yang dimaksud pasal 1320 KUHPerdata jika sudah ada ada perjanjian, maka
peijanjian itu mengikat sebagai Undang-Undang yang haras dijalankan,
apakah permintaan success fee itu sudah dibicarakan dari awal yang
kemudian dituangkan ke dalam surat kesepakatan dengan mengacu sahnya
peijanjian yang diatur dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata yaitu:
1. Kesepakatan Para Pihak
2. Kecakapan para pihak
3. Mengenai suatu hal tertentu
4.Sebab yang halal.
Jadi jelas tidak berlaku kalau hanya berdasarkan kebiasaan pada umumnya apalagi
yang melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh pengacara yang katanya profesional,
kalau tidak ada perjanjian atau kesepakatan awal, maka patut untuk dikesampingkan
karena tidak mempunyai legal standing.
Semua bukti transfer ada di Ir.Peter Sosilo, SH. Pengacara Garuda Law Firm.
Karena setiap bukti-bukti transfer atau kwitansi keluar masuknya uang setiap ditanya
oleh Mira (ahli waris TT.l). selalu mengatakan masih diluar kota atau sibuk sehingga
tidak pemah bertemu, jadi apapun pekerjaan yang teiah dikerjakan oleh Pengacara
Garuda Law Firm tidak pernah dilaporkan baik kepada Turut Tergugat I, maupun
kepada penggugat, dengan tanpa ada laporan tiba-tiba minta success fee adalah hal
yang tidak benar, karena tidak pemah dibahas di depan sebelum pekerjaan dimulai,
sehingga pekerjaan pengacara Garuda Law firm dianggap tidak profesional dan
dianggapnya hal kebiasaan oleh Pengacara Garuda Law Firm; hal ini oleh Turut
Tergugat I dan Penggugat dikesampingkan karena tidak mempunyai legal standing,
maka Turut Tergugat I dan penggugat tidak sepaham sehingga mencabut surat
kuasa tertanggal 1 Juni 2021.
Perlu diketahui bahwa Turut Tergugat I dan Penggugat hanya meminta uang haknya
yang sampai saat ini belum diterima dan dikuasai oleh para tergugat.
Bahwa memperhatikan Fakta hukum gugatan Penggugat dan Turut Tergugat I
sependapat bahwa Para Tergugat tidak jujur dalam menjalankan profesinya, karena
uang hak penggugat dan turut tergugat I dikuasai tanpa legal standing, sehingga
para penggugat belum dapat memberikan pertanggung jawabannya.
1. Bahwa berdasarkan dalil di atas maka terbukti Para Tergugat tidak dapat
mempertanggung jawabkan uang Turut Tergugat 1 dan Penggugat yang
artinya uang Turut Tergugat I dan Uang Penggugat keberadaannya dimana,
jika benar demikian maka Turut Tergugat I dan Penggugat dapat menempuh
jalur hukum secara pidana tentang keterangan palsu, penipuan, dan
penggelapan.
Bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat seluruh posita dan petitum teiah
mempunyai alasan dan dasar hukum atau Legal Standing dan karenanya haruslah
diterima seluruhnya;
Menimbang, bahwa Turut Tergugat II mengajukan eksepsi yang pada
pokoknya sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Turut Tergugat II menolak gugatan Penggugat seluruhnya baik
posita maupun petitumnya, kecuali yang secara tegas-tegas diakui dalam
persidangan;
2. ERROR IN PERSONA/EXCEPTIO IN PERSONA
Bahwa dalam gugatan Penggugat yang menarik Turut Tergugat II dalam
gugatannya yang bernama GATOT SUTIKNO yang beralamat Lebah Indah
Utara No. 39-44 Surabaya adalah diajukan kepada orang yang salah, dan
perlu kami sampaikan nama lengkap klien kami GATOT SUTIJONO yang
beralamat di Jalan Lebah Indah Utara No. 44 Surabaya, Menurut M.
Yahya Harahap, SH, dalam buku “ Hukum Acara Perdata Tentang
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”,
apabila ada kesalahan identitias dalam gugatan, Tergugat dapat
mengajukan eksepsi error in persona, pada tahap jawab-menjawab.
Eksepsi error in persona ini diajukan dalam hal gugatan tersebut
dialamatkan kepada orang yang salah (keliru pihak yang ditarik sebagai
Tergugat). Jadi, Tergugat menyatakan bahwa gugatan tersebut diajukan
pada orang yang salah. Maka gugatan Penggugat layak untuk ditolak
merupakan putusan yang menyatakan bahwa gugatan tidak diterima Niet
ontvankelije verklaard (NO) karena gugatannya mengandung cacat formil
atau tidak jelas;
3. EXEPTIO OBSCUUR LIBEL
Gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (obscuur libel)
Sebagaimana dimaksud dan tujuan dari gugatan, untuk membuat suatu hal
menjadi terang dan agar gugatan memenuhi syarat formil, maka apa yang
didalilkan oleh Penggugat harus terang, jelas atau tegas (duidelijk),
sehingga gugatan Penggugat tidak kabur. Hal ini iustru kontradiktif denaan apa
yang telah diuraikan Penaauaat dalam auaatannva vana tidak ielas/kabur (obscull
libel! Hal ini tercermin dari ketidak sinkronan antara uraian iudul gugatan dan posita
auaatannva. Didalam iudul auaatannva. Penggugat mendalilkan perbuatan
Wanprestasi namun dalam posita gugatannya membahas berbagai macam hal
vang terkesan melebar dan tidak focus pada titik perbuatan Wanprestasi dan
