LAPORAN SIDANG
Keterangan/Uraian :
----- Bahwa terdakwa KIAT SENG pada hari Kamis tangal 13 Juni 2013 atau setidak-
tidaknya suatu waktu dalam tahun 2013 bertempat di dalam kamar rumah saksi
AGUSTINA yang terletak di Jln. Pematang Sk I No. 42 Kel. Simalungun Kec. Siantar
Selatan Kota Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, dengan sengaja
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa, melakukan ti[u muslihat,
serangkaian kebohongan,atau membujuk anak yaitu saksi korban DARA AMANDA
yang berusia ± 6 (lebih kurang 6) tahun untuk melakukan atau membiarkan
dilakukan perbuatan cabul, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan dengan
cara dan keadaan sebagai berikut:-----Sebelumnya saksi korban sedang tidur dengan
neneknya yaitu saksi LINDA di dalam kamar di rumah saksi AGUSTINA kemudian
terdakwa masuk ke dalam kamar dan membangunkan saksi korban secara perlahan
agar tidak membangunkan saksi LINDA, dan setelah saksi korban bangun kemudian
terdakwa membuka celana saksi korban lalu terdakwa juga membuka celana yang
sedang dikenakannya dan memperlihatkan alat kemaluannya kepada saksi korban
dan selanjutnya terdakwa meraba-raba kemaluan saksi korban selama lebih kurang 5
(lima) menit dan kemudian terdakwa memasukkan jari tangannya kea lat kemaluan
saksi korban sehingga saksi korban merasa kesakitan lalu terdakwa menggesek-
gesekkan alat kemaluannya ke paha saksi korban dan pada saat itu terdakwa
menyuruh saksi korban untuk memegang alat kemaluan terdakwa namun saksi
korban tidak mau dan mengatakan “jangan..jangan” kemudian setelah terdakwa
merasa puas terdakwa mengatakan kepada saksi korban “jangan bilang sama siapa-
siapa, sama nenek atau ibumu” dan selanjutnya terdakwa keluar meninggalkan saksi
korban.------------------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan Hasil Visum Et Repertum Nomor : 8608/VI/UPM/VER/VII/2013 tanggal
02 Juli 2013 atas nama saksi korban Dara Amanda dari Rumah sakit Umum Daerah
Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yang ditanda tangani oleh Dr. Bahtera
Surbakti, Sp.OG, hasil pemeriksaan menunjukkan:
- Pemeriksaan luar : Kepala, Leher, dada, perut, tangan dan kaki
tidak ada tanda ruda paksa.
Kesimpulan
Selaput dara melebar
(melar)-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 82 UU Nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
PERMOHONAN PENGGUGAT
Primair :
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan oleh penggugat dan tergugat adalah
sah, dan pihak tergugat harus membayar ganti rugi sesuai perjanjian.
3. Menghukum tergugat untuk tunduk pada putusan ini
4. Menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya yang ditimbulkan pada perkara
ini.
Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon keputusan yang seadil-adilnya.
JALANNYA PERSIDANGAN
Pada tanggal 21 juli 2008 dilakukan sidang pertama dengan pemeriksaan data kuasa hukum
yang selanjutnya pemilihan hakim mediator Muksinar, SH, MH namun tidak terjadi
perdamaian dan mediasi dianggap gagal.
Pada tanggal 14 Agustus 2008 diadakan sidang pokok perkara dengan pembacaan gugatan
dan menghadirkan para saksi dari pihak tergugat dan penggugat. Kemudian tergugat
mengajukan eksepsi kompetensi relative yang ditanggapi oleh penggugat dengan replik dan
duplik oleh penggugat, kemudian dilakukan bukti-bukti pemeriksaan saksi-saksi penggugat
maupun tergugat yang selanjutnya adalah kesimpulan oleh masing-masing pihak.
Pada tanggal 17 september 2008, setelah mempertimbangkan gugatan dan jawaban serta
bukti dan saksi-saksi Majelis Hakim membacakan putusannya sebagai berikut :
PUTUSAN
Mengadili :
Dalam eksepsi :
1. Menyatakan pengadilan negeri Semarang tidak berhak mengadili siding perkara ini
2. Mengabulkan eksepsi kewenangan relative dari penggugat tersebut
3. Menghukum penggugat untuk membayar yang ditimbulakn dari siding perkara
sebesar Rp.270.000,-
Hendra, SH Susanti, SH
LAPORAN SIDANG PIDANA II
Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2013 sekira pukul 12.00 WIB, awalnya saksi
Roni Budi Raharjo dan saksi Daniel Tiya Albana beserta Tim Resnarkoba melakukan
penangkapan terhadap saksi Thomas Chrystian Prakoso yang mengaku telah membeli 1
(satu) paket narkotika dari Terdakwa Eko Ruanto selanjutnya dari hasil informasi tersebut
saksi Roni dan saksi Daniel beserta Tim Resnarkoba melakukan pengembangan kasus dengan
cara melakukan penyelidikan, selanjutnya saksi Roni dan saksi Daniel beserta Tim
Resnarkoba melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan disaat dilakukan penggeledahan
badan ditemukan dalam dompet Terdakwa 1 (satu) paket ganja yang dibungkus
menggunakan sobekan kertas kado warna-warni dan juga 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu
yang diletakkan diatas tutup tempat sampah yang diakui milik Terdakwa dan selanjutnya
Terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Polres Sukoharjo untuk diproses.
Bahwa Terdakwa mendapatkan 1 (satu) paket ganja tersebut dari saksi Thomas Chrystian
Prakoso secara cuma-cuma pada saat saksi Thomas Chrystian Prakoso membeli sabu kepada
Terdakwa.
Bahwa ketika diperiksa Terdakwa mengaku dalam memiliki, menyimpan dan menguasai
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman tanpa ada ijin pihak yang berwenang,
selanjutnya barang bukti berupa 1 (satu) paket plastik berisi batang, daun dan biji seberat
0.788 gram dibawa ke Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang
untuk diperiksa.
Pertama :
Pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Dan
Kedua :
Pertama : Pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Atau
Kedua : Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Atau
Ketiga : Pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
JALANNYA PERSIDANGAN :
Sidang pertama dimulai pada tanggal 24 Oktober 2014. Dalam sidang pertama tersebut, Jaksa
membacakan dakwaanya menyatakan terjadinya tindak pidana yang dilakukan Terdakwa
yang kemudian diikuti dengan pemeriksaan saksi-saksi di Pengadilan dan bukti-bukti tertulis.
Pada persidangan tanggal 19 Desember 2013 Jaksa membacakan tuntutannya terhadap
Terdakwa Eko Ruanto alias Eko bin Parno Mulyono sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa Eko Ruanto alias Eko bin Parno Mulyono bersalah melakukan
tindak pidana, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman melanggar Pasal 111 ayat (!) UU RI
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan Kesatu Penuntut Umum dan
bersalah melakukan tindak pidana menyalahgunakan narkotika golongan I bagi diri
sendiri melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf ‘a’ UU RI No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika dalam dakwaan Kedua Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Eko Ruanto alias Eko bin Parno Mulyono
dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan 2 (dua) bulan dikurangi selama
Terdakwa ditahan dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan ditambah dengan
membayar denda sebesar Rp. 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) subsidair 3 (tiga)
bulan penjara.
1 (satu) buah plastik kecil berisi sabu-sabu dalam bungkus rokok Djarum Super;
1 (satu) paket ganja dalam sobekan kertas kado;
Dirampas untuk dimusnahkan.
1 (satu) buah handphone merk Venera warna putih SIM Card XL 081804438195;
Uang tunai sebesar Rp. 110.000,- (seratus sepuluh ribu rupiah);
Dirampas untuk negara.
1 (satu) unit sepeda moyor Yamaha Vega ZR tahun 2010 warna hitam Nopol AD
2164 QU warna hitam beserta STNKnya;
Dikembalikan kepada Agung Aribowo;
4. Menetapkan agar Terdakwa Eko Ruanto alias Eko bin Parno Mulyono dibebani
membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus).
Pada persidangan tanggal 2 Januari 2014, Penasehat hukum Terdakwa membacakan Pledoi
yang pada kesimpulannya Terdakwa mohon keringanan hukuman karena Terdakwa
menyesali perbuatannya dan Terdakwa masih muda serta masih mempunyai masa depan
yang masih panjang, selain itu Terdakwa belum pernah dihukum dan Terdakwa adalah
korban peredaran narkoba.
Majelis Hakim pada sidang tanggal 20 Januari 2014 membacakan putusan Majelis yang amar
putusannya sebagai berikut :
PUTUSAN :
Mengadili :
1. Menyatakan Terdakwa Eko Ruanto alias Eko bin Parno Mulyono telah terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Secara tanpa hak atau melawan
hukum memiliki Narkotika Golongan I dan Penyalah gunaan Narkotika Golongan I bagi
diri sendiri”;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4
(empat) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah)
dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana penjara
selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa akan
dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
1 (satu) buah plastik kecil berisi sabu-sabu dalam bungkus rokok Djarum Super;
1 (satu) paket ganja dalam sobekan kertas kado;
Dirampas untuk dimusnahkan.
1 (satu) buah handphone merk Venera warna putih SIM Card XL 081804438195;
Uang tunai sebesar Rp. 110.000,- (seratus sepuluh ribu rupiah);
Dirampas untuk negara.
1 (satu) unit sepeda moyor Yamaha Vega ZR tahun 2010 warna hitam Nopol AD
2164 QU warna hitam beserta STNKnya;
Dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Agung Aribowo tersebut melalui Terdakwa;
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,-
(dua ribu lima ratus rupiah);
Mengetahui
Kepala Kantor Advokat