NIM : 2020702037
KELAS : 2002D Ilmu Politik
Istilah sains dalam Islam, sebenarnya berbeda dengan sains dalam pengertian
Barat modern saat ini, jika sains di Barat saat ini difahami sebagai satu-satunya
ilmu,
dan agama di sisi lain sebagai keyakinan, maka dalam Islam ilmu bukan hanya
sains
dalam pengertian Barat modern, sebab agama juga merupakan ilmu, artinya dalam
Islam disiplin ilmu agama merupakan sains
Untuk memahami posisi sains atau ilmu dalam Islam, kita harus
memahaminya
secara bahasa. Terdapat hubungan yang erat antara ilmu („ilm), alam („alam), dan
alKhÉliq. Untuk menggambarkan secara singkat hal ini, marilah kita lihat kata
„ilm,
sebuah istilah yang digunakan dalam bahasa Arab untuk menunjukkan ilmu. Kata
„ilm
yang berasal dari akar kata yang terdiri dari 3 huruf, „a-l-m, atau „alam. Arti dasar
yang
terkandung dalam akar kata ini adalah „alÉmah, yang berarti “petunjuk arah”.
AlRaghib al-Isfahani (1997, s.v. “„a-l-m”) menjelaskan bahwa al-„alam adalah
“jejak (atau
tanda) yang membuat sesuatu menjadi diketahui‟ (“the trace (or mark) by wich
something is known” atau ”al-atsar alladzi yu‟lam bihii syai‟”).
peralah sains dan teknologi. Bidang ini mengalami beberapa fase, mulai
dari kemunculannya adalah, penyebaran, kemajuan, hingga kemunduran. Untuk
menunjukkan kemajuan sains dan teknologi Islam pada masa keemasannya,
cukuplah kiranya menyebut nama-nama, seperti Jabir bin Hayyan, al-Kindi,
al-Khawarizmi, ar-Razi, al-Farabi, at-Tabari, al-Biruni, Ibnu Sina, dan Umar
Khayyam. Tak seorang pun, baik di Timur ataupun di Barat, yang meragukan
kualitas keilmuan mereka.
Lantas, apa faktor-faktor yang menunjang kemajuan sains dan teknologi Islam
pada masa lalu itu? Dalam pendahuluan buku Teknologi dalam Sejarah Islam,
Ahmad Y Al-Hassan dan Donald R Hill mengutarakan tujuh faktor kemajuan
sains dan teknologi Islam. Ketujuh faktor itu adalah agama Islam, pemerintah
yang berpihak pada ilmu pengetahuan, bahasa Arab, pendidikan, penghormatan
kepada ilmuwan, maraknya penelitian, dan perdagangan internasional.
Pertama adalah agama Islam. Menurut Al-Hassan dan Hill, agama yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW ini memberikan dorongan yang sangat kuat kepada
umatnya untuk melakukan pencapaian-pencapaian di bidang sains dan teknologi.
Alquran memerintahkan umat Islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati
hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surah
Arrum [30] ayat 22; Albaqarah [2] ayat 164; Ali Imran [3] ayat 190-191; Yunus
[10] ayat 5; dan al-An'am [6] ayat 97. Firman Allah SWT juga sering disertai
pertanyaan afala ta'qilun dan afala tatafakkarun (tidakkah kamu sekalian berpikir).
Daftar Pustaka