Anda di halaman 1dari 6

Nama: Muhammad Ilham Syukri

Npm: 2356031001
Kelas: Mandiri A
Dosen Pengampu: Zaimasuri, S.Ikom, M.Ikom

Tugas resume logika

Dipertemuan pertama diawali dengan perkenalan dan dilanjutkan membahas dasar-dasar


logika.
- Secara simbolik manusia memakan buah pengetahuan lewat Adam dan Hawa > manusia
harus hidup berbekal pengetahuan ini
- Manusia mengetahui mana yg benar & salah, mana yg baik & buruk, mana yang indah &
jelek
- Naluri ingin tahu
- 2 cara manusia untuk tahu
- Manusia terus menerus dipaksa mengambil pilihan: mana jalan yang benar, mana jalan yang
salah, mana tindakan baik, mana tindakan buruk, apa yang indah, apa yang jelek
- Dalam melakukan pilihan ini manusia berpaling pada pengetahuan
- Ada 2 kemungkinan ketika manusia mencari tahu dasar tindakan.
- Manusia mengembangkan pengetahuan > mengatasi kebutuhan kelangsungan hidup
- Manusia mengembangkan kebudayaan
- Manusia mampu mengembangkan pengetahuan, karena:

1. manusia memiliki bahasa yg mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakanginya

2. manusia memiliki kemampuan berpikir mnrt suatu alur kerangka berpikir tertentu

Penalaran:

suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan

Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar.

Apa yg disebut benar > tidak sama > kegiatan proses berpikir utk menghasilkan pengetahuan >
berbeda-beda Sebagai sebuah kegiatan berpikir, penalaran memiliki ciri-ciri tertentu:

1. Suatu pola berpikir yg secara luas dapat disebut logika Kegiatan penalaran merupakan suatu
proses berpikir yang logis

2. Memiliki sifat analitik dari proses berpikir Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang
berpegang pada suatu analisis dan kerangka berpikir dengan menggunakan logika penalaran ilmiah >
logika ilmiah

- Pengetahuan yg digunakan dlm penalaran bersumber pada rasio atau fakta

- Rasio > sumber kebenaran > paham rasionalisme


- Fakta yg tertangkap melalui pengalaman > kebenaran > empirisme
- Penalaran dalam kajian kita adalah penalaran ilmiah > gabungan dari penalaran deduktif
(rasionalisme) & induktif (empirisme)

Dilanjut pertemuan kedua membahas tentang dasar-dasar logika.

Logika definisi verbal

► terdapat berbagai macam definisi tentang logika, namun hampir semua tukang definisi
menyimpulkan, Logika adalah ‘Aturan berpikir benar”

► Apakah aturan berpikir yang benar itu?

► Aturan berpikir yang benar adalah inti dari kajian logika.

► logika bisa digunakan sebagai alat untuk menguji, apakah berpikir seperti ini sudah benar?
Ataukah berpikir yang seperti itu yang benar?

► Karena ‘tugas’ logika menangani hal-hal yang bersifat ‘aturan’, maka logika juga bisa didefinisikan
sebagai: ‘Aturan yang mematok hukum-hukum berpikir untuk membedakan penalaran yang benar
dari penalaran yang salah’

Apakah logika itu?

►Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat) (Alex Lanur, 1993)
►Logika adalah suatu metode yang membuat kita mampu dan mahir dalam berpikir dengan
semestinya. Kemahiran dan kecakapan diperoleh melalui penghayatan dan pelatihan metode secara
terus menerus (W. Poespoprodjo, 1999)

Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yg merupakan kesatuan sistematis serta memberi
penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan, Logika termasuk dalam ilmu pengetahuan. Logika
merumuskan dan menerapkan hukum-hukum agar kita dapat berpikir lurus, tepat dan teratur.

Objek logika

Objek adalah sesuatu yang menjadi bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan

Setiap ilmu pengetahuan memiliki:

1. Objek material

2. Objek Formal

►Objek material : objek yang ditinjau oleh sebuah ilmu

►Objek formal: aspek melalui mana sebuah ilmu memandang objeknya

Misalnya: Ilmu matematika > objek material badan > Objek formal menurut ketentuan kuantitatif,
sejauh dapat diukur

Ilmu Biologi > objek material badan > objek formal sejauh hidup

Ilmu Sosiologi > objek material badan > objek formal sejauh mjd bagian masyarakat

Ilmu Psikologi > objek material badan > sejauh bernyawa/berjiwa


Berpikir adalah objek material logika. Berpikir > kegiatan yg dilakukan pikiran / akal budi manusia
Berpikir > mengolah, mengerjakan pengetahuan yang diperoleh > mencapai kebenaran Proses
mencapai kebenaran > pengolahan, pengerjaan dengan mempertimbangkan, menguraikan,
membandingkan dan menghubungkan pengertian satu ke lainnya.

Pertemuan ketiga kami membahas apa saja kegunaan logika.

1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat,
tertib, metodis dan koheren.

2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif.

3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri

4. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan (Jan Hendrik
Rapar, 1996).

Manfaat teoretis

Logika > ilmu yg menyajikan dalil-dalil, hukum berpikir logis > mengajarkan tentang berpikir yang
seharusnya

Logika > ilmu normatif > bukan membicarakan berpikir tentang sebagaimana adanya dalam ilmu-
ilmu positif seperti fisika, psikologi, dll

Logika > memberi syarat-syarat > mencapai gagasan tentang kebenaran

Manfaat praktis

Akal > makin tajam > tinggi kemampuan (kritis) dalam imajinasi logis

Imajinasi Logis :

> Kemampuan akal untuk menggambarkan kemungkinan terjadinya sesuatu sebagai keputusan akal
yang benar dan runtut (consistent).

- Bagi ilmu pengetahuan, logika > keharusan.

- Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmu pengetahuan TANPA logika >
TIDAK akan mencapai KEBENARAN ILMIAH.

- ARISTOTELES > logika adalah ALAT bagi seluruh EPISTEME (Pengetahuan).

- Barang Siapa yg mempelajari LOGIKA, maka ia telah menggenggam master key untuk membuka
pintu masuk ke berbagai disiplin ILMU PENGETAHUAN.

Pertemuan keempat kami mendiskusikan bagaimana kita mencintai kebenaran.

Berpikir baik > berpikir benar > logis-dialektis > dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu.

Berpikir baik > mencintai kebenaran > fundamental > menggerakkan pemikir mencari, mengusut dan
meningkatkan mutu penalaran.
Cinta kebenaran > wujudnya > kerajinan (tidak malas, takut sulit & ceroboh) & kejujuran (siap
menerima kebenaran > berlawanan dengan prasangka & keinginan pribadi.

Hindari kesalahan-kesalahan dengan segala usaha & tenaga, serta sangguplah mengenali jenis,
macam & nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran (penalaran).

ž Dalam praktek, menjadi cakap & cekatan berpikir sesuai dengan hukum, prinsip, bentuk berpikir
yang betul, tanpa mengabaikan dialektika.

ž sanggup mengenali jenis-jenis, macam-macam, nama-nama, sebab-sebab kesalahan pemikiran,


dan sanggup menghindari juga menjelaskan segala bentuk & sebab kesalahan dengan semestinya.

Dilanjut pertemuan kelima kita melanjutkan membahas tentang penalaran lebih tepatnya
membahas unsur-unsur penalaran.

Pengertian dan term

- Pengertian > konsep atau ide > hasil tangkapan akal manusia mengenai sesuatu atau objek.
- Pengertian yang diungkapkan dalam bentuk kata atau simbol disebut term.

Term

Term > pernyataan lahiriah dari pengertian

Term : term sederhana & term kompleks

- Term sederhana > manusia, hewan, kursi, meja, kera, dsb


- Term kompleks > reaktor atom, kesenian daerah modern, pesawat terbang, kepala sekolah,
dll

Kata

Kata dibedakan:

1. Kategorimatis

2. Sinkategorimatis

Kategorimatis: kata yang dapat mengungkapkan sepenuhnya suatu pengertian yang berdiri sendiri
tanpa bantuan kata lain.

Misal: nama diri, kata sifat, istilah yg mengandung pengertian umum.

Sinkategorimatis: kata yang tidak dapat mengungkapkan suatu pengertian yang berdiri sendiri tanpa
bantuan kata lain.

Misal: jika, semua, maka, sebagian, barang siapa, dan, atau, dsb.

Term > pasti punya pengertian

Kata: kata ada yang punya pengertian & ada yg tidak punya pengertian jika tidak ditambah kata lain
yang menyertainya.

Di pertemuan keenam membahas tentang dasar-dasar logika tradisional


SAHIH VS BENAR

• Penalaran adalah proses penyimpulan (inference) premis-premis ke dalam kesimpulan. Penalaran


ini dapat ditinjau dari dua aspek:

- Penalaran disebut sahih (valid) jika bentuk penalaran itu tepat. Bentuk penalaran itu tepat
jika kesimpulan yang ditarik sungguh-sungguh merupakan implikasi logis dari premis-
premisnya. Logika yang mengkaji bentuk-bentuk penalaran disebut sebagai logika formal.
- Penalaran disebut benar (true) jika premis-premis dalam argumen itu sesuai dengan
kenyataan. Jadi kebenaran suatu penalaran ditentukan oleh kesesuaian antara proposisi-
proposisi yang menjadi premisnya dengan dunia yang ditunjuk oleh proposisi itu. Logika
yang mengkaji kebenaran premis-premis disebut sebagai logika material.

• Bentuk logika yang banyak dikaji dalam ilmu logika adalah logika formal sebab logika material
merupakan bagian dari kerja sains dalam mengkonfirmasi apakah hasil pengamatannya sesuai
dengan kenyataan. Logika formal berurusan dengan pengujian atas kesahihan atau ketidaksahihan
suatu argumen. Inilah yang akan kita pelajari.

Term Sebagai Komponen Proposisi

- Apabila komponen dasar dari kalimat adalah kata, komponen dasar dari proposisi adalah
term. Sebagaimana antara kalimat dan proposisi, terdapat pula perbedaan antara kata dan
term. Bedanya adalah sebgai berikut:
- Term merupakan kata yang menunjuk pada pengertian tertentu tentang objek (misalnya
‘meja’, ‘mahasiswa’), sementara kata tidak selalu menunjuk pada pengertian tentang objek
(misalnya ‘nah’, ‘hore’, ‘aduh’).
- Term dapat tersusun dari dua kata atau lebih (misalnya ‘jembatan layang’, ‘makhluk hidup
yang berkaki empat itu’).
- Term menempati posisi logis dalam proposisi, sementara kata menempati posisi tata
bahasawi dalam kalimat. Misalnya, tidak ada term yang menempati posisi objek ataupun
keterangan.

• Term dapat dilihat dari dua aspek utama: berdasarkan posisinya dalam proposisi dan berdasarkan
keluasannya.

Hukum-Hukum Perlawanan

• Apa relevansi dari bujur sangkar perlawanan bagi penalaran? Relevansinya terdapat pada fakta
bahwa jenis perlawanan menentukan bobot bantahan: apakah bantahan itu betul-betul membantah
sepenuhnya atau tidak.

• Untuk itu, kita perlu mempelajari empat hukum oposisi:

1. Hukum oposisi kontradiktoris Dua proposisi yang beroposisi secara kontradiktoris (A – O dan E – I)
tidak dapat benar atau salah secara bersamaan.

2. Hukum oposisi kontraris Dua proposisi yang beroposisi secara kontraris (A – E) tidak dapat benar
secara bersamaan, tetapi dapat salah secara bersamaan.

3. Hukum oposisi subkontraris Dua proposisi yang beroposisi secara subkontraris (I – O) tidak dapat
salah secara bersamaan, tetapi dapat benar secara bersamaan.
4. Hukum oposisi subalterna Dua proposisi yang beroposisi secara subalterna (A – I dan E – O) diatur
oleh sepasang hukum berikut. Pertama, jika proposisi universal (A dan E) benar, maka proposisi
partikular (I dan O) sudah pasti benar, sementara jika proposisi universal salah, maka proposisi
partikular bernilai tidak pasti. Kedua, jika proposisi partikular terbukti salah, maka proposisi universal
pasti juga salah, sementara jika proposisi partikular benar, maka proposisi universal bernilai tidak
pasti.

Jenis-Jenis Proposisi Hipotetis

• Proposisi hipotetis adalah proposisi dimana term predikatnya mengafirmasi atau menegasi
subjeknya secara bersyarat atau tak mutlak. Proposisi hipotetis sebetulnya adalah gabungan di
antara dua atau lebih proposisi kategoris melalui perakit (connective) tertentu.

• Terdapat tiga jenis proposisi hipotetis:

1. Proposisi kondisional, yakni proposisi yang mengandung syarat. Contoh: “Jika hujan
turun, maka jalanan menjadi basah”. Proposisi ini tersusun oleh dua proposisi kategoris
(“Hujan turun” dan “Jalanan menjadi basa”) yang dihubungkan melalui perakit (“jika …,
maka …”).0
- Antesedens, yaitu bagian proposisi yang menyatakan syarat (“jika hujan turun”).
- Konsekuens, yaitu bagian proposisi yang menyatakan hasil yang akan tercapai bila syaratnya
terpenuhi (“maka jalanan basah”).

2. Proposisi disjungtif, yakni proposisi di mana dua term predikatnya mengecualikan satu
sama lain. Contoh: “Joko lulus atau gagal dalam ujian”. Proposisi ini juga tersusun oleh
dua proposisi kategoris yang dihubungkan dengan perakit.
3. Proposisi konjungtif, yakni proposisi di mana gabungan antara dua predikatnya diingkari.
Contoh: “Joko tidak mungkin sekaligus berada di Bogor dan di Surabaya”.

Anda mungkin juga menyukai