Anda di halaman 1dari 2

FITRIA NURHALIZA &ANIFA

PERWAKILAN PRESPEKTIF UU NOMOR 41 TAHUN 2004


Solikul Hadi

Abstrak

PERATURAN UU (UU) NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG HADIAH: GAMBARAN


SEJARAH-SOSIAL. Peraturan UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dilihat dari segi sosial
politik, sosial ekonomi dan sosial keagamaan merupakan isu yang krusial bagi masyarakat.
Tulisan ini mengkaji pendekatan politik hukum dan tinjauan permasalahan dalam perspektif
sosial-historis. Dengan menggunakan model penelitian yang membumi dan teknik analisis
komparatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tinjauan hukum politik, UU No. 41
Tahun 2004 tentang Wakaf merupakan langkah politik dari pemerintah. Hal ini digunakan
untuk mensukseskan PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) di bidang
pembangunan hukum nasional. Sedangkan dalam pandangan ekonomi, UU No. 41 Tahun
2004 tentang Wakaf memiliki latar belakang dan tujuan untuk memberdayakan wakaf
produktif untuk kesejahteraan masyarakat. Kemudian,4 tentang wakaf merupakan terobosan
baru dalam fikih wakaf menuju paradigma fikih wakaf yang dinamis dan kontekstual .

kata kunci : Regulasi, Tinjauan Historis-Sosial, Wakaf .

Pmasalah yang diteliti dalam studi ini adalah bagaimanakah regulasi UU No. 41 Tahun
Tentang Wakaf ditinjau dari latar belakang sosio-politik, sosio-ekonomi, dan
sosio-keagamaan. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan politik
hukum dan permasalahannya adalah tentang sejarah- sosial. Model penelitian yang
digunakan adalah model grounded research. Untuk teknik analisis data menggunakan
analisis komparatif, yaitu analisis terhadap setiap data atau kategori yang muncul selalu
dilakukan dengan cara memperbandingkannya satu sama lain. Dalam politik hukum, UU No.
41 Tahun 2004 Tentang Wakaf merupakan langkah politik pemerintah dalam menyukseskan
PROPENAS di bidang pembangunan hukum nasional. Dalam ekonomi ekonomi, UU No. 41
Tahun 2004 Tentang Wakaf memiliki latar belakang serta tujuan untuk pemberdayaan wakaf
secara produktif guna kemaslahatan dan kesejahteraan sosial. Dalam pengetahuan, UU No.
41 Tahun 2004 Tentang Wakaf adalah suatu terobosan baru dalam fikih wakaf, menuju
paradigma fikih wakaf yang dinamis dan kontekstual.

Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian
harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum
menurut syariah.
Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau tulisan
kepada Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya.
Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
Harta Benda Wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat
jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh
Wakif.
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, selanjutnya disingkat PPAIW, adalah pejabat berwenang
yang ditetapkan oleh Menteri untuk membuat akta ikrar wakaf.
Badan Wakaf Indonesia adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di
Indonesia.
Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
Presiden beserta para menteri.
Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang agama

Anda mungkin juga menyukai