Anda di halaman 1dari 4

SURAT GUGATAN

Palu, 01 Desember 2023

Hal : Gugatan Perdata


Lampiran :-

Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Negeri Palu

di
Palu

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Moh Farhat, S.H.,M.H Advokat.
Alamat : Jambu No. 13, Palu
Telp : (031)1234567

Berdasarkan surat kuasa tertanggal 1 November 2022, bertindak sebagai kuasa hukum untuk dan
atas:

Nama : Ny. Irmawati


No KTP : 08976544687896
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Kijang No. 21, Palu

Dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasa hukumnya
tersebut hendak menandatangani dan mengajukan surat gugatan, selanjutnya akan disebut
sebagai Penggugat.

Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan terhadap:

Nama : Tn.Adiguna
No KTP : 09684725375869
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jalan Cendana No. 2 Palu

Yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat.


Adapun mengenai duduk persoalannya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa, Pada tanggal 25 November 2022, PENGGUGAT dan TERGUGAT Telah
mengadakan kerja sama dalam menjalankan bisnis jual beli kendaraan bermotor atas
nama PT. Fadhli Motor yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2023 Berdasarkan
Perjanjian Kerja sama No 11/XI-NO/IV/2023 (selanjutnyadisebut "Perjanjian"),
Perjanjian mana telah menempatkan PENGGUGAT sebagai Manager di PT. Fadhli
Motor (Bukti P-1);
2. Bahwa, berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Manager di PT.
Fadhli motor bekerja dan mengabdi selama 10 tahun sesuai kontrak kerja dan tiap Bulan
berhak menerima Honorarium (selanjutnya disebut **Honorarium");
3. Bahwa berdasarkan Pasal Pasal 10 ayat 1Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Manager
memperoleh Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp Rp.9.000.000,- (Sembilan juta
rupiah) Pada tanggal 25 Januari 2023.
4. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, pembayaran Honorarium yang menjadi
hak PENGGUGAT tersebut terhitung akan dilakukan oleh TERGUGAT Mulai tanggal
25 Januari 2023.
5. Bahwa sampai pada tanggal 25 Januari 2023 PENGGUGAT telah melaksanakan seluruh
pekerjaannya yang merupakan kewajiban PENGGUGAT kepada TERGUGAT sesuai
dengan Perjanjian;
6. Bahwa dengan telah dilaksanakannya seluruh kewajiban PENGGUGAT tersebut, maka
berdasarkkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian PENGGUGAT berhak untuk menerima
pembayaran Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp. 9.000.000,- (Sembilan juta
rupiah);
7. Bahwa, untuk melaksanakan kewajiban pembayaran Honorarium dari TERGUGAT
kepada PENGGUGAT tersebut, maka TERGUGAT belum melaksanakan kewajibanya
untuk membayar honorarium adalah sebesar Rp.9.000.000,- (Sembilan juta rupiah);
8. Bahwa, pada tanggal. TERGUGAT telah mengajukan permohonan keringanan
Pembayaran Honorarium kepada PENGGUGAT berdasarkan surat nomor 1- C012-bbt
Pada tanggal 27 Januari 2023 "permohonan keringanan Pembayaran Honorarium", yang
pada intinya berisi (Bukti P-2):
i. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT memiliki kewajiban Pembayaran
Honorarium kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 9.000.000.- (sembilan juta rupiah).
ii. Janji TERGUGAT untuk membayar kewajiban TERGUGAT tersebut kepada
PENGGUGAT paling lambat tanggal 30 Januari 2023;

9. Bahwa, berdasarkan surat permohonan penangguhan waktu Pembayaran Honoraium dari


TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT secara lisan telah
menyetujui permohonan TERGUGAT untuk mengundurkan waktu Pembayaran
Honorarium sampai dengan tanggal 25 Februari 2023:
10. Bahwa, sampai dengan jangka waktu terakhir Pembayaran Honorarium tersebut diatas.
TERGUGAT ternyata tidak juga melaksanakan kewajibannya melakukan Pembayaran
Tahap Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT.
11. Bahwa, karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
PENGGUGAT telah melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera
melaksanakan seluruh kewajibannya tersebut yang antara lain berupa beberapa kali
teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis melalui surat (Buki P-3);
12. Bahwa, karena teguran - teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga dindahkan oleh
TERGUGAT, maka pada tanggal 26 Februari 2021 PENGGUGAT telah melayangkan
surat teguran keras (SOMASI) kepada TERGUGAT untuk melunasi kewajibannya
melaksanakan Pembayaran Pertama kali Honorarium (Bukti P-4);
13. Bahwa, ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan PENGGUGAT
tersebut juga tidak diindahkan oleh TERGUGAT, sehingga dengan demikian maka
TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari kewajibannya
kepada PENGGUGAT, terlebih lagi belakangan TERGUGAT telah berusaha untuk
menghindari PENGGUGAT dengan tidak dapat lagi dihubunginya TERGUGAT oleh
PENGGUGAT baik melalui telepon maupun di tempat kediamannya, sehingga dengan
demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari
kewajibannya melakukan pembayaran Pertama kali yang menjadi hak PENGGUGAT
berdasarakan Perjanjian;
14. Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian. yaitu
dengan tidak dilaksanakannya Pembayaran Pertama Kali Honorarium sebesar Rp.
9.000.000.- (Sembilan juta rupiah) yang harus sudah dibayarkan paling lambat
tanggal 25 Februari 2023, sehingga dengan Demikian wanprestasi tersebut telah
mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT atas honorarium sebesar Rp.9.000.000,-
(sembilan juta rupiah).
15. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan untuk
menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT memohon
agar Ketua Pengadilan Negeri Palembang menyatakan bahwa TERGUGAT telah
melakukan wanprestasi;
16. Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan demi menghindari
usaha TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaannya kepada pihak lain, maka
PENGGUGAT mohon agar dapat diletakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap I
(Satu) buah kendaraan roda dua merek HONDA tipeNC12A1CBFAT Nomor BPKB
0207120 Nomor STNK BG 64 UL milik TERGUGAT.
17. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih
dahulu (iutvoerbaarbijvoorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet:
18. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Palembang untuk menetapkan uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari yang harus dibayar TERGUGAT bila
lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan dalil-dalil yang sudah dikemukakan penggugat tersebut di atas, maka


dengan Ini Izinkanlah penggugat mengajukan permohonan kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan
Negeri Kota Palu agar berkenan kiranya memanggil para pihak pada suatu hari yang ditetapkan
untuk keperluan itu, memeriksa, mengadili serta memberikan keputusan dengan amarnya
berbunyi sebagai berikut:

Primair:

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam
perkara ini;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakan atas
sebuah kendaraan roda dua merek HONDA tipeNC12A1CBF ATNomor BPKB 0207120
Nomor STNK BG 64 UL atas nama TERGUGAT:
4. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
5. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan Pembayaran Honorarium Pertama sebesar
Rp. 9.000.000,- (Sembilan juta rupiah) kepada PENGGUGAT secara tunai:
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi putusan
perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap:
7. Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT:
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaarbijvoorraad) meskipun
ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet:

Subsidair:

Apabila Pengadilan Negeri Palu berpendapat lain, maka dalam peradilan yang baik mohon
keadilan yang seadil adilnya (ex aequo et bono).
Hormat Kuasa Hukum Penggugat

Moh.Farhat, S.H.,MH

Anda mungkin juga menyukai