Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN NEGERI BANTUL

“Untuk Keadilan”

TANGGAPAN PENUNTUT UMUM (REPLIK)

ATAS PEMBELAAN (PLEDOI) TERDAKWA dan

PENASEHAT HUKUM TERDAKWA

DALAM PERKARA TINDAK PIDANA MEREK

AN. TERDAKWA RONI TASER, S.E. Bin SULAIM TASER

Yang Terhormat Majelis Hakim;

Yang kami hormati Saudara Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa;

Pengunjung Sidang yang kami muliakan;

Mengawali tanggapan kami atas Pembelaan (Pledoi) Penasihat Hukum Terdakwa Roni
Taser, perkenankan kami terlebih dahulu mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT oleh
karena atas karunia-Nya kita semua yang hadir dalam persidangan ini diberikan kesehatan. Terima
kasih kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul, yang dengan penuh kesabaran telah
memeriksa dan mengadili perkara dalam persidangan ini serta memimpin persidangan agar
berjalan dengan baik dan tertib. Terimakasih kepada Penasihat Hukum terdakwa Roni Taser yang
telah gigih memperjuangkan hak-hak terdakwa dan sudah barang tentu materi yang dibuat dalam
pledoi penasihat hukum terdakwa yang merupakan pledoi dari sudut pandang Penasihat Hukum
terdakwa. Bahwa sudah barang tentu Pledoi (Pembelaan) tersebut tidak terlepas dari pengaruh
faktor-faktor subjekif serta kaca mata (sudut pandang) Penasihat Hukum terdakwa. Namun
sehubungan dengan semua itu pastinya untuk mencari suatu kepastian hukum (recht-zekenheid),
yang nantinya akan bermuara kepada kepastian hukum yang mengandung kebenaran dan keadilan.
Pada kesempatan ini kami selaku Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini akan
mengajukan tanggapan (REPLIK) atas Nota Pembelaan/Pledoi dari Penasihat Hukum Terdakwa
yang telah dibacakan didepan persidangan dengan dakwaan melakukan Tindak Pidana
Pelanggaran Merek sebagaimana diatur dalam Pasal 100 ayat (1) dan Pasal 100 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Setelah kami mempelajari
dan mencermati Nota Pembelaan/Pledoi saudara Penasehat Hukum Terdakwa Roni Taser, maka
kami Jaksa Penuntut Umum akan mengajukan tanggapan sebagai berikut:

1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan pendapat saudara Penasihat Hukum
yang dalam pembelaannya menyatakan bahwa Surat Dakwaan yang dibuat oleh Jaksa
Penuntut Umum adalah error in persona atau terdapat kesalahan dalam penulisan nama
terdakwa.
2. Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam penulisan surat dakwaan sudah sesuai dan lengkap
berdasarkan pada Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP yang berbunyi: “Penuntut Umum
membuat Surat Dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi Nama
Lengkap, Tempat Tanggal lahir, Umur, Jenis Kelamin, Kebangsaan, Tempat Tinggal,
Agama, dan Pekerjaan Terdakwa”.
3. Bahwa dalam menyusun surat dakwaan jaksa penuntut umum sudah sesuai dengan kaidah
peyusunan surat dakwaan yang ada. Sehingga tidak ada unsur menyesatkan (misleading)
apalagi asal asalan dalam mendakwa karena jaksa penuntut umum dalam surat dakwaannya
sesuai dengan fakta dan hasil penyidikan. Sehingga dengan demikian surat dakwaan Jaksa
Penuntut Umum adalah sah menurut hukum.
4. Bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan pendapat saudara Penasihat Hukum
yang dalam pembelaannya menyatakan bahwa dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum kabur
dan tidak jelas (obscuur libel) sebab perkara ini bukanlah perkara pidana namun perkara
perdata merek yang masuk dalam ranah perdata khusus dan berpendapat bahwa jaksa
penuntut umum terlalu mendramatisir dakwaan dan cenderung keluar dari pokok perkara.
5. Bahwa pada saat penyidikan dalam perkara ini sangat jelas sekali dalam perkara ini bukan
masuk dalam perkara perdata merek seperti yang disebutkan dalam eksepsi penasihat
hukum, namun murni tindak pidana pelanggaran merek dimana Terdakwa Roni Taser
sudah jelas mempergunakan kata “Sause” dan uraian warna merah, hijau, kuning, dan putih
sebagaimana digunakan oleh Terdakwa, mempunyai persamaan pada keseluruhannya
dengan merek terdaftar “Sauce” dengan Nomor IDM00077665 dimana dalam kegiatan
produksi dan perdagangan secara tanpa hak dan tanpa izin dari pemilik merek terdaftar
untuk barang sejenis maka perbuatan Terdakwa dapat diklasifikasikan sebagai tindak
pidana merek. Sehingga surat dakwaan jaksa penuntut umum sudah jelas dan tidak kabur.
6. Bahwa pada saat penyidikan dalam perkara ini yang kemudian di tuangkan dalam surat
dakwaan sudah sesuai dengan fakta yang ada sehingga tidak ada unsur mendramatisir
seperti yang dituduhkan oleh penasehat hukum dalam eksepsinya.
7. Bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan pendapat saudara Penasihat Hukum
yang dalam pembelaannya menyatakan bahwa cara pengucapan antara merek “Sauce” dan
“Sause” memiliki perbedaan signifikan dimana merek “Sauce” diucapkan dengan
pengejaan ‘ce’ yang jelas sementara pengejaan merek “Sause” dieja dengan pengucapan
seperti “Saus” layaknya pengucapan bahasa Indonesia secara normal.
8. Bahwa pada saat penyidikan, antara merek “Sauce” dan “Sause” sudah jelas memiliki
unsur dominan dan menimbulkan kesan persamaan diantara keduanya mengenai
penggunaan uraian warna merah, hijau, kuning, dan putih pada kemasan, penempatan
huruf, bentuk tulisan, dan bunyi pengucapan konsonan memiliki kesamaan sehingga
mempunyai persamaan pada pokoknya sebagaimana digunakan oleh Terdakwa
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar “Sauce” dengan Nomor
IDM00077665 dimana dalam kegiatan produksi dan perdagangan secara tanpa hak dan
tanpa izin dari pemilik merek terdaftar untuk barang sejenis maka perbuatan Terdakwa
dapat diklasifikasikan sebagai tindak pidana merek.
9. Bahwa pada saat penyidikan ditambah dengan keterangan dan laporan dari saksi Laksmi
Sasmita yang mendapat laporan dari saksi Berliana Radifa dimana saksi Berliana Radifa
adalah admin pelayanan call center PT Permata Rasi milik saksi Laksmi Sasmita bahwa
sejak Terdakwa mengeluarkan produknya, korban mengalami kesulitan penjualan produk
denga merek “Sauce” milik PT Permata Rasi serta memang benar adanya komplain dari
masyarakat karena kebingungan memilih antara produk dengan merek “Sauce” dan
“Sause”.

Dengan demikian seluruh dalil dan permohonan yang telah diajukan Penasihat Hukum
Terdakwa Roni Taser tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat dipergunakan lagi.
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penasihat Hukum yang terhormat,
Sidang Pengadilan yang kami muliakan.
Bahwa dengan ditanggapinya semua dalil-dalil dan alasan hukum yang diajukan Penasihat
Hukum Terdakwa Roni Taser sebagaimana tersebut diatas, maka kami Jaksa Penuntut Umum
menyatakan tidak sepakat dengan Nota Pembelaan/Pledoi yang diajukan Penasihat Hukum
terdakwa, sehingga kami berpegang teguh dengan dakwaan yang telah kami bacakan dalam muka
persidangan pada tanggal 14 November 2022.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kami selaku Jaksa Penuntut Umum dalam perkara
ini memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul untuk menetapkan sebagai berikut:

1. Menolak eksepsi/pledoi/pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa Roni Taser;


2. Menyatakan pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa Roni Taser untuk dilanjutkan.

Demikian tanggapan Penasihat Hukum (Replik) terhadap (Pembelaan) Pledoi Penasihat


Hukum Terdakwa Roni Taser kami sampaikan. Akhirnya pertimbangan selanjutnya kami serahkan
sepenuhnya kepada Sidang Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul yang memeriksa dan
mengadili perkara ini.

Yogyakarta, 22 November 2022


Jaksa Penuntut Umum

RISA RIZKI SHARON, S.H.


Jaksa Muda NIP. 197412142004072004

Anda mungkin juga menyukai