Anda di halaman 1dari 10

PENGADILAN NEGERI KELAS 1 A D.

I YOGYAKARTA

BERITA ACARA SIDANG VIII

Nomor : 213 / PID.SUS / 2021 / PN.DIY

Persidangan Terbuka di pengadilan Negeri Yogyakarta Yang memeriksa


dan mengadili Perkara-Perkara dengan acara pemeriksaan Biasa Yang dilakukan
dalam Gedung yang telah disediakan untuk keperluan itu pada, Hari Kamis
Tanggal 22 April 2021 Dilangsungkan, dalam perkara Dugaan Tindak Pidana
Kejahatan memperjual belikan darah, Dengan Terdakwa :

----------------------------------------- SYIFA ALMASARI -------------------------------------

Terdakwa Ditahan Sejak tanggal 24 Desember 2020 Sampai Sekarang.


SUSUNAN PERSIDANGAN :
1. CAHYANA MAULABI ,S.H.,M.H. Hakim Ketua
2. PRISKILA WIDIAWATI ,S.H.,M.H. Hakim Anggota I
3. FATMA HANDAYANI,S.H.,M.H. Hakim Anggota II
4. TRISNA TANSIA PUTRI ,S.H. Panitera Pengganti
5. IHSAN MAULANA ,S.H . Penuntut Umum
6. RISZA NURSALZABILAH ,S.H. Penuntut Umum
7. ROBIN SIHITE ,S.H. Penasihat Hukum
8. ISMAWANTI RESSA ,S.H. Penasihat Hukum

Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk
umum maka atas perintah Hakim Ketua agar terdakwa dihadapkan masuk
kedalam ruang sidang, lalu Terdakwa dihadapkan masuk ke ruang sidang dalam
keadaan bebas/tidak dibelenggu dan dijaga dengan baik oleh petugas.

Sidang dilanjutkan dengan acara pembacaan duplik sebagai tanggapan


atas replik yang di sampaikan oleh pihak penuntut umum bahwasanya
TIDAK TERBUKTI dengan sengaja memperjual belikan darah dan dengan sengaja
menyebabkan kematian apabila salah satu unsur tidak terbukti maka Dakwaan dan
Tuntutan harus dinyatakan BATAL DEMI HUKUM adapun tujuan dari duplik ini
demi kepentingan hukum dari terdakwa maka duplik ini telah di buat
berdasarkan analisa serta fakta persidangan yang telah di temukan oleh pihak
penasehat hukum.dan di harapkan dapat membantas semua materi yang terdapat
di dalam duplik. Adapun hasil dari duplik tersebut sebagaimana yang terlampir
sebagai berikut :
KANTOR ADVOKAT DAN PENASEHAT
HUKUM

ROBIN & PARTNERS LAW FIRM


Jl.Rejowinangun No.420 E Kecamatan Kota Gede
KOTA YOGYAKARTA
TELP : ( 022 ) 14221 8678 FAX ( 022 ) 14231 8690
email.Robinpartners@gmail.com

NOTA DUPLIK
Dalam Perkara
PidanaNo.Reg.Perkara : Pidsus-213 /
Pid.sus/ III / PN.DIY/2021
Atas Nama SYIFA ALMASARI

Yogyakarta , 02 Januari 2021

Kepada Yth.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
Reg. Perkara No. : Pidsus-213 / Pid.sus/ III/ PN.DIY/2021
Atas Nama Terdakwa : SYIFA ALMASARI
Di Pengadilan Negeri Yogyakarta
Di Jl.Kapas No.10 , Semaki Kec Umbulharjo,Yogyakarta

Dengan Hormat ,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Robin Sihite S,H
2. Ismawanti Ressa S.H
3. Dhika Kameyswara S.H
Para advokat dan Konsultan Hukum di Jl. Rejowinangun No.420 E Kecamatan Kota
Gede Kota Yogyakarta.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Terdakwa :

Nama : SYIFA ALMASARI


Tempat Lahir : Yogyakarta

Umur/Tgl. Lahir : 35 tahun / 5 Mei 1985

Jenis Kelamin : Perempuan


Tempat Tinggal : Jl. Imogiri Barat No.16
B ,Semail,Kelurahan Bangun Harjo Kecamatan
Sewon Kota Bantul , Daerah Istimewa
Yogyakarta

Agama : Islam

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Pendidikan : STRATA 1

Sebelum kami menyampaikan Jawaban atas tanggapan Penuntut umum


terhadap pembelaan kami , perkenankanlah kami Tim Penasihat Hukum dari SYIFA
ALMASARI , panjatkan puji dam syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendaknya dapat diberikan kesempatan untuk membacakan jawaban kami pada
siding yang mulia ini , Selanjutnya izinkanlah kami menyampaikan rasa terimakasih
yang tidak terhingga kepada Ketua dan Majelis Hakim yang mulia dan izinkanlah
kami memberikan kesempatan kembali kepada kami untuk menyampaikan
tanggapan / duplik atas Replik yang di sampaikan Jaksa Penuntut Umum dalam
rangka untuk memperoleh kebenaran materiil dalam mengungkapkan perkara yang
kini berada diujung persidangan , sebagaimana didakwakan dan dituntut terhadap
diri terdakawa.
Tibalah kini kesempatan yang diberikan bagi kami guna kepentingan
terdakwa untuk mengajukan atas Tanggapan Penuntut Umum terhadap belaan
kami , sebagai suatu kepedulian terhadap pencarian kebenaran dan keadilan. Sejak
awal persidangan ini , kami berterima kasih kepada Majelis Hakim yang telah
memimpin jalannya sidang dengan kebijaksanaannya , tidak lupa juga bagi
Penuntut Umum yang mempunyai tujuan yang sama dengan kami , yaitu mencari
kebenaran dan keadilan meskipun memiliki perbedaan cara dengan kami dalam
mempertimbangkan fakta-fakta.
Pada saat ini pula kami tidak sama sekali bermaksud untuk memperlama
jalannya persidangan . Namun , kesempatan yang disediakan oleh Hakim Acara
Pidana ini , kami tujukan semata-mata untuk menemukan kebenaran sejati dan
menegakan hukum serta keadilan terhadap Terdakwa dalam perkara ini. Tibalah
kini kesempatan bagi kami guna kepentingan Terdakwa untuk mengajukan
Jawaban atas Tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan kami,sebagai
suatu bentuk kepedulian terhadap pencarian kebenaran dan keadilan. Sejak awal
persidangan ini , kami berterimakasih kepada Majelis Hakim ysng telah memimpin
jalannya sidang dengan kebijaksanaanya , kemudian bagi Penuntut Umum yang
mempunyai tujuan yang sama dengan kami , yaitu mencari kebenaran dan keadilan
meskipun berbeda dengan kami yang mempertimbangkan fakta-fakta.
I. MENGENAI HAL YANG DISAMPAIKAN DIDALAM REPLIK

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,
Serta Sidang yang kami muliakan,

Terlebih dahulu kami Penasehat Hukum terdakwa menyatakan dengan tegas


menolak semua tuntutan dan Replik yang diajukan Jaksa Penuntut Umum kecuali yang
diakui dan terbukti secara nyata dalam fakta-fakta yang terdapat di persidangan dan
perlu kami tegaskan bahwa apa yang kami kemukakan dalam Duplik ini merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari eksepsi dan Pledoi serta pembelaan Pribadi Terdakwa
yang pernah diajukan sebelumnya .

1. Bahwa terdakwa ia terdakwa Syifa Almasari pada tanggal 15 November 2020


atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu dalam tahun 2020, bertempat tinggal
di Daerah atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam
Daerah Istimewa YOGYAKARTA Hukum Pengadilan Negeri D.I YOGYAKARTA ,
dengan Secara melawan hukum melakukan perbuatan transaksi jual beli
darah ,diancam karena melakukan jual beli darah dan melakukan kesalahan
( kealpaan) yang menyebabkan orang lain mati.

Pendapat Kami sebagai Tim Penasehat Hukum :


Bahwa Terdakwa menerima uang dari Alesya Isabelle Cotilard hanya untuk
sebagai ucapan terimakasih , Jika terdakwa berniat memperjual belikan darah ,
terdakwa pasti mematok sejumlah uang dengan jumlah tertentu tetapi terdakwa sama
sekali tidak meminta uang sepeserpun kepada Alesya Isabelle Cotilard. Dan Adapun
kealpaan yang menyebabkan orang lain mati itu bukan kesalahan dari terdakwa ,
terdakwa sudah menjalankan prosedur screening sesuai SOP, terdakwa tidak
mengetahui bahwa Kartika Asihaty pernah keguguran sebelumnya . dan terdakwa tidak
mengetahui bahwa Mr, RG ternyata memiliki penyakit bawaan .

2. Bahwa ada Replik tercantum bahwa TERDAKWA Syifa Almasari telah menerima
uang pada transaksi pertama senilai 6.000 euro atau dalam rupiah saat itu
berjumlah Rp. 100.776.000,00- ( seratus juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu
rupiah) dan pada transaksi kedua senilai 7.000 euro atau dalam rupiah saat itu
berjumlah Rp. 117.572.000,00- ( seratus tujuh belas juta lima ratus tujuh puluh
dua ribu rupiah ) dari Alesya Isabelle Cotilard guna mempermudah dan
mempercepat dalam mendapatkan donor plasma konvalesen.
Pendapat Kami sebagai Tim Penasehat Hukum

Bahwa Terdakwa menerima sejumlah uang bukan untuk mempermudah dan


mempercepat dalam mendapatkan donor plasma konvalesen , melainkan ucapan
terimakasih dari Alesya Isabelle Cotilard karena telah mencarikan donor darah
secepatnya . Terdakwa hanya berniat menolong untuk mempercepat kesembuhan . Dan
terdakwa tidak pernah berniat memperjual belikan darah tersebut.

3. Bahwa terdapat kelalaian dari Syifa Almasari dan Mira Julita karena tidak
mencantumkan dalam formulir dan mengedukasi calon pendonor bahwa wanita
yang pernah hamil tidak diperbolehkan mendonor.

Pendapat Kami sebagai Tim Penasehat Hukum


Bahwa calon pendonor sudah diberi tahu sebelumnya bahwa Wanita yang pernah
hamil tidak diperbolehkan mendonor. Dan saudari Kartika Asihaty pada saat proses
screening mengaku tidak pernah hamil ataupun keguguran . Jadi terdakwa sudah
menjalankan prosedur yang berlaku.
Dengan hal hal yang di sebutkan di atas menurut kami maka terdakwa tidal terbukti
secara melakukan tindak pidana sebagaimana yang telah jaksa penuntut umum
sampaikan melalui replik.

II. PERMOHONAN

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,
Serta Sidang yang kami muliakan,

Berdasarkan hal-hal yang Kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa uraikan diatas ,
menyampaikan Permohonan kepada Majelis Hakim yang kami Muliakan, yang
memeriksa dan mengadili perkara ini. Akan tetapi sebelumnya perkenankanlah kami
dengan segala kerendahan hati meyampaikan di persidangan ini, bahwa penegakan
hukum secara benar tanpa pandang bulu sangat dipengaruhi oleh Penegak Hukumnya.
Ada sebuah ungkapan dalam dunia penegakan hukum dikenal dengan “QUID LEGES
SINE MORIBUS” yang apabila diartikan kurang lebih memiliki makna apalah artinya
suatu peraturan perundang-undangan kalau tidak disertai dengan moralitas. Jadi,
makna penting keberadaan perundang-undangan ditujukan pada tercapainya moralitas,
dimana moralitas utama dalam penegakan hukum adalah tercapainya rasa keadilan,
baik itu keadilan bagi Terdakwa yang dihadapkan dimuka persidangan maupun keadilan
bagi masyarakat lainnya.Hal tersebut tentu saja untuk mencapai tujuan hukum yaitu
keadilan dan kepastian hukum.
Majelis Hakim yang terhormat, Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Sebelumnya kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa SYIFA ALMASARI mengucapkan
terima kasih kepada semua yang hadir di persidangan ini, terutama pada Majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini, karena kami masih diberi kesempatan untuk mengajukan
tanggapan atas Replik Jaksa Penuntut Umum.

Dengan tanggapan atas tanggapan ini, kami sama sekali tidak bermaksud
memperlambat atau mempersulit jalannya persidangan, namun kesempatan yang
disediakan oleh prosedur Hukum Acara Pidana ini kami tujukan semata-mata untuk
mencari kebenaran sejati untuk menegakkan hukum dan keadilan dalam perkara ini.

Bahwa setelah mempelajari point-point replik dari Jaksa Penuntut Umum, maka
berikut ini kami akan memberikan tanggapan point demi point sebagai berikut:
a. Bahwa Tim Penasihat Hukum tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum
berkaitan dengan pembuktian fakta-fakta di persidangan atas dasar pertimbangan
sebagai berikut:
b. Bahwa meskipun saksi (manager) menyatakan terdakwa menjual belikan darah ke
korban namun hal tersebut tidak benar adanya. Karena saksi (manager) sendirilah yang
mencari informasi secara mandiri terkait kekosongan darah di PMI dan rumah sakit
sehingga di pertemukan dengan terdakwa dan inisiatif saksi (manager) sendirilah yang
memberikan jasa atau ucapan terimakasih atas bantuan dari terdakwa. Sehingga tidak
benar terdakwa melakukan jual beli darah sesuai dengan yang di dakwakan Jaksa
penuntut umum.

Berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dan visum et repertum, dijelaskan bahwa


korban meninggal bukan sepenuhnya karena plasma darah, melainkan korban memiliki
riwayat penyakit bawaan yang kemudian penyakit tersebut yang menjadi pemicu
kematian korban.

Dan hasil otopsi dari dokter forensik juga menyatakan bahwa kematian korban
disebabkan 90% karena penyakit bawaan dan daya tahan tubuh yang dipengaruhi oleh
paparan selama Covid-19.

Majelis Hakim yang terhormat, Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Berkaitan dengan hal tersebut, kami tetap berkesimpulan bahwa dakwaan
berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 195 jo.
Pasal 90 ayat (3) tidak dapat dibuktikan pada diri terdakwa, sehingga menurut hemat
kami, terdakwa hanya dapat dipersalahkan dengan dakwaan
Pasal 359 KUHP.

Sekalipun tidak ada alasan pemaaf dan pembenar bagi terdakwa, namun kami
memandang bahwa sesuai dengan kondisi yang menyertai terdakwa, maka terdakwa
harus dihindarkan dari penjatuhan sanksi pidana sebagaimana yang telah disebutkan.

Bahwa dengan demikian maka kami menyatakan tetap pada pembelaan


sebagaimana telah kami cantumkan pada nota pembelaan diatas.

Akhirnya pertimbangan selanjutnya kami serahkan sepenuhnya kepada Majelis


Hakim yang memeriksadan mengadili perkara ini dan harapan kami adalah terwujudnya
hukum pidana yang adil dan manusiawidalam perkara ini.

kami memasuki inti dari duplik kami, perkenankanlah kami menyampaikan hal-hal
yang MERINGANKAN diri Terdakwa, diantara lain:
1) Terdakwa tidak pernah mengetahui bahwa Kartika Asihaty tidak pernah keguguran
2) Terdakwa hanya menjalankan prosedur sesuai dengan SOP yang berlaku
3) Terdakwa memerintahkan Mira Julita untuk mengecek screening Kartika Asihaty
4) Terdakwa tidak mengetahui sebelumnya bahwa Mr.RG memiliki penyakit bawaan
jantung karena Manager Mr. RG telah membuat keterangan Bahwa Mr.RG tidak memiliki
penyakit bawaan .
5) Terdakwa menghadirkan Saksi Ahli Forensik , yang menyatakan Mr, RG memiliki
penyakit bawaan .
6) Terdakwa hanya berniat membantu tidak ada unsur kesengajaan

Berdasarkan seluruh fakta hukum yang terungkap di persidangan yang mulia ini,
kami mengajukan permohonan agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Yogyakarta. Yang Mulia, yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo,
berkenan untuk memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:
1) Menyatakan Terdakwa Syifa Almasari TIDAK TERBUKTI melakukan tindak pidana
yang didakwakan yaitu :
KESATU
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 195 jo. Pasal 90 ayat
(3)
DAN
KEDUA
Pasal 359 KUHP Tentang kealpaan
2) Mohon agar Majelis Hakim MEMBEBASKAN Terdakwa Syifa Almasari dari segala
Tuntutan Penuntut Umum (vrijspraak) sesuai dengan Pasal 191 ayat (1) Kitab Undang-
undang cara Hukum Pidana atau setidak-tidaknya MELEPASKAN Terdakwa Syifa
Almasari dari segala tuntutan hukum ( ontslag van alle rechtvervolging ) sesuai dengan
Pasal 191 ayat (2) Kitab Undang-Undang Acara Hukum Pidana.
3) Memerintahkan agar Terdakwa Syifa Almasari segera dikeluarkan dari tahanan.
4) Memerintakan barang bukti yang disita dalam perkara ini dikembalikan kepada yang
berhak darimana barang bukti tersebut disita.
5) Memulihkan nama baik, harkat, dan martabat Terdakwa Syifa Almasari ke dalam
segala kedudukannya semula.
6) Membebankan biaya perkara kepada Negara. DAN
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain maka kami mohon agar diberikan putusan yang
seadil-adilnya, demi tegaknya hukum dan keadilan berdasarkan asas kepatutan dan
asas kelayakan (Ex a quo Et bono) dan atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada akhir duplik ini, kami yang bertindak untuk dan atas nama Terdakwa mengucapkan
terima kasih kepada Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan ini sehingga asas
praduga tak bersalah selalu hadir pada persidangan ini hingga putusan akhir nanti.
Kiranya Tuhan Yang Maha Adil memberkati dan memberikan bimbingan kepada Majelis
Hakim agar dapat mengambil putusan yang seadil adilnya atas perkara ini

