Anda di halaman 1dari 43

“DEMI KEADILAN DAN KEBENARAN”

Jawaban Penasihat Hukum (DUPLIK) Atas Tanggapan Penuntut Umum (Replik)


Dengan Nomor Reg. Perkara : Tidak Tercantum Dalam Replik Penuntut Umum
Atas Nama Terdakwa ALAUDIN Bin (alm) ZARKONI

Semarang, 14 Maret 2023


Kepada Yth.
Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Pidana Reg. Perkara No.:
119/Pid-Sus-Tpk/2022/PN. Smg. Atas Nama Terdakwa: PURNOMO,S.Sos. Bin (alm)
SUKARMI

Di Pengadilan Negeri Semarang.

Dengan Hormat kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Tim Penasihat Hukum Terdakwa ALAUDIN Bin (alm) ZARKONI

1. Hermansyah Bakrie S.H.,


2. Antoni M. Nur Cahyo S.H.,
3. B. Irhandi Ariyono S.H.,
4. Djoko Soesilo S.H.,

Yang kesemuanya adalah Para Advokat, Pada kantor hukum “MAGNOLIA LAW
FIRM” beralamat di Ruko Thamrin Square C15 Jl. MH. Thamrin No.5, Sekayu, Ke.
Semarang Tengah, Kota Semarang. 50134. Dan Selanjutnya dalam perkara ini
bertindak sebagai Penasihat Hukum Terdakwa Berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 1 November 2022, Dengan Identitas Terdakwa sebagai berikut :

Nama lengkap : ALAUDIN Bin (alm) ZARKONI

Tempat lahir : Demak

Umur/Tgl.Lahir : 40 Tahun /28 Mei 1982

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal :Tanjunganyar, Rt. 006 Rw 001, Kelurahan Tanjunganyar,


Kecamatan Gajah Kabupaten Demak

Agama : Islam

Pekerjaan : Kades Tanjunganyar, Kec. Gajah, Kab. Demak

“MAGNOLIA LAW FIRM” 1|Page


Pendidikan : SMA

Untuk selanjutnya dapat di sebut sebagai terdakwa dalam perkara ini.

Majelis Hakim Yang kami muliakan,

Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,

Selanjutnya izinkanlah kami penasihat hukum terdakwa menyampaikan rasa


terima kasih yang tidak terhingga kepada Majelis Hakim. Karena telah berkenan
memberikan kesempatan kepada kami penasihat hukum terdakwa untuk dapat
membacakan sekaligus mengajukan Duplik atas Replik yang telah disampaikan oleh
saudara Penuntut Umum pada persidangan sebelumnya. Adapun maksud dan tujuan
duplik ini kami ajukan, dalam rangka suatu proses penegakan hukum guna mencari
kebenaran materiil terhadap perbuatan melawan hukum terdakwa sebagaimana yang
telah didakwakan dan dituntut terhadap diri terdakwa.

Tidak lupa bagi saudara Penuntut Umum, kami sampaikan rasa hormat kami
dengan semangat pro justitia, karena pada hakikatnya kita mempunyai tujuan yang
sama, yaitu mencari kebenaran dan keadilan dalam persidangan perkara pidana ini.
Meskipun dalam prosesnya terdapat sedikit perbedaan pandangan dalam
merumuskan pertimbangan hukum atas fakta hukum yang telah terungkap di muka
persidangan.

Dalam kesempatan kali ini kami penasihat hukum terdakwa, ingin menyampaikan
bahwa kami sama sekali tidak ada maksud untuk memperlama jalannya proses
persidangan. Melainkan, dalam kesempatan yang disediakan oleh Hukum Acara
Pidana ini, kami tujukan semata-mata untuk menemukan kebenaran dalam
menegakan hukum. Serta dapat memberikan rasa keadilan terhadap terdakwa atas
perkara ini, dari sudut pandang hukum yang berbeda dari saudara penuntut umum,
sebagai penyeimbang jalannya proses penegakan hukum.

Kami penasihat hukum terdakwa berpendapat bahwa Replik yang telah di ajukan
oleh saudara Penuntut Umum terhadap Nota Pembelaan penasihat hukum terdakwa,
tidak lebih dari suatu formalitas guna terpenuhinya tuntutan profesi yang di emban
oleh saudara penuntut umum. Hal tersebut terlihat dari posisi Penuntut Umum, bahwa

“MAGNOLIA LAW FIRM” 2|Page


satu-satunya hal yang ingin mereka lakukan adalah dapat menyelesaikan dan
melewati tugas secara maksimal sesuai harapan saudara penuntut umum sendiri.
Bahwa pada akhirnya dalam persidangan kali ini terdapat perbedaan pendapat dan
pandangan hukum. Terutama antara kami Penasehat Hukum Terdakwa dengan
saudara Penuntut Umum dalam menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan
peristiwa hukum pidana ini.

Sebagai aparat penegak hukum hendaknya kita dapat melihat lebih jauh
mengenai hukum yang perlu diterapkan, serta seharusnya kita dapat meninjau dari
segala aspek hukum mengenai penerapan hukum apa yang pantas dalam perkara
yang sedang kita hadapi saat ini, karena memang kenyataannya sudut pandang
antara Jaksa Penuntut Umum dengan kami Penasehat Hukum terdakwa memang
sejak awal telah berbeda dan bertentangan dalam memandang perkara ini, dimana
Jaksa penuntut umum hanya memandang dari segi tekstual undang-undang, guna
berusaha menjerat atau mengkait-kaitkan kesalahan terdakwa dalam perkara ini.
sedangkan kami Penasehat Hukum terdakwa memandang dalam perkara ini dari segi
kontekstual undang-undang, guna mendapatkan suatu penyelesaian perkara pidana
ini lebih berkepastian hukum dan dapat bermanfaat bagi setiap pihak.

Bahwa apa yang akan kami sampaikan dalam duplik ini merupakan suatu bentuk
upaya hukum kami selaku penasihat hukum terdakwa, dalam mencoba menjelaskan
kebenaran fakta, dengan harapan tidak ada pihak yang tersesat ketika membuat
suatu penyelesaian dalam perkara ini. Kami juga mengharapkan Majelis Hakim tidak
terpengaruh dari permintaan-permintaan serta desakan-desakan dari pihak lain yang
hendak melemparkan tanggung jawab. Dan kami memohon agar majelis hakim Berani
mengambil keputusan untuk menyatakan kebenaran yang benar dan bersandar pada
keadilan yang berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa.

Majelis Hakim Yang kami muliakan,

Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,

Bahwa duplik yang akan kami bacakan sekaligus kami ajukan ini merupakan
bagian yang tidak dapat terpisahkan dari nota pembelaan penasihat hukum terdakwa
yang telah di ajukan dan dibacakan pada persidangan sebelumnya. Serta duplik ini

“MAGNOLIA LAW FIRM” 3|Page


merupakan penutup dan kesempatan terakhir yang diberikan oleh Kitab Undang-
Undang Acara Hukum Pidana kepada Terdakwa untuk membela diri demi menemukan
kebenaran materil dan mengindarkan perkara ini dari Miscarriage of Justice ( suatu
kemunduran bagi proses penegakan hukum).

Sebelum masuk ke dalam uraian duplik dari kami tim penasihat hukum terdakwa
yang akan menjawab Tanggapan dari Penuntut Umum, izinkanlah kami terlebih
dahulu menyampaikan beberapa adagium hukum yang menggambarkan posisi kami
dalam situasi ini Credo ut intellegam “Hukum tidak membatasi dengan pasti,
melainkan menjamin kebebasan bagi setiap orang yang baik”. sebagaimana adagium
yang menyataka Dormiunt Aliquando Leges, Nunquam Moriuntur “Hukum terkadang
tidur, tetapi hukum tidak pernah mati.” Kami yakin hukum yang tidak pernah mati
dalam mengungkap kebenaran yang ada. Berdasarkan adagium di atas, posisi kami
disini adalah sebagai pihak yang sedang berusaha menyatakan pendapat hukum
berdasar profesi kami oleh Undang-undang. Adagium-adagium tersebut mungkin
hanya sebuah “postulat” yang sebagian pihak beranggapan tidak ada hubungannya
dengan perkara ini, Namun dalam hal ini penasihat hukum terdakwa yakin bahwa
yang mulia majelis hakim akan mempertimbangkannya.

Bahwa pada persidangan hari selasa tanggal 7 maret 2023 saudara Penuntut
Umum telah membacakan dan mengajukan repliknya atas Nota Pembelaan yang
kami ajukan sebelumnya. Dan Setelah mendengar, membaca dan menganalisa serta
mencermati kembali terhadap isi dari keseluruhan Replik saudara Penuntut Umum,
maka dapat kami tarik kesimpulan, bahwa sebenarnya tidak ada fakta hukum dan
argumentasi hukum yang baru terkait dengan perkara ini yang disampaikan oleh
saudara Penuntut umum dalam jawabannya, selain dari pada hanya bersifat
pengulangan dan penggambaran kembali dari sudut pandang subjektifitas saudara
Penuntut Umum sebagaimana yang tertuang dalam dakwaan, serta termuat kembali
dalam tuntutan Penuntut Umum yang telah dengar dalam persidangan sebelumnya.

Untuk itu perlu kami sampaikan lagi, bahwa kami Penasehat hukum terdakwa
juga mempunyai recording atas semua fakta hukum yang telah terungkap
dipersidangan dan hal tersebut yang mendasari dari pembuatan Pledooi kami
tertanggal 28 Februari 2023 dan Duplik ini kami himpun, serta dapatkan berdasarkan
keterang saksi-saksi dan/atau alat-alat bukti yang justru dihadirkan sendiri oleh
saudara Penuntut Umum dalam perkara ini, sebagai salah satu bentuk upaya

“MAGNOLIA LAW FIRM” 4|Page


pembelaan serta untuk meluruskan dan menegaskan kembali pola pikir dan materi
surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum serta Replik Jaksa Penuntut Umum dalam
persidangan ini, maka kami akan kembali menyampaikan klarifikasi, sekaligus
penegasan dan jawaban kami atas Surat Tuntutan dan Replik sdr. Jaksa Penuntut
Umum.

Majelis Hakim Yang kami muliakan,

Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,

Bahwa saudara penuntut umum pada kejaksaan negeri kota semarang telah
menegaskan di dalam repliknya, setelah mendengar dan membaca sendiri Nota
Pembelaan yang disampaikan Terdakwa melalui Penasihat Hukum Terdakwa saudara
penuntut umum pada dasarnya tetap dengan tuntutan sebelumnya yang telah
dibacakan pada hari Selasa tanggal 14 Februari 2023 lalu dan menyatakan agar
majelis hakim menolak semua dalil-dalil pembelaan terdakwa yang di sampaikan
melalui penasehat hukumnya kerena tidak sesuai dengan pertimbangan dalam
tuntutan saudara Jaksa Penuntut Umum.

Bahwa saudara Penuntut Umum dalam repliknya di halaman pertama telah


menyatakan sesuai Dalam Surat Edaran Ketua MA No.07 tahun 2012 hal 20
menyebutkan alasan pembenar dan alasan pemaaf adalah 2 hal yang berbeda.
Alasan pebenar itu kalau unsur perbuatan terdakwa dari dakwaan tidak terpenuhi
maka putusannya “vrijspraak” atau bebas, tetapi alasan pemaaf adalah unsur-unsur
terpenuhi namun dalam perbuatannya ada hal eksepsional yang terkandung dalam
ketentuan Pasal 48 sampai pasal 51 KUHP, maka putusannya “ontslaag” atau di
lepaskan dari tuntutan hukum. Dalam ketentuan BAB III Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) Pasal 48 Berbunyi, “Barangsiapa Yang Melakukan Perbuatan
Karena Pengaruh Daya Paksa Tidak Dipidana”.

Tafsir overmacht (daya paksa) di bedakan menjadi tiga bagian yaitu overmacht  
“absolut”, overmacht “relative” dan keadaan darurat dari luar atau disebutnya dengan 
noodtoestand. Overmacht yang absolut adalah orang tersebut tidak memiliki kuasa
menghindarkan diri dari perbuatan orang lain sehingga perbuatan melawan hukumnya

“MAGNOLIA LAW FIRM” 5|Page


harus dihapus. Dalam hal ini tidak dapat kehendak dalam diri pelaku, tetapi kehendak
dari orang lain yang menyuruhnya. Sedangkan Overmacht relative diartikannya orang
yang berada dalam situasi ini masih bisa memilih untuk tidak melakukan perbuatan,
namun hampir mustahil orang tersebut memilih untuk tidak melakukan perbuatan
tersebut karena orang tersebut berada dalam tekanan, ancaman baik secara fisik
maupun batin pelaku. Dan E. Utrecht memberikan tafsir tentang noodtoestand  yang
hampir sama dengan J.E.
Jonkers, namun dilengkapi dengan contoh putusan pengadilan.

Menurutnya noodtoestand adalah ketika seseorang melakukan delik namun


disebabkan adanya paksaan dari luar dirinya. Pembuat tindak pidana dipaksa oleh
keadaan yang buruk untuk memilih melakukan delik dari pada dirinya merugi atau
mengalami kerugian besar oleh keadaan yang memaksa dari luar diri pelaku
tersebut. Oleh karena itu, overmacht (daya paksa) menjadi alasan untuk dapat
dijadikan alasan pemaaf yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban atas
perbuatan tindak pidananya.

Persoalan hukum peristiwa perkara pidana yang selama ini dipandang oleh
masyarakat cendrung absolute (kaku) dan tidak memihak pada masyarakat kecil serta
tidak sesuai dengan hati nurani masyarakat. Namun, dalam Ketentuan pasal Pasal 48
KUHP ini menurut kami Penasihat hukum terdakwa berpendapat bahwa suatu
keharusan bagi hakim untuk tetap mempertimbangkannya agar bentuk permaafan
yang dihasilkan memang sesuai dengan perbuatan terdakwa dan pantas untuk
dimaafkan. Artinya tidaklah menjadi serta merta bagi majelis hakim untuk memafkan
dengan mudahnya tetapi dapat dilihat dari peristiwa hukumnya yang benar-benar
mengusik keadilan yang hidup di masyarakat telah sesuai.

Dalam penjatuhan pemidanaan pertama seharusnya majelis hakim sifat


hukumannya di tujukan untuk dapat membawa kesadaran kepada si terhukum,
dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang bersifat non yuridis seperti aspek
psikologis terdakwa, sosial ekonomis, agamis, aspek filsafat humanis, aspek keadilan
korban dan masyarakat, aspek filsafat pemidanaan, aspek disparitas pemidanaan,dan
lain sebagainya . Maka hendaknya vonis diharapkan dapat memenuhi seluruh dimensi
keadilan. Dan keputusannya diharapkan dapat mempertimbangkan aspek bersifat
yuridis, sosiologis dan filosofis sehingga keadilan yang ingin dicapai, diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan adalah keadilan dengan orientasi pada moral justice, sosial

“MAGNOLIA LAW FIRM” 6|Page


justice dan legal justice. Secara hasil riset yang pernah dilakukan hukuman pidana
penjara badan bisa berdampak negatife seperti menjadikan mantan narapidana
dikucilkan dari kehidupan sosial masyarakat dan menyebabkan keputus asaan
menjalani kehidupan yang lebih baik. Oleh karena dampak negatifnya pemidanaan
tidak boleh dipakai secara asal-asalan dan terkesan memaksakan kehendak. Hal
yang demikian sejalan dengan asas penghematan (parsimony principle) dan asas
menahan diri (restraint principle). Kedua asas ini di maksudkan agar dapat
mengurangi dari kebiasaan aparat penegak hukum yang cendrung menghukum dan
mengobral sanksi penjara semaunya.

Bahwa selanjutnya atas uraian pendapat hukum di dalam replik saudara penuntut
umum diatas ditambah dengan sedikit argumentasi hukum tambahan dari kami
penasihat hukum terdakwa semoga dapat dijadikan alasan untuk dapat memperkuat
keyakinan majelis hakim, serta bersedia menjadikan uraian dalam duplik ini dalam
kesimpulan pertimbangan hukumnya. Berdasarkan keterangan diatas jika dikaitkan
dengan fakta hukum yang tedapat dalam replik saudara penuntut umum,
menyebutkan bahwa fakta hukum tersebut telah benar dan sesuai dengan aturan
hukum yang berlaku saat ini.

Selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa akan menguraikan kembali fakta


hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut umum disertai dengan
pertimbangan analisa hukum kami yang berlandaskan pada alat bukti yang telah
terungkap di persidangan. Bahwa poin kesatu halaman pertama fakta hukum yang
terdapat dalam replik saudara penuntut umum tersebut ialah:

- Bahwa faktanya Terdakwa mengikuti pertemuan dengan Saroni dan Imam


Jaswadi akan mengkondisikan untuk meloloskan peserta dengan syarat
menyerahkan sejumlah uang, selanjutnya aktif menawarkan kepada saksi ABDUL
SALIM, saksi VIDI ATMOKO, Saksi ANCIKA BINAR VIANO dan saksi ABDUL
KHARIS agar mengikuti seleksi dan memberikan sejumlah uang, serta aktif
menyerahkan sejumlah nama calon yang akan dimenangkan kepada Imam
Jaswadi dan Saroni.

Atas fakta fukum diatas kami penasihat hukum terdakwa juga sepakat bahwa fakta
hukum diatas merupakan rangkaian peristiwa hukum yang telah terjadi dalam perkara

“MAGNOLIA LAW FIRM” 7|Page


ini. Serta fakta hukum diatas telah diakui oleh terdakwa di muka persidangan. Namun
dalam fakta hukum diatas kami penasihat hukum terdakwa tidak sependapat dengan
kata “aktif”. Karena faktanya di dalam surat tuntutan penuntut umum nomor register
perkara : PDS-17/M.3.10/Ft.1/08/2022, terdapat fakta hukum yang menyangkal bahwa
perbuatan terdakwa dikatakan seolah-olah berbuat “aktif”. dan faktanya terdakwa
hanya 1 kali menawarkan dan menemui saksi ABDUL SALIM, saksi VIDI ATMOKO,
saksi ANCIKA BINAR VIANO dan saksi ABDUL KHARIS, berdasarkan keterangan
saksi di persidangan para saksi menjelaskan bahwa terdakwa menyampaikan kalau
dalam hal mengikuti pelatihan para saksi telat melakukan pelatihan selama 1 hari.
Oleh karena itu penasihat hukum terdakwa berpendapat bahwa kata “aktif” yang
saudara penuntut umum utarakan dalam fakta hukum diatas tidak tepat dan tidak
sesuai dengan kenyataan fakta hukum yang telah terungkap dimuka persidangan.
Oleh karena itu untuk menentukan suatu perbuatan terdakwa bersalah atau tidaknya
kami memohon agar yang mulia majelis hakim tidak hanya mengunakan penggalan-
penggalan fakta peristiwa hukum yang telah terjadi dalam perkara ini. Adapun fakta
hukum lainnya yang terdapat dalam peristiwa hukum ini sehingga dapat dijadikan
majelis hakim ialah :
Sesuai dengan fakta hukum di muka persidangan keterangan Terdakwa
menjelaskan pihak desa Tanjunganyar menjalin kerjasama dengan pihak UIN
Walisongo dengan kronologis sebagai berikut : desa Tanjungayar berdasarkan SOTK
baru Perda 8 tahun 2020 untuk pengisian kekosongan Formasi yaitu Kadus
Tegalcikal, Kasi Pelayanan, Kaur tatusaha dan Umum, dan Kaur Perencanaan dan
dalam rangka pengisian formasi tersebut dan membutuhkan tenaga perangkat desa.
Terdakwa mengaku agak sedikit kebingungan mengenai mekanisme
pelaksanaannya. Dari proses perjanjian Kerjasama sampai pengangkatannya.
Sehingga terdakwa bertanya kepada teman-teman kepala desa lainnya dan terdakwa
di ajak oleh saksi hariyadi, saksi siwahyudi, guna menemui saksi imam dan saksi
saroni yang pada akhirnya 8 kepala desa sekacamatan gajah kabupaten demak di
pertemukan oleh saksi imam dan saksi saroni di rumah makan bale raos. Kemudian
setelah itu saksi imam dan saksi saroni menyarankan agar para kepala desa mau
mengikuti saksi saroni dan saksi imam.
Oleh karena uraian fakta hukum diatas penasihat hukum berpendapat tidak benar
bahwa terdakwa dikatakan aktif dalam peristiwa hukum ini sebagaimana yang di
dalilkan saudara penuntut umum. karena kata aktif menimbulkan makna multitafsir

“MAGNOLIA LAW FIRM” 8|Page


yang seolah-olah menggambarkan perbuatan terdakwa menekan kepada saksi
ABDUL SALIM, saksi VIDI ATMOKO, Saksi ANCIKA BINAR VIANO dan saksi ABDUL
KHARIS. Serta kami penasihat hukum terdakwa memohon agar majelis hakim
berkenan menetapkan Fakta Hukum yang sebenarnya ialah :

- Bahwa benar faktanya terdakwa telah mengakui menerima uang dari 4


(empat) calon perangkat desa secara bertahap sekira pada akhir bulan
November 2021 sampai dengan pertengahan bulan februari 2022 dengan
total keseluruhan uang senilai Rp. 1.555.000.000,- (satu miliar lima ratus lima
puluh lima juta rupiah). Uang tersebut di dapat Dengan perincian dari Saksi
ABDUS SALIM senilai Rp. 435.000.000,-(Empat ratus tiga puluh lima juta
rupiah) dan Saksi VIDIATMOKO senilai Rp. 350.000.000,-(tiga ratus lima
puluh juta rupiah) dan Saksi ANCIKA BINAR VIANO Senilai Rp. 350.000.000,-
(tiga ratus lima puluh juta rupiah) dan Saksi ABDUL KHARIS Senilai Rp.
420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta rupiah). tahapan-tahapan
pemberian keseluruhan uang diatas dapat dijelaskan pada Sekira awal bulan
Desember 2021 kurang lebih seminggu Sebelum pelaksanaan tes seleksi
calon perangkat desa Terdakwa memberikan uang senilai Rp.600.000.000,-
(enam ratus juta rupiah) kepada saksi Imam Jaswadi dan Saksi Saroni.
Sumber pemberian uang tersebut berasal dari calon perangkat desa yaitu
saksi VIDIATMOKO menyerahkan uang senilai Rp.200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) dan Saksi ANCIKA BINAR VIANO memberikan uang senilai Rp.
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sedangkan saksi ABDUS SALIM dan
Saksi ABDUL KHARIS belum memiliki uang sehingga terdakwa meminjami
terlebih dahulu dengan uang pribadi milik terdakwa senilai Rp. 200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah) karena kedua saksi masih memiliki simpanan uang
hasil dari penggilingan padi yang belum terbayar dan agar ke empat calon
perangkat desa dapat mengikuti bimbingan belajar yang disyaratkan oleh
saksi imam jaswadi dan saksi saroni. Kemudian sekira pada akhir bulan
Desember 2022 setelah ke empat perangkat desa dilantik menjadi perangkat
desa terdakwa menerima uang kembali dari perangkat desa dengan total
keseluruhan senilai Rp. 764.000.000,- (tujuh ratus enam puluh empat juta
rupiah) dengan perincian uang tersebut bersumber dari saksi VIDIATMOKO
yang menyerahkan uang senilai Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta

“MAGNOLIA LAW FIRM” 9|Page


rupiah) dan saksi ANCIKA BINAR VIANO menyerahkan uang senilai
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) serta saksi ABDUS SALIM
menyerahkan uang senilai Rp.350.000.000,-(tiga ratus lima puluh juta rupiah)
dan saksi ABDUL KHARIS baru bisa menyerahkan senilai Rp. 114.000.000,-
(seratus empat belas juta rupiah). Namun dari keseluruhan uang tersebut
tidak di kuasai oleh terdakwa karena setelah terdakwa menerima uang
tersebut dari perangkat desa. Keseluruhan uang tersebut langsung
diberikan secara bersama-sama dengan saksi imam jaswadi dan saksi
saroni untuk diberikan kepada sdr. Budiyono alias Yono yang mengaku
sebagai seorang pengacara yang sedang membantu menyelesaikan perkara
yang sedang di alami oleh saksi imam jaswadi dan saksi saroni Senilai Rp.
600.000,000,- (enam ratus juta rupiah). Sehingga terdakwa hanya menguasai
sisa uang senilai Rp. 164.000.000,- (seratus enam puluh empat juta rupiah)
sebagai ganti uang terdakwa yang pada waktu lalu sudah terdakwa talangi
dahulu di awal pada saat bimbingan belajar tes seleksi calon perangkat
desa. Sehingga uang pribadi milik terdakwa masih kurang senilai Rp.
36.000.000,- (tiga puluh enam juta rupiah) Adapun maksud dan tujuan uang
tersebut diberikan kepada saksi budiyono karena di dalam proses
pelaksanaannya di temui permasalahan yang sedang ditangani Dirkrimsus
Polda Jateng. Dan atas permasalahan tersebut terdakwa di tekan oleh saksi
imam jaswadi dan saksi saroni untuk dapat membantu dan ikut bertanggung
jawab karena calon peserta perangkat desa dari desa terdakwa yang
menyebabkan permasalahan ini mencuat. Dan sekira pada awal bulan
januari terdakwa di hubungi kembali oleh saksi imam jaswadi dan saksi
saroni untuk menyerahkan uang lagi senilai Rp.750.000,000,- (tujuh ratus
lima puluh juta rupiah) dengan perhitungan tiap kepala desa di suruh
menyerahkan uang senilai Rp 50.000.000,- tiap perangkat desa yang telah
dinyatakan lolos. Akan tetapi uang yang terkumpul hanya senilai Rp
736.000.000,- (Tujuh ratus tiga puluh enam juta rupiah) adapun sumber uang
tersebut dari hasil penyerahan saksi siswahyudi senilai Rp 125.000.000
saksi turmuji senilai Rp. 125.000.000 dan saksi junaidi senilai Rp.
140.000.000 dan saksi Purnomo senilai Rp 40.000.000 dan terdakwa meminta
kembali kepada perangkat desa yang sudah dilantik saksi Abdul kharis
untuk pelunasan kekurangan dan uang tambahan guna membantu

“MAGNOLIA LAW FIRM” 10 | P a g e


menyelesaikan permasalahan senilai Rp.306.000.000,- (tiga ratus enam juta
rupiah) dan kekurangannya terdakwa talangi senilai Rp. 14.000.000,- (empat
belas juta rupiah). Sehingga apabila ditotal terdakwa sudah menalangi
dengan uang pribadi milik terdakwa senilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah). Dan kesuluruhan uang diatas telah di serahkan terdakwa bersama-
sama dengan saksi imam jaswadi dan saksi saroni di rumah sdr budiyono di
sekitaran wilayah Ngaliyan Kota Semarang. Dan setelah itu terdakwa masih
terus dihubungi oleh saksi imam jaswadi dan saksi saroni untuk
menyerahkan uang lagi kepada sdr budiyono sebanyak dua kali yaitu
Rp.280.000.000,-(dua ratus delapan puluh juta rupiah) diserahkan kepada
orang suruhan saudara budiyono di samping hotel patrajasa dan
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) di serahkan kepada
saudara budiyono di SPBU Candisari Jl. Wahidin. serta sdr. Budiyono
meminta transferan ke rekening atas nama indah mulya senilai Rp.
20.000.000,-(dua puluh juta rupiah). Dan keseluruhan uang tersebut
diserahkan oleh terdakwa bersama dengan saksi saroni dan saksi imam
jaswadi. Adapun sumber uang tersebut berasal dari perangkat desa Saksi
Abdus Salim Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta) dan dari saksi
hariyadi Rp.140.000.000,-(seratus empat puluh juta) dan saksi M. Rois senilai
Rp 70.000.000 ,- (tujuh puluh juta rupiah) dan saksi Agus suryanto
Rp.50.000.000,-(lima puluh juta) dan uang senilai Rp.105.000.000,- (seratus
lima juta rupiah) uang tersebut berasal dari uang pribadi milik terdakwa.
Sehingga apabila di total secara keseluruhan terdakwa telah memberikan
uang kepada sdr. Budiyono senilai Rp. 1.800.000.000,- (satu miliar delapan
ratus juta rupiah). Dan terdakwa mengalami kerugian materiel senilai Rp.
155.000.000,-(seratus lima puluh lima juta rupiah).

Selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa akan menguraikan kembali fakta


hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut umum disertai dengan
pertimbangan analisa hukum kami, yang berlandaskan pada alat bukti yang telah
terungkap di persidangan. Bahwa selanjutnya atas fakta hukum yang terdapat dalam
replik saudara penuntut umum poin kedua halaman kedua yang menyatakan :
- Bahwa Terdakwa mengetahui penyerahan uang total sebesar Rp.600.000.000,-
(enam ratus juta rupiah) kepada Imam Jaswadi dan Sahroni untuk meloloskan

“MAGNOLIA LAW FIRM” 11 | P a g e


peserta atas nama saksi ABDUL SALIM untuk mengisi formasi Kepala Dusun
Tegalcikal, saksi VIDI ATMOKO untuk mengisi formasi Kasi Pelayanan, Saksi
ANCIKA BINAR VIANO untuk mengisi formasi Kasi Tata Usaha dan Umum dan
saksi ABDUL KHARIS untuk mengisi formasi Kaur Perencanaan di Desa
Tanjunganyar.

Bahwa atas fakta hukum yang di sampaikan oleh saudara penuntut umum dalam
repliknya poin kedua tersebut terdakwa telah mengakui dan bersikap baik sebagai
bentuk perwujudan justice collabolator dalam mengungkap suatu peristiwa pidana
baik dalam perkaranya sendiri atau dalam perkara orang lain yang telah di berikan
putusan berkekuatan hukum tetap. Dalam perkara ini terdakwa telah mengakui dan
menceritakan fakta peristiwa hukum yang sebenarnya sehingga dapat memudahkan
jalannya proses persidangan.
Selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa akan menguraikan kembali fakta
hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut umum disertai dengan
pertimbangan analisa hukum kami, yang berlandaskan pada alat bukti yang telah
terungkap di persidangan. Bahwa atas fakta hukum yang terdapat dalam replik
saudara penuntut umum poin ketiga dan keempat halaman kedua saudara penuntut
umum yang menyatakan :
- Bahwa faktanya setelah ujian selesai dilaksanakan dan diketahui terjadi
kecurangan Terdakwa beserta para Kepala Desa lainnya turut menekan dan
memaksa kepada Dekan Fisip UIN Walisongo Semarang untuk mengeluarkan
hasil seleksi meskipun sudah dijelaskan adanya kecurangan seleksi yang harus
diulang.
- Faktanya Terdakwa mengetahui adanya kecurangan yang dilakukan oleh saksi
ABDUL SALIM, saksi VIDI ATMOKO, Saksi ANCIKA BINAR VIANO dan saksi
ABDUL KHARIS dalam seleksi perangkat desa yang dilaksanakan FISIP UIN
Walisongo Semarang, namun Terdakwa sebagai Kepala Desa dalam Pasal 26 UU
Desa yang mempunyai kewenangan mengangkat dan memberhentikan perangkat
Desa serta mempunyai kewajiban diantaranya menaati dan menegakkan
peraturan perundang- undangan dan melaksanakan kehidupan demokrasi, tetap
melantik saksi ABDUL SALIM, saksi VIDI ATMOKO, Saksi ANCIKA BINAR
VIANO dan saksi ABDUL KHARIS sebagai perangkat desa.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 12 | P a g e


Bahwa atas fakta hukum diatas kami penasihat hukum terdakwa memohon
kepada majelis hakim yang mulia agar berkenan melihat barang bukti Nomor 28 yang
telah dihadirkan oleh saudara penuntut umum yaitu 1 satu bendel Perjanjian Kerja
Sama Tim Penjaringan Dan Penyaringan Calon Perangkat Desa Tanjung anyar
Kecamatan Gajah Kabupaten Demak Dan Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Nomor:
09/TPPD/XI/2021, Nomor: 301/Un.10.06/D/Hk.06.01/11/2021, tanggal 29 November
2021, tentang Pelaksanaan Seleksi Calon Perangkat Desa Tanjunganyar Kec. Gajah
Kab. Demak Tahun 2021.

Di dalam barang bukti yang saudara penuntut umum ajukan dalam perkara ini
memuat kata perjanjian “apabila terdapat kondisi force majeure maka pihak yang
berwenang membatalkan hasil tes seleksi penjaringan calon perangkat desa adalah
pihak yang mengeluarkan hasil tes seleksi tersebut dalam perkara ini adalah
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP)” dan aturan tersebut telah diatur dalam lampiran Peraturan Bupati
Demak Nomor 70 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pengisian dan Pengangkatan
Perangkat Desa, sehingga tidak beralasan hukum apabila terdakwa selaku pejabat
kepala desa secara sepihak melakukan pembatalan pelantikan calon perangkat desa
yang telah dinyatakan lolos seleksi tes penjaringan.

Serta dalam hal panitia seleksi perangkat desa yang telah di bentuk di desa
memaksa agar pihak Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, hal tersebut
telah ketua pilprades nyatakan di muka persidangan dibawah sumpah apabila
terdakwa tidak segera mengumumkan dan melantik calon perangkat desa yang telah
dinyatakan lolos ke esokan harinya setelah pelaksanaan tes di nyatakan selesai,
sesuai dengan Peraturan Bupati Demak Nomor 70 Tahun 2020 Pasal 6 berbunyi :
Dalam pelaksanaan Pengisian dan Pengangkatan Perangkat Desa, Bupati dapat
memberikan sanksi kepada Kepala Desa berupa pemberhentian sementara,
penundaan penghasilan tetap dan tunjangan lainnya apabila: Kepala Desa tidak,
melaporkan kekosongan jabatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud, Kepala
Desa tidak membentuk Tim Pengisian sebagaimana dimaksud, Kepala Desa tidak
bersedia melantik Perangkat Desa sejak Hasil pelaksanaan seleksi Calon Perangkat
Desa, dan Pasal 7 berbunyi : Kepala Desa yang tidak melantik calon perangkat yang
telah mengikuti proses pengisian perangkat desa dan dinyatakan lulus sebagaimana

“MAGNOLIA LAW FIRM” 13 | P a g e


dimaksud dalam Pasal 40 Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 8 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 1 tahun 2018
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa, Bupati dapat
memberikan sanksi kepada Kepala Desa berupa pemberhentian sementara,
penundaan penghasilan tetap dan tunjangan lainnya. Oleh karena itu penasihat
hukum terdakwa menilai bahwa fakta hukum di dalam replik saudara penuntut umum
tersebut diatas, sangat tidak mungkin dapat dilakukan oleh terdakwa.

Terkait pernyataan fakta hukum saudara penuntut umum diatas penasihat hukum
terdakwa berpendapat bahwa faktanya sampai saat ini dari pihak Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang belum mengeluarkan suatu keputusan yang secara
tegas menyatakan, bahwa terdapat kecurangan dalam proses pelaksanaan tes
seleksi calon perangkat desa secara administratif. Bahkan rektor yang secara nyata
menduga dan mengetahui sejak awal terdapat kecurangan dalam proses pelaksanaan
tes seleksi calon perangkat desa faktanya sampai saat ini sama sekali tidak
menunjukan sikapnya yang dapat menyatakan bahwa harus dilakukan pengulangan
tes seleksi calon perangkat desa atau membatalkan hasil dari tes seleksi calon
perangkat desa yang sudah dilakukan secara mekanisme kedinasan. Seyogyanya
rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang harus mengeluarkan
keputusan / atau paling tidak menyurati pihak pemerintah kabupaten demak dan
menyatakan bahwa terdapat kecacatan hukum terkait hasil tes seleksi calon
perangkat desa sebagai suatu tindakan yang baik akan kesadaran hukum secara
administratif. Kami penasihat hukum terdakwa yakin apabila pihak Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang secara aktif mengambil sikap secara administratif maka
peristiwa hukum terkait perkara ini tidak akan meluas hingga seperti ini. Oleh karena
penasihat hukum terdakwa telah menguraikan argumentasi hukum yang demikian
maka kami memohon agar yang mulia majelis hakim berkenan untuk memberikan
pertimbangan bahwa fakta hukum saudara penuntut umum tersebut tidak relevan
dengan kapasitas dan kewenangan terdakwa oleh karena itu perlu dikesampingkan.

Selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa akan menguraikan kembali fakta


hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut umum disertai dengan
pertimbangan analisa hukum kami, yang berlandaskan pada alat bukti yang telah
terungkap di persidangan. Bahwa selanjutnya atas fakta hukum yang terdapat dalam

“MAGNOLIA LAW FIRM” 14 | P a g e


replik saudara penuntut umum poin kelima dan keenam halaman kedua saudara
penuntut umum yang menyatakan:

- Bahwa Faktanya Terdakwa ikut dalam pengkondisian yang ditawarkan oleh


Saroni dan Imam Jaswadi bukan semata-mata adanya ancaman atau daya
paksa yang membuat Terdakwa tidak memiliki pilihan lain , tetapi karena
Terdakwa juga sudah memiliki calon yang akan diajukan sebagai perangkat desa,
serta Terdakwa khawatir kekosongan perangkat desa tersebut akan diisi oleh
calon dari desa lain.
- Bahwa terkait dalil Terdakwa yang menyatakan terpaksa mengikuti kehendak
Imam Jaswadi dan Sahroni karena takut akan di isi oleh warga dari luar desa
adalah alasan yang tidak dibenarkan. Mengingat dalam UU Desa pasal 26
disebutkan salah satu kewajiban Kepala Desa adalah melaksanakan prinsip tata
Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien,
bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme. Bahwa proses seleksi
terbuka perangkat desa memiliki tujuan untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang memiliki kapasitas serta kualitas dalam menjalankan tugasnya
sebagai pelayan publik bagi masyarakat yaitu dengan menerapkan standar
rekrutmen yang baik dan juga pelaksana rekrutmen yang berfungsi sesuai aturan.

Majelis hakim dengan segala kerendahan hati dari kami penasihat hukum
terdakwa. Memohon dengan amat dan sangat atas kemulian majelis hakim, berkenan
untuk menelaah serta merenungkan sejenak atas makna kata fakta hukum menurut
saudara penuntut umum diatas yang terdapat di dalam repliknya. Karena dalam hal ini
jujur kami penasihat hukum terdakwa bertanya-tanya kemana arah pandangan hukum
saudara penuntut umum dalam perkara ini. Dimana saudara penuntut umum
menyatakan menolak seluruh dalil-dalil permohonan pledoi dari kami penasihat
hukum terdakwa, akan tetapi di dalam repliknya saudara penuntut umum menyatakan
mengamini fakta hukum adanya unsur daya paksa dalam diri terdakwa. Hal yang
demikian telah sesuai dengan apa yang kami uraikan dalam nota pembelaan kami
sebelumnya.

Bahwa kenyataannya, fakta hukum saudara penuntut umum diatas dalam


repliknya menyebutkan secara tegas berkesimpulan terkait perkara ini, perbuatan
melawan hukum terdakwa dilakukan karena adanya “unsur daya paksa”. Jika
kita mencermati secara mendalam. Uraian frasa kata fakta hukum tersebut,

“MAGNOLIA LAW FIRM” 15 | P a g e


mengandung arti makna yang sudah sangat jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi. Kami
meyakini bahwa setelah dilakukan proses pembuktian di persidangan, pada akhirnya
saudara penuntut umum sangat merasakan, kalau kondisi batin terdakwa dalam
melakukan perbuatan melawan hukum dalam perkara ini, dikarenakan adanya
ancaman psicis yang dilakukan oleh saksi sahroni dan imam jaswadi terhadap sikap
batin terdakwa untuk melakukan suatu perbuatan tindak pidana. Dan dalam
pendapatnya saudara penuntut umum telah mempertegas fakta hukum diatas
sebanyak dua kali dalam uraian fakta hukum dan pertimbangannya.

Dapat penasihat hukum terdakwa sampaikan guna dapat memperkuat Kembali


keyakinan majelis hakim bahwa frasa “dalam pengkondisian yang ditawarkan oleh
Saroni dan Imam Jaswadi bukan semata-mata adanya ancaman atau daya paksa
yang membuat Terdakwa tidak memiliki pilihan lain” berdasarkan Alat Bukti Berita
Acara Pendapat (Resume) Dan Berkas Acara Pemeriksaan Saksi Dalam Berkas
Perkara terdakwa. Bahwa Dalam Nomor 15 Halaman 35-36 Keterangan Saksi
Masrukhin Bin (Alm) Ngarimin. Point G Halaman 36 menerangkan yaitu :

- Sekitar dua minggu kemudian saksi bersama dengan Pak AGUS SURYANTO dan
sdr HARIYADI dihubungi oleh sdr.SARONI untuk datang ke Rumahnya yang
beralamat di Desa Wonoketingal Kec. Karanganyar Kab.Demak. Dalam
pertemuan tersebut sdr.RONI menyampaikan masalah perangkat desa dan
menjanjikan akan meloloskan calon peserta yang akan dibawa dimana dalam
pengisian calon perangkat desa nantinya harus membayar sejumlah uang kepada
Pihak Ketiga sejumlah Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) untuk 1
(satu) orang formasi perangkat desa dan sejumlah Rp.250.000.000,00 (dua ratus
linia puluh juta rupiah) untuk 1 (satu) orang formasi Sekretaris desa, sdr. SARONI
tidak menyampaikan siapa pihak ketiga yang akan diajak kerjasama, saksi
kemudian menanyakan kepada sdr. SARONI PAK KAMI INI NANTI AKAN DIBERI
OPERASIONAL APA, KARENA KAN KAMI MEMBANTU", dan dijawab oleh sdr.
SARONI SAKSI INI TIDAK MAKELAR SAKSI HANYA MEMBANTU KEPALA
DESA DAN TIDAK MENGAMBIL UNTUNG.

Dan Point H Halaman 36

- Setelah saksi mendapat penjelasan dari sdr. SARONI kalau tidak akan mendapat
biaya operasional kemudian sejak saat saksi tidak mau ikut-ikut lagi, bahkan saksi

“MAGNOLIA LAW FIRM” 16 | P a g e


juga sebagai ketua paguyuban kepala desa tidak pernah lagi diundang mengikuti
setiap pertemuan, sdr SARONI ternyata langsung berkomunikasi dengan kepala
desa-kepala desa yang lain, karna Pak AGUS SURYANTO dan sdr. HARIYADI
masih pikir-pikir, sehingga berinisiatif untuk mencari Pihak Ketiga atau Universitas
sendiri, namun sdr.SARONI mengetahui kalau HARIYADI dan Pak AGUS
SURYANTO ingin mencari Universitas lain, dan sdr.RONI memanggil sdr.
HARIYADI dan Pak AGUS SURYANTO dan memanggil saksi untuk datang ke
Kantor Ruangan Kanit Tipidkor Sat Reskrim Polres Demak. Dalam pertemuan
tersebut sdr. RONI menyampaikan kepada kami “tidak usah kesana kesini
mencari universitas lain, pokoknya percaya sama saksi, saksi tidak maen
maen dalam mencari Pihak Ketiga, percayakan kepada saksi biar saksi yang
jalan", bahkan saat itu sdr. SARONI juga menyampaikan kata-kata "POKOKNYA
KALAU KALIAN TIDAK IKUT SAKSI, HATI-HATI SAJA.

Dan Point I Halaman 36

- Setelah saksi bersama dengan Pak AGUS SURYANTO dan sdr. HARIYADI
dipanggil oleh sdr. SARONI di kantor Polres Demak, sejak saat itu saksi sudah
tidak pernah diajak dan diundang oleh sdr. SARONI, bahkan saksi mendengar
informasi kalau sdr. SARONI memprovokasi para kepala desa agar tidak
mendekat kepada saksi.

Atas pernyataan alat bukti diatas, seharusnya majelis hakim yang mulia dapat
merasakan kodisi batin dalam diri terdakwa sebagai seseorang yang awam akan
pengetahuan hukum dapat di manfaatkan oleh saksi saroni. Dan merupakan suatu hal
yang beralasan jika sikap batin terdakwa tertekan atas bujuk rayu dan segala macam
paksaan dan ancaman yang dilakukan oleh saksi saroni kepada terdakwa guna dapat
melancarkan kepentingannya, apabila dilihat dari segi kekuasaan saksi saroni pada
waktu itu sebagai kanit tipikor polres demak. Dalam kondisi sosial masyarakat pada
faktanya yang terjadi saat ini bahwa seorang aparat penegak hukum bisa saja
menekan sikap dan mental seseorang jika kita mengingat akan
kewenangan/kekuasaan yang dimilikinya.

Serta agar lebih dapat meyakinkan majelis hakim bahwa terdapat daya paksa
dalam diri terdakwa ketika melakukan suatu perbuatan tindak pidana, penasihat
hukum terdakwa memohon majelis hakim yang mulia berkenan mengingat dan

“MAGNOLIA LAW FIRM” 17 | P a g e


membaca Kembali dalam surat tuntutan penuntut umum nomor register perkara: PDS-
12/M.3.10/Ft.1/08/2022 Keterangan Saksi Siswahyudi Bin Sudewo (Halaman 38).
Menerangkan di atas sumpah yang pada pokok nya saksi mengakui Sekitar satu
minggu setelah di dateline oleh sdr. SARONI untuk menyerahkan kemudian pada
bulan November 2021 (tanggalnya lupa) tersangka menyerahkan uang sejumlah Rp.
280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) uang diserahkan kepada sdr.
IMAM JASWADI dirumahnya Cangring Kec. Karanganyar Kab. Demak, saat
penyerahkan uang tersangka sempat bertanya "KALAU SAYA TIDAK IKUT GIMANA
KARENA PESERTA DI TEMPAT SAYA MASIH SAUDARA SEMUA" dan dijawab
TIDAK BISA, HARUS IKUT, APABILA TIDAK IKUT AKAN SAYA ISI ORANG LAIN"
saat itu sdr. IMAM JASWADI juga menanyakan kapan kekuranganya akan dilengkapi,
tersangka sempat menawar akan tetapi tidak bisa, satu minggu kemudian tersangka
menyerahkan kekuranganya sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada
sdr. IMAM JASWADI dirumahnya.

Dan kesaksian saksi Imam jaswadi poin ke 10 halaman 21 dalam surat tuntutan
penuntut umum menerangkan bahwa sebelum masuk kedalam rumah saksi adib
saksi di beri pesan oleh saksi saroni “Mbah nanti uangnya diletakan saja, jangan ada
bahasa menyerahkan uang. Dari pernyataan alat bukti diatas yang saling
bersesuaian dengan alat bukti lain di muka persidangan hal tersebut sangat
menggambarkan rangkaian peristiwa hukum yang nyata. dan dapat disimpulkan
bahwa peristiwa hukum ini bermula dari inisiatif saksi saroni yang mengetahui akan
adanya tes pencalonan perangkat desa. Kemudian atas informasi tersebut saksi
saroni memanfaatkan sebagai adanya peluang saksi bagi saroni mampu mengatur
dan mengakomodir mengingat jabatan/ kekuasaan yang melekat pada dirinya.
Bahkan terdakwa sama sekali tidak mengetahui seperti apa mekanisme pelaksannya
dalam pengkondisiannya.Terdakwa baru mengetahui pengkondisiannya bahwa ada
bimbingan belajar 1 minggu sebelum tes pelaksanaan dimulai. Serta terdakwa
dipaksa dan diancam oleh saksi saroni untuk mencarikan calon yang sekiranya
mampu secara pengetahuan dan ekononomi. Atas ancaman dan paksaan ditambah
saksi saroni yang memberikan jaminan keamanan tidak akan bermasalah di kemudian
hari membuat terdakwa khilaf dan terpaksa mengikuti kehendaknya.

Oleh karena itu maka kami penasihat hukum terdakwa berpendapat bahwa para
kepala desa dalam perkara ini hanya dijadikan alat oleh saksi saroni supaya bisa

“MAGNOLIA LAW FIRM” 18 | P a g e


melancarkan kepentingan pribadinya jika mengingat akan jabatan dan kekuasaan
yang di-embannya dalam institusi Polri Resor Demak, sehingga sangat logis apabila
saksi saroni memaksa dan mengancam para kepala desa agar tunduk dan patuh
mengikuti arahan saksi sahroni dan imam jaswadi sebagai orang yang telah dipercaya
oleh saksi sahroni, guna mengkondisikan para kepala desa dan mengumpulkan uang
dari kepala desa berdasarkan tarikan bimbingan belajar dari calon peserta tes seleksi
perangkat desa sesuai arahan saksi sahroni dan imam jaswadi.
Bahwa atas fakta hukum diatas dapat di simpulkan bahwa telah tergambar secara
jelas terdapat persamaan pandangan peristiwa hukum antara saudara penuntut
umum dengan kami. Adanya persamaan pandangan hukum tersebut yaitu bahwa
peristiwa hukum dalam perkara ini terjadi karena terdapat daya paksa (overmacht)
dalam diri terdakwa Ketika melakukan suatu perbuatan melawan hukum, Atas uraian
tersebut seharusnya majelis hakim yang mulia, telah menemukan kesimpulan
pertimbangan hukum yang menjadikan dasar dalam membuat surat keputusannya
kedepan.
Adapun maksud yang demikian adalah saudara penuntut umum telah mendalilkan
fakta hukum di dalam repliknya Bahwa dalam perkara ini telah dinyatakan adanya
fakta hukum terdapat unsur daya paksa, Berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang telah
terungkap di persidangan serta dikuatkan oleh alat bukti fakta hukum baik dalam surat
tuntutan maupun replik saudara penuntut umum. Hal tersebut merupakan suatu
bentuk yang pasti dan tidak dapat dibantah lagi berdasarkan hasil Analisa yuridis
sosiologis yang telah dilakukan oleh saudara penuntut umum sendiri. Dan dapat
penasihat hukum simpulkan, merupakan suatu yang beralasan bagi majelis hakim
yang mulia apabila memberikan pertimbangan hukum yang berbunyi “bahwa benar
telah terdapat daya paksa dalam diri terdakwa Ketika melakukan suatu
perbuatan melawan hukum berdasarkan hasil pembuktian di muka
persidangan”.
Serta kami penasehat hukum terdakwa berusaha memohon kembali kepada
majelis hakim yang mulia berdasarkan uraian kami diatas berkenan mengabulkan
permohonan dalam Nota Pembelaan penasihat hukum terdakwa dan kesimpulan
fakta hukum dalam duplik penasihat hukum terdakwa. Serta memberikan
pertimbangan hukum bahwa setelah dilakukan proses pembuktian dalam persidangan
di pengadilan negeri tindak pidana korupsi semarang majelis hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara ini telah melakukan musyawarah dan berkesimpulan. Bahwa

“MAGNOLIA LAW FIRM” 19 | P a g e


perkara pidana ini merupakan satu rangkaian peristiwa hukum yang tidak dapat
dipisahkan dengan Putusan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Nomor
Registrasi Perkara 65/ Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg atas nama terpidana Adib. S. M.Si.
Bin Alm KH. Zaenuri. Dan Putusan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Nomor
Registrasi Perkara 64/ Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg atas nama terpidana Amin Farih.
M.Ag. Bin Alm Muhyudi. Dan Putusan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi
Nomor Registrasi Perkara 63/ Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg atas nama terpidana Ir.H.
Imam Jaswadi. Bin Alm Supangat. Dan Putusan Pengadilan Negeri Tindak Pidana
Korupsi Nomor Registrasi Perkara 62/ Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg atas nama
terpidana Saroni S.H.,M.H., Bin Alm . Ali. Dan dalam perkara ini faktanya terdakwa
hanya dijadikan sebagai alat pesuruh bagi kepentingan terdakwa sahroni dan imam
jaswadi guna melancarkan kepentingan pribadi saksi sahroni dan imam jaswadi.
Bahwa terdakwa telah di ancam dan dipaksa oleh saksi imam jaswadi dan saksi
saroni mengingat jabatan dan kekuasaan yang melekat pada diri saksi saroni
sehingga membuat terdakwa terpaksa melakukan perbuatan melawan hukum.
Sebelum kami memberikan tanggapan atas fakta hukum dalam replik saudara
penuntut umum kami penasihat hukum terdakwa akan sedikit mengulas kembali
tentang Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 238/pid.b/2012/
PN.TTD yang menerangkan bahwa kebenaran identitas Terdakwa tidak serta merta
membuktikan bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana yang
didakwakan kepadanya. Sedangkan, untuk membuktikan bahwa Terdakwa terbukti
melakukan perbuatan dan dapat dituntut secara pidana atas perbuatannya tersebut,
harus dipertimbangkan terlebih dahulu unsur-unsur meteriil dari Dakwaan. Oleh
karena itu terbuktinya unsur setiap orang akan ditentukan setelah seluruh unsur
materiil dalam Dakwaan dipertimbangkan dalam persidangan sesuai alat bukti yang
saling bersesuaian.
Pasal 55 KUHP. Berbunyi dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa
pidana. Ayat ke (1) satu Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau
turut serta melakukan perbuatan itu. Bahwa sejalan dengan hal tersebut,
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1/1955/M/Pid. Tanggal 22 Desember 1955
menguraikan tentang pengertian turut serta. Bahwa medepleger (kawan peserta)
dari kejahatan yang didakwakan, dapat disimpulkan dari peristiwa yang
menggambarkan bahwa Terdakwa dengan saksi-saksi bekerja bersama-sama
dengan sadar dan erat untuk melaksanakan tindak pidana yang didakwakan

“MAGNOLIA LAW FIRM” 20 | P a g e


kepadanya. Bahwa pelaku medepleger (kawan peserta) dalam tindak pidana yang
didakwakan kepada Terdakwa tidak perlu bahwa Terdakwa melakukan sendiri
perbuatan pelaksanaan tindak pidana. Bahwa seorang kawanan peserta yang turut
melakukan tindak pidana tidak usah memenuhi segala unsur yang oleh undang
undang dirumuskan untuk tindak pidana itu. Bahwa dengan demikian “turut serta”
melakukan perbuatan tindak pidana mensyaratkan adanya hubungan kerjasama
yang erat secara sadar dengan niat jahat dari dalam diri para pelaku untuk dapat
mewujudkan perbuatan pidana tersebut.
Atas pandangan hukum kami diatas selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa
akan menguraikan kembali fakta hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut
umum disertai dengan pertimbangan analisa hukum kami, yang berlandaskan pada
alat bukti yang telah terungkap di persidangan. Bahwa selanjutnya atas fakta hukum
dalam replik saudara penuntut umum poin ketujuh halaman kedua saudara penuntut
umum yang menyatakan :
- Rangkaian fakta diatas menunjukkan Terdakwa sebagai orang yang turut serta
melakukan perbuatan pidana mempunyai kehendak dan tujuan yang sama
dengan pelaku lainnya untuk meloloskan saksi ABDUL SALIM untuk mengisi
formasi Kepala Dusun Tegalcikal, saksi ABDUL SALIM untuk mengisi formasi Kasi
Pelayanan, Saksi ANCIKA BINAR VIANO untuk mengisi formasi Kasi Tata Usaha
dan Umum dan saksi ABDUL KHARIS untuk mengisi formasi Kaur Perencanaan
di Desa Tanjunganyar.

Atas fakta hukum dalam replik saudara penuntut umum diatas, penasihat hukum
terdakwa berpendapat bahwa berdasarkan fakta hukum dan bukti-bukti yang telah
terdakwa akui sendiri dalam persidangan sebelumnya, fakta hukum diatas adalah
benar. Terdakwa berkeyakinan bahwa sosok yang paling tepat mengisi kekosongan
jabatan perangkat desa di desa terdakwa adalah saksi ABDUL SALIM, saksi ABDUL
SALIM, Saksi ANCIKA BINAR VIANO, saksi ABDUL KHARIS karena berdasarkan
latar belakang kedua saksi tersebut, terdakwa sangat yakin kedua saksi mempunyai
kemampuan yang mumpuni Ketika menjalankan tugasnya sebagai perangkat desa.
Bahkan terdakwa beritikad baik untuk meminjami dahulu biaya bimbingan yang saksi
sahroni dan saksi imam jaswadi syaratkan dalam proses tes seleksi syarat calon
perangkat desa. Hal tersebut diatas merupakan suatu bentuk kepedulian terdakwa
yang nyata kepada masyarakat desa demi kemajuan desanya. Kami penasihat hukum

“MAGNOLIA LAW FIRM” 21 | P a g e


terdakwa berkeyakinan, bahwa apa yang dilakukan terdakwa adalah suatu bentuk
perbuatan itikad baik karena menurut kami penasihat hukum terdakwa berkeyakinan
sosok yang pantas mengisi jabatan perangkat desa seharusnya memang putra
daerah desa itu sendiri bukan calon dari luar desa. Karena putra daerah pasti akan
lebih paham mengenai kondisi pemasalah yang terdapat didesa dan selalu berupaya
untuk memajukan desanya.
Dan apabila dikaitkan dengan suatu perbuatan turut serta yang mensyaratkan
adanya kesepakatan guna mengasilkan suatu akibat atas perbuatan melawan hukum
tersebut rasanya tidak tepat. karena pada dalam berkas perkara lain faktanya saksi
ahmad taufiq dari calon perangkat dari desa jatisono dinyatakan tidak lolos sehingga
tidak tepat unsur turut serta di kaitkan dalam perbuatan tindak pidana terdakwa. Oleh
karena itu penasihat hukum terdakwa memohon kepada yang mulia majelis hakim
agar terhadap fakta hukum diatas, dapat melihat suatu rangkaian fakta hukum diatas
merupakan suatu bentuk perbuatan yang dilandaskan atas dasar itikad baik terdakwa.
Namun apabila majelis hakim berpendapat lain kiranya yang mulia majelis hakim
berkenan memberikan pertimbangan bahwa dalam hal terdakwa melakukan
perbuatan melawan hukum pidana dengan memberikan sejumlah uang kepada saksi
imam dan saksi sahroni, perbuatan tersebut atas dasar tidak ada niat secara sadar
dalam diri terdakwa, melainkan atas desakan,ancaman,paksaan dan bujuk rayu saksi
roni yang memberikan janji-janji akan keamanan tidak akan terjadi masalah
mengingat dengan jabatan dan kewenangannya yang cukup besar di wilayah
terdakwa sehingga membuat terdakwa terpaksa memberanikan diri untuk menemui
dan meminta biaya bimbingan kepada para calon perangkat desa Serta kami
penasihat hukum terdakwa memohon apabila majelis hakim berpendapat lain mohon
mempertimbangkan terhadap kerugian yang diakibatkan karena perbuatan terdakwa
yang tidak terlalu signifikan dalam peristiwa hukum ini. Sehingga tidak layak apabila
dijatuhi hukuman yang terlalu berat dari pelaku utama.

Selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa akan menguraikan kembali fakta


hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut umum disertai dengan
pertimbangan analisa hukum kami, yang berlandaskan pada alat bukti yang telah
terungkap di persidangan. Bahwa selanjutnya atas fakta hukum dalam replik saudara
penuntut umum poin ke delapan dan kesembilan halaman ketiga saudara penuntut
umum yang menyatakan :

“MAGNOLIA LAW FIRM” 22 | P a g e


- Dalil pledoi Terdakwa menyatakan sebagai korban tetapi dituntut lebih berat dari
pelaku lainnya. Terhadap dalil tersebut kami menyampaikan hal-hal sebagai
berikut: Faktanya atas permintaan sejumlah uang untuk meloloskan perangkat
desa dari saksi SARONI dan Saksi IMAM JASWADI yaitu formasi kadus dan kaur
sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) per orang dan untuk
sekretaris desa sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) per
orang, namun Terdakwa meminta lebih dari permintaan tersebut yaitu: Dari saksi
ANCIKA BINAR VIANA menerima uang total sebesar Rp.350.000.000,- (tiga ratus
lima puluh juta rupiah) Dari saksi ABDUS SALIM menerima uang total sebesar
Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah) Dari saksi ABDUL HARIS
menerima uang total sebesar Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah)
Dari saksi VIDIATMOKO menerima uang total sebesar Rp.350.000.000,- (tiga
ratus lima puluh juta rupiah) Selanjutnya total yang diterima oleh Terdakwa
sebesar Rp.1.400.000.000,-, namun yang diserahkan kepada saksi Imam Jaswadi
dan Sahroni hanya sebesar Rp.600.000.000,- Hal ini menunjukkan Terdakwa dari
awal juga ingin memperoleh keuntungan atas pengkondisian seleksi perangkat
Desa. Sehingga menunjukkan Terdakwa melakukan perbuatan tersebut tidak
semata-mata melaksanakan permintaan dan tekanan dari Imam Jaswadi dan
Sahroni.
- Bahwa apabila Terdakwa menyatakan uang sisa digunakan untuk pengurusan
perkara di Polda Jateng agar tidak berlanjut dipersidangan tidak didukung oleh
alat bukti lain, serta apabila fakta itu benar maka perbuatan tersebut diduga
termasuk tindak pidana suap dengan tujuan menghentikan perkara yang sedang
diproses oleh penegak hukum yang terpisah dari perkara aquo, yang juga untuk
kepentingan Terdakwa agar tidak diproses oleh penegak hukum. Terhadap
pembelaan dari Terdakwa yang menyatakan amat tuntutan yang tercantum sistem
informasi penelusuran perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Semarang yang
mencantumkan pidana penjara terhadap terhadap 2 (dua) tahun, harus
dikesampingkan karena sudah jelas dan tegas dibacakan oleh penuntut umum
dalam sidang tanggal 14 Februari 2023 sebagaimana tertulis dalam surat tuntutan
pidana yang telah diserahkan kepada Majelis Hakim dan Penasihat Hukum
Terdakwa adalah pidana penjara selama 3 (tiga) tahun.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 23 | P a g e


Bahwa atas uraian fakta hukum saudara penuntut umum diatas kami penasihat
hukum terdakwa merasa perlu mengulangi kembali keseluruhan alat bukti yang telah
saudara penuntut umum ajukan agar peristiwa hukum dalam perkara ini tidak bias dan
dapat ditafsirkan sesuai kepentingan subjectif. Oleh karena itu kami penasihat hukum
terdakwa memohon agar majelis hakim yang mulia berkenan memeriksa kembali
segala keterangan para saksi baik yang berada di dalam berkas perkara pemeriksaan
di hadapan penyidik, keterangan kesaksian para saksi diatas sumpah dan di dalam
surat tuntutan saudara penuntut umum serta barang bukti surat-surat yang telah
dihadirkan oleh saudara penuntut umum dimana telah dilakukan serangkaian proses
pembuktian di muka persidangan serta antar keterangan diatas telah di dapatkan
fakta hukum yang saling bersesuaian menyatakan bahwa pokok-pokonya terdakwa
dalam perkara sama sekali tidak mendapatkan keuntungan atas peristiwa pidana ini.
Bahkan terdakwa dengan adanya peristiwa hukum ini mengalami kerugian materiel
senilai Rp. 155.000.000,- (seratus lima puluh lima juta rupiah).

Penasihat hukum merasa merupakan suatu kewajaran beranggapan bahwa


terdakwa dari rangkaian peristiwa hukum ini hanya di jadikan alat untuk melancarkan
kepentingan saksi imam saroni dan saksi imam jaswadi. Karena dari beberapa
pertemuan yang telah dilakukan serta dari hasil kesaksian para kepala desa lainnya
yang saling bersesuain bahwa perbuatan melawan hukum ini terjadi atas tekanan dan
paksaan saksi saroni dan dalam faktanya saksi saroni yang paling mendapat
keuntungan secara ekonomis terhadap peristiwa hukum ini. Bahwa pada kenyataanya
dalam kesaksian saksi saroni di muka persidangan mengelak namun berdasarkan
keterangan saksi amin farih, saksi adib, dan saksi imam jaswadi yang saling
bersesuain semua uang yang terkumpul dari setoran para kepala desa berakhir atau
berada dalam penguasaan saksi saroni.

Dan terkait mengenai sisa uang hasil tarikan para calon perangkat desa yang
seolah-olah membuat perbuatan terdakwa terlihat mark up jumlah biaya bimbingan
pelatihan tes seleksi calon perangkat desa telah penasihat telah terdakwa uraikan
sebagaimana pernyataan kami pada argumentasi hukum yang sebelumnya. Adapun
rangkaian peristiwa hukum tersebut bukan kami karang demi dapat mewujudkan
kepentingan kami. Melainkan rangkaian fakta peristiwa hukum di atas kami kutip
berdasarkan keterangan saksi Turmuji di muka persidangan diatas sumpah dan
terdapat saling kesesuaian dengan keterangan saksi kepala desa lainnya yang pada

“MAGNOLIA LAW FIRM” 24 | P a g e


pokok dan intinya menerangkan bahwa terkait dengan biaya dalam keterangan saksi
menyatakan Bahwa benar di dalam arahannya saksi imam dan saksi saroni di dalam
pertemuan agar para kepala desa menyiapkan calon peserta terlebih dahulu dan
menginformasikan bahwa untuk formasi sekertaris desa kami di arahkan untuk
menyampaikan kepada calon yang di unggulkan agar menyiapkan dana untuk formasi
Sekertaris desa Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) dan untuk formasi
kaur,kasie,dan kadus senilai Rp. 400.000,000,- (empat ratus juta rupiah) namun
dalam pelaksanannya uang itu tidak di minta sekaligus. Akan tetapi yang terpenting
satu minggu sebelum tes di mulai agar para kepala desa sudah memberikan uang
muka senilai Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk formasi
sekertaris desa dan Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) untuk formasi
kaur kasie dan kadus karena uang tersebut akan di gunakan dan diberikan untuk
mengkondisikan pihak UIN Semarang. Bahwa terhadap rangkaian peristiwa hukum
tersebut telah penasihat hukum terdakwa pastikan di dalam muka persidangan dan
dibenarkan oleh saksi imam jaswadi serta ke delapan para kepala desa yang saling
memberikan kesaksian diatas sumpah.
Namun para kepala desa merasa biaya yang di syaratkan oleh saksi imam
jaswadi dan saksi saroni terlalu tinggi sehingga banyak kepala desa yang melakukan
penawaran secara pribadi masing. Sehingga mengakibatkan biaya yang diminta
kepala desa kepada para calon perangkat desa lainnya tidak sama dan berbeda-beda
karena tergantung negosiasi masing-masing dari para kepala desa dengan saksi
imam sahroni dan imam jaswadi.
Dan dalam perkara ini terdakwa meminta kepada para calon perangkat desa
sesuai kesepakatan yang telah disepakati Rp. 350.000.000,- (tiga ratus limapuluh juta
rupiah) dan hal tersebut berdasarkan kesepakatan saksi imam jaswadi dan saksi
saroni yang menyatakan tidak apa-apa nanti akan tetap dibantu tetapi yang terpenting
terdakwa hanya diberikan waktu 1 minggu agar terdakwa dapat menyerahkan uang
senilai Rp 600.000.000,- (terlebih dahulu) dan apabila tidak segera diberikan akan
dicarikan dari orang luar desa yang berani membayar agar dapat mengisi jabatan
calon perangkat desa di desa terdakwa.
Bahwa pada faktanya atas perintah dan permintaan guna melakukan
pengkondisian dan guna pengurusan masalah pribadi saksi imam jaswadi dan saksi
saroni dalam penanganan perkaranya yang mengakibatkan terdakwa telah
menyerahkan uang secara keseluruhan senilai Rp.2.400.000.000,- (dua miliar empat

“MAGNOLIA LAW FIRM” 25 | P a g e


ratus juta rupiah) uang tersebut bersumber dari keseluruhan para calon perangkat
desa yang telah dilantik, uang tarikan iuran dari kepala desa lainnya serta termasuk
uang milik pribadi terdakwa.

Terkait dengan dalil penuntut umum yang menyatakan bahwa perbuatan terdakwa
memberikan uang tersebut patut di duga sebagai upaya perbuatan suap adalah suatu
bentuk penyesatan fakta hukum serta saudara penuntut umum menyatakan bahwa
pernyataan yang demikian tidak di dukung oleh alat bukti. Dalam pelaksanaan dan
penerapan ketentuan hukum materil KUHAP sebagai hukum formil telah memiliki
sistem pembuktian tersendiri mengacu pada alat bukti yang sah sebagaimana
diterangkkan dalam pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah, yaitu :a.
Keterangan saksi, b. Keterangan ahi, c. Surat, d. Petunjuk, e. Keterangan Terdakwa

oleh karena itu kami penasihat hukum terdakwa akan menjawab dengan fakta
hukum yang terdapat dalam berita acara pemeriksaan penyidik polda jateng dimana
keterangan saksi nomor 16 atas nama saksi imam jaswadi menerangkan (Halaman
37- 41) :

(Point U Halaman 40)


Saksi mengaku kalau belum pemah mendapatkan bagian, dan Sdr. SARONI pernah
menyampaikan "sik ya mbah sing sabar, iki ditangani Polda" (sebentar ya mbah, yang
sabar ini Jitangani oleh Polda).

(Point W Halaman 40)


Saksi mengaku pasca kegiatan tes seleksi tidak pernah menarik kepada kepala desa,
karena pada saat terjadi masalah ini saksi IMAM JASWADI menceritakan masalah ini
kepada saudaranya yang bernama Jumari, dan sdr. Jumari merekomendasi kepada
sdr. Budi sulistiyoro alias Yuno, selanjutnya saksi IMAM JASWADI menindaklanjuti
bertemu dengan adr. Yono tersebut dan menceritakan masalahnya ini dan
disampaikan sdr. Yono nanti dibantu.

(Point X Halaman 41)


- Saksi mengaku beberapa hari kemudian sdr. Yono menghubungi meminta untuk
menyiapkan uang sebesar Rp.50.000.000,- selanjutnya saksi menghubungi sdr
Alaudin untuk menyiapkan uang tersebut, karena sdr Alaudin meminta saksi IMAM
JASWADI untuk diajak untuk dibantu oleh sdr. Yono, Berikutnya sdr. Yono

“MAGNOLIA LAW FIRM” 26 | P a g e


menghubungi kembali meminta uang sebesar Rp.300.000.000,- dan sehingga saksi
IMAM JASWADI menyampaikan kepada sdr. Alaudin dan sdr. Roni dan uang tersebut
di antarakan oleh sdr. Alaudin dan sdr. Roni, dan asal uangnya dari Alaudin
Rp.100.000.000,- dan dari sdr. Roni Rp.200.000.000,- Selanjutnya berulangkali sir.
Yono menghubungi lagi dengan meminta uang untuk segera dikirim kembali dengan
dalih akan dibantu masalah yang dihadapi dapat diselesaikan, selanjutnya sdr.
Alaudin sdr. Roni, saksi IMAM JASWADI mengantarkan kembali uang sekitar sebesar
Rp.600.000.000 dan asal uangnya juga dari para Kades yang dikompulir oleh sdr.
Alaudin dan diserahkan di Semarang. Selanjutnya dengan dalih yang sama Sdr. Yono
meminta uang kembali sebesar Rp.700.000.000 dan saksi IMAM JASWADI
sampaikan kepada sdr. Roni maupun Alaudin, seningga harus menarik lagi uang dari
para Kades kembali untuk menutup permintaan dari sdr. Yono tersebut, dan uang
tersebut diserahkan oleh sdr. Roni, Alaudin, saksi IMAM JASWADI sendiri di
Semarang.

