Anda di halaman 1dari 20

PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN

KELAS I A KHUSUS
Jl. Ampera Raya No.133, RT.5/RW.10, Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan
Telepon 022-5940791 Faxmile 022-5940870
Website: www. https://www.pn-jakartaselatan.go.id Email: informasi@pn-
jakartaselatan.go.id

BERITA ACARA SIDANG KE-5 (Lima)


Nomor : 138/Pid.B/2018/PN JKT.SEL.

Dari Persidangan Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara Pidana pada tingkat Pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah bersidang di
ruang Prof. H. Oemar Seno Adji, S.H. Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari :
SENIN, Tanggal 9 Juli 2018, Pukul 13.00 WIB.
Dalam perkara Terdakwa :
YOGI YUDHA KSATRIA, S.M.
SUSUNAN PERSIDANGAN :
MAJELIS HAKIM :
ADYANTA TASIMA GINTING, S.H., M.H. ..........................................................Hakim Ketua Majelis;
DIAN SARI PUSPARANI NINGTIAS, S.H., M.H. ...............................................Hakim Anggota ;
LUTECIA WIBISONO, S.H., M.H. .......................................................................Hakim Anggota ;
ALMA ACHLINA DWI PUTRI, SS.H. ..................................................................Panitera Pengganti ;

JAKSA PENUNTUT UMUM :


LULU MUFIDAH, S.H.,M.H. ................................................................................Jaksa Penuntut Umum ;
ANASTASYA PUTRI AGANIS, S.H.,M.H. ..........................................................Jaksa Penuntut Umum ;
DESSY CHINDY NARITA, S.H., LLM. ...............................................................Jaksa Penuntut Umum ;
Terdakwa YOGI YUDHA KSATRIA, S.M. ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan :
1. Penyidik, sejak tanggal 11 April 2018 sampai dengan tanggal 1 Mei
2018 ;-----------------------------------
2. Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 2 Mei 2018 sampai dengan tanggal 21 Mei 2018
;------------------
3. Perpanjangan oleh Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 22 Mei 2018 sampai dengan 4 Juni 2018 ;-
4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanngal 5 Juni 2018 sampai dengan 4 Juli
2018. ;----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak tanggal 5 Juli 2018 sampai
dengan 2 September 2018.-------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum, lalu
Hakim ketua memerintahkan Kepada Jaksa Penuntut Umum untuk menghadapkan Terdakwa tersebut
kemuka persidangan ;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, kepada Terdakwa bahwa Terdakwa datang menghadap keruang
Persidangan dalam keadaan bebas dan dalam keadaan sehat ;
Terdakwa dirinya didampingi oleh Penasehat Hukum NAILIA ANDRIYANI SAKINAH S.H., LL.M.
bersama NABILA QISTHI, S.H., M.H dan AMELIA KHAIRUNISA, S.H. Advokat yang berkantor pada
NAN LAW AND PARTNERS., berkantor di Gedung AIA Lantai 2, Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Gambir,
Jakarta Pusat. berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 25 Mei 2018.
Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan kepada Penasehat Hukum, apakah saksinya sudah
siap, lalu Penasehat Hukum mengatakan bahwa saksinya sudah siap: Ada 3 orang saksi dan 1 orang
Ahli ;Kemudian Hakim Ketua memerintahkan kepada Penasehat Hukum Terdakwa untuk
menghadapkan saksinya di Persidangan, atas perintah Hakim Ketua, lalu Penasehat Hukum Terdakwa
menhadapkan saksinya dipersidangan dan selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua kepada saksi,
setelah itu saksi menerangkan ia mengaku bernama :

Nama : Firlyan Dwi Putra, S.E.