III. PENUTUP

Majelis Hakim Yang Mulia


Kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa yakin bahwa tidak diperlukan lagi
perdebatan mengenai unsur-unsur dan uraian unsur-unsur yang dinyatakan Penuntut
Umum dalam perkara a quo kepada Terdakwa dalam persidangan sebelumnya. Oleh
karena telah nyata apa yang kami ungkapkan dari Fakta-Fakta Yuridis yang kita lihat
bersama dalam Fakta Perisidangan dan Analisa Yuridis kami terdahulu yang dapat
ditarik kesimpulannya secara
hukum yakni, “Tidak ada Satupun, baik UNSUR dan URAIAN Penuntut Umum dalam
seluruh isi Dakwaan Penuntut Umum yang TERBUKTI dilakukan oleh
Terdakwa dalam Perkara a quo.”
Oleh karena-nya kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa dengan ini tetap
menyatakan MENOLAK seluruh Tanggapan Penuntut Umum terhadap Pembelaan Tim
Penasihat Hukum Terdakwa Dalam perkara ini.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi
kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.” (Surat An-Nahl: 90)
Demikian Jawaban Tim Penasihat Hukum atas Tanggapan Umum terhadap
Pembelaan Tim Penasihat Hukum Terdakwa Syifa Almasari alias Icha ini kami
sampaikan. Kami meyakini sikap arif dan bijaksana Majelis Hakim yang adil sehingga
tidak adanya keraguan ataupun kebimbangan Majelis Hakim dalam mempertimbangkan
putusannya di perkara ini dan kami Tim Penasihat Hukum berharap akan proses
pengadilan ini akan berujung pada putusan yang seadil-adilnya. “FIAT IUSTITIA, ET
PEREAT MUNDUS.”
Keadilan akan tetap ada meskipun dunia akan musnah.

YOGYAKARTA 02 Januari 2021

Hormat kami

Pembela / penasehat hukum terdakwa

Robinhot Sihite S.H Ismawanti Ressa S.H

Dhika Kamesywara S.H


Adapun atas duplik yang sudah di sampaikan oleh pihak penasehat hukum dan
pihak penuntut umum menerima atas duplik tersbut dan mengingat tidak adanya
proses atau upaya hukum lainnya dari pihak penuntut umum dan juga pihak
penasehat hukum maka pada akhirnya majelis hakim akan mempertimbangkan
segala sesuatu hal hal yang didapatkan dari jalannya persidangan ini.
Oleh karena itu demi mendapatkan hasil keputusan yang memenuhi rasa
keadilan maka majelis hakim akan menetapkan putusan yang dimana akan di
bacakan pada sidang berikutnya yaitu pada agenda sidang pembacaan putusan
oleh majelis hakim yang akan di lakukan pada tanggal 29 April 2021
Dan oleh karena itu majelsi Hakim mengakhiri sidang pada hari ini. Sidang
akan dilanjutkan pada hari Kamis 29 April 2021 dengan agenda siding
pembacaan Putusan persidangan dengan no perkara PDM-213 / PID.SUS / lll
PN.DIY / 2021

Lalu sidang dinyatakan ditunda oleh Hakim Ketua Majelis;

Demikian berita acara persidangan ini dibuat dan ditandatangani oleh


Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua Majelis,

TRISNA TANSIA PUTRI,S.H. CAHYANA MAULABI ,S.H.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai