Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena hanya atas rahmat dan kasih
sayang-Nya kita dapat dipertemukan dalam majelis yang kita mulyakan ini.
Selanjutnya kami haturkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang kami Muliakan,
atas kesempatan diberikan kepada kami sebagai Penasehat Hukum Terdakwa untuk
menyampaikan Pledoi ini. Tidak lupa kami haturkan terima kasih kepada Sdr. Jaksa
Penuntut Umum yang telah menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai aparat
penegak hukum dengan maksimal dan seoptimal mungkin. Begitu juga kepada Panitera
yang telah dengan tekun dan penuh kesabaran mengikuti serta mencatat seluruh fakta-
fakta yang terungkap di persidangan ini, karena dari fakta-fakta itlah kebenaran
materiil akan dapat terungkap, meskipun kita sadari bahwa kebenaran yang terungkap
tersebut adalah kebenaran manusia yang mungkin tak lepas dari kekurangan dan
kekhilafan. Sedangkan kebenaran yang sejati dan sesungguhnya adalah kebenaran yang
datang dari Yang Maha Kuasa.
Sebagai Penasihat hukum Terdakwa, kami senantiasa tetap akan berpegang pada
prinsip penegak hukum yang berwawasan keadilan, yang sudah semestinya memang
harus ditegakkan oleh siapapun yang mengikuti persidangan yang penuh khidmad ini.
Sebelujm kami menyampaikan Pledoi ini, agar pledoi yang kami sampaikan terurai
dengan sistematis maka pledoi ini akan kami bagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. PENDAHULUAN
Keterangan Saksi
Keterangan terdakwa
Barang bukti yang diajukan di persidangan
4. PENUTUP
Tugas 3 HKUM 4410 - PLEDOI
GOEROEH ANDHI DJAJA - NIM: 043249664
PENDAHULUAN
Dalam Kesempatan yang penuh hikmah ini perkenankanlah kami Penasihat Hukum
Terdakwa mengajukan pembelaan, yang hal tersebut kami lakukan tidak lain dan tidak
bukan semata-mata sebagai bentuk dan upaya upaya partisipasi dalam rangka ikut
mencari dan menemukan kebenaran yang akan dijadikan sebagai landasan/ dasar guna
tercapainya cita-cita keadilan yang diharapkan tetap bukan keadilan yang bersifat
sempurna (mutlak/absolut), namun ikhtiar mendekatkan kepada Yang Maha Mutlak
haruslah tetap menjadi dasar pijak. Karena memang sudah menjadi sifat alamiah dari
setiap insan hukum untuk senantiasa berusaha menggapai sifat-sifat sempurna.
KETERANGAN SAKSI
Saksi I
Saksi Andre
Tempat lahir : Bandung, Umur : 27 Tahun / 21 April 1990, Jenis Kelamin : Laki-
laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat tinggal : Jln. Penari No. 5, Lamprit,
Jakarta, Agama : Islam, Pekerjaan : Pedagang, dibawah sumpah didepan
persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
Saksi menerangkan pada hari Senin, tanggal 25 Juli 2022 sekitar pukul 17:30 WIB
tersangka WIDODO tidak melakukan pemukulan sebagaimana dijelaskan saksi, tapi
Terdakwa melakukan pembelaan diri karena Korban Ani menapar wajah Terdakwa
lebih dulu. Segala tindakan tersebut terjadi dikarenakan korban marah kepada
Terdakwa dan apabila korban mau bersikap lebih halus maka segala tindakan yang
dilakukan oleh terdakwa tidak akan terjadi.
KETERANGAN TERDAKWA
Bahwa benar terdakwa telah melakukan pemukulan dan pemerkosaan yang disertai
pembunuhan
Dari fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka marilah kita tengok kembali
surat dakwaan yang telah disampaikan oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum pada
tanggal 18 Oktover 2022.
Tugas 3 HKUM 4410 - PLEDOI
GOEROEH ANDHI DJAJA - NIM: 043249664
Bahwa terhadap surat dakwaan Saudara Jaksa Penuntut Umum nomor Reg.
PDM-18/JKS/10/2022 telah ternyata mengandung ketidakjelasan , yang mana hal
tersebut menyebabkan kekaburan terhadap surat dakwaan itu sendiri, ketidakjelasan
tersebut adalah tidak terpenuhinya kaidah-kaidah penyusunan surat dakwaan, sehingga
menyesatkan (misleading) dan cenderung asal asalan saja dalam penerapan pasal yang
mengisyaratkan bahwa jaksa penuntut umum tidak memahami duduk perkara dalam
perkara ini.
Keterangan saksi terlalu menyudutkan terdakwa itu dapat dilihat dari keterangan saksi
yang secara tidak langsung membangun opini bahwa terdakwa sudah dari awal berniat
melakukan penganiayaan berupa pemukulan. Padahal Tindakan Terdakwa adalah
pembelaan diri dari pemukulan oleh korban.
Untuk mengingatkan persidangan yang mulia ini, marilah kita senantiasa merenungkan
bahwa manusia tempatnya salah dan dosa dan kesempurnaan hanya milik Sang
Pencipta alam semesta ini yaitu Allah SWT. Semoga dalam menjatuhkan hukuman kita
dapat bertindak sebaik mungkin dan menjatuhi hukuman sesuai dengan tingkat
kesalahan terdakwa.
PENUTUP
Hormat kami