Tempat Lahir : Surabaya
Umur/tgl Lahir : 25 tahun/ 14 Mei 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat Tinggal : Sektor 9, Bintaro, Tangerang Selatan
Pendidikan Terakhir : S1
Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua Kepada saksi dan saksi menerangkan bahwa saksi
kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan perkawinan ;
Setelah itu saksi mengucapkan sumpah di Persidangan yang pada pokoknya menurut agama
kepercayaannya (Islam) sebagai berikut :
“Bismillahirrahmanirrahim Demi Allah saya bersumpah bahwa saya sebagai Saksi akan
memberikan keterangan yang sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya.”
Kemudian Hakim Ketua mengingatkan kepada saksi agar memberikan keterangan yang
diketahuinya, dilihatnya sendiri ;
HAKIM KETUA, mengajukan pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi sebagaimana
yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah Saudara mengerti mengapa Saudara dihadirkan di persidangan pada hari ini?
Ya saya mengerti, saya dihadirkan di persidangan pada hari ini terkait dengan tindak pidana
Penggelapan dan Pencucian Uang yang diduga dilakukan oleh Terdakwa Yogi Yudha Ksatria.
Apakah keterangan saudara saksi dalam BAP di Penyidik benar?
Benar Yang Mulia.
Apakah keterangan saksi dalam BAP ada yang berubah?
Tidak ada Yang Mulia.
Apakah saudara pernah mengenal Terdakwa sebelumnya? Bila benar pernah mengenali, Jelaskan!
Saya tidak pernah mengenali sebelumnya, saya bertemu dengan beliau karena ingin membeli
rumah.
HAKIM ANGGOTA – 1, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana saudara mengetahui bahwa YOGI YUDHA KSATRIA menjual rumah milik HASHRY ARUM?
Dan bagaimana saudara menghubungi YOGI YUDHA KSATRIA?
Saya mengetahuinya dari grup Facebook dan menghubungi beliau via Whatsapp.
Apakah saudara mengetahui kewenangan YOGI YUDHA KSATRIA dalam proses jual beli?
Ya saya tau, YOGI YUDHA KSATRIA adalah pihak ketiga, yang dipercayakan untuk menerima
pembayaran dari saya secara bertahap.
HAKIM ANGGOTA – 2, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah benar saudara telah membayar lunas pembelian rumah sesuai tahapan?
Benar, Yang Mulia.
Apakah saudara mengetahui bahwa YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan tindak penggelapan dan
pencucian uang dari hasil penjualan rumah atas nama HASHRY ARUM.
Tidak, saya tidak mengetahuinya.
PENASEHAT HUKUM, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah Saksi jelaskan bagaimana hubungan Saksi dengan YOGI YUDHA KSATRIA?
Bahwa, Saksi menjelaskan hubungan Saksi dengan YOGI YUDHA KSATRIA hanya sebatas
pembeli dan penjual rumah yang di promosikan YOGI YUDHA KSATRIA.
Dapatkah Saksi jelaskan bagaimana Saksi dapat mengenal YOGI YUDHA KSATRIA?
Bahwa, Saksi menjelaskan Saksi mengenal YOGI YUDHA KSATRIA melalui grup Facebook
mengenai jual beli rumah dan menyatakan berniat dengan rumah yang di promosikan oleh
YOGI YUDHA KSATRIA.
Dapatkah Saksi jelaskan bahwa ada kesepakatan antara Saksi YOGI YUDHA KSATRIA dengan
HASHRY ARUM mengenai bagian dari penjualan rumah tersebut?
Bahwa, Saksi menjelaskan Saksi hanya mengetahui adanya penjualan rumah yang akan
dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA namun Saksi tidak mengetahui mengenai perjanjian
yang dilakukan antara YOGI YUDHA KSATRIA dengan HASHRY ARUM tersebut.
Dapatkah Saksi jelaskan bagaimana proses perjanjian yang dilakukan oleh Saksi dengan HASHRY
ARUM?
Bahwa, Saksi menjelaskan setelah mengetahui bahwa rumah tersebut adalah milik HASHRY
ARUM kemudian mengelihat sertifikat hak milik atas rumah tersebut benar atas nama
HASHRY ARUM dimulailah proses negosiasi antara Saksi dengan HASHRY ARUM yang
akhirnya bersepakat bahwa harga jual rumah tersebut seharga Rp. 900.000.000,00.-.
(sembilan ratus juta rupiah).
Dapatkah Saksi jelaskan secara rinci isi perjanjian yang Saksi buat dengan HASHRY ARUM?
Bahwa, Saksi menjelaskan bahwa Saksi dengan HASHRY ARUM menyepakati isi perjanjian
atas jual beli rumah yang dilakukan oleh Saksi (pembeli) dengan HASHRY ARUM (penjual)
yang isinya mengenai sistem pembayaran yang akan Saksi lakukan sebagai pembeli. Dalam
kesepakatan tersebut kami bersepakat bahwa pembayaran dilakukan dalam tiga tahap dalam
waktu yang berbeda dalam jangka waktu 30 (tiga puluh hari), pembayaran DP ( down
payment) pada tanggal 20 Maret 2018, lalu pembayaran sisanya dijadwalkan pada tanggal 22
Maret 2018 sejumlah 50% (lima puluh pesen) atas pembayaran dan tanggal 24 Maret 2018
merupakan sisa pembayaran untuk seluruhnya.
Dapatkah Saksi jelaskan mengapa HASHRY ARUM melimpahkan wewenangnya dalam menerima uang
hasil penjualan rumahnya kepada YOGI YUDHA KSATRIA?
Bahwa, Saksi menjelaskan pada tanggal 20 Maret 2018 sesaat Saksi akan melakukan
pembayaran uang muka yakni DP (down payment) 20% (dua puluh persen) dari pembelian
rumah tersebut, HASHRY ARUM memberitahu bahwa HASHRY ARUM tengah bertugas di
luar kota sehingga melimpahkan wewenangnya kepada YOGI YUDHA KSATRIA sesuai surat
kuasa yang mereka buat.
Dapatkah Saksi jelaskan isi surat kuasa yang diberikan oleh HASHRY ARUM kepada YOGI YUDHA
KSATRIA?
Bahwa, Saksi menjelaskan hanya sebatas adanya pelimpahan wewenang penerimaan
pembayaran atas uang jual beli rumah dari HASHRY ARUM sebagai pemilik rumah kepada
YOGI YUDHA KSATRIA sebagai perantara.
Dapatkah Saksi jelaskan bagaimana kelanjutan atas pembayaran pembelian rumah yang dilakukan?
Bahwa, Saksi menjelaskan sesuai kesepakatan pada perjanjian yang Saksi dan HASHRY
ARUM buat maka sisa pelunasan pembayaran atas pembelian rumah milik HASHRY ARUM
dilakukan dengan mentransfer pembayaran tersebut ke rekening bank Berdiri atas nama
HASHRY ARUM dengan nomor rekening 16408028985436, namun dengan kesepakatan
antara HASHRY ARUM dan YOGI YUDHA KSATRIA maka pembayaran transfer dialihkan
menuju rekening YOGI YUDHA KSATRIA yakni rekening bank Royanmer atas nama YOGI
YUDHA KSATRIA dengan nomor rekening 0140101999.
Dapatkah Saksi jelaskan lebih rinci kapan Saksi melakukan transfer atas sisa pembayaran pembelian
rumah milik HASHRY ARUM?
Bahwa, Saksi menjelaskan dalam pelunasan tersebut Saksi melakukan dua kali transfer pada
waktu dan hari yang berbeda, untuk membayar 50% (lima puluh persen) sisa pembayaran
atas pembelian rumah tersebut dilakukan pada hari kamis tanggal 22 Maret 2018 pukul 12.00
WIB dengan mentransfer senilai Rp. 360.000.000,00.- (tiga ratus enam puluh juta rupiah) ke
rekening bank Royanmer atas nama YOGI YUDHA KSATRIA dengan nomor rekening
0140101999, dan pada hari sabtu tanggal 24 Maret pukul 10.00 WIB Saksi mentransfer sisa
pembayaran yakni 30% (tiga puluh persen) dari harga yang disepakati senilai Rp.
360.000.000,00.- (tiga ratus enam puluh juta rupiah) ke rekening yang sama.
PENUNTUT UMUM, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah saudara jelaskan bagaimana saudara mengetahui tentang penjualan rumah milik HASHRY
ARUM,S.H hingga saudara membeli rumah tersebut ?
Saya menegetahui tentang penjualan rumah milik HASHRY ARUM,S.H ketika saya melihat-
lihat tentang promosi rumah oleh YOGI YUDHA KSATRIA,S.M di grup Facebook (FORUM
JUAL BELI PROPERTY JAKARTA), yakni pada tanggal 23 Februari 2018 kemudian saya
langsung menanyakannya melalui kolom komentar, setelah saya menyatakan tertarik pada
rumah yang di promosikan, saudara YOGI YUDHA KSATRIA,S.M pada hari itu juga langsung
membalas melalui kolom obrolan dan langsung memberikan nomor telepon miliknya yang
dapat saya hubungi.
Kemudian kapan saudara mulai bertemu dengan YOGI YUDHA KSATRIA, S.M untuk membahas
mengenai rumah tersebut?
Saya bertemu YOGI YUDHA KSATRIA, S.M pada hari minggu tanggal 25 Februari 2018,
dikediaman saya yang dimana pada saat pertemuan tersebut YOGI YUDHA KSATRIA, S.M
juga mengajak HASHRY ARUM, S.H selaku pemilik rumah yang dipromosikan oleh YOGI
YUDHA KSATRIA.,S.M.
Dapatkah Saudara jelaskan bagaimana proses perjanjian yang dilakukan oleh saudara dengan
HASHRY ARUM, S.H?
Dapat Saya jelaskan bahwa setelah mengetahui rumah tersebut adalah milik HASHRY ARUM,
S.H kemudian mengelihat sertifikat hak milik atas rumah tersebut benar atas nama HASHRY
ARUM, S.H dimulailah proses negosiasi antara saya dengan HASHRY ARUM, S.H yang
akhirnya bersepakat bahwa harga jual rumah tersebut seharga Rp. 900.000.000,00.-.
(sembilan ratus juta rupiah).kemudian saya dengan HASHRY ARUM, S.H menyepakati isi
perjanjian atas jual beli rumah yahng isinya mengenai sistem pembayaran yang akan saya
lakukan sebagai pembeli. Dalam kesepakatan tersebut kami bersepakat bahwa pembayaran
dilakukan dalam tiga tahap.
Dapatkah saudara jelaskan secara spesifik bagaimanakah sistem pembayaran yang telah disepkati
dalam perjanjian tersebut?
Dapat Saya jelaskan bahwa tepat pukul 15.50 WIB kami bersepkata bahwa dalam perjanjian
tersebut kesepakatan pembayaran rumah yang dilakukan pada Tiga tahap tersebut dengan
perincian sebagai berikut: pembayaran awal yakni DP (down payment) sebesar 20% (dua
puluh persen) senilai Rp. 180.000.000,00,- (seratus delapan puluh juta rupiah) dengan uang
cash, dan pembayaran kedua sebesar 50% (lima puluh persen) senilai Rp. 360.000.000,00,-
(tiga ratus enam puluh juta rupiah) melalui transfer serta tahap terakhir sebesar 30% (tiga
puluh persen) senilai Rp. 360.000.000,00,- (tiga ratus enam puluh juta rupiah) juga melalui
transfer.
Dapatkah Saudara jelaskan kepada siapa saudara seharusnya melakukan semua pembayaran
pembelian rumah yang telah disepakati?
Dapat Saya jelaskan sesuai isi perjanjian yang ada maka seharusnya saya melakukan
pembayaran keseluruh uang langsung kepada HASHRY ARUM baik secara tunai ataupun
secara Transfer ke rekening Bank Berdiri atas nama HASHRY ARUM dengan nomor rekening
16408028985436, namun pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 09.00 WIB saya menghubungi
HASHRY ARUM untuk melakukan pembayaran uang muka yakni DP (down payment) 20%
(dua puluh persen), namun HASHRY ARUM memberitahu bahwa pembayaran atas pembelian
rumah yang saya lakukan di alihkan kepada YOGI YUDHA KSATRIA untuk seluruhnya.
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA MEMPERLIHATKAN DAN MENUNJUKAN BARANG BUKTI
didepan persidangan sebagai berikut :
Barang bukti berupa tangkapan layar posting Facebook akun milik YOGI YUDHA KSATRIA mengenai
iklan penjualan rumah milik HASHRY ARUM pada tertanggal 19 Februari 2018 jam 13.20 apakah
saudara mengetahui?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Barang bukti berupa Sertifikat Hak Milik Rumah atas nama HASHRY ARUM No. 1648 tertanggal 19
Februari 2010 apakah saudara mengetahui?
Saksi megetahui dan Terdakwa mengetahui.
Barang bukti berupa kwitansi DP rumah dengan No. 2416 sejumlah RP.180.000.000,00 tertanggal 20
Maret 2018 milik FIRLYAN DWI PUTRA apakah saudara mengetahui?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Barang bukti berupa Surat Kuasa Jual Nomor : 008/27/2018 oleh HASHRY ARUM kepada YOGI
YUDHA KSATRIA tertanggal 27 Februari 2018 apakah saudara mengetahui?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Barang bukti bukti Surat Jual Beli bawah tangan Nomor: 302/2018 antara HASHRY ARUM Dengan
FIRLYAN DWI PUTRA apakah saudara mengetahui?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Setelah pemeriksaan saksi selesai lalu, Penasehat Hukum Terdakwa, Jaksa Penuntut Umum
sudah tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan kepada saksi ;
Atas pertanyaan Hakim Ketua kepada Penasehat Hukum Terdakwa untuk menghadapkan saksi
berikutnya, lalu Penasehat Hukum Terdakwa menghadirkan saksi berikutnya di Persidangan ;
Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada saksi, setelah itu saksi menerangkan ia mengaku
bernama :
Nama : Gabriella Aurel Kathleen
Tempat Lahir : Semarang
Umur/tgl Lahir : 38 tahun/ 14 Mei 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Emas Kasablanka
Tempat Tinggal : Jl.Bukit Duri Selatan no.30,Tebet,Jakarta Selatan
Pendidikan Terakhir : SMA

Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua Kepada saksi dan saksi menerangkan bahwa saksi
kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan perkawinan ;
Setelah itu saksi mengucapkan sumpah di Persidangan yang pada pokoknya menurut agama
kepercayaannya (Islam) sebagai berikut :
“Bismillahirrahmanirrahim Demi Allah saya bersumpah bahwa saya sebagai Saksi akan
memberikan keterangan yang sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya.”
Kemudian Hakim Ketua mengingatkan kepada saksi agar memberikan keterangan yang
diketahuinya, dilihatnya sendiri ;
HAKIM KETUA,mengajukan pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi sebagaimana
yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah Saudara mengerti mengapa Saudara dihadirkan di persidangan pada hari ini?
Ya saya mengerti, saya dihadirkan di persidangan pada hari ini terkait dengan tindak pidana
Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Terdakwa Yogi Yudha Ksatria.
Apakah keterangan saudara saksi dalam BAP di Penyidik benar?
Benar Yang Mulia.
Apakah keterangan saksi dalam BAP ada yang berubah?
Tidak ada Yang Mulia
Apakah saudara pernah mengenal Terdakwa sebelumnya? Bila benar pernah mengenal, Jelaskan!
Pernah Yang Mulia
Bila benar pernah mengenal, Jelaskan!
Sebelumnya Terdakwa sudah menjadi pelanggan di Toko Sinar Mas Jaya, tempat saya
bekerja.
Apakah saudara memiliki hubungan darah atau semenda ?
Tidak Yang Mulia
HAKIM ANGGOTA – 1, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah YOGI YUDHA KSATRIA selalu membeli emas batangan seberat 100gr?
Tidak, Yang Mulia.
HAKIM ANGGOTA – 2, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah saudara mengetahui bahwa YOGI YUDHA KSATRIA telah menggunakan uang hasil
penggelapan untuk membeli emas batangan seberat 100gr?
Tidak, Yang Mulia.
PENASEHAT HUKUM, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah Saksi jelaskan bagaimana Saksi bisa mengenal YOGI YUDHA KSATRIA?
Bahwa, Saksi menjelaskan Saksi mengenal YOGI YUDHA KSATRIA ketika Saksi melayani
pemesanan cincin pernikahnnya dengan istrinya 2 tahun yang lalu di toko tempat Saksi
bekerja. Selain itu, selama Saksi bekerja, YOGI YUDHA KSATRIA beserta istrinya juga sering
melakukan pembelian emas di toko tempat Saksi bekerja.
Kapan terakhir kali YOGI YUDHA KSATRIA melakukan pembelian emas di toko tempat Saksi bekerja?
Terakhir kali YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas di toko tempat Saksi bekerja pada
tanggal 21 maret 2018.
Jenis perhiasan apa yang dibeli dan cara pembayaran apa yang dilakukan YOGI YUDHA KSATRIA?
YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas batangan dengan berat 100 gram yang harganya Rp.
177.000.000,00 (Seratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Rupiah) dengan melakukan pembayaran
secara tunai.
Dapatkah Saksi jelaskan secara spesifik mengenai emas batangan yang dibeli oleh YOGI YUDHA
KSATRIA?
Emas batangan yang dibeli oleh YOGI YUDHA KSATRIA bermerk Antam seberat 100 gram
dilengkapi dengan sertifikat emas batangan dengan nomor DZI 009.
Apakah Saksi tahu mengapa YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas batangan yang beratnya 100 gram
di toko tempat Saksi bekerja?
Ya, Saksi tahu, pembelian emas yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA sebagai
pemberian hadiah untuk istrinya yang sedang berulang tahun.
Bagaimana Saksi bisa mengetahui kalau emas tersebut diberikan untuk istrinya sebagai hadiah ulang
tahunnya? Apakah YOGI YUDHA KSATRIA memberitahu Saksi secara langsung?
Karena YOGI YUDHA KSATRIA merupakan pelanggan yang cukup sering membeli emas di
toko tempat Saksi bekerja. Sehingga, pada saat itu YOGI YUDHA KSATRIA sempat
menceritakan bahwa pembelian emas tersebut untuk diberikan kepada istrinya sebagai hadiah
ulang tahunnya.
Apakah sebelumnya Saksi tahu bahwa uang yang digunakan untuk pembelian emas yang dilakukan
oleh YOGI YUDHA KSATRIA bukanlah hasil dari perbuatan yang sah?
Bahwa, Saksi menjelaskan tidak mengetahui, karena Saksi pikir YOGI YUDHA KSATRIA
membeli emas batangan dengan uang dari penghasilannya selama ini karena yang Saksi tahu
dia bukanlah seorang pengangguran. YOGI YUDHA KSATRIA juga bukan pertama kali
membeli emas di toko tempat Saksi bekerja seperti pembeli lain pada umumnya.
JAKSA PENUNTUT UMUM, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Kapan terakhir kali YOGI YUDHA KSATRIA melakukan pembelian emas di toko tempat saudara
bekerja?
Terakhir kali YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas di toko tempat saya bekerja pada tanggal
21 maret 2018.
Dapatkah saudari jelaskan jenis perhiasan yang saudara YOGI YUDHA KSATRIA beli di Toko emas
“sinar mas jaya” dan dapatkah saudara jelaskan bagaimana cara pembayaran yang dilakukan oleh
YOGI YUDHA KSATRIA untuk membeli perhiasan yang saudara jual?
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas
batangan dengan berat 100 gram yang harganya Rp. 177.000.000,00 (Seratus Tujuh Puluh
Tujuh Juta Rupiah) dengan melakukan pembayaran secara tunai.
Dapatkah saudari jelaskan secara spesifik mengenai emas batangan yang dibeli oleh YOGI YUDHA
KSATRIA?
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelum nya, Emas batangan yang dibeli oleh YOGI
YUDHA KSATRIA bermerk Antam seberat 100 gram dilengkapi dengan sertifikat emas
batangan dengan nomor DZI 009.
Apakah saudari mengetahui alas an saudara YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas batangan seberat
100 gram? Apakah saudari tidak memiliki kecurigaan terhadap saudara YOGI YUDHA KSATRIA?
Ya, saya mengetahui, pembelian emas yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA sebagai
pemberian hadiah untuk istrinya yang sedang berulang tahun dan tidak ada sedikit pun
kecurigaan di benak saya saat itu.
Apakah Saudari mengetahui uang yang digunakan untuk membayarkan emas yang di jual di toko anda
berasal dari cara yang illegal?
Tidak, karena saya pikir YOGI YUDHA KSATRIA membeli emas batangan dengan uang dari
penghasilannya selama ini karena yang saya tahu dia bukanlah seorang pengangguran. YOGI
YUDHA KSATRIA juga bukan pertama kali membeli emas di toko tempat saya bekerja seperti
pembeli lain pada umumnya.
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA MEMPERLIHATKAN DAN MENUNJUKAN BARANG BUKTI
didepan persidangan sebagai berikut :
Barang bukti berupa emas batangan 24 (dua puluh empat) karat merk Antam seberat 100 gram seharga
Rp 177.000.000,- (seratus tujuh puluh tujuh juta rupiah) dengan Certificate Authencity of Fine Gold
Nomor DZI 099 tertanggal 21 Maret 2018 milik WIDIA apakah saudara mengetahui?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Barang bukti berupa kwitansi pembelian emas seberat 100gr seharga Rp.177.000.000,00 Toko Mulia,
Mall Kasablanka tertanggal 21 Maret 2018 milik YOGI YUDHA KSATRIA apakah saudara mengetahui?
Saksi megetahui dan Terdakwa mengetahui.
Setelah pemeriksaan saksi selesai lalu Penasehat Hukum Terdakwa, Jaksa Penuntut
Umumsudah tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan kepada saksi ;
Atas pertanyaan Hakim Ketua kepada Penasehat Hukum Terdakwa untuk menghadapkan saksi
berikutnya, lalu Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi berikutnya di Persidangan ;
Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada saksi, setelah itu saksi menerangkan ia mengaku
bernama :
Nama : Shafa Amira, S.Kom.
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tgl Lahir : 55 tahun/ 18 Juli 1963
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Kristen
Pekerjaan : Free Lance/Tidak Bekerja
Tempat Tinggal : Jl.Teratai XVI Blok Q no.12 Jagakarsa,Jakarta Selatan
Pendidikan Terakhir : S1
Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua Kepada saksi dan saksi menerangkan bahwa saksi
kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan perkawinan ;
Setelah itu saksi mengucapkan sumpah di Persidangan yang pada pokoknya menurut agama
kepercayaannya (Kristen) sebagai berikut :
“Demi Tuhan saya bersumpah bahwa saya sebagai Saksi akan memberikan keterangan
yang sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya semoga Tuhan menolong saya”
Kemudian Hakim Ketua mengingatkan kepada saksi agar memberikan keterangan yang
diketahuinya, dilihatnya sendiri ;
HAKIM KETUA,mengajukan pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi sebagaimana
yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah Saudara mengerti mengapa Saudara dihadirkan di persidangan pada hari ini?
Ya saya mengerti, saya dihadirkan di persidangan pada hari ini terkait dengan tindak pidana
Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Terdakwa Yogi Yudha Ksatria.
Apakah keterangan saudara saksi dalam BAP di Penyidik benar?
Benar Yang Mulia.
Apakah keterangan saksi dalam BAP ada yang berubah?
Tidak ada Yang Mulia
Apakah saudara pernah mengenal Terdakwa sebelumnya?
Tidak pernah Yang Mulia
Apakah kegiatan sehari-hari saudara?
Dapat saya jelaskan bahwa sehari-hari saya adalah freelancer yang menyewakan bangunan.

HAKIM ANGGOTA – 1, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah saudara pernah mengenal YOGI YUDHA KSATRIA sebelumnya? Bila benar pernah mengenal,
Jelaskan!
Tidak, Yang Mulia. Saya mengenal beliau ketika beliau hendak menyewa bangunan saya
bersama rekannya.
Siapakah rekan yang saudara maksud dan apakah hubungan diantara mereka yang saudara ketahui?
Yang saya maksud ialah ELISA STEFANIE. Dan sepengetahuan saya, hubungan mereka
adalah rekan bisnis.
HAKIM ANGGOTA – 2, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah saudara mengetahui bahwa YOGI YUDHA KSATRIA menyewa bangunan saudara dengan
uang hasil penggelapan?
Tidak, Yang Mulia.
PENASEHAT HUKUM, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah Saksi jelaskan mengenal YOGI YUDHA KSATRIA?
Ya, Saksi mengenal YOGI YUDHA KSATRIA, YOGI YUDHA KSATRIA merupakan pennyewa
ruko milik Saksi.
Apakah Saksi tau jenis usaha apa yang akan dijalankan oleh YOGI YUDHA KSATRIA bersama rekan
kerjanya?
Saksi tidak mengetahui jenis usaha apa yang akan dijalankan oleh YOGI YUDHA KSATRIA
bersama dengan rekan kerjanya.
Pada saat melakukan perjanjian sewa menyewa dengan YOGI YUDHA KSATRIA apakah beliau
melakukannya sendiri atau ditemani seseorang ?
YOGI YUDHA KSATRIA datang bersama seorang wanita bernama ELISA STEFANIE menurut
penjelasan dari YOGI YUDHA KSATRIA bahwa ELISA STEFANIE adalah rekan kerja atau
bisa disebut teman.
Dapatkah Saksi jelaskan secara terperinci kapan Saksi dengan YOGI YUDHA KSATRIA membuat
kesepakatan sewa menyewa Ruko milik Saksi?
Bahwa, Saksi bersama YOGI YUDHA KSATRIA membuat kesepakatan tanggal 25 maret
2018 dan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh kami pembayaran akan dilakukan
pada tanggal 27 maret 2018 yang akan di berikan oleh MAYRINA DWIYANTI selaku rekan
kerjanya.
Pada saat Saksi melakukan kesepakatan sewa menyewa ruko milik Saksi. Apakah pada saat
melakukan kesepakatan tersebut, Saksi dan YOGI YUDHA KSATRIA membuat surat perjanjian
kesepakatan penyewaan ruko yang dapat dijadikan bukti telah adaya kesepakatan antara kalian?
Ya, pada saat itu Saksi dan YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan kesepakatan dan
membuat perjanjian bahwa Saksi dan YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan sewa
menyewa ruko milik Saksi. Dan dapat Saksi pastikan surat perjanjian kesepakatan tersebut
dapat menjadi bukti yang kuat telah terjadi kegiatan sewa menyewa sebuah ruko.

Apakah tujuan YOGI YUDHA KSATRIA menyewa ruko milik Saksi?


Bahwa, Saksi jelaskan, Saksi tidak mengetahui tujuan dari YOGI YUDHA KSATRIA menyewa
ruko milik Saksi.
Dapatkah Saksi jelaskan jenis pembayaran yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA untuk
menyewa ruko milik Saksi?
Bahwa, Saksi menjelaskan YOGI YUDHA KSATRIA melakukan pembayaran secara tunai
dimana dia telah melakukan pembayaran selama satu tahun untuk menyewa ruko milik Saksi.
Dimana pembayaran tersebut diwakilkan oleh MAYRINA DWIYANTI.
Berapakah biaya untuk menyewa ruko milik Saksi serta dapatkah Saksi jelaskan metode pembayaran
seperti apa yang YOGI YUDHA KSATRIA gunakan?
YOGI YUDHA KSATRIA membayar biaya sewa sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima
juta rupiah) menggunakan metode tunai yang diwakilkan oleh MAYRINA DWIYANTI.
Apakah Saksi mengenal HASHRY ARUM dan apakah Saksi mengetahui bahwa YOGI YUDHA
KSATRIA terlibat dalam kasus pidana pencucian uang?
Bahwa, Saksi jelaskan tidak mengenal HASHRY ARUM serta Saksi tidak mengetahui bahwa
YOGI YUDHA KSATRIA terlibat dalam kasus pencucian uang.
Apakah Saksi mengetahui uang yang digunakan YOGI YUDHA KSATRIA untuk menyewa ruko Saksi
adalah hasil dari pencucian uang terhadap HASHRY ARUM ?
Saksi tidak mengetahui uang yang dipergunakan YOGI YUDHA KSATRIA untuk menyewa
ruko milik Saksi adalah hasil dari pencucian uang terhadap HASHRY ARUM dan Saksi rasa
tidak mungkin seorang YOGI YUDHA KSATRIA melakukan pencucian uang
Mengapa Saksi yakin bahwasannya dana yang digunakan oleh YOGI YUDHA KSATRIA bukan hasil
dari pencucian uang?
Saksi tidak mencurigai YOGI YUDHA KSATRIA sebagai pelaku kejahatan pencucian uang
karna menurut cerita YOGI YUDHA KSATRIA merupakan seorang kepala biro pengadaan di
PT. GRIYA LESTARI dan mempunyai pendapatan tetap serta jabatan yang tinggi, sehingga
rasanya tidak masuk akal YOGI YUDHA KSATRIA melakukan tindakan seperti itu.
Apakah Saksi menyadari bahwa YOGI YUDHA KSATRIA serta ELISA STEFANIE melakukan tindak
pidana pencucian uang?
Tidak, Saksi rasa tidak mungkin karna YOGI YUDHA KSATRIA dan ELISA STEFANIE terlihat
seperti seorang yang berpendidikan serta mempunyai penghasilan tetap. Serta rasanya
mustahil bagi mereka melakukan tindak pidana pencucian uang seperti yang disebutkan.
JAKSA PENUNTUT UMUM, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah saudara menjelaskan kapan kesepakatan dengan saudara YOGI YUDHA KSATRIA terjadi ?
dan siapa yang akan melakukan pembayaran tersebut?
Dapat saya jelaskan bahwa saya bersama YOGI YUDHA KSATRIA membuat kesepakatan
tanggal 25 Maret 2018. Dan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh kami pembayaran
akan dilakukan pada tanggal 27 Maret 2018 yang akan di berikan oleh MAYRINA DWIYANTI,
S.T.selaku rekan kerjanya.
Pada saat saudara melakukan kesepakatan sewa menyewa ruko milik anda. Apakah pada saat
melakukan kesepakatan tersebut anda dan YOGI YUDHA KSATRIA membuat surat perjanjian
kesepakatan penyewaan ruko yang dapat dijadikan bukti telah adaya kesepakatan antara kalian ?
Ya, pada saat itu saya dan YOGI YUDHA KSATRIA setelah melakukan kesepakatan dan
membuat perjanjian bahwa kami telah melakukan sewa menyewa ruko milik saya. Dan dapat
saya pastikan surat perjanjian kesepakatan tersebut dapat menjadi bukti yang kuat telah
terjadi kegiatan sewa menyewa sebuah ruko.
Dapatkah saudara jelaskan apa tujuan YOGI YUDHA KSATRIA menyewa ruko milik saudara ?
Dapat saya jelaskan, saya tidak mengetahui tujuan dari YOGI YUDHA KSATRIA menyewa
ruko milik saya.
Dapatkah saudara jelaskan berapa biaya untuk menyewa ruko milik saudara serta dapatkah saudara
jelaskan metode pembayaran seperti apa yang YOGI YUDHA KSATRIA gunakan?
Dapat saya jelaskan bahwa YOGI YUDHA KSATRIA membayar biaya sewa sebesar Rp.
85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah) menggunakan metode tunai yang diwakilkan
oleh MAYRINA DWIYANTI ,S.T.
Dapatkah saudara jelaskan apakah saudara mempunyai bukti pembayaran atau kwitansi yang dapat
membuktikan bawa pembayaran sewa menyewa ruko terbukti adanya?
Dapat saya jelaskan bahwa saya mempunyai bukti kwitansi atau yang biasa disebut sebagai
bukti pembayaran telah dibayarnya ruko milik saya. Yang disewa oleh YOGI YUDHA
KSATRIA selama satu tahun
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA MEMPERLIHATKAN DAN MENUNJUKAN BARANG BUKTI
didepan persidangan sebagai berikut :
Barang bukti berupa Surat Sewa Menyewa Bangunan Ruko No 11/27/3/2013 tertanggal 27 Maret
2018antaraYOGI YUDHA KSATRIA dengan SHAFA AMIRA diJalan Teratai Nomor 56 kawasan
Jagakarsa, Jakarta Selatan dibuat oleh Notaris Jakarta Selatan ALIFAH ANISA, S.H., M.Kn. apakah
saudara mengetahui?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Barang bukti berupa kwitansi dengan no 4123 dengan jumlah Rp 85.000.000, milik SHAFA AMIRA
apakah saudara mengetahuI?
Saksi mengetahui dan Terdakwa mengetahui.
Setelah pemeriksaan saksi selesai lalu Penasehat Hukum Terdakwa, Jaksa Penuntut Umum
sudah tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan kepada saksi ;
Setelah pemeriksaan saksi selesai lalu Jaksa Penuntut Umum, Penasehat Hukum Terdakwa
sudah tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan kepada saksi ;
Atas pertanyaan Hakim Ketua kepada Jaksa Penuntut Umum untuk selanjutnya menghadapkan
Ahlinya, lalu Jaksa Penuntut Umum menghadirkan Ahlinya di Persidangan ;
Kemudian Hakim Ketua Majelis menanyakan kepada Ahli, setelah itu Ahli menerangkan ia
mengaku bernama :
Nama : Dr. Firlyan Dwi Putra S.H M.Hum
Tempat Lahir : Makassar
Umur/tgl Lahir : 53 tahun/ 15 Juli 1965
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen Fakultas Hukum UPN VETERAN JAKARTA
Tempat Tinggal : Jalan Raya Gandul 11, Gandul, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.
Pendidikan Terakhir : S3
Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua Kepada Ahli dan Ahli menerangkan bahwa Ahli tidak
kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan perkawinan ;
Setelah itu Ahli mengucapkan janji di Persidangan yang pada pokoknya menurut agama
kepercayaannya (Islam) sebagai berikut :
“Bismillahirrahmanirrahim Demi Allah saya bersumpah bahwa saya sebagai Saksi akan
memberikan keterangan yang sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya”
Kemudian Hakim Ketua mengingatkan kepada Ahli agar memberikan pendapatan yang
diketahuinya ;
HAKIM KETUA, mengajukan Pertanyaan Kepada Ahli dan dijawab oleh Ahli sebagaimana yang
tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah Saudara mengerti mengapa Saudara dihadirkan di persidangan pada hari ini?
Ya saya mengerti, saya dihadirkan di persidangan pada hari ini terkait dengan tindak pidana
Penggelapan dan Pencucian Uang yang diduga dilakukan oleh Terdakwa Yogi Yudha Ksatria.
Apakah keterangan Saudara ahli dalam BAP di Penyidik benar?
Benar Yang Mulia.
Apakah keterangan ahli dalam BAP ada yang berubah?
Tidak ada Yang Mulia.
Apakah saudara pernah mengenal YOGI YUDHA KSATRIA sebelumnya?
Tidak Yang Mulia.
Apakah kegiatan yang dilakukan oleh Ahli dalam sehari-hari?
Dapat Saya jelaskan yang mulia bahwa saya bekerja sebagai seorang Dosen Pidana di
Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasinal “Veteran” Jakarta.
HAKIM ANGGOTA – 1, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah ahli jelaskan ‘menguasai’ secara hukum?
Menurut keahlian saya, menguasai secara hukum adalah tidakan penguasaan secara sepihak
oleh pemegang sebuah benda seolah-olah merupakan miliknya, bertentangan dengan hak
yang membuat benda tersebut berada padanya.
HAKIM ANGGOTA – 2, mengajukan Pertanyaan kepada saksi dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Sudah berapa kali ahli menangani kasus serupa?
Saya telah menangani kasus Penggelapan sebanyak 5 kali.

PENASEHAT HUKUM TERDAKWA, mengajukan Pertanyaan kepada ahli dan dijawab oleh ahli
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Sesuai dengan kronologi kasus dijelaskan, Menurut AHLI delik manakah yang ditetapkan pada kasus
ini?
Berdasarkan pengetahuan yang Ahli miliki sebagai Ahli Pidana sangat tepat bahwa pada
kasus adalah terkena delik formil karena Tindak pidana Penggelapan sesuai ketentuan pasal
372 KUHP yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA, mengingat bahwa dalam
kesepakatan jual beli tersebut YOGI YUDHA KSATRIA menerima pembayaran atas rumah
tersebut, dimana pada unsur tersebut YOGI YUDHA KSATRIA menerima pembayaran atas
pembelian rumah milik HASHRY ARUM tidak dengan melawan hukum melainkan karena
diberikan kuasa dimana kuasa tersebut berkaitan dengan pelimpahan wewenang dari
HASHRY ARUM kepada YOGI YUDHA KSATRIA mengenai penerimaan pembayarana atas
penjualan rumah dari FIRLYAN DWI PUTRA . Lebih lanjut Tindak Pidana Penggelapan telah
selesai perbuatannya namun belum menimbulkan akibat.
Sesuai Pengetahuan AHLI maka dapatkah AHLI jelaskan apakah YOGI YUDHA KSATRIA merupakan
pelaku tindak pidana?
Dapat Ahli jelaskan bahwa sesuai dengan kronologi kasus tersebut maka YOGI YUDHA
KSATRIA telah sesuai dengan pengertian pelaku tindak pidana, dimana YOGI YUDHA
KSATRIA memenuhi unsur pasal 55 ayat 1 ke-1 yakni orang yang melakukan sendiri tindak
pidana. Dimana pada kriterianya perbuatan YOGI YUDHA KSATRIA telah memenuhi unsur
Tindak Pidana pada pasal 372 KUHP tentang Penggelapan, dimana YOGI YUDHA KSATRIA
dengan sengaja dan melawan hukum memiliki uang atas pembayaran penjualan rumah milik
HASHRY ARUM. Selain memenuhi unsur melakukan sendiri perbuatannya YOGI YUDHA
KSATRIA juga memenuhi unsur turut serta melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang, namun
tindak pidana pencucian uang yang dilakukan merupakan suatu akibat adanya dorongan atau
tekanan dari ELISA STEFANIE untuk melakukan tindak pidana tersebut.
Dalam kasus posisi tersebut menurut AHLI siapa sajakah subjek hukum yang bersalah dalam kasus ini
sesuai dengan ketentuan pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana? –
Menurut pengetahuan Ahli maka sesuai dengan ketentuan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
terdapat beberapa pelaku tindak pidana dari kronologi tersebut, dimana yang pertama yakni
YOGI YUDHA KSATRIA selaku orang yang melakukan sendiri tindak pidana, sebab YOGI
YUDHA KSATRIA dengan sengaja dan melawan hukum menggelapkan uang milik HASHRY
ARUM namun bukan karena kejahatan. ELISA STEFANIE merupakan orang yang menyuruh
orang lain serta orang yang turut serta melakukan tindak pidana sesuai Pasal 3 Undang-
undang no 8 Tahun 2010 Tentang Pencegaha dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang.
Dapatkah AHLI jelaskan menurut keilmuan AHLI tindak pidana apa yang dikenakan kepada YOGI
YUDHA KSATRIA?
Dapat Ahli jelaskan sesuai dengan kronolgi kasus tersebut maka YOGI YUDHA KSATRIA
dapat dikenakan pada pasal 372 KUHP sebab tindakan yang dilakukan oleh YOGI YUDHA
KSATRIA telah memenuhi unsur-unsur pasal tersebut, kemudian pengenaan pasal 3 Undang-
undang No 8 Tahun 2011 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana pencucian
Uang Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP perlu dijelaskan mengenai unsur-unsur pada pasal
tersebut apakah terbukti dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA atau tidak.
AHLI menjelaskan bahwa pengenaan pasal 3 Undang-undang no 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 kepada YOGI YUDHA
KSATRIA perlu di uraikan mengenai Unsur-unsurnya, dapatkah Ahli jelaskan apa saja unsur dalam
pasal 3 tersebut?
Sebelum Ahli jelaskan mengenai unsur-unsur pasal tersebut dapat Ahli jelaskan mengenai
pengertian dari Tindak Pidana Pencucian Uang itu sendiri memiliki arti yakni serangkaian
kegiatan yang merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi terhadap
uang hasil kejahatan, yaitu uang yang berasal dari tindak pidana dengan maksud untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang tersebut. Dari pengertian tersebut
sehingga dapat diuraikan apa saja unsur yang terdapat pada pasal 3 Undang-undang tersebut
yakni diantaranya:
Subjeknya adalah setiap orang, dapat diartikan bahwa unsur ini telah terpenuhi mengingat
YOGI YUDHA KSATRIA merupakan suatu subjek hukum yang melakukan suatu perbuatan
hukum. Kedua yakni unsur menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan, dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa perbuatan YOGI YUDHA KSATRIA
dengan mentransfer, menempatkan, mengalihkan, membelanjakan dan sebagainya sesuai
dengan kronologi kasus yang penyidik sampaikan telah memenuhi unsur-unsur yang ada di
sini sehingga dapat dikatakan bahwa YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan suatu tindak
pidana tersebut. Selanjutnya unsur harta kekayaan unsur ini mengartikan bahwa uang yang
diterima atas pembayaran penjualan rumah milik HASHRY ARUM adalah harta kekayaan
yang dimiliki oleh YOGI YUDHA KSATRIA namun harta kekayaan tersebut merupakan suatu
harta yang didapat dengan tidak secara melawan hukum yakni dengan pelimpahan
kewenangan untuk menerima uang asat penjualan rumah tersebut, namun pada unsur ini juga
terpenuhi bahwa tindak pidana pencucian uang yakni suatu tindak pidana lanjutan atas tindak
pidana pertama sesuai yang diatur di dalam pasal 2 ayat (1) dimana tindak pidana pencucian
uang ini menggunakan uang hasil tindak pidana Penggelapan oleh YOGI YUDHA KSATRIA.
Benar bahwa YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan tindak pidana Pencucian uang namun
tindak pidana Pencucian uang yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA disebabkan oleh
adanya ancaman yang dilakukan oleh ELISA STEFANIE hal itu sesuai dengan kronologi yang
penyidik uraikan sehingga pengenaan pasal 3 TPPU sangatlah tidak tepat hal itu dikarenakan
Tindak Pidana Pencuian Uang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA karena adanya
ancaman oleh ELISA STEFANIE sehingga terdapat unsur Overmacht dalam perkara TPPU
oleh YOGI YUDHA KSATRIA
JAKSA PENUNTUT UMUM, mengajukan Pertanyaan kepada ahli dan dijawab oleh saksi
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagaiberikut:
Sesuai Pengetahuan AHLI mengapa YOGI YUDHA KSATRIA memenuhi unsur sebagai pelaku tindak
pidana?
Dapat Saya jelaskan bahwa sesuai pengetahuan Saya maka YOGI YUDHA KSATRIA telah
sesuai dengan pengertian pelaku tindak pidana, dimana YOGI YUDHA KSATRIA memenuhi
unsur pasal 55 ayat (1) ke-1 yakni orang yang melakukan sendiri tindak pidana. Dimana pada
kriterianya perbuatan YOGI YUDHA KSATRIA telah memenuhi unsur Tindak Pidana pada
pasal 372 KUHP tentang Penggelapan, dimana YOGI YUDHA KSATRIA dengan sengaja dan
melawan hukum memiliki uang atas pembayaran penjualan rumah milik HASHRY ARUM.
Selain memenuhi unsur melakukan sendiri perbuatannya YOGI YUDHA KSATRIA juga
memenuhi unsur turut serta melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang, namun tindak pidana
pencucian uang yang dilakukan merupakan suatu akibat adanya dorongan atau tekanan dari
ELISA STEFANIE untuk melakukan tindak pidana tersebut.
Menurut AHLI berdasarkan kronologi tersebut siapa saja yang bersalah dalam kasus ini sesuai dengan
ketentuan pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana?
Menurut pengetahuan Saya maka sesuai dengan ketentuan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
terdapat beberapa pelaku tindak pidana dari kronologi tersebut, dimana yang pertama yakni
YOGI YUDHA KSATRIA selaku orang yang melakukan sendiri tindak pidana, sebab YOGI
YUDHA KSATRIA dengan sengaja dan melawan hukum menggelapkan uang milik HASHRY
ARUM namun bukan karena kejahatan. ELISA STEFANIE merupakan orang yang menyuruh
orang lain serta orang yang turut serta melakukan tindak pidana sesuai Pasal 3 Undang-
undang no 8 Tahun 2010 Tentang Pencegaha dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang.
Tindak pidana apa yang dapat dikenakan terhadap Terdakwa YOGI YUDHA KSATRIA menurut
keilmuan AHLI?
Dapat Saya jelaskan sesuai dengan pengetahuan Saya maka YOGI YUDHA KSATRIA dapat
dikenakan pada pasal 372 KUHP sebab tindakan yang dilakukan oleh YOGI YUDHA
KSATRIA telah memenuhi unsur-unsur pasal tersebut, kemudian pengenaan pasal 3 Undang-
undang No 8 Tahun 2011 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana pencucian
Uang Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP perlu dijelaskan mengenai unsur-unsur pada pasal
tersebut apakah terbukti dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA atau tidak.
Dapatkah AHLI jelaskan mengapa Terdakwa YOGI YUDHA KSATRIA memenuhi unsur-unsur pasal
penggelapan dapatkah dijelaskan sesuai dengan keilmuan AHLI?
Dapat Saya jelaskan bahwa tindak pidana penggelapan adalah penyalahgunaan hak atau
penyalahgunaan kepercayaan oleh seorang yang mana kepercayaan tersebut diperolehnya
tanpa adanya unsur melawan hukum. Sehingga jika dilihat pada Pasal tersebut terdapat
unsur-unsur pasal yang ada dimana Unsur tersebut melingkupi unsur objektif dan unsur
subjektif, jika dirinci terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
A. Unsur Objektif yakni:
1. Mengaku sebagai milik sendiri.
2. Sesuatu barang.
3. Seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain
4. Yang berada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.
5. Secara melawan hukum.
B. Unsur-unsur subjektif yaitu dengan sengaja.
Maka jika kita lihat lihat pada Kronologi yang penyidik sampaikan maka perbuatan yang
YOGI YUDHA KSATRIA lakukan telah memenuhi unsur-unsur tersebut, hal ini dapat diuraikan
satu-satu yakni unsur mengaku sebagai milik sendiri dapat diartikan bahwa Unsur memiliki
dalam rumusan pasal ini merupakan terjemahan dari Zich toeeigenen istilah tersebut disebut
dengan menguasai. Jadi yang dilakukan YOGI YUDHA KSATRIA dengan menguasai uang
milik HASHRY ARUM telah terpenuhi unsur-unsurnya tersebut. Kedua unsur Sesuatu barang
Makna barang ini merujuk pada apa yang dikuasi oleh YOGI YUDHA KSATRIA yakni Uang
milik HASHRY ARUM sehingga unsur memiliki barang juga terpenuhi pada kasus ini. Ketiga
unsur Seluruh atau sebagian adalah milik orang lain Unsur ini mengandung pengertian bahwa
benda yang diambil haruslah barang/benda yang dimiliki baik seluruhnya ataupun sebagian
oleh orang lain. Jadi harus ada pemiliknya, barang atau benda yang tidak bertuan atau tidak
ada pemiliknya tidak dapat menjadi objek penggelapan., pada kasus ini dapat dilihat bahwa
penguasaan atas brang milik HASHRY ARUM yakni uang oleh YOGI YUDHA KSATRIA telah
memenuhi ketentuan unsur ini sebab menurut Saya penguasaan uang oleh YOGI YUDHA
KSATRIA secara keseluruhan telah tepatlah memenuhi. Keempat unsur Berada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan hal ini terlihat bawa penguasaan uang milik HASHRY
ARUM oleh YOGI YUDHA KSATRIA bukanlah merupakan hasil tindak kejahatan, hal itu dapat
dbuktikan bahwa telah adanya perjanjian pelimpahan kekuasaan dari HASHRY ARUM kepada
