Anda di halaman 1dari 21

PUTUSAN

Nomor : 148/Pdt.G/2021/PN.Kot.Mn

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negri Kota Madiun yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara


perdata pada tingkat pertama dengan persidangan majelis telah menjatuhkan putusan
dalam perkara gugatan WANPRESTASI UTANG PIUTANG antara :

BANK RAKYAT INDONESIA, yang beralamat di jalan Jl. Pahlawan,


Pangongangan, Kec. Manguharjo., Kota Madiun yang berdasarkan surat kuasa tanggal 3
November 2021, memberikan kuasa kepada PRYSILLA LUTFIATUS S, S.H., M.H.
advokat yang berkantor di Jl. Pahlawan, No. 37, Madiun Lor, Kec. Kartoharjo, Kota
Madiun Selanjutmya disebut : PENGGUGAT;

Melawan

NANDA APRILIA SARI, S.E., lahir di Madiun tanggal 18 Agustus 1985,


Agama Islam, Manager PT Agung Jaya Abadi sebagai Tergugat, beralamat di Jl.
Mangga Jatisari, Geger, Madiun, Jawa Timur.

Pengadilan Negri Kota Madiun tersebut telah mempelajari surat-surat yang


berkaitan dengan perkara ini setelah mendengar keterangan para pihak yang berperkara
dan saksi-saksi:
DUDUK PERKARA

Bahwa penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 03 November 2021


yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negri Kota Madiun dengan register
perkara Nomor : 148/Pdt.G/2021/PN.Kot.Mn, telah mengajukan gugatan wanprestasi
utang piutang dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 12 September 2019 telah diadakan perjanjian pembiayaan
antara penggugat dengan tergugat melalui perjanjian wanprestasi utang piutang
No. 18/103-3/SP3/978.
2. Bahwa dalam perjanjian pembiayaan tersebut, penggugat memberikan pokok
pembiayaan sebesar Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah), yang diangsur
dalam jangka waktu 36 bulan terhitung sejak bulan 19 September 2019 sampai
dengan 19 September 2022, setiap bulan kewajiban yang harus dibayarkan
kepada penggugat baik pokok maupun bunganya senilai Rp. 15.670.000.
3. Bahwa, dalam rangka menjamin kelancaran pembayaran perjanjian pembiayaan
WANPRESTASI utang piutang tersebut,tergugat telah menjaminkan objek
berupa;
4. Sebidang tanah persawahan seluas 2.000 m2 (dua ribu meter persegi), dengan
sertifikat hak milik No. 00716 atas Nama Nanda Aprilia Sari dengan batas-batas
sebagai berikut;
5. Bahwa terhadap jaminan tersebut telah diikat dengan Akta jaminan hak
tanggungan No. 350 tertanggal 12 September 2019. Dibuat oleh dihadapan
Yuniantoro, S.H, M.Kn. Notaris dengan nomor pajak Madiun, dimana notaris
dan akta jaminan tanggungan telah terdaftar dikantor Pertanahan RI. Kantor BPR
RI Madiun, wilayah Jatim. Sehingga diterbitkan hak tanggungan No. 209 pada
tanggal 19 September 2019 dan memiliki tittle ekstutorial “Demi keadilan bagi
Ketuhanan Yang Maha Esa
6. Bahwa, terhadap perjalanan pembiayaan WANPRESTASI utang piutang
tergugat tersebut, telah membayar kewajibannya selama 18 bulan yaitu mulai
September 2019 sampai dengan Maret 2021 dengan baik.
7. Bahwa tergugat kemudian tidak membayar kewajibannya kepada penggugat
selama 4 bulan yatu mulai bulan April sampai dengan Juli 2021 dan sampai
gugatan ini diajukan belum dibayarkan. Meskipun penggugat telah melakukan
segala upaya untuk mengingatkan tergugat akan kewajibannya, tersebut
memberikan teguran atau somasi sampai dengan 3X dan undangan kepada
tergugat untuk segera membayarkan atau menyelesaikan kewajibannya, namun
tidak ada iktikad baik dari tergugat
8. Bahwa terhadap perbuatan yang dilakukan tergugat pada posita angka 6 di atas,
perbuatan tergugat yang demikian masuk dalam kategori wanprestasi (ingkar
janji) sebagaimana yang disebutkan pada Pasal 1365 KUHPerdata.
9. Bahwa sesuai dengan pembukuan penggugat kewajiban tergugat terhitung
sampai dengan September 2022 adalah sebesar Rp. 282.060.000, dengan rincian
sebagai berikut:

Jumlah hutang tergugat Rp. 564.120.000


Angsuran yang masuk 18 X Rp. Rp. 282.060.000
15.670.000

Kekurangan kewajiban hutang tergugat Rp. 282.060.000


Denda Keterlambatan Rp. 626.800

Total Jumlah Rp. 282.686.800


Jumlah tersebut sudah ditambah margin dan denda akan tetapi ada biaya-biaya
yang akan timbul terhitung sampai dengan tanggal pelunasan.
10. Bahwa, guna menjamin pembayaran kembali hutang tergugat serta menjamin
kelancaran dilaksanakannya seluruh putusan dalam perkara ini oleh tergugat,
maka penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Negri Kota Madiun meletakkan
sita jaminan atau Conservatoir Beslag/C. Aset Milik para tergugat yang
djaminkan pada penggugat yaitu:
a. Sebidang tanah persawahan seluas 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) dengan
Dengan sertifikat hak milik No.00716 atas Nama Nanda Aprilia Sari dengan
batas-batas sebagai berikut;
Utara : Persawahan milik Bapak Sutris
Selatan : Persawahan Milik Bapak Suherman
Barat : Persawahan Milik Bapak Sholikan
Timur : Rumah milik bapak Sabar
b. Akta jaminan hak tanggungan No. 350 tertanggal 19 September 2019 yang
dibuat oleh dan dihadapan Yuniantoro, S.H., M.Kn dengan wilayah kerja
Kabupaten Madiun; dimana, selanjutnya akta jaminan hak tanggungan tersebut
telah didaftarkan di Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia kantor
Badan Pertahanan Nasional Madiun wilayah Jawa Timur, sehingga diterbitkan
sertifikat jaminan hak tanggungan No. 209 pada tanggal 19 Septemberr 2019
dan memiliki title Eksekutorial yang berbunyi “DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”;
11. Bahwa oleh karena WANPRESTASI utang piutang telah berjalan bahkan telah
diberikan jaminan dari tergugat serta surat pengakuan hutang oleh penggugat
kepada tergugat yang dibuat dihadapan notaris, maka wajar apabila dari semua
jaminan yang diberikan oleh tergugat tersebut menjadi dasar bbahwa putusan ini
dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum baik banding kasasi
maupun peninjauan kembali (uitvoerbaar bij voorraad).
12. Bahwa untuk memperlancar pemeriksaan dalam persidangan ini oleh karena para
tergugat terbukti telah melakukan perbuatan wanprestasi yang termaktub dalam
pasal 1365 KUHPerdata, maka segala biaya yang dikeluarkan selama persidangan
sampai putusan harus dibebankan kepada tergugat secara tanggung renteng
Maka berdasarkan alasan tersebut di atas, penggugat mohon kiranya
Majelis Hakim Yang Mulia yang mengadili dan memeriksa perkara aquo untuk
memberikan putusan dengan amar putusan sebagai berikut

PETITUM

PRIMER :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya


2. Menyatakan sah serta memiliki kekuatan hokum mengikat akta perjanjian
pembiayaan mudhorobah nomor: 18/103-3/sp3/97 dengan jangka waku 36 (tiga
puluh enam) bulan mulai 19 September 2019 sampai dengan 19 September 2022.
3. Menyatakan para tergugat adalah debitur yang tidak beritikad baik karena telah
melakukan WANPRESTASI (ingkar janji) atas utang piutang yang telah
disepakati
4. Menyatakan bahwa para tergugat telah menyetujui akta tanahnya sebagai jaminan
dengan sertifikat hak milik dengan nomor 0071 atas Nama Nanda Aprilia Sari
dengan luas 2.000m2 (dua ribu meter persegi)
5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap objek
jaminan hak tangung yang telah diikat dengan sertifikat jaminan hak tanggung
nomor: 209 pada tangngal 19 September 2019 yang bertitle eksekutorial yang
berbunyi ”DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA”
6. Menyatakan bahwa para tergugat mempunyai kewajiban hutang kepada
penggugat per September 2022 adalah sebesar: Rp. 282.060.000 -, dengan rincian
sebagai berikut:

Kekurangan kewajiban hutang pokok dan bunganya : Rp 282.060.000 -,


Denda keterlambatan : Rp. 626.800-,
Total jumlah :Rp. 282.686.800 -,
7. Menghukum para pengugat untuk membayar seketika dan sekaligus kewajiban
hutang terhadap penggungat setelah perkara ini mendapat kekuatan hukum yang
tetap sebesar Rp 282.686.800-,
8. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walauapun
dadenverzet,keberatan maupun kasasi (uitvoorbarbijvooraad)
9. Menghukum para tergugat untuk membayar biaya perkara timbul akibat perkara
ini

SUBSIDER
jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon kiranya agar perkara ini
diputus yang seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku (ex aequo et
bono). Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugta dan Tergugat
telah hadir sendiri dimuka persidangan.
Bahwa Majelis telah mendamaikan Penggugat dan Tergugat akan tetapi
tidak berhasil dan untuk memaksimalkan usaha tersebut, majelis menempuh
upaya mediasi dengan hakim mediator atas pilihan para pihak bernama
MUHAMMAD MUNIRUL IKHWAN, S.H., M.H., dan dari hasil mediasi
tesebut dilaporkan telah gagal mencapai perdamaian.
Bahwa kemudian sidang dilanjutkan dengan pembacaan surat Gugatan
Penggugat yang isinya tetap pada gugatanya tanpa ada tambahan dan perubahan.
Bahwa, terhadap Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat menyatakan jawaban
secara tertulis sebagai berikut:

Bahwa tergugat mengakui telah mengetahui dan menandatangani


perjanjian Wanprestasi utang piutang :
1. Bahwa tergugat menyangkal dalil-dalil yang diajukan oleh penggugat
kecuali yang secara tegas diakui oleh tergugat.
2. Bahwa benar dan mengakui telah mengetahui dan menandatangani
perjanjian wanprestasi utang piutang.
3. Bahwa memang benar pokok pembiayaan Rp 564.120.000-, dengan
margin senilai Rp 15.670.000,- selama 36 bulan.
4. Bahwa memang benar tentang jaminan dalam perjanjian mudhorobah
tersebut adalah sebidang tanah dan bangunan dengan luas 2.000m2 atas
Nama Nanda Aprilia Sari. Bahwa terkaid pembayaran setiap bulannya,
tergugat membenarkan kalau pada bulan September 2019 sampai dengan
Maret 2021 lancar, kemudian pada bulan April sampai dengan bulan Juli
yang mengalami hambatan.
5. Bahwa terhadap tuduhan pengugat dengan wanprestasi para tergugat
menyatakan keberatan, karena usaha tergugat mengalami hambatan
dimasa pandemi covid 19.
6. Bahwa para tergugat menolak dan keberatan telah dianggap oleh
penggugat wanprestasi senilai Rp 282.686.800-,
7. Bahwa terkait somasi dan undangan para tergugat menolak karena
memang tidak mengetahui adanya somasi atau undangan karena semua
berada diresepsionis kantor terkait sita yang diajukan oleh
penggugat,para tergugat merasa keberatan dan tindakan tersebut sangat
berlebihan karena tidak ada unsur kesengajaan yang para tergugat
lakukan.
8. Bahwa karena wanprestasi yang di tuduhkan pada kami, kami lakukan
dengan ketidak sengajaan maka kami mohon agar yang mulia
memberikan putusan yang meringankan bagi kami yaitu haya terbatas
pada kewajiban kami, yang belum kami laksanakan dan tidak membayar
secara langsung dan sekaligus total kewajiban kami yang belum
berlangsung.dan mohon pertimbangkan agar pihak tergugat mau
melakukan pembaharuan hutang terhadap kewajiban-kewajiban kami.

Bahwa terhadap jawaban tergugat tersebut penggugat menyampaikan


replik secara tertulis yang pada pokoknya bahwa :

1. Bahwa pada pokoknya Penggugat tetap bersikukuh dengan seluruh dalil


dalam surat gugatan.
2. Bahwa Penggugat menolak pernyataan Para Tergugat poin 6 atas
jawaban Para Tergugat karena faktanya dari bulan April sampai Juli
2021, sampai diajukannya gugatan ini, Tergugat sama sekali tidak
membayar kewajiban membayar hutang senilai Rp. 15.670.000,- (lima
belas juta enam ratus tiju puluh ribu rupiah) dan hal ini dibuktikan
dengan laporan dari Teller bank kami yang mencatat pembayaran dari
pihak Tergugat.
3. Bahwa atas terjadinya keterlambatan tersebut dalam poin 8 jawaban
Tergugat maka sudah benar kalau pihak Penggugat mengindentifikasikan
bahwa Tergugat telah melakukan wanprestasi dan faktanya sudah
dipanggil dengan patut dan diberikan surat Somasi sampai dengan 3X
Tergugat tidak mengindahkan sama sekali.
4. Bahwa Penggugat telah bersikukuh terkait dengan terjadinya Wanprestasi
dan menolak jawaban Tergugat dalam poin ke 10 yang dilakukan oleh
Tergugat berdasarkan pembukuan di BNK BRI tidak ada pemasukan dari
bulan April 2021- September 2022.
5. Bahwa karena sudah terbukti wanprestasi, sudah sewajarnya kalau biaya
perkara ini dibebankan kepada Tergugat.
Bahwa, terhadap replik Penggugat, Tergugat menyampaikan duplik
secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban dengan seluruh dalil dan
dasar hukumnya yang telah disampaikan. Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil
gugatanya, Penggugat mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :
1. Foto copy akad perjanjian dalam bentuk WANPRESTASI UTANG
PIUTANG Nomor: 18/103- 3/SP3/978 tertanggal 12 September 2019
yang telah dicocok dengan aslinya, telah diparaf oleh majelis, dan telah
dibubuhi dengan materai (P.1).

2. Fotocopy sertifikat hak milik tanah dan bangunan atas Nama Nanda
Aprilia Sari yang telah dicocok dengan aslinya, telah diparaf oleh
majelis, dan telah dibubuhi dengan materai (P.2).

3. Foto copy Akta Jaminan Hak tanggungan nomor : 350 tertanggal12


September 2019 yang di buat oleh dan dihadapanYUNIANTORRO,
Sarjana Hukum, Megister Kenotarian, Notaris dengan wilayah kerja
pajak Madiun, dimana notaris dan akta jaminan tanggungan telah
terdaftar dikantor pertanahan RI. Kantor BPR RI Madiun wilayah Jatim.
Sehingga diterbitkan Sertifikat Jaminan Hak Tanggungan Nomor: 209
pada tanggal 19 September 2019 dan memiliki Titel Eksekutorial yang
berbunyi “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA” yang telah dicocok dengan aslinya, telah diparaf
oleh majelis, dan telah dibubuhi dengan materai (P.3).

4. Foto copy Surat Pengakuan hutang ” yang telah dicocok dengan aslinya,
telah diparaf oleh majelis, dan telah dibubuhi dengan materai (P.4).

5. Fotocopy Surat Somasi dan surat Undangan kepada Para Tergugat yang
telah dicocok dengan aslinya, telah diparaf oleh majelis, dan telah
dibubuhi dengan materai (P.5).

6. Fotocopy Laporan pembukuan Kewajiban Para Tergugat yang telah


dicocok dengan aslinya, telah diparaf oleh majelis, dan telah dibubuhi
dengan materai (P.6).
Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi yang
telah didengar kete rangannya dimuka persidangan, masing-masing bernama :
1. Muhammad Muhibudin umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan
costumer service, tempat kediaman di Jl. Kaswari, Dagangan, Madiun,
setelah disumpah menurut tata cara agamanya, saksi tersebut
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi
adalah sebagai costumer service di Bank BRI Kota Madiun.
Bahwa saksi menyatakan pada hari Senin 12 September 2019
Tergugat datang ke Bank untuk menanyakan tentang cara
peminjaman dana untuk modal usahanya dan Tergugat langsung
memohon untuk memohon pinjaman di Bank BRI Kota Madiun
sebesar Rp 500.000.000.
- Bahwa saksi menjelaskan bahwa Tergugat datang kembali pada
senin 19 September 2019 akan datang memenuhi persyaratan,
dan mengisi aplikasi pembiayaan wanprestasi utang piutang dan
menandatangani perjanjian pada hari Senin 19 september 2021.
- Bahwa untuk memberikan kepercayaan kepada Bank, saksi juga
menerima sertifikat hak milik sebidang tanah beserta bangunan
diatasnya seluas 2.000 m2 (Dua ribu Meter Persegi),
bersertifikat Hak Milik, atas Nama IBU NANDA APRILIA
SARI.
- Bahwa saksi menjelaskan Bank telah sepakat untuk memberikan
pinjaman senilai Rp. 500.000.000, dan di transfer ke rekening
tergugat, atas Nama NANDA APRILIA SARI dengan nomor
rekening 1710003645986 pada tanggal 19 September 2019.
- Bahwa saksi menyatakan pembayaran angsuran pinjaman yang
telah disepakati antara Tergugat dengan Bank yaitu berupa
Angsuran dibayarkan dengan pemotongan sejumlah uang dari
rekening Bank BRI miliki Ibu Nanda Aprilia sari.
- Bahwa Pembayaran dilakukan selama 36x angsuran atau selama
4 tahun, dengan pembayaran setiap bulan Rp. 15.670.000.

2. Nurruszzaky Fajar Asseghaf, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan


Manager keuangan di BRI Kota Madiun, tempat kediaman di Ds.
Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, setelah disumpah
menurut tata cara agamanya, saksi tersebut memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena


saksi adalah pegawai Penggugat.

- Bahwa saksi membenarkan Penggugat dan Tergugat adalah


pihak Bank dan Nasabah dari pihak BRI Kota Madiun dimana
pihak Penggugat adalah pimpinan saya sedangkan para pihak
Tergugat adalah nasabah dari Bank BRI Kota Madiun selama 4
Tahun ini.

- Bahwa saksi mengetahui pelaksanaan perjanjian utang piutang


antara Penggugat dengan para Tergugat, karena saksi adalah
saksi dalam perjanjian utang piutang tersebut.

- Bahwa Penggugat dan Tergugat melangsungkan perjanjian


utang piutang sekitar tanggal 19 september Tahun 2019 dalam
tenggang waktu 36 bulan terhitung sejak awal perjanjian utang
piutang sampai pada tanggal 19 september 2021.

- Bahwa Penggugat sudah melaksanakan akad, dimana Penggugat


melalui saya telah mencairkan dana sebesar Rp. 500.000.000,00
ke rekening bank BRI Kota Madiun milik tergugat dengan
nomer rekening 0070-01-068796-50-0 pada tanggal 19
september tahun 2019.

- Bahwa Tergugat sudah melaksanakan kewajibannya atas akad


tersebut yaitu selama bulan Oktober 2019 sampai dengan Maret
2021 atau sekitar 18 bulan dan setelah itu para Tergugat tidak
pernah memenuhi kewajibannya.

- Bahwa saksi mengetahui tentang wanprestasi yang telah


dilakukan oleh Tergugat, Karena saksi yang melakukan
pencatatan pembayaran Kewajiban para Tergugat setiap
bulannya.

3. Nur Azizi Hamidah umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Kurir Bank
BRI Kota Madiun tempat kediaman di Desa Kandangan, Kare, Madiun,
setelah disumpah menurut tata cara agamanya, saksi tersebut memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal Penggugat dengan Tergugat.
- Bahwa saksi mengetahui pihak penggugat adalah pimpinan di
Bank BRI Kota Madiun dan tergugat adalah nasabah dari bank.
- Bahwa saksi bertugas sebagai pengantar surat dari bank kepada
nasabah.
- Bahwa saksi bertugas mengirimkan surat-surat pemberitahuan
berupa Surat pemberitahuan kekurangan kewajiban pembayaran,
surat penagihan hutang, surat- surat somasi, dan lain sebagainya.
- Bahwa saksi yang bertugas menghantarkan mulai surat somasi
pertama sampai dengan yang somasi yang ketiga serta surat
undangan untuk dilakukan negosiasi terhadap keterlambatan
pihak tergugat.
- Bahwa saksi telah menyampaikan surat sesuai dengan alamat yang
dibubuhkan yaitu di PT Agung Jaya Abadi. Yang menerima adalah
manajer keuangannya, karena saya menanyakan yang bersangkutan
langsung katanya sedang ada urusan di luar kota.
Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi-saksi diatas, penggugat
menyatakan kebenarannya sedangkan tergughat menyatakan keberatan
dengan memberikan tanggapan bahwa tergugat tidak pernah menerima
surat somasi maupun undangan dari Bank. Menimbang, bahwa pihak
Penggugat telah mencukupkan keterangannya dan tidak akan menambah
bukti-bukti lain lagi.
Bahwa untuk membantah dalil-dalil jawabannya, Tergugat juga
mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut:

1. Fotocopy Pembelian Mobil Agya, yang telah dicocok dengan aslinya,


telah diparaf oleh majelis, dan telah dibubuhi dengan materai (T-1).
2. Atas hutang ke Bank BRI Kota Madiun dari Tergugat kepada
Managernya, yang telah dicocok dengan aslinya, telah diparaf oleh
majelis, dan telah dibubuhi dengan materai (T-2).
3. Fotocopy print out rekening Bank BRI atas Nama Nanda Aprilia Sari
dengan no. rekening 007-01-065-696-50-0, dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Maret 2019-2021 yang telah dicocok dengan aslinya, telah
diparaf oleh majelis dan telah dibubuhi dengan materai (T-3).
Menimbang bahwa tergugat juga telah mengajukan saksi-saksinya yang telah
didengar keterangannya dimuka persidangan amsing-masing bernama ;

1. MUHAMMAD Alfian Rizky Pradana, umur 20 tahun, agama Islam,


pekerjaan Manager Keuangan di PT Agung Jaya Abadi Kots Madiun, tempat
kediaman di Desa Jenangan, Jenangan, Ponorogo. setelah disumpah menurut
tata cara agamanya, saksi tersebut memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut;
- Bahwa saksi mengenal pihak Penggugat dan para Tergugat karena
saksi adalah RESEPSIONIS di PT Agung Jaya Abadi pihak
Tergugat.
- Bahwa saksi mengetahui adanya Perjanjian utang piutang antara
pihak Penggugat dan Tergugat mulai bulan September 2019
sampai dengan bulan September 2022.
- Bahwa saksi mengetahui jika Para Tergugat mempunyai pinjaman
di Bank BRI Kota Madiun dan besar kewajibannya adalah Rp.
15.670.000,00.
- Bahwa saksi mengetahui pembayaran Tergugat yaitu melalui
transfer dari rekening Tergugat 3, dan saksi mencatat dalam
pembukuan dari pembayaran tersebut mulai bulan Oktober 2019
sampai dengan Maret 2021.
- Bahwa dengan adanya kesibukan saksi di ShorJaya dan adanya
kemacetan usaha sejak ditinggal Tergugat ke Solo, uang tersebut
saksi gunakan untuk menambah modal usaha agar tetap berjalan
Shoroom.
- Bahwa saksi mengetahui adanya surat somasi yang dikirim oleh
pihak Bank, akan tetapi karena kesibukan saksi di resepsionid PT
Agung Jaya Abadi, saksi lupa memberitahukan kepada para
Tergugat.

2. Muhammad Mujiburrahman, umur 35 tahun, Desa Puncanganom,


Kebonsari, Madiun, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan supir pribadi
Tergugat, setelah disumpah menurut tata cara agamanya, saksi tersebut
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut
- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena
saksi adalah sopir pribadi Tergugat.
- Bahwa saksi mengetahui Tergugat mempunyai pinjaman di
Bank BRI Kota Madiun.
- Bahwa saksi mengantarkan kemana saja Tergugat
berpergian, termasuk mengantarkan ke Stasiun Madiun
untuk keperluan Tergugat pergi ke Solo untuk membuka
butik baru milik istrinya pada tanggal 2 september 2019 dan
kembali dari Solo pada tanggal 7 Januari 2021.
- Bahwa saksi mengetahui selama tenggang waktu tersebut
Tergugat tidak datang ke Madiun.

3. Muhammad Misbahul Huda, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan


Resepsionis Shoroom Mobil Berkah Makmur Madiun, tempat kediaman di
Desa Wagir Kidul, Pulung, Ponorogo. Setelah disumpah menurut tata cara
agamanya, saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya
sebagai berikut;

- Bahwa saksi mengenal Tergugat karena saksi adalah Manager


Pemasaran di PT Agung Jaya Abadi milik Tergugat.

- Bahwa Jumlah rumah yang dijual terdapat tiga tipe yakni tipe
middle low, tipe middle-middle low, dan Tipe middle up.

- Bahwa setiap bulan penjualan properti rumah berjalan dengan


lancar, jika 2 unit rumah terjual daei tipe terendah pemasukan
mencapai Rp. 700 juta.

- Bahwa saksi mengetahui tidak ada kemacetan selama Tergugat


pergi

- Bahwa saksi mengetahui bahwa Tergugat memiliki pinjaman di


Bank BRI Kota Madiun Madiun, dengan nilai peminjaman
500.000.000,00 dan kewajiban tiap bulannya Rp. 15.670.000,00.

- Bahwa saksi mengetahui jika pihak Tergugat pergi ke Salatiga


dari tanggal 2 Oktober 2019 dan baru kembali awal bulan
Januari 2020 dengan keperluan membuka cabang Shoroom baru
dan selama itu pula Tergugat tidak pulang ke Madiun.

- Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi diatas, pihak


Tergugat menyatakan kebenarannya sedangkan Penggugat
menyatakan tidak perlu menanggapi saksi Tergugat:
Menimbang, bahwa para Tergugat telah mencukupkan keterangannya
dan tidak akan menambah bukti-bukti lain lagi serta mohon putusan.
Menimbang,bahwa di persidangan Penggugat telah menyampaikan
kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya telah mampu membuktiukan
dalil dalil gugatannya sehingga penggugat mohon agar seluruh gugatan
penggugat untuk dikabulkan.
Menimbang,bahwa Tergugat menyampaikan kesimpulan lisan pada
intinya Tergugat telah menyampaikan argumentasi yang dapat mendukung
jawabanya serta mampu membuktikan bantahan tersebut di persidangan dan
mohon agar Tergugat tidak dikategorikan sebagai pihak yang wanprestasi.
Menimbang, bahwa untuk melengkapi uraian putusan ini, ditunjuk
segala hal ihwal yang terjadi dalam berita acara persidangan sebagai bagian
tak terpisahkan dari putusan ini.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM POKOK PERKARA


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana diuraikan diatas. Menimbang, bahwa gugatan penggugat adalah
masalah akad yang dibuat oleh para pihak oleh Bank yang berkecimpung dalam
hal pendanaan modal perusahaan dibidang properti, sedangkan Penggugat adalah
orang yang telah dengan sadar mengikatkan diri pada bank di maksud, maka
berdasarkan pada ketentuan pasal 4 UU No 8 tahun 2004 tentanang perubahan
pertama UU No 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum maka secara kompetensi
absolut perkara a quo adalah menjadi kewenangan Pengadilan Negri Kota
Madiun.
Menimbang,bahwa para pihak semua berdomisili di wilayah Kabupaten
Madiun melakukan akad di wilayah yang menjadi yurisdiksi Pengadilan Negri
Kota Madiun, sehingga secara kompetensi relatif Pengadilan Negri Kota Madiun
yang berwenang mengadili perkara Wanprestasi Utang piutang antara Penggugat
dengan para Tergugat.
Menimbang, bahwa baik penggugat maupun tergugat telah terikat pada
Wanprestasi Utang Piutang (sebagaimana bukti P. 1) dan telah ternyata Tergugat
juga melakukan kewajibanya sampai delapan belas bulan maka Majelis
berpendapat para pihak dalam perkara a quo adalah secara legal standing dapat
dibenarkan.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para
pihak bahkan telah memerintahkan untuk menempuh proses mediasi sebagaimana
perintah Pasal 7 ayat (1) Peraturan Makamah Agung Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2008 tentang proses mediasi di Pengadilan, akan tetapi tetapi upaya
tersebut tidak berhasil oleh karena hal tersebut di atas, gugatan Penggugat harus
diperiksa lebih lanjut di persidangan.
Menimbang, bahwa akar masalah dalam sengketa ini adalah berangkat
dari Perjanjian yang telah disetujui oleh pihak Penggugat daan Tertgugat di dalam
perkara ini adalah Pembiayaan Utang Piutang Nomor 17/188-3/SP3/978 dan
telah ditanda tangani oleh keduanya pada tanggal 19 September 2019 akan tetapi
oleh penggugat didalilkan Tergugat melakukan wanprestasi, sehingga diajukan
gugatan di Pengadilan Negri Kota Madiun. Dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan pada bukti P.1 akad pembiayaan Utang
piutang tersebut telah sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Al-Quran, Surat al-Baqarah [2], ayat 257, Al-Quran, Surat an-Nisa’ [4], ayat
29, Al- Quran, Surat al-Maidah [5], ayat 1.
2. Asas keabsahan berkontrak Pasal 1338 KUHPerdata.
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
4. Asas Perikatan Pasal 1223 KUHPerdata
Ternyata akad tersebut telah sesuai dan tidak bertentangan dengan kaidah
hukum dan prinsip-prinsip sebagaimana telah diuraikan di atas, Majelis Hakim
memandang perlu terlebih dahulu untuk menyatakan bahwa Pembiayaan utang
piutang Nomor 17/188-3/SP3/978 adalah sah. Oleh karena itu dalam
pertimbangan dalam perkara ini utang piutang yang disepakati para pihak dapat
untuk dijadikan sumber hokum formil dan materiil di dalam pertimbangan
putusan ini.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan wanprestasi menurut


Pembiayaan Utang Piutang dalam perkara ini adalah sebagai mana yang
tertuang di dalam ketentuan Pasal 14 Bab Peristiwa Cidera Janji (Wanprestasi)
ayat (1) yang berbunyi: Kejadian cidera janji (wanprestasi) timbul apabila terjadi
salah satu atau lebih dari kejadian- kejadian / peristiwa-peristiwa di bawah ini:
a. Nasabah tidak memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan dalam
akad ini.
b. Nasabah tidak melakukan pelunasan pembiayaan yang jatuh
tempo.
c. Nasabah melakukan perbuatan dan atau terjadinya peristiwa
dalam bentuk dan dengan nama apapun yang atas pertimbangan
Bank dapat mengancam kelangsungan pembayaran pembiayaan
nasabah sehingga kewajiban nasabah kepada bank menjadi tidak
terjamin sebagai mana mestinya.
Menimbang, bahwa terhadap perbuatan wanprestasi Diperlukan lebih
dahulu suatu proses, seperti Pernyataan lalai (inmorastelling, negligent of
expression, inter pellatio, ingeberkestelling) sebagai mana Ketentuan Pasal 1243
KUHPerdata, selama di dalam perjanjian tersebut tidak Terdapat klausul yang
mengatakan debitur langsung dianggap lalai tanpa memerlukan somasi
(summon)/peringatan. Ketentuan tersebut telah diperkuat oleh Yurisprudensi
Mahkamah Agung Nomor 186 K/Sip/1959 tanggal 1 Juli 1959 yang menyatakan:
“apabila perjanjian secara tegas menentukan kapan pemenuhan perjanjian,
menurut hukum, debitur belum dapat dikatakan alpa memenuhi kewajiban
sebelum hal itu dinyatakan kepadanya secara tertulis Oleh pihak kreditur.

Menimbang,bahwa berdasarkan pertimbangan tentang wanprestasi


tersebut di atas dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat telah tidak tercatat
dalam pembukuan kewajibannya dalam buku Bank didukung dengan berbagai
alat bukti ( bukti P.1 sampai P.6 dan tiga orang saksi masing –masing bernama
Noviana Lestari, Ali Rohmanudin A, Selviana Devi), sedangkan Tergugat yang
menyampaikan argumentasi keberatan tentang kategori Tergugat wanprsetasi
dengan bukti bantahan (bukti T.1 , T.2 dan T.3 saksi Rizki Damma, Aulia
Rahman Utomo, Lulu Lutfia Siregar) telah ternayata tidak dapat melemahkan
dalil dan bukti penggugat.

Terbukti kewajiban para Tergugat untuk membayar tiap bulan


Rp.15.670.000 selama empat bulan telah tidak terlaksanan, sehingga berdasarkan
pada pasal 1365 KUHPerdata telah terbutki dan apapun keberatan para Tergugat
dengan alat buktinya harus dikesampingkan dan dalil Penggugat beserta alat
buktinya dapat diterima.
Menimbang,bahwa terhadap tuntutan agar sita yang diajukan oleh
penggugat dinyatakan sah dan berharag, oleh karena dalam penetapan hari sidang
telah ditangguhkan dan sampai putusan ini dibacakan tidak ada perubahan atas
peletakan sita. Maka terhadap permohonan peletakan sita oleh Penggugat
dinyatakan sah dan berharga harus di kesampingkan.

Menimbang, bahwa dalil penggugat yang menyatakan para Penggugat


telah mempunyai kewajiban membayar tanggungan secara total 282.686.800,-
meskipun Tergugat menyatakan keberatan karena yang bersangkutan saat terjadi
teguran dan somasi tidak mengetahui adanya kiriman surat dari Bank Kota
Madiun di resepsionis kantor PT Agung Sejahtera maka dalam perkara
pelaksanaan kewajiban yang telah diikat dengan perjanjian merupakan kewajiban
yang tidak dapat ditunda-tunda. Oleh karena penggugat telah mampu
membuktikan dalil dalilnya bahwa para Tergugat telah tidak melaksanakan
kewajiban membayar berupa cicilan pokok dan denda yang telah disepakati,
maka tuntutan penggugat tentang penggugat harus dinyatakan mempunyai
kewajiban Rp. 282.686.800,-kepada Bank BRI Kota Madiun telah terbukti.

Menimbang,bahwa terhadap tuntutan agar putusan ini dapat di


laksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum ( uit voorbaar bij
vorraad), oleh karena terhadap ketentuan dimaksud sangat ketat dan
mengandung banyak resiko serta harus memperoleh ijin dari Pengadilan Tinggi
sebagai mana SEMA MA RI No 2 tahun 200, maka terhadap tuntutan
uitvoorbaar bij vorraad harus di kesampingkan.
Menimbang bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tentang petitum di
atas maka gugatan para penggugat dapat dikabulkan untuk keseluruhannya, oleh
karenanya tergugat berada di pihak yang kalah dan sesuatu ketentuan pasal 181
ayat (1) HIR maka tergugat dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Mengingat ketentuan dalam HIR maupun perundangan-undangan lain
yang berkenaan dengan perkara ini
MENGADILI
1. Menerima seluruh gugatan penggugat dalam pokok perkara
2. Menyatakan bahwa perjanjian wanprestasi utang piutang antara penggugat sah
demi hukum.
3. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi dalam membayar sisa
pembayaran atas Utang piutang dari penggugat sebesar RP. 282.686.800-,
4. Menghukum tergugat untuk membayar sisa pembayaran kepada penggugat
sebesar Rp 282.686.800,00 (tiga puluh enam juta rupiah)
5. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp
500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatannya, apabila
tergugat lalai dalam melaksanakan putusan ini terhitung sejak putusan ini
sampai dengan dilunasinya pembayaran ganti rugi tersebut.
6. Menghukum tergugat untuk membayar biaya yang timbul dari perkara ini
sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Demikian putusan ini dijatuhkan di Pengadilan Negri Kota Madiun,
pada hari Senin tanggal April 2021 oleh MUHAMMAD AMZAD, S.H, M.H
sebagai Hakim Ketua, MUHAMMAD HAMZAH FANSURI, S.H, M.H dan
RESTY DWI FITRIA S.H., M.H., masing-masing sebagai hakim anggota
dibantu oleh NOFITA, S.H.M.H, sebagai panitera, pada hari itu juga putusan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Majelis tersebut, dengan
dihadiri oleh Panitera tersebut dan dihadiri pula oleh kuasa Penggugat dan
Tergugat.

Hakim Anggota Ketua Majelis

MUHMMAD HAMZAH F , MUHAMMAD AMZAD, S.H.,


S.H., M.H M.H
Hakim Anggota Panitera

RESTY DWI FITRIA, S.H., NOFITA, S.H,. M.H


M.H

Anda mungkin juga menyukai