DIDAKWA
Primair melanggar :Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 UU No. 31 tahun 1999
tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan UU. No.20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU. No. 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-
1 KUHP.
Subsidair melanggar : Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No. 31 tahun 1999 tentang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU.
No.20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU. No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke- 1 KUHP
I. PENDAHULUAN
Sebagai umat yang beragama sudah pada tempatnyalah kami Tim Penasihat
Hukum mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga pemeriksaan perkara ini
dapat diselesaikan sampai pada tahap pembacaan pembelaan (pleidooi) sekarang ini.
1
Sesuai dengan etika dan sopan satun dalam beracara dimuka persidangan perkara pidana,
kami Penasihat Hukum ingin mengucapkan terimakasih sekaligus penghargaan kepada
Ibu Ketua Majelis yang dengan bantuan Hakim anggotanya dan Panitera Pengganti
secara seksama dan cermat telah berhasil memimpin dan menyelesaikan pemeriksaan atas
perkara ini dengan cukup memberikan kesempatan seluas-luasnya, baik kepada saudara
Penuntut Umum dalam rangka membuktikan kebenaran dakwaannya, maupun kepada
Terdakwa/pembelanya untuk kepentingan pembelaannya.Melalui pemeriksaan yang
terbuka inilah perkara atas nama Terdkawa telah terangkat kepermukaan dan kemudian
duduk perkaranya menjadi lebih jelas.
Kepada Yth. Sdr Jaksa Penuntut Umum, pernhargaan serupa sudah sepatutnya
pula kami sampaikan, karna telah ikut membantu kelancaran proses pemeriksaan atas
perkara ini serta berusaha menjalankan tugasnya selaku Penuntut Umum dengan correct
dan penuh tanggung jawab.
Setelah mempelajari tuntutan Sdr. Penuntut Umum yang telah dibacakan pada
persidangan yang lalu, kini giliran kami Penasihat Hukum Terdakwa, untuk
menyampaikan Nota Pembelaan dihadapan sidang yang mulia.
Kami ingin terlebih dahulu memulai pleidooi kami ini dengan mengemukakan
dalil-dalil dari Mr. P.M. Trapman , seorang ahli Hukum Pidana Belanda sebagaimana
diuraikan dalam buku Prof.Mr.J.M. Van Bemmelen :“Strafvordering”, bahwa masing-
masing pihak dalam satu persidangan perkara Pidana, yaitu : Jaksa, Pembela dan Hakim,
sesungguhnya mempunyai fungsi yang sama, meskipun karana masing-masing
mempunyai posisi yang berbeda, maka sudah selayaknya masing-masing memiliki
pendirian yang berbeda pula.
2
Fungsi yang sama adalah karena pada dasaarnya masing-masing pihak :
1. Berusaha mencari kebenaran dengan menyelidiki secara jujur fakta-fakta perbuaatan
Terdakwa, maksud dan akibatnya sebagaimana didakwakan dalam surat dakwaan;
2. Berusaha menilai apakah fakta-fakta tersebut, memenuhi unsur-unsur pidana untuk
dapat atau tdaknya mempersalahkan Terdakwa sebagaimana disyaratkan oleh hukum
acara.
3. Berusaha menilai hukuman apakah yang seadil-adilnya yang patut dijatuhkan kepada
Terdakwa. Dipihak lain, karena posisi yang berbeda sudah selayaknya mempunyai
pendirian yang berbeda pula, karena :
- Jaksa, meskipun selaku Pejabat Umum (openbaar ambtenaar) mempunyai posisi
yang obyektif, namun sebagai akibat dari sifat accusatoir daripada proses peradilan
pidana dimana Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa saling berhadapan dalam
kedudukan yang sejajar, maka Jaksa sebagai pihak mendakwa / menuntut dengan
sendirinya mempunyai pendirian yang subyektif;
- Penasihat Hukum / Pembela, oleh karana bukan Pejabat Umum, maka dengan
sendirinya mempunyai posisi yang subyektif. Akan tetapi karena pada dasarnya
berfungsi mengemukakan pendirian mengenai perbuatan-perbuatan Terdakwa
yang ditinjau dari sudut hukumnya (Naar de Juridische betekennis), formil
maupun materiil, maka pendirian sedemikian itu dikatakan pendirian yang
obyektif.
- Akhirnya Hakim, sebagai Pejabat Umum dengan sendirinya mempunyai posisi
yang objektif, karena menjalankan fungsi mengadili terhadap masing-masing
pendirian subyektif dari kedua pihak yang berbeda padangan dihadapannya, yaitu
Jaksa Penuntut Umum disatu pihak dan Terdakwa / Penasihat Hukum dilain pihak.
Oleh karena itu dengan sendirinya Hakim wajib atau setidak-tidaknya diharapkan
memegang teguh pendirian yang tidak memihak atau menurut Mr.Trapman
:”Pendirian yang Obyektif”.
3
Namun demikian sekalipun sudut pandang masing-masing berbeda, tetapi
semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran materil.Bahwa
menurut ” Prof Van Bemmelen ” yaitu : sebelum duduk dibelakang meja hijau
(yaitu sebagai Penuntut atau sebagai hakim), kita harus tidak punya prasangka
buruk kepada Terdakwa. Sebab, jika kita sudah punya prasangka buruk lebih dulu
kepada Terdakwa, maka apa yang dikatakan oleh Terdakwa tidak bakal kita
terima, tetapi apa yang dikatakan oleh saksi walaupun dengan penuh Kebohongan,
akan kita terima. Dan kami melihat Penuntut Umum dan Majelis Hakim telah
malaksanakan ajaran Van Bemmelen dengan konsisten. Itulah penjabaran dari asas
Praduga tak bersalah dari Van Bemmelen dan di anut juga oleh Hukum Pidana
Kita.
Kami sengaja mengemukakan dali-dalil Mr. Trapman dan Prof Van
Bemmelen tersebut, sudah tentu bukan dengan maksud memberi kuliah,
melainkan hanya sekedar sebagai appeal kepada Majelis Hakim yang kami
muliakan, agar hendaknya teguh pada pendirian dalam menegakkan kebenaran dan
keadilan.
Dalam persidangan perkara pidana temasuk perkara ini, memang seringkali timbul
perbedaan pendapat antara Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum / Pembela,
namun kesemuanya itu dapat diselesaikan dengan baik, karena memang yang
diperdebatkan adalah hal-hal yang wajar dipersoalkan oleh masing-masing pihak yang
memang posisinya berbeda, dan karna itu berbeda pendapat dan pendirian dalam mencari
dan menemukan kebenaran dan keadilan yang kita tuju bersama. Perbedaan pandangan
terebut adalah wajar, asal saja dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, hal itu justru
menunjukkan kegigihan dan sekaligus meninggikan mutu peradilan itu sendiri di dalam
usahanya menegakkan kebenaran dan keadilan.
Untuk menanggapi tuntutan dari Saudara Jaksa Penuntut Umum, pembelaan ini
kami susun dengan sistimatika sebagai berikut :
4
1. PENDAHULUAN
2. SURAT DAKWAAN
3. FAKTA PERSIDANGAN
4. ANALISIS YURIDIS UNSUR-UNSUR PASAL YANG DIDAKWAKAN
5. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN
5
Majelis Hakim yang kami Muliakan
Sdr. Penuntut Umum yang kami hormati,
Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.
Pada permulaan persidangan yang lalu yaitu setelah Sdr.Jaksa Penuntut Umum
membacakan surat dakwaannya, kami telah mengajukan nota keberatan (eksepsi)
terhadap surat dakwaan Sdr.Penuntut Umum, karena kami berpendapat cukup alasan
untuk menyampaikan keberatan, akan tetapi Majelis dengan segala pertimbangannya
ternyata menolak nota keberatan kami tersebut. Sekarang, setelah pemeriksaan perkara
ini dinyatakan selesai yaitu setelah mendengar semua keterangan saksi serta meneliti alat
bukti lainnya, kami berpendapat bahwa segala sesuatu yang telah kami sampaikan dalam
nota keberatan tersebut masih relevan untuk dibahas dan diketengahkan kembali sebagai
bagian nota pembelaan ini, sebagaimana akan kami uraikan dibawah ini.
A. Dakwaan Penuntut Umum tidak cermat, jelas dan lengkap (obscuur libel)
6
Bahwa Penuntut Umum dalam rumusan dakwaannya menyatakan Terdakwa
selaku Direktur Utama PT.Abattoir Surya Jaya sebagai orang yang melakukan atau
turut serta melakukan perbuatan pidana dengan Frans Mintoro (meninggal dunia)
secara melawan hukum telah menjual tanah lebih kurang seluas + 70.000 M2 (tujuh
puluh ribu meter persegi) kepada PT.RUNGKUT CENTRAL ABADI tanpa persetujuan
Dewan Komisaris, bertentangan dengan : Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara Pasal 1 Angka 1, tanpa menjelaskan tanah milik siapa yang dijual
oleh Terdakwa ? Mengingat kapasitas Terdakwa sebagai Direktur Utama Perseroan
Terbatas tidak mungkin melakukan perbuatan hukum berupa transaksi penjualan harta
kekayaan perusahaan Perseroan Terbatas, tanpa ada kejelasan mengenai status obyek
yang dijual-belikan serta tanpa persetujuan Dewan Komisaris. Seandainya perbuatan
tersebut ada, maka perbuatan tersebut adalah tidak sah dan batal demi hukum atau
setidak-tidaknya dapat dibatalkan, sehingga dengan demikian perbuatan Terdakwa
tidak dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, in casu
Pemerintah Kota Surabaya.
Atas dasar hal-hal yang terurai di atas, maka Dakwaan Penuntut Umum adalah
merupakan dakwaan yang tidak cermat, tidak lengkap dan kabur serta Premateur, oleh
karenanya sudah seharusnya dakwaan Penuntut Umum untuk dinyatakan batal demi
hukum.
7
B. Perkara Terdakwa adalah Masuk Ruang Lingkup Hukum Perdata.
Hal ini sesuai fakta yang terungkap dipersidangan, Terdakwa selaku Direktur
Utama didakwa oleh Penuntut Umum yang didasarkan oleh adanya surat Perjanjian
Pengelolaan / Penggunaan Tanah Nomor : 593/39/402.05.12/98 tanggal 2 September
1998 antara PT. Abattoir Surya Jaya dengan Pemerintah Kota Surabaya sebagai tindak
lanjut Pernyataan Kesepakatan Bersama (Memorandum Of Understanding) tertanggal; 6
Maret 1997 antara PT.ABATTOIR SURYA JAYA dengan PT.RUNGKUT CENTRAL
ABADI berikut ADDENDUM (PENGUBAHAN DAN TAMBAHAN) tertanggal; 16
Juni 1999 yang dibuat oleh para Pejabat / Direktur PT.ABATTOIR SURYA JAYA
sebelumnya, yakni : mengenai pembayaran uang pemasukan kepada Pemerintah Kota
Surabaya yang diwujudkan berupa tanah seluas + 70.000 M2 (7 Ha) terletak di Blok
Wetan Omah, Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, sehubungan
penggunaan tanah seluas + 13.195 M2 terletak di Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan
Tandws, Kota Surabaya yang sebenarnya merupakan tanggungjawab dari PT.RUNGKUT
CENTRAL ABADI terkait Tukar Menukar Tanah (Ruislag) atau pengalihan tanah lokasi
usaha PT.ABATTOIR SURYA JAYA yang terletak di Jalan Raya Rungkut No. 1 dan 3,
Panjang Jiwo Surabaya, kepada PT.RUNGKUT CENTRAL ABADI sebagaimana
dimaksud butir angka 4 ADDENDUM tanggal; 16 Juni 1999 tersebut di atas.
Oleh karena kewajiban para pihak dalam perjanjian dan atau kesepakatan-
kesepakatan yang dibuat terkait penyerahan tanah seluas + 70.000 M2,, baik antara
Pemerintah Kota Surabaya dengan PT.ABATTOIR SURYA JAYA, maupun antara
8
PT.ABATTOIR SURYA JAYA dengan PT.RUNGKUT CENTRAL ABADI adalah
msuk dalam ruang lingkup hukum perdata, sehingga perbuatan para pihak dalam
perjanjian dan atau kesepakatan yang belum direalisasi dikualifikasikan atau
dikategorikan sebagai perbuatan cidera janji atau wanprestasi yang masuk dalam ranah
hukum keperdataan pula. Hal ini sesuai pendapat ahli Prof Subekti dalam bukunya
“Hukum Perjanjian”, wanprestasidikategorikan ke dalam perbuatan-perbuatan yaitu:
a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya,
b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan,
c. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat,
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. .
9
A. KETERANGAN SAKSI
1. Saksi Drs. Djumadi MM, Dibawah sumpah pada pokok nya menerangkan
sebagai berikut :
- Bahwa saksi merupakan Pegawai Negeri Sipil Pemkot Surabaya (Staff Ahli
Walikota Surabaya).
- Bahwa Sebelumnya saksi menjabat sebagai Kepala Dinas Pengelolaan
Bangunan dan Tanah sejak Juni 2009 – Agustus 2014.
- Bahwa saksi mengetahui permasalahan ini sebatas dari dokumen perjanjian
yang dilihat pada tahun 2013 bahwa ada tanah pengganti yang belum
diserahkan kepada pemkot oleh PT Abattoir Surya Kaya (ASJ).
- Bahwa yang saksi ketahui tentang PT Abattoir Surya Kaya (PT.ASJ) adalah
merupakan BUMD kota Surabaya yang bergerak di bidang RPH, dulu di
Rungkut kemudian pindah.
- Bahwa menurut saksi, dalam perjanjian yang belum ada tindak lanjutnya
tersebut, PT.Abattoir Surya Jaya seharusnya menyerahkan tanah di Wonoayu
kepada Pemkot Surabaya, karena sebelumnya ada perjanjian tukar menukar
antara Pemkot Surabaya dan PTASJ.
- Bahwa tindakan saksi saat mengetahui permasalahan tersebut yaitu
melakukan kordinasi dengan PT Abattoir terkait status tanah tersebut dan
melakukan peninjauan ke lapangan di Wonoayu, yang kemudian mengajak
para pihak yaitu PT Rungkut Central Abadi (RCA) untuk megadakan
- pertemuan, dan kemudian ada keterangan dari PT RCA bahwa tanah itu
sudah dibeli kembali, yang mengatakan saksi Yuliani Tanoyo (Bu Frans
Mintoro) kemudian mengumpulkan bukti yang lain, Pak Bagyo juga hadir di
lapangan, perwakilan dari desa Wonoayu juga hadir.
10
Umum. Namun keterangannya telah mebuktikan bahwa benar dalam kasus ini
belum ada kerugian yang dialami Negara Cq.Pemkot Surabaya.
2. Saksi MTH. Ekawati Rahayu, SH, MH., Dibawah sumpah pada pokok nya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi merupakan Pegawai Negeri Sipil (Kepala Dinas pengelolan
Bangunan Dan Tanah Surabaya)
- Bahwa saksi menjabat sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Surabaya Dari
Tahun 2014 hinga saat ini.
- Bahwa sebelumnya saksi menjabat sebagai kepala bagian Hukum sejak tahun
2012 hingga tahun 2014.
- Bahwa saksi mengetahui jika Terdapat perjanjian tanggal 2 September tahun
1998 antara Pemkot Surabaya dengan PT.Abattoir Surya Jaya terkait
pengelolaan tanah di Banjar Sugihan hanya berdasarkan pada dokumen-
dokumen yang ada.
- Bahwa yang saksi ketahui terkait Perjanjian dengan Pemkot yaitu
PT.Abattoir tersebut tidak melaksanakan perjanjian hingga saat ini yang
mana baru diketahui saksi pada tahun 2013, lalu tindakan yang diakukan
adalah kordinasi dengan dinas pengelolaan bangunan dan tanah, kemudian
- melakukan survey lokasi bersama staff dan didampingi oleh ada kepala
dusun Ploso dan Kesamben.
- Bahwa pada saat rapat kordinasi dengan pemkot bersama pihak PT.Rungkut
Central Abadi (RCA) danASJ, saksi mengetahui bahwa tanah seluas 70.000
M2 tersebut telah dibeli kembali oleh PT RCA DARI saksi Yuliani Tanoyo
(Ibu Frans Mintoro).
- Bahwa pada Tahun 2014 saat rapat kordinasi, PT Abattoir masih belum
menyelesaikan kewajibannya dan akan melakukan langkah-langkah terkait
penyelesaian tersebut.
11
- Bahwa menurut saksi tanah seluas 70.000 m2 di Wonoayu, dilakukan
sebagai uang pemasukan atas pemanfaatan RPH seluas 13..000 di Kelurahan
Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes – Surabaya.
- Bahwa menurut saksi PT Abattoir merupakan BUMD dalam bentuk
perseroan terbatas dan terdapat saham pemkot sebanyak 9.000 lembar atau
sebesar 30% , dan penggunaan RPH di tandes untuk jangka waktu 20 tahun.
12
- Bahwa menurut saksi hasil darimusyawaroh dengan warga terdapat
kesepakatan jika 140 petani wetan omah bersedia menjual tanah tersebut.
- Bahwa menurut saksi ada tanah kas desa ditengah-tengah tanah yang dibeli
oleh Pak Frans Mintoro dan Soelyaman.
- Bahwa menurut saksi setiap tahun pihak Pemkot datang ke lokasi tanah
untuk melakukan survey, saksi mendampingi pihak Pemkot saat di lapangan ,
dan pihak Pemkot menyampaikan kepada saksi bahwa tanah tersebut milik
pemkot Surabaya.
- Bahwa menurut saksi tanah tersebut saat ini dikelola oleh pak Haji Ari
- Bahwa terdapat 6 blok di kesamben dan tanah tersebut saat ini menurut saksi
di tanami dengan Pohon Tebu.
- Bahwa menurut saksi terdapat tanah kas desa di tengah-tengah tanah yang
akan dibeli oleh Frans Mintoro.
13
- Bahwa menurut saksi kondisi tanah tersebut hingga saat ini masih kosong
- Bahwa menurut saksi terdapat 72 bagian tanah di Wetan Omah dan 72
bagian tanah di Kesamben dengan total sekitar 7 hektar
- Bahwa pihak yang hadir kepada saksi saat penandatanganan adalah Pak
Soelayman, Pak Frans Mintoro dan Pak Winardi/Terdakwa.
14
- Bahwa menurut saksi, tanah seluas 70.000 m2 tersebut dipindahalihkan oleh
PT. Abattoir yang mana sebagai Penjual diwakili oleh Terdakwa Winardi dan
pihak RCA sebagai pembeli yang diwakili oleh Pak Soelayman.
- Bahwa saksi mengetahui adanya pembayaran terkait obyek tanah tersebut
dari keterangan para pihak yang telah dilakukan sebelum menghadap ke
saksi.
- Bahwa pada tanggal 21 Juni 2007 dibuat pernyataan bersama dihadapan
saksi atas keinginan para pihak
- Bahwa saksi bersedia melakukan akta jual beli tersebut atas adanya
persetjuan dari komisaris PT Abattoir tertanggal 30 mei 2007.
- Bahwa Pembayaran yang tercantum dalam akta perjanjian tersebut hanyalah
pengakuan para pihak dan bersifat normatif, saksi tidak melakukan
pengecekan bahwa jika tidak ada bukti kwitansi.
- Bahwa menurut saksi terdapat 108 bidang tanah yang dijual di Desa Ploso
(Wetan Omah - Kesamben)
- Bahwa menurut saksi tanah di Dusun Kesamben memiliki harga sejumlah Rp
760.000 per bidang
- Bahwa menurut saksi dalam Akta Tertulis 70.000 m2, padahal faktanya
seluas 65.475 m2
- Bahwa Notaris hanya melihat tanah yang menjadi sengketa tersebut hanya
dari bukti Formil saja
- Bahwa saksi tidak menanyakan tanah tersebut untuk apa kepada para pihak,
karena tugas saksi hanya untuk melakukan pembuatan akta penjualan dan
pembelian tanah-tanah tersebut dan belum betrsertifikat sejumlah 108 bidang
- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah tanah tersebut milik PT Abattoir Surya
Jaya
15
- Bahwa saksi sempat menanyakan kepada para pihak terkait persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjual apakah sudah ada atau
belum.
- Bahwa status Tanah tersebut adalah SK, maksudnya surat keputusan
gubernur, status tersebut berada diatasnya petok D. tanah tersebut atas nama
pemilik asal warga, kurang lebih 108 bidang atas nama per orang.
- Bahwa menurut saksi SK tidak dilampirkan pada saat perjanjian, karena
berberapa masih ada di warga.
- Bahwa menurut saksi tanah tersebut sudah secara mutlak milik PT Rungkut
Central Abadi (RCA), meskipun hanya berdasarkan perjanjian, jika
kemudian ada perselisihan maka para pihak yang menyelesaikan
- Bahwa adanya transaksi dibenarkan oleh para pihak, namun hanya secara
normatif, dan saksi tidak perlu melakukan penilitian untuk mengetahui
apakah ada bukti pembayaran secara transfer atau tidak.
16
dengan PT.RCA menjadi tanah Negara atau tanah yang langsung dikuasai oleh
Negara.
(Vide – Pasal 1 angka 3 PP No.24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah)
17
- Bahwa saksi pernah menyewa tanah di desa ploso dan digunakan untuk
menanam tebu, luas total 14 hektar pada tahun 2010
- Bahwa setiap tahun saksi membayar sewa per hektar mencapai kisaran antara
Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000 kepada Frans Mintoro
- Bahwa saat Frans Mintoro meninggal, saksi membayar Rp 50.000.000 yang
dilakukan melalui transfer kepada Bu Frans Mintoro sekitar 2 tahun yang lalu
- Bahwa saksi menyewa tanah seluas sekitar 14 hektar
- Bahwa Saat ini saksi tidak melanjutkan sewa karena sudah panen
- Bahwa tanah tersebut adalah tanah pribadi milik Frans yang disewakan
- Bahwa menurut saksi tanah tersebut tidak pernah ada klaim kepemilikan dari
pihak lain
- Bahwa saksi mengetahui jika saati ini tanah tersebut terdapat tanda plang
18
- Bahwa Pembayaran terkait penjualan tanah tersebut dilakukan di kantor
Notaris pak Ramon
- Bahwa Frans Mintoro sempat melakukan survey tempat sebelum panitia
dibentuk, dan tidak hadir Soelyaman maupun Terdakwa..
- Bahwa saksi mengetahui saat ini ada plang di tanah tersebut
19
10. Saksi Tamdoy Thamrin Hasibuan, Dibawah sumpah pada pokok nya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi merupakan Direktur PT Abattoir Surya Jaya (ASJ)
- Bahwa sejak tahun 2010 saksi menjabat sebagai PJS PT Abattoir dan pada
bulan September Tahun 2011-2012 ditetapkan sebgai definitive hingga
sekarang.
- Bahwa PT Abattoir adalah rumah potong hewan berkedudukan di Banjar
Sugihan, kecamatan Tandes
- Bahwa saksi menjadi Direktur menggantikan Terdakwa Winardi
- Bahwa susunan pemegang saham PT Abattoir Surya Jaya, yaitu : 50% Induk
Koperasi Indonesia 30% Pemkot Surabaya dan PT.Dharma Jaya 20%
- Bahwa tanah tersebut Tidak ada atau tidak tercatat dalam asset PT Abattoir
- Bahwa saksi berberapa kali pernah rapat dengan Pemkot Suarabya
- Bahwa saksi mengetahui permasalahan terkait tanah ketika ada surat dari
pemkot Surabaya yang menanyakan tanah tindak lanjut di Wonoayu,
kemudian Saksi menjelakan jika tidak tau masalah itu
- Bahwa saksi mempertemukan berberapa kali antara Soelyaman dan Winardi,
kemudian saksi melaporkan terdakwa pada tahun 2013-2014 ke Polda Jatim
atas kasus penggelapan,bahwa tindakan saksi tersebut berlandaskan untuk
menunjukkan jika kasus tersebut bukan merupakan tanggung jawab saksi
- Bahwa menurut Soelyaman memang pada saat ruislag diserahkan 15 hektar,
yang 8 hektar milik Abattoir dan yang 7 hektar (70.000 M2) rencana untuk
Pemkot Surabaya
- Bahwa tidak ada uang masuk pada tahun 2007 terkait hasil penjualan tanah
di Wonoayu dari PT.RCA
- Bahwa pada saat saksi menginventaris tanah aset perushaan kemudian saksi
mengetahui bahwa tanah Wonoayu tidak tercatat sebagi aset PT Abattoir
- Bahwa Pada saat ini Tanah seluas 70.000 M2 di Wonoayu, Kabupaten
Sidoarjo masih ada
20
- Bahwa menurut saksi Hasil pertemuan di Sutos Mall, Soelyaman (RCA)
akan mengembalikan tanah seluas 70.000 M2, dengan catatan dibantu
masalah perpanjangan ijin atas pengunaan tanah Pemkot Surabaya yang di
Rungkut oleh Terdakwa (ASJ).
11. Saksi Drs. Subagyo, Dibawah sumpah pada pokok nya menerangkan
sebagai berikut :
- Bahwa saksi menjabat sebagai manajer Umum dan SDM
- Bahwa saksi mengetahui adanya permasalahan karena ada tagihan dari
pemkot pada tahun 2011
- Bahwa PT Abattoir berkedudukan di tandes sejak 2002, yang sebelumyna
berada di Rungkut
- Bahwa saksi mempunyai tugas untuk mengurus masalah keuangan
perusahaan
- Bahwa menurut saksi terdapat dokumen perjanjian antara PT Abattoir
dengan Pemkot Surabaya, namun tanahnya belum diserahkan
- Bahwa isi pernyataan bersama antara PT Abattoir dan PT RCA pada intinya
menerangakan jika tanah seluas 7 hektar dikembalikan kepada RCA
- Bahwa menurut saksi isi dari Akta notaris dan kesepakatan dibawah tangan
berbeda
- Bahwa saksi mengatakan jika menurut Soelyaman tanah tersebut sudah
dibayar dengan ada kuitansi, tapi pada kenyataanya kuitansinya tidak
pernah ditunjukkan
21
- Bahwa hasil dari pertemuan 5 orang, PT RCA punya persoalan dengan
pemkot Surabaya terkait HGB, kemudian Soelyaman meminta untuk tidak
membenani sewa lahan yang tinggi
- Bahwa Saat pertemuan di Sutos, saksi menanyakan kepada saudara winardi
terkait penjualan tanah tersebut, namun terdakwa mengatakan tidak menjual
- Bahwa terdapat kesepakatan penyelesain dibuat pada tahun 2007, setelah
berganti Direktur
- Bahwa saat penandatangan akta dibawah tangan yang melakukan adalah
Terdakwa Winardi bersama Soelyaman
- Bahwa menurut saksi Tanah di Wonoayu tersebut tidak tercatat sebagai asset
PT Abattoir dan tidak ada pembayaran, baik kepada PT.ASJ maupun kepada
Terdakwa dari PT.RCA maupun dari Tio Soelayman selaku Direktur Utama
RCA
Bahwa keterangan Saksi Drs. Subagyo, telah membuktikan bahwa tidak ada
pembayaran uang dari PT.RCA kepada PT.ASJ maupun Terdakwa, sehingga
membuktikan pula tidak adanya kerugian Negara Cq.Pemkot Surabaya
12. Saksi Dr. I Nyoman Sugawa Korry, Dibawah sumpah pada pokok nya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwasaat ini menjabat sebagai DPRD di Bali
- Bahwa saksiMenjadi komisaris sejak tahun 2004 hingga tahun 2010
- Bahwa menurut saksi jumlah komiaris di PT Abattoir terdapat 3 orang
- Bahwa saksi Tidak pernah memberikan persetujuan untuk menjual tanah
seluas 70.000 m2
- Bahwa terdakwa membuat redksional terkait persetujuan pengalihan hak,
kemudian ditandatangi oleh komisaris termasuk saksi
- Bahwa saksi hanya memberikan persetujuan agar permasalahan dengan
pemkot Surabaya cepat selesei
22
- Bahwa menurut saksi alasan tanah tersebut dikembalikan ke Soelyaman agar
proses pemindah nama atas nama pemkot berjalan cepat, karena awal mula
tanah tersebuthanya pihak Soelyaman yang mengetahui
- Bahwa terkait penandatangan surat persetujuan, menurut saksi memang tidak
ada RUPS sebelumnya karena tidak perlu prosedur khusus disebabkan tanah
tersebut bukan asset perusahaan dan tidak bertujuan untuk dijual
- Bahwa menurut Saksi karena tanah di Wonoayu bukan merupakan asset
perusahaan, maka cukup persetujuan dari berberapa komisaris untuk
melepaskan
- Bahwa Saksi Mengethaui jika ada audit terkait asset perusahaan dan adanya
permasalahan tanah 70.000 M2 yang belum diserahkan kepada Pemkot
Surabaya, namun sedang berupaya diselesaikan oleh Terdakwa selaku
Direksi PT.ASJ
Bahwa keterangan Saksi Dr. I Nyoman Sugawa Korry, telah membuktikan
bahwa adanya upaya dari Terdakwa untuk segera menyerahkan tanah yang
menjadi hak Negara Cq.Pemkot Surabaya.
13. Saksi Agus Amri, Dibawah sumpah pada pokok nya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa saksi berkenalan dengan Terdakwa pada tahun 1996 , kemudian tidak
bertemu lagi hingga 2001 dan kemudian diberi pekerjaan sebagai konsultan
SDM hingga tahun 2002
- Bahwa kapasitas saksi pada saat itu yaitu menyiapkan pelatihan-pelatahian
kepada karyawan salah satunya terkait pemasaran
- Bahwa saski mengetahui susunan pemegang saham PT Abattoir
- Bahwa saksi hadir pada saat pembukaan kantor baru PT Abattoir yang baru
- Bahwa saski mengetahui perjanjian Ruislag antara RCA dan PT Abattoir
- Bahwa saksi Ekspert dalam bidang ekonomi dan marketing
- Bahwa pada tahun 2007, saksi menjabat sebagai pejabat sementara direktur
keuangan sampai 1 bulan lamanya berdasarkan SK bulan Juni tahun 2007.
- Bahwa saksi diangkat sebagai karyawan oleh Terdakwa Winardi
23
- Bahwa alasan saksi mengundurkan diri dari Perusahaan karena pada saat itu
saksi tidak mendapat gaji
- Bahwa pada saat penandatangan kesepakatan bersama antara PT.ASJ dengan
PT.RCA, saksi diminta sebagai saksi penandatanganan dan pada saat
penandatangan tidak ada pembayaran kompensasi uang kepada PT.ASJ
maupun kepada Terdakwa dari PT.RCA atas tanah seluas + 70.000 M2
terletak di Wonoayu, Kab.Sidoarjo
Bahwa keterangan Saksi Agus Amri, telah membuktikan bahwa tidak
pembayaran uang dari PT.RCA kepada PT.ASJ maupun Terdakwa, sehingga
membuktikan pula tidak adanya kerugian Negara Cq.Pemkot Surabaya
B. KETERANGAN AHLI
14. Prof. Dr. Nur Basuki Winarno, SH. M.Hum., Dibawah sumpah pada
pokok nya menerangkan sebagai berikut :
-Bahwa pekerjaan Ahli adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Surabaya dengan jabatan Ahli sebagai Guru Besar
-Bahwa menurut ahli terdapat unsur mens rea terhadap Tio Soelyaman sebagai
Direktur PT. Rungkut Central Abadi (RCA) dikarenakan yang
bertanggungjawab untuk melakukan pengurusan balik nama tanah seluas
70.000 M2 agar menjadi atas nama Pemkot Surabaya, sedangkan Terdakwa
juga ada unsur mens rea, jika telah menikmati pembayaran atas jual-beli tanah
dari RCA.
15. Drs. Siswo Sujanto, DEA., Dibawah sumpah pada pokok nya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Ahli bekerja sebagai Direktur Pusat Kajian Keuangan Negara dan
Daerah, Universitas Patria Artha, Makassar/ mantan Sekertaris DitJend
Perbendaharaan Departemen Keuangan RI
24
- Bahwa Pengembalian keuangan Negara harus sesuai temponya yaitu segera dan pada
kurun waktu yang sudah ditetapkan, dan apabila tidak dipenuhi tepat waktu, maka
menjadi piutang Negara
16. Sulasmono, SE., Dibawah sumpah pada pokok nya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa ahli bekerja sebagai Auditor BPKP Perwakilan Jawa Timur
- Bahwa dalam melakaukan audit, BPKP tidak melakukan perhitungan nilai
perkiraan tanah pada tahun 1998.
- Bahwa metode perhitungan kerugian Negara salah satunya dilakukan oleh
BPKP dengan meng audit dokumen-dokumen terkait.
- Bahwa hasil audit tuangkan dalam laporan BPKP terjadi kerugian Negara sebesar
uang pemasukan sejumlah Rp. 1.273.900.000,00 (satu miliyar dua ratus tujuh puluh
tiga juta sembila ratus ribu rupiah) untuk perhitungan tahun 2007, sedangkan menurut
penilaian dari lembaga Penilai (Kantor Jasa Penilai Publik / KJPP) nilai tanah di
Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo dalam perkara ini mempunysi nilai ekonomis + Rp.26
milyar.
17. Ahli Miftachul Machsun, SH., Dibawah sumpah pada pokok nya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Ahli menjabat sebagai Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Jawa
Timur.
25
- Bahwa seorang Notaris / PPAT dalam melakukan pembuatan akta jual beli
tanah yang belum bersertifikat, harus meneliti dokumen-dokumen
pendukungnya, mulai identitas para pihak sampai dengan status tanah yang
menjadi obyek jual beli.
- Sebuah badan hukum Perseroan Terbatas tidak boleh melakukan jual – beli
atas tanah yang belum bersertipikat dan apabila hal ini dilakukan oleh badan
hukum Perseroan Terbatas, maka konsekuensinya jual-beli tersebut batal
demi hukum, berdasarkan pasal 26 ayat (2) UUPA No. 5 tahun 1960 dan
tanah jatuh kepada Negara
- Badan hukum dapat mengajukan permohonan pendaftaran hak atas tanah
kepada Negara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No 24
tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
C. KETERANGAN TERDAKWA
26
- Bahwa Terdakwa telah mengirimkan surat teguran berberapa kali kepada
PT.Rungkut Central Abadi untuk menyelesaikan pensertifikatan tanah atas
nama Pemot Surabaya
- Bahwa Terdakwa diberhentikan secara tidak hormat melalui RUPS yang
tidak sah menurut hukum dan terdakwa tidak diberikan kesempatan untuk
melakuka pembelaan
- Bahwa Terdakwa tidak menerima uang sebagaimana yang didakwakan atau
sejumlah nilai yang tertuang dalam Akta Perjanjian Jual Beli Tahun 2007
D. BUKTI SURAT
27
IV. ANALISIS YURIDIS UNSUR-UNSUR YANG DIDAKWAKAN
Bahwa sebagaimana terurai dalam surat tuntutannya, Sdr. Jaksa Penuntut Umum
menyatakan bahwa dakwaan primair tidak terbukti dan membebaskan Terdakwa dari
dakwaan Primair, namun dalam dakwaan subsidair, yaitu : Terdakwa Winardi Kresna
Yudha, SE.,Ak. Telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak
Pidana Korupsi secara bersama-sama melanggar pasal 3 jo. pasal 18 UU No. 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
UU. No.20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU.No.31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo.Pasal 55 ayat (1) Ke- 1 KUHP.
Bahwa karena dakwaan kedua subsidair ini terdiri atas 2 pasal, maka logis dan rasional
ketiga pasal tersbut harus dibuktikan satu persatu, uaitu :
1. Pasal 3 UU No. 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001
2. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
28
rumusan pasal dimaksud tidak terpenuhi atau tidak terbukti, maka terdakwa harus
dianggap tidak terbukti melakukan perbuatan pidana/tindak pidana/delik yang
didakwakan kepadanya, dengan kata lain terdakwa harus dinyatakan tidak bersalah,
dan harus dibebaskan dari dakwaan dimaksud.
Ad. 2. Unsur “Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi”.
29
Bahwa menurut R. Wiyono dalam bukunya, pembahasan Undang-Undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Juni 2005, hal. 38., menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan menguntungkan adalah sama artinya dengan mendapatkan untung,
yaitu pendapatan ang diperoleh lebih besar dari pengeluaran, terlepas dari
penggunaan lebih lanjut dan pendapatan yang diperolehnya. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan unsur dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi” adalah sama artinya dengan mendaptkan untung untuk diri
sendiri atau orang lain atau korporasi.
30
“memperkaya orang lain maupun korporasi”, dengan adanya Akta Jual Beli Tahun
2007 tersebut tidak kemedian membuat dalam hal ini PT. Rungkut Central Abadi
yang diwakili oleh Tio Soelyaman selaku Direktur dan juga Frans Mintoro
(meninggal dunia) selaku komisaris yang bertindak sebagai pembeli kemudian
semata-mata menjadi pihak yang diuntungkan.
Oleh karena terdakwa tidak menerima dana sejumlah yang disebutkan pada
Akta Perjanjian Jual Beli dan pemindahan Kuasa, maka mutatis mutandis unsur
“memperkaya diri sendiri, atau orang lain atau korporasi” sebagaimana yang
dirumuskan dalam Pasal pasal 3 UU Korupsitidaklah terbukti secara sah dan
meyakinkan dilakukan oleh Terdakwa.
Bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk
dalam mencapai maksud dan tujuan. Dalam kaitannya dengan ketentuan tentang
tindak pidana korupsi seperti yang disebutkan di Pasal 3 Undang-undang Tindak
Pidana Korupsi, yang dimaksud sarana adalah cara kerja atau metode kerja yang
berkaitan dengan jabatan atau kedudukan dari pelaku tindak pidana korupsi.
31
memproses segala hal yang berkaitan dengan obyek tanah tersebut. Hal ini juga di
tegaskan oleh Saksi Dr I Nyoman Sugawa Korry dalam proses persidangan. Bahwa
sebenarnya dikarenakan tanah di Wonoayu seluas 70.000 m2 bukanlah merupakan
asset dari PT. Abattoir Surya Jaya, maka proses untuk mendapatkan persetujuan
komisaris sesuai yang tertuang dalam AD/RT Perusahaan tidak diperlukan. Bahwa
memang tidak dapat dipungkiri jika di dalam Persidangan yang terjadi adalah
timbulnya Akta Jual Beli dan Pemindahan kuasa. Namun dapat dikatakan pula jika
Akta Perjanjian Jual Beli yang dilakukan dihadapan Notaris sochib Arifin SH
dipertanyakan keabsahannya atau dinyatakan batal demi hukum karena terdapat cacat
hukum, yang mana akibat hukum timbulnya Akta tersebut sangat menyudutkan dan
merugikan Terdakwa.
32
b. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban Badan Usaha
Milik Negara / Badan Usaha Milik Daerah. Yayasan. Badan hukum dan
Perusahaan yang menyertakan modal negara atau perusahaan yang menyertakan
modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara.
Oleh karena kerugian Negara yang nyata-nyata telah timbul akibat perbuatan
Terdakwa Winardi yang merupakan unsur penting dalam perumusan delik tindak
pidana korupsi tidak terungkap dalam persidangan. Maka unsur “Dapat Merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara” sebagaimana yang dirumuskan
dalam Pasal 3 UU Korupsi tidaklah terbukti secara sah dan meyakinkan
dilakukan oleh Terdakwa. Justru sebaliknya, Negara Cq.Pemerintah Kota
33
Surabaya diuntungkan karena nilai ekonomis tanah semakin meningkat,
setidaknya pada tahun 2017 nilainya menjadi Rp 26 milyar serta sampai saat ini
tanah dimaksud tetap menjadi tanah Negara Cq.Pemerintah Kota Suraba
34
Bahwa penerapan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana bergantung kepada
rumusan dari unsur-unsur pasal pokoknya. Dalam dakwaan subsidair, pasal pokok
yang dikenakan kepada Terdakwa adalah rumusan yang terkandung dalam Pasal 3
UU No. 31 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001 Dengan demikian, Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHPidana baru dapat diterapkan apabila pasal pokok tersebut dapat dibuktikan.
Apabila rumusan pasal pokok tersebut tidak dapat terpenuhi.Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHPidana jelas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dilakukan oleh
Terdakwa.
35
karena alat bukti surat berupa Akta Perjanjian Jual Beli dan Akta Pemindhan
Kuasa, keduanya tertanggal; 2 Juli 2007 antara PT.Abattoir Surya Jawa dengan
PT.Rungkut Central Abadi yang dibuat dihadapan Sochib Arifin,SH., Notaris di
Sidoarjo dibuat secara tidak sah dan batal demi hukum serta tidak dapat dijadikan
sebagai alat bukti surat dalam perkara ini.
Pemrosesan perkara ini secara pidana, bukan karena perkara ini merupakan
masalah hukum yang layak diproses secara pidana, melainkan karena carut marutnya dan
buruknya system administrasi pemerintah maupun kinerja aparatur Negara
Cq.Pemerintah Kota Surabaya, sehingga permasalahan yang harusnya sudah selesai sejak
tahun 1998 atau setidaknya di tahun 1999, namun hingga saat ini (sudah 20 tahun) belum
selesai juga yang akhirnya membawa korban dengan rakyat kecil sebagai Terdakwa.
36
Hal ini, tidak seharusnya terjadi seandainya Negara Cq. Pemerintah Kota Surabaya
mengelola administrasi pemerintahan dengan baik.
Bahwa berdasarkan uraian diatas telah ternyata bahwa perbuatan terdakwa tidak
memenuhi unsur-unsur tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam :
Dakwaan Primair melanggar :Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 UU No. 31 tahun 1999
tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU.
No.20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU.No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke- 1 KUHP, maupun
Dakwaan Subsidair melanggar : Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No. 31 tahun 1999 tentang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU. No.20
tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU.No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke- 1 KUHP
Bahwa karena unsur tersebut dari Dakwaan Primair dan Subsidair yang diajukan
Jaksa Penuntut Umum tidaklah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka mohon kepada
Majelis Hakim Yang Mulia agar membebaskan Terdakwa dari dakwaan Primair dan
Subsidair atau setidak-tidaknya mohon agar Majelis Hakim Yang Mulia
melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum (Onslag Van Rechtvervolging)
Oleh karena itu, berdasarkan semua hal terurai diatas, kami mohon berkenan
kiranya Yang Mulia Majelis Hakim memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa Winardi Kresna Yudha, SE., Ak.tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan telah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana telah didakwakan
dalam Dakwaan Primair maupun Subsidair.
2. Membebaskan Tedakwa dari semua dakwaan (Vrijspraak) atau setidak-tidaknya
melepaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum (Onslag Van Rechtvervolging)
3. Memerintahkan Sdr.Jaksa Penuntut Umum untuk mengeluarkan Terdakwa dari
tahanan ;
37
4. Memulihkan Terdakwa dalam harkat dan martabarnya
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara.
Akhirnya kami memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa semoga Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini mendapatkan petunjuk dan bimbingan-Nya
dalam memutus perkara ini secara adil dan bijaksana berdasarkan Ketuhanan Yang
Mahaesa.
38