HURUF-HURUF ARAB
ح ۡ ح
َۡ
Pembagian Huruf-Huruf Arab (ٱل حوُرُ ُٱ ُع َوُرب ِ َّي ُة
ُ) ح
Huruf-huruf Arab terbagi menjadi beberapa jenis. Ada yang disebut
huruf al-mâ’aniy, dan ada juga yang disebut dengan huruf al-mabâniy. Hurûful
mabâniy adalah:
ٌّ
وف مين َها َمع ىَن ُمس َتقيل ُ جائ َّيةي َّٱلِت تُب ََن مين َها ٱل ََك َيم ُة َولَي َس ل يل
ح ُر ي َ وف ٱلهُ ُ ُ َ
يِه حر
ي ي ي
ُ َ َ َ ََ َ
َو ُيطل ُق َعلي َها ُح ُروف ٱتلَ َه ّيج.يه ي ي غ ِفي َل سهي و
يِف نف ي
“Yaitu huruf hijâiyyah yang dengannya sebuah kata bisa terbangun,
sedangkan hurufnya tidak memiliki makna tersendiri yang terdapat pada dirinya
ataupun selainnya. Dan dimutlakkan atasnya huruf-huruf yang dieja (hijâiyyah).”
Sedangkan hurûf al-ma’âniy adalah:
َ َ ُّ َ َ َ َ َ ُ ّ ُ َّ ُ
اء بيٱأس َماءي َوت ُدل لَع َمع ىَن يِف
َ اء بٱأف َعال َوٱأس َم
ي
َ َ َ ُُ َي
ِه ٱلروف ٱل يِت ترِ ي ٱأسم ي
َّ وف ُ ُ ُ َ ََ َُ َُ َ َ
. ٱلرِ ي ويطلق عليها حر.يها
غ ي
“Yaitu huruf yang mengikat ism dengan fi’l atau ism dengan ism yang lain,
yang dengan keberadaannya menunjukkan atas makna pada selainnya. Dan
dimutlakkan atasnya huruf-huruf pengikat (sambung).”
Contoh huruf ma’âniy adalah seperti ( مينdari), ب
( يdengan), atau يل
(untuk). Huruf-huruf tersebut berfungsi seperti kata sambung dalam bahasa
Indonesia.
ۡۡ ى,ۡمِن
Huruf yang
Ma’âniy ۡب
ِ ۡ ,ف
ۡ ِ ۡ,إل
memiliki arti
Mabâniy Hijâiyyah
198
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
ۡ
ح ح
ُِِ ِ ُٱل َم َب
Huruf Al-Mabâniy (ان ُ ُ)ح حوُر
Huruf mabâniy dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua, yakni: al-hurûf
al-abjadiyah dan al-hurûf al-hijâiyyah. Asy-Syaikh Ayman Suwayd dalam Syarh
Al-Muqaddimah (I/ 34) membaginya sebagai berikut:
1
Di Timur Tengah, batas wilayah yang disebut Timur dan Barat adalah Mesir, atau lebih
tepatnya sungai Nil. Wilayah yang berada sebelah Barat sungai Nil disebut Barat
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
ٌ َ َ ٌ ََ َ َ َ ََ َ
أۡبَد ه َّوز ُح ّ يطي َك ُمن َسعفص ق َرشت َثذ ضظغ
Kedua, berdasarkan apa yang berkembang di wilayah Barat (Maghrîb)
disusun sebagai berikut:
ٌ َ َ ٌ ََ َ َ ََ َ
أۡبَد ه َّوز ُح ّ يطي َك ُمن َصعفض ق َر َست َثذ ظغش
Adapun nilai yang terkandung pada setiap huruf tersebut adalah
sebagai berikut (berdasarkan susunan wilayah Timur):
(Maghrîb), sedangkan wilayah yang berada di sebelah Timur sungai Nil disebut Timur
(Masyrîq).
200
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
ح ۡ ح
َ ۡ
Al-Hurûf Al-Hijâiyyah (ل حوُرُ ُٱل ِهجاى َِّي ُة
)ٱ ح
2
Dr. Ayman Suwayd, Syarh Al-Muqaddimah (I/ 35)
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
َ
يـــو هُ بيـــال َو وي َويَـــا َوأل يـــــــــ ي ۦ
َ س ِه يِف ـــد ءي َحتـــ ى
َ ـما َو َ ب َهـــا ِف ٱ يَلبت ي
ي ي
“Huruf hijâiyyah yang pertama adalah Hamzah, namun sering disebut
dengan nama Alif majâzan, disebabkan dalam penulisannya selalu menggunakan
huruf Alif apabila berada pada awal kata.”
Adapun sebab mengapa pada awal penulisannya ditulis dengan Alif
adalah bahwa sampai pada abad ke-2, Hamzah tidak memiliki bentuk atau
tidak dilambangkan dengan bentuk/ tanda tertentu. Kadang ia ditulis
dengan Alif, kadang dengan Ya, kadang dengan Waw, bahkan dalam
beberapa kalimat tidak ditulis sama sekali. Cara membacanya disesuaikan
dengan konteks kalimat yang ada. Disebabkan apabila Hamzah berada di
awal kata selalu ditulis dengan Alif, maka dalam deretan hijaiyyah Alif
digunakan untuk melambangkan Hamzah.
Keadaan demikian tentu sangat menyulitkan bagi kalangan non
Arab. Akhirnya, Al-Khalîl bin Ahmad Al-Farâhîdiy (w. 175 H) menemukan
bentuk bagi huruf Hamzah agar mudah dibaca. Bentuk tersebut diambil dari
kepala huruf ‘Ain, disebabkan kedekatan makhrajnya. 3
Huruf Nun tidak diletakkan berderet dengan Ba, Ta, dan Tsa
disebabkan kesamaan sebagian makhraj dan sifat-sifatnya dengan huruf
Mim, yakni sama-sama huruf khaysyûm dan ghunnah. Sedangkan huruf Alif
3
At-Tajwîdul Mushawwar
202
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
berderet bersama dengan huruf madd dan lîn yang dilambangkan dengan
Lam Alif ()َل.
Huruf Alif dalam deretan hijaiyyah dilambangkan dengan Lam Alif ()َل
karena Alif tidak pernah berada pada keadaan selain sukun dan tidak ada
huruf sebelumnya kecuali dalam keadaan fathah. Huruf Alif ditemani huruf
Lam, disebabkan huruf Lam pernah “diselamatkan”oleh Hamzah dan Alif
dalam Lam Ta’rîf.
Lam Ta’rîf asalnya tidak didahului oleh Hamzah, namun orang Arab
tidak memulai bacaan dari sukun, sehingga membutuhkan huruf hidup
sebelum Lam, Hamzah tampil untuk “menyelamatkan” Lam sehingga Lam
Ta’rîf bisa dibaca dan mudah diucapkan.
Kata لكتابasalnya adalah لكتاب. Karena sulit diucapkan, maka
ditambahkan Hamzah sebelum Lam sukun, yang pada saat itu “meminjam”
bentuk Alif. Sehingga manakala dalam deretan hijâiyyah, Alif membutuhkan
teman untuk mendampinginya, maka tidak ada yang lebih berhak
menemaninya kecuali huruf Lam.
Berikut huruf-huruf hijaiyyah dan pelafalan nama-namanya:
ٌ َ ٌ َز ٌ َهم َز
قاف ق ي ز ء
ٌ َ ٌ يس ٌ َب
َكف ك ي س اء ب
َ ٌ َت
َل ٌم ل يٌ يش ش اء ت
ٌ م
ييم م ٌ َص
اد ص اءٌ َث ث
ٌ ُ ٌ ض َ ٌ ج
نون ن اد ض يم ي ج
ٌ َه
اء هـ ٌ َط
اء ط ٌ َح
اء ح
َو ٌو و ٌ َظ
اء ظ ٌ َخ
اء خ
ٌ َ ٌ َع ٌ َ
أل ي ي ع دل د
ٌ َي ٌ َغ ٌ َ
اء ي ي غ ذل ذ
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
ٌ َي
اء ۧ ٌ َف
اء ف َر ٌء ر
ح َۡ ۡ ح
ۡ َ ح
Al-Hurûf Al-Hijâiyyah Al-Far’iyyah (ۡوُرع َِّي ُة
ل حوُرُ ُُٱل ِهجاى َِّي ُةُٱ ف
)ٱ ح
204
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
4
Juga dibaca Sibawayh. Namanya Abû Bisyr ‘Amr bin ‘Utsmân bin Qunbur. Lahir pada
tahun 148 H dan wafat pada tahun 180 H. di Syîrâz. Ia belajar nahwu kepada Al-Khalîl
bin Ahmadd Al-Farâhîdiy, lalu menjadi salah satu imam dalam ilmu nahwu. Pada masanya
terdapat dua madzhab nahwu yang paling terkenal: pertama, madzhab Bashrah yang
bersandar pada pemikiran ijtihadnya. Kedua, madzhab Kûfah, yang bersandar pada
pemikiran dan ijtihad Al-Imâm ‘Aliy Al-Kisâ`iy.
5
Hanya akan dipelajari huruf-huruf yang ada pada riwayat Imam Hafsh.
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
206
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
208
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
1
https://mawdoo3.com/تعريف_مخارج_الحروف
210
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
َ
ُ )أق َس ُم ٱل َم َ ار يج
ٱل ُر ي
Bait Ke-9: Pembagian Makhârijul Hurûf (وف ي
An-Nâzhim mengatakan:
َ ــــارهُ َمـــــن ٱخ َتـــــ
ُ ـ َ لَع َّٱّليي ََي
ت
ََ َ َ
وف َســب َعة َعشـــر ُ ٱل
ــر ي
ََ
ُ َمــار ُج
ي ي 9
Syarh:
Makhârijul hurûf terbagi menjadi dua:
1) Makhraj Umum, yaitu:
ۡ
a. Rongga (ُ)ال َج ۡوف
ۡ ۡ
b. Tenggorokan (ُ)ال َحلق
c. Lidah (ُ)الل َسان
َ َ َّ
d. Dua Bibir (ُ)الشفتان
َ ۡ
e. Rongga Hidung (ُخ ۡيشوم ُ )ال
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
2) Makhraj Khusus, yang merupakan rincian dari makhraj umum. Inilah yang
maksud An-Nâzhim dalam baitnya, bahwa kebanyakan ulama dan
merupakan pendapat yang terpilih menurut An-Nâzhim jumlahnya ada 17
tempat, dengan rincian sebagai berikut:
a. Rongga, terdapat satu makhraj untuk satu huruf, yakni huruf-huruf
madd (Alif sebelumnya fathah, Ya madd sebelumnya kasrah, dan Waw
madd sebelumnya dhammah).
b. Tenggorokan, terdapat tiga makhraj untuk enam huruf hijaiyyah:
َ )أق َص ٱ, yakni tenggorokan yang paling
1) Pangkal tenggorokan (لل يق
jauh dari rongga mulut, tepatnya terletak di pita suara. Yakni
dengan menggetarkannya maka keluar huruf Hamzah (ُ )ٱل َهم َزdan
ُ )ٱل َه.
Ha (اء
ُ )ٱل.
(اء
َ )أد َن ٱ, tepatnya adalah pertemuan antara
3) Tenggorokan luar (لل يق
akar lidah dengan bagian terluar dari tenggorokan di sekitar uvula
ُ )ٱل َغdan Kha ()ٱلَاء.
(laklakan), maka keluar huruf Ghain (ي
c. Lidah, terdapat 10 makhraj untuk 18 huruf hijaiyyah:
1) Pangkal lidah ()أقص ٱللسان, yang bersentuhan dengan langit-langit
ُ َ
lunak ()ٱلن ٱألَع ٱللحم, maka keluar huruf Qaf ()ٱلقاف.
212
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
4) Salah satu sisi lidah ()حافِت ٱللسان, baik yang kiri atau yang kanan,
atau keduanya, bersentuhan dengan dinding gigi geraham atas
َّ
()ٱأرض س ٱلعليا, maka keluar huruf Dhad ()ٱلضاد.
5) Ujung sisi lidah ()أدن حافة ٱللسان, dari sisi kiri ke kanan sampai ke
ujungnya bersentuhan dengan langit-langit yang dekat dengan gusi
ّ
gigi seri atas, maka keluar huruf Lam ()ٱل م.
8) Ujung lidah ()طرف ٱللسان, bersentuhan dengan gusi gigi seri atas
َّ
()أصول ٱثلنايا ٱلعليا, keluar tiga huruf Tha ()ٱلطاء, َّ
Dal ()ٱدل ل, dan Ta
َّ
()ٱتلاء.
9) Ujung lidah ()طرف ٱللسان, mendekat ke arah bagian atas gigi seri
ُّ )فوق ٱثلنايا ٱ, sambil menyisakan sedikit celah di antara
bawah (لسفىل
ُ َّ َّ
lidah dengan gigi, keluar tiga huruf Shad ()ٱلصاد, Zay ()ٱلز ي, dan Sin
ُ
()ٱلسيي.
10) Ujung lidah ()طرف ٱللسان, yang bertemu dan disentuhkan dengan
َّ
ujung gigi seri atas ()طرف ٱثلنايا ٱلعليا, keluar tiga huruf Zha ()ٱلظاء,
َّ
Dzal ()ٱّل ل, dan Tsa ()ٱثلَّاء.
d. Dua bibir, terdapat dua makhraj untuk empat huruf hijaiyyah,
1) Perut bibir (bagian dalam bibir) bawah (لسفىل ُّ )بطن ٱلشفة ٱ,
ُ
bersentuhan dengan ujung gigi seri atas () َط َرف ٱثلَّنَاي َا ٱل ُعليَا, keluar
َ
huruf Fa ()ٱلفاء.
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
()ٱل َو ُو.
Rongga hidung, terdapat satu makhraj untuk dua huruf hijaiyyah,
yakni huruf Nun ( )ٱنلُّونdan Mim (يم
ُ )ٱل يم. Jadi, kedua huruf ini memiliki dua
2
Nama aslinya adalah Abû ‘Aliy Muhamad bin Al-Mustanîr Al-Bashriy. Quhtrub adalah
julukan yang diberikan oleh gurunya, Siboyah. Quthrub artinya sesuatu yang selalu
bergerak dan tidak pernah istirahat. Lih. Syaikh Utsmân bin Sulaymân Murâd dalam Syarh
As-Salsabîlusy Syâfi hlm. 52.
3
Ia adalah Yahya bin Ziyâd bin Abdullâh Al-Aslamiy. Terkenal dengan nama Al-Farra Ad-
Daylamiy (Abu Zakariya). Lahir di Kufah pada 144 H dan wafat pada tahun 215 H.
214
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
Ucapkan
Letakkan huruf
Sukunkan/ keduanya, letak
berharakat
tasydidkan huruf makhraj huruf
sebelum huruf
yang dicari adalah pada saat
tersebut
suara berhenti
4
Abû Muhamad atau Abul Qâsim, Al-Qâsim bin Fiyrruh bin Khalaf bin Ahmad. Lahir pada
538 H. di Syathibah (Xativa), Andalusia. Penulis Matn Hirzul Amani wa Wajhut Tahâni fil
Qiraat As-Sab’, atau yang dikenal dengan nama Manzhumah Asy-Syathibiyah. Wafat di
Kairo pada tahun 590 H.
5
Abû Abdirrahman, Al-Khalîl bin Ahmadd Al-Farahidi Al-Bashriy. Al-Khalîl merupakan
peletak dasar ilmu ‘ârudh. Lahir pada tahun 100 H. dan wafat pada tahun 173 H. di
Bashrah pada masa Harun Al-Rasyid. Ia belajar kepada Abdullâh bin Abî Ishâq Al-
Hadhramiy Al-Bashriy.
Syarh Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah
216
Alqâb (Julukan) Hurûf-Hurûf
7
ٌ تَاء, َد ٌل,اء
ٌ َط َّ ن يط
عية
ٌ َص َ
8 يي ٌ َز,اد
ٌ س,ي أسل َّيية
9
ٌ َ ث, َذ ٌل,اء
اء ٌ َظ َّ يثل
وية
10 ييم ٌ َف
ٌ َ ب, َو ٌو,اء
ٌ م,اء َ
شفوي َّية
218