LOGIKA
Dosen Pengampu :
FAKULTAS SYARIAH
2020
Esay Logika.
Logika adalah cara berfikir kritis yang diungkapkan melalu perkataan atau
bahasa. Setiap perkataan harus dibuktikan kebenarannya maka dari itu dalam
logika kita bisa mempelajarinya. Logika merupakan salah satu cabang ilmu dalam
fisafat yang membahas mengenai kesimpulan dan untuk mendapatkan suatu
kebenaran.
Apa arti logika itu berasal dari kata latin yaitu logos yang artinya kata,
ungkapan, pengertian, ilmu, pikiran. Jadi logika adalah ilmu tentang kaidah-
kaidah berfikir yang tepat dan benar. Doktrin agama tidak bisa dimasuki logika,
logika juga tidak berbicara kebenaran tapi logika berbicara cara berfikir yang
benar.
Apa yang dimaksut deduksi, deduksi adalah menarik kesimpulan dari yang
umum ke yang khusus biasanya digunakan kalangan propesional. Sedangkan
induksi adalah menari kesimpulan dari yang khusus ke yang umum digunakan
dikalangan ilmuan (riset). Induksi dari yang khusus ke umum proposisinya tidak
terbatas.
Logika juga mengajarkan cara kita berfikir kritis agar kita terhindar dari
kesalahan dalam bicara. Berfikir kritis memiliki fungsi untuk kita jadikan prisai
atau pelindung dari dunia luar. Untuk bisa kita berfikir secara objektif, logis, dan
sesuai fakta karena ilmu pengetahuan akan mentah tanpa adanya fakta.
Logika dialektika sesuatu yang tidak mungkin bisa diputuskan benar atau
salah yang mengacu pada gerak atau perubahan bisa jadi benar atau salah. Segala
sesuatu yang bergerak atau berubah-ubah berarti kebenarannya tidak ada yang
mutlak atau absolut.
Fungsi logika bagi jurusan kami hukum keluarga islam sangat penting
karena kita disitu diajarkan cara berfikir kritis maka diharapkan kita sebagai
praktisi hukum nantinya tidak memandang kasus hanya dari satu sudud pandang
saja. Supaya nanti tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan salah satu pihak
bahkan ke dua belah pihak.
Selain itu salah satu fungsinya logika adalah sebagai perisai atau
pelindung dari dunia luar, jadi kita sebagai praktisi hukum dengan mempelajari
logika kita akan tau batasan-batasan mengemukakan pendapat ketika menghadapi
sebuah kasus yang tentunya pendapat itu harus objektif dan sesuai fakta yang ada
karena pengetahuan tanpa fakta akan mentah.