Dan keterangan saksi nomor 17 atas nama saksi saroni menerangkan (Halaman 41-
44)

(Point DD. Halaman 44)


Saksi mengaku Pada awal bulan Januari 2022 sdr. IMAM JASWADI datang
kerumahnya bersama dengan ALAUDIN dan memberitahukan kalau IMAM JASWADI
diperiksa oleh Krimsus perkara suap Pilprades di Kec. Gajah, scr. IMAM JASWADI
menyampaikan tidak perlu kawatir dan dia akan tariggung jawab semuanya, dan tidak
akan melibatkannya, serta sudah punya kenalan orang-rang yang pangkatnya
jenderal yang nanti dapat membantu, selang beberapa hari kemudian sdr. IMAM
JASWADI menghubungi Saksi dan menyuruh menemui seseorang yang bernama sdr.
IMAM SUTIKNO dan sdr. BUDIYONO di Semarang. kemudian Saksi bersama dengan
IMAM JASWADI dan sdr. ALAUDIN menemui sdr. IMAM SUTIKNO dan sdr.
BUDIYONO di rumah makan pasar rakyat di Jl. Sisingamangaraja Semarang, saat itu
Saksi mendengar sdr. BUDIYONO minta uang untuk opersional sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada IMAM JASWADI, dan uang diserahkan di
dalam mobil. Selanjutnya beberapa kali Saksi diajak oleh IMAM JASWADI ke
semarang menemui sdr. IMAM SUTIKNO dan sdr. BUDIYONO katanya untuk
menyerahkan uang, tetapi kebenaran dan berapa jumlahnya tidak faham.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 27 | P a g e


(Point EE Halaman 44)
Saksi mengaku juga pernah di kontak oleh seseorang bernama BANG ZEIN yang
sebelumnya sudah diberitahu oleh sdr. BUDIYONO kalau nanti perkaranya akan di
urus oleh enderal bintang satu yang berdinas di Mabes Polri, kemudian Saksi
menemuinya di Hotel Awannsewu Semarang, ketika bertemu BANG ZEIN
menyampaikan kenal seluruh Kapolda di Indonesia dan ternyata bukan anggota
Polisi, BANG ZEIN juga menyampaikan sudah ketemu dirktimsus dan menjanjikan
kalau perkaranya aka dibantu, Saksi hanya menjawab terimakasih, setelah itu Saksi
pulang dan tidak pernah berkomunikasi lagi.

Bahwa atas uraian dari kami penasihat hukum terdakwa diatas kami memohon
agar majelis hakim berkenan memberikan suatu pertimbangan hukum yang
menyatakan apa yang kami dalilkan beralasan dan logis sehingga patut dinyatakan
sebagai fakta hukum dalam perkara pidana ini. Namun apabila majelis hakim
berpendapat lain mohon agar menguraikan di dalam pertimbangannya agar peristiwa
hukum ini tidak di anggap sebagai suatu karangan dari terdakwa ataupun kami
penasihat hukum terdakwa.

Selanjutnya kami penasihat hukum terdakwa akan menguraikan kembali fakta


hukum yang terdapat dalam replik saudara penuntut umum disertai dengan
pertimbangan analisa hukum kami, yang berlandaskan pada alat bukti yang telah
terungkap di persidangan. Bahwa selanjutnya atas fakta hukum dalam replik saudara
penuntut umum poin ke sepuluh halaman ketiga saudara penuntut umum yang
menyatakan :
- Dalil Pledoi Terdakwa menyatakan sebagai korban tetapi dituntut lebih berat dari
pelaku lainnya. Bahwa pada perkara tindak pidana korupsi atas nama Tri Budi
Haryanto dengan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada PN Semarang
nomor: 57/Pid.Sus- TPK/2020/PN.Smg yang telah berkekuatan hukum tetap, pada
halaman 26 menerangkan Terdakwa pernah diperiksa sebagai saksi dalam
persidangan tersebut yang pada pokoknya menerangkan saksi sebagai Kepala
Desa turut mengajukan peserta untuk diloloskan dalam seleksi perangkat desa
yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Surakarta dengan sejumlah uang.
Bahwa meskipun Terdakwa pada perkara tersebut masih berstatus sebagai saksi,
namun Terdakwa telah mengulangi kembali perbuatan tindak pidana dalam
pengkondisian seleksi perangkat desa dengan menggunakan sejumlah uang. Hal

“MAGNOLIA LAW FIRM” 28 | P a g e


ini menunjukkan tidak adanya efek jera dan pembelajaran kepada Terdakwa untuk
tidak mengulangi tindak pidana, sehingga hal ini dapat menjadi pertimbangan
Majelis Hakim untuk menjatuhkan hukuman lebih berat dari pelaku lain yang telah
diputus dalam kasus yang sama.
Atas uraian fakta hukum diatas, yang termuat dalam replik saudara penuntut kami
penasihat hukum terdakwa berpendapat. Bahwa tidak relevan apabila majelis hakim
memberikan pertimbangan perkara a-quo dalam surat keputusannya. Karena
rangkaian terjadinya peristiwa hukum diatas, tidak ada kaitannya dengan suatu
rangkaian peristiwa hukum yang ada dalam berkas perkara ini. Melainkan dalam
berkas perkara ini merupakan satu rangkaian terjadinya peristiwa hukum dengan
berkas perkara atas nama terpidana amin farih,adib,saroni,dan imam jaswadi.
Berdasarkan uraian diatas, penasihat hukum terdakwa berpendapat bahwa
terdakwa dalam perkara ini, tidak boleh dinyatakan sebagai seorang pelaku yang
telah melakukan pengulangan perbuatan tindak pidana (residivice). Karena dalam
menentukan kesalahan terbukti atau tidaknya terdakwa dalam perkara a-quo harus di
tunjukan dengan suatu keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, Serta menyebutkan secara tegas melalui proses pembuktian di
persidangan, terdakwa dinyatakan terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan
dalam perkara a-quo. Sehingga kapasitas terdakwa sebagai saksi dalam perkara a-
quo tidak boleh dikatan sebagai suatu bentuk pengulangan perbuatan tindak pidana,
Melainkan harus di pandang sebagai suatu bentuk perwujudan sikap itikad baik dari
terdakwa dalam perkara a-quo. Hal yang demikian sejalan dengan perintah undang-
undang yang mengatakan bahwa ketika diperlukan, setiap orang wajib dan bersedia
memberikan kesaksian atas terjadinya suatu peristiwa hukum. Dan apabila majelis
hakim menjadikan perkara a-quo dalam pertimbangan hukumnya, maka hal yang
demikian adalah suatu bentuk kekeliruan penegakan hukum yang tidak berlandaskan
pada asas “presumption of innocence”. Serta hal yang demikian akan dianggap
sebagai suatu bentuk perbuatan yang menimbulkan kesan fitnah dan pencemaran
nama baik. Oleh karena itu penasihat hukum terdakwa memohon agar majelis hakim
berkenan mengesampikan pendapat fakta hukum saudara penuntut umum dalam
perkara a-quo.
Bahwa terkait dengan frasa kata “Terdakwa menyatakan sebagai korban akan
tetapi dituntut lebih berat dari pelaku lainnya” dalam replik saudara penuntut umum
penasihat hukum terdakwa akan menanggapinya, bahwa Jika kita melihat secara inti

“MAGNOLIA LAW FIRM” 29 | P a g e


delik tindak pidana penyertaan, dalam perkara ini perbuatan terdakwa merupakan
satu rangkaian fakta hukum yang terdapat dalam Surat Tuntutan Saudara Penuntut
Umum Yang Telah Di Ajukan Pada Hari Senin Tanggal 31 Oktober 2022 Dengan
Nomor Register Perkara: 62/Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg Atas Nama Terdakwa Saroni
(Dalam Berkas Perkara Lain) Dan Nomor Register Perkara:
63/Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg Atas Nama Terdakwa Imam Jaswadi (Dalam Berkas
Perkara Lain). Bahwa sesuai dengan pokok-pokok surat tuntutan saudara penuntut
umum adalah menuntut agar majelis hakim (dalam perkara ini) berkenan menyatakan
perbuatan terdakwa saroni dan terdakwa imam jaswadi terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan turut serta “memberi” suap. Dan
atas perbuatanya saudara penuntut umum hanya mengajukan tuntutan hukuman
pidana penjara waktu tertentu selama 2 tahun dan pidana tambahan denda senilai Rp.
50.000,000,- subsider 2 bulan kurungan. Kemudian terhadap surat tuntutan saudara
penuntut umum diatas majelis hakim telah menjatuhkan putusannya pada hari Senin
12 Desember 2022 yang pada pokok-pokoknya menyatakan perbuatan terpidana
saroni dan terpidana imam jaswadi terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan perbuatan tindak pidana turut serta “memberi” suap. Dan
atas perbuatannya tersebut terpidana dijatuhi hukuman Pidana penjara waktu
tertentu 1 tahun 6 bulan dan Pidana tambahan denda sebesar Rp 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) subsidiair 1 (satu) bulan kurungan.

Sedangkan terhadap rangkaian fakta hukum yang masih menjadi satu kesatuan
dalam peristiwa hukum diatas, kita dapat melihat dalam Surat Tuntutan Saudara
Penuntut Umum Yang Telah Di Ajukan Pada Hari Senin Tanggal 31 Oktober 2022
Dengan Nomor Register Perkara: 64/Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg Atas Nama
Terdakwa Amin Farih (Dalam Berkas Perkara Lain) Dan Nomor Register Perkara:
65/Pid.Sus-TPK/2022/PN.Smg Atas Nama Terdakwa Adib (Dalam Berkas Perkara
Lain). Bahwa sesuai dengan pokok-pokok surat tuntutan saudara penuntut umum
adalah menuntut agar majelis hakim (dalam perkara ini) berkenan menyatakan
perbuatan terdakwa Amin Farih dan terdakwa Adib terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan turut serta “menerima” suap. Dan
atas perbuatanya saudara penuntut umum hanya mengajukan tuntutan hukuman
pidana penjara waktu tertentu selama 1 tahun 6 bulan dan pidana tambahan denda
senilai Rp. 50.000,000,- subsider 2 bulan kurungan. Kemudian terhadap surat

“MAGNOLIA LAW FIRM” 30 | P a g e


tuntutan saudara penuntut umum diatas majelis hakim telah menjatuhkan putusannya
pada hari Senin 12 Desember 2022 yang pada pokok-pokoknya menyatakan
perbuatan terpidana Amin Farih dan terpidana Adib terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan tindak pidana turut serta
“menerima” suap. Dan atas perbuatannya tersebut terpidana dijatuhi hukuman
Pidana penjara waktu tertentu 1 tahun 6 bulan dan Pidana tambahan denda sebesar
Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidiair 1 (satu) bulan kurungan.

Oleh karena fakta hukum diatas kami penasihat hukum terdakwa merasa terdapat
kerancuan dalam perkara ini, karena secara teoritik dalam tindak pidana penyertaan
klasifikasi jenis perbuatan seharusnya mempengaruhi berat ringannya hukuman.
Sehingga seharusnya seorang pelaku tindak pidana penerima suap dihukum lebih
berat dari pelaku lainnya. Karena mengingat keputusannya yang sangat berpengaruh
terhadap perbuatan tindak pidana tersebut akan terlaksana atau tidak. Secara logika
berfikir sederhana bahwa tidak akan terjadi peristiwa suap apabila penerima suap
tidak menyepakatinya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan atas fakta hukum diatas
bahwa inisiator terjadinya rencana peristiwa hukum suap menyuap dalam perkara ini
adalah ke empat terpidana yang sudah dijatuhi hukuman berkekuatan hukum tetap
diatas. Kami penasihat hukum terdakwa sangat meyakini tanpa rencana dari ke empat
terpidana diatas maka terdakwa tidak akan dihadirkan dalam persidangan pada hari
ini. Untuk itu kami penasihat hukum terdakwa memohon agar bisa berhati-hati dalam
mengambil kesimpulan atas perbuatan terdakwa dalam perkara ini. Sehingga
kedepan dalam surat keputusannya bisa dianggap sebagai suatu keputusannya yang
benar-benar mencerminkan nilai keadilan berdasarkan kebenaran materiiel. Untuk itu
kami penasihat hukum terdakwa memohon agar yang mulia berkenan menyatakan
bahwa dalam perkara ini terdapat alasan pemaaf dalam diri terdakwa ketika
melakukan perbuatan melawan hukum. Menurut hemat kami keputusan yang
demikian adalah keputusan teraman tanpa dapat menciderai pihak manapun.

Bahwa saudara penuntut umum dalam tuntutannya mendalilkan upaya


penegakan hukum dengan alasan “kepentingan negara” atau “kepentingan umum”
yang seringkali digunakan sebagai alasan oleh Penuntut Umum dalam mengajukan
tuntutannya adalah salah satu bentuk kesewenangwenangan hukum. Dalam sistem
peradilan pidana Indonesia, Kejaksaan ditempatkan sebagai perwakilan negara dan
masyarakat umum. Masyarakat umum tersebut juga harus melingkupi kepada diri

“MAGNOLIA LAW FIRM” 31 | P a g e


terdakwa dalam perkara ini yang berhak mendapatkan persamaan derajat dimata
hukum (due process of law). sehingga bisa dipastikan bahwa saudara penuntut umum
selalu melakukan penuntutan atas dasar kepentingan umum dan kepentingan Negara
dalam dalil-dalilnya. Namun kepentingan terdakwa acapkali sering diabaikan karena
hanya melihat dosanya saja tanpa mempertimbangkan alasan terjadinya perbuatan
dosa tersebut. Sehingga jika alasan tersebut ditafsirkan secara subyektif, maka hal itu
berpotensi menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia. Terlebih lagi jika
kepentingan negara dan kepentingan umum dihadap-hadapkan dengan kepentingan
lainnya. Maka Terdakwa selalu dikalahkan demi mewujudkan kepentingan Negara
tersebut. Dan apabila penafsiran semacam itu yang dipupuk dalam pembangunan
peradilan pidana kita, justru hal tersebut akan merusak bangunan sistem peradilan
pidana kita karena kepentingan Terdakwa menjadi tidak berharga dan dapat dilanggar
kapan saja karena alasan kepentingan umum atau kepentingan negara.

Kami sangat berharap majelis hakim dalam perkara ini yang merupakan
personifikasi lembaga peradilan, dalam membuat keputusan suatu perkara kedepan
pastilah memiliki kemampuan intektual dan memeliki rasa empati yang tinggi.
Sehingga dalam perkara ini kami sangat berharap majelis hakim yang mulia dapat
menunjukan sikapnya dalam membuat keputusan yang mencerminkan rasa keadilan,
menjamin kepastian hukum dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang-undang Kekuasaan Kehakiman Pasal 53 yang berbunyi ,
majelis hakim dalam memeriksa dan memutus perkara harus memuat pertimbangan
hukum yang didasarkan pada alasan dan dasar hukum yang tepat dan benar sesuai
peristiwa hukum yang konkrit. Dan hasil penemuan fakta hukum dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan.Pertimbangan hukum yang diakukan merupakan salah
satu tugas dan kewajiban hakim yaitu wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-
nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Hal tersebut diatas yang
akan menjadi dasar bagi majelis hakim untuk membuat pertimbangan hukum serta
berani dalam melakukan penemuan hukum guna perbaikan peradilan pidana.

Sebagaimana telah kita ketahui secara bersama terhadap percontohan


pengambilan keputusan majelis hakim terhadap peristiwa hukum kongkrit peradilan
pidana yang sangat mengagetkan doktrin peradilan pidana kita. Dimana di dalam
siaran acara berita tayangan telivisi nasional atas perkara yang dialami oleh terdakwa
Richard Eliezer, majelis hakim berani keluar dari tekanan-tekanan procedural yang

“MAGNOLIA LAW FIRM” 32 | P a g e


menyatakan terdakwa harus dihukum sesuai dengan bunyi teks undang-undang, dan
dalam pembuatan keputusannya harus berlandaskan pada Tuntutan yang telah
diajukan oleh kejaksaan.

Dalam hal itu kami penasihat hukum terdakwa ingin mengajak majelis hakim agar
dapat melihat bahwa tidak selalu dalam membuat keputusan pemidanaan menjadikan
keharusan majelis hakim menjadi kaku dan seolah-olah tidak memppunyai
kewenagan yang berarti dalam menyatakan keputusannya. Melainkan majelis hakim
dituntut untuk berani mengabil segala resiko terhadap suatu keputusanya yang
dianggap tepat apabila dilandaskan pada analisa yuridis, sosiologis yang
berpengaruh dalam terjadinya peristiwa tindak pidana itu terjadi. Sehingga frasa
“kepastian hukum yang adil” dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyiratkan bahwa
kepastian hukum dapat berjalan seiring dengan keadilan. Kepastian hukum yang adil
sebagaimana amanat konstitusi adalah kepastian hukum yang berlandaskan asas
hukum. Dengan kata lain, kepastian hukum yang adil adalah Kesesuaian aturan
hukum dengan asas hukum inilah yang menjadi tolak ukur apakah suatu keputusan
dikatakan adil atau tidak adil. Dengan demikian, keadilan bukanlah penilaian subyektif
atas moralitas atau etis suatu hal tertentu.

Bahwa penasihat hukum berpendapat dalam perkara ini kaidah konstitusi tentang
asas negara hukum dan asas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta persamaan di hadapan hukum, perlindungan dari perlakuan
diskriminatif, perlindungan atas pribadi dan keluarga, kehormatan, martabat,
perlindungan atas rasa aman dan dari ketakutan sebagaimana diatur dalam Pasal 1
ayat (3), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28G, Pasal 28I ayat (2) dan ayat (4) Undang-
Undang Dasar 1945. Pasal 28I ayat (2) UUD 1945: “Setiap orang bebas dari
perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Hal yang demikian
termasuk terdakwa dalam perkara ini.

Bahwa penasihat hukum terdakwa menilai dalam praktik, acapkali terjadi


kesalahan dalam penjatuhan putusan yang disebabkan oleh kekeliruan dalam hal
fakta hukumnya (feitelijke dwaling) maupun kekeliruan dalam hal hukumnya sendiri
(dwaling omtrent het recht). Kesalahan dalam penjatuhan putusan ini dapat merugikan
terpidana maupun masyarakat pencari keadilan dan negara. Oleh karena itu
penasihat hukum terdakwa berharap hal yang demikian tidak terjadi dalam perkara

“MAGNOLIA LAW FIRM” 33 | P a g e


yang menimpa atas nama terdakwa dalam perkara ini. Namun apabila hal yang
demikian terjadi maka salah satu upaya hukum yang dapat penasihat hukum adalah
banding, kasasi dan terhadap putusan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap,
Peninjauan Kembali diadopsi untuk kepentingan terpidana Peninjauan Kembali
sebagai upaya hukum luar biasa yang dapat dilakukan oleh terpidana harus pula
dipandang sebagai bentuk perlindungan Hak Asasi Manusia bagi warga negara,
karena dalam hal ini seorang terpidana yang harus berhadapan dengan kekuasaan
negara yang begitu kuat. Oleh karena itu harapan terakhir kami adalah Lembaga
Peninjauan Kembali sebagai salah satu bentuk perlindungan Hak Asasi Manusia yang
menjiwai kebijakan sistem peradilan pidana Indonesia dan dapat diharapkan bisa
lebih objectife dalam membuat suatu keputusanya karena terlepas dari tekanan-
tekanan kekuasaan Negara.

Majelis Hakim Yang kami muliakan,

Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,

Bahwa atas segala uraian dari kami penasihat hukum terdakwa diatas, kami
mohon kepada majelis hakim untuk tidak terjebak dengan pandangan hukum saudara
penuntut umum yang hanya memandang dari segi hukum formil saja sebagaimana
yang telah dimuat dalam surat tuntutan dan repliknya. Akan tetapi kami berharap agar
yang mulia majelis hakim berkenan melihat lebih dalam dalam menentukan
kesimpulannya terkait peristiwa perkara pidana yang dialami oleh terdakwa dalam
perkara ini. Dan terhadap segala uraian dari kami diatas kami tetap berkesimpulan
pada nota pembalaan kami yang sudah kami bacakan sekaligus telah kami ajukan
pada persidangan sebelumnya. Adapun kesimpulan pertimbangan hukum kami terkait
fakta hukum yang terdapat dalam perkara ini adalah :

Bahwa benar subjek hukum dalam perkara ini adalah terdakwa sebagaimana
dalam dakwaan saudara penuntut umum dan telah sesuai dengan siapakah yang
dituju dari norma (addresast norm) suatu peristiwa hukum tindak pidana.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 34 | P a g e


Bahwa benar terhadap kesalahan terdakwa dalam perkara ini apakah benar
dapat dimintai pertanggungjawaban (toerekenigvatbaar atau schuldfahig) atas
perbuatan yang dituduhkan kepadanya. Mengingat Unsur Setiap Orang belum tentu
terbukti meskipun unsur-unsur lainnya telah terpenuhi. Hal ini dikarenakan unsur
tersebut berkaitan dengan sifat subyek pelaku Tindak Pidana, kesalahan,
kesengajaan, dan kemampuan bertanggung jawab menurut hemat kami, Penuntut
Umum seharusnya mengidentfiikasi hal-hal tersebut terlebih dahulu guna menemukan
pemahaman yang tepat. Dalam Perkara ini terdakwa adalah sosok yang baik dalam
melakukan pekerjaannya, dalam setiap melakukan pekerjaan selalu melakukan yang
terbaik. Selain itu, Pasal 51 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga menjelaskan
mengenai pertanggungjawaban pidana ini yang pada umumnya disebut sebagai
doktrin vicarious liability. Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan
perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
Perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali jika
yang diperintah, dengan itikad baik mengira bahwa perintah diberikan dengan
wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannya Dalam
perkara ini Terdakwa sudah melakukan Tugasnya dengan baik.

Bahwa benar terdakwa mengakui kesalahannya secara jujur menerima uang dari
4 (empat) calon perangkat desa secara bertahap sekira pada akhir bulan November
2021 sampai dengan pertengahan bulan februari 2022 dengan total keseluruhan uang
senilai Rp. 1.555.000.000,- (satu miliar lima ratus lima puluh lima juta rupiah). Uang
tersebut di dapat Dengan perincian dari Saksi ABDUS SALIM memberikan uang
senilai Rp. 435.000.000,-(Empat ratus tiga puluh lima juta rupiah) dan Saksi
VIDIATMOKO memberikan uang senilai Rp. 350.000.000,-(tigaratus lima puluh juta
rupiah) dan Saksi ANCIKA BINAR VIANO memberikan uang Senilai Rp. 350.000.000,-
(tigaratus lima puluh juta rupiah) dan Saksi ABDUL KHARIS memberikan uang
Senilai Rp. 420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta rupiah). tahapan-tahapan
pemberian keseluruhan uang diatas dapat dijelaskan pada Sekira awal bulan
Desember 2021 kurang lebih seminggu Sebelum pelaksanaan tes seleksi calon
perangkat desa Terdakwa memberikan uang senilai Rp.600.000.000,- (enam ratus
juta rupiah) kepada saksi Imam Jaswadi dan Saksi Saroni. Sumber pemberian uang
tersebut berasal dari calon perangkat desa yaitu saksi VIDIATMOKO menyerahkan
uang senilai Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan Saksi ANCIKA BINAR

“MAGNOLIA LAW FIRM” 35 | P a g e


VIANO memberikan uang senilai Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sedangkan
saksi ABDUS SALIM dan Saksi ABDUL KHARIS belum memiliki uang sehingga
terdakwa meminjami terlebih dahulu dengan uang pribadi milik terdakwa senilai Rp.
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) karena kedua saksi masih memiliki simpanan
uang hasil dari penggilingan padi yang belum terbayar dan agar ke empat calon
perangkat desa dapat mengikuti bimbingan belajar yang disyaratkan oleh saksi imam
jaswadi dan saksi saroni. Kemudian sekira pada akhir bulan Desember 2022 setelah
ke empat perangkat desa dilantik menjadi perangkat desa terdakwa menerima uang
kembali dari perangkat desa dengan total keseluruhan senilai Rp. 764.000.000,- (tujuh
ratus enam puluh empat juta rupiah) dengan perincian uang tersebut bersumber dari
saksi VIDIATMOKO yang menyerahkan uang senilai Rp.150.000.000,- (seratus lima
puluh juta rupiah) dan saksi ANCIKA BINAR VIANO menyerahkan uang senilai
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) serta saksi ABDUS SALIM
menyerahkan uang senilai Rp.350.000.000,-(tiga ratus lima puluh juta rupiah) dan
saksi ABDUL KHARIS baru bisa menyerahkan senilai Rp. 114.000.000,- (seratus
empat belas juta rupiah). Namun dari keseluruhan uang tersebut tidak di kuasai oleh
terdakwa karena setelah terdakwa menerima uang tersebut dari perangkat desa.
Keseluruhan uang tersebut langsung diberikan secara bersama-sama dengan saksi
imam jaswadi dan saksi saroni untuk diberikan kepada sdr. Budiyono alias Yono yang
mengaku sebagai seorang pengacara yang sedang membantu menyelesaikan
perkara yang sedang di alami oleh saksi imam jaswadi dan saksi saroni Senilai Rp.
600.000,000,- (enam ratus juta rupiah). Sehingga terdakwa hanya menguasai sisa
uang senilai Rp. 164.000.000,- (seratus enam puluh empat juta rupiah) sebagai ganti
uang terdakwa yang pada waktu lalu sudah terdakwa talangi dahulu di awal pada saat
bimbingan belajar tes seleksi calon perangkat desa. Sehingga uang pribadi milik
terdakwa masih kurang senilai Rp. 36.000.000,- (tiga puluh enam juta rupiah) Adapun
maksud dan tujuan uang tersebut diberikan kepada saksi budiyono karena di dalam
proses pelaksanaannya di temui permasalahan yang sedang ditangani Dirkrimsus
Polda Jateng. Dan atas permasalahan tersebut terdakwa di tekan oleh saksi imam
jaswadi dan saksi saroni untuk dapat membantu dan ikut bertanggung jawab karena
calon peserta perangkat desa dari desa terdakwa yang menyebabkan permasalahan
ini mencuat. Dan sekira pada awal bulan januari terdakwa di hubungi kembali oleh
saksi imam jaswadi dan saksi saroni untuk menyerahkan uang lagi senilai
Rp.750.000,000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dengan perhitungan tiap kepala

“MAGNOLIA LAW FIRM” 36 | P a g e


desa di suruh menyerahkan uang senilai Rp 50.000.000,- tiap perangkat desa yang
telah dinyatakan lolos. Akan tetapi uang yang terkumpul hanya senilai Rp
736.000.000,- (Tujuh ratus tiga puluh enam juta rupiah) adapun sumber uang tersebut
dari hasil penyerahan saksi siswahyudi memberikan uang senilai Rp 125.000.000
(seratus dua puluh lima juta rupiah) dan saksi turmuji memberikan uang senilai
Rp.125.000.000(seratus dua puluh lima juta rupiah) dan saksi junaidi memberikan
uang senilai Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) dan saksi Purnomo
memberikan uang senilai Rp 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah)dan terdakwa
meminta kembali kepada perangkat desa yang sudah dilantik saksi Abdul kharis
untuk pelunasan kekurangan dan uang tambahan guna membantu menyelesaikan
permasalahan senilai Rp.306.000.000,- (tiga ratus enam juta rupiah) dan
kekurangannya terdakwa talangi senilai Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah).
Sehingga apabila ditotal terdakwa sudah menalangi dengan uang pribadi milik
terdakwa senilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Dan kesuluruhan uang
diatas telah di serahkan terdakwa bersama-sama dengan saksi imam jaswadi dan
saksi saroni di rumah sdr budiyono di sekitaran wilayah Ngaliyan Kota Semarang. Dan
setelah itu terdakwa masih terus dihubungi oleh saksi imam jaswadi dan saksi saroni
untuk menyerahkan uang lagi kepada sdr budiyono sebanyak dua kali yaitu
Rp.280.000.000,-(duaratus delapan puluh juta rupiah) diserahkan kepada orang
suruhan saudara budiyono di samping hotel patrajasa dan Rp.150.000.000,- (seratus
lima puluh juta rupiah) di serahkan kepada saudara budiyono di SPBU Candisari Jl.
Wahidin. serta sdr. Budiyono meminta transferan ke rekening atas nama indah mulya
senilai Rp. 20.000.000,-(dua puluh juta rupiah). Dan keseluruhan uang tersebut
diserahkan oleh terdakwa bersama dengan saksi saroni dan saksi imam jaswadi.
Adapun sumber uang tersebut berasal dari perangkat desa Saksi Abdus Salim Rp.
85.000.000,- (delapan puluh lima juta) dan dari saksi hariyadi Rp.140.000.000,-
(seratus empat puluh juta) dan saksi M. Rois senilai Rp 70.000.000 ,- (tujuh puluh juta
rupiah) dan saksi Agus suryanto Rp.50.000.000,-(lima puluh juta) dan uang senilai
Rp.105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) uang tersebut berasal dari uang pribadi
milik terdakwa. Sehingga apabila di total secara keseluruhan terdakwa telah
memberikan uang kepada sdr. Budiyono senilai Rp. 1.800.000.000,- (satu miliar
delapan ratus juta rupiah). Dan terdakwa mengalami kerugian materiel senilai Rp.
155.000.000,-(seratus lima puluh lima juta rupiah).

“MAGNOLIA LAW FIRM” 37 | P a g e


Bahwa benar terdakwa telah mengakui dalam peristiwa hukum ini terdakwa telah
memberikan uang kepada saksi imam jaswadi dan saksi saroni dari akhir bulan
November 2021 sampai dengan pertengahan bulan februari 2022 dengan total secara
keseluruhan senilai Rp.2.400.000.000,- (dua miliar empat ratus juta rupiah) Uang
tersebut di dapat Dengan perincian dari Saksi ABDUS SALIM memberikan uang
senilai Rp. 435.000.000,-(Empat ratus tiga puluh lima juta rupiah) dan Saksi
VIDIATMOKO memberikan uang senilai Rp. 350.000.000,-(tigaratus lima puluh juta
rupiah) dan Saksi ANCIKA BINAR VIANO memberikan uang Senilai Rp.
350.000.000,- (tigaratus lima puluh juta rupiah) dan Saksi ABDUL KHARIS
memberikan uang Senilai Rp. 420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta rupiah). Dan
saksi siswahyudi memberikan senilai Rp 125.000.000 (seratus dua puluh lima juta
rupiah) dan saksi turmuji memberikan uang senilai Rp.125.000.000(seratus dua puluh
lima juta rupiah) dan saksi junaidi memberikan uang senilai Rp. 140.000.000,-
(seratus empat puluh juta rupiah) dan saksi Purnomo memberikan uang senilai Rp
40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan saksi hariyadi memberikan uang senilai
Rp.140.000.000,-(seratus empat puluh juta) dan saksi M. Rois memberikan senilai Rp
70.000.000 ,- (tujuh puluh juta rupiah) dan saksi Agus suryanto memberikan senilai
Rp.50.000.000,-(lima puluh juta) dan uang pribadi milik terdakwa senilai Rp.
155.000.000,-(seratus lima puluh lima juta rupiah).

- Bahwa benar terdakwa telah memberikan uang secara bersama-sama dengan


saksi imam jaswadi dan saksi saroni kepada seseorang yang bernama sdr.
Budiyono alias yono dan telah mengaku kepada saksi imam jaswadi berprofesi
sebagai pengacara yang dapat membantu mengusahakan perkara saksi imam
jaswadi dan saksi saroni dapat diberikan SP3 sebesar Rp. 1.800.000.000,- (satu
miliar delapan ratus rupiah) atas permintaan saksi imam jaswadi dan saksi saroni
sendiri.

Bahwa benar di dalam arahannya saksi imam dan saksi saroni di dalam
pertemuan agar para kepala desa menyiapkan calon peserta terlebih dahulu dan
menginformasikan bahwa untuk formasi sekertaris desa kami di arahkan untuk
menyampaikan kepada calon yang di unggulkan agar menyiapkan dana untuk formasi
Sekertaris desa Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) dan untuk formasi
kaur,kasie,dan kadus senilai Rp. 400.000,000,- (empat ratus juta rupiah) namun
dalam pelaksanannya uang itu tidak di minta sekaligus. Akan tetapi yang terpenting

“MAGNOLIA LAW FIRM” 38 | P a g e


satu minggu sebelum tes di mulai agar para kepala desa sudah memberikan uang
muka senilai Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk formasi
sekertaris desa dan Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) untuk formasi
kaur kasie dan kadus karena uang tersebut akan di gunakan dan diberikan untuk
mengkondisikan pihak UIN Semarang.

Bahwa benar terdakwa menyadari akan perbuatannya tidak dapat dibenarkan


akan tetapi terdakwa telah jujur mengakuinya bahwa tindak pidana ini terjadi karena
adanya pengaruh paksaan yang sangat kuat secara mental dan psicis dari terdakwa
saroni selaku Pejabat Kepolisian Kanit 2 subdit tipikor polres demak yang memaksa
agar terdakwa patuh mengikuti arahan saksi saroni dan saksi imam jaswadi dalam
proses mekanisme pelaksanaan agar calon perangkat desa bisa di jabat oleh orang
dalam desa sendiri yang dianggap terdakwa mampu untuk menjalan tugasnya
berdasarkan pengamatan terdakwa.

Bahwa benar terdakwa pada awalnya monolak paksaan dan hasutan saksi imam
jaswadi dan saksi saroni karena terdakwa merasa hal itu tidak dibenarkan, akan tetapi
karena terdakwa diancam oleh saksi saroni jika tidak mengikuti arahannya maka saksi
saroni akan menggunakan kewenangannya untuk melakukan segala macam upaya
yang dapat membuat terdakwa tidak merasa nyaman dan setelah di pikir-pikir oleh
terdakwa kalau tidak mengikuti arahan saksi imam jaswadi dan saksi saroni maka
calon perangkat desa akan di isi oleh orang luar desa sehingga dapat membuat
kecemburuan sosial di dalam kondisi masyarakat desa dan belum tentu calon
perangkat desa yang di calonkan saksi saroni tersebut mampu untuk bekerja dengan
baik dalam menjalankan tugasnya.

Bahwa benar terdakwa menawarkan kepada saksi Abdul Kharis, saksi


Vidiatmoko, saksi Ancika Binar, saksi Abdus Salim hanya sekali, tanpa tekanan dan
paksaan serta menjelaskan segala syarat yang di minta oleh saksi saroni dan saksi
imam jaswadi kepada saksi Abdul Kharis, saksi Vidiatmoko, saksi Ancika Binar, saksi
Abdus Salim apa adanya. serta terdakwa menyampaikan kalau tidak sanggup tidak
apa-apa biar nanti di isi oleh orang lain saja. kemudian para saksi telah
menyepakatinya dengan ikhlas tanpa adanya paksaan dari terdakwa yang
mengharuskan mengikuti pelatihan bimbingan tes seleksi calon perangkat desa
tersebut.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 39 | P a g e


Bahwa benar hasutan dan bujuk rayu saksi imam jaswadi dan saksi saroni dalam
bentuk memberikan jaminan keamanan peristiwa hukum ini tidak akan bermasalah
kedepannya. Dan pada faktanya perkara ini tetap mencuat sehingga terdakwa
memilih mengakui apa adanya agar tidak terjadi kesalah pahaman terkait fakta hukum
yang telah terjadi.

Bahwa benar dengan dilakukan pemberian uang dan mngikuti arahan dari saksi
saroni dan imam jaswadi tidak dapat membuat keberhasilan atau dapat diterimanya
para calon perangkat desa yang telah mengikuti bimbingan pelatihan tes seleksi calon
perangkat desa. Melainkan kesalahan yang nyata dalam peristiwa hukum ini adalah
jual beli bocoran soal-soal yang telah dilakukan oleh saksi imam jaswadi dan saksi
saroni kepada saksi adib dan saksi amin farih. Sehingga dapat dipandang perbuatan
kesalahan terdakwa tidaklah terlalu berpengaruh dalam keberhasilannya para calon
yang sudah di calonkan.

Bahwa tindak pidana tersebut merupakan akibat dari suatu keadaan yang tidak
mungkin terulang lagi dikarenakan terdakwa tidak menjabat lagi sebagai kepala desa
sehingga dapat dianggap bahwa terdakwa tidak mungkin bisa mengulangi lagi
kesalahannya.

Bahwa kepribadian dan perilaku terdakwa meyakinkan bahwa ia dapat dikatakan


sebagai kepala desa yang baik dan selalu memikirkan kepentingan desanya dari pada
kepentingan diri terdakwa hal tersebut tergambar dari itikad terdakwa terhadap para
saksi calon perangkat desa dan tidak ada niat jahat dari dalam diri terdakwa untuk
memanfaatkan kewenangannya sebagai kepala desa demi kepentingan pribadi
terdakwa.

Bahwa perbuatan terdakwa tidak menimbulkan kerugian Negara sebagaimana


diamanatkan dalam maksud dan tujuan di bentuknya undang-undang tindak pidana
korupsi.

Bahwa menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa tentunya akan


menimbulkan penderitaan yang besar bagi terdakwa dan keluarganya serta dapat
mencederai rasa kemanusian atau hak asasi manusia.

Bahwa pembinaan yang bersifat non-institusional diperkirakan akan cukup


berhasil untuk diri terdakwa agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik dalam
menjalani kehidupan sosial bermasyarakat.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 40 | P a g e


Bahwa penjatuhan penghapusan pertanggung jawaban pidana atau menjatuhkan
pidana yang lebih ringan tidak akan mengurangi sifat beratnya tindak pidana yang
dilakukan terdakwa mengingat peran dan bobot perbutan terdakwa dalam peristiwa
hukum ini.

Bahwa atas uraian diatas penasihat hukum terdakwa berpendapat penerima


suap (penyalah guna wewenang) telah dituntut 1 tahun 6 bulan pidana badan dan
terhadap tuntunnya telah di vonis selama 1 tahun pidana penjara waktu tertentu dan
pidana tambahan. Serta terhadap yang seharusnya menjadi otak pelaku (actor
intelektual) namun ternyata hanya di anggap sebagai kawan peserta atau biasa di
sebut dengan “turut serta melakukan” tindak pidana telah dituntut 2 tahun pidana
badan dan telah di vonis 1 tahun 6 bulan pidana penjara waktu tertentu dan pidana
tambahan. dan yang belum di dakwa di tuntut serta divonis adalah pemberi suap
(penerima manfaat) atas terjadinya peristiwa suap menyuap ini. Oleh karena melihat
dakwaan dan tuntutan saudara penuntut umum terdakwa dalam perkara ini dianggap
sama halnya sebagai kawan peserta juga rasanya tidak tepat oleh karena itu mohon
majelis hakim agar dapat memberikan pertimbangannya. Apalagi ditetapkan sebagi
pemberi suap karena secara nyata terdakwa tidak mendapatkan keuntungan apapun
dalam peristiwa hukum diatas.

Namun apabila majelis hakim berpendapat lain mohon memberikan pertimbangan


hukum sesuai dengan bobot kesalahan perbuatan terdakwa mengenai keberhasilan
peristiwa tindak pidana ini terjadi dan alasan terdakwa melakukan perbuatan tindak
pidana sebagimana yang telah di dakwakan dan dituntut dalam diri terdakwa.

Oleh karena kami penasihat hukum terdakwa,telah memberikan uraian jawaban


atas replik dan tuntutan saudara penuntut umum. Maka selanjutnya kami memohon
agar majelis hakim berkenan mempertimbangkan seluruh dalil-dalil pertimbangan dan
permohonan penasihat hukum terdakwa baik yang terdapat dalam nota pembalaan
kami sebelunya dan duplik ini. Berdasarkan kesimpulan fakta hukum dan
pertimbangan hukum yang telah kami uraikan diatas makan kami Tim Penasihat
Hukum Terdakwa , ingin menyampaikan Permohonan kepada Majelis Hakim yang
kami muliakan, yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar dapat mengabulkan
segala pertimbangan hukum yang terdapat dalam pledoi maupun duplik dari kami dari
tim penasihat hukum terdakwa.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 41 | P a g e


Mengingat dengan segala kerendahan hati dari kami tim penasihat hukum
terdakwa ingin meyampaikan di persidangan ini, bahwa penegakan hukum secara
benar tanpa pandang bulu sangat dipengaruhi oleh Penegak Hukumnya. Ada sebuah
ungkapan dalam dunia penegakan hukum dikenal dengan “QUID LEGES SINE
MORIBUS” yang apabila diartikan kurang lebih memiliki makna apalah artinya suatu
peraturan perundang-undangan kalau tidak disertai dengan moralitas. Jadi, makna
penting keberadaan perundang-undangan ditujukan pada tercapainya moralitas,
dimana moralitas utama dalam penegakan hukum adalah tercapainya rasa keadilan,
baik itu keadilan bagi Terdakwa yang dihadapkan dimuka persidangan maupun
keadilan bagi masyarakat lainnya.Hal tersebut tentu saja untuk mencapai tujuan
hukum yaitu keadilan dan kepastian hukum.

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim kami mengajukan permohonan


agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Semarang
melalui Yang Mulia majelis hakim, yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara
ini, berkenan untuk memberikan putusan dengan amar sesuai dengan permohonan
penasihat hukum terdakwa dalam pembelaannya sebagai berikut:

MEMOHON

1) Menyatakan perbuatan terdakwa Alaudin Bin (Alm) Zakroni terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh saudara
penuntut umum akan tetapi majelis hakim berpendapat telah ditemukan alasan
pemaaf;

2) Melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum ( ontslag van alle


rechtvervolging) sesuai dengan pasal 191 ayat (2) kitab undang-undang acara
hukum pidana;

3) Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan;

4) Memerintakan barang bukti yang disita dalam perkara ini dikembalikan kepada
yang berhak darimana barang bukti tersebut disita;

5) Memulihkan nama baik, harkat, dan martabat Terdakwa ke dalam segala


kedudukannya semula;

6) Membebankan biaya perkara kepada Negara;

“MAGNOLIA LAW FIRM” 42 | P a g e


Kiranya Tuhan Yang Maha Adil selalu memberikan bimbingan, hidayah, serta
petunjuk kepada majelis hakim agar dapat mengabil suatu keputusan yang terbaik
dan dapat dianggap benar.

Majelis Hakim Yang kami muliakan,

Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati,

Kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa yakin bahwa terdapat perdebatan


pandangan hukum dalam menyikapi perkara pidana ini. Namun sebagi bentuk
keprofesionalan dalam menjalankan profesi kami harap tidak menjadikan perbedaan
pandangan hukum yang demikian di jadikan alasan untuk terciptanya suatu
perselisihan kepentingan pribadi. Namun harus dipandang sebaliknya dimana
perbedaan akan menciptakan suatu keindahan yang hakiki karena, “Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Surat An-
Nahl: 90)

Demikian Jawaban Tim Penasihat Hukum atas Tanggapan Penuntut Umum


terhadap Pembelaan Tim Penasihat Hukum Terdakwa kami sampaikan. Kami
meyakini sikap arif dan bijaksana Majelis Hakim yang mulia sehingga tidak adanya
keraguan ataupun kebimbangan Majelis Hakim dalam mempertimbangkan
putusannya di perkara ini dan kami Tim Penasihat Hukum berharap akan proses
pengadilan ini akan berujung pada putusan yang memberi rasa keadilan.

“MAGNOLIA LAW FIRM” 43 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai