Anda di halaman 1dari 11

Administrasi Perkawinan dan Wakaf di KUA

LANDASAN
HUKUM WAKAF
DEDE IMAN RISMAN
Definisi Wakaf
Menurut Badan Wakaf Indonesia, wakaf berasal dari bahasa
Arab “waqafa”. Asal kata “wakafa” berarti “menahan” atau
“berhenti” atau “diam” di tempat” atau tetap berdiri”.

Sedangkan berdasarkan hukum positif di Indonesia, wakaf


adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan
ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
Manfaat Wakaf

Manfaat Religius
Secara religius memberikan wakaf juga bisa berarti
bersedekah. Dalam hal ini berarti pahala sedekah
tersebut akan terus mengalir pada pemberi wakaf
walaupun wakif sudah meninggal.

Hubungan Persaudaraan
Pemberi wakaf tersebut bisa membantu banyak orang
dari harta yang diwakafkan. Disisi lain, masyarakat juga
akan merasa diuntungkan dengan adanya bantuan
tersebut. Sehingga juga mengeratkan hubungan
persaudaraan.

Kepedulian Sosial
Manfaat wakaf juga sebagai bentuk untuk membantu
kepedulian sosial karena hidup diantara masyarakat.
Tujuan Wakaf

Umum
Tujuan umum dari wakaf adalah sebagai fungsi sosial
yang mana dengan adanya perbedaan, Allah
memberikan kesempatan untuk saling berbagi. Akan
tetapi yang paling utama adalah untuk mengeluarkan
harta secara tetap dan berkelanjutan menggunakan
sistem yang teratur untuk tujuan yang juga jelas.

Khusus
Tujuan khusus dengan dilakukannya wakaf adalah
untuk melakukan perbuatan baik. Adanya tujuan
khusus tersebut juga menjadi dorongan kondisional
seperti ketika seseorang ditinggalkan keluarganya dan
tidak ada yang bisa mengurus harta bendanya.
Sehingga, wakaf bisa dijadikan pilihan.
Rukun Wakaf

Ikrar
Wakif
Wakaf

Peruntukan
Nazhir
Harta Wakaf

Jangka
Harta yang
Waktu
Diwakafkan
Wakaf
Dasar
Hukum
Wakaf
Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf;
Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 1977 tentang Perwakafan
Tanah Milik;
Peraturan Pemerintah Nomor 42
Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf sebagaimana
diubah oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang Wakaf;
Kompilasi Hukum Islam.
Jenis-Jenis Wakaf

Berdasarkan
Berdasarkan
Jenis yang
Objeknya
Diwakafkan

Berdasarkan Berdasarkan
Waktu Pemanfaatan
Jenis Benda Wakaf

Benda Bergerak

Benda Tidak Bergerak


Peruntukan Harta Wakaf
Sarana dan kegiatan ibadah;
Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa;
Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau
Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan
dengan syariah dan peraturan perundang-undangan.
Cara Melakukan Wakaf

Pewakaf Bertemu Nazhir/Penerima


Cara melakukan wakaf yang pertama adalah harus ada
pertemuan antara pemberi dan penerima wakaf.
Selanjutnya pertemuan tersebut juga harus disaksikan
oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yang
sudah ditunjuk oleh Kementrian Agama.

Mengucapkan Ikrar
Ikrar wakaf akan diucapkan oleh wakif kepada nazhir di hadapan
PPAIW. Nantinya ikrar yang sudah diucapkan akan dituliskan kembali
oleh PPAIW dalam Akta Ikrar Wakaf (AIW). Pembuatan AIW benda
tidak bergerak wajib memenuhi persyaratan dengan menyerahkan
dokumen legalitas seperti sertifikat hak atas tanah atau sertifikat
satuan rumah susun yang bersangkutan atau tanda bukti pemilikan
tanah lainnya.

Menyampaikan Akta ke Kemenag


Setelah itu, pihak PPAIW akan menyampaikan akta
tersebut kepada Kementerian Agama dan Badan Wakaf
Indonesia. Akta tersebut akan dimuat dalam register
umum oleh Badan Wakaf Indonesa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai