Nim: 202010110311046
SURAT ADUAN
Lampiran :
Di Kota Semarang
Dengan Hormat
Bahwa pengadu sebagaimana tersebut diatas telah mengadukan teradu yang dianggap telah
melakukan pelanggaran Kode Etik Advokat, dengan alsan-alasan sebagai berikut :
Pengadu hendak mengadukan Teradu Yang dianggap Telah melanggar Kode Etik Advokat
Indonesia maupun Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, agar Dewan
Kehormatan Daerah PERADI Kalimantan Timur dapat menindak lanjuti pengaduan ini, demi
perbaikan kualitas Penegak Hukum d Indoonesia.
1. Bahwa pada awal oktober, saling berhadapan dalam sebuah persidangan di pengadilan
Negeri Balikpapan mewakili Kliennya masing-masing dalam sebuah perkara hukum
yang sama. Upaya mediasi telah dilakukan akan tetapi tidak mencapai kesepakatan
hingga persidangan dilanjutkan dengan pembacaan Gutatan oleh Teradu dan kemudian
di Jawab oleh Pengadu
2. Bahwa atas jawaban pengadu , teradu kemudian memberikan tanggapannya (Replik)
menggunakan kata kata yang tidak sopan serta tidak menghargai pengadu sebagai
Teman Sejawat
3. Bahwa dalam tanggapan (Replik) Teradu tersebut menggunakaan kata-kata “ Kuasa
Hukum Tergugat harus kuliah hukum lagi sehingga kuasa hukum tergugat mengerti
hukum dan tidak tersesat dalam melakukan tindakan hukum” hal tersebut telah
menyinggung perasaan pengadu dan membuat marah pengadu
4. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang dikemukakan sudah selayaknya pengadu
dikatakan telah melanggar pasal 5 huruf (A) Kode Kode Etik Advokat Indonesia yang
menyatakan bahwa Hubungan antara teman sejawat Advokat harus dilandasi sikap
saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai
5. Bahwa dalam replik teradu yang telah disampaikan dalam persidangan perdata di
Pengadilan Negeri Balikpapan sudah selayaknya apabila teradu dikatakan melanggar
Pasal 5 Huruf B Kode Etik Advokat Indonesia yang Menyatakan Bahwa” Advokat jika
membicarakan teman sejawat atau jika berhadapan satu sama lain dalam sidang
pengadilan, hendaknya tidak penggunakan kata-kata yang tidak sopan baik secara lisan
maupun tertulis”.
6. Bahwa pengadu sangat keberatan dengan tindakan yang dilakukan pengadu sehingga
seudah selayaknya teradu dikatakan telah melanggar Pasal 5 huruf c Kode Etik Advokat
Indonesia yang berbunyi “ Keberatan-keberatan terhadap tindakan teman sejawat yang
dianggap bertentangan dengan Kode Etik Advokat harus diajukan kepada Dewan
Kehormatan untuk diperiksa dan tidak dibenarkan untuk disiarkan melalui media massa
atau cara lain.”
7. Bahwa Tindakan teradu yang mencerminkan ketidak patuhan terhadap Kode Etik
Advokat Indonesia telah melanggar pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2003 yang menyatakan Bahwa Advokat Wajib Tunduk dan Mematuhi Kode Etik
Advokat dan Ketentuan Tentang Dewan Kehormatan Organisasi Advokat”
Demikian surat Pengaduan ini dibuat Untuk ditindaklanjuti oleh Dewan Kehormatan
DPD PERADI Kalimantan Timur dan Pengadu Mohon agar Teradu diperiksa dan diberi
tindakan sesuai Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat dan Kode Etik
Advokat Indonesia.
Hormat Kami
Pengadu
Perihal : Jawaban
Lampiran :
Dengan Hormat,
Yang bertandatangan dibawah ini :
Akbar Maulana, S.H, M.H. Advokat/Penasehat Hukum beralamat di Kantor Hukum
Akbar Maulana, S.H., M.H. and Partner beralamat di Jl. M.T Haryono No 02
Balikpapan, Kalimantan Timur.
Yang selanjutnya mohon disebut sebagai TERADU
Dengan ini hendak mengajukan dalil-dalil seperti apa yang akan terurai dibawah
ini sebagai konklusi jawaban atas pengaduan:
Muhammad Dandy., S.H. Advokat/Penasehat Hukum berkantor di Jalan Soekarno
Hatta No. 19 Malang, Jawa Timur.
Yang Selanjutnya mohon disebut sebagai PENGADU
Demikian surat Jawaban ini dibuat untuk ditindaklanjuti oleh Dewan Kehormatan DPD
PERADI Kalimantan Timur dan Teradu Mohon agar Pengadu diperiksa dan diberi
tindakan sesuai Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat dan Kode Etik
Advokat Indonesia.
Hormat Kami
Teradu