perbuatan beretikad tidak baik sebagai pembeli vang dituduhkan kepada Turut
Tergugat II (Quod Non).
Hal ini mengesankan bahwa gugatan Penggugat telah mencampuradukkan pasal-
pasal yang ada didalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana sehingga gugatan
meniadi kabur/tidak ielas (obscuur libel).
Sebagaimana Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No. 28/K/Sip/1973,
tertanggal 15 November 1975, menvatakan: "karena rechtsfeiten bertentangan
denoan petitum maka gugatan harus dinvatakan kabur dan karenanva harus ditolak".
Sehingga oleh karena kabur/tidak jelas (obscuur libel), maka gugatan
Penggugat yang demikian cacat formil dan akibat hukumnya gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
4. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM/LEGAL STANDING
SEBAGAI PENGGUGAT.
Pengugat adalah merupakan ahliwaris dari Direktur PT. Seruni Sempama
Agung Aim. Goo Sistriyono, dan semenjak meninggalnya Direktur belum ada
rapat pemegang saham dalam pengurusan PT. Seruni Sempama Agung yang
mengangkat Penggugat sebagai pengurus oleh karenanya sebagaimana
dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 98 "
Direksi berwenang mewakili PT baik didalam maupun diluar Pengadilan.
Namun Penggugat adalah ahliwaris vang tidak mempunvai kewenanaan untuk
mewakili PT. Seruni Semoana Agung dalam menaaiukan auaatan.
1. Bahwa apa yang Turut Tergugat II kemukakan dalam bagian eksepsi
mohon dianggap termasuk bagian yang merupakan tidak terpisahkan dari
jawaban dalam pokok perkara a quo;
2. Bahwa Turut Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas seluruh
dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, kecuali
hal-hal yang diakui secara tegas dalam persidangan ini;
3. Bahwa Turut Tergugat II tidak menanggapi dalil-dalil Penggugat yang tidak
ada hubungannya dengan Turut Tergugat II dan Obyek Perkara;
4. Bahwa oleh karena Turut Tergugat II menolak dalil-dalil gugatatan
Penggugat, maka Penggugat wajib membuktikan dalam persidangan ini
dalil-dalil tersebut;
5. Bahwa Turut Tergugat II menanggapi dalil Penggugat dalam gugatannya
pada Nomor 17 sebagai berikut;
- Bahwa dalil gugatan penggugat yang menyatakan " Termasuk
pembeli aset perusahaan adalah perbuatan wanprestasi karena jual
beli itu dilakukan oleh orang yang tidak berhak/tidak mempunyai legal
standing, sehinggak sebagai ahU waris beranggapan yang dilakukan
oleh Para Tergugat adalah wanprestasi karena yang dikerjakan Para
Tergugat diluar surat kuasa; seperti hasil penjualan barang
perusahaan uangnya disetor ke rekening Peter Sosi/o, dan termasuk
penjualan 29 unit mesin injection uangnya diterima oleh Bapak Peter
Sosiio sebesar 1.700.000.000.- (satu miiyar tujuh ratus juta rupiah) dari
Bapak Gatot Sutikno, aiamat Lebak Indah Utara No. 39-44 Surabaya,
sehingga patut diduga terpenuhi unsur tindak pidana penipuan dan
penggeiapan, dengan ini Penggugat/ahii waris akan meiaporkan juga
secara pidana seperti sebagaimana yang diaturpasai 378, 372, 263,
266 KUHP di Kepolisian".
Turut Tergugat II menanggapi sebagai berikut:
Bahwa pembelian mesin injection sebanyak 29 unit dilakukan dengan
kesepakatan bersama dengan pihak Garuda Law Firm, Karyawan PT.
Seruni Sempama Agung, dengan sepengetahuan Turut Tergugat I dan
harga yang telah disepakati dan diputus Rp. 1.500.000.000.- (satu
miiyar lima ratus juta rupiah) yang telah dibayar lunas dengan milyar
tujuh ratus juta rupiah) adalah tidak benar; sebagaimana pernyataan
Penggugat yang menyatakan prasangka wanprestasi, bahkan
menuduhkan sebagai unsur tindak Pidana Penipuan dan Penggelapan
sebagaimana yang diatur pada pasal 378, 372, 263, 266, KUHP di
kepolisian; pernyataan tersebut adalah tidak mendasar dan merupakan
tuduhan penggugat dan ahliwaris fitnah kepada Garuda Law Firm dan
Turut Tergugat II, padahal Garuda Law Firm telah Over Prestasi dalam
menyelesaikan permasalahan Penggugat, ahli waris, PT. Seruni
Sempama Agung, dalam gugatan yang mencampuradukkan Perbuatan
Wanrestasi dan perbuatan melawan hukum dalam posita gugatan
Penggugat patut untuk ditolak;
6. Bahwa Turut Tergugat II menanggapi dalil Penggugat dalam gugatannya
Nomor 32, 33, 34, 36 sebagai berikut;
Bahwa apa yang disampaikan Penggugat dalam gugatannya yang menyatakan bahwa Turut
Tergugat II adalah Pembeli yang beretikad tidak baik, adalah hal yang mengada-ngada, tidak
benar, tidak berdasar, bahwa Penggugat dan Turut Tergugat I menginginkan agar
barang-barang PT. Seruni Sempama Agung tersebut segera terjual habis, dan Turut
Tergugat II telah membayar harga barang tersebut dengan lunas sebagaimana
kewajiban pembeli dan hak pembeli adalah mendapatkan barang tersebut maka
dalam hal ini Turut Tergugat II adalah Pembeli yang beretikat baik;

Menimbang, bahwa Turut Tergugat IV mengajukan eksepsi yang pada


pokoknya sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Turut Tergugat IV menolak gugatan Penggugat seluruhnya baik posita
maupun petitumnya, kecuali yang secara tegas-tegas diakui dalam
persidangan ini;
2. EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL
Guaatan Penaauaat kabur/tidak ielas (obscuur Libeh Sebagaimana dimaksud dan
tujuan dari gugatan, untuk membuat suatu hal menjadi terang dan agar
gugatan memenuhi syarat formil, maka apa yang didalilkan oleh Penggugat
harus terang, jelas atau tegas (duidelijk), sehingga gugatan Penggugat tidak
kabur. Hal ini justru kontradiktif dengan apa vang telah diuraikan Penggugat dalam
gugatannva vang tidak ielas/kabur Obscuur libel. Hal ini tercermin dari ketidak
sinkronan antara uraian judul gugatan dan posita gugatannva. Didalam judul
gugatannya, Penggugat mendalilkan perbuatan Wanprestasi namun dalam posita
gugatannva membahas berbagai macam hal yang terkesan melebar dan tidak focus
pada titik perbuatan Wanprestasi perbuatan beretikat tidak baik selaku pembeli yang
dituduhkan kepada Turut Tergugat IV (Quod Non) Hal ini mengesankan bahwa
gugatan Penggugat telah mencampuradukkan pasal-pasal yang ada didalam kitab
Undang-Undang Hukum Pidana sehingga gugatan meniadi kabur/tidak jelas
(obscuur libel)
rechtsfeiten bertentanaan denaan petitum maka auaatan harus dinvatakan kabur dan
karenanva harus ditolak".
Sehingga oleh karena kabur/tidak jelas (obscuur libel), maka gugatan
Penggugat yang demikian cacat formil dan akibat hukumnya gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
3. PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM/LEGAL STANDING
SEBAGAI PENGGUGAT.
Pengugat adalah merupakan ahliwaris dari Direktur PT. Seruni Sempama Agung
Alm. Goo Sistriyono, dan semenjak meninggalnya Direktur belum ada rapat
pemegang saham dalam pengurusan PT. Seruni Sempama Agung yang
mengangkat Penggugat sebagai pengurus oleh karenanya sebagaimana dalam
Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 98 " Direksi
berwenang mewakili PT baik didalam maupun diluar Pengadilan. Namun Penggugat
adalah ahliwaris yang tidak mempunvai kewenangan untuk mewakili PT. Seruni
Semoana Aauna dalam mengajukan gugatan;

Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,


Tergugat IV, Tergugat V, dan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut Tergugat IV
tersebut, Penggugat telah mengajukan sanggahan eksepsi sebagaimana termuat
dalam Repliknya yang pada pokoknya menolak eksepsi Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, dan Turut Tergugat II, Turut Tergugat IV
tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
eksepsi tersebut sebagaimana diuraikan lebih lanjut di bawah ini;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari dengan seksama
materi gugatan Penggugat, telah ternyata apa yang diuraikan dalam bagian posita
Gugatan Penggugat yang menjelaskan Bahwa PENGGUGAT adalah anak kandung
yang ke dua dari50% (alm), dari Perkawinan antara Bapak Goo Sistriyono (alm)
dengan Ibu Juwita Ramahwati. Yang posisi hukumnya sama dengan Turut Tergugat
I adalah anak kandung yang pertama dari Bapak Goo Sistriyono (alm) dengan Ibu
Juwita Ramahwati. Maka kedua anak tersebut adalah sebagai Ahli Waris Bapak Goo
Sistriyono (alm) berdasarkan surat keterangan Hak mewaris dari Akta Notaris
Stephen Mario Sugiharto, SH, MKN. No.004/SKM/III/2020, tanggal 16-03-2020, dan
dikuatkan dengan Kartu Keluarga No. 3578082104170003, Akte Kelahiran
Pencatatan Sipil Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya, Kutipan Akta Kelahiran
Anak Kesatu No.1088/WNI/1986, dan Penggugat berdasarkan Kartu Keluarga
No.3578080204180003, dan Akte Kelahiran Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat
II Surabaya Pencatatan Sipil Kutipan Akta Kelahiran Anak Kedua No.617/WNI/1998
dan bahwa Bapak Goo Sistriyono (alm) mempunyai usaha yang disebut PT. Seruni
Sempana Agung, bergerak dibidang Perdagangan alat-alat Listrik, Biji Plastik, dan
alat rumah tangga dari Plastik. berdasarkan akta pendirian No. 058. Notaris Wahyudi
Suyanto, SH. PT. Seruni Sempana Agung mulai berdiri pada tanggal 7 Juni 1993,
Yang beralamat di Jalan Joho No.03, Desa Keboananom, Kecamatan Gedangan
Sidoarjo. Dengan izin usaha perdagangan kecil Nomor. 510/858-PJ/404 62/2016
Yang beralamat di Jalan Joho No.03, Desa Keboananom, Kecamatan Gedangan
Sidoarjo. Dengan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, SH. No.058. Dengan Tanda Daftar
Perusahaan Perseroan Terbatas (PT). Nomor TDP.1317.1.52.00601. berdasarkan
akta pendirian tercantum nama pendiri PT. Seruni Sempana Agung adalah :
1. Goo Sistriyono sebagai Direktur Utama,
2. Nyonya Juwita Ramahwati sebagai Komisaris Utama
3. Nona Jap (Yap) Ai Fong sebagai Komisaris
dengan memiliki karyawan campuran (Tetap, Kontrak, Borongan) yang tergabung
dalam Sarbumusi sebanyak 75 orang dan karyawan tetap (Non Sarbumusi)
sebanyak 10 orang sehingga jumlah total seluruh karyawan sebanyak 85 orang
karyawan dan Petitum Angka 3. Menyatakan sah kedua anak kandung yang
bernama Mirawati Triyono Putri Goo dan Ria Sari Triyono Putri Goo adalah ahli
waris dari Bapak Goo Sistiyono alm., Majelis berpendapat bahwa berpatokan dalam
Pasal 98 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, yang
berbunyi Direksi berwenang mewakili PT baik didalam maupun diluar Pengadilan,
oleh karena Goo Sistriyono selaku Direktur meninggal dan belum di lakukan
pergantian Direktur maka berdasarkan Pasal 118 ayat (1) Undang undang
Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 yang berbunyi Berdasarkan Anggaran
dasar atau Keputusan RUPS, Dewan Komisaris dapat melakukan Tindakan
pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu., Ayat
(2) Dewan Komosaris yang dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu
melakukan Tindakan pengurusan sebagaimana pada ayat (1) berlaku semua
ketentuan mengenai hak, wewenang, dan kewajiban Direksi terhadap Perseroan
dan pihak Ketiga.;
Menimbang bahwa terhadap kedudukan Penggugat sebagai ahli waris dari
Goo Sistriyono selaku Direktur PT. Seruni Sempana Agung yang telah meninggal
dunia (Bukti P-1), tidaklah dengan serta merta dapat memperoleh kedudukan
sebagai organ dalam Perseroan Terbatas, oleh karena berdasarkan dalam Pasal
107 Undang undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 yang berbunyi
Dalam anggaran dasar diatur ketentuan mengenai : a. tata cara pengunduran diri
anggota direksi;. b. Tata cara pengisian jabatan anggota Direksi yang lowong., dan
c. pihak yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili perseroan dalam
hal seluruh anggota Direksi berhalanagn atau diberhentikan untuk sementara.,
sedangkan selama persidangan ini berlangsung tidak ada satu bukti pun yang dapat
membuktikan bahwa Penggugat adalah salah satu organ dalam Perseroan Terbatas
yang berwenang untuk mewakili PT. Seruni Sempana Agung baik untuk bertindak
kedalam maupun keluar dari PT. Seruni Sempana Agung;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat IV yang menyatakan
Penggugat Tidak Memiliki Kedudukan Hukum / Tidak memiliki Legal Standing
sebagai Penggugat, sebagaimana pertimbangan tersebut diatas, maka dapat
dikategorikan Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum dalam perkara ini, yang
oleh karena itu patutlah untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum
dalam perkara ini, maka mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi tidak dapat
diterima;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi para Tergugat yang lainnya
sebagaiamana tersebut di atas, menurut Majelis bukanlah hal yang ekseptif sifatnya
karena apa yang dikemukakan oleh para Tergugat dalam eksepsinya tersebut sudah
menyangkut pokok perkara yang nantinya akan dibuktikan dan diperiksa dalam pokok
perkara;
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat pada
pokoknya adalah sebagaimana tersebut di atas;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat IV yang menyatakan
gugatan Penggugat Tidak Memiliki Kedudukan Hukum / Tidak memiliki Legal
Standing sebagai Penggugat dinyatakan diterima, maka gugatan Penggugat
haruslah dinyatakan tidak dapat diterima dan mengenai pokok perkara selanjutnya
tidaklah perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang bahwa oleh karena gugatan para Penggugat tidak dapat diterima,
maka para Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara;
DALAM REKONVENSI.
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi
(Tergugat I dalam Konpensi) adalah sebagaimana diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut, oleh
karena gugatan penggugat konvensi / Tergugat Rekonvensi tidak dapat diterima,
maka gugatan penggugat rekonvensi, haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
DALAM KONVENSI/REKONVENSI.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dalam konvensi / Tergugat dalam
rekonvensi berada dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya
perkara;
Mengingat ketentuan peraturan perundang yang bersangkutan dengan ini;
Memperhatikan Pasal-pasal dari Hieziene Inland Reglement (HIR) dan
peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:
DALAM KONVENSI;
DALAM EKSEPSI:
- Menerima eksepsi Tergugat I Angka 3, Tergugat II Angka 5, Tergugat III
Angka 3, Tergugat IV Angka 1., Tergugat V Angka 3., dan Turut Tergugat II
Angka 4., Turut Tergugat IV Angka 3;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
verklaard);
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp
4.074.000,00 (Empat juta tujuh puluh empat ribu Rupiah);
DALAM REKONVENSI:
- Gugatan Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
verklaard);
DALAM KONVENSI/REKONVENSI:
- Menghukum Penggugat dalam Rekonvensi / Para Tergugat dalam konvensi
untuk membayar biaya perkara sejumlah NIHIL;

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Sidoarjo, pada hari Selasa, tanggal 31 Juni 2022, oleh kami :
Irianto Prijatna Utama, S.H. M.Hum., sebagai Hakim Ketua, Irwan Efendi, S.H.,
M.Hum. dan Teguh Sarosa, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota,
yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo
Nomor 211/Pdt.G/2021/PN.Sda, tanggal 19 Oktober 2021, putusan tersebut pada
hari Senin, tanggal 6 Juni 2022 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum
oleh Hakim Ketua dengan dihadiri para Hakim Anggota tersebut, Akhiruli
Tridososasi, S.H, Panitera Pengganti, Kuasa Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi, Kuasa Tergugat I Konvensi / Penggugat Rekonvensi, Kuasa Tergugat II
Konvensi / Turut Tergugat I Rekonvensi, Tergugat III Konvensi / Turut Tergugat II
Rekonvensi, Kuasa Tergugat IV Konvensi / Turut Tergugat III Rekonvensi, Kuasa
Tergugat V / Turut Tergugat IV Rekonvensi, Turut Tergugat I Konvensi / Turut
Tergugat V Rekonvensi, Turut Tergugat II Konvensi / Turut Tergugat VI Rekonvensi,
Turut Tergugat IV Konvensi / Turut Tergugat VIII Rekonvensi, tanpa dihadiri Turut
Tergugat III Konvensi / Turut Tergugat IV Rekonvensi;

Hakim Anggota Hakim Ketua,

Irwan Efendi, S.H., M.Hum. Irianto Prijatna Utama, SH., MHum

Teguh Sarosa, S.H., M.H.


Panitera Pengganti,

Akhiruli Tridososasi, S.H.


Perincian Biaya:
1. Biaya Pendaftaran ...................... : Rp. 30.000,00.-
2. Biaya Proses/ATK ...................... : Rp. 100.000,00.-
3. Biaya Panggilan ......................... : Rp. 3.764.000,00.-
4. PNBP ......................................... : Rp. 100.000,00.-
5. Biaya Sumpah ........................... : Rp. 60.000,00.-
6. Redaksi ..................................... : Rp. 10.000,00.-
7. Meterai ...................................... : Rp. 10.000,00.-
Rp. 4.074.000,00.-
(Empat juta tujuh puluh empat ribu Rupiah);

Anda mungkin juga menyukai