Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Dzaki Alwan

NIM : E1A019160

Analisis Putusan Nomor. 109/Pdt.G/2021/PN. Ckr Perkara Perbuatan Melawan Hukum


Pencemaran Nama Baik

A. Para Pihak

JUDO RAHARJO WIDJAJA, Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Villa Taman Kartini


Blok B 5 No. 13-14, RT. 006/023, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur,
Kotamadya Bekasi. Dalam perkara ini memberikan kuasa kepada YUNI
RUKMANTO, S.H. M.H., NURKHOLIS MADJID, S.H. dan SAPUTRA, S.H.,
Advokat dan Konsultan Hukum pada Law Office YUNI RUKMANTO, S.H., M.H &
Associates”, yang beralamat Taman Sentosa Blok D8-71 Pasirsari, Cikarang
Selatan, Kabupaten Bekasi 17532. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 08 April
2021 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri Cikarang, pada
tanggal 28 April 2021 dengan Legalisasi Surat Kuasa Gugatan Online dan telah
memperoleh Nomor Register.571/Leg.Srt.Kuasa Advokat/2021/PN.Ckr. Selanjutnya
disebut sebagai...............................................PENGGUGAT Konvensi.

LAWAN

MASNAN BIN KASIM, dengan NIK. 3216072403530002, laki-laki, lahir


diBekasi pada tanggal 24 Maret 1953, pekerjaan Buruh Harian Lepas, yang
beralamat di KP. Rawa Banteng RT. 002/013 Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung
Kabupaten Bekasi. Dalam perkara ini memberikan kuasa kepada SLAMET FITRIONO,
S.H., WAHYUHARYADI, S.H., EDWIND, S.H., SUNARTI RAHAYU, S,H.,
DEDIKURNIADI, S.H., dan HERNANDA CAHYO NUGROHO, S.H., Advokat
dan Konsultan Hukum pada NYDP Advocates & Legal Consultant, alamat Ruko
Premium Icon City, Jl. Boulevard Deltamas Blok A, No. 10 Sukamahi, Cikarang
Pusat, Kabupaten Bekasi, Telp.021-2215387, Email:nydp.advocates.Ic@gmail.com.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 24 Mei 2021 yang telah didaftarkan
di Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri Cikarang, pada tanggal 15 Juni 2021 dengan
Legalisasi Surat Kuasa Gugatan Online dan telah memperoleh Nomor Register.
694/Leg.Srt.KuasaAdvokat/2021/PN.Ckr. Selanjutnya disebut
sebagai...............TERGUGAT Konvensi/PENGGUGAT Rekonvensi.
B. Duduk Perkara (Kronologis)

Perkara ini dimulai pada saat TERGUGAT tanpa dasar hukum telah 2 kali
melayangkan gugatan kepada PENGGUGAT terkait jual beli tanah antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT yang telah disepakati dan terjadi di tahun 2011 yang
mana telah jual beli itu telah selesai tuntas dengan telah dibayar lunas dengan bukti
Kwitansi dan juga kemudian ditegaskan kembali di dalam AJB yang ditandatangani
Para Pihak, tetapi oleh TERGUGAT kemudian didalilkan belum ada pembayaran
dari PENGGUGAT.

TERGUGAT telah melukan tuduhan yang tidak berdasarkan hukum kepada


PENGGUGAT yang mana tuduhan tersebut berisi bahwa PENGGUGAT tidak
membayar harga pembelian lahan milik TERGUGAT. Padahal sebaliknya telah ada
terjadi pembayaran dengan bukti kwitansi maupun diakui pula oleh TERGUGAT dalam
AJB lahan yang ditandatangani oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT serta saksi-saksi;

Sejak Gugatan dari TERGUGAT baik dalam Perkara


No.148/Pdt.G/2019/PN.Ckr dan Perkara No.289/Pdt. G/2020/PN.Ckr
PENGGUGAT direpotkan oleh berbagai pertanyaan yang disampaikan secara
langsung maupun tidak langsung oleh berbagai pihak, antara lain dari rekanan bisnis
PENGGUGAT, keluarga dan pihak-pihak lain. Hal Ini antara lain karena Gugatan
TERGUGAT tersebut tidak hanya tertuju kepada PENGGUGAT pribadi tetapi juga
menyebut nama almarhum orang tua PENGGUGAT yang jelas hal ini sangat merugikan
PENGGUGAT yang menyebabkan:

a. KERUGIAN MATERIIL: Sehubungan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh


PENGGUGAT dalam mengurus dan menyelesaikan perkara terkait
gugatan-gugatan TERGUGAT sampai mempunyai kekuatan hukum tetap
(inkrach vangewidjsde) sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
sebagai biaya-biaya jasa Pengacara dan biaya-biaya lainnya yang timbul dalam
menanggapi Gugatan-gugatan TERGUGAT tersebut.

b. KERUGIAN IMMATERIIL: Tekanan perasaan yang dirasa dan ditanggung


akibat perbuatan TERGUGAT yang mengakibatkan PENGGUGAT kehilangan
waktu, tenaga dan pikiran serta rasa malu akibat penilaian masyarakat dan rekan/
kolega usaha. Maka adalah wajar dan berdasar apabila PENGGUGAT
menuntut ganti rugi immaterial kepada TERGUGAT sebesar Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Untuk itu adalah wajar dan berdasar
hukum apabila TERGUGAT dihukum membayar kerugian immateriil kepada
PENGGUGAT.
C. Tuntutan

PRIMAIR

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan TERGUGAT terbukti melakukan Perbuatan Melawan Hukum
Pencemaran nama baik dan Penghinaan terhadap PENGGUGAT;
3. Menghukum TERGUGAT untuk membuat pengumuman permohonan maaf
kepada PENGGUGAT, permintaan mana harus dimuat dalam media cetak
Nasional yaitu Harian Kompas, Jawa Pos dan Media Indonesia padahalaman
pertama dalam ukuran 4 (empat) kolom x 15 cm dan di 3 (tiga) Surat Kabar
Online daerah Kota atau Kabupaten Bekasi selama 3 (tiga)hari berturut-turut
dengan susunan kata-kata sebagai berikut:

PENGUMUMAN

Dengan ini saya Masnan Bin Kasim selaku pribadi menyampaikan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya kepada Saudara Judo Raharjo Widjaja sehubungan
dengan perbuatan saya yang telah menyerang kehormatan dan nama baik yang
bersangkutan dengan menggugat Saudara Judo Raharjo Widjaja ke Pengadilan
Negeri Cikarang dalam perkara Perkara No.148/Pdt.G/2019/PN.Ckr dan perkara
No.289/Pdt.G/2020/PN.Ckr dengan tidak memiliki dasar hukum. Bahwa saya
Masnan tidak akan pernah lagi melakukan tuntutan dan ataupun gugatan baik Pidana
maupun Perdata kepada saudara Judo Raharjo Widjaja dikemudian hari. Demikian
Pengumunan ini saya buat untuk diketahui oleh khalayak umum.

4. Menghukum TERGUGAT membayar ganti rugi materiil secara seketika dan


sekaligus kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 500.000.000,00,- (limaratus juta
rupiah);
5. Menghukum TERGUGAT membayar kerugian immateriil kepada
PENGGUGAT secara seketika dan sekaligus sebesar Rp. 500.000.000,00,- (lima
ratus juta rupiah);
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap
harta kekayaan milik TERGUGAT baik berupa barang bergerak maupun barang
tidak bergerak (baik yang diketahui PENGGUGAT saat ini maupun yang akan
dimohonkan kemudian) termasuk tetapi tidak terbatas berupa tanah berikut
bangunannya milik TERGUGAT yang beralamat di Kp. Rawa Banteng RT.
002/013, Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa
Barat;
7. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap harinya kepada PENGGUGAT,
apabila ternyata TERGUGAT telah lalai memenuhi isi keputusan hukum
yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dalam perkara ini;
8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun
ada upaya hukum baik bantahan (verzet), banding atau kasasidari TERGUGAT
(uitvoerbaar bij voorraad);
9. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan permintaan maaf kepada
PENGGUGAT pada Koran Nasional Kompas dan 3 (tiga) Media Berita Online
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Putusan ini dibacakan;
10. Menghukum dan membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini
kepada TERGUGAT.

SUBSIDAIR

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadiladilnya
(ex aequo et bono).

D. Pertimbangan Hukum Hakim


Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan oleh Majelis
Hakim, PENGGUGAT Konvensi/TERGUGAT Rekonvensi dan TERGUGAT
Konvensi/PENGGUGAT Rekonvensi hadir diwakili Kuasanya.
Menimbang, bahwa oleh karena proses mediasi tidak mencapai perdamaian dan
gagal, sehingga para pihak sepakat untuk mengakhiri proses mediasi maka
persidangan perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan Gugatan PENGGUGAT
Konvensi/TERGUGAT Rekonvensi.
Menimbang, bahwa setelah Gugatan PENGGUGAT Konvensi/TERGUGAT
Rekonvensi membacakan surat gugatannya, selanjutnya Gugatan PENGGUGAT
Konvensi/TERGUGAT Rekonvensi menyatakan tidak ada perubahan dalam surat
gugatannya dan tetap mempertahankan isi gugatannya tersebut.
Menimbang, bahwa untuk menyangkal Gugatan PENGGUGAT
Konvensi/TERGUGAT Rekonvensi tersebut, TERGUGAT Konvensi/PENGGUGAT
Rekonvensi telah mengajukan Jawaban, Eksepsi dan Rekonvensi secara tertulis
tertanggal 04 Agustus 2021 dalam persidangan.

1. DALAM KONVENSI

- EKSEPSI

1. Bahwa TERGUGAT Konvensi/ PENGGUGAT Rekonvensi menyatakan


gugatan dari PENGGUGAT Konvensi/ TERGUGAT Rekonvensi kabur atau
tidak jelas (Obscuur Libel) karena adanya perbedaan peraturan pada pasal
1365 dan pasal 1372 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sehingga
seharusnya tidak dapat digabungkan.
2. Majelis Hakim menimbang bahwa Eksepsi harus dinyatakan ditolak untuk
seluruhnya karena pasal 1365 dan 1372 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata memang seharusnya digabungkan dalam perkara ini untuk
membuktikan adanya suatu Perbuatan Melawan Hukum dengan adanya unsur
kerugian, kesalahan dan hubungan kausalitas antara kerugian dan
kesalahan lalu untuk membuktikan kerugian materiil dan immateriil
khususnya untuk pencemeran nama baik, sehingga dapat dinyatakan bahwa
gugatan dari PENGGUGAT Konvensi/ TERGUGAT tidak kabur.

- DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Majelis Hakim mengabulkan petitum ke-2 gugatan PENGGUGAT


Konvensi/ TERGUGAT Rekonvensi yang menyatakan bahwa TERGUGAT
melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena berdasarkan bukti-bukti yang
telah dicermati oleh Majelis Hakim, 2 gugatan yang telah diajukan oleh
TERGUGAT tidak memiliki alasan hukum untuk diajukan kepada
PENGGUGAT yang mana pada Perkara No. 148/Pdt.G/2019/PN.Ckr
memiliki hasil “tidak dapat diterima” dan Perkara No. 289/Pdt. G/2020/PN.
Ckr, memiliki hasil “gugatan dicabut”.
2. Bahwa Majelis Hakim mengabulkan petitum ke-3 dan ke-9 PENGGUGAT
Konvensi/ TERGUGAT Rekonvensi yang mana TERGUGAT dihukum
untuk membuat pengumuman permohonan maaf kepada Penggugat karena
petitum ke-2 dapat dikabulkan, namun terhadap petitum tersebut ada
perbaikan redaksional dimana menurut Majelis Hakim permohonan maaf
melalui media cetak cukup salah satu media cetak nasional dan surat kabar
online daerah kota atau kabupaten bekasi saja, kemudian mengenai kata-kata
“selama 3 (tiga) hari berturut-turut” dan “selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah putusan ini dibacakan” terlalu berlebihan oleh karena itu cukup
dinyatakan untuk melakukan permintaan maaf pada koran nasional dan media
berita online saja.
3. Bahwa Majelis Hakim tidak mengabulkan petitum ke-4 gugatan
PENGGUGAT Konvensi/ TERGUGAT Rekonvensi yang memohon agar
TERGUGAT dihukum untuk membayar gantirugi materiil secara seketika
dan sekaligus kepada Penggugat sebesar Rp. 500.000.000,00,- (lima ratus
juta rupiah) karena bukti-bukti yang disiapkan oleh PENGGUGAT adalah
bukti kerugian atas pembayaran jasa advokat sebesar Rp. 265.000.000,00,-
(dua ratus enam puluh lima juta rupiah) yang mana hal ini tidak tepat
karena pembayaran jasa advokat bukanlah suatu kerugian yang nyata
sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 3557 K/PDT/2015 tertanggal 29 Maret 2016 yang dalam
diktumnya menyatakan “biaya Advokat adalah tanggung jawab dan kewajiban
yang sudah disepakati Penggugat sendiri sehingga tidak tepat bila dibebankan
kepada para Tergugat lagipula tidak ada keharusan bagi Penggugat
untuk menggunakan jasa Advokat karena Penggugat dapat mengajukan
gugatan sendiri ke Pengadilan”.
4. Bahwa tidak mengabulkan petitum ke-5 gugatan PENGGUGAT Konvensi/
TERGUGAT Rekonvensi yang memohon agar Tergugat dihukum untuk
membayarkerugianimmateriil kepada Penggugat secara seketika dan
sekaligus sebesar Rp.500.000.000,00,-(lima ratus juta rupiah) karena
PENGGUGAT tidak dapat membuktikan darimana munculnya kerugian
immateriil sebesar Rp.500.000.000,00,-(lima ratus juta rupiah) sehingga
petitum tersebut tidak beralasan secara hukum dan harus ditolak.
5. Bahwa tidak mengabulkan petitum ke-6 gugatan PENGGUGAT Konvensi/
TERGUGAT Rekonvensi yang memohon agar tanah dan bangunan milik
TERGUGAT dinyatakan sah sebagai sita jaminan karena Majelis Hakim
tidak pernah meletakkan Sita Jaminan terhadap tanah dan bangunan milik
TERGUGAT.
6. Bahwa tidak mengabulkan petitum ke-7 gugatan PENGGUGAT Konvensi/
TERGUGAT Rekonvensi yang memohon TERGUGAT untuk membayar
uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk
setiap harinya kepada PENGGUGAT, apabila ternyata TERGUGAT
telah lalai memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap
(inkracht vangewijsde) dalam perkara ini karena tidak terdapat hukuman
pokok dijatuhkan terhadap TERGUGAT
7. Bahwa tidak mengabulkan petitum ke-8 gugatan PENGGUGAT Konvensi/
TERGUGAT Rekonvensi yang memohon putusan dalam perkara ini agar
dapat dinyatakan dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum baik
bantahan (verzet), banding atau kasasi dari Tergugat (uitvoerbaar bij
voorraad) karena mengacu pada Pasal 180 HIR, maupun Surat Edaran
Mahkamah Agung R.I., Nomor 3 tahun 2000 maupun Surat Edaran
Mahkamah Agung R.I., Nomor 4 tahun 2001, ternyata gugatan
Penggugat telah tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan.
8. Bahwa akan memutus petitum ke-10 bersama-sama dengan gugatan
rekonvensi yang diajukan oleh TERGUGAT.

2. DALAM REKONVENSI

Bahwa menolak gugatan Rekonvensi PENGGUGAT Rekonvensi/TERGUGAT


Konvensi untuk seluruhnya karena telah dinyatakan sebagai gugatan yang Nebis
in Idem, dan PENGGUGAT Rekonvensi/TERGUGAT Konvensi tidak pula
mengajukan alat bukti yang cukup dalam membuktikan dalil gugatan
Rekonvensinya.

3. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Bahwa menyatakan PENGGUGAT Rekonvensi/TERGUGAT Konvensi sebagai


pihak yang kalah karena gugatan Konvensi PENGGUGAT
Konvensi/TERGUGAT Rekonvensi dikabulkan sebagian yang mana oleh
karena itu PENGGUGAT Rekonvensi/TERGUGAT Konvensi dihukum untuk
membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini, sebagaimana akan
disebutkan dalam amar putusan ini.

E. Putusan Hakim

1. DALAM KONVENSI
- Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi TERGUGAT.
- Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian.
2. Menyatakan TERGUGAT terbukti melakukan perbuatan
melawanhukum pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap
PENGGUGAT.
3. Menghukum TERGUGAT untuk membuat pengumuman
permohonan maaf kepada PENGGUGAT, permintaan mana harus dimuat
dalam media cetak Nasional pada halaman pertama dalam ukuran 4
(empat) kolom x 15 cm dan Surat Kabar Online daerah Kota atau
Kabupaten Bekasi dengan susunan kata-kata sebagai berikut :

PENGUMUMAN

Dengan ini saya Masnan Bin Kasim selaku pribadi menyampaikan


permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Saudara Judo Raharjo
Widjaja sehubungan dengan perbuatan saya yang telah menyerang
kehormatan dan nama baik yang bersangkutan dengan menggugat Saudara
Judo Raharjo Widjaja ke Pengadilan Negeri Cikarang dalam perkara
Perkara No. 148/Pdt.G/2019/PN Ckr dan perkara No. 289/Pdt.G/2020/PN
Ckr dengan tidak memiliki dasar hukum. Bahwa saya Masnan tidak akan
pernah lagi melakukan tuntutan dan ataupun gugatan baik Pidana
maupun Perdata kepada saudara Judo Raharjo Widjaja dikemudian
hari. Demikian Pengumuman ini saya buat untuk diketahui oleh khalayak
umum.

4. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan permintaan maaf kepada


PENGGUGAT pada koran nasional dan Media berita Online.
5. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk selain dan selebihnya

2. DALAM REKONVENSI
- Menolak gugatan PENGGUGAT Rekonvensi/TERGUGAT Konvensi untuk
seluruhnya.

3. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


- Menghukum PENGGUGAT Rekonvensi/TERGUGAT Konvensi
untukmembayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.585.000,-(lima
ratus delapan puluh lima ribu rupiah).

F. Analisa
Menurut saya putusan majelis hakim dalam gugatan Perbuatan Melawan Hukum tersebut
sudah sesuai dengan asas hukum yang sifatnya wajib digunakan oleh hakim dalam membuat
putusan karena aspek aspek berikut telah terpenuhi:
1. Memuat Dasar Alasan Yang Jelas Dan Rinci
Putusan yang dijatuhkan harus berdasarkan pertimbangan yang jelas dan cukup.
Alasan-alasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan bertitik tolak dari ketentuan:
1. Pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan;
2. Hukum kebiasaan;
3. Yurisprudensi;
4. Doktrin hukum.
Pada perkara ini hakim Pengadilan Negeri Cikarang dalam putusan Nomor
​Nomor.109/Pdt.G/2021/PNCkr, menggunakan Pasal 1365 KUHPerdata tentang
perbuatan melawan hukum karena TERGUGAT terbukti melakukan Perbuatan Melawan
Hukum dengan melayangkan gugatan yang tidak beralasan hukum 2 kali terhadap
PENGGUGAT yang mana hal ini memenuhi unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum
yaitu ada perbuatan yang melawan hukum, ada kesalahan, ada hubungan kausalitas, dan
ada kerugian. Hakim juga menggunakan Pasal 1372 KUHPerdata karena tindakan
TERGUGAT dianggap mencemarkan nama baik PENGGUGAT sehingga membuat
PENGGUGAT merasa tidak nyaman, akibat nama baik PENGGUGAT telah
tercemar di lingkungan tempat tinggal PENGGUGAT yang membuat PENGGUGAT
Merasa terhina.

2. Wajib Mengadili Seluruh Bagian Gugatan


Hakim wajib mengadili seluruh bagian dari gugatan dan atau permohonan. Hal mana
telah ditahbiskan dalam ketentuan Pasal 178 ayat (2) HIR, Pasal 189 ayat (2) RBG, dan
Pasal 50 Rv. Putusan harus secara total dan menyeluruh memeriksa dan mengadili setiap
segi gugatan yang diajukan. Tidak boleh hanya memeriksa dan memutus sebagian saja,
dan mengabaikan gugatan selebihnya. Cara mengadili yang demikian betentangan dengan
asas yang digariskan undang-undang. Dalam perkara ini hakim mengadili seluruh bagian
gugatan dan mengabulkan petitum PENGGUGAT nomor 2, 3, dan 9 serta menolak
petitum nomor 1, 4, 5, 6, 7, dan 8.

3. Tidak Boleh Mengabulkan Melebihi Tuntutan


Hakim tidak boleh mengabulkan melebihi tuntutan, sebagaimana diatur pada Pasal 178
ayat (3) HIR, Pasal 189 ayat (3) RBG dan Pasal 50 RV. Putusan tidak boleh mengabulkan
maupun melebihi tuntutan yang dikemukakan dalam gugatan. Bilamana hal tersebut
diindahkan, maka masuk dalam kategori putusan yang besifat ultra petitum. Alasan
pembenar apapun, apabila hakim memutuskan suatu perkara dengan tindakan ultra
petitum, meskipun dılakukan berdasarkan alasan iktikad baik, tetap tidak dapat
dibenarkan atau bersifat ilegal, karena itu tidak dapat dibenarkan dan tidak ada ijtihad
dalam hukum acara. Putusan hakim dalam perkara ini mengabulkan tuntutan
PENGGUGAT untuk menghukum TERGUGAT membuat pengumuman permohonan
maaf kepada PENGGUGAT, permintaan mana harus dimuat dalam media cetak
Nasional pada halaman pertama dalam ukuran 4 (empat) kolom x 15 cm dan Surat Kabar
Online daerah Kota atau Kabupaten Bekasi yang mana dalam hal ini terdapat perubahan
redaksional agar hukumannya tidak terlalu berlebihan.

4. Diucapkan di Muka Umum


Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, hal ini ditegaskan dalam Pasal 13
Ayat 2 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
ditegaskan bahwa Putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum
apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Putusan Majelis Hakim dalam
perkara ini diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal
10 November 2021,dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh AL FADJRI, S.H.
sebagai Hakim Ketua didampingi oleh RADITYA YURI PURBA, S.H., M.H., dan
RIZKY RAMADHAN, S.H. sebagai Hakim Anggota, dan dibantu oleh THORICO
MONADA, S.H., sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Cikarang.

Anda mungkin juga menyukai