Anda di halaman 1dari 2

KASUS POSISI

Ditengah meluasnya pandemi covid-19, tindakan kekerasan pun semakin sering terjadi,
tak terkecuali dengan korban anak dibawah umur. Pada awal Januari 2022, Abdul Azizi
Musafat alias Bedul yang bertempat tinggal di Jalan Ketapang Wangi, Gampong Lamgugob,
Banda Aceh, menerima pesan yang berisi, “Sudahi saja kita bang, mamakku dah tau. Aku pun
mau fokus pora…” oleh Ulfa Nisatul Akmalia alias Dekpa yang merupakan kekasihnya yang
bertempat tinggal di Jalan Ikhlas, Ie Masen Kayee Adang, No. 16, Banda Aceh. Tertanggal 17
Januari 2022, Bedul mendatangi Dekpa yang bersekolah di SMA Wismagama Boarding
School, Banda Aceh untuk mengklarifikasi maksud Dekpa yang terjawab oleh karena tidak
ada lagi kecocokan sehingga Dekpa menghiraukan kedatangan Bedul. Tidak terima atas
pemutusan hubungan yang dilakukan oleh Dekpa secara sepihak, membuat Bedul sakit hati
dan tidak terima.

Selanjutnya, pada hari Senin 25 Januari 2022, Bedul yang mengendarakan sepeda
motor Suzuki Satria FU, pergi menjemput Dekpa di sekolahnya, dengan cara menemui salah
seorang guru BK, yaitu Zainuddin Fikri alias Udin dan mengaku selaku kakak Dekpa
beralasan hendak mengijinkan Dekpa untuk menemui orang tuanya. Setelah berhasil, Dekpa
dibawa ke Hutan Lindung Banda Aceh, Bedul menyuruh Dekpa turun terlebih dahulu,
kemudian memaki dengan nada tinggi setelahnya, “Ya pap ma keudeh, kee ku teupeu kah
peuputoh lon gara gara agam laen ken? Bek kah peugah lom alasan keu kee mak kah tepeu so
kee. Hai ikee sit ureung hana but, man bek hana kah hargai kee sagai, alah na inong saboh
pih lage baneng.” Dekpa yang takut pun, mencoba melarikan diri ditarik hingga tercekik
jilbabnya yang menyebabkan jatuh terembab. Kekerasan fisik pun terjadi setelah Bedul
mengancam hendak membacok Dekpa, dengan menimpa tubuhnya membuat beberapa bagian
tubuh Dekpa memar lebab, hingga trauma. Dekpa sebagai korban merasa harus tegas terhadap
tindakan Bedul dengan melaporkan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti menurut hukum
yang berlaku.

(*) Nama, tokoh, tempat dan rangkaian peristiwa yang diuraikan dalam kasus posisi adalah
fiktif
NOTE:

Kembangkanlah kasus posisi di atas seperlunya sebagai kebutuhan penyelesaian hingga


putusan final hakim!

Berikut dasar hukum yang bisa dijadikan rujukan:

• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak

Anda mungkin juga menyukai