Anda di halaman 1dari 24

LAW FIRM LDM AND PARTNERS

Graha Klinik Hukum, Jl. Lebak Bulus I No. 56 Cilandak - Jakarta Selatan

KESIMPULAN
Dalam Perkara
Nomor 63/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel
Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Antara

Ir.TAKALA GERALD MANUMPAK HUTASOIT -------------------- PENGGUGAT 1


Drs.POSMA HBSD HUTASOIT ------------------------------------------ PENGGUGAT 2

Melawan

1. WAHYU SETIA --------------------------------------------------------------- TERGUGAT


2. ETIEF MOESA SUTJIPTO, SH, Notaris ------------------ TURUT TERGUGAT I

3. OLIVIA AFIANTY, SH, M.Hum, PPAT ----------------- TURUT TERGUGAT II

4. KANTOR PERTANAHAN JAKARTA SELATAN--- TURUT TERGUGAT III

Jakarta, 15 Oktober 2013

Kepada Yang Terhormat:


Majelis Hakim Perkara No. 63/Pdt.G/2013/PN.JKT.SEL
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Jalan Ampera Raya No.133, RT.5/RW.10, Ragunan, Jakarta Selatan

Dengan hormat,
Perkenankanlah Kami, Para Advokat dan Kosultan Hukum yang tergabung dalam Law Firm
LDM AND PARTNERS, berkedudukan hukum di Graha Klinik Hukum, Jl. Lebak Bulus I
No. 56 Cilandak - Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta
mewakili klien kami Wahyu Setia pekerjaan Karyawan Swasta. beralamat di Jalan Bubutan
No. 19, Praban Kulon 4/16 RT. 005 RW. 009 Kelurahan Alon - Alon, Contong, Kecamatan
Bubutan, Surabaya, Jawa Timur (selanjutnya disebut Tergugat) , Etief Moesa Sutjipto, SH,
Pekerjaan Notaris, beralamat kantor dan rumah di Jl. Purworejo No. 20 (d/h. Jl. Teluk
Betung), Jakarta Pusat 10310 (selanjutnya disebut Turut Tergugat I), Olivia Afianty, SH,
M.Hum Pekerjaan PPAT, beralamat kantor di Jl. Gudang Peluru Utara I No. C99B, Tebet,
Jakarta Selatan (selanjutnya disebut Turut Tergugat II), Avi Harnowo,ST., M.Si Pekerjaan
Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Selatan, beralamat di Kantor Walikota Jakarta Selatan Jl.
Prapanca Raya No. 9, Jakarta Selatan (selanjutnya disebut Turut Tergugat III), berdasarkan
Surat Kuasa Khusus bermaterai cukup tertanggal 28 Februari 2013 dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan ini mengajukan Kesimpulan sebagai
berikut:

I. TENTANG JAWABAN ATAS GUGATAN YANG DIAJUKAN

DALAM EKSEPSI:

A. Tanggapan Atas Dalil Para Tergugat Tentang Tidak Memiliki Kualitas


(Persona Standi In Judicio)

1. Bahwa dalil dari Penggugat yang menyatakan transaksi jual beli tanah tersebut
adalah rekayasa dan fiktif belaka oleh karena tidak pernah ada pembayaran oleh
Tergugat kepada Almarhum Ny.Tiominar Maria Hutasoit sebagaimana transaksi
yang seharusnya dilakukan secara terang dan tunai tidak memiliki kualitas
2. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat tidak pernah melakukan
pembayaran adalah bukti yang tidak masuk akal atau dalil yang sengaja
menghilangkan rangkaian peristiwa atau kejadian yang sebenarnya, bahwa awal dari
terjadinya transaksi jual beli tanah terperkara ini adalah dimulai dengan
berhutangnya Penggugat/Takala Gerald Manumpak Hutasoit kepada Bank CIC
Internasional Tbk, yang sudah jatuh tempo dan tidak bisa bayar, maka sebagai teman
Bambang S Soerjo meminta tolong kepada bapaknya KRMH Soerjo Wirjo
Hadipoetro untuk membantu Penggugat, maka dijuallah hotel Mirama Wisata milik
keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro yang pemegang sahamnya terdiri dari Pak
KRMH Soerjo Wirjohadipoetro, Bambang S Soerjo, Endang Titiek Soerjo dan
Bambang Soerjo Adianto (Edy Soerjo) kepada Tergugat untuk melunasi hutang
Penggugat/Takala kepada Bank CIC Internasional Tbk, dan dari penjualan hotel
tersebut, keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro ada tunggakan pajak dan
pesangon karyawan Hotel yang belum dibayar,karena keluarga KRMH Soerjo
Wirjohadipoetro tidak punya dana cash, maka dimintalah kepada Tergugat sebagai
pembeli waktu. itu untuk membereskan masalah pesangon karyawan dan pajak yang
tertunggak sebesar kurang lebih Rp. 7.212.774.699,- (tujuh milyar dua ratus dua
belas juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh sembilan
rupiah), dan Tergugat setuju untuk menalangi kewajiban keluarga KRMH Soerjo
Wirjohadipoetro tersebut, tetapi tentu sangat wajar bila Tergugat meminta jaminan
atas kewajiban keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro tersebut berupa tanah, dan
karena keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro punya piutang dengan
Penggugat/Takala, maka dengan suka rela pada waktu itu Penggugat/Takala mau
menyerahkan tanah milik almarhumah Ny. Tiominar Mari, Hutasoit (ibu Penggugat)
kepada Tergugat, dan karena membantu anaknya maka almarhumah Ny. Tiominar
Maria Hutasoit pun setuju melakukan transaksi jual beli tanah dengan Sertifikat Hak
Milik nomor 932/Ragunan kepada Tergugat, dan pada saat itu Penggugat dengan
saudara-saudaranya yang lain telah membuat persetujuan kepada almarhumah
Tiominar Maria Hutasoit untuk menjual dan mengalihkan tanah terperkara tersebut
kepada Tergugat.
3. Bahwa Tergugat menolak dalil dari Penggugat yang menyatakan bahwa transaksi
jual beli ini adalah fiktif belaka karena tidak adanya pembayaran, proses jual beli ini
dilakukan di hadapan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dan mereka adalah
sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah sebagai pejabat
yang resmi, pejabat yang mempunyai ijin sebagai notaris dan ppat dari pemerintah,
bila penggugat mengemukakan dalil seperti ini berarti penggugat telah melakukan
pelecehan terhadap jabatan notaris dan ppat yaitu kepada Turut Tergugat I dan Turut
Tergugat II, sebagai mana yang telah Tergugat uraikan pada point-point diatas pada
jawaban ini, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak
4. Bahwa dalil yang menyatakan Penggugat sangat dirugikan atas perbuatan Tergugat
yang tidak melakukan pembayaran terhadap transaksi tersebut, INI BENAR-
BENAR DALIL YANG MENGADA-ADA, karena proses jual beli tanah tersebut
dilalui dengan proses awal yaitu Pengikatan Jual Beli dan Kuasa, kemudian
ditingkatkan menjadi Akta Jual Beli dan sebelumnya Penggugat sudah memberikan
Surat Persetujuan Ahli Waris kepada almarhumah Ny Tiominar Maria Hutasoit
untuk mengalih hakkan tanah terperkara, dan didalam akta Pengikatan Jual Beli dan
Kuasa dan begitu juga dengan akta jual beli disebut sebagai akta otentik dan berlaku
sebagai tanda penerimaan yang sah (kwitansi), jadi sangat tidak masuk akal bila
Penggugat menyatakan atas transaksi jual beli tanah terperkara tersebut tidak
menerima pembayaran, apakah Penggugat tidak tahu maksud dan tujuan dari akta
akta otentik tersebut, atau sama sekali tidak mengerti isinya, dan Penggugat
seharusnya sudah tahu dan sangat tahu apa yang melatar belakangi terjadinya jual
beli tanah terperkara tersebut dengan Tergugat, Penggugat dalam hal ini kan bukan
orang awam yang sama sekali tidak mengerti hukum.

Bahwa oleh karena gugatan Penggugat bukanlah Persona Standi in Judicio, maka sudah
selayaknya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak diterima.

B. Gugatan Penggugat Bahwa Gugatan Tidak Jelas

1. Para Tergugat yang menyatakan para penggugat dalam petitumnya telah meminta
kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
menyatakan tergugat telah melakukan Wanprestasi
2. Gugatan penggugat tidak jelas yang menyatakan bahwa Tergugat tidak pernah
melakukan pembayaran kepada almarhum Ny.Tiominar Maria Hutasoit, sehingga
akta pengikatan jual beli No. 6 pada tanggal 23 Juli 2009 yang dibuat oleh TURUT
TERGUGAT I Notaris Ny.Etief Moesa Sutjipto, SH tersebut adalah tidak sah dan
tidak berharga sehingga dimohonkan batal demi hukum. Dalam kenyataannya bahwa
Tergugat telah melakukan pembayaran yang sah
3. Bahwa PARA PENGGUGAT khawatir TERGUGAT akan berusaha untuk
mengalihkan dan atau menjaminkan kepada pihak lain obyek sengketa ini dan dalam
rangka untuk menghindari putusan yang merugikan PARA PENGGUGAT, dan juga
agar gugatan ini mendapatkan jaminan untuk dapat dilaksanakan apabila nanti
dikabulkan, PARA PENGGUGAT mohon agar majelis hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan yang memeriksa perkara ini untuk meletakan Sita jaminan atas Obyek
sengketa dalam perkara ini yaitu sebidang tanah Hak Milik nomor 923/Ragunan,
seluas 2.476 M2 (dua ribu empat ratus tujuh puluh enam Meter persegi) yang terletak
di Jl.Cilandak KKO Raya nomor 55, Jakarta Selatan; pernyataan guagatan tersbut
salah dan tidak jelas.

Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak jelas, maka sudah selayaknya Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menolak gugatan Penggugat atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan tidak diterima.

C. Gugatan Penggugat Tidak Jelas/Kabur (Obscuur Libel)

1. Bahwa dalil dalam gugatan yang di layangkan oleh Penggugat tidak jelas/kabur yang
menyatakan bahwa disebabkan terbukti bahwa secara nyata dan meyakinkan
TERGUGAT tidak pernah melakukan pembayaran kepada almarhum Ny.Tiominar
Maria Hutasoit, sehingga akta pengikatan jual beli No. 6 pada tanggal 23 Juli 2009
yang dibuat oleh TURUT TERGUGAT I Notaris Ny.Etief Moesa Sutjipto, SH
tersebut adalah tidak sah dan tidak berharga sehingga dimohonkan batal demi hukum
;
2. Bahwa dalil dalam gugatan penggugat yang menyatakan bahwa oleh karena Akta
Jual Beli No. 15 / 2009 tanggal 14 Juli 2009 cacat hukum maka sudah seharusnya
terhadap balik nama atas sertifikat Hak Milik Nomor 932/Ragunan atas nama
Tergugat saat ini tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat adalah kabur atau
obscur libel
3. Bahwa dengan demikian sudah jelas dan nyata perbuatan TERGUGAT adalah
merupakan suatu perbuatan melanggar suatu hak hukum PENGGUGAT
sebagaimana telah memenuhi sedikitnya empat unsur perbuatan melawan hukum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1365 KUHPerdata dan beradasarkan doktrin
hukum yang dikemukakan oleh R.Setiawan, SH. dalam bukunya yang berjudul
"Pokok - Pokok hukum perikatan", cetakan kelima, penerbit Bina Cipta Bandung
tahun 1994, halaman 75 yakni adalah sebagai berikut:
 Adanya perbuatan yang melanggar suatu hak hukum orang lain, atau bertentangan
dengan kewajiban hukum si pembuat, atau bertentangan dengan kesusilaan atau
kepatutan dalam masyarakat perihal memperhatikan kepentingan orang lain
 Adanya kesalahan pada diri si pembuat, yang dilakukan dengan sengaja atau tidak
sengaja ;
 Adanya kerugian pada diri penggugat;
 Adanya hubungan kausal (sebab akibat) antara kesalahan si pembuat dengan
kerugian yang timbul;

Bahwa Dalil dalil tersebut diatas tidakjelas/kabur

4. Bahwa Almarhumah Ny.Tiominar Maria Hutasoit adalah sebagai pemilik asal dari
sebidang tanah Hak Milik Nomor 932/Ragunan, sebagaimana diuraikan dalam
gambar situasi pada tanggal 17 Maret 1989, Nomor : 4318 seluas 2.476 M2 (dua ribu
empat ratus tujuh puluh enam meter persegi) yang terletak di Jl. Cilandak KKO Raya
Nomor 55, Jakarta Selatan yang pada saat ini telah tercatat atas nama Tergugat, dalil
dalil tersebut merupakan dalil yang tidak jelas/obscurlibel

Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak jelas/kabur, maka sudah selayaknya Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menolak gugatan Penggugat atau
setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak diterima.

DALAM POKOK PERKARA:

Bahwa semua yang TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT kemukakan pada bagian
eksepsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara ini:

