KASUS 3
PEDAGANG DAN PERMASALAHANNYA
PENYUSUN:
1. Balqis Azizi Nazar (2003101010426)
2. Ulfa Nisatul Akmalia (2003101010424)
10 Maret 2023
Banda Aceh, 5 November 2018
Kepada Yth.,
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Perdata
Pengadilan Negeri Banda Aceh
Jl. Cut Meutia No. 23, Kota Banda Aceh
Dengan hormat,
Kami, Ulfa Nisatul Akmalia, S.H., M.H. dan Balqis Azizi Nazar, S.H., M.H., Para
Advokat/Kuasa Hukum pada kantor Hukum Akmalia Balqis & Associates berkantor di Jalan
Tgk Lampoh Bungong, Batoh, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Aceh, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 24 September 2018, bertindak untuk dan atas nama serta membela
kepentingan hukum klien kami:
1. Abdul Hamied, S.T. M.T., dalam Jabatannya sebagai Direktu Utama PT. Waskita
Karya, berkedudukan di Jl. Alue Blang No.7, Neusu Aceh, Kec. Baiturrahman, Kota
Banda Aceh, Aceh.
Untuk selanjutnya disebut “Tergugat I”
2. Norman, S.E, dalam Jabatannya sebagai Wali Kota Banda Aceh, berkedudukan di Jl.
Tengku Abu Lam U No.7, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.
Untuk selanjutnya disebut “Tergugat II”
Dalam hal ini secara bersama-sama selanjutnya disebut “Para Tergugat”, dengan ini
mengajukan Eksepsi terhadap Gugatan Penggugat tertanggal 18 Oktober 2018 sebagaimana
yang diajukan oleh Muhammad Ali dan Muhammad Ihsan, untuk selanjutnya disebut
“Penggugat”, daalam Perkara No Perkara: 001/Pdt.G/2022/PN.BNA di Pengadilan Negeri
Banda Aceh, sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :
Hal ini terlihat jelas dalam posita point 12, point 13 yang menguraikan tentang
adanya hubungan hukum antara Para penggugat dan Tergugat I dengan kesepakatan
terkait penertiban alat berat, pembuangan limbah dan penyedian tempat parkir,
kemudian pada posita point 17 dan 20 dari gugatan pengugga, menegaskan dasar
hukum yang di langgar oleh Tergugat, sementara dalam Petitu tidak terurai atau adanya
Penegasan mengenai Perbuatan Melawan Hukum dari Tergugat, namun yang terurai
adalah hal-hal yang menjadi Perbuatan Wanprestasi.
2. Gugatan Para Penggugat Tidak Sesuai Dengan Acara Yang Diatur Pada PERMA
No. 1 Tahun 2002 Tentang Gugatan Perwakilan Kelompok
Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan
Kelompok, gugatan para penggugat harus memenuhi syarat-syarat formil dan tata cara
gugatan perwakilan kelompok sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3
Peraturan Mahakamah Agung Republic Indonesia Nomor 1 tahun 2002 tentang Acara
Gugatan Perwakilan Kelompok.
Bahwa didalam posita gugatan para penggugat tidak menyebutkan masyarakat yang
mana yang merasa dirugikan dan terkenal dapak dari kegiatan pembanguna fly over,
apakah masyarakat yang ada di dalam identitas para penggugat dalam perkara a quo
atau seluruh masyarakat yanag ada di kota Banda Aceh, hal ini mengakibatkan subyek
hukum dari perkara a quo menjadi kabur.
Bahwa selain gugatan para penggugat tidak menjelaskan secara rinci dan spesifik
tentang subyek hukum yang jelas gugatan dimaksud, juga tidak menerangkan berapa
banyak jumlah keseluruhan anggota kelompok, serta kesamaan fakta dan peristiwa
maupun latar belakang kegiatan ataupun usaha yangg dilakukann para penggugat di
obyek perkara serta dalam gugatannya para penguggat tidak menjelaskan adanya
hubungan hukum antar penggugat sebagai wakil kelompok dengan anggota
kelompoknya yang mana ini merupakan syarat subtansial didalam gugatan perwakilan
kelompok. Sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Pasal 2 huruf b Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok.
Bahwa didalam posita serta petitum gugatan para penguggat, tidak memuat
mengenai usulan tentang mekanisme atau tata cara pendistribusian ganti kerugian
kepada keseluruhan anggota kelompok termasuk usulan tentang pembentukan tim atau
panel yang membantu memperlancar paendistribusian ganti rugi, sebagaimn yang
diisyatakan dalam ketentuan pasal 3 huruf F Peraturan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 1 tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.
Bahwa gugatan Para Penggugat dalam perkara a quo tidak memenuhi syarat-syarat
formil dan tata cara gugatan perwakilan kelompok sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 (dua) dan Pasal 3 (tiga) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, sehingga gugatan Para
Penggugat sudah sepatutnya dinyatakan tidak sah dan tidak memenuhi syarat sebagai
gugatan perwakilan kelompok (Class Action).
DALAM POKOK PERKARA:
1. Bahwa segala sesauatu yang telah dikemukakan dalam eksepsi diatas, secara
mutatis mutandis Para tergugat mohon kepada Majelsi Hakim, dapat dimasukkan
sebagai bahan pertimbangan dalam pokok perkara ini dan dengan demikian mohon
diperkenakan untuk tidak diulang;
2. Bahwa tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil pengugat, kecuali yang
secara tegas diakui oleh tergugat;
3. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Para pengugat tidak benar dan tidak tepat,
karena apa yang didalilkan oleh para penggugat di dalam gugatannya, sebenarnya
telah diselesikan secara musyawarah dan kekeluargaan antara para penggungat
dengan tergugat I, sehingga tidak ada lagi hak daripaada penguggat untuk
mengajukan gugatan ini;
4. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan oleh pengugat adalah tidak benar dan tidak
berdasarkan hukum sebagaimana alasan hukum sebagai berikut:
a. Bahwa Tergugat I menolak dalil yang dikemukakan pada posita 7, 8, dan 9
karena mengingat akan dampak yang akan terjadi kepada masyarakat
sekitar, Tergugat I telah mengantisipasinya dengan cara sejak awal
menggulirkan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat serta Dana Deru &
Debu, yang diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar untuk
memahami akan kegiatan dan usaha dari Tergugat I;
b. Bahwa Tergugat I menolah dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat
posita 9 hingga 17, karena dalil-dalil yang disampaikan adalah sangat
berlebihan, tidak dapat dipungkiri oleh siapapun bahwa setiap
pekerjaan/usaha akan mempunyai resiko. Oleh karenanya, menyadari akan
resiko yang mungkin dapat saja terjadi, dalam menjalankan usahanya,
Tergugat I sejak awal telah memberikan Dana Kepedulian Terhadap
Masyarakat serta dana terdampak debu dan kotoran, sehingga dapat
dipergunakan untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan maupun kegiatan
lain oleh masyarakat sekitar, walaupun Tergugat I memahami bahwa tidak
semua masyarakat mengalami hal yang sama.
Berdasarkan uraian hal-hal tersebut diatas, maka kami mohon kepada yang muli
majelis hakim pemerikas perkara a quo untuk memberikan putusan dengan amar
sebagai berikut:
PRIMAIR:
I. DALAM EKSEPSI:
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Gugatan Para Penggugat tidak jelas dan kabur
(obscuur libel) dan atau gugatan Para Penggugat tidak sesuai dengan acara yang
diatur pada perma no. 1 tahun 2002 tentang gugatan perwakilan kelompok
sehingga patut untuk ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard)
SUBSIDAIR
Jika Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat lain maka mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat kami,
Para Kuasa Hukum Tergugat
Akmalia Balqis & Associates
Ulfa Nisatul Akmalia, S,H., M.H. Balqis Azizi Nazar, S.H. M.H.