UNTUK KEADILAN
Kepada Yth,
Dengan hormat,
Para Advokat / Penasihat Hukum pada kantor hukum bertindak untuk dan atas nama Klien
kami FERRY SYAHRIAL SIREGAR berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 22
November 2019.
I. PENDAHULUAN
Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
Rahmat dan Karunia-Nya juga persidangan perkara pidana atas nama Terdakwa
FERRY SYAHRIAL SIREGAR dapat berjalan dengan tertib, lancar dan aman
hingga sampai pada hari ini Penasihat Hukum dapat menyampaikan pembelaan untuk
Terdakwa dalam sidang yang kami muliakan ini.
Kemudian kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang
Mulia Majelis Hakim yang telah memberikan kesempatan kepada kami selaku
Penasihat Hukum untuk mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) dalam
1
perkara pidana ini. Rasa hormat dan penghargaan kami kepada Yang Terhormat
Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan ini dengan penuh kesabaran,
kearifan, dan bijaksana sehingga persidangan berjalan adil dan objektif sejak
persidangan perkara ini digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Bandung.
Demikian pula kami ucapkan terima kasih kami sampaikan kepada Tim Jaksa Penuntut
Umum (JPU) yang telah menjalankan tugas profesinya secara professional dan
proporsional, atas uraian tuntutan yang telah disusun dengan rapi dan jelas, sehingga
memudahkan bagi kami dalam mengikuti jalan pandangan dari Jaksa Penuntut Umum
(JPU). Oleh karenanya keberadaan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjadi salah
satu bagian yang tidak terpisahkan dari terselenggaranya persidangan ini dengan tertib
dan lancar.
Demikian pula jika sekiranya dalam pemeriksaan persidangan ini Terdakwa maupun
Penasihat Hukum memberikan keterangan yang menurut penilaian Majelis Hakim
maupun Jaksa Penuntut Umum (JPU) kurang berkenan, kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Setelah menyimak dan membaca Surat Tuntutan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap
terdakwa FERRY SYAHRIAL SIREGAR sekarang tibalah saatnya kami, sebagai Tim
Penasihat Hukum Terdakwa, untuk menyampaikan nota pembelaan (Pledoi) ini. Tentunya
pledoi ini bukanlah suatu pendapat dan/atau pembelaan yang serta merta agar terdakwa dapat
bebas diluar pertimbangan-pertimbangan hukum yang berlaku, tetapi pledoi ini lebih
merupakan ikhtiar kami untuk merangkai kembali fakta-fakta sebenarnya yang telah
berlangsung di muka persidangan selama ini. Sehingga sebelum Majelis Hakim yang
terhormat memberi putusan, telah mendapatkan keterangan, gambaran dan/atau bukti-bukti
yang terang dan jelas atas perbuatan pidana yang didakwakan kepada terdakwa.
Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Desember sekitar pukul 00.30 Wib bertempat di Jl.