1. Bahwa Tergugat dengan ini secara tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat kecuali mengenai dali-dalil yang secara tegas diakui oleh Tergugat.
2. Bahwa benar almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit telah meninggal dunia
sebagaimana Tergugat ketahui dari pengumuman Koran Kompas/Klasika tanggal 15
Oktober 2012, atas peristiwa meninggal dunia ibunya Penggugat, Tergugat turut
berduka cita.
3. Bahwa Tergugat dengan ini mohon akta (mohon dicatat dalam Berita Acara Sidang)
atas pengakuan Para Penggugat dalam butir 4 (halaman 2) gugatannya dengan secara
tegas telah mengakui : “Bahwa semasa hidupnya almarhumah Ny. Tiominar Maria
Hutasoit, melakukan transaksi jual beli tanah miliknya sebagaimana tertera dalam
sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan dan sebagaimana diuraikan dalam Gambar
Situasi tanggal 17 Maret 1989 nomor 4318/1989, luas 2.476 m2 (dua ribu empat ratus
tujuh puluh enam meter persegi) yang terletak di JI. Cilandak KKO Raya nomor 55,
Jakarta Selatan degtan Tergugat”.
4. Bahwa Tergugat dengan ini mohon akta (mohon dicatat dalam Berita Acara
Persidangan) atas pengakuan para Penggugat dalam butir 7 (halaman 3) gugatannya
yang dengan tegas-tegas telah mengakui bahwa transaksi jual beli tersebut
dituangkan dalam akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa yang dibuat dihadapan Turut
Tergugat I yang notabene adalah seorang Notaris, dan akta Jual Beli yang dibuat
dihadapan Turut 'Tergugat II yang notabene adalah seorang Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) ;
5. Bahwa Bahwa Tergugat dengan ini secara tegas-tegas menolak dalil Penggugat yang
mengatakan bahwa mengenai transaksi jual beli tersebut, almarhumah Ny. Tiominar
Maria Hutasoit semasa hidupnya belum pernah menerima uang dari Tergugat, dalil
mana adalah tidak benar, tidak dapat dibuktikan oleh Penggugat sehingga haruslah
ditolak oleh Majelis Hakim Yang Mulia.
6. Bahwa Tergugat dengan ini mohon akta (mohon dicatat dalam Berita Acara Sidang)
atas pengakuan Penggugat dalam butir 6 (halaman 3) gugatan yang dengan tegas-
tegas telah mengakui bahwa untuk transaksi jula beli atas tanah sebagai mana yang
dilakukan oleh almarhumah dilakukan secara “terang dan tunai”.
7. Bahwa Bahwa terhadap tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan yang
menjadi objek terperkara dalam perkara ini DAHULU memang benar milik dari
almarhumah Ny Tiominar Maria Hutasoit TETAPI tanah tersebut sudah di jual oleh
almarhumah Ny 'Tiominar Maria Hutasoit kepada Tergugat dengan persertujuan dari
seluruh anak-anak almarhumah Ny Tiominar, Maria Hutasoit, berdasarkan surat
Persetujuan Ahli Waris tertanggal 21 Juni 2009 dan surat persertujuan tersebut telah
di Bukukan dan di Daftarkan pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2009 oleh Turut
Tergugat I/Ny. Etief Moesa Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dan isi dari persertujuan
tersebut adalah : "anak-anak almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit memberikan
kuasa kepada Ny. Tiominar Maria Hutasoit (semasa hidupnya) untuk
menjual/mengalihkan atas sebidang tanah seluas 2.476 m2 yang terletak di jalan
Cilandak KKO Raya no. 55 Ragunan, Jakarta Selatan dengan Sertifikat Hak Milik
no. 932/ Ragunan yang tercatat atas nama Ny. Tiomonar Maria Hutasoit", dan surat
persertujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani.
8. Bahwa almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit telah melakukan transaksi jual beli
terhadap tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/ Ragunan dengan Tergugat
yang diawali dengan adanya akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa tanggal 23 Juni
2009 nomor 6 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I, yang isinya menyatakan
bahwa Penggugat bersedia menjual tanah terperkara dengan Sertifikat Hak Milik
nomor 932/Ragunan kepada Tergugat dengan harga sebesar Rp. 3.500.000.000,-
(tiga milyar lima ratus juta rupiah).
9. Bahwa atas transaksi diatas kemudian dilanjutkan dengan proses Akta Jual Beli
tanggal 14 Juli 2009 nomor 15/2009, yang dibuat dihadapan Olvia Afiaty/Turut
Tergugat II, dalam Akta Jual Beli ini juga disebutkan antara lain bahwa yang menjadi
Objek Jual Beli adalah tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan,
Gambar Situasi tanggal 17 Maret 1999 nomor 4318/1989, seluas 2.476m2, yang
terletak di JI. Cilandak Raya KKO Raya nomor 55, Kel. Ragunan, Kec. Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, dengan harga Rp. 3.500.000.000,-, (tiga milyar lima ratus
juta rupiah), bahwa point 8 dan 9 adalah sebagai bukti kwitansi yang sah.
10. Bahwa Tergugat menolak dalil dari Penggugat yang menyatakan bahwa transaksi
jual beli ini adalah fiktif belaka karena tidak adanya pembayaran, proses jual beli ini
dilakukan di hadapan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dan mereka adalah
sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah sebagai pejabat
yang resmi, pejabat yang mempunyai ijin sebagai Notaris dan PPAT dari Pemerintah,
bila Penggugat mengemukakan dalil seperti ini berarti Penggugat telah melakukan
pelecehan terhadap jabatan Notaris dan PPAT yaitu kepada Turut Tergugat I dan
Turut Tergugat II, sebagai mana yang telah Tergugat uraikan pada point-point diatas
pada jawaban ini, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak
11. Bahwa dalam pasal 1870 KUHPerd menerangkan”bagi para pihak yang
bekepentingan beserta para ahli warisnya atau pun bagi orang-orang yang
mendapatkan hak dari mereka, suatu akta otentik memberikan suatu bukti yang
sempurna tentang apa yang termuat didalamnya, bahwa berdasarkan ketentuan
hukum dan dalam pasal 165 HIR menerangkan sebagai berikut : Akta otentik, yaitu
suatu surat yang diperbuat oleh atau dihadapan pegawai umum yang berkuasa akan
membuatnya, mewujudkan bukti yang cukup bagi kedua belah pihak dan ahli
warisnya serta sekalian orang yang mendapat hak dari padanya, yaitu tentang segala
hal, yang tersebut didalam surat itu dan juga tentang yang tercantum dalam sarat itu
sebagai pemberitahuan sahaja ; tetapi yang tersebut kemudain itu hanya sekedar yang
diberitahukan itu langsung berhubungan degan pokok akte itu. Juncto pasal 1 angka
4 undang-undang nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Berserta
Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah yang berbunyi sebagai berikut : Pejabat
Pembuat Akta Tanah selanjutnya disebut PPAT, adalah pejabat umum yang diberi
wewenang untuk membuat akta pemindahan hak atas tanah. Akta pembebanan hak
atas tanah, dan akta pemberian kuasa pembebanan hak atas tanggungan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu berdasarkan pasal ini
sama sekali tidak ada kewenangan Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap
jual beli yang telah dilakukan oleh almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit ibunya
Penggugat dengan Tergugat karena proses jual beli tersebut dilakukan dihadapan
pejabat umum dan dibuatkan akta-akta otentik untuk mendukung peralihan hak
tersebut.
12. Bahwa dalil yang menyatakan Penggugat sangat dirugikan atas perbuatan Tergugat
yang tidak melakukan pembayaran terhadap transaksi tersebut, INI BENAR-
BENAR DALIL YANG MENGADA-ADA, karena proses jual beli tanah tersebut
dilalui dengan proses awal yaitu Pengikatan Jual Beli dan Kuasa, kemudian
ditingkatkan menjadi Akta Jual Beli dan sebelumnya Penggugat sudah memberikan
Surat Persetujuan Ahli Waris kepada almarhumah Ny Tiominar Maria Hutasoit
untuk mengalih hakkan tanah terperkara, dan didalam akta Pengikatan Jual Beli dan
Kuasa dan begitu juga dengan akta jual beli disebut sebagai akta otentik dan berlaku
sebagai tanda penerimaan yang sah (kwitansi), jadi sangat tidak masuk akal bila
Penggugat menyatakan atas transaksi jual beli tanah terperkara tersebut tidak
menerima pembayaran, apakah Penggugat tidak tahu maksud dan tujuan dari akta
akta otentik tersebut, atau sama sekali tidak mengerti isinya, dan Penggugat
seharusnya sudah tahu dan sangat tahu apa yang melatar belakangi terjadinya jual
beli tanah terperkara tersebut dengan Tergugat, Penggugat dalam hal ini kan bukan
orang awam yang sama sekali tidak mengerti hukum.
13. Bahwa sejak transaksi jual beli antara almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit
dengan Tergugat, hingga saat ini tanah terperkara tersebut dikuasai oleh Penggugat,
ini adalah suatu bukti bahwa Penggugat lah yang telah melakukan perbuatan
melawan hukum sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUHPerd, atas tanah milik
dari Tergugat, karena proses jual beli sudah sesuai dengan prosedur hukum yang
berlaku yang dilakukan dihadapan Notaris dan PPAT, kemudian sertifikat tanah
tersebut sudah beralih dan sudah terdaftar dan tercatat atas nama WAHYU SETIA/
Tergugat, bahwa dengan demikian ternyatalah dengan tegas bahwa dalil Penggugat
yang sekedar hanya "bicara saja" (tanpa dapat membuktikan dengan bukti akta
otentik), bahwa pembayaran belum dilakukan sematamata adalah "isapan jempol
belaka" yang harus ditolak oleh Majelis Hakim Yang Mulia karena bertentangan
dengan isi akta-akta otentik yang dibuat secara sah oleh almarhumah Ny. Tiominar
Matria Hutasoit dihadapan Pejabat Umum yang berwenang.
14. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat tidak pernah melakukan
pembayaran adalah bukti yang tidak masuk akal atau dalil yang sengaja
menghilangkan rangkaian peristiwa atau kejadian yang sebenarnya, bahwa awal dari
terjadinya transaksi jual beli tanah terperkara ini adalah dimulai dengan
berhutangnya Penggugat/Takala Gerald Manumpak Hutasoit kepada Bank CIC
Internasional Tbk, yang sudah jatuh tempo dan tidak bisa bayar, maka sebagai teman
Bambang S Soerjo meminta tolong kepada bapaknya KRMH Soerjo Wirjo
Hadipoetro untuk membantu Penggugat, maka dijuallah hotel Mirama Wisata milik
keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro yang pemegang sahamnya terdiri dari Pak
KRMH Soerjo Wirjohadipoetro, Bambang S Soerjo, Endang Titiek Soerjo dan
Bambang Soerjo Adianto (Edy Soerjo) kepada Tergugat untuk melunasi hutang
Penggugat/Takala kepada Bank CIC Internasional Tbk, dan dari penjualan hotel
tersebut, keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro ada tunggakan pajak dan
pesangon karyawan Hotel yang belum dibayar,karena keluarga KRMH Soerjo
Wirjohadipoetro tidak punya dana cash, maka dimintalah kepada Tergugat sebagai
pembeli waktu. itu untuk membereskan masalah pesangon karyawan dan pajak yang
tertunggak sebesar kurang lebih Rp. 7.212.774.699,- (tujuh milyar dua ratus dua
belas juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh sembilan
rupiah), dan Tergugat setuju untuk menalangi kewajiban keluarga KRMH Soerjo
Wirjohadipoetro tersebut, tetapi tentu sangat wajar bila Tergugat meminta jaminan
atas kewajiban keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro tersebut berupa tanah, dan
karena keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro punya piutang dengan
Penggugat/Takala, maka dengan suka rela pada waktu itu Penggugat/Takala mau
menyerahkan tanah milik almarhumah Ny. Tiominar Mari, Hutasoit (ibu Penggugat)
kepada Tergugat, dan karena membantu anaknya maka almarhumah Ny. Tiominar
Maria Hutasoit pun setuju melakukan transaksi jual beli tanah dengan Sertifikat Hak
Milik nomor 932/Ragunan kepada Tergugat, dan pada saat itu Penggugat dengan
saudara-saudaranya yang lain telah membuat persetujuan kepada almarhumah
Tiominar Maria Hutasoit untuk menjual dan mengalihkan tanah terperkara tersebut
kepada Tergugat.
15. Bahwa apa yang telah diakui oleh Penggugat, pada point 4 halaman 2 gugatannya
sudah sangat jelas bahwa almarhumah Ny. Tiominar melakukan transaksi jual beli
dengan Tergugat. Hal ini dikarenakan almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit
membantu Penggugat sebagai anaknya, untuk mengurangi kewajiban Penggugat
kepada keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro dengan melakukan transaksi jual
beli dengan Tergugat, maka sepatutnyalah Tergugat harus dilindungi oleh hukum,
karena Tergugat adalah pembeli yang beritikat baik.
16. Bahwa dapat diambil suatu contoh yaitu pada suatu hari si A dan si B menghadap di
muka Notaris/PPAT dan menerangkan bahwa mereka telah mengadakan jual beli
sebuah rumah dengan harga tertentu, maka harus di anggap sebagai benar, tidak saja
bahwa mereka itu telah menerangkan tentang terjadinya jual beli rumah itu, tetapi
juga bahwa jual beli rumah tersebut benar-benar terjadi. Dengan demikian rumah si
A itu benar sudah di jual kepada si B, inilah yang dimaksudkan oleh undang-undang
dengan kekuatan pembuktian akta otentik itu, seperti ditegaskan dalam Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 3917 K/Pdt/1986 bahwa dapat ditarik
kesimpulan, pada dasarnya apa yang tertuang dalam akta Notaris, harus dianggap
benar merupakan kehendak para. pihak.
17. Bahwa dalil Penggugat yang di kutib dari buku yang berjudul "Pokok-pokok Hukum
Perikatan" karangan R. Setiawan, SH adalah benar, karena itu adalah teori hukum
tentang Perbuatan Melawan Hukum, dan itu benar adanya, AKAN TETAPI apaka
teori yang Penggugat uraikan tersebut ada hubungannya atau setidak tidaknya
peristiwa-peristiwa transaksi jual beli tanah terperkara tersebut masuk menjadi
unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagai mana yang dituduhkan. oleh
Penggugat kepada Tergugat, tentu tidak, karena alur cerita dan peristiwanya sudah
jelas berbeda, karena transaksi dalam peristiwa ini terjadi karena memenuhi sebagian
kewajiban Penggugat kepada keluarga KHRM Soejo Wirjohadipoetro, dan pada saat
itu disetujui oleh semua pihak, dengan demikian dalil Penggugat adalah dalil yang
tidak berdasarkan hukum dan dalil yang mengada-ada.
18. Bahwa untuk sita jaminan permintaan ini adalah permintaan yang tidak ada dasar'
hukumnya, karena dalam perkara ini justru Penggugat lah yang telah melakukan
perbuatan melawan hukum dengan tidak mau keluar dari tanah terperkara karena
tanah terperkara sudah bukan milik dari Penggugat lagi, justru Penggugat yang
menggugat dan menguasai fisik dan Penggugat juga yang mengajukan sita jaminan
dalam gugatan terhadap tanah terperkara, aneh bin ajaib ini adalah alasan-alasan
yang tidak masuk akal.

Dalam Rekonpensi

19. Bahwa hal-hal yang diuraikan dalam pokok perkara tersebut diatas menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan dalam rekonpensi dibawah ini.
20. Bahwa terhadap perbuatan Penggugat dengan orang suruhan atau kuasa hukumnya
dengan menguasai tanpa mau mengosongkan tanah terperkara milik Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi jelas perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi yang
mengakibatkan kerugian bagi Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi.
21. Bahwa tanah terperkara setelah dibalik nama sertifikatnya ke atas nama dan tercatat
atas nama Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi, yaitu sejak tahun 2009 sampai
dengan sekarang tahun 2013, Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tidak mau
menyerahkan atau mengosongkan fisik tanah terperkara tersebut, dan akibat
perbuatan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tersebut jelas menimbulkan
kerugian kepada Penggugat Rekonepnsi/Tergugat Konpensi.
22. Bahwa besarnya kerugian tersebut adalah, yaitu dari tahun 2009 sampai sekarang
tahun 2013 maka ada 4 tahun tanah tersebut dikuasai oleh Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi, dan bila dihitung sewa tanah tersebut/tanah
terperkara pertahunnya adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan
dikalikan dengan lamanya 4 tahun, maka kerugian materil yang dialami oleh
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi adalah sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu
milyar dua ratus juta rupiah).
23. Bahwa ditambah dengan kerugian immaterial yang diderita oleh Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi, karena atas. ketidak nyamanan Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi oleh perbuatan melawan hukum yang dilakukan
Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi, dengan menguasai tanah terperkara yang
sudah jelas-jelas adalah milik Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi, maka
kerugian immaterial tersebut dapat dinilai dengan uang yaitu sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
24. Bahwa total kerugian materil dengan kerugian immaterial yang diderita oleh
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi adalah total sebesar Rp 2.200.000.000,-
(dua milyar dua ratus juta rupiah)
25. Bahwa sebagai pemilik yang sah Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi hanya
minta tanah tersebut dikosongkan dari pihak manapun termasuk tetapi tidak terbatas
pada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi, orang-orang Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi dan kuasa hukum Tergugat Rekonepnsi/Penggugat
Konpensi.
II. DUPLIK
Bahwa dalam menanggapi REPLIK PENGGUGAT, pertama-tama TERGUGAT dan
TURUT TERGUGAT memberikan tanggapan yang merupakan jawaban atas pernyataan
Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat dan Turut Tergugat tidak beriktikad baik
dengan tidak memberikan atau menanggapi resume perkara yang diajukan oleh Penggugat.
Dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa baik TERGUGAT maupun TURUT TERGUGAT
telah menyerahkan tanggapan atas resume yang diajukan oleh pihak Tergugat dan Turut
Tergugat kepada Hakim Mediator Perkara Perdata No. 20/PDT.G/2016/PN.MJL melalui
Panitera Penganti yang bertugas dalam perkara a quo setelah tidak tercapainya perdamaian.
Selanjutnya atas REPLIK PENGUGAT, maka TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT
menyampaikan Duplik sebagai berikut:DUPLIK

I. DALAM KONPENSI

Bahwa Tergugat menolak secara tegas seluruh dalil-dalil yang termuat dalam Surat Gugatan
Penggugat serta yang dipertegas kembali dalam Repliknya, dan Tergugat tetap berpegang
teguh pada dalil-dalil yang telah diajukan dalam Jawaban tertanggal 10 September 2013.
Bahwa pada prinsipnya Tergugat, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, dan Turut Tergugat
III tetap pada dalil-dalil dalam Eksepsi/Jawaban terdahulu, dan membantah semua dalil-dalil
Penggugat baik dalam gugatannya maupun dalam Replik

II.DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat dengan ini secara tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat kecuali mengenai dali-dalil yang secara tegas diakui oleh Tergugat.
2. Bahwa benar almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit telah meninggal dunia
sebagaimana Tergugat ketahui dari pengumuman Koran Kompas/Klasika tanggal 15
Oktober 2012, atas peristiwa meninggal dunia ibunya Penggugat, Tergugat turut
berduka cita.
3. Bahwa Tergugat dengan ini mohon akta (mohon dicatat dalam Berita Acara Sidang)
atas pengakuan Para Penggugat dalam butir 4 (halaman 2) gugatannya dengan secara
tegas telah mengakui : “Bahwa semasa hidupnya almarhumah Ny. Tiominar Maria
Hutasoit, melakukan transaksi jual beli tanah miliknya sebagaimana tertera dalam
sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan dan sebagaimana diuraikan dalam Gambar
Situasi tanggal 17 Maret 1989 nomor 4318/1989, luas 2.476 m2 (dua ribu empat ratus
tujuh puluh enam meter persegi) yang terletak di JI. Cilandak KKO Raya nomor 55,
Jakarta Selatan degtan Tergugat”.
4. Bahwa Tergugat dengan ini mohon akta (mohon dicatat dalam Berita Acara
Persidangan) atas pengakuan para Penggugat dalam butir 7 (halaman 3) gugatannya
yang dengan tegas-tegas telah mengakui bahwa transaksi jual beli tersebut
dituangkan dalam akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa yang dibuat dihadapan Turut
Tergugat I yang notabene adalah seorang Notaris, dan akta Jual Beli yang dibuat
dihadapan Turut 'Tergugat II yang notabene adalah seorang Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) ;
5. Bahwa Tergugat dengan ini secara tegas-tegas menolak dalil Penggugat yang
mengatakan bahwa mengenai transaksi jual beli tersebut, almarhumah Ny. Tiominar
Maria Hutasoit semasa hidupnya belum pernah menerima uang dari Tergugat, dalil
mana adalah tidak benar, tidak dapat dibuktikan oleh Penggugat sehingga haruslah
ditolak oleh Majelis Hakim Yang Mulia.
6. Bahwa Tergugat dengan ini mohon akta (mohon dicatat dalam Berita Acara Sidang)
atas pengakuan Penggugat dalam butir 6 (halaman 3) gugatan yang dengan tegas-
tegas telah mengakui bahwa untuk transaksi jula beli atas tanah sebagai mana yang
dilakukan oleh almarhumah dilakukan secara “terang dan tunai”.
7. Bahwa terhadap tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan yang
menjadi objek terperkara dalam perkara ini DAHULU memang benar milik dari
almarhumah Ny Tiominar Maria Hutasoit TETAPI tanah tersebut sudah di jual oleh
almarhumah Ny 'Tiominar Maria Hutasoit kepada Tergugat dengan persertujuan dari
seluruh anak-anak almarhumah Ny Tiominar, Maria Hutasoit, berdasarkan surat
Persetujuan Ahli Waris tertanggal 21 Juni 2009 dan surat persertujuan tersebut telah
di Bukukan dan di Daftarkan pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2009 oleh Turut
Tergugat I/Ny. Etief Moesa Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dan isi dari persertujuan
tersebut adalah : "anak-anak almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit memberikan
kuasa kepada Ny. Tiominar Maria Hutasoit (semasa hidupnya) untuk
menjual/mengalihkan atas sebidang tanah seluas 2.476 m2 yang terletak di jalan
Cilandak KKO Raya no. 55 Ragunan, Jakarta Selatan dengan Sertifikat Hak Milik
no. 932/ Ragunan yang tercatat atas nama Ny. Tiomonar Maria Hutasoit", dan surat
persertujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani.
8. Bahwa almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit telah melakukan transaksi jual beli
terhadap tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/ Ragunan dengan Tergugat
yang diawali dengan adanya akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa tanggal 23 Juni
2009 nomor 6 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I, yang isinya menyatakan
bahwa Penggugat bersedia menjual tanah terperkara dengan Sertifikat Hak Milik
nomor 932/Ragunan kepada Tergugat dengan harga sebesar Rp. 3.500.000.000,-
(tiga milyar lima ratus juta rupiah).
9. Bahwa atas transaksi diatas kemudian dilanjutkan dengan proses Akta Jual Beli
tanggal 14 Juli 2009 nomor 15/2009, yang dibuat dihadapan Olvia Afiaty/Turut
Tergugat II, dalam Akta Jual Beli ini juga disebutkan antara lain bahwa yang menjadi
Objek Jual Beli adalah tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan,
Gambar Situasi tanggal 17 Maret 1999 nomor 4318/1989, seluas 2.476m2, yang
terletak di JI. Cilandak Raya KKO Raya nomor 55, Kel. Ragunan, Kec. Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, dengan harga Rp. 3.500.000.000,-, (tiga milyar lima ratus
juta rupiah), bahwa point 8 dan 9 adalah sebagai bukti kwitansi yang sah.
10. Bahwa Tergugat menolak dalil dari Penggugat yang menyatakan bahwa transaksi
jual beli ini adalah fiktif belaka karena tidak adanya pembayaran, proses jual beli ini
dilakukan di hadapan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dan mereka adalah
sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah sebagai pejabat
yang resmi, pejabat yang mempunyai ijin sebagai Notaris dan PPAT dari Pemerintah,
bila Penggugat mengemukakan dalil seperti ini berarti Penggugat telah melakukan
pelecehan terhadap jabatan Notaris dan PPAT yaitu kepada Turut Tergugat I dan
Turut Tergugat II, sebagai mana yang telah Tergugat uraikan pada point-point diatas
pada jawaban ini, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak
11. Bahwa dalam pasal 1870 KUHPerd menerangkan ”bagi para pihak yang
bekepentingan beserta para ahli warisnya atau pun bagi orang-orang yang
mendapatkan hak dari mereka, suatu akta otentik memberikan suatu bukti yang
sempurna tentang apa yang termuat didalamnya, bahwa berdasarkan ketentuan
hukum dan dalam pasal 165 HIR menerangkan sebagai berikut : Akta otentik, yaitu
suatu surat yang diperbuat oleh atau dihadapan pegawai umum yang berkuasa akan
membuatnya, mewujudkan bukti yang cukup bagi kedua belah pihak dan ahli
warisnya serta sekalian orang yang mendapat hak dari padanya, yaitu tentang segala
hal, yang tersebut didalam surat itu dan juga tentang yang tercantum dalam sarat itu
sebagai pemberitahuan sahaja ; tetapi yang tersebut kemudain itu hanya sekedar yang
diberitahukan itu langsung berhubungan degan pokok akte itu. Juncto pasal 1 angka
4 undang-undang nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Berserta
Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah yang berbunyi sebagai berikut : Pejabat
Pembuat Akta Tanah selanjutnya disebut PPAT, adalah pejabat umum yang diberi
wewenang untuk membuat akta pemindahan hak atas tanah. Akta pembebanan hak
atas tanah, dan akta pemberian kuasa pembebanan hak atas tanggungan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu berdasarkan pasal ini
sama sekali tidak ada kewenangan Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap
jual beli yang telah dilakukan oleh almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit ibunya
Penggugat dengan Tergugat karena proses jual beli tersebut dilakukan dihadapan
pejabat umum dan dibuatkan akta-akta otentik untuk mendukung peralihan hak
tersebut.
12. Bahwa dalil yang menyatakan Penggugat sangat dirugikan atas perbuatan Tergugat
yang tidak melakukan pembayaran terhadap transaksi tersebut, INI BENAR-
BENAR DALIL YANG MENGADA-ADA, karena proses jual beli tanah tersebut
dilalui dengan proses awal yaitu Pengikatan Jual Beli dan Kuasa, kemudian
ditingkatkan menjadi Akta Jual Beli dan sebelumnya Penggugat sudah memberikan
Surat Persetujuan Ahli Waris kepada almarhumah Ny Tiominar Maria Hutasoit
untuk mengalih hakkan tanah terperkara, dan didalam akta Pengikatan Jual Beli dan
Kuasa dan begitu juga dengan akta jual beli disebut sebagai akta otentik dan berlaku
sebagai tanda penerimaan yang sah (kwitansi), jadi sangat tidak masuk akal bila
Penggugat menyatakan atas transaksi jual beli tanah terperkara tersebut tidak
menerima pembayaran, apakah Penggugat tidak tahu maksud dan tujuan dari akta
akta otentik tersebut, atau sama sekali tidak mengerti isinya, dan Penggugat
seharusnya sudah tahu dan sangat tahu apa yang melatar belakangi terjadinya jual
beli tanah terperkara tersebut dengan Tergugat, Penggugat dalam hal ini kan bukan
orang awam yang sama sekali tidak mengerti hukum.
13. Bahwa sejak transaksi jual beli antara almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit
dengan Tergugat, hingga saat ini tanah terperkara tersebut dikuasai oleh Penggugat,
ini adalah suatu bukti bahwa Penggugat lah yang telah melakukan perbuatan
melawan hukum sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUHPerd, atas tanah milik
dari Tergugat, karena proses jual beli sudah sesuai dengan prosedur hukum yang
berlaku yang dilakukan dihadapan Notaris dan PPAT, kemudian sertifikat tanah
tersebut sudah beralih dan sudah terdaftar dan tercatat atas nama WAHYU SETIA/
Tergugat, bahwa dengan demikian ternyatalah dengan tegas bahwa dalil Penggugat
yang sekedar hanya "bicara saja" (tanpa dapat membuktikan dengan bukti akta
otentik), bahwa pembayaran belum dilakukan sematamata adalah "isapan jempol
belaka" yang harus ditolak oleh Majelis Hakim Yang Mulia karena bertentangan
dengan isi akta-akta otentik yang dibuat secara sah oleh almarhumah Ny. Tiominar
Matria Hutasoit dihadapan Pejabat Umum yang berwenang.
14. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat tidak pernah melakukan
pembayaran adalah bukti yang tidak masuk akal atau dalil yang sengaja
menghilangkan rangkaian peristiwa atau kejadian yang sebenarnya, bahwa awal dari
terjadinya transaksi jual beli tanah terperkara ini adalah dimulai dengan
berhutangnya Penggugat/Takala Gerald Manumpak Hutasoit kepada Bank CIC
Internasional Tbk, yang sudah jatuh tempo dan tidak bisa bayar, maka sebagai teman
Bambang S Soerjo meminta tolong kepada bapaknya KRMH Soerjo Wirjo
Hadipoetro untuk membantu Penggugat, maka dijuallah hotel Mirama Wisata milik
keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro yang pemegang sahamnya terdiri dari Pak
KRMH Soerjo Wirjohadipoetro, Bambang S Soerjo, Endang Titiek Soerjo dan
Bambang Soerjo Adianto (Edy Soerjo) kepada Tergugat untuk melunasi hutang
Penggugat/Takala kepada Bank CIC Internasional Tbk, dan dari penjualan hotel
tersebut, keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro ada tunggakan pajak dan
pesangon karyawan Hotel yang belum dibayar,karena keluarga KRMH Soerjo
Wirjohadipoetro tidak punya dana cash, maka dimintalah kepada Tergugat sebagai
pembeli waktu. itu untuk membereskan masalah pesangon karyawan dan pajak yang
tertunggak sebesar kurang lebih Rp. 7.212.774.699,- (tujuh milyar dua ratus dua
belas juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh sembilan
rupiah), dan Tergugat setuju untuk menalangi kewajiban keluarga KRMH Soerjo
Wirjohadipoetro tersebut, tetapi tentu sangat wajar bila Tergugat meminta jaminan
atas kewajiban keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro tersebut berupa tanah, dan
karena keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro punya piutang dengan
Penggugat/Takala, maka dengan suka rela pada waktu itu Penggugat/Takala mau
menyerahkan tanah milik almarhumah Ny. Tiominar Mari, Hutasoit (ibu Penggugat)
kepada Tergugat, dan karena membantu anaknya maka almarhumah Ny. Tiominar
Maria Hutasoit pun setuju melakukan transaksi jual beli tanah dengan Sertifikat Hak
Milik nomor 932/Ragunan kepada Tergugat, dan pada saat itu Penggugat dengan
saudara-saudaranya yang lain telah membuat persetujuan kepada almarhumah
Tiominar Maria Hutasoit untuk menjual dan mengalihkan tanah terperkara tersebut
kepada Tergugat.
15. Bahwa apa yang telah diakui oleh Penggugat, pada point 4 halaman 2 gugatannya
sudah sangat jelas bahwa almarhumah Ny. Tiominar melakukan transaksi jual beli
dengan Tergugat. Hal ini dikarenakan almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit
membantu Penggugat sebagai anaknya, untuk mengurangi kewajiban Penggugat
kepada keluarga KRMH Soerjo Wirjohadipoetro dengan melakukan transaksi jual
beli dengan Tergugat, maka sepatutnyalah Tergugat harus dilindungi oleh hukum,
karena Tergugat adalah pembeli yang beritikat baik.
16. Bahwa dapat diambil suatu contoh yaitu pada suatu hari si A dan si B menghadap di
muka Notaris/PPAT dan menerangkan bahwa mereka telah mengadakan jual beli
sebuah rumah dengan harga tertentu, maka harus di anggap sebagai benar, tidak saja
bahwa mereka itu telah menerangkan tentang terjadinya jual beli rumah itu, tetapi
juga bahwa jual beli rumah tersebut benar-benar terjadi. Dengan demikian rumah si
A itu benar sudah di jual kepada si B, inilah yang dimaksudkan oleh undang-undang
dengan kekuatan pembuktian akta otentik itu, seperti ditegaskan dalam Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 3917 K/Pdt/1986 bahwa dapat ditarik
kesimpulan, pada dasarnya apa yang tertuang dalam akta Notaris, harus dianggap
benar merupakan kehendak para. pihak.
17. Bahwa dalil Penggugat yang di kutib dari buku yang berjudul "Pokok-pokok Hukum
Perikatan" karangan R. Setiawan, SH adalah benar, karena itu adalah teori hukum
tentang Perbuatan Melawan Hukum, dan itu benar adanya, AKAN TETAPI apaka
teori yang Penggugat uraikan tersebut ada hubungannya atau setidak tidaknya
peristiwa-peristiwa transaksi jual beli tanah terperkara tersebut masuk menjadi
unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagai mana yang dituduhkan. oleh
Penggugat kepada Tergugat, tentu tidak, karena alur cerita dan peristiwanya sudah
jelas berbeda, karena transaksi dalam peristiwa ini terjadi karena memenuhi sebagian
kewajiban Penggugat kepada keluarga KHRM Soejo Wirjohadipoetro, dan pada saat
itu disetujui oleh semua pihak, dengan demikian dalil Penggugat adalah dalil yang
tidak berdasarkan hukum dan dalil yang mengada-ada.
18. Bahwa untuk sita jaminan permintaan ini adalah permintaan yang tidak ada dasar'
hukumnya, karena dalam perkara ini justru Penggugat lah yang telah melakukan
perbuatan melawan hukum dengan tidak mau keluar dari tanah terperkara karena
tanah terperkara sudah bukan milik dari Penggugat lagi, justru Penggugat yang
menggugat dan menguasai fisik dan Penggugat juga yang mengajukan sita jaminan
dalam gugatan terhadap tanah terperkara, aneh bin ajaib ini adalah alasan-alasan
yang tidak masuk akal.
Dalam Rekonpensi
19. Bahwa hal-hal yang diuraikan dalam pokok perkara tersebut diatas menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan dalam rekonpensi dibawah ini.
20. Bahwa terhadap perbuatan Penggugat dengan orang suruhan atau kuasa hukumnya
dengan menguasai tanpa mau mengosongkan tanah terperkara milik Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi jelas perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi yang
mengakibatkan kerugian bagi Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi.
21. Bahwa tanah terperkara setelah dibalik nama sertifikatnya ke atas nama dan tercatat
atas nama Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi, yaitu sejak tahun 2009 sampai
dengan sekarang tahun 2013, Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tidak mau
menyerahkan atau mengosongkan fisik tanah terperkara tersebut, dan akibat
perbuatan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi tersebut jelas menimbulkan
kerugian kepada Penggugat Rekonepnsi/Tergugat Konpensi.
22. Bahwa besarnya kerugian tersebut adalah, yaitu dari tahun 2009 sampai sekarang
tahun 2013 maka ada 4 tahun tanah tersebut dikuasai oleh Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi, dan bila dihitung sewa tanah tersebut/tanah
terperkara pertahunnya adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan
dikalikan dengan lamanya 4 tahun, maka kerugian materil yang dialami oleh
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi adalah sebesar Rp. 1.200.000.000,- (satu
milyar dua ratus juta rupiah).
23. Bahwa ditambah dengan kerugian immaterial yang diderita oleh Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi, karena atas. ketidak nyamanan Penggugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi oleh perbuatan melawan hukum yang dilakukan
Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi, dengan menguasai tanah terperkara yang
sudah jelas-jelas adalah milik Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi, maka
kerugian immaterial tersebut dapat dinilai dengan uang yaitu sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
24. Bahwa total kerugian materil dengan kerugian immaterial yang diderita oleh
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi adalah total sebesar Rp 2.200.000.000,-
(dua milyar dua ratus juta rupiah)
25. Bahwa sebagai pemilik yang sah Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi hanya
minta tanah tersebut dikosongkan dari pihak manapun termasuk tetapi tidak terbatas
pada Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi, orang-orang Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi dan kuasa hukum Tergugat Rekonepnsi/Penggugat
Konpensi.
Berdasarkan alasan tersebut diatas, maka kami mohon kepada Ketua Pengadilan / Majelis
Hukum yang mengadili dan memeriksa perkara tersebut agar kiranya berkenan menjatuhkan
putusan yang amarnya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hukum berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).

III. TENTANG BUKTI BUKTI TERTULIS PARA


TERGUGAT/PENGGUGAT REKONPENSI

1. Bahwa Bukti T– 1 Akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa tanggal 23 Juni 2009 nomor
6, yang dibuat dihadapan Ny. Etief Moesa Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, antara
Ibu Penggugat dengan Tergugat. (sesuai dengan aslinya), diberi tanda T-1
Bukti ini menerangkan almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit telah melakukan
transaksi jual beli terhadap tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 932/Ragunan
dengan Tergugat yang diawali dengan adanya akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa
tanggal 23 Juni 2009 nomor 6 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I, yang isinya
menyatakan bahwa Penggugat bersedia menjual tanah terperkara dengan Sertifikat
Hak Milik nomor 932/Ragunan kepada Tergugat dengan harga sebesar Rp.
3.500.000.000,- (tiga milyar lima ratus juta rupiah).
2. Bahwa Bukti T-2 Surat Pernyataan Ahli Waris, pernyataan ini dibuat oleh Ny.
Tiomnar Maria Hutasoit selaku kuasa dari para Penggugat dan ahli waris yang lain,
adalah ahli waris dari Prof. DR. Jannes Humuntal Hutasoit yang telah meninggal
dunia di Jakarta tanggal 17 Maret 1995, tertanggal 11 Maret 1997 yang telah
disahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat (sesuai dengan aslinya ), diberi tanda
T-2
Bukti ini menerangkan bahwa adanya Surat Pernyataan Ahli Waris yang dibuat oleh
Ny.Tiomnar Maria Hutasoit selaku kuasa dari para Penggugat dan ahli waris lainnya
yang menyatakan bahwa Takala Gerald Hutasoit dan Posma Hutasoit merupakan ahli
waris dari Ny. Tiominar Maria Hutasoit. .
3. Bahwa Bukti T-3 Surat Persetujuan Ahli Waris tertanggal 21 Juni 2009 adalah
persetujuan Penggugat dan saudara Penggugat yaitu ahli waris Prof, DR. Jannes
Humuntal Hutasoit, memberikan persetujuan kepada Ny. Tiominar Maria Hutasoit
untuk menjual tanah dan bangunan seluas 2.476 m2 yang terletak di Jl Cilandak KKO
Raya No. 55 Ragunan Jakarta Selatan (tanah terperkara) (Copy)., diberi tanda T-3
Bukti ini menerangan bahwa para penggugat yang merupakan ahli waris dari
almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit telah memberikan persetujuan kepada Ny.
Tiominar Maria Hutasoit untuk menjual tanah dan bangunan seluas 2.476m2 yang
terletak di Jl Cilandak KKO Raya No. 55 Ragunan Jakarta Selatan, yang isi dari
persertujuan tersebut adalah : "anak-anak almarhumah Ny. Tiominar Maria Hutasoit
memberikan kuasa kepada Ny. Tiominar Maria Hutasoit (semasa hidupnya) untuk
menjual/mengalihkan atas sebidang tanah seluas 2.476 m2 yang terletak di jalan
Cilandak KKO Raya no. 55 Ragunan, Jakarta Selatan dengan Sertifikat Hak Milik
no. 932/ Ragunan yang tercatat atas nama Ny. Tiominar Maria Hutasoit", dan surat
persertujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani
4. Bahwa Bukti T-4 Akta Perjanjian Pengosongan tanggal 23 Juni 2009 nomor 7, yang
dibuat dihadapan Ny. Etief Moesa Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, (copy), diberi
tanda T-4
Bukti ini menerangkan bahwa adanya janji Ny. Tiominar Maria Hutasoit (Ibu Para
Tergugat Rekonpensi / Para Penggugat Konpensi) untuk mengosongkan tanah obyek
perkara ini selambat-lambatnya tanggal 23 Oktober 2009 akan tetapi faktanya sampai
saat ini ahli waris Ny. Tiominar Maria Hutasoit atau Para Tergugat Rekonpensi / Para
Penggugat Konpensi masih menguasai tanah obyek perkara ini dan oleh karena hak
milik atas tanahnya tersebut telah beralih kepada Penggugat Rekonpensi / Tergugat
Konpensi.
5. Bahwa Bukti T-5 Surat Pernyataan Pembayaran tanggal 22 Mei 2009, yang dibuat
oleh M. Lutfie Suhartono, SH, bertindak untuk dan atas nama Penggugat yang
menyatakan akan membeli kembali tanah terperkara dengan nilai Rp.
6.000.000.000,- dengan jangka waktu sampai tanggal 19 Juni 2009, dan bila
Penggugat tidak membayar sejumlah uang tersebut makan tanah terperkara akan
menjadi milik Tergugat (Copy), diberi tanda T-5
Bukti ini menerangkan bahwa adanya pernyataan yang dibuat oleh Notaris atas nama
Penggugat untuk membeli kembali tanah perkara dengan jangka waktu tertentu dan
apabila Penggugat tidak membayar maka tanah tersebut akan jadi milik Tergugat
6. Bahwa Bukti P-6 Akta Perjanjian Untuk Membeli Kembali tanggal 23 Juni 2009
nomor 8, yang dibuat dihadapan Ny. Etief Moesa Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta,
dan faktanya pembelian kembali ini sama sekali tidak terjadi (Sesuai dengan aslinya
)., diberi tanda T-6;
Bukti ini menerangkan bahwa adanya akta perjanjian antara Penggugat dan juga
Tergugat atas untuk pembelian kembali tanah dan bangunan, tetapi pembelian
kembali tersebut sama sekali tidak terjadi
7. Bahwa Bukti T-7 Akta Jual Beli tanggal 14 Juli 2009 nomor 15/2009, yang dibuat
dihadapan Olvia Afiaty, SH, M.Hum, PPAT Wilayah Jakarta Selatan, ini adalah
proses peralihan tanah terperkara kepada Tergugat (Copy sesuai Asli oleh OLVIA
AFIATY, SH, M.Hum Notaris di Jakarta), diberi tanda T-7
Bukti ini menerangkan bahwa adanya akta jual beli sebagai proses peralihan tanah
perkara kepada Tergugat
8. Bahwa Bukti T-8 Buku Tanah Sertipikat Hak Milik nomor 932/Ragunan, yang
terletak di JI. Cilandak KKO Raya no,55, Kel. Ragunan, Kec, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan, Gambar Situasi 1713-1989, nomor 4318/1989, dengan luas 2.476 m2, yang
tercatat atas nama Tergugat (Copy sesuai Asli oleh Bank BCA Tbk, Kantor Kredit
Konsumer Surabaya tanggal 10 Januari 2014).(copy dari copy),diberi tanda T-8
Bukti ini menerangkan bahwa Tergugat memiliki Buku Tanah Sertifikat hak milik
atas namanya yang ada di jl. Cilandak KKO Raya no.55, Ragunan, Pasar
Minggu,Jakarta Selatan
9. Bhawa Bukti T-9 Sertipikat Hak Tanggungan nomor 3023/2010 yang dikeluarkan
oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan terhadap tanah terperkara yang sudah
dijaminkan oleh Tergugat kepada Bank BCA pada tanggal 23 Juni 2010 jauh
sebelum Penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (Copy
dari copy oleh Bank BCA Tbk, Kantor Kredit Konsumer Surabaya).,diberi tanda T-
9
Bukti ini menerangkan bahwa tanah terperkara sudah dijaminkan oleh Tergugat
kepada Bank BCA pada tanggal 23 Juni 2010 jauh sebelum Penggugat mengajukan
gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang mana hal ini berarti bahwa pada
tahun 2010 tanah terperkara tersebut sudah menjadi hak milik Tergugat.
10. Bhawa Bukti T-10 Surat dari PT BANK CENTRAL ASIA TBK, tertanggal 3
Agustus 2012 nomor 7264/KKS/2012, yang menerangkan bahwa tanah dengan
Sertipikat Hak Milik no.932/Ragunan atas nama Wahyu Setia/Tergugat yang terletak
di JI Raya Cilandak KKO no. 55 Rt.08, Rw.05, Kel. Ragunan, Kec Pasar Minggu,
Jakarta Selatan (sesuai dengan aslinya),diberi tanda T-10
Bukti ini menerangkan bahwa adanya surat keterangan dari PT BANK CENTRAL
ASIA TBK. Yang menerangkan bahwa tanah dengan sertifikat hak milik
no.932/Ragunan yang terletak di JI Raya Cilandak KKO no. 55 Rt.08, Rw.05, Kel.
Ragunan, Kec Pasar Minggu, Jakarta Selatan merupakan atas nama Wahyu
Setya/Tergugat .
11. Bahwa Bukti T/PR-11 Akta Perjanjian Sewa Menyewa (Kontrak) tanggal 2 maret
2010 nomor 1, yang dibuat dihadapan Ny. Etief Moesa Sutjipto, SH, Notaris di
Jakarta, adalah perjanjian sewa antara Tergugat dengan Drs.. Muhammad Umar,
dengan jangka waktu sewa selama 1 tahun (sesuai dengan aslinya),diberi tanda T/PR-
11
Bukti ini menerangkan bahwa adanya Akta Sewa Menyewa antara Tergugat dengan
Drs. Muhammad Umar yang dibuat di hadapan Notaris
12. Bahwa Bukti T/PR-12 : Surat Pernyataan Pembayaran Sewa Tanah Jl Cilandak KKO
Raya no.55, tanggal 9 Juni 2011, yang dibuat oleh M. Lutfie Suhartono, SH (Kuasa
Hukum Penggugat), (sesuai dengan aslinya),diberi tanda T/PR-12
Bukti ini menerangkan bahwa adanya surat penyataan pembayaran sewa menyewa
tanah yang menyatakan bahwa penggugat telah setuju untuk terjadinya pembayaran
sewa menyewa tanah yang dibuat oleh penggugat.
13. Bahwa Bukti T-13n Salinan Putusan Perkara No. 473/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel yang
telah diputus pada tanggal 27 September 2012, (sesuai dengan aslinya),diberi tanda
T-13
Bukti ini menerangkan bahwa dalam Putusan Perkara No.
473/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel menyatakan Penggugat (Takala Gerald Hutasoit) tidak
berhak dan tidak berwenang mengajukan gugatan perkara tersebut.
14. Bahwa Bukti T-14 Aplikasi setoran/transfer/kliring/inkaso Bank Mandiri tertanggal
11 Januari 2011 setoran dari Judika Togab E. Hutasoit sebesar Rp. 25.000.000,-
kepada M. Lutfie S dan tertanggal 14 Januari 2011 setoran dari Judika Togab E.
Hutasoit sebesar Rp. 15.000.000,- kepada M. Lutfie S (copy),diberi tanda T-14
Bukti ini menerangkan bahwa Terjadi Pembayaran untuk Perjanjian sewa Menyewa
antara tergugat kepada penggugat.
Maka berdasarkan bukti tertulis yang telah kami ajukan, berkenan kiranya dijadikan bahan
pertimbangan dalam memutus perkara aquo.

Berdasarkan uraian-uraian fakta Jawaban,Duplik, dan bukti-bukti yang telah disampaikan


oleh PARA TERGUGAT / PENGGUGAT REKONPENSI di muka persidangan, maka
cukup beralasan bila PARA TERGUGAT / PENGGUGAT REKONPENSI memohon
kehadapan Yang Mulia Majelis Hakim yang menerima, memeriksa dan mengadili
perlawanan in-casu sependapat dengan PARA TERGUGAT / PENGGUGAT
REKONPENSI yang kemudian berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima untuk seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA


DALAM KONPENSI
1. Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima;
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara.

DALAM REKONPENSI
1. Mengabulkan eksepsi para tergugat untuk seluruhnya;
2. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

ATAU
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).

Hormat Kami,
LAW FIRM LDM AND PARTNERS
Selaku Kuasa Hukum Tergugat

LULU MUFIDAH, SH, MH DESY FITRI ZAHRA BIRLANI, SH, MH,

MAYANG ABRILIANTI,SH, MH

Anda mungkin juga menyukai