DENGAN
TENTANG
PELAYANAN SKRINING PENDENGARAN (TES OAE) PADA BAYI BARU LAHIR
Pada hari ini Rabu, tanggal 01, bulan Agustus, Tahun Dua Ribu Delapan belas, bertempat di
Gianyar, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Dr. Wayan Sri Wahyuni : Direktur Rumah Sakit Umum Ari Canti,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Direktur Rumah Sakit Umum Ari
Canti, berkedudukan di Jl.Raya Mas Ubud,
Gianyar. Telp (0361) 974573,
081337221122, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA
Kedua belah pihak dalam hal ini menyatakan telah sepakat untuk menandatangani perjanjian
kerjasama pengoperasian Alat Skrining pendengaran yaitu (Otoacostic Emission), dengan
ketentuan sebagai berikut:
PihakPertama……...............
Paraf
PihakKedua……………….......
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Kerjasama ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
khususnya yang memerlukan pemeriksaan pendengaran secara cepat dan tepat. Dengan
terselenggaranya pelayanan di rumah sakit ini, maka kemampuan hasil diagnose dapat lebih
dioptimalkan di PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 4
HARGA PELAYANAN PEMERIKSAAN
Pasal 5
PEMBAGIAN HASIL PENDAPATAN
PihakPertama……...............
Paraf
PihakKedua……………….......
Pasal 6
JANGKA WAKTU KERJASAMA
Pasal 7
FORCE MAJEURE
1. Kedua belah pihak setuju bahwa yang dimaksud dengan force majeure sebagaimana
tersebut dalam pasal ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi jalannya pelaksanaan
kontrak, pengadaan barang, keselamatan alat seperti: bencana alam, gempa bumi,
pemogokan, huru-hara, kebakaran, tindakan pemerintah dibidang moneter yang
merupakan keputusan resmi dari pemerintah, peperangan didalam negeri, epidemi serta
lain sebagainya yang mengakibatkan tertundanya/terhentinya pekerjaan atau
mengakibatkan terjadinya kerusakan alat.
2. Apabila terjadi force majeure yang mengakibatkan tertundanya/terhentinya pekerjaan
atau kerusakan alat, maka dalam jangka waktu 3X24 jam PIHAK PERTAMA harus sudah
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan bilamana PIHAK KEDUA tidak
memberiahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA telah menyetujuinya.
3. Dalam keadaan force majeur, kedua belah pihak tidak akan mengajukan tuntutan
apapun.
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan kerjasama ini maka akan dilakukan penyelesaian atas musyawarah dan
mufakat.
2. Hasil dari musyawarah dan mufakat akan dibuatkan amandemen.
3. Apabila penyelesaian atas dasar musyawarah dan mufakat tidak berhasil maka kedua
belah pihak sepakat untuk menetapkan Pengadilan Negeri Gianyar sebagai Domisili
Hukum.
Pasal 9
PENUTUP
1. Apabila terjadi penarikan alat/penjualan alat seperti yang dimaksud dalam pasal 7 atau
telah berakhirnya perjanjian kerjasama ini, maka barang-barang selain alat
perlengkapan yang berasal dari PIHAK KEDUA, tetap menjadi milik PIHAK KEDUA.
2. Surat Menyurat dalam perjanjian ini bila perlu dialamatkan ke:
PIHAK PERTAMA : RSUD Ari Canti Gianyar
PihakPertama……...............
Paraf
PihakKedua……………….......
Jalan Ciung Wenara No.2 Gianyar
PIHAK KEDUA : CV. Power Hearing Bali
Jl.Gatot Subroto Timur No.260, Denpasar
3. Apabila dianggap perlu akan dikehendaki kedua belah pihak, perjanjian kerjasama ini
dapat dilengkapi dengan perjanjian dan aturan pelaksanaannya.
Surat perjanjian kerjasama ini dibuat rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah diberi materai cukup dan diparaf setiap halaman oleh kedua belah pihak.
PihakPertama……...............
Paraf
PihakKedua……………….......