Anda di halaman 1dari 2

Soal 1: 

Seorang bernama A bekerja sebagai security pada sebuah Perguruan Tinggi Negeri
dengan status Karyawan outsorching dari  PT.BC dengan sistem perjanjian Kerja berlaku 1
tahun. Yang  bersangkutan memilih domisili hukum di wilayah Tangerang Selatan.
Berdasarkan evaluasi  yang dilakukan, A tersebut tidak diperpanjang kontraknya. Atas dasar
tidak dilanjutkan kontrak tersebut, A  membuat pengaduan ke Dinas Tenaga kerja dengan
menuntut untuk mendapat pesangon.

Pertanyaan:

a. Apakah pengaduan A tersebut dapat  diproses oleh Dinas Ketenagakerjaan  setempat?


Jelaskan beserta dasar hukumnya.

b. Jelaskan Jika A tersebut  ingin menuntut haknya di Pengadilan Hubungan Industrial,


Pengadilan manakah yang berwenang memeriksa gugatannya?

Jawaban:
a. Dari soal yang disampaikan, berarti si A adalah karyawan PKWT atau dikenal juga sebagai
outsourcing. Si A tidak perpanjang kontrak nya setelah masa kontrak kerjanya selesai. Dalam
kasus ini pemutusan hubungan kerja tersebut sesuai dgn Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan pasal 61 ayat 1.

Dalam PKWT dan setelah kontrak berakhir sesuai pasal diatas , maka tidak ada pesangon untuk
pekerja kontrak. Perjanjian kerja dapat berakhir salah satunya adalah jika berakhirnya jangka
waktu perjanjian kerja. Mengenai pekerja kontrak/PKWT, yang diatur adalah jika salah satu
pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam
PKWT, pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak
lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian
kerja

Sehingga dari kasus diatas, jika si A mengadukan ke Dinas Tenaga Kerja menurut kami
tuntutannya tidak akan diproses.

b. Jika si A ingin menuntut hak nya, gugatan perselisihan hubungan industrial diajukan kepada
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
pekerja/buruh bekerja (Pasal 81 UU 2/2004). Berarti diajukan di domisili hukum Perguruan
Tinggi tempat si A bekerja.

Soal 2: Ester adalah Karyawan PT. Indri Kolangkaling yang bergerak dalam distributor Solar
dengan masa kerja 14 tahun. Karena situasi Covid 19, perusahaan melakukan perampingan
karyawan. Dalam hal ini Ester telah menggunakan Hak Cuti selama 14 hari. Gaji terakhir
yang diterima Ester dari perusahaan adalah  Rp.3.000.000,- dengan rincian sebagai berikut:

Gaji Pokok Rp. 2.500.000,-

Tunjangan Jabatan Rp. 500.000,-

Pertanyaan: Dengan kasus seperti tersebut, hak-Hak apa saja yang dapat diperoleh Ester!
Uraikan berdasar aturan hukum yang ada!
Jawaban:

Komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon dan uang penghargaan
masa kerja Ester , terdiri atas :

a. Upah pokok, sebesar Rp.2.500.000,-

b. Tunjangan tetap yang diberikan kepada pekerja/buruh dan keluarganya, sebesar Rp.
500.000,-

Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 156 ayat (2), berikut adalah perhitungan
pesangon Ester selama 14 tahun : masa kerja 8 tahun atau lebih = 9 bulan upah

Perhitungan uang penghargaan berdasarkan pasal 156 ayat 3 (UU No.11/2020) untuk masa kerja 12
tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun = 5 bulan upah

Uang penggantian hak yang seharusnya diterima berdasarkan pasal 156 (UU No.11/2020)

1) Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;


2) Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana
pekerja/buruh diterima bekerja
3) Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusanaan atau perjanjian
kerja Bersama

Karena Esther sudah menggunakan 14 hari cutinya, berarti ybs sudah tdk mendapatkan hak-hak ini.

Sehingga total yang diterima Esther adalah 14 bulan upah, sebesar total Rp. 42.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai