Anda di halaman 1dari 21

L o g ik a B e rp ik ir

K esm as
Logika Penalaran Berpikir Ilmiah
Ilmu •kemampuan manusia untuk •berpikir yang logis dan empiris.
melihat dan memberikan Logis adalah masuk akal, dan
•Ilmu disini mengacu pada tanggapan tentang apa yang empiris adalah dibahas secara
kemampuan rasional untuk dia lihat. Karena manusia mendalam berdasarkan fakta
mengetahui dan kecakapan adalah makhluk yang yang dapat
yang mengacu pada mengembangkan pengetahuan dipertanggungjawabkan, selain
kesanggupan akal budi untuk dengan cara bersungguh- itu menggunakan akal budi
mewujudkan pengetahuan ke sungguh, dengan untuk mempertimbangkan,
dalam tindakan. pengetahuan ini dia memutuskan, dan
mampu membedakan mana mengembangkan
•Kata logis yang dipergunakan yang baik dan mana yang
tersebut bisa juga diartikan buruk.
dengan masuk akal. Logika
secara luas dapat didefinisikan
sebagai pengkajian untuk
berpikir secara valid
Pengertian Logika Ilmu
Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Nama logika untuk
pertama kali muncul pada filsuf Cicero (abad ke -1 sebelum Masehi),

Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike
episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang
mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.

Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran,
dan sekaligus sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai
dasar filsafat dan sarana ilmu logika merupakan “jembatan penghubung” antara
filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan teori tentang
penyimpulan yang sah.

Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang
kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan
pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali sekaligus juga benar,
yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi.
Contoh penerapan ilmu logika dalam kehidupan misalnya
pada manusia yang mengalami penyakit serak pada
tenggorokan maka pengobatannya dapat dilakukan dengan
minum air putih.

Logikanya air putih adalah cairan yang diperlukan


manusia untuk menjaga keseimbangan tubuh,
memberi kekuatan kepada leukosit untuk
menjalankan tugasnya menghasilkan makrofag
untuk membunuh patogen yang masuk, menjadikan
kekebalan tubuh meningkat sehingga luka yang
dihinggapi bakteri akan sembuh dan akhirnya
tenggorokan menjadi lapang dan dikatakan sembuh.
Macam-macam Logika
Macam-macam Logika menurut The Liang Gie (1980)
dalam Adib (2010: 102-104) yaitu:

Logika Dalam Pengertian Sempit Dan Luas

Logika Deduktif Dan Induktif

Logika Formal (Minor) Dan Material (Mayor)

Logika Murni Dan Terapan

Logika Filsafati Dan Matematik


L o g ik a d a la m p e n g e rtia n s e m p it
d a n lu a s

Dalam arti sempit logika dipakai searti dengan logika deduktif atau
logika formal.
Sedangkan dalam arti luas, pemakaiannya mencakup kesimpulan-
kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem
penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan
mengenai logika itu sendiri.
L o g ik a D e d u k tif d a n
In d u k tif

Logika deduktif adalah cara berpikir dengan menggunakan premis - premis dari fakta
yang bersifat umum ke khusus yang menjadi kesimpulannya. Contoh argument pada
logika deduktif yaitu:
 Semua Mahasiswa FKM semester 6 adalah jenius
 Dewi adalah mahasiswa FKM semester 6
 Dewi adalah jenius
Logika induktif merupakan cara berpikir yang berdasarkan fakta-fakta
yang bersifat (khusus) terlebih dahulu dipakai untuk penarikan
kesimpulan (umum).
Contohnya argument pada logika induktif yaitu:
 Buku 1 besar dan tebal adalah mahal.
 Buku 2 besar dan tebal adalah mahal.
 Jadi, semua buku besar dan tebal adalah mahal.
L o g ik a F o rm a l (M in o r) d a n M a te ria l
(M a y o r)

Logika Formal atau disebut juga Logika Minor mempelajari asas, aturan atau hukum-
hukum berfikir yang harus ditaati, agar orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai
kebenaran.
Sedangkan Logika Material atau Mayor mempelajari langsung pekerjaan akal serta
menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang
sesungguhnya, mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat
pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu
pengetahuan itu.
L o g ik a M u rn i d a n
T e ra p a n

Logika Murni merupakan pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku
umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah pernyataan yang
dimaksud.
Logika Terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu,
bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang menggunakan bahasa sehari-
hari.
L o g ik a F ils a fa ti d a n
M a te m a tik

Logika Filsafati merupakan ragam logika yang mempunyai hubungan erat dengan
pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika kewajiban dengan etika atau
logika arti dengan metafisika.
Sedangkan Logika Matematik menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan
metode matematik serta bentuk lambang yang khusus dan cermat untuk
mengindarkan makna ganda.
P e n g e rtia n P e n a la ra n
 Penalaran dalam contoh yang nyata dapat kita temukan pada perbedaan manusia
dengan hewan yaitu apabila terjadi kabut, burung akan terbang untuk mengindari polusi
udara yang memungkinkan dia tidak bisa bertahan hidup. Sedangkan manusia akan
mencari tahu mengapa sampai terjadinya kabut? Bagaimana cara menghindari kabut?
Apa saja komponen-komponen yang terkadung di dalam kabut? Apa saja penyakit yang
diakibatkan oleh kabut?
 Penalaran manusia bisa terjadi karena dua hal yaitu manusia mempunyai bahasa
dan manusia mampu mengembangkan pengetahuan. Dua hal inilah yang
membedakan manusia dengan hewan dan di harapkan manusia mampu
memposisikan dirinya di tempat yang benar.
M a c a m -m a c a m
P e n a la ra n

P e na la ra n D e duktif

P e n a la ra n In d uktif

P e nyim pula n S e ca ra Kausal

A n a logi
P e n a la ra n D e d u k tif
 Penalaran deduktif atau disebut logika deduktif, yaitu penalaran yang membicarakan cara-
cara untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan apabila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-
pertanyaan mengenai semua atau sejumlah di antara suatu kelompok barang.
 Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir yang dinamakan
silogisme. Silogisme dibentuk oleh 2 pernyataan yang disebut premis (premis mayor dan
premis minor), yang diikuti dengan sebuah kesimpulan atau konklusi. Dengan fakta lain
bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan. Contohnya penalaran/logika deduktif menggunakan silogisme

S e m ua b uku b e sa r d a n te ba l a da la h m a ha l
(p re m is m a yor)
B u ku 3 a d a la h b e sa r d a n te ba l (p re m is m in or)
Ja di, b u ku 3 a d a la h m a ha l (konklusi/ke sim pula n)
P e n a la ra n In d u k tif

Penalaran induktif disebut logika induktif, yaitu penalaran yang membicarakan


tentang penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum,
melainkan dari pernyataan-pernyataan yang khusus. Kesimpulannya hanya bersifat
probabilitas berdasarkan atas pernyataan-pernyataan yang telah diajukan.
P e n y im p u la n s e c a ra k a u s a l

Penyimpulan ini berusaha untuk menemukan sebab-sebab dari hal-hal yang terjadi.
Bila telah diajukan suatu perangkat kejadian, maka haruslah diajukan pertanyaan:
“Apakah yang menyebabkan kejadian-kejadian itu?” Misalnya, terjadi suatu wabah
penyakit tipus: “Apakah yang menyebabkan timbulnya wabah tipus?
A n a lo g i

o Penalaran secara analogi adalah cara bernalar dengan


membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
o Contohnya kita ingin membuktikan adanya Tuhan berdasarkan susunan
dunia tempat kita hidup. Dalam hal ini, kita dapat mengatakan sebagai Contoh analogi lain yakni:
berikut. Ibnu mahasiswa FKM adalah anak
sholeh dan rajin.
o Perhatikanlah sebuah jam. Seperti halnya dunia, jam tersebut juga merupakan
mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian yang sangat erat hubungannya yang Rizki adalah mahasiswa FKM
satu dengan yang lain. Kiranya tidak seorang pun beranggapan bahwa sebuah adalah anak sholeh dan rajin.
jam dapat membuat dirinya sendiri atau terjadi secara kebetulan. Susunannya
yang sangat rumit menunjukkan bahwa ada yang membuatnya. Muhammad mahasiswa FKM.
Jadi, Muhammad mahasiswa FKM
o Dengan demikian, secara analogi adanya dunia juga menunjukkan adanya
pembuatannya, karena dunia kita ini juga sangat rumit susunannya dan adalah anak sholeh dan rajin.
bagian-bagiannya yang berhubungan sangat erat satu dengan yang lain secara
baik. Bahwa penalaran ini terdiri dari memperbandingkan jam dengan dunia,
dan dari persamaan- persamaan tertentu menyimpulkan persamaan-
persaamaan yang lain.
P e n g e rtia n B e rfik ir Ilm ia h

