Anda di halaman 1dari 14

Advokat dan Konsultan Hukum

MOKHAMAD RINANGKU S.H M.H & REKAN

JL.Kaliurang No.22 MALANG Tlp 08119152110

Email mokhamadrinangku@Gmail.com

MEMORI KASASI

Atas

PUTUSAN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG di Palembang Nomor :


29/Pdt.G.S./2020/PT. PLG , tanggal 19 Juni 2020 , yang menguatkan PUTUSAN
PENGADILAN NEGERI Palembang Nomor 29/Pdt.G/2020/PN.Plg , tanggal 29 Juli 2020 .

dalam perkara antara :

PT BANK PERKREDITAN RAKYAT PALEMBANG , semula sebagai PENGGUGAT,


kemudian PEMBANDING, sekarang sebagai PEMOHON KASASI ;

melawan

RUSTIMALA , semula sebagai TERGUGAT, kemudian TERBANDING, sekarang akan


disebut sebagai TERMOHON KASASI;

Kepada Yang Terhormat,


KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
Di
JAKARTA

Melalui :
KETUA PENGADILAN NEGERI PALEMBANG
Di
MALANG

Menyampaikan dengan hormat,


Kami, MOKHAMAD RINANGKU S.H M.H & REKAN , Advokat, berkantor di KANTOR
ADVOKAT SURABAYA Jl. Kaliurang No 22 , berdasarkan surat kuasa khusus tanggal
7 juli 2020 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dan selaku Kuasa Hukum dari :
PT. PERKREDITAN RAKYAT PALEMBANG , semula sebagai PENGGUGAT,
kemudian PEMBANDING, sekarang sebagai PEMOHON KASASI ;
Yang untuk kepentingan ini pula diberi wewenang juga untuk membuat, menandatangani
serta mengajukan kasasi ini selanjutnya akan disebut sebagai PEMOHON KASASI ;

1. Bahwa permohonan kasasi dari PEMOHON KASASI dalam perkara in casu, telah
memenuhi tenggang waktu yang ditentukan oleh Undang-undang, karenanya sudah
selayaknya permohonan kasasi ini diterima;

Bahwa dengan ini PEMOHON KASASI hendak mengajukan Memori Kasasi atas putusan
Pengadilan Tinggi PALEMBANG di Palembang Nomor : 29/Pdt.G.S./2020/PT. PLG,
tanggal 19 juni 2020 , yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Palembang . Nomor
29/Pdt.G/2020/PN.Plg , tanggal 29 Juli 2020 .
yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI

− Menerima permohonan Banding Penggugat / Pembanding tersebut ;


− Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Palembang Nomor 29/Pdt.G/2020/PN.Plg ,
tanggal 29 Juli 2020 yang dimohonkan Banding tersebut ;
- Menghukum Tergugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan dan dalam tingkat banding sebesar Rp. 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah);

2. Bahwa atas putusan Pengadilan Tinggi Palembang di Palembang yang menguatkan


Putusan Pengadilan Negeri Palembang . tersebut (judex factie), PEMOHON KASASI merasa
sangat keberatan karena judex factie dalam putusannya nyata-nyata telah salah menerapkan
hukum, salah melaksanakan peradilan yang diturut menurut undang-undang dan atau salah
dalam menerapkan hukum pembuktian;

3. Bahwa adapun keberatan-keberatan Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut :


DALAM POKOK PERKARA

4. Bahwa Pengadilan Tinggi Palembang telah menerapkan hukum yang harus diperlakukan
untuk menyelesaikan perselisihan mengenai WANPRESTASI dengan alasan-alasan sebagai
berikut:
a. Bahwa putusan Pengadilan Tinggi PALEMBANG jo. Pengadilan Negeri MALANG
khusus tentang WANPRESTASI kurang cukup pertimbangan (onvoldoende gemotiveerd)
karena peertimbangan Pengadilan Negeri PALEMBANG dalam perkara ini yang dikuatkan
dan dijadikan pertimbangan Pengadilan Negeri MALANG telah menyimpulkan keterangan
yang diajukan oleh TERMOHON KASASI, yang tidak dapt membuktikan dalilnya;
b. Bahwa dalam hal gugatan Penggugat/Pemohon Kasasi dibantah oleh Tergugat/Termohon
Kasasi, Pengadilan Negeri PALEMBANG harus membebankan pembuktian kepada
Tergugat/Termohon Kasasi kepada Penggugat/Pemohon Kasasi, seperti putusan Pengadilan
Tinggi PALEMBANG di PALEMBANG jo. Pengadilan Negeri MALANG tersebut.
5. Bahwa menurut pendapat Pemohon Kasasi pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Negeri
tersebut bertentangan dengan hukum atau kebenaran sehingga Pengadilan Negeri telah salah
menarik kesimpulan dalam perkara ini dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Tentang hukum yang digunakan atas WANPRESTASI
b. Bahwa tentang WANPRESTASI dalam perkara in casu, di antara para pihak khusus
antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi tidak menjadi pertentangan karena diakui
oleh kedua belah pihak hal tersebut sebagai berikut:

1. Bahwa apa yang TERGUGAT telah kemukakan diatas, mohon dianggap dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam bagian Pokok Perkara--
2. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh
PENGGUGAT dalam Gugatannya, kecuali dalil-dalil yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh TERGUGAT ---
3. Bahwa PENGGUGAT mendalilkan dalam point 1 dan 2 gugatannya PENGGUGAT
adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan

dan TERGUGAT adalah salah satu Debitur PENGGUGAT, dapat TERGUGAT tanggapi
sebagai berikut :

1. a)  Bahwa sampai dengan Jawaban ini disampaikan, TERGUGAT tidak

pernah melihat identitas PENGGUGAT secara sah dalam perkara ini.

2. b)  Bahwa dalam perkara ini PENGGUGAT diwakili oleh kuasanya yang

merupakan pegawai / pekerja PENGGUGAT.

3. c)  Bahwa berdasarkan hukum Ketenagakerjaan kuasa PENGGUGAT

adalah pihak penerima kerja dan PENGGUGAT yang memberi kuasa

adalah pihak pemberi kerja.

d)  Bahwa hubungan hukum antara pihak penerima kerja dan pihak

pemberi kerja harus didasari oleh adanya hubungan kerja diantara mereka, merujuk
pada pasal 56 UU No: 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan hubungan kerja dibagi
menjadi dua yaitu:

1)  Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang dibuktikan dengan

adanya Surat Perjanjian Kerja yang mencantumkan kapan dimulai

dan berakhirnya perjanjian kerja tersebut.

2)  Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang dibuktikan

dengan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pekerja Waktu

Tidak Tertentu /Pekerja Tetap.

e)  Bahwa surat Kuasa Khusus yang digunakan pegawai PENGGUGAT


sebagai legal standing untuk mewakili TERGUGAT dalam perkara ini tidak
mencantumkan dengan jelas hubungan hukum antara kuasa PENGGUGAT dan
PENGGUGAT apakah PKWT atau PKWTT.

f)  Bahwa dikarenakan Kuasa PENGGUGAT tidak dapat menunjukkan hubungan


hukum dengan PENGGUGAT sebagaimana yang telah disebutkan diatas maka secara
hukum kuasa PENGGUGAT tidak mempunyai legal standing untuk mewakili
PENGGUGAT dalam perkara ini.

g)  Bahwa dalam perkara ini PENGGUGAT mengaku sebagai salah satu perusahaan
yang bergerak dibidang jasa keuangan, akan tetapi PENGGUGAT tidak menyebutkan
kapan dan dimana perusahaan didirikan, berkedudukan dimana serta tidak
menyebutkan Direksi yang bertanggung jawab dalam perkara ini.

h)  Bahwa suatu perusahaan dikategorikan menjadi Badan Hukum (Recht Persoon)


harus dibuktikan dengan akta pendirian, terdaftar di Kemenkumham dan ada Direksi
yang bertanggung jawab atas perusahaan tersebut. (Vide Pasal 7,8 dan 9 UU No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas )
i) Bahwa untuk mengajukan Gugatan di Pengadilan Badan Hukum (Recht Persoon) hanya
dapat wakili oleh direksi, hal ini sesuai dengan Pasal 1 angka 5 UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa :
“ Direksi adalah Organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili
perseroan,baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran
dasar

j) Bahwa dalam perkara a-quo dikarenakan tidak adanya hubungan hukum antara
kuasa PENGGUGAT dan PENGGUGAT maka kuasa PENGGUGAT tidak
mempunyai Legal Standing untuk mewakili PENGGUGAT dalam perkara ini dan
PENGGUGAT tidak dapat dikategorikan suatu badan hukum (Recht Persoon) karena
tidak dapat menunjukkan Akta Pendirian, Tanda Daftar Perusahaan dan Direksi yan g
bertanggung jawab, sehingga secara hukum kuasa PENGGUGAT dan PENGGUGAT
tidak memiliki hak dan kewajiban untuk mengajukan Gugatan kepada TERGUGAT
(Diskualifikasi In Persona).

6. Bahwa PENGGUGAT mendalilkan pada point 3 s/d 6 gugatannya antara PENGGUGAT


dan TERGUGAT terikat dalam suatu perikatan perdata yang tertuang dalam Perjanjian
Kredit Nomor :004/PK/BPR-KMG/I/2017, PENGGUGAT memberikan Fasilitas Kredit
Multi Guna sebesar Rp. 160.000.000 (seratus enam puluh juta rupiah) untuk jangka waktu
selam 3 (tiga) tahun dengan angsuran setiap bulannya sebesar Rp. 6.277.256, untuk hal
tersebut TERGUGAT menjaminkan BPKB mobil Nomor : M-10761788 Nomor Polisi BG
1283 UG dan telah di aktakan secara Fidusia No. 23 tanggal 11 April 2011. terhadap hal
tersebut dapat TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:

a) Bahwa Perjanjian tidak memenuhi Asas Kebebasan Berkontrak.

1) Bahwa Perjanjian yang dimaksudkan oleh PENGGUGAT adalah perjanjian yang


isinya sudah disiapkan oleh PENGGUGAT, kedudukan TERGUGAT dalam
perjanjian tersebut menjadi tidak seimbang karena TERGUGAT tidak dapat lagi
menentukan isi dan bentuk perjanjian yang akan dibuat.
2)  Bahwa keadaan yang demikian membuat TERGUGAT tidak merdeka,
TERGUGAT tidak bebas menentukan hal-hal apa saja yang akan dimasukkan dalam
membuat perjanjian.

3)  Bahwa salah satu asas yang harus terpenuhi dalam pembuatan perjanjian adalah
asas kebebasan berkontrak, yaitu kebebasan para pihak untuk, membuat atau tidak
membuat perjanjian, mengadakan perjanjian dengan seiapapun, menentukan isi
perjanjian, dan menentukan bentuk perjanjian.

4)  Bahwa berdasarkan hal-hal diatas dapat disimpulkan bahwa perjanjian yang dibuat
oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak memenuhi Asas yang wajib dipenuhi
dalam pembuatan perjanjian yaitu Asas Kebebasan Berkontrak sehingga demi
hukum perjanjian tersebut harus dibatalkan atau dinyatakan batal demi hukum

b) Bahwa TERGUGAT tidak tunduk terhadap perjanjian.

1)  Bahwa sampai dengan diajukannya Jawaban ini TERGUGAT tidak pernah


menerima salinan Perjanjian yang dimaksudkan oleh PENGGUGAT.

2)  Bahwa Perjanjian tersebut yang dibuat antara PENGGUGAT dan TE RGUGAT


tanpa adanya campur tangan pejabat umum yang berwenang dalam pembuatannya.

3)  Bahwa perjanjian yang demikian adalah perjanjian dibawah tangan yang tidak
dapat mengikat para pihak apabila salah satu pihak tidak mengakuinya atau
dikarenakan tidak terpenuhinya syarat sah perjanjian sehingga perjanjian tersebut
batal demi hukum.

4)  Bahwa sebagaimana yang telah disebutkan dalam poin a).1) diatas TERGUGAT
dalam membuat perjanjian tersebut dalam keadaan tid ak merdeka, tidak bebas
menentukan hal-hal apa saja yang akan di cantumkan dalam perjanjian, sehingga demi
hukum TERGUGAT tid ak dapat terikat dalam perjanjian.

5)  Bahwa perjanjian mengikat para pihak apabila perjanjian dibuat secara otentik,
yaitu dibuat dihadapan pejabat yang berwenang dalam hal ini adalah Notaris,
sebagaimana pasal 1868 KUHPerdata;

“ akta otentik adalah suatu akta yang dibuat berdasarkan ketentuan undang-
undang oleh pejabat umum yang berwenang ”

6) Bahwa akibat perjanjian tidak dibuat secara otentik maka perjanjian tersebut tidak
memiliki nilai pembuktian yang sempurna, perjanjian memiliki nilai pembuktian
sempurna didalam persidangan apabila dibuat secara otentik.

Bahwa berdasarkan hal-hal diatas, perjanjian yang dibuat antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT tidak mempunyai kekuatan hukum karena tidak dibuat dihadapan pejabat
umum yang berwenang sehingga TERGUGAT tidak tunduk terhadap perjanjian tersebut.

7. Bahwa PENGGUGAT mendalilkan didalam poin 7 posita gugatannya PENGGUGAT


berhak dan diberi kuasa oleh TERGUGAT untuk sewaktu- waktu tanpa persetujuan terlebih
dahulu untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu, diantaranya menjual dimuka umum
atau dibawah tangan barang yang diserahkan sebagai jaminan apabila TERGUGAT tidak
memenuhi salah satu atau lebih kewajiban yang timbul dari Perjanjian Kredit. Terhadap hal
tersebut dapat TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:

1. a)  Bahwa sebagaimana yang telah TERGUGAT sampaikan diatas bahwa Perjanjian


yang dibuat oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT adalah perjanjian baku sehingga
kedudukan hukum antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak seimbang.
2. b)  Bahwa dalam hal ini TERGUGAT adalah salah satu Konsumen dari
PENGGUGAT untuk itu antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tunduk pada

UU Perlindungan Konsumen.

1. 1)  Bahwa sebagaimana disebutkan dalam Pasal 18 ayat 1 HuruF d UU No.

8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen bahwa Pelaku usaha dalam


menawarkan barang atau jasa ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat atau
mencantumkan klausula baku setiap dokumen dan atau perjanjian apabila menyatakan
pemberia kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan
barang yang dibeli konsumen secara angsuran.

2. 2)  Bahwa berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klausul perja njian
yang didalilkan kembali dalam poin 7 gugatannya bertentangan dengan hukum
sehingga klausul perjanjian tersebut dinyatakan batal demi hukum.

8. Bahwa PENGGUGAT mendalikan dalam poin 8 s/d 13 posita gugatannya bahwa


TERGUGAT tidak melakukan kewajibannya sejak tanggal 12

Nopember 2018, akibat hal tersebut PENGGUGAT mengalami kerugian sebesar Rp.
104.547.701,14 dengan rincian sebagai berikut:

Hutang Pokok = Rp. 71.236.663,88 Tunggakan Bunga = Rp. 13.500.729,16


Denda = Rp. 19.810.308,10 + Total = 104.547.701,14

Terhadap hal tersebut dapat TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:

a) Bahwa tidak benar apa yang dikatakan PENGGUGAT dalam dalil gugatannya
yang mengatakan TERGUGAT tidak membayar angsuran sejak tanggal 12 Nopember
2018 sampai dengan 12 Januari 2020, karena Faktanya setelah tanggal 12 Nopember
2018 PENGGUGAT masih melakukan penarikan secara autodebet pada rekening

TERGUGAT sampai dengan tanggal 01 Januari 2020. (vide bukti T-1) Adapun
rincian penarikan secara autodebet oleh PENGGUGAT tersebut sesuai dengan Kode
Penarikan yang tertera dalam buku tabungan yaitu Kode 5200 dengan keterangan
Pembayaran Angsuran Pokok Pinjaman adalah sebagai berikut :

1. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp. 4.482.980,92,


2. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp. 13.666.666,50,-

3. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.3.397.539.28,-

4. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.7.856.810.13,

5. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.1.794.275.08,

6. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.13.666.666.50,-

7. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.2.879.716.77,-

8. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.6.659.344.87,-

9. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.4.572.640.54

10. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.3.465.490.06,-

11. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.8.013.946.33,-

12. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.1.704.615.46,-

13. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.2.811,765.94,-

14. Tanggal 30 Januari 2019 sebesar Rp.6.502.208.67,-

15. Tanggal 29 Maret 2019 sebesar Rp. 4.664.093.35,-

16. Tanggal 29 Maret 2019 sebesar Rp. 3.534.799.86,-

17. Tanggal 29 Maret 2019 sebesar Rp. 3.605.495.86,-

18. Tanggal 31 Mei 2019 sebesar Rp. 8.174.225.26,-


19. Tanggal 01 Januari 2020 sebesar Rp. 4.757.375.22,-

b)   Bahwa perbuatan PENGGUGAT yang tidak mengakui penarikan secara autodebet


yang telah diuraikan pada poin a) diatas adalah Perbuatan Melawan Hukum, yaitu
MENGGELAPKAN UANG yang ada pada rekening TERGUGAT semenjak tanggal
30 Januari 2019 s/d tanggal 01 Januari 2020 yaitu sebesar Rp. 93.910.656,6
(sembilan puluh tiga juta sembilan ratus sepuluh ribu enam ratus lima puluh enam
koma lima rupiah).
c)  Bahwa hal tersebut adalah suatu pelanggaran hukum sebagaimana yang diatur
dalam pasal 372 KUHP dan Pasal 1365 KUHPerdata.

d)   Bahwa TERGUGAT telah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk


membayar angsuran kepada PENGGUGAT, karena di bulan Februari 2020 sampai
dengan sekarang dunia terdampak Pandemi Virus Covid-19, usaha TERGUGAT juga
terkena dampaknya dan mengakibatkan usaha TERGUGAT tidak dapat beroperasi
lagi .

e)  Bahwa saat ini PENGGUGAT memaksa TERGUGAT membayar bunga dan


denda kepada TERGUGAT, sedangkan jumlah hutang pokok pinjaman saja
TERGUGAT tidak mengetahuinya karena pembayaran 3 angsuran dilakukan secara
autodebet pada rekening yang sama, sebagaimana yang telah TERGUGAT uraikan
pada point a) diatas PENGGUGAT selalu melakukan autodebet pada rekening
TERGUGAT dengan kode 5200 (angsuran pokok pinjaman) dengan jumlah yang
berbeda-beda, sehingga hal ini membingungkan TERGUGAT, penarikan uang yang
mana yang ditarik oleh TERGUGAT untuk pembayaran ke 3 angsuran tersebut.

f)   Bahwa dari uraian dari poin a) s/d f) diatas dapat disimpulkan bahwa
PENGGUGAT tidak mengakui penarikan secara autodebet yang dilakukan
PENGGUGAT dari 30 Januari 2019 s/d 01 Januari 2020, PENGGUGAT telah
melakukan tindak pidana penggelapan uang TERGUGAT sebesar Rp. 93.910.656,6
(sembilan puluh tiga juta sem bilan ratus sepuluh ribu enam ratus lima puluh
enam koma lima ru piah) sebagaimana yang diatur dalam pasal 372 KUHP dan
Perbuatan Melawan Hukum Pasal 1365 KUHPerdata.

Berdasarkan uraian dan fakta-fakta hukum diatas, maka TERGUGAT mohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Palembang yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini,
untuk memberi putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :-

1. Menerima Jawaban TERGUGAT untuk seluruhnya

2. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan


Gugatan PENGGUGAT gugur demi hukum---

3. Menghukum PENGGUGAT membayar seluruh biaya dalam perkara ini-- Atau apabila
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).--

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti
surat yaitu :

1. Formulir Aplikasi Permohonan Kredit an. RUSTIMALA, diberitanda P-

1(Copy dari Asli);

2. Surat pemberitahuan persetujuan Kredit Multi Guna Nomor

004/SPPK/BPR-KMG/I/2017 tanggal 12 Januari 2017, diberitanda P-


2(Copy dari Asli);

3. Perjanjian Kredit Nomor 004/SPPK/BPR-KMG/I/2017 tanggal 12

Januari 2017 berikut lampiran-lampirannya, diberitanda P-3(Copy dari

Asli);

4. Identitas diri penerima kredit atas Oerjanjian Kredit Nomor

004/SPPK/BPR-KMG/I/2017 dibuat di Palembang tanggal 12 Januari

2017, diberitanda P-4(Copy dari Asli);

5. PrintOutRekeningKoranan.RUSTIMALA,diberitandaP-5(Copydari

Asli);

6. BPKBan.RUSTIMALA,diberitandaP-6(CopydariAsli);

7. Akta Fidusia No. 23 tanggal 11 April 2017 dan Sertifikat Jaminan

Fidusia Nomor W6.00060516.AH.05.01 tahun 2017 tanggal 12-04-

2017 , diberitanda P-7(Copy dari Asli);

8. Surat Peringatan I Nomor 010/PK/BPR-KMG/III/2019 tanggal 14

Maret 2019, Surat Peringatan II Nomor 030/BP/Legal/VII/2019 tanggal

09 Juli 2019 dan Surat Peringatan III Nomor 043/BP/Legal/VII/2019

tanggal 29 Juli 2019, diberitanda P-8(Copy dari Asli);

9. Somasi I Nomor 059/OCR/SMS/IX/2019 tanggal 6 September 2019,

Somasi II Nomor 060/OCR/SMS/IX/2019 tanggal 10 September 2019

Somasi I Nomor 061/OCR/SMS/IX/2019 tanggal 14 September 2019,

diberitanda P-9(Copy dari Asli);

10. Surat Panggilan Nomor 130/Bp.Legal/III/2020 tanggal 16 Maret 2020 dan Surat
Permohonan Penyerahan Jaminan Nomor 244/BPR-Legal/V/2020, diberitanda P-
10(Copy dari Asli);
11.Print Out Rekening Pinjaman an. RUSTIMALA Nomor pinjaman 00000402 tanggal
08 Juni 2020, diberitanda bukti tambahan P.I (Copy dari Asli);

12.Akta Pernyataan Keputusan Secara Sirkuler para Pemegang Saham PT. Bank
Perkreditan Rakyat Pendanaan Sarana Rakyat berganti nama Menjadi PT. Bank
Perkreditan Rakyat Palembang Nomor 01 tanggal 05 Oktober 2017 Keputusan Menteri
Hukum dan hak Asasi manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0011188.AH.01.02
tahun 2017 tanggal 12 Oktober 2017, diberitanda bukti tambahan P.2 (Copy dari Asli);

13.Akta Pernyataan Keputusan secara Sirkuler Para Pemegang Saham PT. Bank
Perkreditan Rakyat Palembang Nomor 34 tanggal 21 Oktober 2019 Keputusan Menteri
Hukum dan hak Asasi manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0357562
tahun 2019 tanggal 10 Novermber 2019, diberitanda bukti tambahan P.3 (Copy dari Asli);

14.Akta Pernyataan Keputusan Secara Sirkuler Para Pemegang Saham PT. Bank
Perkreditan Rakyat Palembang Nomor 07 tanggal 11 Mei 2020 Keputusan Menteri
Hukum dan hak Asasi manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0241356
tahun 2020 tanggal 09 Juni 2020, diberitanda bukti tambahan P.4 (Copy dari Asli);

15. Rincian Data Pembayaran RUSTIMALA FASILITAS 00000402, diberitanda bukti


tambahan P.5 (Copy dari Asli);\

Menimbang, bahwa terhadap Foto copy bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan
telah dicocokan sesuai dengan aslinya;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat tersebut diatas baik Penggugat maupun Tergugat
menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan ;

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan saksi sebagai berikut : Saksi SLAMET,
SE, dibawah sumpah di persidangan menerangkan sebagai berikut :

 -  Bahwa saksi menjabat sebagai Direktur di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejak
BPR berdiri sampai dengan sekarang;
 -  Bahwa dahulu nama Bank nya yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan sekarang
ditambah menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Palembang;
 -  Bahwa saksi mengetahui permasalahan yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat
karena kredit SKR Tergugat yang macet sejak 14 bulan yang lalu tepatnya awal tahun
2019;;
 -  Bahwa Tergugat mengajukan pinjaman sejumlah Rp. 190.000.000,- (seratus
Sembilan puluh juta rupiah);
 -  Bahwa sebelum menggugat di Pengadilan pihak Penggugat pernah mengajukan
damai terlebih dahulu selama 90 hari dengan melakukan

Mediasi sampai 3 kali ke rumah Tergugat untuk musyawarah mengenaikredit Tergugat yang
macet;

 -  Bahwa Tergugat mengajukan pinjaman 4 kali dan saat Tergugat

mengajukan pinjaman tersebut selalu ada surat perjanjian dan

jaminannya yaitu Mobil Avanza ;

 -  Bahwa pembayarannya dilakukan dengan menagih Tergugat langsung

dan juga di debit dari rekening Tergugat jika pembayaran Tergugat

macet;

 -  Bhawa sampai sekarang pihak Penggugat masih mendebit rekening

Tergugat sepanjang ada saldonya sampai dengan Januari 2020;’

 -  bahwa limit saldo Tergugat yang bisa dipotong untuk bayar cicilan

sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah);

Menimbang, bahwa Tergugat dipersidangan mengajukan bukti surat sebagai berikut :

1. Buku Tabungan Bank Perkreditan Rakyat Pendanaan Secara Rakyat

(BPR PASAR) Nomor 001-10-000342 An RUSTIMALA, diberitanda bukti

T.1 (CopydariAsli);

2. Gugatan Sederhana Wanprestasi Nomor 31/Pdt.GS/2020/PN.Plg tanggal

24 Juni 2020, diberitanda bukti T.2 (Copy dari Asli);

3. Gugatan Sederhana Wanprestasi Nomor 31/Pdt.GS/2020/PN.Plg tanggal

24 Juni 2020, diberitanda bukti T.3 (Copy dari Asli);

4. Buku Tabungan Bank Perkreditan Rakyat Pendanaan Secara Rakyat

(BPR PASAR) Nomor 001-10-000342 An RUSTIMALA, diberitanda bukti

T.1 (CopydariAsli);
5. Buku Tabungan Bank Perkreditan Rakyat Pendanaan Secara Rakyat

(BPR PASAR) Nomor 001-10-000342 An RUSTIMALA, diberitanda bukti T.1


(CopydariAsli);

Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan saksi sebagai berikut :

Saksi HIDAYATI, dibawah sumpah di persidangan menerangkan sebagai berikut :

Bahwa saksi memiliki hubungan kerja dengan Tergugat;


Bahwa tugas saksi yaitu melakukan penyetoran uang Tergugat ke Bank; Bahwa rekening
yang digunakan atas nama Tergugat sendiri;

 -  Bahwa sejak Januari 2019 s/d 2020 saksi masih disuruh oleh Tergugat menyetor
uang ke BPR dengan menggunakan buku tabungan atas nama Tergugat ;
 -  Bahwa saksi membenarkan rekening Tergugat yang diperlihatkan di persidangan;
 -  Bahwa yang melakukan print out rekening Tergugat adalah pihak bank yang print;
 -  Bahwa saksi bekerja dengan Tergugat sudah 20 tahun;
 -  Bahwa Tergugat mengajukan pinjaman sejumlah Rp. 190.000.000,- (seratus
Sembilan puluh juta rupiah);
 -  Bahwa saksi tidak tahu kalau yang meminjamkan uang tersebut adalah pihak
Penggugat;

Menimbang, bahwa baik Penggugat maupun Tergugat telah memohon putusan ; Menimbang,
bahwa segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara persidangan Hakim ambil alih
sebagai bahan pertimbangan dalam perkara ini dan selanjutnya dipandang termuat sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa untuk
menyingkat putusan ini, maka segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan,
dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;

Menimbang, bahwa akhirnya baik Penggugat maupun Tergugat menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;

9. Bahwa putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup
mempertimbangkan seperti tersebut di atas, menurut yurisprodensi Mahkamah Agung No.
29/Pdt.G/2020/PN.Plg, maka putusan a quo harus dibatalkan.

10.Bahwa putusan Pengadilan Tinggi PALEMBANG tersebut pada pokoknya telah


bertentangan dengan pasal 178 ayat (3) HIR kerena telah mengabulkan hal-hal yang tidak
digugat/dituntut oleh Penggugat, yaitu mengenai diktum poin yang dinyatakan sebagai
berikut: “Menyatakan bahwa tidak mempunyai kekuatan hukum atas WANPRESTASI .
Bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Palembang seperti tersebut di atas sama sekali
berbeda dengan petitum surat gugatan Penggugat poin dan poin karena Pengadilan Tinggi
Palembang telah tidak melaksanakan ketentuan pasal 178 ayat 3 HIR.

11.Bahwa putusan Pengadilan Tinggi PALEMBANG telah salah menerapkan hukum acara
perdata yang berlaku, karena telah memberikan putusan yang bertentangan satu sama lain
yaitu dst.

12.Bahwa Pengadilan Tinggi telah menerapkan hukum acara perdata yang berlaku karena
Pengadilan Tinggi telah mengabulkan petitum gugatan rekonvensi yang tidak jelas

13. Bahwa putusan Pengadilan Tinggi yang mengabulkan gugatan yang tidak jelas seperti
tersebut di atas, bertentangan dengan keputusan Mahkamah Agung JAKARTA
Berdasarkan keberatan-keberatan Pemohon Kasasi tersebut di atas, dihubungkan satu dengan
yang lainnya. Pemohon Kasasi mohon dengan hormat berkenan kiranya Ketua Mahkamah
Agung R.I untuk memberikan putusan sebagai berikut:

1.Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan demi hukum perbuatan Tergugat adalah wanprestasi kepada


Penggugat;

3. Menghukum Tergugat untuk membayar lunas seketika tanpa syarat seluruh


sisa pinjaman/kreditnya (pokok dan bunga) serta denda keterlambatan kepada
Penggugat sebesar Rp 104.547.701,14 (seratus empat juta lima ratus empat puluh
tujuh ribu tujuh ratus satu rupiah koma empat belas sen), dan apabila Tergugat tidak
melunasi seluruh sisa pinjaman/kreditnya secara sukarela kepada Penggugat, maka
terhadap agunan dengan bukti kepemilikan BPKB atas nama RUSTIMALA yang
dijaminkan kepada Penggugat dapat diserahkan kepada Penggugat selanjutnya untuk
dilakukan penjualan atas kuasa jual Tergugat dan hasil penjualan untuk melunasi
kewajiban / hutang Tergugat.

4.Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) atas jaminan atas
harta seluruh kekayaan Tergugat, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, yang
ada sekarang atau yang akan ada. Sebagai pelunasan pembayaran seluruh kewajiban
Tergugat yang timbul karena Perjanjian Kredit Nomor : 004/PK/BPR-KMG/I/2017
tanggal 12 Januari 2017.

5.Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang menguasai atau memakai
objek agunan berupa Satu Unit Kendaraan Roda Empat Merk TOYOTA AVANZA
Veloz 1.3 MT Tahun 2016 Nomor Mesin 1NRF127753 Nomor Rangka
MHKM5EA4JGK011952 No BPKB : M-10761788 Nomor Polisi BG 1283 UG
tercatat atas Nama RUSTIMALA untuk segera mengembalikan jaminan tersebut.
Apabila Tergugat tidak melaksanakan sebagaimana mestinya maka atas beban biaya
Tergugat sendiri pihak Penggugat dengan bantuan pihak yang berwenang dapat
melakukannya.

6. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu secara serta
merta (uitvoorbaar bij voorraad), meskipun adanya upaya verzet, banding, maupun
kasasi.

Demikianlah permohonan memori kasasi ini kami sampaikan, atas perhatian serta
kebijaksanaan Ketua Mahkamah Agung akan memori kasasi ini, Pemohon Kasasi haturkan
banyak terima kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Pemohon Kasasi

( MOKHAMAD RINANGKU S.H.M.H )

Anda mungkin juga menyukai