Anda di halaman 1dari 2

Dalam istilah hukum perkawinan terdapat istilah Perjanjian Pra Nikah, Perjanjian

Pisah Harta dan Perjanjian Perkawinan atau dalam bahasa Inggris disebut prenuptial
agreement. Apakah perbedaan di antara ketiganyaKetiganya memiliki pengertian yang sama,
yaitu perjanjian yang dibuat dalam suatu ikatan perkawinan (bisa sebelum dan bisa juga
selama masa perkawinan). Untuk mempermudah redaksi, kami akan
menggunakan Perjanjian Pra Nikah, sebab ini yang familiar digunakan di
masyarakat.Sebelum dibahasa mengenai Perjanjian Pra Nikah kami akan membahasa dulu
apa itu perjanjian perkawinan secara umum. Perjanjian Perkawinan adalah salah satu bentuk
dari perjanjian yang dibuat antara satu pihak dengann pihak lainnya sbelum mengadakan
upacara pernikahan untuk mengesahkan keduanya sebagai pasangan suami istri. Membuat
perjanjian kawin hukuk=mnya mubah atau boleh, selama tidak melanggar asas- asas
perjanjian dalam hukum islam maupun hukum positif .

Manfaat dibuatnya perjanjian perkawinan sebagai berikut :

1. Memisahkan harta kekayaan antara pihak suami dengann istri sehingga harta
mereka tidak bercampur ;

2. Hutang yang dimiliki suami atau istri akan menjadi tanggung jawab masing-
masing ;

3. Aapabila salah satu bermaksud menjual harta kekayaannya maka tidak perlu
meminta persetujuan pasangannya ;

4. Dalam hal suami atau istri akan mengajukan fasilitas kredit tidak perlu meminta
persetujuan pasangannya untuk menjaminkan harta kekayaannya ;

5. Menjamin Berlangsungnya harta peninggalan keluarga;

6. Melindungi Kepentingan pihak istri apabila pihak suami melakukan pooligami ;

7. Menhindari motivasi perkawinan yang sehat;

poin 1 diatas menjadi penting dalam masalah keperdataan di Indonesia , terutama aspek
hukum akibat perceraian. banyak sekali sengkea perkawinan karena masalah percampuran
harta ooleh karena itu isu mengenai perjanjian pranikah adalah menjadi pembahasan yang
sangat penting .

hal- hal yang di atur dalam perjanjian pra nikah sebagai berikut :

1. harta bawaan dalam perkawinan , baik harta yang di peroleh dari usaha masing-
masing maupun dari hibah ataupun warisan;

2. Semua hutang dan piutang yang dibawa oleh suami atau istri dalam perkawinan
mereka , sehingga akan tetap menjadi tanggung jawab masing- masing atau tanggung
jawab keduanya dengann pembatasan tertentu;

3. Hak istri untuk mengurus harta pribadinya baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak dengann tugas menikmati hasil serta pendapatan dari pekerjaanya sendiri
atau dari sumber lain;
4. Kewenangan istri dalam mengurus harta , agar tidak memerlukan bantuan atau
pengalihan kuasa dari suami ;

5. Pencabutan wasiat, serta ketentuan-ketentuan lain yang dapat melindungi kekayaan


maupun kelanjuutan bisnis masing- masing pihak ( dalam hal salah satu atau kedanya
merupakan pendiri usaha, pemimpin perusahaaan atau pemilik bisnis).

Dasar Hukum perjanjian Pra Nikah , perjanjian pra nikah di atur dalam ketentuan pasar 29
ayat 1 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyatakan

“ Pada Waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan, kedua belah pihak atas
persetujuan bersama dapat mengajukan operjanjian tertulis yang disahkan oleh
pegawai pencatat perkawinan setelah mana isinya berlaku juga terhadap pihak ketiga
tersangkut”
Dengan ketentuuan ini, maka perjanjian pra nikah itu dibuat sebelum perkawinan
dilangsungkan.

Perjanjian pra nikah memiliki akibat hukum menurut saya ada hal penting yang perlu
dipahami sebelum kamu membuat perjanjian pisah Harta, yaitu :

1. Pemisah baik harta bawaan dan harta yang didapatkan setelah perkawinan menjadi
harta masing – masing
2. Perihal warisan , langsung ke anak ( suami / istri ) tidak dapat, jikapun iya harus
ada surat notaris tertulis perihal harta
3. Untuk WNI bisa membeli property di Indonesia meskipun menikah dengan WNA

a. Terhadap Pemisahan Harta Bersama.


b. Terhadap Penggabungan Harta

Anda mungkin juga menyukai