Anda di halaman 1dari 3

LAW OFFICE

AGNES LORENTINA SEMBIRING & PARTNERS


Jl. Jamin Ginting No.2 Medan Baru

REPLIK
Dalam Perkara No:44/PDT.G/2020/PERADILAN SEMU/HK.USU/MDN

Antara

INDRA WAHYUDI Sebagai PENGGUGAT;

MELAWAN

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA – III (PERSERO) KEBUN BANDAR BETSY


Sebagai TERGUGAT – I;

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA – III (PERSERO) sebagai TERGUGAT – II;

Medan, 8 Juni 2020

Dengan hormat,

Penggugat melalui Kuasanya mengajukan Replik atas Eksepsi & Jawaban dari Tergugat I dan Tergugat
II pada 1 Juni 2020;

Bahwa Penggugat tetap bertahan dengan dalil-dalil dalam gugatan dan secara mutatis mutandis dianggap
satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam Replik ini, sehingga tidak perlu diulangi;

Bahwa Penggugat secara tegas menolak seluruh dalil Tergugat I dan Tergugat II dalam jawaban dan
eksepsinya, kecuali ada hal-hal yang secara tegas diakui oleh Penggugat:

DALAM EKSEPSI :

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II untuk selanjutnya disebut Para Tergugat dalam jawabannya telah
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Gugatan Penggugat Eror In Persona;

- Penggugat Tidak Mempunyai Legal Standing;

- Exception Obscuur Libel (Gugatan Penggugat Kabur);

Bahwa Tergugat II sendiri telah mengakui bahwa Tergugat I merupakan bagian dari Tergugat II dan
merupakan menjadi tanggungjawab dari Tergugat II, Penggugat dalam perkara a quo mengajukan Gugatan
kepada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA – III (PERSERO) KEBUN BANDAR BETSY sebagai
Tergugat - I bukan KEBUN BANDAR BETSY seperti dalam Eksepsi dan Jawaban Para Tergugat;

Bahwa Penggugat berada dibawah management dari Tergugat I yang berada Desa Bandar Betsy,
Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, dimana Penggugat melaksanakan tugas pokoknya sebagai
Penderes/Penyadap pohon Karet dan mengumpulkan getah karet milik Para Tergugat;

Bahwa oleh karena Tergugat I merupakan bagian dari Tergugat II, maka keberatan/eksepsi Para
Tergugat tersebut harus ditolak dan tidak perlu dipertimbangkan dalam perkara ini;

Bahwa selanjutnya perihal Penggugat Tidak Mempunyai Legal Standing menurut hemat Penggugat
telah memasuki pokok perkara karena memerlukan pembuktian sehingga tidak tepat diajukan dalam Eksepsi,
karenanya sangat berdasar dan beralasan hukum bagi majelis hakim untuk ditolak;
Bahwa selanjutnya perihal Gugatan Penggugat Kabur (Exceptio Obscuur Libel) menurut hemat
Penggugat juga telah memasuki pokok perkara karena memerlukan pembuktian sehingga tidak tepat
diajukan dalam Eksepsi, karenanya sangat berdasar dan beralasan hukum bagi majelis hakim untuk ditolak;

Bahwa apabila diperhatikan Dalil Eksepsi yang diajukan Para Tergugat tersebut di atas dengan alasan-
alasan sebagaimana dikemukakan di dalam Jawabannya tersebut, tidak satu pun alasan-alasan yang diajukan
Para Tergugat Yang Relevan untuk mendukung Dalil Eksepsi dalam kaitannya dengan Dasar Gugatan tersebut;

Bahwa dari uraian Penggugat tersebut diatas, maka Eksepsi Para Tergugat harus ditolak untuk
seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA

Bahwa Penggugat tetap bertahan dengan dalili-dalil dalam gugatan maupun bantahan terhadap dalil
eksepsi dan secara mutatis mutandis tetap dianggap satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam replik ini,
sehingga tidak perlu diulangi lagi;

Bahwa Penggugat secara tegas menolak seluruh dalil Para Tergugat, kecuali ada hal-hal yang secara
tegas diakui oleh Penggugat dibawah ini :

1. Bahwa Tergugat II telah membenarkan dalil Penggugat di dalam Eksepsinya pada bahagian halaman 2
pada point pertama dalam Eksepsi, yang menyatakan bahwa Tergugat I juga merupakan bagian atau unit
usaha pengelolaan Sawit dan Karet yang dibawah pengelolaan dan Management dari Tergugat II;

2. Bahwa Para Tergugat dalam halaman 7 Dalam Pokok Perkara Point 3 yang menyatakan “ Bahwa tidak
benar dalil yang dikemukan oleh Penggugat yang menyatakan bahwasanya Penggugat telah di
intimidasi oleh pihak keamanan/Security untuk mengakui kesalahannya yang IKUT MELAKUKAN
PENGGELAPAN GETAH….dst”, Bagaimana Penggugat ikut melakukan Pengelapan/Pencurian
Getah Milik Para Tergugat, dimana Penggugat sendiri sedang TIDAK MASUK KERJA dan di
serapkan kepada rekan Penggugat, karena Penggugat ada acara keluarga di Kisaran, dimana
Penggugat pergi bersama keluarga, sehingga hal ini Para Tergugat jelas telah memaksakan kehendak
kepada Penggugat dengan hanya berdasarkan cerita dari rekan Penggugat yang tertangkap tangan dalam
pencurian getah milik Para Tergugat, hingga melakukan intimidasi kepada Penggugat dengan menakut –
nakuti Penggugat dan Para Tergugat (ic. Pak Aliman) meminta Penggugat untuk membuat surat
Pengunduran diri sesuai dengan ejaan yang di ucapkan oleh Pak Aliman;

3. Bahwa Para Tergugat telah membenarkan ada proses Mediasi yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Simalungun dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan telah memberikan ajuran No.
560/56/23.4/2018, tanggal 05 Desember 2018 yang salah satunya menyebutkan “agar pengusaha
memperkerjakan kembali pekerja/buruh seperti sedia kala” Namun Para Tergugat tidak ada
mengindahkan atau menghormati dan melaksanakan proses yang telah sesuai dengan amanat dalam
Undang – Undang Ketenagakerjaan serta Undang – Undang Tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial;

4. Bahwa Para Tergugat yang merupakan salah satu Perseroan Terbatas Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), semestinya menjadi contoh bagi Perseroan Terbatas yang lainnya dengan menghormati dan
melaksanakan sesuai dengan Anjuran yang telah dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kabupaten Simalungun, dan menjalankan Program Pemerintah Republik Indonesia sebagaimana diatur
dalam Pasal 151 ayat (1) Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, yang
menyebutkan “Pengusaha, Pekerja/buruh, serikat pekerja/serokat buruh dan Pemerintah dengan
segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja ” Namun Para
Tergugat hanya berdasarkan cerita dari rekan Penggugat yang tertangkap tangan melakukan
pencurian getah dimana Penggugat sedang berada diluar kota harus di PHK dengan dasar di paksa
melakukan surat pengunduran diri, hal ini jelas merupakan tindakan kesewenang-wenangan dan
melanggar ketentuan hukum karena tanpa didasari oleh ketentuan hukum yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia khususnya yang menyangkut tentang ketenagakerjaan;

2
5. Bahwa dalil Para Tergugat perihal Penggugat telah menerima haknya berupa Uang Penghargaan Masa
Kerja (UPMK), merupakan dalil yang membenarkan bahwa Para Tergugat merupakan Perseroan
Terbatas Badan Usaha Milik Negara yang TIDAK MENGHORMATI PROSES HUKUM yang
berlaku di Negara Republik Indonesia dengan kesewenangannya tidak menjalankan anjuran dari
Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Simalungun serta Proses Persidangan Pengadilan
Hubungan Industrial yang sedang berjalan Di Pengadilan Semu Fakultas Hukum, dengan
menstransfer sejumlah uang ke rekening Penggugat tanpa lebih dahulu menunggu putusan/hasil
proses hukum yang dilakukan Penggugat sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia;

Bahwa dengan uraian Penggugat tersebut diatas jelas terbukti dan merupakan fakta didalam persidangan
Para Tergugat telah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum khususnya Undang-
Undang tentang ketenagakerjaan, sehingga sangat berdasar bagi Majelis Hakim untuk mengesampingkan dan
menolak seluruh dalil Para Tergugat tersebut ;

Demikian REPLIK ini diajukan, atas perhatian dan pertimbangannya diucapkan terima kasih.

Medan, 8 Juni 2020


Hormat kami
Penggugat (INDRA WAHYUDI)
Kuasanya

AGNES LORENTINA SEMBIRING, S.H

Anda mungkin juga menyukai