YOGI YUDHA KSATRIA untuk menerima pembayaran atas penjualan rumah yang dilakukan.
Terakhir unsur Subjektif yakni dengan sengaja, dapat diartikan bahwa Dalam hal ini
kesengajaan atau maksud itu ditujukan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, hal
itu tercermin bahwa perbuatan penggelapan yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA
merupakan suatu maksud untuk memperkaya diri dengan menggelapkan uang milik HASHRY
ARUM yang ada dipenguasaannya bukan karena kejahatan melainkan karena pelimpahan
wewenang oleh HASHRY ARUM.
Lebih lanjut harus dijabarkan kembali apakah betul YOGI YUDHA KSATRIA telah
memenuhi unsur-unsur tindak pidana Pencucian Uang yang disangkakan mengingat adanya
tekanan yang dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini ELISA STEFANIE, dimana hal tersebut
merupakan suatu pemicu utama terjadinya tindak pidana Pencucian Uang oleh YOGI YUDHA
KSATRIA sebab tekanan tersebut menimbulkan daya paksa yang dimana akhirnya YOGI
YUDHA KSATRIA tidak mampu untuk melawan kehendak yang diinginkan oleh ELISA
STEFANIE.
AHLI menjelaskan bahwa pengenaan pasal 3 Undang-undang no 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 kepada YOGI YUDHA
KSATRIA perlu di uraikan mengenai Unsur-unsurnya, dapatkah ahlli jelaskan apa saja unsur dalam
pasal 3 tersebut?
Sebelum Saya jelaskan mengenai unsur-unsur pasal tersebut dapat Saya jelaskan
mengenaii pengertian dari Tindak Pidana Pencucian Uang itu sendiri memiliki arti yakni
serangkaian kegiatan yang merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
terhadap uang hasil kejahatan, yaitu uang yang berasal dari tindak pidana dengan maksud
untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang tersebut. Dari pengertian tersebut
sehingga dapat diuraikan apa saja unsur yang terdapat pada pasal 3 Undang-undang tersebut
yakni diantaranya:
Subjeknya adalah setiap orang, dapat diartikan bahwa unsur ini telah terpenuhi mengingat
YOGI YUDHA KSATRIA merupakan suatu subjek hukum yang melakukan suatu perbuatan
hukum. Kedua yakni unsur menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan, dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa perbuatan YOGI YUDHA KSATRIA
dengan mentransfer, menempatkan, mengalihkan, membelanjakan dan sebagainya sesuai
dengan kronologi kasus yang penyidik sampaikan telah memenuhi unsur-unsur yang ada di
sini sehingga dapat dikatakan bahwa YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan suatu tindak
pidana tersebut. Selanjutnya unsur harta kekayaan unsur ini mengartikan bahwa uang yang
diterima atas pembayaran penjualan rumah milik HASHRY ARUM adalah harta kekayaan
yang dimiliki oleh YOGI YUDHA KSATRIA namun harta kekayaan tersebut merupakan suatu
harta yang didapat dengan tidak secara melawan hukum yakni dengan pelimpahan
kewenangan untuk menerima uang asat penjualan rumah tersebut, namun pada unsur ini juga
terpenuhi bahwa tindak pidana pencucian uang yakni suatu tindak pidana lanjutan atas tindak
pidana pertama sesuai yang diatur di dalam pasal 2 ayat (1) dimana tindak pidana pencucian
uang ini menggunakan uang hasil tindak pidana Penggelapan oleh YOGI YUDHA KSATRIA.
Benar bahwa YOGI YUDHA KSATRIA telah melakukan tindak pidana Pencucian uang namun
tindak pidana Pencucian uang yang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA disebabkan oleh
adanya ancaman yang dilakukan oleh ELISA STEFANIE hal itu sesuai dengan kronologi yang
penyidik uraikan sehingga pengenaan pasal 3 TPPU sangatlah tidak tepat hal itu dikarenakan
Tindak Pidana Pencuian Uang dilakukan oleh YOGI YUDHA KSATRIA karena adanya
ancaman oleh ELISA STEFANIE sehingga terdapat unsur Overmacht dalam perkara TPPU
oleh YOGI YUDHA KSATRIA.
Setelah pemeriksaan Ahli selesai lalu Penasehat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum sudah
tidak ada lagi pertanyaan kepada Ahli ;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan didepan Persidangan bahwa Persidangan pada hari ini
juga langsung dilanjutkan dengan pemeriksaan Terdakwa ;
Atas pertanyaan Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa yang dijawab oleh Terdakwa bahwa ia
adalah :
Nama : Yogi Yudha Ksatria, S.M.
Tempat lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 28
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Biro Pengadaan PT. Griya Lestari
Tempat Tinggal : Jl. Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur.
Pendidikan : S1
Kemudian Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa agar memberikan keterangan didalam
Persidangan ;
HAKIM KETUA, mengajukan Pertanyaan Kepada Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah saudara dapat menjelaskan peran saudara dalam proses jual beli rumah atas nama HASHRY
ARUM?
Dapat saya jelaskan bahwa saya sebagai pihak ketiga yang menerima kuasa pengahlian dana
dari saudari HASHRY ARUM.
Apakah Terdakwa pernah dijatuhkan hukuman sebelumnya?
Tidak Yang Mulia
Apakah saudara memiliki keluarga yang pernah dijatuhkan hukuman?
Tidak Yang Mulia
HAKIM ANGGOTA – 1, mengajukan Pertanyaan kepada Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Saudara terdakwa, apakah saudara dapat menjelaskan mengapa HASHRY ARUM memberikan kuasa
pengalihan dana terhadap saudara?
Dapat saya jelaskan bahwa HASHRY ARUM menerima tugas dinas ke Balikpapan sehingga
memberikan saya kuasa tersebut.
HAKIM ANGGOTA – 2 , mengajukan Pertanyaan kepada Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa
sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah saudara telah menerima pembayaran dari FIRLYAN DWI PUTRA selaku pihak kedua?
Ya, saya menerima.
Apakah saudara mengakui dakwaan yang dijatuhkan pada saudara?
Tidak, Yang Mulia. Saya tidak mengakui telah melakukan tindak pidana tersebut.
JAKSA PENUNTUT UMUM, mengajukan Pertanyaan kepada Terdakwa dan dijawab oleh
Terdakwa sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Dapatkah saudara ceritakan imbalan yang saudara terima dari HASHRY ARUM? Dan apa yang
menyebabkan saudara menolak imbalan dari penjualan rumah milik HASHRY ARUM sebesar 12%?
Dapat saya jelaskan bahwa saat menentukan imbalan yang saya terima, HASHRY ARUM
sempat menawarkan saya untuk menerima imbalan sebesar 12 % dari harga kotor penjualan
rumah milik HASHRY ARUM jika saya dapat menjual rumahnya dengan cepat. Namun, saya
menolaknya dan menerima kesepakatan terkait imbalan yang harus saya terima sebesar 10 %
dari harga kotor penjualan rumah milik HASHRY ARUM karena saya rasa imbalan tersebut
sudah cukup. saat itu saya juga tidak bisa menjamin rumah milik HASHRY ARUM akan terjual
dengan cepat karena saya juga harus berhati-hati dalam menemukan pembeli.
Dapatkah saudara jelaskan mengapa ELISA STEFANIE mengatakan bahwa saudara meminta
bantuannya untuk mendirikan usaha rumah makan tersebut?
Dapat saya jelaskan bahwa ELISA STEFANIE lah yang menyuruh saya untuk membangun
usaha rumah makan menggunakan uang hasil penjualan rumah milik HASHRY ARUM. ELISA
STEFANIE juga meminta dan mendesak saya untuk memberikan bagian atau imbalan kepada
saya dari hasil penjualan rumah tersebut karena ELISA STEFANIE merasa sudah
mempertemukan HASHRY ARUM dengan saya.
Berdasarkan BAP WIDIA ( Istri saudara ) mengatakan bahwa WIDIA membenarkan bahwasannya
saudara telah menggunakan uang tersebut dengan cara membelikan emas sebesar 100gr seharga Rp
177.000.00 ( Seratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah ) apakah saudara membenarkan itu?
Dapat saya jelaskan bahwa benar saya membeli emas seberat 100gr untuk istri saya, tetapi
saya membeli emas tersebut menggunakan uang hasil warisan orang tua dan juga hasil
imbalan dari penjualan rumah HASHRY ARUM.
Dapatkah saudara jelaskan lebih rinci bagaimana saudara membeli mobil dengan menggunakan uang
hasil penjualan rumah milik HASHRY ARUM?
Dapat saya jelaskan bahwa pada tanggal 23 Maret 2018 saya membeli 1 (satu) unit mobil
dengan merk Honda Brio seharga Rp. 184.000.000 (seratus delapan puluh empat juta rupiah)
dengan menggunakan uang milik saya pribadi sebesar Rp. 45.990.000.- (empat puluh lima
juta Sembilan ratus Sembilan puluh ribu rupiah) dari penghasilan saya. Dan untuk menutupi
sisanya, saya meminjam uang yang ada di saldo rekening saya sebesar Rp. 138.010.000
(seratus tiga puluh delapan juta sepuluh ribu rupiah) bukan mengambilnya. Saya akan
menggantikan uang tersebut ketika saya dapat komisi yang dijanjikan perusahaan tempat
saya bekerja pada saya karena sebelumnya saya telah menjual rumah lebih dari target yang
ditentukan.
Dapatkah saudara jelaskan mengapa ELISA STEFANIE mengatakan bahwa saudara meminta
bantuannya untuk mendirikan usaha rumah makan tersebut?
Dapat saya jelaskan bahwa ELISA STEFANIE lah yang menyuruh saya untuk membangun
usaha rumah makan menggunakan uang hasil penjualan rumah milik HASHRY ARUM. ELISA
STEFANIE juga meminta dan mendesak saya untuk memberikan bagian atau imbalan kepada
saya dari hasil penjualan rumah tersebut karena ELISA STEFANIE merasa sudah
mempertemukan HASHRY ARUM dengan saya.
PENASEHAT HUKUM TERDAKWA, mengajukan Pertanyaan kepada Terdakwa dan dijawab
oleh Terdakwa sebagaimana yang tercantum dalam tiap-tiap pertanyaan sebagai berikut :
Apakah Terdakwa mengenal HASHRY ARUM?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa Terdakwa diperkenalkan oleh ELISA STEFANIE selaku
teman HASHRY ARUM dan HASHRY ARUM yang merupakan teman lama Terdakwa.
Terdakwa mengenal kembali HASHRY ARUM sebagai penjual rumah yang akan Terdakwa
promosikan penjual rumahnya tempo hari lalu.
Dapatkah Terdakwa menjelaskan ketika Terdakwa menerima tawaran untuk membantu HASHRY
ARUM menjual rumahnya, apakah Terdakwa menerimanya atas nama pribadi atau perusahaan tempat
Terdakwa bekerja?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa ketika Terdakwa menerima tawaran penjualan rumah milik
HASHRY ARUM atas nama pribadi dan tidak membawa nama perusahaan.
Mengapa Terdakwa tidak menerima tawaran penjualan rumah milik HASHRY ARUM atas nama
perusahaan tempat Terdakwa bekerja?
Karena saat itu HASHRY ARUM tidak meminta atau menanyakan apakah penjualan rumah
miliknya atas nama perusahaan. Selain itu, jika Terdakwa membawa nama perusahaan
tempat Terdakwa bekerja maka imbalan yang Terdakwa terima dari hasil penjualan tersebut
akan dibagi berdasarkan ketentuan perusahaan. Namun, jika Terdakwa membawa atas nama
pribadi maka imbalan yang Terdakwa terima akan sepenuhnya.
Dapatkah Terdakwa jelaskan dimana letak rumah HASHRY ARUM yang akan Terdakwa promosikan
penjualannya?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa rumah HASHRY ARUM yang Terdakwa promosikan berada
di Jalan Kemang Raya No.5 RT.3 / RW.5 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan seluas 80 m
pesegi.
Apakah Terdakwa mengetahui kepada siapa rumah HASHRY ARUM dijual?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa Terdakwa mengetahui rumah HASHRY ARUM akan dijual
kepada FIRLYAN DWI PUTRA. Karena sebelum itu FIRLYAN DWI PUTRA menghubungi
Terdakwa sebagai calon pembeli rumah milik HASHRY ARUM melalui facebook yang dimana
rumah milik HASHRY ARUM Terdakwa promosikan.

Dapatkah Terdakwa jelaskan berapa besar hasil daril penjualan rumah milik HASHRY ARUM yang dibeli
oleh FIRLYAN DWI PUTRA ?
Dapat Terdakwa jelaskan hasil penjualan rumah milik HASHRY ARUM yang dibeli oleh
FIRLYAN DWI PUTRA sebesar RP.900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah).
Apakah Terdakwa mendapatkan imbalan dari hasil penjualan rumah milik HASHRY ARUM yang
diberikan oleh HASHRY ARUM? Dan seberapa besar yang saudara peroleh ?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa Terdakwa mendapatkan imbalan yang diberikan oleh
HASHRY ARUM kepada Terdakwa sebesar 10% dari total penjualan. Yaitu sebesar Rp.
90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah).
Pada tanggal berapa Terdakwa menyaksikan kesepakatan bersama HASHRY ARUM dan FIRLYAN
DWI PUTRA untuk melakukan transaksi jual beli rumah ini dan dimana saudara bersama dengan
FIRLYAN DWI PUTRA dan HASHRY ARUM melakukan kesepakatan tersebut?
Dapat Terdakwa jelaskan kesepakatan yang Terdakwa saksikan bersama FIRLYAN DWI
PUTRA dan HASHRY ARUM tejadi pada tanggal 25 Februari 2018, di kediaman FIRLYAN
DWI PTRA di Jl. Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur. Kesepakatan ini dihadiri oleh notaris
yaitu RIDWAN MERAH, S.H, M.H.
Pada kesepakatan tersebut berapa kali FIRLYAN DWI PUTRA melakukan pembayaran untuk melunasi
rumah milik HASHRY ARUM?
Pada kesepakatan tersebut FIRLYAN DWI PUTRA melakukan pembayaran uang muka
secara tunai pada tanggal 20 Maret 2018 sebesar Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh
juta rupiah) yang dilakukan oleh FIRLYAN DWI PUTRA . Kemudian sisanya dibayar oleh
FIRLYAN DWI PUTRA pada tanggal 22 Maret 2018 sebesar Rp. 360.000.000,- (tiga ratus
enam puluh juta rupiah) melalui transfer ke rekening Terdakwa di Bank Royanmer dan sisanya
dibayar tanggal 24 Maret 2018 melalui transfer sebesar Rp. 360.000.000,- (tiga ratus enam
puluh juta rupiah) ke Bank yang sama.
Dapatkah Terdakwa jelaskan jika HASHRY ARUM tidak dapat menghadiri atau melakukan penerimaan
pembayaran siapa yang akan menggantikan HASHRY ARUM?
Dapat Terdakwa jelaskan jika HASHRY ARUM tidak hadir atau berhalangan untuk melakukan
penerimaan pembayaran jual beli rumah maka Terdakwa sebagai wakil dari HASHRY ARUM
yang akan berwenang mengambil alih penerimaan pembayaran tersebut.
Berdasarkan keterangan yang didapat. Apakah benar bahwa pada tanggal 21 Maret 2018 Terdakwa
pergi ke Mall Casablanka untuk membeli sebuah emas?
Dapat Terdakwa jelaskan benar bahwasannya pada tanggal 21 maret 2018 Terdakwa datang
ke Mall Casablanka untuk membeli emas seberat 100 gram dengan harga Rp.177.000.000,-
(seratus tujuh puluh tujuh juta rupiah) sebagai hadiah untuk istri Terdakwa.
Apakah Terdakwa membeli sebuah mobil di dealer mobil honda yang beralamat di Jl. Raya pasar
Minggu No.10 Pejaten Timur, Ps minggu, Jakarta Selatan?
Dapat Terdakwa jelakan bahwasannya Terdakwa membeli sebuah mobil di dealer mobil
honda yang beralamat di Jl. Raya pasar Minggu No.10 Pejaten Timur, Ps minggu, Jakarta
Selatan.
Dapatkah Terdakwa jelaskan berapa harga mobil yang Terdakwa beli di dealer mobil honda mobil yang
beralamat di Jl. Raya pasar Minggu No.10 Pejaten Timur, Ps minggu, Jakarta Selatan ?
Bahwa, Terdakwa menjelaskan membeli mobil di dealer mobil honda yang beralamat di Jl.
Raya pasar Minggu No.10 Pejaten Timur, Ps minggu, Jakarta Selatan seharga Rp.
184.000.000 (seratus delapan puluh empat juta rupiah ).
Bedasarkan keterangan yang didapat, apakah Terdakwa mengenal AGUNG JOSPRIADI?
Bahwa, Terdakwa menjelaskan mengenal AGUNG JOSPRIADI yang merupakan teman SMP
Terdakwa yang memiliki usah peternak lele yang belakangan ini sedang mengalami kesulitan.

Bedasarkan keterangan yang didapat, apakah benar bahwa Terdakwa mentransfer sejumlah uang
kepada AGUNG JOSPRIADI sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)?
Bahwa, Terdakwa menjelaskan benar bahwa Terdakwa memberikan uang kepada AGUNG
JOSPRIADI sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena AGUNG JOSPRIADY
sedang membutuhkan uang tersebut. Sebagai teman Terdakwa merasa harus membantu
AGUNG JOSPRIADI karena beliau merupakan teman Terdakwa dan Terdakwa rasa itu
merupakan suatu hal yang wajar untuk saling membantu teman yang sedang kesulitan.
Berdasarkan keterangan yang didapat apakah Terdakwa dapat menjelaskan mengapa Terdakwa
mengtransfer kepada WIDIA sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan BUNGA SITOMPUL
sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa uang yang Terdakwa berikan kepada WIDIA selaku istri
Terdakwa dan BUNGA SITOMPUL selaku ibu mertua Terdakwa. Terdakwa rasa itu
merupakan hal yang seharusnya Terdakwa berikan kepada keluarga Terdakwa dari hasil kerja
keras Terdakwa selama ini di PT.GRIYA LESTARI. Untuk menunjang kehidupan mereka.
Dapatkah saudara jelaskan apakah saudara mengenali ELISA STEFANIE?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa ELISA STEFANIE merupakan teman Terdakwa dan juga
teman dari HASHRY ARUM serta ELISA STEFANIE juga yang mempertemukan Terdakwa
kembali dengan HASHRY ARUM untuk membantu penjualan rumah milik HASHRY ARUM
dan ELISA STEFANIE juga mendesak Terdakwa untuk membagi hasil penjualan rumah milik
HASHRY ARUM dan ELISA STEFANIE lah yang mempunyai ide untuk membuka usaha.
Apakah pada saat itu Terdakwa berada dibawah tekanan atau desakan?
Bahwa, Terdakwa menjelaskan pada saat itu Terdakwa berada dibawah tekanan dan didesak
oleh ELISA STEFANIE untuk membagi hasil penjualan rumah milik HASHRY ARUM dan
Terdakwa dipaksa untuk mengikuti idenya membuka usaha bersama dengannya.
Jenis usaha apa yang Terdakwa jalankan dengan ELISA STEFANIE pada saat Terdakwa mengalami
tekanan yang diberikan oleh ELISA STEFANIE?
Dapat Terdakwa jelaskan pada saat Terdakwa berada dibawah tekanan, Terdakwa dipaksa
untuk membuka usaha rumah makan bersama ELISA STEFANIE dan Terdakwa menyewa
sebuah ruko yang berada di JL. Teratai XVI Blok Q no 13. RT 3/RW 2 Tj.Bar Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta selatan
Bedasarkan keterangan yang didapat, dapatkah Terdakwa jelaskan apakah Terdakwa mengenali
ALICIA ANGGRAENI, MITA NURAISHA, dan NURAINI SJAHAB?
Dapat Terdakwa jelaskan bahwa ALICIA ANGGRAENI, MITA NURAISHA, dan NURAINI
SJAHAB merupakan orang kepercayaan dari ELISA STEFANIE yang ditugaskan untuk
mengatur bisnis kuliner saya serta kolam lele yang Terdakwa miliki.
Dapatkah Terdakwa menjelaskan kapan uang yang seharusnya HASHRY ARUM menerima uang
tersebut ?
Bahwa, Terdakwa menjelaskan uang yang seharusnya milik HASHRY ARUM memang masih
berada di Terdakwa dan akan Terdakwa berikan ke rekening HASHRY ARUM pada waktu
yang akan datang.
Apakah Terdakwa tahu apa yang Terdakwa lakukan saat itu menimbulkan tindak pidana pencucian
uang?
Terdakwa tidak menyadari hal itu karena yang Terdakwa gunakan adalah uang milik Terdakwa
pribadi hasil dari kerja keras saya selama ini di PT. GRIYA LESTARI.
Apakah Terdakwa mengetahui telah dilaporkan oleh HASHRY ARUM sebagai pelaku pencucian uang?
Terdakwa tidak mengetahui bahwa Terdakwa dilaporkan oleh HASHRY ARUM. Terdakwa
hanya mengetahui telah diberikan tugas oleh HASHRY ARUM untuk menyimpan uang hasil
dari penjualan rumahnya sampai FIRLYAN DWI PUTRA lunas membayarnya.
Setelah selesai pemeriksaan Terdakwa lalu Penasehat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut
Umum sudah tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan kepada Terdakwa ;
Selanjutnya Hakim Ketua bermusyawarah untuk menunda pemeriksaan perkara ini dan
menetapkan pengunduran Persidangan pada hari :
SENIN, Tanggal 16 Juli 2018, Pukul 13.00 WIB,
Acara : Pembacaan Tuntutan;
Selanjutnya setelah penundaan sidang ini oleh Hakim Ketua diumumkan dengan perintah
kepada Jaksa Penuntut Umum agar menghadapkan kembali Terdakwa dipersidangan pada hari dan
tanggal tersebut diatas ;
Setelah pengunduran sidang diumumkan oleh Hakim Ketua maka sidang ditutup ;
Demikian Berita Acara Persidangan ini dibuat dengan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan
Panitera Pengganti.
Panitera Pengganti, Hakim Ketua

ALMA ACHLINA DWI PUTRI , S.H. ADYANTA TASIMA GINTING , S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai