Soal 1: Era orde lama merupakan era kebebasan berserikat. Hal ini sejalan dengan
kebebasan berpolitik di bawah Presiden Soekarno. Sementara, instrumentasi hukum
perburuhan di era orde lama cukup memberikan jaminan pemenuhan HAM terhadap kaum
buruh. Sifat pemerintah yang otoriter di era orde baru berubah saat memasuki era
reformasi.
Soal 2: Irma adalah seorang Karyawan pada Perusahaan Manufaktur pada PT. Prima. Saat
ini Irma sedang dalam keadaan Hamil 3 Bulan. Jika anda sebagai seorang HRD pada PT.
Prima, Uraikan apa yang menjadi Hak dan Kewajiban Irma!
Beberapa hal yang merukapan hak dari Irma sebagai karyawan yang sedang hamil adalah:
Karena wanita yang sedang hamil lebih rentan dibanding pekerja lainnya. Makanya
perusahaan atau pemilik usaha wajib menjamin perlindungan bagi pekerja tersebut.
Misalnya tidak memberi tugas keluar kota yang mengharuskan menggunakan
transportasi udara di trimester pertama kehamilan, atau menghindari pekerjaan berat
untuk pekerja pabrik.
2. Ketentuan jam kerja pekerja perempuan hamil diatur dalam Pasal 76 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”):
5. UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan PP No.14 tahun
1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja mengatur
kewajiban perusahaan yang memiliki lebih dari 10 tenaga kerja atau membayar upah
sedikitnya Rp1.000.000 untuk mengikutsertakan seluruh tenaga kerjanya dalam
program BPJS Kesehatan. Dalam program BPJS kesehatan tersebut, termasuk juga
layanan kesehatan pemeriksaan kehamilan dan melahirkan.
Namun dia dirumahkan oleh pemilik usaha tersebut, dengan alasan tertentu. Pemilik akun
itu mengeluhkan tindakan pemilik usaha itu, yang hanya memberinya upah bekerja 2 hari
sebesar Rp10.000.
Tak ayal, para warganet langsung meramaikan kolom komentar postingan tersebut. Banyak
komentar yang menyalahkan tindakan pemilik usaha tersebut, dengan upah magang yang
sangat rendah.
Beberapa warganet juga turut mengirimkan pesan ke pemilik akun usaha tersebut, dan
menanyakan tentang kebenaran pemberian upah itu.
Kepala Seksi (Kasi) Pengupahan dan Jaminan Sosial (Jamsos) Dinas Ketenagakerjaan
(Disnaker) Palembang Nofiar Marlena pun, menanggapi viralnya postingan ini.
Menurutnya, aturan pekerja magang memang ada di Disnaker. Perusahaan dan pemilik
usaha juga boleh melatih calon pekerja dalam status magang. Namun, label magang
diakuinya belum ada ikatan resmi ke perusahaan maupun pemilik usaha.
“Perusahaan harus memberikan ilmu ke calon pekerja yang belum ada hubungan kerja.
Dalam permagangan, memang tidak ada upah, tapi tergantung kebijakan perusahaan. Jika
mau memberi uang transpor, itu diatur oleh perusahaan atau pemilik usaha sendiri sesuai
kemampuan,” ucapnya, kepada Liputan6.com, Rabu (4/3/2020).
Untuk calon pekerja yang masih magang, perusahaan dan pemilik usaha wajib
mendaftarkan ke Disnaker Palembang, di bidang pelatihan. Bisa dalam satu bulan atau satu
tahun, untuk mengetahui data secara lengkap.
Sumber: https://www.liputan6.com/regional/read/4194050/viral-pekerja-magang-cemilan-
diupah-rp10000-begini-tanggapan-disnaker-palembang
Hal yang diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
adalah magang untuk pelatihan kerja untuk meningkatkan keterampilan tertentu. Jadi, dapat
disimpulkan, aturan ini hanya berlaku untuk magang yang kaitannya dengan pelatihan agar
seseorang lebih terampil dalam bekerja. Magang dengan tujuan menyelesaikan kegiatan
akademis atau pemenuhan tuntutan kurikulum tak masuk dalam regulasi magang ini.
Peserta magang dalam konteks pemagangan dalam UU Ketenagakerjaan, peserta magang
berhak atas hak-hak antara lain memperoleh uang saku dan/atau uang transpor,
memperoleh jaminan sosial tenaga kerja, memperoleh sertifikat apabila lulus di akhir
program.
Hak dan kewajiban pekerja magang yang diatur oleh UU Ketenagakerjaan Pasal 22: