NIM: 043249664
Kasus
Andi (52 tahun) seorang pengusaha kerajinan rotan bertempat tinggal di Jl. Awiligar No 1E, Kota
Bandung. Kerajinan rotan yang dibuat Andi sangat digemari oleh masyarakat terutama oleh orang
asing. Banyak pesanan yang Andi terima dari mancanegara namun tidak seluruhnya dapat dipenuhi
oleh Andi karena terkendala kekurangan modal. Untuk itu Andi meminjam uang kepada Eddy (50
tahun), seorang pengusaha jual beli mobil yang beralamat di Jl. Braga No.5 Kota Bandung. Perjanjian
utang piutang tersebut dilaksanakan dihadapan Notaris di kota Bandung yang bernama Dinda, SH,
Mkn., pada tanggal 2 Agustus 2018 dalam perjanjian No. 200, dimana dalam perjanjian tersebut Andi
meminjam uang kepada Eddy sebesar Rp. 200.000.000,- dengan jaminan tanah milik Andi yang
terletak di Jl. Cimenyan No. 15 Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177 seluas 800 m2 serta
sebuah mobil merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama Andi. Berdasarkan perjanjian itu Andi
harus melunasi utangnya dengan cicilan tiap bulannya sebesar Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 4%
selama 20 bulan. Setelah berjalan setahun ternyata Andi hanya membayar utang pokoknya saja
sebesar Rp. 120.000.000,- tanpa membayar bunga. Bahkan pada bulan berikutnya Andi tidak
membayar sama sekali baik pinjaman pokok maupun bunga, sehingga total tunggakan Andi adalah
Rp. 80.000.000,- ditambah bunga sebesar Rp. 8.000.000,- Hal ini membuat Eddy melalui
pengacaranya memberikan teguran kepada Andi pada tanggal 15 September 2019 dan tanggal 5
Oktober 2019, namun Andi selalu mengelak dengan berbagai alasan. Hal ini membuat Eddy
menderita kerugian waktu, tenaga, pikiran dan mengalami kerugian dana sekitar Rp. 80.000.000,-.
Setelah dua somasi tidak dihiraukan oleh Andi, akhirnya pada tanggal 8 Nopember 2019 Eddy
meminta pengacaranya Saputra, SH, M.H dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LBH Putra, Jl.
Kopo No. 20, Kota Bandung, mengajukan gugatan terhadap Andi di Pengadilan Negeri kota Bandung
di Jl. RE. Martadinata No. 74-80, Bandung, Jawa Barat.
Pertanyaan:
1. Berdasarkan kasus di atas mahasiswa diminta untuk “Membuat Surat Gugatan” ke Pengadilan
Negeri kota Bandung melalui kuasa hukumnya!
2. Dalam mempersiapkan suatu gugatan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar tidak terjadi
kekeliruan dalam membuat gugatan? Jelaskan !
Jawab:
1. Surat Gugatan:
Nomor : 123/G.PDT/RCP/IX/2019
Perihal : Gugatan Wanprestasi
Lamp : Surat kuasa
Goeroeh Andhi Djaja
NIM: 043249664
Kepada Yth :
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri kota Bandung
Jl. RE. Martadinata No. 74-80,
Di Kota Bandung.
Dengan Hormat,
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri kota Bandung agar berkenan untuk memutuskan:
DALAM PETITUM
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri kota Bandung yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
==================================//////=======================================
2.Dalam membuat surat gugatan perdata, maka perlu diperhatikan dua syarat penting yaitu syarat
materiil dan syarat formil, yaitu:
I. Syarat materiil gugatan adalah syarat yang berkaitan dengan isi atau materi yang harus
dimuat dalam surat gugatan. Dalam arti lain, syarat materiil merupakan substansi pokok
dalam membuat surat gugatan.
II. Sedangkan syarat formil suatu gugatan adalah syarat untuk memenuhi ketentuan tata tertib
beracara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Jika syarat formil tidak
terpenuhi, maka gugatan akan dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard)
atau pengadilan tidak berwenang mengadili.
Syarat materiil surat gugatan mengacu pada Pasal 8 ayat (3) Rv yang pada pokoknya harus
memuat:
Adapun syarat formil yang harus terpenuhi dalam surat gugatan adalah: