Anda di halaman 1dari 5

Palu, 12 Juli 2022

No : 01/X/Pdt.G/2022
Lamp : Surat Kuasa Khusus
Hal : Gugatan Wanprestasi, Pembatalan Perjanjian
dan Tuntutan Ganti rugi.

Kepada Yang Terhormat :


Ketua Pengadilan Negeri Palu
Di –
Palu

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : 1. MUSTAFA ALJUFRI,SH.M.HUM


2. ABDULLAH ALI.SH
Keduanya adalah Advokat pada kantor Advokat dan Konsultan Hukum
Ahmad.SH dan Rekan, yang berkantor di Jl. SIS Al Jufri No. 3 Palu
Dalam hal ini baik sendiri maupun bersama-sama.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12 Juli 2022, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama :

Nama : Tn. MOH. BAERI


Alamat : Jl. Datu Pamusu No. 5 Palu
Selanjutnya mohon disebut sebagai :
====================== PENGGUGAT ======================

Dengan ini mengajukan gugatan Wanprestasi, Pembatalan Perjanjian dan


tuntutan ganti rugi terhadap :
Tn. TAUFIK yang beralamat di Jl. Mangga No.1 Palu
Selanjutnya mohon disebut sebagai :
======================= TERGUGAT =======================

Adapun gugatan ini diajukan atas hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2021 PENGGUGAT dan TERGUGAT telah
mengadakan kerja sama dan menjalankan bisnis jual beli kendaraan
bermotor atas nama PT. Abadi Motor yang akan dilaksanakan pada tanggal 1
Januari 2022 Berdasarkan Perjanjian Kerja sama No. 11/XI-No/IV/2022
(selanjutnya disebut “Perjanjian”), Perjanjian mana telah menempatkan
PENGGUGAT sebagai salah satu Pemilik Modal Usaha di PT. Abadi Motor

2. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai salah


satu Pemilik Modal Usaha di PT. Abadi Motor dan TERGUGAT sebagai

1
Pemilik Modal Usaha sekaligus Manager di PT. Abadi Motor akan melakukan
sistem bagi hasil setiap bulannya atas bisnis usaha bersama tersebut.

3. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2021 PENGGUGAT selaku salah satu Pemilik
Modal Usaha telah menyerahkan uang Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta
Rupiah) sebagai modal usaha kepada TERGUGAT, sebagai bukti kwitansi /
tanda terima yang ditandatangani oleh TERGUGAT selaku salah satu Pemilik
Modal Usaha sekaligus Manager yang akan mengelola bisnis tersebut,
tertanggal 5 Januari 2022;

4. Bahwa berdasarkan pasal 10 ayat 1 Perjanjian, pembagian hasil usaha


bersama yang sebagian menjadi hak PENGGUGAT tersebut akan dipenuhi
oleh TERGUGAT Mulai tanggal 25 Januari 2021

5. Bahwa karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka


PENGGUGAT telah melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera
memenuhi hak PENGGUGAT dalam bagi hasil tersebut yang antara lain
berupa beberapa kali teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis
melalui surat

6. Bahwa karena teguran- teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan


oleh TERGUGAT, maka pada tanggal 26 Februari 2021 PENGGUGAT telah
melayangkan surat teguran keras (SOMASI) kepada TERGUGAT untuk
memenuhi hak TERGUGAT dalam hasil usaha bagi hasil

7. Bahwa ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan


PENGGUGAT tersebut juga tidak diindahkan oleh TERGUGAT sehingga
dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha
menghindari kewajibannya dalam memenuhi hak PENGGUGAT, terlebih
lagi belakangan TERGUGAT telah berusaha untuk menghindari
PENGGUGAT dengan tidak dapat lagi dihubunginya TERGUGAT oleh
PENGGUGAT baik melalui telepon maupun ditempat kediamannya, sehingga
dengan demikian maka TERGUGAT dengan itikad tidak baik telah berusaha
menghindari kewajibannya dalam memenuhi bagi hasil yang menjadi hak
PENGGUGAT berdasarkan Perjanjian, sehingga jelaslah tergugat telah
melakukan Cidera janji atau Wanprestasi dan sangat merugikan pihak
PENGGUGAT;

8. Bahwa akibat dari cidera janji atau wanprestasi dari TERGUGAT,


PENGGUGAT merasa sangat dirugikan, sehingga melalui Gugatan ini
PENGGUGAT mohon agar Perjanjian kerja sama tertanggal 5 Januari 2021
antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT untuk dibatalkan dan untuk
selanjutnya kepada TERGUGAT dibebani untuk membayar ganti kerugian
sebesar Rp. 575.000.000,- (Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
dengan perincian sebagai berikut :

2
KERUGIAN MATERIIL :
Uang PENGGUGAT yang ada pada TERGUGAT

Rp. 500.000.000,-

KERUGIAN MORIL :
- PENGGUGAT merasa dilecehkan dan
dipermainkan oleh sikap TERGUGAT dimana
PENGGUGAT berulang kali mengajak
TERGUGAT untuk melakukan mediasi namun
tidak pernah ada iktikad baik yang ditunjukkan
oleh TERGUGAT;
- PENGGUGAT merasa dibohongi dan ditipu;
Apabila dinilai dengan uang sebesar
Rp. 100.000.000,- +

Jumlah
Rp. 600.000.000,-

9. Bahwa apabila PENGGUGAT uang yang ada TERGUGAT digunakan untuk


kegiatan usaha atau berinvertasi, maka PENGGUGAT akan memperoleh
keuntungan sebesar 2 % setiap bulanya atau setara dengan Rp. 1.500.000,-
(Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Sehingga pantaslah jika TERGUGAT
juga dihukum untuk membayar ganti kerugian pada PENGGUGAT sebesar
Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) setiap bulan sejak
Januari 2021 hingga TERGUGAT melaksanakan Putusan Perkara ini;

10. Bahwa untuk menjamin dipenuhinya tuntutan PENGGUGAT dikemudian


hari, agar tidak terjadi tuntutan yang sia-sia (Ilusor), dan menghindari agar
TERGUGAT tidak mengalihkan harta bendanya, mohon kepada yang
terhormat Ketua Pengadilan Negeri Palu berkenan agar dapat diletakan sita
jaminan (ConservatoirBeslag) terhadap 1 (Satu) buah kendaraan roda empat
merek MITSUBISHI PAJERO DAKAR tipe 4x2 AT Nomor BPKB 0207120
Nomor STNK BG 64 UL milik TERGUGAT;

11. Bahwa Gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti yang autentik dan
dapat dipertanggungjawabkan keberadaannya secara hukum, sehingga
putusan ini dapat dilaksanakan secara serta merta (Uitvooerbaar Bij Vooraad)
walaupun ada upaya Verzet, Banding atau Kasasi;

3
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri
Palu berkenan menerima, memeriksa dan memutus perkara ini dengan Putusan
sebagai berikut :

PRIMAIR:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas 1
(Satu) buah kendaraan roda empat merek MITSUBISHI PAJERO DAKAR tipe
4x2 AT Nomor BPKB 0207120 Nomor STNK BG 64 UL milik TERGUGAT;
3. Menyatakan sah menurut hukum Kerja Sama dan Bagi Hasil Usaha
tertanggal 5 Januari 2021 antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT atas
Jual Beli kendaraan bermotor atas nama PT. Abadi Motor
4. Menyatakan secara hukum Perbuatan TERGUGAT merupakan perbuatan
Wanprestasi (Cidera janji) dan sangat merugikan PENGGUNGAT;
5. Menyatakan perjanjian kerja sama dan bagi hasil tertanggal 5 Januari 2021
antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT atas Jual Beli kendaraan bermotor
atas nama PT. Abadi Motor
Dinyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya dibatalkan;
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti kerugian Materiil dan Moril
kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah);
7. Menghukum TERGUGAT ganti kerugian kepada PENGGUGAT sebesar Rp.
1.500.000,- perbulan sejak bulan Januari 2021 hingga TERGUGAT
melaksanakan Putusan ini;
8. Menghukum TERGUGAT membayar uang paksa (Dwangsoom) kepada
PENGGUGAT sebesar Rp. 100.000,- (seratus Ribu Rupiah) setiap hari
keterlambatan dalam melaksanakan isi Putusan ini;
9. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan secara serta merta
(Uitvooerbaar Bij Vooraad) walaupun ada upaya Verzet, Banding atau Kasasi;
10. Menghukum TERGUGAT membayar biaya perkara ini.

SUBSIDAIR:
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya
dari suatu peradilan yang baik dan bijaksana (Ex Aequo Et Bono)

Deimikian Gugatan ini Kami sampaikan, atas dikabulkannya Gugatan ini Kami
ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum PENGGUGAT :

MUSTAFA AL JUFRI, SH.M.HUM

4
ABDULLAH ALI.SH

Anda mungkin juga menyukai