Anda di halaman 1dari 5

SURAT GUGATAN

Lampung,5 Juni 2016

Nomor :123/G.PDT/RCP/IX/2015
Perihal : Gugatan Wanprestasi
Lamp : Surat kuasa

Kepada Yth :
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri Lampung
Di Kota Bandar Lampung.

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama Alif Ghafrin Denton, Agama Islam, Umur 25 tahun, Pekerjaan Manager di PT.
Maju Sejahtera. Beralamat di Jl. Teuku Umar No 4 Kedaton. Bandar Lampung, dengan ini
hendak menandatangani dan memajukan surat gugatan ini, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT.
Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap :
Nama Sampurna Djaya, SE, M.M. Agama Islam, Umur 38 tahun, Pekerjaan CEO di
PT. Maju Sejahtera. Beralamatkan Jl.. karya II Komp. Villa Purnama Blok D.09 RT. 19 RW. 05.
Kedamaian, Lampung. Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.

Adapun mengenai duduk persoalannya adalah sebagai berikut :


DALAM POSITA

1. Bahwa, Pada tanggal 25 November 2015, PENGGUGAT dan TERGUGAT Telah


mengadakan kerja sama dalam menjalankan bisnis jual beli kendaraan bermotor
atas nama PT. Maju Sejahtera yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari
2016 Berdasarkan Perjanjian Kerja sama No 11/XI-NO/IV/2016 (selanjutnya
disebut “Perjanjian”), Perjanjian mana telah menempatkan PENGGUGAT
sebagai Manager di PT. Maju Sejahtera (Bukti P-1);
2. Bahwa, berdasarkan Pasal10 ayat 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Manager
di PT. Maju Sejahtera bekerja dan mengabdi selama 10 tahun sesuai kontrak
kerja dan tiap Bulan berhak menerima Honorarium. (selanjutnya disebut
“Honorarium”);
3. Bahwa berdasarkan Pasal Pasal 10 ayat 1Perjanjian, PENGGUGAT sebagai
Manager memperoleh Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp.
Rp.9.000.000,- (sembilanjuta rupiah) Pada tanggal 25 Januari 2016.
4. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, pembayaran Honorarium yang
menjadi hak PENGGUGAT tersebut terhitung akan dilakukan oleh
TERGUGAT Mulai tanggal 25 Januari 2016;
5. Bahwa sampai pada tanggal 25 Januari 2016 PENGGUGAT telah melaksanakan
seluruh pekerjaannya yang merupakan kewajiban PENGGUGAT kepada
TERGUGAT sesuai dengan Perjanjian;
6. Bahwa dengan telah dilaksanakannya seluruh kewajiban PENGGUGAT
tersebut, maka berdasarkkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian PENGGUGAT berhak
untuk menerima pembayaran Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp.
9.000.000,- (Sembilan juta rupiah);
7. Bahwa, untuk melaksanakan kewajiban pembayaran Honorarium dari
TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka TERGUGAT belum
melaksanakan kewajibanya untuk membayar honorarium adalah sebesar Rp.
9.000.000,- (Sembilan juta rupiah );
8. Bahwa, pada tanggal , TERGUGAT telah mengajukan permohonan keringanan
Pembayaran Honorarium kepada PENGGUGAT berdasarkan surat nomor 1-
C012-bbt Pada tanggal 27 Januari 2016 “permohonan keringanan Pembayaran
Honorarium”, yang pada intinya berisi (Bukti P-2):
i. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT memiliki kewajiban
Pembayaran Honorarium kepada PENGGUGAT sebesar Rp.
9.000.000,- (sembilan juta rupiah)
ii. Janji TERGUGAT untuk membayar kewajiban TERGUGAT tersebut
kepada PENGGUGAT paling lambat tanggal 30 Januari 2016;
9. Bahwa, berdasarkan surat permohonan penangguhan waktu Pembayaran
Honoraium dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka
PENGGUGAT secara lisan telah menyetujui permohonan TERGUGAT untuk
mengundurkan waktu Pembayaran Honorarium sampai dengan tanggal 25
Februari 2016;
10. Bahwa, sampai dengan jangka waktu terakhir Pembayaran Honorarium
tersebut diatas, TERGUGAT ternyata tidak juga melaksanakan
kewajibannya melakukan Pembayaran Tahap Kedua Honorarium kepada
PENGGUGAT;
11. Bahwa, karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
PENGGUGAT telah melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera
melaksanakan seluruh kewajibannya tersebut yang antara lain berupa beberapa
kali teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis melaluisurat (Buki P-3);
12. Bahwa, karena teguran - teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan
oleh TERGUGAT, maka pada tanggal 26 Februari 2014 PENGGUGAT telah
melayangkan surat teguran keras (SOMASI) kepada TERGUGAT untuk
melunasi kewajibannya melaksanakan Pembayaran Pertama kali Honorarium
(Bukti P-4);
13. Bahwa, ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan
PENGGUGAT tersebut juga tidak diindahkan oleh TERGUGAT, sehingga
dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha
menghindari kewajibannya kepada PENGGUGAT, terlebih lagi belakangan
TERGUGAT telah berusaha untuk menghindari PENGGUGAT dengan tidak
dapat lagi dihubunginya TERGUGAT oleh PENGGUGAT baik melalui telepon
maupun di tempat kediamannya, sehingga dengan demikian maka TERGUGAT
dengan itikad tidak baik telah berusaha menghindari kewajibannya melakukan
pembayaran Pertama kali yang menjadi hak PENGGUGAT berdasarakan
Perjanjian;
14. Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian,
yaitu dengan tidak dilaksanakannya Pembayaran Pertama Kali Honorarium
sebesar Rp. 9.000.000,- (Sembilan juta rupiah) yang harus sudah
dibayarkan paling lambat tanggal 25 Februari 2016, sehingga dengan
Demikian wanprestasi tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi
PENGGUGAT atas honorarium sebesar Rp.9.000.000,- (sembilan juta rupiah);
15. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut,
dan untuk menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini
PENGGUGAT memohon agar Ketua Pengadilan Negeri Palembang
menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
16. Bahwa, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan demi
menghindari usaha TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaannya kepada
pihak lain, maka PENGGUGAT mohon agar dapat diletakan sita jaminan
(ConservatoirBeslag) terhadap 1 (Satu) buah kendaraan roda dua merek
HONDA tipe NC12A1CBFAT Nomor BPKB 0207120 Nomor STNK BE 64
AG milik TERGUGAT;
17. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan
lebih dahulu (iutvoerbaarbijvoorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi
maupun verzet;
18. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Palembang untuk menetapkan uang
paksa (dwangsom) sebesarRp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) perhari yang
harus dibayar TERGUGAT bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang
telah berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Palembang agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM PETITUM

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam
perkara ini;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (ConservatoirBeslag) yang diletakan atas
sebuah kendaraan roda dua merek HONDA tipe NC12A1CBF ATNomor BPKB
0207120 Nomor STNK BE 64 AG atas nama TERGUGAT;
4. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
5. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan Pembayaran Honorarium Pertama sebesar
Rp. 9.000.000,- (Sembilan juta rupiah) kepada PENGGUGAT secara tunai;
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi putusan
perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap;
7. Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaarbijvoorraad)
meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lampung yang memeriksa dan mengadili perkara
ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya(ex aequo et bono).

Palembang, 28 Februari 2016.

Hormat, Penggugat

Alif Ghafrin Denton

Anda mungkin juga menyukai