Anda di halaman 1dari 10

PUTUSAN NOMOR 317/PDT.

G/2019/PN PBR

Fathurrohman (2000024290)

A. Identitas Para Pihak


1. Identitas Penggugat (tingkat pertama)
SAID MOHD TAUFIK, bertempat tinggal di Sei Betung Nomor 48, RT 03, RW
02, Desa/Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Provinsi Riau.
2. Identitas Tergugat (tingkat pertama)
IRMAN, bertempat tinggal di Jalan Wonosari Perumahan Indriyani 2 (dua)
RT.002, RW.008, Kel. Tangkerang Tengah, Kec. Marpoyan Damai, Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau.
3. Identitas Kuasa Hukum
a. Kuasa Hukum Penggugat (tingkat pertama)
JONI HUTABARAT, S.H., Advokat pada Kantor Hukum JONI
HUTABARAT, S.H. & PARTNERS yang beralamat di Jalan Terantang Gg.
Sungkai No. 5, Pekanbaru, Kel. Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki
Pekanbaru-Riau.
b. Kuasa Hukum Tergugat (tingkat banding)
M. AMIEN SUBAYANG, S.H., Advokat/Pengacara pada Kantor Hukum
Law Office M. AMIEN SUBAYANG, S.H.& ASSOCIATES yang
beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 125 Lt. III Kel. Tangkerang Selatan,
Kota Pekanbaru.
4. Identitas Majelis Hakim
a. Majelis Hakim Tingkat Pertama
Mangapul, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua Majelis, Estiono, S.H., M.H.
dan Iwan Irawan, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota.
b. Majelis Hakim Tingkat Banding
Khairul Fuad, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis, Iman Gultom,
S.H., M.H. dan Aswijon, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim
Anggota.
c. Majelis Hakim Tingkat Kasasi
Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua
Mahkamah Agung sebagai Hakim Ketua Majelis, Dr. Drs. Muhammad
Yunus Wahab, S.H., M.H., dan Dr. Rahmi Mulyati, S.H., M.H., Hakim-
hakim Agung sebagai Hakim Anggota.
5. Identitas Panitera
a. Panitera Pengganti Tingkat Pertama
Dita Triwulany, S.H.
b. Panitera Pengganti Tingkat Banding
Bahari Siregar, S.H.
c. Panitera Pengganti Tingkat Kasasi
Arief Sapto Nugroho, S.H., M.H.
B. Kasus Posisi
Berdasarkan pada surat gugatan penggugat, maka kasus posisi dari perkara a quo adalah
bahwa antara PENGGUGAT sebagai pelaksana pekerjaan tanah timbun dengan
TERGUGAT Sdr. IRMAN sebagai pemberi Pekerjaan telah melakukan perbuatan hukum
berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Surat Perjanjian kontrak Kerja,
tanggal 2 Januari 2019. Sekitar awal bulan Desember 2018 teman TERGUGAT
menghubungi PENGGUGAT dan menawarkan pekerjaan Penimbunan tanah dan
kemudian PENGGUGAT (Mohd. Said Taufik) membuat penawaran harga. Untuk
melanjutkan pembicaran, pada tanggal 2 Januari 2019 TERGUGAT menyuruh
PENGGUGAT datang ke kantor PT. CAHAYA MARWAH SEJAHTERA Kota Pekanbaru
untuk meneken kontrak proyek penimbunan tanah di lokasi Jalan Rimbo Panjang,
Kabupaten Kampar, setelah sampai dikantor tersebut pegawai TERGUGAT mengetik
Surat Perjanjian Kontrak Kerja kemudian ditanda tangani oleh para pihak. PENGGUGAT
dan TERGUGAT telah sepakat kerja sama dalam proyek penimbunan tanah dilokasi jalan
Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, dengan nilai harga kontrak sebesar Rp.
410.000.000,- (empat ratus sepuluh juta rupiah) dengan masa kerja 30 (tiga puluh) hari
kalender dimulai 7 hari setelah tanggal 2 Januari 2019. Kemudian untuk melaksanakan
pekerjaan diatas, TERGUGAT telah menyetorkan Uang muka atau down payment
sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada PENGGUGAT. Pada hari
kelima setelah bekerja tepatnya pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2019 ada orang yang
komplein/keberatan atas tanah tersebut kepada pengawas/mandor PENGGUGAT
sehingga pekerjaan terhenti. PENGGUGAT juga telah beberapa kali menemui
TERGUGAT untuk membicarakan masalah kerugian akibat terhentinya pekerjaan
penimbunan tanah dan masalah uang operasional yang telah dikeluarkan
PENGGUGATnamun TERGUGAT hanya menjanjikan akan menyelesaikan
permasalahan tersebut. Karena tidak ada kejelasan dari TERGUGAT, kemudian
PENGGUGAT juga pernah mensomasi TERGUGAT melalui Kuasa hukum sebanyak 2
(dua) kali namun belum ada jawaban dan tanggapan dari TERGUGAT, dengan demikian
perbuatan TERGUGAT tersebut jelas wanprestasi/ingkar janji dan membawa kerugian
kepada PENGGUGAT. Dalam rangka memenuhi kewajiban hukumnya PENGGUGAT
sebagai pelaksana pekerjaan penimbunan proyek tanah timbun, maka PENGGUGAT
telah mengeluarkan biaya yang cukup banyak diantaranya:
 Untuk biaya operasional dan persiapan penimbunan tanah sebesar Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
 Pembuatan jembatan jalan masuk sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta
rupiah);
 Gaji pengawas dan penjagaan alat berat di lokasi pekerjaan sebesar Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah);
 Sewa alat berat sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah);
 Sewa armada dan dump truk 10 (unit) sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta
rupiah);
 Biaya operasional PENGGUGAT selama proses proyek penimbunan tanah Rp.
15.000.000,- (lima belas juta rupiah);
 Biaya pengawas lapangan bulan ke 2 (dua) sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas
juta rupiah);
 Fee PENGGUGAT dari hasil pekerjaan 30% dari total biaya yang dikeluarkan
PENGGUGAT sebesar Rp. 46.500.000,- (empat puluh enam juta lima ratus ribu
rupiah);
Dengan demikian total kerugian keseluruhan Rp. 201.000.000,- (dua ratus satu juta
rupiah) dikurangi uang muka Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sehingga kerugian
yang dialami PENGGUGAT sebesar Rp. 151.500.000,- (seratus lima puluh satu juta
rupiah) oleh karena biaya sejumlah tersebut diatas nyata-nyata telah dikeluarkan
PENGGUGAT sebagai pelaksana kerja sekaligus pemodal, maka sudah sewajarnya
menurut hukum TERGUGAT membayar kerugian secara tunai dan seketika kepada
PENGGUGAT. Dengan terhentinya pekerjaan penimbunan tanah mengakibatkan
PENGGUGAT sama sekali tidak dapat lagi keuntungan materiil sebesar Rp.
123.000.000,- (seratus dua puluh tiga juta rupiah) yang diharapkan dari proyek a quo,
maka PENGGUGAT berhak berdasarkan hukum menuntut
kompensasi proyek a quo. Dengan adanya masalah yang dialami oleh PENGGUGAT
sebagaimana yang dikemukakan diatas, telah mengganggu ketenangan PENGGUGAT
dan merusak nama baik serta Reputasi PENGGUGAT dikalangan rekan dan dunia bisnis,
dan jika dinilai dengan materi adalah sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang
demi hukum haruslah dibayar tunai dan seketika kepada PENGGUGAT.
C. Inti Gugatan
Bahwa berdasarkan posita yang telah diuraikan dalam surat gugatan, maka kemudian inti
dari gugatan sebagaimana yang dijelaskan dalam petitum antara lain:
PRIMER
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT
dalam perkara ini;
3. Menyatakan sah menurut hukum Surat Perjanjian Kontrak Kerja tertulis antara
TERGUGAT dengan PENGGUGAT yang telah di tandatangani masing-masing
pihak diatas materai cukup tertanggal 2 Januari 2019;
4. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan wanprestasi/ingkar janji
karena tidak mau membayar kerugian kepada PENGGUGAT dan terhentinya
pekerjaan penimbunan tanah yang yang seharusnya menjadi tanggung jawab
TERGUGAT;
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian kepada PENGGUGAT
sebesar Rp. 151.500.000,- (seratus lima puluh satu juta rupiah) secara tunai
sekaligus;
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kepada PENGGUGAT kerugian
Materiil berupa keuntungan yang seharusnya didapat oleh PENGGUGAT
sejumlah Rp. 123.000.000,- (seratus dua puluh tiga juta rupiah);
7. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian Immateriil yang diderita
oleh PENGGUGAT akibat wanprestasi atau cedera janji yang dilakukan oleh
TERGUGAT dengan uang adalah sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) secara tunai/sekaligus;
8. Menghukum TERGUGAT untuk membayar total kewajiban materiil dan
Immateriil kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 374.500.000,- secara tunai/
sekaligus;
9. Menghukum TERGUGAT membayar uang paksa/dwangsom kepada
PENGGUGAT sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), untuk setiap hari atas
keterlambatan pembayaran ganti kerugian materiil maupun immaterial terhitung
sejak putusan hakim mempunyai kekuatan hukum tetap dalam perkara ini;
10. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu/Uit Voerbaar
bij Voeraad, meskipun TERGUGAT melakukan upaya hukum banding, kasasi
atau Verzet;
11. Menghukum TERGUGAT untuk mematuhi isi putusan perkara a quo;
12. Menghukum TERGUGAT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
Perkara ini.
SUBSIDER
Akan tetapi, apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru dan/atau Majelis hakim
yang memeriksa dan memutuskan perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang adil
dan bijaksana.
Studi Putusan/Analisa Kelompok terhadap Putusan

a. Kesesuaian surat gugatan


Bahwa berdasarkan pasal 8 ayat (3) Rv, isi surat gugatan antara lain memuat identitas
para pihak, dasar gugatan (posita), dan tuntutan (petitum). Dalam putusan Nomor
317/Pdt.G/2019/PN Pbr, dimuat terkait hal-hal tersebut yaitu identitas para pihak dimana
PENGGUGAT sebagai pelaksana pekerjaan tanah timbun dan TERGUGAT Sdr. IRMAN
sebagai pemberi Pekerjaan, selanjutnya dasar gugatan (posita) juga telah diuraikan secara
rinci sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi, dan tuntutan (petitum) juga telah
dicantumkan baik primer maupun subsidernya. Oleh karena itu, surat gugatan telah sesuai
dengan ketentuam yang ada.
b. Kesesuaian gugatan
Dalam petitum gugatan poin keempat disebutkan “Menyatakan TERGUGAT telah
melakukan perbuatan wanprestasi/ingkar janji karena tidak mau membayar kerugian
kepada PENGGUGAT dan terhentinya pekerjaan penimbunan tanah yang yang
seharusnya menjadi tanggung jawab TERGUGAT”. Wanprestasi dijelaskan dalam pasal
1238 KUHPerdata bahwa debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan
akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini
mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan.
Kemudian menurut posita gugatan poin sembilan menyebutkan bahwa “…PENGGUGAT
juga pernah mensomasi TERGUGAT melalui Kuasa hukum sebanyak 2 (dua) kali namun
hingga Surat Gugatan ini diajukan belum ada jawaban dan tanggapan dari
TERGUGAT…”. Maka berdasarkan hal-hal tersebut, gugatan telah sesuai dengan fakta-
fakta yang terjadi. Sebagaimana adanya Surat Perjanjian Kontrak Kerja tertanggal 02
Januari 2019 yang menjadi perikatan antara kedua pihak dan adanya somasi yang
diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat, maka dari itu gugatan tersebut telah sesuai
dengan klasifikasi perbuatan wanprestasi.
c. Kesesuaian pembelaan/jawaban
Tergugat kemudian memberikan jawaban pembelaannya pada 22 April 2020, yaitu:
DALAM KONPENSI
DALAM POKOK PERKARA (VERWEERTEN PRINCIPALE)
1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh argumen/dalil-dalil yang diajukan
penggugat dalam gugatannya kecuali terhadap nilai-nilai yang diakui secara tegas
oleh Tergugat.
2. Bahwa terkait dalil gugatan Penggugat pada point No. 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 benar
adanya dan tak perlu ditanggapi.
3. Bahwa tidak benar dan tidak sependapat dengan dalil Penggugat pada poin 7 yang
menyatakan bahwa pada hari ke lima setelah bekerja tepatnya pada hari Rabu Tanggal
15 Januari 2019, ada orang yang komplain/ keberatan atas tanah tersebut kepada
Pengawas/Mandor Penggugat sehingga pekerjaan terhenti.
Bahwa perlu Tergugat tegaskan dimana setelah terhentinya pekerjaan pada hari
kelima tersebut, Tergugat menyuruh Penggugat untuk menarik alat berat dari
lokasi pekerjaan dan melanjutkan pekerjaan tersebut diareal lain milik
Tergugat, artinya alat berat tersebut tidak menganggur/ tidak terhenti dan dalil
Penggugat tersebut tidaklah berdasar dan mengada-ada.
4. Bahwa dalil Penggugat pada poin 8 yang menyatakan bahwa Penggugat juga telah
beberapa kali menemui Tergugat untuk membicarakan masalah kerugian akibat
terhentinya pekerjaan penimbunan tanah, dst.
Bahwa pekerjaan yang dikerjakan oleh Penggugat tidak pernah terhenti sesuai
dengan porsi uang DP yang telah diterima oleh Penggugat sesuai dengan poin
no. 4 diatas, untuk itu dalil tersebut tidak perlu ditanggapi.
5. Bahwa dalil Penggugat pada poin no. 9 yang menyatakan Penggugat pernah
mensomasi Tergugat sebanyak 2 (dua) kali, namun tidak ada jawaban dari Tergugat.
Bahwa Tergugat tidak pernah mendapatkan surat Somasi dari Penggugat,
mungkin Somasi tersebut salah alamat sehingga Tergugat tidak pernah
menerimanya, dan untuk apa Tergugat menanggapinya dan itu adalah
perbuatan yang sia-sia.
6. Bahwa dalil Penggugat pada poin no. 10 yang menyatakan bahwa Penggugat telah
mengeluarkan biaya yang cukup banyak diantaranya :
 Untuk biaya operasional dan persiapan penimbunan tanah sebesar Rp.
10.000.000 (Sepuluh juta rupiah).
Bahwa angka ini tidak benar adanya dan tidak perlu ditanggapi.
 Pembuatan jembatan jalan masuk sebesar Rp. 15.000.000 (Lima belas juta
rupiah).
Bahwa biaya sebesar ini tidak masuk akal, karena pembuatan jembatan
yang dibuat hanya 8 batang pohon kelapa dan apabila dihitung hanya
menghabiskan uang Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah).
 Gaji Pengawas dan Penjagaan alat berat dilokasi pekerjaan sebesar Rp.
20.000.000 (Dua puluh juta rupiah).
Bahwa biaya sebesar ini tidak masuk akal, karena pekerjaan hanya satu
minggu dan apabila ditotal gaji Pengawas selama satu minggu sebesar
Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah) dan gaji Penjagaan selama satu minggu
sebesar Rp.3.000.000 (Tiga juta rupiah).
 Sewa alat berat sebesar Rp. 40.000.000 (Empat puluh juta rupiah).
Bahwa berhubung pekerjaan yang dikerjakan hanya satu minggu maka
sewa alat beratnya dibayar separoh, yakni sebesar Rp. 20.000.000 (dua
puluh juta rupiah).
 Sewa armada dan truck 10 unit sebesar Rp. 40.000.000 (empat puluh juta
rupiah).
Bahwa pekerjaan penimbunan tanah/ sirtu baru penyiraman sepanjang
jalan lebih kurang 600 m dengan lebar 5 m dan belum sampai ke lokasi
tanah milik Tergugat, maka taksiran biaya sebesar Rp. 12 000.000 (Dua
belas juta rupiah) dan dalil tersebut adalah dalil yang dibuat-buat dan
Tergugat akan buktikan dilapangan pada saat sidang lapangan.
 Biaya operasional Penggugat selama penimbunan tanah sebesar
Rp.15.000.000 (Lima belas juta rupiah).
Bahwa dalil tersebut tidak bisa Tergugat terima karena pekerjaan baru
berjalan satu minggu dan dalil tersebut mengada-ada dan tidak perlu
dipertimbangkan.
 Biaya Pengawas Lapangan bulan ke-2 sebesar Rp. 15.000.000 (Lima belas
juta rupiah).
Bahwa dalil tersebut adalah memutar balikkan fakta, bahwa mana ada
biaya Pengawas Lapangan bulan ke-2, sementara pekerjaan cuma satu
minggu, untuk itu dalil tersebut harus dikesampingkan.
 Fee Penggugat dari hasil pekerjaan 30% dari total biaya yang dikeluarkan
Penggugat sebesar Rp. 46.500.000 (Empat puluh enam juta lima ratus ribu
rupiah).
Bahwa dalil tersebut harus dikesampingkan, karena pekerjaan baru
berjalan satu minggu dan belum selesai, maka fee tidak masuk akal
diterima oleh Penggugat untuk dalil tersebut tidak perlu ditanggapi.
Bahwa dengan demikian total uang yang telah dikeluarkan oleh
Penggugat atas proyek tersebut sebesar Rp. 45.000.000 (empat puluh
lima juta rupiah) dan apabila dikurangi dengan uang atau DP yang telah
diterima oleh Penggugat sebesar Rp.50.000.000 (Lima puluh juta rupiah)
maka masih bersisa uang milik Tergugat sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta
rupiah) yang harus dikembalikan kepada Tergugat.
7. Bahwa dalil Penggugat pada poin 11 yang menyatakan bahwa dengan terhentinya
pekerjaan penimbunan tanah mengakibatkan Penggugat sama sekali tidak dapat lagi
keuntungan material, dst.
Bahwa sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Kerja pasal II ayat 2 yang
berbunyi : Jika terjadi permasalahan sehubungan area tanah yang ditimbun hal
tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab pihak Pertama (contoh : sengketa
tanah dan lain-lain). Untuk itu Tergugat perlu untuk menyelesaikan terlebih
dahulu kepada pihak yang mengklem dan Penggugat perlu kesabarannya untuk
menyetop sementara waktu pekerjaan tersebut sampai keadaan kondusip dan
hal tersebut telah disampaikan kepada Penggugat, namun tidak ada tanggapan
untuk itulah Tergugat tidak bisa melanjutkan pekerjaan tersebut atau status
Quo dan semua pembayaran ditiadakan, dan bahkan semua pekerjaan
Penggugat dilapangan dihentikan dan Penggugat tidak mengeluarkan biaya
apapun.
8. Bahwa dalil Penggugat poin 12 yang menyatakan bahwa dengan adanya masalah
yang dialami oleh Penggugat sebagaimana yang dikemukakan diatas, dst.
Bahwa dalil tersebut adalah resiko seorang pebisnis/kontraktor sebab tidak
semua pekerjaan mendapat jalan yang mulus dan tanpa rintangan bahwa disini
Tergugat juga merasa tercemar atau rugi atas proyek penimbunan tersebut
karena uang telah keluar sementara tanah yang ditimbun oleh Penggugat belum
sampai ke objek milik Tergugat.
9. Bahwa dalil Penggugat poin 13 yang menyatakan bahwa dengan adanya perbuatan
Wanprestasi/ingkar janji yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat maka
Tergugat haruslah dibebankan menurut hukum untuk membayar uang paksa/
dwangsom sebesar Rp. 1.000.000 perhari, dst.
Bahwa dalil tersebut harus dipertanyakan sebab pekerjaan penimbunan
terhenti baru satu minggu kerja dan uang telah diserahkan sesuai bobot
kerjanya Penggugat dan bahkan Penggugat harus mengembalikan uang sisa
sebesar Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah) kepada Tergugat, untuk itu dalil
Penggugat tersebut harus dikesampingkan.
10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, cukup berasalan hukum Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak dan mengeyampingkan
gugatan penggugat sekaligus menerima dan mengabulkan jawaban Tergugat untuk
keseluruhannya.
Dst.
Tergugat menjawab sesuai dengan gugatan yang dituliskan oleh Penggugat. Oleh karena
itu, jawaban dan pembelaan Tergugat tersebut sesuai dengan lingkup perkara a quo

Anda mungkin juga menyukai