Anda di halaman 1dari 4

SURAT GUGATAN

Palembang, 26 Desember 2021

Nomor : 212/G-PDT/2022/PN.PLG
Hal : Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi)

Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Palembang
Jalan Kapten A. Rivai No.16
Palembang

Dengan Hormat ,
yang bertanda tangan di bawah ini :

Putri Novita Sari, S.H.,M.H, Unsu.,S.H., M.H., Muhammad Refansyah, S.H.,M.H. Kami
yang merupakan Advokat pada kantor hukum “ PUREE & PARTNER” yang beralamat di
JL. Putri Kembang Dadar Nomor 10, kota Palembang, Indonesia. Berdasarkan surat
kuasa khusus nomor: 350/Pdt-SK/XII/ PUREE & PARTNERS/2021 tertanggal 25
Desember 2021 (Lampiran I) (Dianggap telah di lampirkan), ini bertindak untuk dan atas
nama :
MUHAMMAD RIKY ALMAHDI. umur 27 tahun, agama islam, pendidikan lulus Strata –
1, pekerjaan wiraswasta Jl. Boulevard Citra Grand City, Talang Klp., Kec. Alang-Alang
Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151.
Selanjutnya di sebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini Mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap :


RAIHAN KHALIS FAHLEVI, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan lulus S 1,
pekerjaan wiraswasta, alamat Jalan Kartini No.8, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil, Kota
Palembang, Sumatera Selatan
Selanutnya disebut sebagai TERGUGAT.

Adapun mengenai duduk perkaranya adalah sebagai berikut :


1. Bahwa PENGGUGAT adalah seorang warga sipil yang memiliki usaha yang cukup
besar dan juga pegawai.
2. Bahwa PENGGUGAT ingin menjual salah satu asset property nya yaitu sebuah
mobil Alpard di media sosial yaitu Facebook.
3. Bahwa pada tanggal 9 November 2021 PENGGUGAT mengupload foto mobil
Alpard milik PENGGUGAT di akun Facebook pibadi PENGGUGAT untuk di jual
dengan link
https://www.facebook.com/muhammad.rizkyalmahdi.900388?mibextid=LQQJ4d.
4. Bahwa TERGUGAT menghubungi PENGGUGAT melalui Facebook pribadi
TERGUGAT dan menyatakan hendak membeli mobil tersebut.
5. Bahwa TERGUGAT menghubungi PENGGUGAT melalui akun pribadi Facebook
TERGUGAT dan menayakan kekurangan serta kelebihan mobil yang di jual
PENGGUGAT.
6. Bahwa PENGGUGAT meberikan nomor Whatsapp PENGGUGAT kepada
TERGUGAT agar TERGUGAT menghubungi PENGGUGAT melalui nomor
Whatsaap tersebut agar lebih mudah bernegosiasi prihal harga dan lain – lain.
7. Bahwa TERGUGAT kemudian menghubungi PENGGUGAT melalui aplikasi
Whatsaap untuk bertanya terkait harga mobil Alpard tersebut.
8. Bahwa pada chat whatsaap TERGUGAT dan PENGGUGAT tersebut adalah
kesepakatn antara PENGGUGAT dan TERGUGAT terkait harga yang telah
TERGUGAT dan PENGGUGAT negosiasikan , pada tanggal 13 November 2021
9. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT sepakat untuk membuat akta jual beli
mobil tersebut dihadapan notaris.
10. Bahwa isi akta yang dibuat oleh TERGUGAT dan PENGGUGAT adalah sebgai
berikut “ Harga mobil sebesar RP. 1. 200. 000.000 – (satu miliar dua ratus juta
rupiah), dengan tanda jadi dari mobil tersebut adalah TERGUGAT harus
membayar uang muka sebesar RP. 200. 000. 000, - (dua ratus juta rupiah). Dan
sisanya di cicil selama 24 bulan atau 2 tahun dengan membayar tepat pada
tanggal 10 persetiap bulannya dan TERGUGAT hanya akan mendapat mobil serta
STNK ( Surat Tanda Nomor Kendaraan) saja, sedangkan BPKB (Surat
Kepemilikan Kendaraan) nya akan diberikan apabila pembayaran telah lunas dan
tidak memiliki tunggakan lagi, serta jika TERGUGAT tidak membayar sesuai
dengan perjanjian yang sudah di buat serta di sepakati maka mobil tersebut akan
ditarik kembali dan tidak akan ada pengembalian uang, “ .
11. Bahwa pada tanggal 13 November 2021 PENGGUGAT dan TERGUGAT setuju
untuk bertemu di cafe pelangi dengan tujuan menandatangani serta serah terima
mobil dan surat – surat.
12. Bahwa dalam kesepakatan tersebut PENGGUGAT didampingi oleh sekertsrisnya
serta notaris and partner sedangkan TERGUGGAT didampingi oleh sekertaris
serta staf keuanganya, untuk menandatangani akta jual beli tersebut.
13. Bawa pada saat penandatanganan surat akta jual beli tersebut PENGGUGAT
menyerahkan mobil beserta STNK nya sedangkan TERGUGAT menyerahkan
uang muka sebesar RP. 200. 000. 000 – (dua ratus juta rupiah).
14. Bahwa dalam bulan pertama sampai dengan bulan ke sembilan TERGUGAT
memenuhi tanggung jawabnya untuk membayar tunggakan mobil tersebut tepat
pada waktunya, namun pada bulan ke 10 dan ke 11 TERGUGAT mulai meleset
dalam memenuhi tanggung jawabnya untuk membayar tunggakan mobil tersebut.
15. Bahwa pada bulan ke 10 dan ke 11 TERGUGAT membayar tungakan namun tidak
tepat waktu dalam arti lain TERGUGAT tidak membayar tunggakan tepat pada
waktu yang sudah disepakati dari akta jual beli.
16. Bahwa untuk perkara keterlambatan tersebut PENGGUGAT memaklumi
perbuatan TERGUGAT hingga pada bulan selanjutnya TERGUGAT kembali tidak
membayar tunggakan tepat pada waktunya sehingga PENGGUGAT menanyakan
kepada TERGUGAT alasan dari keterlambatan tersebut, TERGUGAT menjawab
jika pandemi yang terjadi saat ini membuat keadaan bisnisnya tidak dalam
keadaan baik – baik saja sehingga TERGUGAT tidak dapat membayar tunggakan
tepat waktu.
17. Bahwa pada bulan berikutnya TERGUGAT sama sekali tidak membayar
tunggakan sehingga PENGGUGAT menghubungi TERGUGAT namun
TERGUGAT tidak dapat dihubungi, PENGGUGAT pun bersama dengan
sekretarisnya menjumpai kantor TERGUGAT namun TERGUGAT tidak ada
disana .
18. Bahwa setelah menunggu etikat baik dari TERGUGAT , namun yang tak kunjung
datang dari pihak TERGUGAT dan tak berkabar selama 2 bulan terakhir,
PENGGUGAT bersama sekretarisnya dengan membawa akta jual beli mobil
mengunjung rumah TERGUGAT untuk menarik kembali mobil milik PENGGUGAT,
namun setelah sampai di rumah TERGUGAT , dan bertemu langsung dengan
TERGUGAT , PENGGUGAT menanyakan keberadaan mobil miliknya untuk
menarik kembali karena TERGUGAT tidak membayar tunggakan selama 2 bulan.
19. Bahwa TEGUGAT telah menyembunyikan mobil tersebut di garasi kantor milik
TERGUGAT.
20. Bahwa akibat dari perbutan TERGUGAT , PENGGUGAT mengalami kerugian
materil sebesar RP. 500. 400.000 – (lima ratus juta empat ratus ribu rupiah) , dan
kerugian inmateril sebesar RP. 10. 600. 000 – ( sepuluh juta enam ratus ribu
rupiah)
21. Bahwa pihak TERGUGAT telah melanggar hak-hak PENGGUGAT sesuai dengan
Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Pedata (KUHPerdata),“ Debitur
dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau
berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini
mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang
ditentukan”. Dan Pasal 1237 ayat 2 KUHPerdata yang berbunyi: “jika si berutang
lalai akan menyerahkannya, maka semenjak saat kelalaian, kebendaan adalah
atas tanggungannya”.
22. Bahwa dengan dilanggarnya hak-hak PENGGUGAT tersebut, maka TERGUGAT
telah melakukan perbuatan ingkar janji (Wanprestasi), yaitu dengan lalai dan /atau
sengaja tidak membayar hutang / cicilan mobil.
23. Bahwa selain itu, dalam mengurus perkara ini PENGGUGAT telah mengeluarkan
ongkos-ongkos dan biaya-biaya termasuk jasa advokat untuk mengurus masalah
ini adalah sebesar Rp. 30.000.000.,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) serta TERGUGAT
harus mengganti rugi semua biaya baik materil maupun inmateril sebesar RP.
500. 400.000 – (lima ratus juta empat ratus ribu rupiah) , dan kerugian inmateril
sebesar RP. 10. 600. 000 – ( sepuluh juta enam ratus ribu rupiah)
24. Bahwa oleh karena gugatan penggugat ini diajukan berdasarkan fakta-fakta yang
otentik dan sah menurut hukum, maka sudah sepatutnya apabila putusan perkara
ini dapat dijalankan terlebih dahulu (serta merta), walaupun ada upaya banding,
kasasi,atau upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij voorroad).

Maka berdasarkan apa yang terurai diatas PENGGUGAT memohon dengan hormat
untuk sekiranya Pengadilan Negeri Palembang berkenan memeriksa dan memutuskan :

DALAM POKOK PERKARA :


1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan perbuatan ingkar janji (
wanprestasi);
3. Menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT adalah salah di mata hukum.
4. Memerintahkan TERGUGAT dan/atau TURUT TERGUGAT untuk mengganti
kerugian sebesar RP. 500. 400.000 – (lima ratus juta empat ratus ribu rupiah) ,
dan kerugian inmateril sebesar RP. 10. 600. 000 – ( sepuluh juta enam ratus ribu
rupiah)
5. Menghukum TERGUGAT dan/atau TURUT TERGUGAT untuk membayar jasa
Advokat dalam perkara ini sebesar Rp 30.000.000,-.
6. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan meskipun ada upaya hukum atau
banding.
7. Menghukum pihak TERGUGAT untuk membayar segala biaya yang timbul dari
perkara ini untuk tunduk dan patuh pada putusan ini.

Bilamana Majelis Hukum berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya ‘ex aquo et
bono.

Demikianlah gugatan ini diajukan,

“FIAT JUSTITIA RUAT COELEU”


“Hukum harus tetap ditegakkan, biarpun langit runtuh”

Palembang, 26 Desember 2021


Hormat Kami,

Kuasa Hukum I Penggugat Kuasa Hukum II Penggugat

Putri Novita Sari, S.H., M.H Unsu, S.H.,M.H.

(NIA : A.02.11176) (NIA : A.100.10001)

Kuasa Hukum III Penggugat

M. Refansyah, S.H., M.H.

(NIA : C.99.12201)

Anda mungkin juga menyukai