Anda di halaman 1dari 9

HK.

ACARA PERDATA
PERTEMUAN - 4
(Surat Kuasa – Defenisi, Bentuk, & Syarat)
o
l
e
h

Prof.Dr.H.Hasim Purba.,S.H.M.Hum
M.Hadyan Yunhas Purba.,S.H.M.H
PENGERTIAN
Pasal 1792 KUHPerdata
Pemberian Kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang memberikan kekuasaan
kepada orang lain, yang menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan.

Kuasa Umum (Pasal 1796 KUHPerdata) kuasa khusus (Pasal 1795 KUHPerdata
pemberian kuasa yang dirumuskan dengan kata- pemberian kuasa yang dilakukan hanya untuk
kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan satu kepentingan tertentu atau lebih
pengurusan secara umum, dan tidak boleh
melakukan tindakan memindahtangankan benda-
benda, atau sesuatu perbuatan lain yang hanya
dapat dilakukan oleh seorang pemilik kecuali
disebutkan dengan kata-kata yang tegas.
JENIS-JENIS KUASA
a. Kuasa Umum (Pasal 1796 KUHPerdata); Melakukan tindakan Pengurusan harta kekayaan pemberi
kuasa, Pemberian kuasa mengenai pengurusan untuk mengatur kepentingan pemberi kuasa, Seorang
Manejer untuk bertindak di Pengadilan harus menggunakan Surat Kuasa Khusus.
b. Kuasa Khusus (Pasal 1795 KUHPerdata): Mengenai suatu kepentingan tertentu/lebih.
c. Kuasa Perantara (Pasal 1792 KUHPerdata): Mis. Agent/Makelar/Perwakilan Dagang.
d. Kuasa Istimewa (Pasal1796 KUHPerdata): Bersifat limitative; Untuk memindahtangankan benda-
benda milik pemberi kuasa atau untuk meletakkan hipotek (hak tanggungan diatas benda);Untuk
membuat perdamaian dengan pihak ketiga;Untuk mengucapkan sumpah penentu/sumpah tambahan;
Harus berbentuk akta otentik.
e. Kuasa Menurut Hukum (orang/badan tanpa memerlukan surat kuasa khusus), misalnya Wali terhadap
anak dibawah perwalian (Pasal 51 UU No.1/1974), Kurator atas orang yang tidak waras, Orang tua
terhadap anak yang belum dewasa (Pasal 45(2) UU No.1/1974), Balai Harta Peninggalan sebagai
kurator kepailitan. (Pasal 15 ayat (2) huruf b UU No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan
Penundaan pembayaran Utang), direksi atau pengurus badan hukum (Pasal 1 angka 5 jo. Pasal 98
UU No.40 Tahun2007 Tentang P.T., Direksi perusahaan perseroan/BUMN/Perusahaan Daerah,
Pimpinan perwakilan perusahaan asing, Pimpinan cabang perusahaan domestik.
BENTUK KUASA DI DEPAN PENGADILAN (PASAL 123 AYAT (1) HIR / 147 AYAT (1) RBG

a. Kuasa Secara Lisan: Dinyatakan secara lisan oleh penggugat


dihadapan ketua PN,-Kuasa yang secara lisan dipersidangan.
b. Kuasa yang ditunjuk dalam surat gugatan.
c. Surat kuasa khusus:
1) Menyebutkan kompetensi relatif, identitas dan kedudukan para
pihak, secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa;
2) Bentuk formil surat kuasa khusus: tertulis, akta notaris, akta
yang dibuat didepan panitera (dilegalisir/ legalisasi/
pengesahan dari Kepala PN/Hakim), akta dibawah tangan.
UNSUR-UNSUR / SYARAT SURAT KUASA
Fungsi Surat Kuasa
sebagai bukti pernyataan dari pemberi kuasa bahwa pihak penerima kuasa memiliki hak dan
kewajiban untuk melakukan hal yang dijelaskan pada isi surat kuasa

Unsur/Syarat Surat Kuasa


1. Identitas pemberi kuasa;
2. Identitas penerima kuasa;
3. hal yang tertentu yang dikuasakan, disebutkan secara khusus
dan rinci, tidak boleh mempunyai arti ganda (Mis: pokok dan NB:
objek sengketa / perkara yang ditangani); Apabila surat kuasa
4. Menyebutkan kompetensi absolut dan kompetensi relatif dimana khusus tidak memenuhi
surat kuasa khusus tersebut akan digunakan. syarat formil, maka
5. waktu pemberian kuasa (opsional); gugatan tidak dapat
6. tanda tangan pemberi dan penerima kuasa. diterima
7. Hak-hak lain yang diberikan terkait dengan pemberian kuasa
8. Pencantuman materai di kolom Pemberi Kuasa
HAL-HAL LAIN TERKAIT SURAT KUASA
Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) RI No. 6 Tahun 1994 tentang Surat Kuasa Khusus,
yang menyatakan :

1. Surat kuasa harus bersifat khusus dan menurut Undang-Undang harus dicantumkan
dengan jelas bahwa surat kuasa itu hanya dipergunakan untuk keperluan tertentu, misalnya
: Dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara A sebagai Penggugat dan B
sebagai Tergugat, misalnya dalam perkara waris atau hutang piutang tertentu dan
sebagainya; Dalam perkara pidana harus dengan jelas dan lengkap menyebut pasal-pasal
KUHP yang didakwakan kepada terdakwa.

2. Apabila dalam surat kuasa khusus disebutkan bahwa kuasa tersebut mencakup pula
pemeriksaan pada tingkat banding dan kasasi maka surat kuasa khusus tersebut tetap sah
berlaku hingga pemeriksaan pada tingkat kasasi tanpa diperlukan surat kuasa khusus yang
baru. Akan tetapi bilamana surat kuasa khusus tersebut hanya mencakup pemeriksaan
pada tingkat pertama, harus dibuatkan kembali surat kuasa khusus untuk pemeriksaan
pada tingkat kasasi.
HAL-HAL LAIN TERKAIT SURAT KUASA

Surat kuasa khusus yang akan digunakan sebagai alat bukti di muka
pengadilan, harus dibubuhi materai untuk memenuhi ketentuan UU No. 13
Tahun 1985 tentang Bea Materai dan PP No. 24 Tahun 2000 tentang
Perubahan Bea Tarif Materai dan Besarnya Batas Pengenaan tentang
Nominal yang Dikenakan Bea Meterai.

NB:
Secara etisnya, sebelum mengajukan Gugatan, penggugat sebaiknya
terlebih dahulu mengajukan somasi terhadap terguat minimal 2 atau 3 kali.
LATIHAN MEMBUAT SURAT KUASA KHUSUS

RUDI meminjam uang kepada ELISABETH sebesar


Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), dengan perjanjian
bahwa RUDI akan mengembalikan uang itu dengan mencicil
selama 1 tahun. Kemudian setelah 1 tahun 6 bulan, rudi tidak
kunjung melunasi utangnya kepada ELISABETH. Akhirnya
ELISABETH berencana menggugat RUDI dan menunjuk
saudara sebagai kuasa hukumnya.

Buatlah surat kuasa khusus dari ELISABETH kepada saudara


untuk menggugat RUDI di Pengadilan Negeri Medan!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai