Anda di halaman 1dari 4

ESAY LOGIKA

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester

LOGIKA

Dosen Pengampu :

Rohmatul Izat, S. Fil. , M. Phil.

Disusun oleh / kelas SAC :

1. Muhamad Amzad 101190064

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020
Esay Logika.
Logika adalah cara berfikir kritis yang diungkapkan melalu perkataan atau
bahasa. Setiap perkataan harus dibuktikan kebenarannya maka dari itu dalam
logika kita bisa mempelajarinya. Logika merupakan salah satu cabang ilmu dalam
fisafat yang membahas mengenai kesimpulan dan untuk mendapatkan suatu
kebenaran.

Apa arti logika itu berasal dari kata latin yaitu logos yang artinya kata,
ungkapan, pengertian, ilmu, pikiran. Jadi logika adalah ilmu tentang kaidah-
kaidah berfikir yang tepat dan benar. Doktrin agama tidak bisa dimasuki logika,
logika juga tidak berbicara kebenaran tapi logika berbicara cara berfikir yang
benar.

Kebenaran adalah kesesuaian antara pikiran dan kenyataan. Kebenaran


agama itu bersifat absolut berdasarkan keyakinan masing-masing, kebenaran
filsafat bersifat apriori. Cara mendapat kebenaran yaitu melalui dua cara yaitu
deduksi dan induksi.

Apa yang dimaksut deduksi, deduksi adalah menarik kesimpulan dari yang
umum ke yang khusus biasanya digunakan kalangan propesional. Sedangkan
induksi adalah menari kesimpulan dari yang khusus ke yang umum digunakan
dikalangan ilmuan (riset). Induksi dari yang khusus ke umum proposisinya tidak
terbatas.

Sebuah penalaran yang menggunakan basisi proposisi dibagi menjadi tiga


yaitu dua premis dan satu kondusi. Contohnya P mayor : semua manusia pasti
mati, P minor : Ahmad adalah manusia, konduksi: Amad pasti mati. Kesimpulan
dalam induksi bersifat probabilitas (kemungkinan besar benar) penawaran
indukitif diawali dari empiris (nyata).

Proposisi hubungan antara dua objek yang pernyataan didalamnya


mengandung putusan. Proposisi terbentuk dari kata term, konsep atau
penyederhanaan dari sesuatu yang panjang bersifat abtraksi dari realita. Kopula
untuk mempertegas predikat dan objek atau sebaliknya. Proposisi mutlak yang
jelas dengan sendirinya tanpa perlu penjelasan dari luar, misalnya 2 + 2 = 4.

Logika juga mengajarkan cara kita berfikir kritis agar kita terhindar dari
kesalahan dalam bicara. Berfikir kritis memiliki fungsi untuk kita jadikan prisai
atau pelindung dari dunia luar. Untuk bisa kita berfikir secara objektif, logis, dan
sesuai fakta karena ilmu pengetahuan akan mentah tanpa adanya fakta.

Logika dialektika metode berfikfir yang berbeda dengan logika formal


logika dialektika berfungsi melengkapi sesuatu yang tidak bisa diputuskan dengan
logika formal. Logika formal berbicara tentang benar dan salah yang bersifat
mutlak. Sedangkan logika dialektika tidak ada kepastian didalamnya, cara
berfikirnya mengacu pada hukum gerak dan perubahan.

Logika dialektika sesuatu yang tidak mungkin bisa diputuskan benar atau
salah yang mengacu pada gerak atau perubahan bisa jadi benar atau salah. Segala
sesuatu yang bergerak atau berubah-ubah berarti kebenarannya tidak ada yang
mutlak atau absolut.

Fungsi logika secara umum adalah untuk meningkatkan cara berfikir


dengan kritis, untuk mengajarkan kita agar berfikir sistematis, untuk
mempertajam cara kita berfikir, dan untuk menghindari kesalahan dalam
menyampaikan pendapat atau pernyataan yang bisa menyinggu perasaan orang
lain.

Fungsi logika bagi jurusan kami hukum keluarga islam sangat penting
karena kita disitu diajarkan cara berfikir kritis maka diharapkan kita sebagai
praktisi hukum nantinya tidak memandang kasus hanya dari satu sudud pandang
saja. Supaya nanti tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan salah satu pihak
bahkan ke dua belah pihak.

Selain itu salah satu fungsinya logika adalah sebagai perisai atau
pelindung dari dunia luar, jadi kita sebagai praktisi hukum dengan mempelajari
logika kita akan tau batasan-batasan mengemukakan pendapat ketika menghadapi
sebuah kasus yang tentunya pendapat itu harus objektif dan sesuai fakta yang ada
karena pengetahuan tanpa fakta akan mentah.

Anda mungkin juga menyukai