Contohnya: Kepler, seorang ahli astronomi, telah Berpikir ilmiah adalah berpikir
mencatat pengamatan-pengamatan yang banyak yang logis dan empiris. Logis
jumlahnya tentang posisi planet Mars. adalah masuk akal, dan empiris
Catatan-catatan ini memberitahukan kepadanya adalah dibahas secara mendalam
tentang posisi Mars di ruang angkasa pada berbagai berdasarkan fakta yang dapat
waktu selama bertahun-tahun, dalam hubungannya dipertanggungjawabkan. (Hillway,
dengan matahari pada suatu waktu tertentu. Masalah 1956) selain itu menggunakan akal
yang dihadapi Kepler ialah jalan edar mengitari budi untuk mempertimbangkan,
matahari yang manakah yang harus ditempuh Mars agar memutuskan, dan
berada pada titik-titik yang telah diamati di angkasa mengembangkan.
pada waktu-waktu yang setepatnya.
M e n u ru t S o e jo n o S o e m a rg o n o (1 9 8 3 ) m e to d e ilm ia h s e c a ra
g a ris b e s a r a d a d u a m a c a m , y a itu M e to d e a n a litik o s in te s a
d a n m e to d e n o n d e d u k s i.

Metode analitioko sintesa merupakan gabungan dari metode analisis dan metode
sintesis
Metode analisis yaitu cara penanganan Metode sintesis yaitu cara penanganan
terhadap sesuatu objek ilmiah tertentu terhadap sesuatu objek tertentu dengan cara
dengan jalan memilah-milahkan pengertian menggabungkan pengertian yang satu dengan
yang satu dengan pengertian yang lainnya. pengertian yang lainnya sehingga
Misalnya, seorang filusuf memahami kata atau menghasilkan sesuatu pengetahuan yang
istilah “keberanian”. Dari segi ekstensi, dia baru. Contohnya, (1) Ilmu adalah aktifitas, (2)
mengungkapkan makna kata ini berdasarkan Ilmu adalah metode, (3) Ilmu adalah produk.
bagaimana kata ini digunakan, dan Jadi, hasil sintetisnya yaitu Ilmu adalah
mengetahui sejauh mana kata “keberanian” aktifitas, metode, dan produk.
menggambarkan realitas tertentu. Apabila kita
menggunakan metode analisis, dalam babak
terakhir kita memperoleh pengetahuan
analitis.
M e to d e n o n d e d u k s i
M e to d e n o n d e d u k s i m e ru p a k a n g a b u n g a n
d a ri m e to d e in d u k s i d a n m e to d e d e d u k s i.

Metode induksi, yaitu suatu cara yang Metode deduksi, yaitu suatu cara
dipakai untuk mendapati ilmu pengetahuan yang dipakai untuk mendapatkan
ilmiah dengan bertitik tolak dari pengamatan pengetahuan ilmiah dengan bertitik tolak
atas hal-hal atau masalah yang bersifat dari pengamatan atas hal-hal atau
khusus, kemudian menarik kesimpulan yang masalah yang bersifat umum, kemudian
bersifat umum. menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Contohnya: Umpamanya kita mempunyai Contohnya: setiap manusia yang ada
fakta bahwa kambing mempunyai mata, gajah didunia pasti suatu ketika pasti akan mati,
mempunyai mata, demikian juga dengan si Ahmad adalah manusia; atas dasar
singa, kucing, dan berbagai binatang lainnya. ketentuan yang bersifat umum tadi karena
Dari kenyataan-kenyataan ini kita dapat Ahmad adalah manusia maka suatu ketika
menarik kesimpulan yang bersifat umum yakni ia akan mati juga.
semua binatang mempunyai mata.
PENUTUP

bahwa dalam mempelajari suatu nilai kebenaran, manusia dituntut untuk bisa
memanfaatkan wahana berpikir yang dimilikinya, manusia juga harus mampu memposisikan
dirinya diposisi kebenaran. Hal yang harus dilakukan manusia adalah menempatkan
penalaran.

Penalaran sebagai salah satu langkah menemukan titik kebenaran. Pengetahuan inilah yang
disebut dengan ilmu dan ilmu inilah yang membuat manusia bisa berpikir.
Didalam penalaran ditemukan logika. Logika melahirkan deduksi dan induksi, secara
umum induksi dan induksi suatu proses pemikiran untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang
benar didasarkan pada pengetahuan yang dimiliki. Metode ilmiah berkaitan dengan gabungan
dari metode deduksi dan metode induksi. Jadi suatu proses pemikiran dapat dituangkan
dalam pembuatan metode ilmiah dan juga membuktikan tentang penalaran yang melahirkan
logika dibantu dengan metode deduksi dan induksi maka akan menghasilkan pengetahuan
yang baru. Dengan metode ilmiah pengetahuan akan dianggap sah adanya.

Anda mungkin juga menyukai