Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mata Kuliah Praktik Peradilan Perdata (D)

Membuat Surat Gugatan


Karina Putri Adelia (29) - 185010101111162

Jakarta, 14 Oktober 2020

Nomor :990/G.PDT/RCP/X/2020
Perihal : Gugatan Wanprestasi
Lamp : Suratkuasa

Kepada Yth :
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat
Melalui Kepaniteraan Pengadilan Negri Jakarta Barat
Di Jl. Letjen S. Parman Kav. 7, Jakarta Barat
DKI Jakarta

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :


M. Alexander, S.H. Sebagai advokat dari kantor hukum Alexander&Partner, beralamat di Jl.
Anggrek Cendrawasih VII, Kel. Kemanggisan, Kec. Palmerah, Jakarta Barat, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 5 Oktober 2020. Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa hukum
dan kepentingan hukum dari :
Nama Karina Putri Adelia, perempuan, Jakarta 09 Oktober 2000, Pekerjaan Wiraswasta.
Beralamat di Jl. Palmer Utara No. 9, Kec, Palmerah, Kel. Palmerah, Jakarta Barat, dengan ini
hendak menandatangani dan memajukan surat gugatan ini, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT.

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap :


Nama Dr. Susianto, S.H, M.H, CLA, Laki-laki, Jakarta, 25 Mei 1980, Pekerjaan
Pengelola dan CEO PT. Tiga Langkah. Beralamatkan Jl. Kemang Utara IV No. 6 Kel. Kebon
Kacang, Kec. Mampang Prapatan Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.
Adapun mengenai duduk persoalannya adalah sebagai berikut :
DALAM POSITA

1. Bahwa, Pada tanggal 20 Juni 2020, PENGGUGAT dan TERGUGAT Telah


mengadakan kerja sama dalam menjalankan bisnis Usaha Konveksi Nevada atas
nama PT. Tiga Langkah yang akan dilaksanakan pada 25 Juni 2020 Berdasarkan
Perjanjian Kerja sama No 11/XI-NO/VII /2020 (selanjutnyadisebut “Perjanjian”),
Perjanjian mana telah menempatkan PENGGUGAT sebagai Investor Pasif di PT.
Tiga Langkah (Bukti P-1);
2. Bahwa, berdasarkan Pasal10 ayat 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Investor
Pasif di PT. Tiga Langkah akan menerima hasil usaha sebesar 50% dari laba
bersih yang di dapatkan. (selanjutnyadisebut “Laba Bersih”);
3. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, Pemberian Laba bersih yang
menjadi hak PENGGUGAT tersebut terhitung akan diberikan oleh TERGUGAT
Pada tanggal 30 setiap akhir bulan selama dua tahun;
4. Bahwa sampai pada tanggal 30 Agustus 2020, Dua bulan setelah usaha berjalan
PENGGUGAT belum menerima pemabgian usaha atas laba bersih yang menjadi
hak PENGGUGAT kepada TERGUGAT sesuai dengan Perjanjian;
5. Bahwa, untuk melaksanakan kewajiban pembayaran Laba Bersih dari
TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka TERGUGAT belum
melaksanakan kewajibanya untuk membayarkan Laba Bersih selama dua bulan
adalah sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah );
6. Bahwa, pada tanggal , TERGUGAT telah mengajukan permohonan keringanan
Pembayaran Pembagian Laba Bersih kepada PENGGUGAT berdasarkan surat
nomor 1-C012-bbt Pada tanggal 3 Agustus 2020 “permohonan keringanan
Pembayaran atas Pembagian Laba Usaha”, yang pada intinya berisi (Bukti P-2):
i. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT memiliki kewajiban
Pembayaran Laba Usaha kepada PENGGUGAT sebesar Rp.
35.000.000,- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah)
ii. Janji TERGUGAT untuk membayar kewajiban TERGUGAT tersebut
kepada PENGGUGAT paling lambat tanggal 10 Agustus 2020;
7. Bahwa, berdasarkan surat permohonan penangguhan waktu Pembayaran Laba
Usaha dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT
secara lisan telah menyetujui permohonan TERGUGAT untuk mengundurkan
waktu Pembayaran Honorarium sampai dengan tanggal 10 Oktober 2020;
8. Bahwa, sampai dengan jangka waktu terakhir Pembayaran Laba Usaha tersebut
diatas, TERGUGAT ternyata tidak juga melaksanakan kewajibannya melakukan
Pembayaran atas Laba Usaha kepada PENGGUGAT;
9. Bahwa, karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
PENGGUGAT telah melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera
melaksanakan seluruh kewajibannya tersebut yang antara lain berupa beberapa kali
teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis melaluisurat (Buki P-3);
10. Bahwa, karena teguran - teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan
oleh TERGUGAT, maka pada tanggal 15 Oktober 2020 PENGGUGAT telah
melayangkan surat teguran keras (SOMASI) kepada TERGUGAT untuk melunasi
kewajibannya melaksanakan Pembayaran Pertama kali Honorarium (Bukti P-4);
11. Bahwa, ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan PENGGUGAT
tersebut juga tidak diindahkan oleh TERGUGAT, sehingga dengan demikian maka
TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari kewajibannya
kepada PENGGUGAT, terlebih lagi belakangan TERGUGAT telah berusaha
untuk menghindari PENGGUGAT dengan tidak dapat lagi dihubunginya
TERGUGAT oleh PENGGUGAT baik melalui telepon maupun di tempat
kediamannya, sehingga dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak
baik telah berusaha menghindari kewajibannya melakukan pembayaran Pertama
kali yang menjadi hak PENGGUGAT berdasarakan Perjanjian;
12. Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu
dengan tidak dilaksanakannya atas Labas usaha sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga
Puluh Lima Juta Rupiah ) yang harus sudah dibayarkan paling lambat tanggal 10
Oktober, sehingga dengan Demikian wanprestasi tersebut telah mengakibatkan
kerugian bagi PENGGUGAT atas Laba Usaha sebesar Rp.35.000.000,- (Tiga
Puluh Lima Juta Rupiah);
13. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan
untuk menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini
PENGGUGAT memohon agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta barat menyatakan
bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
14. Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan demi
menghindari usaha TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaannya kepada
pihak lain, maka PENGGUGAT mohon agar dapat diletakan sita jaminan
(ConservatoirBeslag) terhadap 1 (Satu) buah kendaraan roda empat merek
HONDA tipe HR-V Nomor BPKB 0207120 Nomor STNK B 64 UL milik
TERGUGAT;
15. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih
dahulu (iutvoerbaarbijvoorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun
verzet;
16. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk menetapkan uang
paksa (dwangsom) sebesarRp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus
dibayar TERGUGAT bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah
berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Palembang agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM PETITUM

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam
perkara ini;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (ConservatoirBeslag) yang diletakan atas
sebuah kendaraan roda empat merek HONDA tipe HR-V ATNomor BPKB 0207120
Nomor STNK B 64 UL atas nama TERGUGAT;
4. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
5. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan Pembayaran atas Laba Usaha selama
dua bulan sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) kepada
PENGGUGAT secara tunai;
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi
putusan perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap;
7. Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaarbijvoorraad)
meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berpendapat lain, mohonputusan yang seadil-adilnya(ex aequo et bono).

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat

(materai 6000)

M. Alexander, S.H.

Anda mungkin juga menyukai