Ir. H. Juanda No.32 Kel.Timbang Langkat Kec. Binjai Timur Kota Binjai Terdakwa
dan saksi korban bernama MUHAMMAD LUD SIREGAR saling berkomentar di grup
BINJAI KOTAKU, yang mana pada saat itu isi dari komentar terdakwa pada facebook
di halaman grup BINJAI KOTAKU mengatakan “bilang sama KABAG HUMAS itu,
jangan lah kemarau muncul di akhir tahun, malam tahun, tahun baru pun binjai ini sepi
macam kota mati acara hiburan ditolak ormas”, kemudian OZI PARDEDE II membalas
dengan mengatakan “tolong bilang sama ormas itu, bukan perayaan tahun baru yang
harus ditolak, tapi tempat judi dan dugemlah harus mereka dorong untuk ditutup”. Lalu
saksi korban MUHAMMAD LUD SIREGAR menanggapi dengan mengatakan “bg
Ferry regar silahkan juga anda minta secara resmi ke pemko untuk membuat perayaan
2
malam tahun baru, anda juga berhak, tapi jangan menjustice apa yang sudah dilakukan
ormas islam. Ormas islam bertindak bukan asal, semua ada dalilnya. Jika anda manusia
berakal dan peduli dengan keumatan, harusnya jika menurut anda itu penting (tempat
judi dan dugem) anda bergerak menekan pejabat”, dan kemudian terdakwa
memberikan komentar balasan lagi “malah nuduh pula, apa bukan sebaliknya kalian
kaum monaslimin yang mengakal-akali? Sudah cukup yang kalian buat di kota binjai
ini dengan kepentingan politik yang dibungkus dengan kepentingan agama, aksi demi
aksi yang menganggu kepentingan orang banyak demi kepentingan pesanan sponsor
politik. Lama-lama cerita agama yang kalian bawa tinggal hanya pada tampilan saja”
III. FAKTA-FAKTA
yang Terhormat,
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Desember sekitar pukul 00.30 Wib
bertempat di Jl. Ir. H. Juanda No.32 Kel.Timbang Langkat Kec. Binjai Timur
Kota Binjai Terdakwa dan saksi korban bernama MUHAMMAD LUD
SIREGAR saling berkomentar di grup BINJAI KOTAKU, yang mana pada
saat itu isi dari komentar terdakwa pada facebook di halaman grup BINJAI
KOTAKU mengatakan “bilang sama KABAG HUMAS itu, jangan lah
kemarau muncul di akhir tahun, malam tahun, tahun baru pun binjai ini sepi
macam kota mati acara hiburan ditolak ormas”, kemudian OZI PARDEDE II
membalas dengan mengatakan “tolong bilang sama ormas itu, bukan perayaan
tahun baru yang harus ditolak, tapi tempat judi dan dugemlah harus mereka
dorong untuk ditutup”. Lalu saksi korban MUHAMMAD LUD SIREGAR
menanggapi dengan mengatakan “bg Ferry regar silahkan juga anda minta
secara resmi ke pemko untuk membuat perayaan malam tahun baru, anda juga
berhak, tapi jangan menjustice apa yang sudah dilakukan ormas islam. Ormas
islam bertindak bukan asal, semua ada dalilnya. Jika anda manusia berakal
3
dan peduli dengan keumatan, harusnya jika menurut anda itu penting (tempat
judi dan dugem) anda bergerak menekan pejabat”, dan kemudian terdakwa
memberikan komentar balasan lagi “malah nuduh pula, apa bukan sebaliknya
kalian kaum monaslimin yang mengakal-akali? Sudah cukup yang kalian buat
di kota binjai ini dengan kepentingan politik yang dibungkus dengan
kepentingan agama, aksi demi aksi yang menganggu kepentingan orang
banyak demi kepentingan pesanan sponsor politik. Lama-lama cerita agama
yang kalian bawa tinggal hanya pada tampilan saja”. Karena merasa tidak
senang dan merasa keberatan atas atas komentar terdakwa tersebut sehingga
saksi korban MUHAMMAD LUD SIREGAR melaporkan kejadian tersebut
ke kantor Polres Binjai untuk di proses lebih lanjut.
(Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya)
- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 28 Desember 2018 sekira pukul 02.00
Wib saksi duduk di warung cinta milik saksi di Jl. T.A Hamza Kel. Kwala
begumit Kec. Binjai Kab. Langkat, lalu saksi membuka facebook saski
(MARULI MALAU) melalui handphone saksi dan melihat screenshoot
percakapan / chatingan antara OZIE PARDEDE II dengan MUHAMMAD
LUD SIREGAR dan saat itu mereka saling berkomentar, di grup BINJAI
KOTAKU, yang mana pada saat itu isi dari komentar terdakwa pada facebook
di halaman grup BINJAI KOTAKU mengatakan “bilang sama KABAG
HUMAS itu, jangan lah kemarau muncul di akhir tahun, malam tahun, tahun
baru pun binjai ini sepi macam kota mati acara hiburan ditolak ormas”,
kemudian OZI PARDEDE II membalas dengan mengatakan “tolong bilang
sama ormas itu, bukan perayaan tahun baru yang harus ditolak, tapi tempat
judi dan dugemlah harus mereka dorong untuk ditutup”. Lalu saksi korban
MUHAMMAD LUD SIREGAR menanggapi dengan mengatakan “bg Ferry
regar silahkan juga anda minta secara resmi ke pemko untuk membuat
perayaan malam tahun baru, anda juga berhak, tapi jangan menjustice apa
yang sudah dilakukan ormas islam. Ormas islam bertindak bukan asal, semua
ada dalilnya. Jika anda manusia berakal dan peduli dengan keumatan,
harusnya jika menurut anda itu penting (tempat judi dan dugem) anda
bergerak menekan pejabat”, dan kemudian terdakwa memberikan komentar
balasan lagi “malah nuduh pula, apa bukan sebaliknya kalian kaum
monaslimin yang mengakal-akali? Sudah cukup yang kalian buat di kota
binjai ini dengan kepentingan politik yang dibungkus dengan kepentingan
agama, aksi demi aksi yang menganggu kepentingan orang banyak demi
kepentingan pesanan sponsor politik. Lama-lama cerita agama yang kalian
bawa tinggal hanya pada tampilan saja”. Karena merasa tidak senang dan
merasa keberatan atas atas komentar terdakwa tersebut sehingga saksi korban
MUHAMMAD LUD SIREGAR melaporkan kejadian tersebut ke kantor
4
Polres Binjai untuk di proses lebih lanjut.
- (Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya)
- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 28 Desember 2018 sekira pukul 02.00
Wib saksi berada dirumah di Jl. Cut Nyak Dien Kel. Tanah tinggi Kec. Binjai
Timur, lalu saksi membuka facebook saksi (Boirr Coo) melalui handphone
saksi dan melihat screenshot / chatingan antara OZIE PARDEDE II dengan
MUHHAMAD LUD SIREGAR dan FERRY REGAR di postingan akun
facebook milik MUHAMMAD LUD SIREGAR dan saat itu mereka saling
berkomentar, di halaman grup BINJAI KOTAKU mengatakan “bilang sama
KABAG HUMAS itu, jangan lah kemarau muncul di akhir tahun, malam
tahun, tahun baru pun binjai ini sepi macam kota mati acara hiburan ditolak
ormas”, kemudian OZI PARDEDE II membalas dengan mengatakan “tolong
bilang sama ormas itu, bukan perayaan tahun baru yang harus ditolak, tapi
tempat judi dan dugemlah harus mereka dorong untuk ditutup”. Lalu saksi
korban MUHAMMAD LUD SIREGAR menanggapi dengan mengatakan “bg
Ferry regar silahkan juga anda minta secara resmi ke pemko untuk membuat
perayaan malam tahun baru, anda juga berhak, tapi jangan menjustice apa
yang sudah dilakukan ormas islam. Ormas islam bertindak bukan asal, semua
ada dalilnya. Jika anda manusia berakal dan peduli dengan keumatan,
harusnya jika menurut anda itu penting (tempat judi dan dugem) anda
bergerak menekan pejabat”, dan kemudian terdakwa memberikan komentar
balasan lagi “malah nuduh pula, apa bukan sebaliknya kalian kaum
monaslimin yang mengakal-akali? Sudah cukup yang kalian buat di kota
binjai ini dengan kepentingan politik yang dibungkus dengan kepentingan
agama, aksi demi aksi yang menganggu kepentingan orang banyak demi
kepentingan pesanan sponsor politik. Lama-lama cerita agama yang kalian
bawa tinggal hanya pada tampilan saja”. Karena merasa tidak senang dan
merasa keberatan atas atas komentar terdakwa tersebut sehingga saksi korban
MUHAMMAD LUD SIREGAR melaporkan kejadian tersebut ke kantor
Polres Binjai untuk di proses lebih lanjut.
- (Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan dan
membenarkannya)
5
Keterangan saksi Ahli :
Keterangan Terdakwa :
1. Terdakwa FERRY SYAHRIAL SIREGAR Als FERRY REGAR, menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Desember 2018 sekira pukul 00.30 Wib
bertempat di Jl. Ir. H. Juanda No.32 Kel. Timbang Langkat Kec. Binjai Timur
Kota Binjai, terdakwa dan saksi korban bernama MUHAMMAD LUD
SIREGAR saling berkomentar di grup BINJAI KOTAKU, yang mana pada
saat itu isi dari komentar terdakwa pada facebook di halaman grup BINJAI
KOTAKU mengatakan “bilang sama KABAG HUMAS itu, jangan lah
kemarau muncul di akhir tahun, malam tahun, tahun baru pun binjai ini sepi
macam kota mati acara hiburan ditolak ormas”, kemudian OZI PARDEDE II
membalas dengan mengatakan “tolong bilang sama ormas itu, bukan perayaan
tahun baru yang harus ditolak, tapi tempat judi dan dugemlah harus mereka
dorong untuk ditutup”. Lalu saksi korban MUHAMMAD LUD SIREGAR
menanggapi dengan mengatakan “bg Ferry regar silahkan juga anda minta
secara resmi ke pemko untuk membuat perayaan malam tahun baru, anda juga
berhak, tapi jangan menjustice apa yang sudah dilakukan ormas islam. Ormas
islam bertindak bukan asal, semua ada dalilnya. Jika anda manusia berakal
dan peduli dengan keumatan, harusnya jika menurut anda itu penting (tempat
judi dan dugem) anda bergerak menekan pejabat”, dan kemudian terdakwa
memberikan komentar balasan lagi “malah nuduh pula, apa bukan sebaliknya
kalian kaum monaslimin yang mengakal-akali? Sudah cukup yang kalian buat
di kota binjai ini dengan kepentingan politik yang dibungkus dengan
kepentingan agama, aksi demi aksi yang menganggu kepentingan orang
7
banyak demi kepentingan pesanan sponsor politik. Lama-lama cerita agama
yang kalian bawa tinggal hanya pada tampilan saja”. Karena merasa tidak
senang dan merasa keberatan atas atas komentar terdakwa tersebut sehingga
saksi korban MUHAMMAD LUD SIREGAR melaporkan kejadian tersebut
ke kantor Polres Binjai untuk di proses lebih lanjut.
-
IV. RELEVANSI KETERANGAN SAKSI-SAKSI DENGA PERISTIWA DAN
PERBUATAN YANG DITUDUHKAN KEPADA TERDAKWA
Dari Surat Dakwaan tim JPU serta keterangan saksi-saksi di muka persidangan,
menurut kami banyak sekali terdapat kontradiksi yang berujung pada tidak adanya
relevansi antara dakwaan, keterangan saksi-saksi, serta perbuatan pidana maupun fakta
hukum sebagaimana yang didakwakan kepada terdakwa. Adapun kontradiksi yang ada
dalam Surat Dakwaan dan juga yang terungkap di muka persidangan adalah sebagai
berikut :
1. Bahwa benar terdakwa memposting “bilang sama KABAG HUMAS itu, jangan lah
kemarau muncul di akhir tahun, malam tahun, tahun baru pun binjai ini sepi macam
kota mati acara hiburan ditolak ormas”, kemudian OZI PARDEDE II membalas
dengan mengatakan “tolong bilang sama ormas itu, bukan perayaan tahun baru
yang harus ditolak, tapi tempat judi dan dugemlah harus mereka dorong untuk
ditutup”. Lalu saksi korban MUHAMMAD LUD SIREGAR menanggapi dengan
mengatakan “bg Ferry regar silahkan juga anda minta secara resmi ke pemko untuk
membuat perayaan malam tahun baru, anda juga berhak, tapi jangan menjustice apa
yang sudah dilakukan ormas islam. Ormas islam bertindak bukan asal, semua ada
dalilnya. Jika anda manusia berakal dan peduli dengan keumatan, harusnya jika
menurut anda itu penting (tempat judi dan dugem) anda bergerak menekan
pejabat”, dan kemudian terdakwa memberikan komentar balasan lagi “malah
nuduh pula, apa bukan sebaliknya kalian kaum monaslimin yang mengakal-akali?
Sudah cukup yang kalian buat di kota binjai ini dengan kepentingan politik yang
dibungkus dengan kepentingan agama, aksi demi aksi yang menganggu
kepentingan orang banyak demi kepentingan pesanan sponsor politik. Lama-lama
cerita agama yang kalian bawa tinggal hanya pada tampilan saja”.
2. Bahwa terdakwa tidak menyebutkan atau meyinggung suatu agama atau ormas
tertentu sesuai dengan Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU No.19 Tahun
2016 tentang perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 tentang infrormasi dan
transaksi elektronik dalam dakwaan JPU
3. Bahwa postingan yang di tulis terdakwa melalui FB tidak ditujukan kepada Sdr
8
MUHAMMAD LUD SIREGAR, agama dan / atau ormas tertentu melainkan
membalas komen Sdr OZIE PARDEDE II dan membalas satu postingan akun yang
mengatai terdakwa dan akun tersebut telah dihapus oleh pemilik akun tersebut.
4. Bahwa pada saat BAP terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum
5. Bahwa terdakwa telah meminta maaf dan direkam di masjid dan juga telah
disebarkan melaui media sosial sebelum adanya laporan polisi tersebut.
VI. KESIMPULAN
- Bahwa sejak permasalahan ini, Terdakwa sebagai seorang Ayah yang mempunyai 4
orang anak pernah didatangi sejumlah orang di rumah Terdakwa dengan
mengancam Terdakwa dan salah satu anak terdakwa melihat peristiwa tersebut
sehingga anak terdakwa mengalami syok dan takut apabila ada orang banyak yang
datang ke rumah Terdakwa ditambah dengan permasalahan hukum saat ini yang
dihadapi dan terdakwa jika ditahan, secara otomatis kondisi ekonomi keluarga
terdakwa menurun.
- Bahwa kami yakin dan percaya Majelis hakim yang menyidangkan perkara
Terdakwa adalah Majelis Hakim yang memeriksa dan memtuskan
perkara ini berdasarkan kapasitas kesalahan Terdakwa serta dapat
mencerminkan rasa keadilan yang ada pada diri Majelis Hakim, sebab
keadilan yang ada pada Yang Mulia Majelis Hakim adalah hukum yang
tertinggi.
- Bahwa oleh karena itu berdasarkan pertimbangan di atas, Jika Majelis
Hakim berpendapat lain, Kami Mohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim agar memberikan putusan yang seadil-adilnya dan seringan-
ringannya kepada Terdakwa FERRY SYAHRIAL SIREGAR
12
- Kemudian, kami juga memohon agar Majelis Hakim memberikan putusan
agar terdakwa FERRY SYAHRIAL SIREGAR terlepas dari pidana
denda sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Tuntutan oleh Jaksa
Penuntut Umum (JPU).
VII. PENUTUP
Demikian pledoi ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari Kamis tanggal 16
Januari 2020.
Atas perhatian Yang Mulia Majelis Hakim terhadap Nota Pembelaan (Pledoi) ini, kami
mengucapkan terima kasih.
HORMAT KAMI
PENASIHAT HUKUM
13