Anda di halaman 1dari 10

Prinsip-prinsip Dasar Logika Dan Macam-macam Logika

Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Logika

Dosen Pengampu : Ust. Moh. Samhadi, M.Ag

MAKALAH

Oleh

Moh. Thoriq Abd Hakim


Moch. Ismail

SEMESTER I

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (PBS)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SEMENEP

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Prinsip-prinsip dasar logika memilikia peran yang sangat berguna bagi pola
piker mansia agar mempunyai pikiran yang berkembang dan tajam dengan melalui
latihan-latihan berfikir dan menganalis permasahan secara ilmiah.

Logika adalah salah satu studi tentang metode-metode dan prinsip-prinsip


yang digunakan untuk membedakan proses berfikir yang tepat dari proses berfikir
yang tidak terpat. Oleh karena itu ilmu sendiri dilengkapi dengan dasar-dasarnya,
prinsip-prinsipnya dan manfaatnya guna untuk mepertahankan pembahasannya.
Dengan mempelajari prinsip-prinsip dan metode-metode ilmu logika ini
diharapkan orang-orang bisa mengerti dan memahami tentang keadaan yang ada
disekitar kita. dan bisa lebih berfikir secara logis dalam menyikapi suatu
permasalahan.

Logika juga merupakan salah satu dari ilmu filsafat yang mempelajari
tentang berfikir secara lurus, teratur, dan tepat. Secara etimologis kata lain dari
“logika” berasal dari bahasa yunani, yaitu Logos yang kemudian menjadi kata
Logikos yang mana artinya adalah suatu pertimbangan akal (pikiran) yang
kemudian diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa.

Menurut Aistoteles, pengertian logika adalah ajaran tentang berfikir secara


ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang
menguasai pikiran manusia masing-masing.

Kata logika atau logos sangat dikenal dengan kita. Kita sering berbicara
tentang prosedur yang logis sebagai lawan dari prosedur yang tidak logis,
pengertian dari kata logis sebagai lawan dari pengertian yang tidak logis. Contoh
dari kata logis tersebut sering kita pakai dalam arti yang sama dengan masuk akal,
dan dapat dimengerti.
Untuk mengerti apa itu ilmu logika, kita harus dapat memperlajari secara
teratur dan sistematis. Mempelajari ilmu logika berarti menguasi metode-metodw
dan prinsip-prinsip yang serimg kita pakai untuk membedakn penalaran yang tepat
(valid) dari penalaran yang tidak tepat (unvalid). Dan juga mempelajari ilmu logika
juga tidak dapat menjadi satu-satuya metode yang membuat orang-orang bernalar
secara tepat.

Akan tetapi, bagi orang-orang yang telah mempelajari ilmu logika akan
lebih memungkinkan bernalar secara tepat dan tangkas daripada tidak sama sekali
mempelajari logika.

Dan logika tidak juga menjamin bahwa kita akan selalu mempunyai pikiran
pada kebenaran, karena kepercayaan masing-masing yang menjadi titik tolak kita
terkadang salah. Namun dengan mengikuti prinsip-prinsip yang tepat kita perlu
mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.
BAB II

PEMBAHASAN

1.Prinsip-Prinsip Logika
Pikiran adalah kodrat, maka berlaku juga hukum-hukum yang mengikat
semua benda kodrat. Hukum-hukum itu adalah pengekalan yang tidak boleh dan
tidak dapat diabaikan, apabila seorang mengabaikannya maka hanya kekacauan
yang akan didapat. Prinsi-prinsip ini juga disebut prinsip-prinsip formal karena
merupakan prinsip-prinsip yang menjamin terlaksanya prpses pemikiran yang
benar.
Prinsip logika memiliki tiga prinsip yang kemudian ditambah satu sebagai
perlengkapan. Prinsip logika dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang
mengandung kebenaran universal yang kebenarannya itu sudah terbukti dengan
sendirinya. Prinsip logika yang dimaksud adalah prinsip identitas, prinsip
nonkontradiksi adalah prinsip cukup alasan.
 Prinsip Indentitas Logika
Menyatakan : “Suatu hal adalah sama dengan halnya sendiri”. Sesutau yang
disebut P maka sama dengan P yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain.
 Prinsip Nonkontradiksi
Prinsip nonkontradiksi menyatakan : “sesuatu tidak mungkin merupakan
hal tertentu dan bukan hal tertentu dalam ha satu kesatuan”. Prinsip ini menyatakan
juga bahwa dua sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak mungkin ada
pada suatu benda dalam waktu dan tempat sama.
 Prinsip eksekusi tertii

Prinsip eksekusi tertii menyatakan bahwa “sesuatu jika dinyatakan sebagai


hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang
merupakan jalan tengah”. Prinsip eksklusi tertii menyatakan bahwa dua sifat yang
berlawanaan penuh ( secara mutlak ) tidak mungkin kedua-dua nya dimiliki oleh
suatu benda, mesti hanya salah satu yang dapat dimilikinya sifat p atau non p.
Prinsip ketiga ini memperkuat prinsip indentitas dan prinsip nonkontradiksi, yaitu
dalam sifat yang konsisten tidak ada kontradiksi di dalamnya, dan jika ada
kontradiksi maka tidak ada sesuatu didalamnya sehinga hanyalah salah satu yang
diterima.

 Prinsip Cukup Alasan

Prinsip cukup alasan menyatakan: “sesuatu nperubahan yang terjadi pada


sesuatu hal tertentu pastilah berdasarkan alasan yang cukup tidak mungkin tiba-
tiba berubah tanpa sebab-sebab yang mencukupi”. Prinsip cukup alasan ini
dinyatakan sebagai tambahan bagi prinsip identitas karena secara tidak langsung
menyatakan bahwa sesuatu benda mestilah tetap tidak berubah, tetap sebagai mana
benda itu sendiri jika terjadi sesuatu perubahan maka perubahan itu mestilah ada.

Prinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar, karena prinsip-


prinsip tersebut demikian bersahaja, mudah da cepat dilihat. Dengan
membandingkan adanya khusus dan bukan khusus dengan mudah. Prinsip-prinsip
logika ada empat yang terdiri dari Aristoteles dan satu prinsip dari George Laibnez
seorang filsuf di jerman. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Identitas, prinsip tersebut merupakan dasar dari semua pemikiran.
Artinya pengakuan bahwa benda ini adalah benda ini, bukan benda lain.
Disimbolkan dengan A=A.
2. Prinsip kontradiski/pembatalan, prinsip ini merupakan rumusan negatif dan
prinsip identitas. Yaitu pernyataan yang tidak mungkin mempunyai nilai benar
dan tidak benar pada saat yang sama. Disimbolkan dengan A#A.
3. Prinsip eksklusi terti, prinsip merupakan penyisihan jalan tengah atau prinsip
tidak adanya kemungkinan ketiga. Disimbolkan dengan A#A-A
4. Prinsip cukup alasan, prinsip ini juga merupakan sauatu perubahan yang terjadi
pada suatu hal tertentu mestilah berdasarkan alasan yang cukup, tidak mungkin
tiba-tiba berubah tanpa sebab-sebab yang mencukupi. Contoh, ketika seseorang
memiliki teman untuk menjadi teman curhat, maka orang itu memiliki alasan
kenapa memilihnya.
2. Dasar-dasar logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep tersebut biasanya
menyatakan kebenaran dari sebuah argument, argment tersebut ditentukan oleh
bentk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjad alat untuk
menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesipimpulan dan bukti atau buktui-
bukti yang diberikan (premis).

Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah


contoh-contoh dari logika formal.

3. Macam-macam logika
Terdapat tiga macam dalam pembagian logika, yaitu logika sebagai ilmu
pengetahuan, logika sebagai seni, dan logika sebagai cabang filsafat.
a. Logika sebagai ilmu pengeahuan
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek material adalah
berfikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formalnya logika
adalah berfikir atau penalaran yan ditinjau dari segi ketepatan. Sehingga dalam
pengambilan keputusan kita menggunakan akal pikiran agar tidak salah langkah
mengambil keputusan.
b. Logika Sebagai Seni
Selain berperan dalam ilmu pengetahuan ilmu logika juga berperan dalam
ilmu seni, yang dimaksud dengan berperan dalam ilmu seni adalah ilmu logika
tidak hanya digunakan dalam ilmu yang mengkaji tentang pengetahuan saja, akan
tetapi juga dapat digunakan pada seni. Contoh untuk keterampilan seni lukis kita
harus berani bermain warna dalam pewarnaan obyek, maka dari itu kita harus bisa
melihat warna apa yang pantas digunakan jika meletakkan warna tersebut pada
obyek tersebut.
c. Ilmu Logika Sebagai Cabang Filsafat
Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di yunani. Logika
dalam bentuk ini digunakan untuk melakukan pembuktian, logika mengatakan
yang bentuk infrensi yang berlaku dan yang tidak berlaku. Secara tradisioanal,
logika dipelajari sebagai cabang ilmu matematika. Logika tidak dihindarkan dalam
proses hidup mencari kebenaran.
4.Manfaat dan Kegunaan Logika
a. Manfaat Dari Logika
 Membuat daya fikir akal tidak saja menjadi lebih tajam, tetapi juga lebih
menjadi berkembang memlalui latihan-latihan berfikir dan menganalisis
serta mengungkapkan permasahan secara ilmiah.
 Membuat seseorang menjadi mampu meletakka sesuatu pada tempatnya
dan mengerjakan sesuatu pada waktunya.
 Membuat seseorang mampu membedakan antara piker yang benar dan
oleh karena itu akan menghasilkan yang benar dan urut piker yang salah
dengan sendirinya.
b. Kegunaan Dari Logika
 Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir secara
rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren.
 Meningkatakan kemampuan berfikir abstrak, cermat, dan objektif.
 Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir secara tajam
dan mandiri.
 Memaksa dan mendorong orang untuk berfikir sendiri mengunakan asas-
asas sistematis.
 Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan,
serta kesesatan.
 Mampu melakukan analisi terhadap suatu kejadian.
BAB III

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Logika dapat diartikan juga dengan kata masuk akal. Macam-macam logika antara
lain:

 logika sebagai ilmu pengetahuan


 logika sebagai seni
 ilmu sebagai sebagai cabang filsafat
2.MANFAAT LOGIKA:
a) Membuat daya fikir akal tidak saja menjadi lebih tajam tetapi juga lebih
menjadi berkembang melalui latihan-latihan berfikir dan menganalisis serta
mengungkap permasalahan secara ilmiah.
b) Membuat seseorang menjadi mampu meletakkan seseatu pada tempat nya dan
mengerjakan sesuatu pada waktunya.

c) Membuat seseorang mampu membedakan antara pikir yang benar dan oleh
karena nya akan menghasil kan yang benar dan urut pikir yang salah dengan
sendirinya akan menampilkan kegunaan dari logika:

a) Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional,
kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren.

b) Meningkatkan kemampuan berpikir abstrak,cermat,dan objektif.

c) Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan


mandiri.

d) Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan


asas-asas sistematis.

e) Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan,


kekeliruan, serta kesesatan.
f) Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

Prinsip-prinsip logika memiliki tiga prinsip yang kemudian ditambah satu


sebagai pelengkap. Antara lain:

3. Prinsip indentitas

Menyatakan : “sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri”. Sesuatu yang
disebut p maka ssama dengan p yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain.

4.SARAN

Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penyusunan makalah di kemudian hari.

5. RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian dari logika?

2. Apa saja manfaat dan kegunaan dari logika?

3. Apa saja dasar-dasar di logika?

4. Ada berapa macam prinsip yang ada di dalam logika?

6. TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah ini dengan judul Prinsip-prinsip logika memiliki tujuan:

1. Sebagai persyaratan untuk mengikuti diskusi mata kuliah Ilmu Logika.


2. Agar kita mengetahui apa itu logika dan apa saja yang ada didalamnya.

7.MANFAAT PENULISAN

Diharapkan penulisan makalah yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP LOGIKA” ini


dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat dijadikan pedoman atau media belajar dalam ilmu mantiq
khusus nya di materi prinsip-prinsip logika.

2. Bagi Dosen

Penulisan makalah ini dapat dijadikan tolak ukur pemahaman siswa terhadap mata
kuliah ilmu mantiq.Yang membahas tentang prinsip-prinsip logika dan apa saja
yang terkandung didalam materi tersebut.

3. Bagi Pembaca

Meningkatan kesadaran bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami, arti dari
logika dan macam-macamnya.

Anda mungkin juga menyukai