Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SYAIFULLAH NIM : D1B110052

JUDUL BUKU PENGARANG PENERBIT TAHUN TERBIT CETAKAN HALAMAN

: ILMU LOGIKA : Drs. OESMAN ARIF : BINA ILMU : 1978 : PERTAMA : 72

Buku yang saya usulkan adalah buku yang disusun dengan maksud supaya dapat digunakan sebagai bacaan para mahasiswa yang baru belajar ilmu logika, baik sebagai bacaan untuk mempelajari ilmu-ilmu lain maupun dalam rangka mempelajari filsafat. Buku yang ditulis oleh Drs. Oesman Arif tersebut menurut saya baik untuk dijadikan buku acuan untuk mempelajari ilmu logika khususnya bagi kami yang baru mempelajari ilmu logika. Dalam buku tersebut terdapat 12 (Duabelas) bagian yang bisa mengantarkan kita untuk memahami ilmu logika, diantaranya : Pengertian Logika, Perlengkapan Mempelajari Logika, Patokan Dasar Logika, Pembagian dan Penggolongan menurut Logika, Tentang Predicable, Term-term Dalam Logika, Defini, Proposisi, Silogisme Menarik Kesimpulan Secara Langsung, Logika Materil dan Kesalahan Berfikir. Perlu kita ketahui sudah berapa lama manusia mengenal logika kemudian penggarapan lebih lanjut dengan logika itu, logika telah dirintis sejak beberapa abad sebelum masehi dimulai dari Yunani. Kemudian oleh Aristoteles diselidiki dan disusun secara sistematis dalam karya-karya yang disebut Organon (Alat). Logika tidak berdiri sendiri tetapi sebagai ilmu yang mendahului ilmu pengetahuan sebagai persiapan untuk berfikir ilmiah. Pada zaman itu Aristoteles tidak memberi nama Logika tetapi menyebutnya Dialektika kemudian baru Cicero yang menyebut ilmu ini Logika. Buku terbitan tahun 1978 tersebut memang bukan buku yang muda khusunya dalam disiplin ilmu logika. Buku tersebut sudah ada sejak 31 tahun yang lalu , sudah pasti menjadi buku acuan dalam pembuatan buku-buku logika yang ada pada saat ini. Buku tersebut saya pilih karena isi dan umur buku yang cukup lama yang menurut saya sudah memiliki peran yang cukup banyak dalam perkembangan pembuatan buku-buku logika dan dalam mengantarkan kita untuk memahami logika. Buku yang terdiri dari 12 (Duabelas) bagian ini saling berhubungan dalam mengantarkan kita dalam pemahaman ilmu logika. Untuk lebih memperjelas saya akan memaparkan ke 12 (Duabelas) bagian tersebut agar laporan buku yang saya buat ini lebih mudah dipahami dan memberikan gambaran terhadap buku yang saya rekomendasikan, diantaranya :

1.

2.

3.

4.

5.

Pengertian Logika Dalam buku tersebut menjelaskan kata Logika berasal dari kata Logike (Kata sifat dari kata Logos) yang artinya kata, ucapan atau pikiran yang diucapkan dengan selengkap-lengkapnya. Kata ini berasal dari Yunani yang kemudian dirangkai dengan kata benda Scientia artinya ilmu, lalu menjadi Scientia Logika, kemudian hanya disebut logika. Jadi Scientia logika artinya ilmu tentang berfikir. Dengan meninjau asal katanya saja ternyata kita dapat mengerti apa itu logika.menurut arti yang banyak kita jumpai tentang logika ialah bahwa logika itu cabang filsafat yang mempelajari asas-asas dan aturan aturan penalaran supaya orang dapat memperoleh kesimpulan yang benar. Jelasnya logika memuat asas-asas dan aturan- aturan yang membantu kita untuk berfikir benar. Perlengkapan mempelajari logika Dalam buku tersebut disebutkan bahwa untuk mempelajari logika diperlukan beberapa perlengkapan diantaranya bahasa, bantuk dan materi dari pikiran serta validitas dan kebenaran suatu pernyataan. Bahasa adalah suatu alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan, tetapi bahasa juga alat berfikir. Dengan bahasa kita dapat merumuskan pemikiran kita. Pikiran juga mempunyai bentuk dan materi, untuk mengerti bentuk dan materi dari pikiran tidaklah semudah seperti patung dan modelnya. Bentuk pikiran itu menyusun materi atau isi dan pikiran. Kalau kita sudah memiliki materi pikiran dengan sendirinya sudah ada bentuknya. Validitas dan kebenaran suatu pernyataan dalam ilmu logika dibedakan, artinya adanya perbedaan ini mendapat perhatian yang istimewa. Dalam hal ini dibedakan antara logika yang membicarakan kebenaran bentuk disebut Formil dan logika yang membicarakan kebenaran materi disebut logika Materil. Patokan dasar logika Dalam logika dikenal 2 (Dua) patokan yaitu yang disebut Axioms of inference (oleh Ueberweg) dan oleh J.S. Mill disebut Universal Postulates Of reasonings. Patokan ini menjadi dasar hukum berfikir dan penarikan kesimpulan. Dari patokan tersebut kebenaran-kebenaran ilmu itu diakui. Pembagian dan penggolongan menurut logika Dalam pembahasan ini pembagian menurut logika dibedakan atas pembagian secara logis dan pembagian dichotomi. Pembagian secara logis adalah pembagian dari suatu himpunan yang besar kepada kelompok yang dibawahnya (dari genus kespesies terdekat) dengan dasar satu prinsip tertentu. Pembagian dichotomi membagi dua golongan yang saling berpisah yakni suatu kelas kedalam dua sub kelas. Pembagian menurut Dichotomi ini ada kebaikannya yaitu sederhana dan tegas. Tetapi keburukannya adalah bagian yang negatif tidak diketahui sesuatunya. Penggolongan Diagnostik adalah penggolongan yang masih bersifat meraba-raba, penggolongan ini tidak sepenuhnya berdasarkan kodrati juga tidak berdasar pada penggolongan buatan sepenuhnya. Tentang Predicable Predicable ini adalah jenis-jenis predikat yang diketemukan oleh Aristoteles diantaranya, Genus dan Spesies adalah dua kelompok yang saling berhungan, genus adalah kelompok yang lebih besar yang tersusun oleh spesies yaitu kelompok yang lebih kecil. Differentia atau ciri pembeda adalah ciri yang membedakan suatu spesies dengan species lainnya dalam suatu genus. Proprium atau sifat khas bukan merupakan ciri daripada suatu term yang didefinisikan tetapi merupakan akibat daripada sifat suatu ciri yang dimilikinya.kemudian Accident adalah atribut tambahan yang tidak termasuk ciri pembeda atau sifat atau akibat daripada sifat yang dimiliki, tetapi hanya

tambahan yang tidak menyebabkan perbedaan pokok. Konotasi adalah menunjuk sifatsifat daripada term sedang denotasi menunjuk pada cakupan daripada term itu. 6. Term-term dalam logika Yang dimaksud dengan term adalah kata atau beberapa kata yang mempunyai satu pengertian, didalam proposisi mempunyai kedudukan sebagai subjek dan predikat. Pengertian kata adalah bunyi atau kesatuan bunyi yang mempunyai arti tertentu. Kata ada yang Kategorimatis (kata yang dapat menjadi term tanpa bantuan kata-kata lain), dan ada yang Sinkategorimatis. Jenis jenis term yang lazim digunakan yaitu. Term konkrit, abstrak, umum, kolektif, tunggal, relative dan term absolute. 7. Definisi Setiap kita menjumpai suatu term atau konsep maka kita ingin mengetahuinya secara jelas dan terang . untuk memperoleh kejelasan itu kita ingin mencari definisinya, kalau kita tidak memperoleh definisinya maka kita harus memperoleh keterangan yang terurai secara jelas sehingga kita dapat memahami halnya. Term yang diberi penjelasan disebut definiendum, kalimat yang menjelaskan definiendum disebut definiens. 8. Proposisi Proposisi adalah pernyataan atau kalimat dalam logika yang dapat dinilai benar atau salahnya. Proposisi yang lengkap terdiri atas, pembilang (quantifier), subjek (pokok kalimat), kopula (penghubung), predikat (sebutan). 9. Silogisme Silogisme adalah cara penarikan kesimpulan dari dua proposisi. Kedua proposisi itu disebut premis-premis. Sedangkan kesimpulannya disebut konklusi. Predikat dari pada konklusi disebut term mayor, subjek dari pada konklusi disebut term minor. Namun tidak setiap dua proposisi lalu dapat dibuat silogisme, untuk membuat silogisme diperlukan beberapa ketentuan yang harus ditaati. 10. Menarik kesimpulan secara langsung Menarik kesimpulan secara langsung adalah cara menarik kesimpulan hanya dari satu premis. Penariakn konklusi secara ini ada beberapa macam yaitu, Conversi adalah sejenis penarikan konklusi secara langsung dalam hal ini terjadi perubahan letak subjek dan predikat, tetapi tidak ada perubahan arti, kualitas maupun kuantitas. Obversi adalah sejenis penarikan konklusi secara langsung, dalam hal ini terjadi perubahan kwalitas proposisi, sedang arti tetap sama. Kontraposisi merupakan penarikan kesimpulan secara langsung, dengan jalan memutar kedudukan subjek menjadi predikat dan sebaliknya, kemudian subjek dan predikat itu dibuat menjadi lawannya. Inverse adalah jenis penarikan konklusi secara langsung, dalam hal ini subjek konklusi adalah kontrodiktori dari subyek premis yang diberikan. Dan terakhir menarik kesimpulan dengan oposisi, oposisi adalah menyatakan hubungan tertentu antara proposisi A.E.I.O. 11. Logika materil Dalam logika formil kita telah mempelajari cara menarik kesimpulan dari premispremis yang telah dianggap benar. Untuk memeriksa kebenaran isi premis itu dipelajari dalam logika materil. Logika materil perlu kita pelajari tersendiri karena tidak selalu mudah menemukan kebenaran atau kesalahan dari suatu premis. 12. Kesalahan berfikir Secara garis besar kita telah mempelajari ilmu logika berarti secara teoritis sudah dapat menggunakan akal kecerdasan dari pada sebelumnya. Namun ada baiknya bila kita juga mempelajari kesalahan berfikir yang mungkin dapat kita perbuat atau mungkin diperbuat orang lain kepada kita. Logika timbul karena usaha manusia untuk

menghindari kesalahan berfikir, jadi sebenarnya logika juga punya tujuan praktis. Kesalahan berfikir dari manusia memang sering dijumpai apakah itu disengaja atau tanpa disadarinya. Kesalahan berfikir tersebut harus kita hindari atau kita ketahui bahwa hal-hal tersebut memang kesalahan berfikir. Membiarkan suatu kesalahan berfikir adalah sama dengan menjerumuskan diri kita sendiri dan orang lain. Tujuan kita belajar adalah memperoleh pengetahuan yang benar, karena kebenaran itu telah diperoleh maka berguna bagi kehidupan manusia. Dengan mempelajari logika mereka menjadi lebih teliti dengan kata-kata yang digunakan. Mereka akan memilih kata-kata yang tepat dengan pikiran yang hendak mereka kemukakan. Mereka juga menyusun kalimat yang benar dan baik agar dapat dimengerti oleh orang lain sesuai dengan maksud yang dikehendakinya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa logika dapat menambah kemampuan menggunakan akal atau menambah kecerdasan itulah alasan yang mendasari kita mempelajari logika. Demikianlah sedikit pemaparan tentang isi buku yang saya laporkan, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya perlukan untuk kesempurnaan pembuatan laporan buku selanjutnya. Semoga ini dapat bermanfaat buat kita semua, Amin.

Anda mungkin juga menyukai