Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, bahasa arab luput dari perhatian umat islam. Bahkan, kebanyakan dari kaum
muslimin khususnya generasi muda seakan acuh terhadap bahasa arab. Padahal, seluruh
aktifitas ibadah berhubungan dengan bahasa arab baik dari segi pelaksanaan maupun dari segi
sumber hukum.
Dalam bahasa arab selain nahwu-shorof ada beberapa cabang lain yang mewarnai dan
memperindah bahasa tersebut baik dari sisi kesastraan atau keindahan lafadz maupun makna
dalam suatu kalimat berbahasa arab. Salah satu dari cabang ilmu bahasa arab tersebut adalah
ilmu balaghoh. Inti dari Balaghah adalah penyampaian suatu pesan dengan menggunakan
ungkapan yang fasih, relevan antara lafal dengan kandungan maksudnya, tetap memperhatikan
situasi dan kondisi pengungkapannya, menjaga kepentingan pihak penerima pesan, serta
memiliki pengaruh yang dalam bagi penerima pesan tersebut. Ilmu Balaghah berarti suatu
kajian yang berisi teori-teori dan materi-materi yang berkaitan dengan cara-cara penyampaian
ungkapan yang bernilai . Ilmu balaghah memiliki unsur keindahan dan ciri khas di masing-
masing cabang.
Dalam makalah yang kami sajikan ini, kami memaparkan salah satu pembahasan ilmu
balaghoh yaitu muqobalah yang termasuk sub bab dari bab Badi’, Sebagai sarana pemenuhan
tugas mata pelajaran Bahasa Arab yang diberikan kepada kami khususnya, dan sebagai bahan
kajian pembaca pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

.‫ ث ّم يُؤتـى بمـا يقـا ِبل ذلك علـى التّرتيـب‬،‫أكثـر‬


َ ‫المقـابلـة هي أ َ ْن يُـؤْ تَى بمعنيَيْـن ْأو‬
Muqabalah adalah dihadirkannya dua makna atau lebih di bagian awal kalimat, setelah itu
dihadirkan makna-makna yang berlawanan dengan makna-makna awal tadi dengan tertib di bagian
akhir kalimat.
Contoh Pertama:
Khalid bin Shafwan menyifati seorang laki-laki:

.‫عـدو في العـالنيـة‬
ّ ‫ وال‬،‫ـر‬
ّ ‫س‬ ٌ
ّ ‫صديـق في ال‬ ‫ليـس لـه‬
Ia tidak mempunyai teman dalam rahasia dan tidak mempunyai musuh dalam terang-terangan.
Penjelasan:

Yang jadi fokus dalam contoh diatas adalah kata ‫س ّر‬ ٌ


ّ ‫صديق في ال‬ dan ‫عدو في العالنية‬
ّ . Pada bagian
awal ada kalimat )‫س ّر‬
ّ ‫ال‬ ٌ
‫(صديق في‬ yang terdapat dua makna, lalu pada bagian akhir disambung
dengan kalimat )‫(عدو في العالنية‬
ّ yang terdapat dua makna pula, yang berlawanan dengan kalimat
pada bagian pertama tadi secara tertib.
Al- Muqabalah adalah dua lafaz (kata) atau lebih dalam suatu kalimat lalu diiringi (diikuti) dua
lafaz lain yang merupakan antonim dari dua lafaz pertama yang disebutkan secara beriringan.
Al-Muqabalah juga berarti dua lafadz atau lebih dalam suatu kalimat kemudian diikuti oleh dua
lafadz atau lebih yang berlawanan artinya.

Dalam pembahasan lain, juga dijelaskan bahwa Kata ‘ ‫ ’ المقابلة‬merupakan mashdar dari kata
‘ ‫’ قابل‬.Wazan kata ini adalah ‫ مفاعلة‬yang biasanya bermakna ‘ ‫’ مشاركة‬. Dalam terminology
ilmu balâghah muqâbalahadalah

‫يقابل بما يؤتى ثم أكثر متوافقينأو بمعنين يؤتى أن لترتيب على ذلك‬
“Muqabalah adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih kemudian mengemukakan
perbandingannya dengan cara tertib”
Contoh-contoh:

‫علَي َما قَا ت ُ ُك ْم َوالَ ت َ َف َّر ُح ْوا ِب َما آتَا ُك ْم‬ ُ ‫ِل ِك ْيالا تَأ‬
َ ُ‫سوه‬
“Kami jelaskan yang sedemikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang diliput
dari kamu, dan supaya jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu” (Q.S.
Al-Hadid:23)

Dari contoh diatas, menunjukkan pada sifat yang berlawanan yaitu lafaz ‫سوا‬
ُ ‫( تأ‬dukacita)
dan ‫حوا‬ُ ‫( ت َ ْف َر‬gembira) dan lafaz ‫َمافَاتَا ُكم‬ ُ َ ‫( ِب َماآتَا‬apa yang
(apa yang luput dari kamu) dan ‫ك ْم‬
diberikan kepadamu).
َّ َ‫س ُر ْونَ ِع ْندَ الفَزع َوت َ ِقلُّونَ ِع ْند‬
‫الط َم ِع‬ ُ ‫ا ِِنَّ ُك ْم َلت َ ْك‬
ِ
“ Sesungguhnya kalian menjadi banyak ketika tidak di harapkan, namun kalian menjadi sedikit
ketika diharap-harapkan.

Dalam kalimat tersebut terdapat dua lafaz yang berlawanan yakni ُ ‫( لَت َ ْك‬banyak)
َ‫س ُر ْون‬
dan َ‫( تقلُّون‬sedikit) serta ‫( ِعند الفزع‬tidak diharapkan) dan ِِ ‫الط َمع‬
َّ ‫( ِعند‬diharap-harapkan).
Firman Allah swt dalam Alquran:

‫يحرم عليهم الخبائث‬


ّ ‫ويحل لهم الطيبات و‬
“Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka yang
buruk.” (Q.S. Al-A’raf :157)
Seorang penyair bertutur:

‫ وأقبح الكفر واإلفالس بالرجل‬# ‫ما أحسن الدين والدنيا إذا اجتمعا‬
Alangkah indahnya agama dan dunia, bila keduanya terpadu,Alangkah buruknya kekufuran dan
kemiskinan, bila ada pada diri seseorang.”

Sebelum melangkah pada pembahasan lebih jauh mengenai pembahasan muqobalah, perlu
diketahui bahwa Muqabalah adalah salah satu bagian dari ilmu balaghah kategori badi’. Badi’
adalah pengetahuan tentang seni sastra, Penemu ilmu ini adalah Abdullah bin Mu’taz.
llmu Badi’ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam
meletakkan kata- sesuai tempatnya sehingga kata-kata tadi tersusun dengan indah, sedap didengar
dan mudah diucapkan.Sedangkan Muqabalah adalah dua lafadz atau lebih dalam suatu kalimat
kemudian diikuti oleh dua lafadz atau lebih yang berlawanan artinya dengan syarat tertib, serta
memiliki padanan lawan kata berjumlah minimal 2 kalimat dengan struktur posisi lawan kata yang
teratur.
Contoh:

1- ‫كدر الجماعة خير منصفوا الفرقة‬


“ Kejahatan yang terorganisir itu lebih baik dari pada kejujuran yang berserakan”
2- Rasulullah SAW bersabda kepada orang-orang Anshar:

َّ َ‫س ُر ْونَ ِع ْندَ الفَزع َوت َ ِقلُّونَ ِع ْند‬


‫الط َم ِع‬ ُ ‫ا ِِنَّ ُك ْم َلت َ ْك‬
ِ
“ Sesungguhnya kalian menjadi banyak ketika tidak di harapkan, namun kalian menjadi sedikit
ketika diharap-harapkan.”

Keterangan:

1. Ada dua lafaz kemudian diikuti oleh dua lafaz yang berlawanan. Lafaz ‫كدر‬ (keruh)
dan ‫(صفو‬jernih) kemudian ‫الجماعة‬ (kebersamaan) dan ‫( الفرقة‬perpecahan).

2. Dalam kalimat tersebut terdapat dua lafaz yang berlawanan yakni ُ ‫( لَت َ ْك‬banyak)
َ‫س ُر ْون‬
dan َ‫(تقلُّون‬sedikit) serta ‫( ِعند الفزع‬tidak diharapkan) dan ‫الط َم ِع‬
َّ ‫ِعند‬ (diharap-harapkan).

Telah diketahui bahwa Al-Qur’an datang dengan bahasa Arab dan oleh sebab itu untuk memahami
Al-Qur’an dengan baik maka dibutuhkan bahasa Arab juga sebagaimana firman Allah SWT dalam
Surat Az-Zukhruf ayat 3:

َ ‫اِنَّا َج َع ْل ٰنهُ قُ ْرءٰ ناا‬


‫ع َر ِبيًّا لَّ َعلَّ ُك ْم تعقلون‬
Artinya: Sesungguhnya kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu
memahami(nya). (Az-Zukhruf: 3).
Dan dikarenakan Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang pertama maka
wajiblah bagi setiap Muslim memahami Alqur’an dengan mengetahui dan mempelajari bahasa
Arab. Bahasa Al-qur’an lebih indah dan memiliki unsur kesastraan yang sangat tinggi. Oleh karena
itu, dibutuhkan pula memahami ilmu cabang di dalam bahasa arab yaitu balaghah yang salah satu
subbabnya adalah membahas tentang Muqobalah, yaitu ilmu balaghah kategori badi’.
Penggunaan muqobalah dalam bicara menunjukkan terdapat kesenian pada bahasa
apabila didatangkan dua kalimat atau lebih kemudian mendatangkan pula kalimat berlawanan
maksudnya. Selain dari penggunaan muqobalah, bahasa juga dapat disusun dengan mendatangkan
makna yang hampir atau irama yang hampir serupa. Dalam Al-Qur’an penggunaan Muqobalah
lebih ditekankan pada pemahaman makna serta tidak meninggalkan unsur sastra di dalamnya. Al-
Muqobalah adalah mendatangkan dua ma’na atau lebih kemudian didatangkan lawan dari ma’na
tersebut secara berurutan.
Berikut adalah contoh-contoh Ushlub Muqobalah di dalam Al-qur’an.

1- ‫ع َلي َما فَا تَ ُك ْم َو الَ ت َ ْف َر ُح ْوا ِب َما آتَا ُك ْم‬ ُ ْ ‫ِل َكيالَ تأ‬
َ ُ‫سوه‬
“(Kami jelaskan yang sedemikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang liput
dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu”
(QS.Al-Hadid:23)

-Lafaz no.1 menunjukkan pada sifat yang berlawanan yaitu lafaz ‫سوا‬
ُ ‫تأ‬ (dukacita)
dan ‫حوا‬ُ ‫( ت َ ْف َر‬gembira) dan lafaz ‫َمافَاتَا ُكم‬ ُ َ ‫( ِب َماآتَا‬apa yang
(apa yang luput dari kamu) dan ‫ك ْم‬
diberikan kepadamu).
Allah Swt Berfirman:

‫الخبائث يحرمعليهم و الطيبات لهم و يحل‬


Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka yang buruk.”
(Q.S. Al-A’raf :157)

Allah SWT berfirman:

ْ َ‫ َم َو ِاز ْينُه ثَقُل‬, ‫اضيَ ٍة فِ ْي َف ُه َو‬


‫ت َم ْن فَا َ َّما‬ ْ َّ‫فَا ُ ُّمه َها ِويَةٌ َم َو ِاز ْينُه َخف‬
َ ‫ ِع ْي‬,‫ت َم ْن َوا َ َّما‬
ِ ‫شة ٍَّر‬
"Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan
yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat
kembalinya adalah Neraka Hawiyah."
Dalam Ayat di atas Allah SWT telah datang dengan dua ma’na yaitu Tsaqulat
Mawaazinuhu danFi ‘Isyatir Rodhiyah kemudian Allah SWT datang lagi dengan ma’na yang
berlawanan dari ma’na sebelumnya yaitu Khaffat Mawaazinuhu dan Faummuhu Haawiyah secara
berurutan. Dan datang dengan ushlub seperti ini adalah berfungsi untuk keindahan ma’na dan
memperjelas ma’na, yaitu mendatangkan kalimatKhaffat Mawaazinuhu danFaummuhu
Haawiyah adalah berfungsi sebagai penjelasan bagi kalimat Tsaqulat Mawaazinuhudan Fi ‘Isyatir
Rodhiyah. Dan ushlub ini adalah Ushlub Muqobalah yang datang dengan dua ma’na.

B. Macam-macamnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Al- Muqabalah adalah dua lafadz atau lebih dalam suatu kalimat kemudian diikuti oleh dua
lafadz atau lebih yang berlawanan artinya.
Dalam pembahasan lainnya juga dijelaskan bahwa Kata ‘ ‫ ’ المقابلة‬merupakan mashdar dari
kata ‘ ‫’ قابل‬.Wazan kata ini adalah ‫ مفاعلة‬yang biasanya bermakna ‘ ‫’ مشاركة‬. Dalam terminology
ilmu balâghahmuqâbalah adalah

.‫أن يؤتى بمعنيين متوافقين أو أكثر ث ّم يُؤتـى بمـا يقـابِل ذلك علـى التّرتيـب‬
“Muqabalah adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih kemudian
mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib”
Penggunaan muqobalah dalam bicara menunjukkan terdapat kesenian pada bahasa apabila
didatangkan dua kalimat atau lebih kemudian mendatangkan pula kalimat berlawanan
maksudnya
Muqobalah khususnya dan ilmu balaghah pada umumnya dianggap sebagai ilmu yang
tersulit untuk dicerna, sebab ilmu ini akan menterkaitkan antara komponen-komponen ilmu
bahasa Arab yang lainnya. Namun jika dipelajari dengan penghayatan yang tinggi serta
dihubungkan pula kepada kegunaannya dari sisi ilmu-ilmu agama jelas akan mendatangkan
kenikmatan tersendiri dan dapat memperkaya dan mempertajam mata bathin manusia,
sehingga menimbulkan dampak kehidupan yang baikserta dapat mengusir kejenuhan untuk
mempelajarinya.

B. Saran
Alhamdulillah kami panjatkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya
makalah ini. Namun dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai
manusia sadar, bahwa dalam diri kami tersimpan berbagai sifat kekurangan dan ketidak
sempurnaan yang tentunya sangat mempengaruhi terhadap kinerja kami.
Semoga makalah berjudul “ Kajian Balaghoh tentang Muqobalah” ini dapa menjadi
suntikan motivasi dalam meningkatkan semangat kita semua dalam mempelajari Bahasa Arab
dan Al-qur’an Al-Karim serta meningkatkan ketaqwaan dan kecintaan kepada Allah
SWT Bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Kami sebagai penyusun mengaharapkan masukan yang bersifat membangun untuk
pembelajaran dimasa menadatang. Karena kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk penyusun
maupun pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hâsyimiy, Ah mad, Jawahir al-Balaghah fi al-Ma‘aniy wa al-Bayan wa al-Badi‘ , Indonesia:


Maktabah Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah, 1960

Akhdhari. (1993). Ilmu Balâghah (Tarjamah Jauhar Maknun). Bandung : PT. Al-Ma’arif.

Al-Akhdory Imam . (1993), Ilmu Balâghah . Bandung : Al-maarif

Ali Al-Jarimi & Usman Musthafa (1994). Al Balaghatul Wadhihah . Bandung : Sinar Baru
Algensindo

http://anwaralghifari.blogspot.co.id/2015/05/muqabalah.html
https://www.google.co.id/search?q=contoh+ayat+muqabalah&biw=1525&bih=708&noj=1&sour
ce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjf0t_0h-HRAhVLMY8KHdAsBV8Q_AUICCgB

Anda mungkin juga menyukai